You are on page 1of 34

BAB III DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN

3.1Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo dan Rekan 3.1.1. Sejarah Umum Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo dan Rekan Kantor Akuntan Publik Kosasih Nurdiayaman Tjahjo dan Rekan (KAP KNTR) didirikan pada 2 Juli 2009 yang merupakan gabungan dari tiga akuntan publik, yaitu Kosasih & Nurdiyaman (K&N), Darmenta & Tjahjo (DT) dan Dedy Muliadi. K&N berdiri pada Juli 2003 dengan memulai pelayanan jasanya di bagian jasa akuntansi dan perpajakan. KAP Kosasih dan Nurdiyaman mendapatkan izin usaha dengan No. KEP 281/KM.6/2003 pada tanggal 5 Agustus 2003. Pada saat itu, Drs. Ruchjat Kosasih, M.M. sebagai pimpinan rekan dan Drs. Nunu Nurdiyaman sebagai wakil pimpinan rekan. Sedangkan DT adalah Darmenta Pinem dan Tjahjo Dahono, berdiri pada tahun 2006 yang berasal dari kantor Deloitte Jakarta. Dedy Muliadi adalah partner dari Moore Stephens Jakarta. Di samping itu, KNTR telah terdaftar di BAPEPAM, Bank Indonesia, dan beberapa lembaga lembaga keuangan internasional lainnya. Pada saat ini, KNTR telah menjadi anggota afiliasi dari Crowe Horwath International dan dalam proses persetujuan Kementrian Keuangan. Berikut merupakan tabel peringkat Crowe Horwath International berdasarkan International Accounting Bulletin yang terbit pada bulan Juli 2011. Crowe Horwath International meraih peringkat lima di antara global accounting network yang termasuk dalam Big Ten.

Asia/Pacific: Top 10 Accounting Networks


16

Rank 1. 2. 3. 4. 5.. 6. 7. 8. 9. 10.

Network PricewaterhouseCoopers Deloitte Ernst & Young KPMG Crowe Horwath International BDO International Grant Thornton International RSM Asia/Paciific Nexia International Baker Tilly International

Revenue ($m) 3803 3400 3157 3007 651 448 389 353 328 325

Staff 39585 34154 34222 30932 8656 8844 5921 6423 5034 6442

Tabel 3.1 Peringkat Crowe Horwath International Dengan berprinsip pada integritas dan objektivitas, independen,

professional judgement, dan operating philosophy, kantor akuntan publik ini berusaha menjaga kualitas kerjanya sebagai komitmen untuk memberikan jasa pelayanan profesional. 3.1.2. Ruang Lingkup Usaha dan Kapasitas serta Lokasi Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo dan Rekan Ruang lingkup usaha dalam KAP ini tercakup dalam dua bagian, yaitu jasa atestasi dan jasa non atestasi. Jasa atestasi mencakup audit untuk laporan keuangan dan special financial statement presentations, review terhadap compliance yang bersifat kontrak dan berkaitan dengan peraturan peraturan yang berlaku di Indonesia, review terhadap analisis dan diskusi dengan manajemen, letter to underwriters in connection with security offerings, dan performing agreed upon procedures terhadap laporan keuangan. Sedangkan untuk jasa non atestasi yang disediakan KAP ini, antara lain professional advices, advisory services, operational review and improvement study, implementation services, transaction advisory services, dan staff outsourcing termasuk internal audit. Kantor pusat akuntan publik ini berlokasi di Cyber Tower Lantai 21 Jalan H.R. Rasuna Said Blok X-5, Jakarta. Namun, Penulis melakukan kegiatan magang di lokasi kantor rekan, yaitu Kristiyanto Wahyu dan Meilyn Soetiono yang berlokasi di Ruko Graha Mas Pemuda Blok AD/2, Jakarta. 3.1.3. Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

17

Struktur organisasi pada KAP KNTR dimulai dari Rukyat Kosasih sebagai Managing Partner dan Nunu Nurdiyaman sebagai Deputy Managing Partner. KAP ini terdiri dari dua divisi, yaitu operations dan administration support. Divisi yang memiliki pekerjaan yang paling kompleks adalah divisi operasi. Hal ini dikarenakan oleh divisi operasi yang menjalankan peran sebagai penyedia pelayanan jasa terhadap klien. Dalam divisi operations terdapat dua bagian, yaitu quality assurance dan practice. Sedangkan pada divisi administration support terdapat tiga bagian, yaitu human resources, accounting and finance, dan general service. Gambaran struktur organisasi pada KAP KNTR akan disajikan pada Gambar 3.1. 3.1.4. Bidang bidang Kerja

Bidang Bidang kerja yang terdapat di struktur organisasi KAP KNTR secara rinci adalah sebagai berikut: 1. Managing Partner Tugas dari managing partner adalah memimpin dan mengoordinasikan seluruh kegiatan di kantor, mengadakan perjanjian dengan perusahaan klien, memeriksa laporan audit, dan me-review atas kertas kerja oleh Senior Auditor. 2. Deputy Managing Partner Tugas dari Deputy Managing Partner tidak jauh berbeda dengan managing partner, yaitu memeriksa laporan audit, dan menandatangani laporan Auditor independen sebagai hasil review atas kertas kerja oleh Managing Partner. 3. Operations Divisi ini terbagi menjadi dua, yaitu untuk quality assurance dan practice. Bagian practice merupakan bagian terpenting dalam divisi ini, hal ini karena divisi ini melakukan pekerjaan utama dari kantor ini, yaitu melakukan audit terhadap klien.

