Professional Documents
Culture Documents
6. Penggunaan antibiotik. Antibiotik dapat membunuh bakteri, baik flora normal maupun bakteri patogen. Ketidakseimbangan kedua bakteri ini, dapat menyebabkan infeksi jamur. Ini dapat terjadi ketika bayi mengkonsumsi.
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium Tes laboratorium sebaiknya dilakukan berdasarkan gambaran klinik dan frekuensi kejadian. Pemeriksaan darah lengkap dapat membantu, khususnya jika pasien demam dan dicurigai terjadi infeksi bakteri sekunder. Adanya anemia berhubungan dengan
hepatosplenomegali dan sebaiknya didiagnosa sel histiosit Langerhans atau sifilis kongenital. Jika dicurigai dermatitis kontak, patch test dapat membantu. Pemeriksaan serologi seperti jumlah zinc, tes Veneral Disease Research Laboratory (VDRL), jumlah sel darah, atau kimia darah yang berhubungan dengan penyakit dasarnya. Jumlah zinc serum yang kurang dari 50 mcg/dL dapat didiagnosa acrodermatitis enterohepatica. Pemeriksaan Histologi Biopsi untuk preparat histologi dapat memberikan informasi yang benar untuk diagnosis. Gambaran umum histologi pada dermatitis iritan primer dengan spongiosis epidermal dan inflamasi ringan berubah pada dermis. Pemeriksaan Lain Kerokan kalium hidroksida (KOH) dari lesi papul atau pustul bisa menunjukkan pseudohifa pada kasus yang dicurigai kandidiasis.
4
Ditemukannya tungau, ova, atau feses pada preparat mineral oil dari liang kerokan dapat menegakkan diagnosis scabies.
G. Diagnosa
Diagnosis awal diaper rash dibuat dengan inspeksi kulit pada daerah popok. Adanya lesi kulit pada daerah tersebut mengartikan bahwa bayi tersebut mengalami diaper rash.
H. Terapi
Keberhasilan pengobatan dermatitis popok iritan primer tergantung pada hubungan faktor etiologi pada setiap individu walaupun secara umum mengikuti standar pengobatan. Pengobatan yang digunakan pada diaper rash yaitu kortikosteroid topikal, obat antifungi, antibiotik topikal, dan antibiotik oral.
I. Komplikasi
Adanya maserasi dan abrasi kulit yang tertutup popok, dapat menyebabkan infeksi sekunder oleh Candida albicans dapat terjadi. Plak setelah terapi awal infeksi kandida yang mengenai anggota tubuh dan biasanya ekstremitas, terjadi beberapa hari setelah terapi antifungi dimulai.
A. Kesimpulan
Diaper rash adalah istilah umum pada beberapa iritasi kulit yang berkembang pada daerah yang tertutup popok. Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Diaper rash dapat bermula pada periode neonatus segera setelah anak memakai popok. Diaper rash dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu gesekan, iritasi dari feses dan urine, pengenalan makanan baru, infeksi bakteri atau jamur, kulit sensitif, dan penggunaan antibiotik. Bentuk yang paling sering dijumpai pada dermatitis popok iritan primer terdiri dari erytem yang menyatu dengan permukaan cembung pada daerah yang tertutup popok. Pengobatan yang digunakan pada diaper rash yaitu kortikosteroid topikal, obat antifungi, antibiotik topikal, dan antibiotik oral.
B. Saran
Secara umum Diaper Rash bukanlah masalah pada bayi yang dapat berakibat pada kematian bayi, tapi deteksi dini dan penanganan yang baik sangat diperlukan agar tidak terjadi infeksi sekunder oleh organisme lain yang dapat memberi dampak buruk bagi kesehatan bayi. Pencegahan Diaper Rash dapat dicegah dengan ABCDE ( Air, Barrier, Cleansing, Diaper, and Education)