4. Administration Support Divisi ini memiliki tugas untuk mengelola kebutuhan dan administrasi kantor. Bagian Human Resource akan melakukan rekrutmen dan training jika memerlukan junior audit untuk melakukan

18

audit. Begitu pula bagian Accounting dan finance akan mengurusi mengenai keuangan kantor tersebut.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi KAP KNTR


Sumber : Company Profile KAP KNTR

3.2 Pelaksanaan Magang 3.2.1. Jenis dan Bentuk Kegiatan Magang Dalam pelaksanaan magang di KAP KNTR penulis ditempatkan sebagai junior auditor pada divisi operation. Divisi ini merupakan salah satu divisi
19

terpenting yang ada pada KAP KNTR yang bertugas menangani jenis jasa audit dan assurance services. Divisi ini dipimpin oleh partnerpartner yang bergabung dalam KAP KNTR secara keseluruhan di mana partner tersebut bertanggung jawab sesuai dengan penugasan dari KAP KNTR pusat. Dalam pelaksanaan tugas lapangan, 1 tim terdiri dari manager auditor, senior auditor dan junior auditor. Manager auditor bertanggung jawab untuk membuat instruksi dan strategi penugasan pada senior auditor yang nantinya akan diteruskan pada junior auditor. Instruksi dan strategi audit yang dibuat nantinya akan memiliki pengaruh pada kualitas audit yang diberikan KAP KNTR, misalnya instruksi yang berupa pengarahan terhadap usaha asisten yang terkait dalam pencapaian tujuan audit untuk memastikan agar tujuan audit tersebut tercapai, menjaga penyampaian informasi masalah penting yang ditemukan selama pelaksanaan audit, dan melakukan review atas pekerjaan yang telah dilaksanakan sebagai salah satu cara agar pekerjaan audit dilakukan secara memadai, mendapatkan hasil yang sejalan dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan kesimpulan yang disajikan di dalam laporan audit. Seluruh proses audit yang dilakukan dan kertas kerja pemeriksaan yang dibuat oleh tim auditor akan di review oleh manager sebelum diteruskan dan dikomunikasikan pada partner untuk diberikan opini. Karena berpengaruh pada opini yang akan diberikan atas laporan keuangan perusahaan klien, kinerja segenap pimpinan dan staff pada divisi ini terbilang sangat penting dan vital. Apabila hasil kerja tidak sesuai dengan scope yang seharusnya maka akan berdampak pada opini audit yang bisa jadi tidak tepat dan harus dipertanggungjawabkan dihadapan hukum. Oleh karena itu sinergi dan kerja sama tim yang kuat amat diharapkan dalam divisi ini, tahap perencanaan harus dipersiapkan dengan matang dan proses pelaksanaan harus mengikuti keputusan yang telah ditetapkan.

3.2.2.

Prosedur Pelaksanaan Audit Limited Review memiliki

Secara umum prosedur pelaksanaan audit limited review

prosedur yang sama dengan audit umum yang diterapkan untuk audit laporan

20

keuangan, namun dalam limited review tidak dilakukan prosedur audit konfirmasi, subsequent event, dan cut off. Berikut adalah tahap-tahap pelaksanaan prosedur audit limited review yang diterapkan di KAP KNTR : 1. Penerimaan Penugasan Audit Pelaksanaan audit limited review terhadap PT PVI ini diterima oleh KAP KNTR dikarenakan, PT PVI merupakan salah satu perusahaan manajemen pengelola atas 9 objek disekitar Kuningan, yaitu Wisma Bakrie 1, Wisma Bakrie 2, Rasuna Office Park, Sawangan, Business Development, Tower 18, Head Office, Housing, dan Pengelolaan Jalan Tol yang telah memiliki reputasi cukup baik dalam kewajaran laporan keuangannya, dimana perusahaan ini sebelumnya juga di audit oleh KAP KNTR sendiri. Mengingat banyaknya objek yang dikelola oleh perusahaan klien, maka KAP KNTR memutuskan untuk menempatkan 1 senior auditor dan 2 junior auditor untuk melaksanakan audit limited review ini. Berikut adalah susunan nama-nama tim audit yang diturunkan dalam pelaksanaan audit limited review terhadap PT PVI (per Juli 2011) : Manajer in Charge Senior Auditor Junior Auditor 1 Junior Auditor 2 2. Perencanaan Audit Setelah menerima penugasan audit dari klien, langkah berikutnya adalah perencanaan audit. Berikut adalah perencanaan audit atas audit limited review terhadap PT PVI (per Juli 2011) : a. Memahami bisnis dan industri klien : Emilia Frida : Diah Setyawati : Sri Lestari : Meidina Rosalyna

Hal yang dilakukan untuk memahami bisnis dan industri klien adalah sebagai berikut : Membaca permanent file PT PVI pada tahun sebelumnya, permanent file wajib didokumentasikan oleh KAP yang melakukan audit atas suatu perusahaan. Hal ini wajib

21

dilakukan dikarenakan selain digunakan sebagai dokumentasi atas bukti audit, permanent file ini juga berfungsi dalam proses audit tahun berikutnya, seperti untuk memahami bisnis dan industry klien, untuk mengetahui kewajiban-kewajiban jangka panjang perusahaan yang berhubungan dengan hukum, perjanjian-perjanjian penting dengan perusahaan lainnya, perjanjian-perjanjian dengan bank dll. b. Melakukan wawancara langsung kepada klien Membaca kertas kerta tahun sebelumnya Melaksanakan prosedur analitis

Prosedur analitis yang dilakukan adalah dengan membandingkan laporan keuangan tahun sebelumnya dengan laporan keuangan tahun berjalan. Auditor harus meningkatkan pemerikasaannya atas akun-akun yang mengalami perubahan yang signifikan. c. Mempertimbangkan tingkat materialitas awal

Dalam menetapkan tingkat materialitas perusahaan menggunakan dasar laba sebelum pajak, yaitu sebesar 10%. Alasan perusahaan menggunakan dasar ini adalah karena perusahaan mengalami laba sebelum pajak untuk tahun berjalan dan tahun sebelumnya, dimana tidak terdapat rugi sebelum pajak pada dua tahun terakhir sehingga penggunaan laba sebelum pajak sebagai dasar penetapan materialitas sudah cukup relevan. d. Mempertimbangkan risiko bawaan

Resiko bawaan atas PT PVI adalah sebagai adanya fraud (kecurangan) dalam laporan keuangannya, hal ini dikarenakan perusahaan mengelola banyak objek sehingga dibutuhkan pengawasan yang baik agar tidak terjadi kecurangan-kecurangan dari laporan keuangan atas objek-objek yang dikelolanya. e. Memahami struktur pengendalian intern klien

Hal yang dilakukan untuk memahami pengendalian intern klien adalah dengan memeriksa standard operating procedure (SOP)

22

yang dimiliki oleh perusahaan (jika ada), jika tidak ada maka auditor harus melakukan wawancara langsung kepada klien. Pemahaman terhadap pengendalian intern klien melingkupi otorisasi dan persetujuan atas pelaksanaan setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan. 3. Pelaksanaan Pengujian Audit Pelaksanaan pengujian audit atau yang biasa disebut dengan pekerjaan lapangan (field work), merupakan inti dari pelaksanaan audit. Dalam pelaksanaan audit limited review ini pelaksanaannya terbagi menjadi 2 waktu yang berbeda, yaitu untuk pengujian pengendalian dilakukan pada tanggal 18-24 Agustus 2011 sedangkan untuk pengujian substantif dilaksanakan pada tanggal 7-19 September 2011, jangka waktu pemeriksanaan ini disesuaikan dengan besarnya cakupan yang diaudit, semakin besar suatu entitas yang akan diaudit maka jangka waktunya juga akan semakin lama. Hal-hal yang dilakukan pada pelaksanaan pengujian audit limited review ini adalah : a. Pengujian analitis (analytical tests)

Pengujian analitis dilakukan dengan cara membandingkan angka tahun berjalan dengan angka tahun sebelumnya. Pengujian analitis ini bertujuan untuk mengetahui penyebab-penyebab perubahan angka dalam laporan keuangan, terutama untuk angka-angka yang mengalami perubahan yang signifikan. Auditor harus memperoleh penjelaskan mengenai penyebab atas perubahan-peruabahan yang signifikan tersebut dan memastikan bahwa perubahan-perubahan tersebut merupakan kejadian yang wajar dan tidak ada unsure kecurangan didalamnya. Penyebab-penyebab perubahan ini dapat ditanyakan secara langsung kepada klien, yaitu dengan melakukan wawancara (inquiry) atau auditor juga dapat memperoleh informasi dari general ledger perusahaan. b. Pengujian pengendalian (test of control)

23

Pengujian

pengendalian

dilakukan

dengan

tujuan

untuk

melakukan pemeriksanaan atas keefektifitasan internal control yang dimiliki oleh perusahaan. Hal yang dilakukan dalam pengujian pengendalian adalah sebagai berikut : Melakukan wawancara atas kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan atas siklus-siklus bisnis yang dimiliki, seperti siklus pendapatan, siklus pengeluaran dan siklus pembelian aset tetap. Setelah melakukan wawancara, hasil wawancara didokumentasikan kedalam narasi yaitu penjelasan tertulis mengenai system pengendalian internal yang dimiliki oleh perusahaan Narasi yang dibuat di gambarkan kedalam flowchart agar lebih mudah untuk dibaca dan dipahami, hal ini dibutuhkan untuk menentukan apakah suatu pengendalian perusahaan tersebut sudah cukup baik atau masih kurang. Melakukan pengujian pengendalian, yaitu dengan melakukan pemeriksanaan terhadap dokumen pendukung untuk setiap transaksi, untuk mengetahui apakah prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hal yang paling utama yang harus diperhatikan oleh auditor adalah keakuratan dari perhitunganperhitungan yang ada dilaporan keuangan (valuation), otorisasi dan persetujuan (approval) dari setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Pemeriksanaan dilakukan dengan cara mengambil beberapa transaksi untuk dijadikan sebagai sampel untuk melihat kesesuaian antara kebijakan yang telah ditetapkan dan pelaksanannya. Dalam audit limited review ini jumlah sampel yang diambil adalah 2 transaksi dari setiap bulannya, sehingga setiap siklus terdapat 14 sampel transaksi yang diperiksa. Hal terakhir yang dilakukan dalam melakukan pengujian pengendalian adalah melakukan waklthrough atas siklus-siklus yang diperiksa. Prosedur pelaksanaan walkthrough ini adalah dengan mengambil salah satu transaksi dari setiap siklus yang
24

diperiksa, kemudian mendokumentasikan siklus dari awal hingga akhir dengan melampirkan dokumen-dokumen yang terkait. c. Pengujian substantif (substantive test) Pengujian substantif adalah dengan melakukan pemeriksanaan atas akun-akun yang ada pada neraca maupun yang ada pada laporan laba dan rugi. Setiap akun yang ada kemudian akan diuji dengan prosedur khusus yang berbeda-beda untuk memastikan hasil yang telah dilaporkan telah wajar dan sesuai dengan standar yang berlaku. Berikut adalah prosedur-prosedur audit untuk setiap akun yang diterapkan oleh KAP KNTR. 1. Prosedur Audit Kas dan Setara Kas No 1. Prosedur Dapatkan atau siapkan rincian kas dan setara kas. Bandingkan rincian kas dan setara kas periode berjalan dengan tahun lalu dan periksa apakah terdapat perubahan yang tidak diharapkan (seperti terdapat saldo kredit, saldo yang besar yang tidak biasanya, rekening yang telah tutup, rekening baru) atau keabsenan perubahan yang tidak 2. diharapkan. Dapatkan dan periksa keakurasian matematik atas rincian kas di tangan dan kas di bank pada tanggal neraca. Minta rekonsiliasi bank atas saldo kas di bank yang berbeda antara saldo per book dengan saldo per rekening Koran bank pada tanggal neraca. a) Telusuri saldo bank yang terdapat di rekonsiliasi bank adalah cocok dengan saldo bank yang terdapat di rekening Koran dan beri tanda tickmark dan legend. b) Telusuri saldo per book yang terdapat di rekonsiliasi bank adalah cocok dengan saldo per GL dan beri tanda tickmark dan legend. c) Periksa perhitungan matematik yang terdapat dalam
25

rekonsiliasi bank. d) Periksa dan Vouched atas deposit in transit dan outstanding check pada rekening Koran periode setelah tanggal neraca. e) Review prosedur persiapan, persetujuan rekonsiliasi bank. 3. Untuk saldo bank dalam mata uang asing (US$, dll), lakukan predictive test ke BI middle rate pada tanggal neraca, Caranya berdasarkan saldo yang terdapat di rekening kalikan rate BI lalu bandingkan dengan jumlah Rp yang dicatat di GL untuk bank ybs. Lakukan adjustment bila 4. perlu. Telusuri apakah terdapat transfer uang yang signifikan antar rekening bank, termasuk transfer antara cabang, divisi dan Anak perusahaan telah dicatat secara tepat untuk minimum 3 hari sebelum dan sesudah tanggal rekonsiliasi. a) Lakukan test kelengkapan dari analisa; b) Telusuri apakah transfer tersebut telah dicatat pada periode akuntansi yang sama; c) Jika terdapat transfer yang tidak jelas apakah dicatat pada periode akuntansi yang sama, telusuri apakah Perusahaan telah merefleksikan secara tepat dalam masing-masing item yang terdapat dalam rekonsiliasi bank 5. Dapatkan daftar alamat semua bank atas kas di bank yang dimiliki Perusahaan, dan lakukan konfirmasi atas seluruh bank (meskipun bank tersebut bersaldo nihil) pada tanggal neraca dan institusi keuangan yang melakukan bisnis dengan Perusahaan pada periode berjalan. pemeriksaan dan

26

6.

Buatlah wp confirmation control berdasarkan nomor konfirmasi yang telah dikirim untuk mengkontrol dengan konfirmasi balik dari Bank yang diterima auditor: a) Apakah saldo yang dikonfirmasi sesuai dengan rekening Koran dan rekonsiliasi bank. Beri tanda tickmark dan legend; b) Yakinkan bahwa segala hal yang dijawab oleh Bank telah dicatat dan diungkapkan oleh Perusahaan (seperti terdapat wesel bayar, aktiva yang dijaminkan, saldo yang tersedia untuk dibatasi Presentation & Disclosures Untuk keperluan reporting audit, kertas kerja atas kas dan setara kas diklasifikasikan seperti dibawah ini:
a)

No 7.

Type: Kas di tangan; Kas di bank;


Setara kas (Time deposits). (Prosedur time

deposit, sama seperti deposito berjangka pada audit program investasi jangka pendek).
b) Party:

Pihak hubungan istimewa; Pihak ketiga. c) currency Rupiah; 8. Mata uang asing (misal Dolar Amerika Serikat). Untuk keperluan reporting audit, di dalam kertas kerja terdapat data-data sehubungan dengan kas dan setara kas seperti di bawah ini: (a) Tingkat suku bunga bank selama periode yang diaudit atas setara kas baik dalam Rupiah maupun mata uang asing; (b) (c) (d) Kas dan setara kas yang digunakan sebagai jaminan; Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya, digadaikan ataupun dijaminkan; Asersi manajemen terhadap kas dan setara kas
27

yang ditempatkan pada pihak hubungan istimewa adalah dikenakan tingkat suku bunga bank yang sama No 9. dengan pihak ketiga. Conclusion Berikan kesimpulan disetiap kertas kerja sehubungan dengan kas dan setara kas pada tanggal neraca yang telah dilakukan pemeriksaan audit, apakah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan telah diungkapkan secara lengkap dalam kertas kerja dan laporan keuangan. 2. Prosedur Audit Piutang Usaha No 1. Prosedur Dapatkan rincian piutang usaha per tanggal neraca per customer dan original currency dan periksa keakurasian matematiknya serta translasi mata uang asing ke BI middle 2. rate pada tanggal neraca. Telusuri saldo yang tidak biasa, saldo kredit, dan akun yang seharusnya bukan diklasifikasikan sebagai piutang usaha atau lakukan reklasifikasi akun sehubungan dengan hal tersebut (misal: piutang konsinyasi, piutang hubungan 3. istimewa, piutang karyawan dan piutang lain-lain). Bandingkan saldo piutang periode berjalan dengan tahun lalu, yakinkan hasilnya dengan melakukan analytical review procedures dan buat movement atas piutang usaha yang material periksa (Vouched) ke dokumen pendukung utama yang menyebabkan terjadinya movement (penambahan ataupun pelunasan). Untuk penambahan piutang, tie-upkan 4. ke pendapatan yang terdapat di laporan laba rugi. Dapatkan IT report atas siklus audit atas pendapatan dan analisa apakah pengakuan pendapatan telah dicatatat secara tepat dan benar dalam piutang customer yang bersangkutan dan pembayaran customer telah mengurangi outstanding piutang usaha. 5. Siapkan beberapa sample untuk dikirimkan konfirmasi agar tercapai jumlah piutang yang dikonfirmasi > 50% dari jumlah piutang usaha:
28

a) Dapatkan daftar alamat, nomor telp dari masing-masing customer berdasarkan metode sampling yang akan dipakai. b) Dokumentasikan sample customer yang akan dikonfirmasi dengan membuat wp confirmation control berdasarkan nomor konfirmasi yang telah dikirim untuk mengkontrol dengan konfirmasi balik dari Customer yang diterima auditor: Apakah saldo yang dikonfirmasi yang diterima dari customer sesuai dengan saldo menurut GL. Beri tanda tickmark dan legend; Lakukan konfirmasi untuk kedua kalinya bila terdapat konfirmasi yang belum dijawab oleh customer; Lakukan prosedur alternatif yaitu dengan melakukan subsequent collection ke dokumen pelunasan piutang setelah tanggal neraca atas customer yang dikirimkan konfirmasi. Buat kesimpulan atas prosedur yang telah dilakukan diatas apakah telah mencukupi jumlah yang dikirimkan konfirmasi. 6. Baca perjanjian penting/ kontrak sehubungan dengan transaksi pelanggan yang jumlahnya signifikan dan buat ringkasan dalam kertas kerja mengenai term of agreement, 7. significant issue yang relevan, bila ada. Dapatkan daftar umur piutang usaha per tanggal neraca dan lakukan prosedur berikut ini: a) b) Lakukan test keakurasian matematis; Lakukan rekonsiliasi total berdasarkan daftar umur piutang usaha dengan saldo piutang usaha yang terdapat di GL dan telusuri bila terdapat perbedaan signifikan; c) Lakukan cash test dengan menguji ke dokumen bahwa umur
29

pendukung yang asli (seperti billing statement dan receipt voucher). Yakinkan daftar Perusahaan telah meng-update

piutang untuk seluruh penambahan dan pelunasan dari masing-masing customer. Analisa apakah perlu penambahan penyisihan piutang ragu-ragu atas umur piutang yang sudah lama dan tidak mungkin tertagih. 8. Mengevaluasi kecukupan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan prosedur berikut ini: (a) Berdasarkan Customer yang dikirim konfirmasi di atas, apakah terdapat saldo piutang yang memiliki umur lebih dari 180 hari dan analisa/tanyakan apakah customer tersebut mengalami kesulitan keuangan (bangkrut). Buat catatan pada kertas kerja; (b) Berdasarkan hasil subsequent collection atas customer tersebut menyimpulkan bahwa perlu penambahan penyisihan piutang ragu-ragu; (c) Diskusikan dengan credit manager atau pihak lain yang bertanggung jawab untuk menelaah perlunya tambahan penyisihan piutang ragu-ragu; (d) Bandingkan turn over piutang usaha periode berjalan dengan tahun lalu, buat analisa atas kedua periode tersebut; (e) Bandingkan beban penyisihan piutang ragu-ragu periode berjalan dan write-off tahun lalu; (f) Review movement penyisihan piutang ragu-ragu awal tahun, penambahan penyisihan dan pengurangan sehubungan piutang yang dihapus dan penyisihan piutang ragu-ragu akhir tahun; (g) Buat kesimpulan mengenai kecukupan penyisihan piutang ragu-ragu. Untuk penghapusan piutang, lakukan review apakah telah mendapatkan persetujuan dari direksi dan divisi terkait, 9. lampirkan dokumen tersebut dalam kertas kerja. Lakukan cut off atas transaksi penjualan 10 hari sebelum tanggal neraca dan 10 hari sesudah tanggal neraca apakah sudah dicatat pada periode akuntansi yang tepat.
30

Bila transaksi dalam satu hari dilakukan oleh banyak customer, maka dapat digunakan cara pilih 10 customer/invoice atas transaksi beberapa hari sebelum tanggal neraca dan 10 customer/invoice atas transaksi 10. beberapa hari setelah tanggal neraca. Yakinkan bahwa piutang usaha yang dijaminkan atas hutang tertentu telah dijelaskan dalam kertas kerja dan 11. laporan keuangan. Untuk keperluan reporting audit, kertas kerja atas piutang usaha per customer diklasifikasikan seperti dibawah ini: a. Party: Pihak hubungan istimewa; Pihak ketiga. b. currency Rupiah; 12. Mata uang asing (misal Dolar Amerika Serikat). Untuk keperluan reporting audit dan sesuai dengan BAPEPAM regulation, di dalam kertas kerja terdapat pengungkapan data-data sehubungan dengan piutang usaha seperti di bawah ini: a. Pengungkapan piutang usaha menurut daftar umur piutang; b. Pengungkapan mengenai movement cadangan penyisihan piutang ragu-ragu; c. Pengungkapan manajemen mengenai tersebut di atas; d. Pengungkapan mengenai piutang usaha yang dijaminkan atas hutang tertentu e. Pengungkapan mengenai piutan usaha yang telah dijual dengan tanggung tanpa renteng (withrenteng recourse) ataupun tanggung mengenai kecukupan keyakinan cadangan

(without-recourse) Asersi manajemen terhadap kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak hubungan istimewa adalah dikenakan tingkat suku bunga bank yang sama dengan pihak ketiga.
31

13.

Berikan kesimpulan disetiap kertas kerja sehubungan dengan piutang usaha pada tanggal neraca yang telah dilakukan pemeriksaan audit, apakah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan telah diungkapkan secara lengkap dalam kertas kerja dan laporan keuangan. 3. Prosedur Audit Piutang Lain-lain

No 1.

Prosedur Dapatkan rincian piutang lain-lain per tanggal neraca per customer/employee dan original currency dan periksa keakurasian matematiknya serta translasi mata uang asing ke BI middle rate pada tanggal neraca. Telusuri saldo yang tidak biasa, saldo kredit, dan akun yang seharusnya bukan diklasifikasikan sebagai piutang lain-lain atau lakukan reklasifikasi akun sehubungan dengan hal tersebut (misal: piutang hubungan istimewa, piutang usaha). Bandingkan saldo piutang periode berjalan dengan tahun lalu, yakinkan hasilnya dengan melakukan analytical review procedures. Tulis nature dari masing-masing piutang lain-lain. Kirim konfirmasi agar tercapai jumlah piutang yang dikonfirmasi > 50% dari jumlah piutang lain-lain: a) Dokumentasikan sample customer yang akan dikonfirmasi dengan membuat wp confirmation control berdasarkan nomor konfirmasi yang telah dikirim untuk mengkontrol dengan konfirmasi balik dari Customer yang diterima auditor: Apakah saldo yang dikonfirmasi yang diterima dari customer sesuai dengan saldo menurut GL. Beri tanda tickmark dan legend; Lakukan konfirmasi untuk kedua kalinya bila terdapat konfirmasi yang belum dijawab oleh customer; Lakukan prosedur alternatif yaitu dengan melakukan subsequent collection ke dokumen
32

2.

3.

4. 5.

pelunasan piutang setelah tanggal neraca atas customer yang dikirimkan konfirmasi. Buat kesimpulan atas prosedur yang telah dilakukan diatas apakah telah mencukupi jumlah yang dikirimkan konfirmasi. 6. Baca perjanjian penting/ kontrak sehubungan dengan transaksi customer yang jumlahnya signifikan dan buat ringkasan dalam kertas kerja mengenai term of agreement, 7. significant issue yang relevan, bila ada. Mengevaluasi kecukupan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan prosedur berikut ini: (h) Berdasarkan Customer yang dikirim konfirmasi di atas, apakah terdapat saldo piutang yang memiliki umur lebih dari 180 hari dan analisa/tanyakan apakah customer tersebut mengalami kesulitan keuangan (bangkrut). Buat catatan pada kertas kerja; (i) Berdasarkan hasil subsequent collection atas customer tersebut menyimpulkan bahwa perlu penambahan penyisihan piutang ragu-ragu; (j) Diskusikan dengan credit manager atau pihak lain yang bertanggung jawab untuk menelaah perlunya tambahan penyisihan piutang ragu-ragu; (k) Bandingkan beban penyisihan piutang ragu-ragu periode berjalan dan write-off tahun lalu; (l) Review movement penyisihan piutang ragu-ragu awal tahun, penambahan penyisihan dan pengurangan sehubungan piutang yang dihapus dan penyisihan piutang ragu-ragu akhir tahun; (m) Buat kesimpulan mengenai kecukupan penyisihan 8. piutang ragu-ragu. Untuk penghapusan piutang, lakukan review apakah telah mendapatkan persetujuan dari direksi dan divisi terkait, 9. lampirkan dokumen tersebut dalam kertas kerja. Yakinkan bahwa piutang lain-lain yang dijaminkan atas hutang tertentu telah dijelaskan dalam kertas kerja dan

33

No 10.

laporan keuangan. Presentation & Disclosures Untuk keperluan reporting audit, kertas kerja atas piutang lain-lain per customer diklasifikasikan seperti dibawah ini: a. Party: Pihak hubungan istimewa; Pihak ketiga. b. currency Rupiah; Mata uang asing (misal Dolar Amerika Serikat). Conclusion Berikan kesimpulan disetiap kertas kerja sehubungan dengan piutang lain-lain pada tanggal neraca yang telah dilakukan pemeriksaan audit, apakah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan telah diungkapkan secara lengkap dalam kertas kerja dan laporan keuangan. 4. Prosedur Audit Aktiva Tetap

No 11.

No 1.

Prosedur Dapatkan atau siapkan rincian aktiva tetap dan akumulasi penyusutan serta beban penyusutan periode berjalan berdasarkan kelompok aktiva. Lakukan penghitungan keakurasian matematik. Bandingkan jumlah aktiva tetap antara rincian aktiva tetap dengan GL untuk masing-masing akun (aktiva tetap dan beban penyusutan). Bila terdapat selisih, tanyakan dan minta rekonsiliasi lalu analisa dan buat jurnal penyesuaian bila perlu. Dapatkan atau siapkan rincian penambahan aktiva tetap (termasuk aktiva tetap yang diperoleh melalui sewa guna usaha) selama periode berjalan. Bandingkan tingkat penambahan aktiva tetap tersebut dengan tahun lalu. Untuk penambahan aktiva tetap > 5% dari TE, lakukan vouching dengan melihat ke dokumen pendukung (kontrak pembelian aktiva tetap, vendor invoice) untuk meyakinkan pencatatan harga perolehan. Lakukan analisa atas estimasi umur penyusutan aktiva tetap tersebut. Untuk pengurangan aktiva tetap baik karena penghapusan
34

2.

3.

4.

atau penjualan aktiva tetap , lakukan vouching dengan melihat ke dokumen pendukung (bukti penerimaan kas, jurnal voucher untuk mengetahui harga perolehan dan akumulasi penyusutan saat dihapus/dijual). Tie-upkan selisih antara kas yang diterima dengan nilai buku aktiva tetap ke akun laba/rugi penghapusan/penjualan aktiva tetap 5. yang terdapat di laporan laba rugi. Lakukan pengujian atas beban perbaikan dan reparasi untuk jumlah > 5% dari TE untuk melihat apakah pembebanan tersebut seharusnya dikapitalisasi ke aktiva tetap. Bandingkan saldo beban perbaikan dan reparasi periode berjalan dengan tahun lalu, lakukan analisa dan 6. investigasi terhadap perubahan yang tidak diharapkan. Dapatkan atau siapkan rincian aktiva tetap yang diperoleh secara sewa guna usaha dan minta dokumen pendukung (perjanjian sewa guna usaha yang didalamnya terdapat schedule leasing). Lakukan pengujian atas hutang sewa guna usaha yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun, buat 7. jurnal reklasifikasi bila perlu. Lakukan predictive test atas perhitungan beban penyusutan dan saldo aktiva tetap dengan saldo per GL. Buat penjelasan atas perbedaan tersebut, bila ada dan buat 8. jurnal penyesuaian, bila perlu. Lakukan pengujian atas perhitungan kapitalisasi bunga ke aktiva tetap sesuai dengan PSAK No. 26 mengenai Biaya 9. Pinjaman, jika ada. Yakinkan bahwa aktiva tetap dicatat sesuai dengan prinsip akuntansi seperti PSAK No. 16 mengenai Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain dan PSAK No. 17 mengenai Akumulasi 10. Penyusutan Untuk keperluan reporting, dapatkan dan ungkapkan informasi berikut dalam kertas kerja dan laporan keuangan: (a) Movement aktiva tetap baik yang telah dipisahkan untuk perolehan langsung dan perolehan melalui sewa guna usaha. Saldo awal akhir Penambahan Pengurangan Saldo

35

XXX XXX (b) Pendapat

XXX manajemen mengenai kecukupan

XXX nilai

pertanggunan aktiva tetap yang diasuransi, bila ada. (c) Aktiva tetap yang dijaminkan atau digadaikan untuk pinjaman tertentu berdasarkan perjanjian. (d) Pendapat manajemen mengenai penurunan nilai aktiva tetap, bila ada. (e) Rincian aktiva tetap yang dihapus dan/atau dijual: Aktiva tetap yang dihapus: Nilai buku Rugi penghapusan A/T Aktiva tetap yang dijual: Harga jual Nilai buku Laba/Rugi penjualan A/T XXX (XXX) XXX (XXX) (XXX)

(f) Rincian aktiva dalam penyelesaian yang didalamnya terdapat persentase penyelesaian sampai dengan saat ini dan kapan direncanakan akan diselesaikan. No 11. Conclusion Berikan kesimpulan disetiap kertas kerja sehubungan dengan aktiva tetap pada tanggal neraca yang telah dilakukan pemeriksaan audit, apakah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan telah diungkapkan secara lengkap dalam kertas kerja dan laporan keuangan. 5. Prosedur Audit Perpajakan

36

No 1.

Prosedur Dapatkan dan periksa perhitungan keakurasian matematik atas rincian dari:
a) Hutang pajak; b) Pajak dibayar di muka; c) Perhitungan fiskal pajak pph 29

Dan bandingkan rincian tersebut dengan saldo per GL per 2. tanggal neraca. Bandingkan saldo tahun lalu (per klasifikasi), yakinkan bahwa hasil analytical review dapat dijelaskan dengan movement periode berjalan dengan vouching ke dokumen No 3. pendukung. Prosedur Buat ringkasan bulanan hutang pajak PPN, PPh 21, PPh 23/26 dan pajak dibayar dimuka untuk PPN, PPh 22, PPh 23/26, PPh 25 (termasuk fiskal LN) (yang didalamnya terdapat tanggal pelaporan, tanggal penyetoran dan jumlah 4. yang disetor). Lakukan pemeriksaan atas keberadaan dan keakurasian pajak dibayar di muka pada tanggal neraca bahwa seluruh pajak yang dicatat pada tanggal neraca merupakan pajak pada periode yang diaudit.

37

5.

Dapatkan perhitungan pajak pph 29 periode yang diaudit per tanggal neraca dan periksa perhitungan beda waktu dan beda tetap dengan memperhatikan hal berikut ini: (a) berdasarkan penyusutan, per Perbedaan book dengan dan amortisasi antara pengakuan seperti perpajakan

penyisihan/cadangan

merupakan beda waktu; (b) Keuntungan berupa tunjangan yang disediakan untuk karyawan seperti kesehatan, rumah, transportasi, pajak atas gaji karyawan yang ditanggung Perusahaan dan membership merupakan beda tetap; (c) Beban 6. Jamuan, representasi dan sumbangan merupakan beda tetap; Dapatkan Surat Ketetapan Pajak baik SKPLB, SKPKB, dan SKPN atas perpajakan Perusahaan baik itu PPh 21, 23/26, 29 dan PPN dan Tax Clearance, bila ada. Hutang Pajak PPh 21 7 Setelah membuat ringkasan bulanan atas PPh 21, lakukan prosedur berikut ini: (a) Minta rekonsiliasi atas jumlah gaji kotor yang dilaporkan ke pajak dengan jumlah gaji kotor yang dilaporkan di laporan laba rugi, yakinkan bahwa seluruh beban gaji telah dilaporkan kepada pajak. Buat penjelasan mengenai perbedaan, bila ada. (b) Lakukan pemeriksaan secara sample atas perhitungan pajak pph 21 atas karyawan tertentu. PPN 8. Buat ringkasan bulanan atas PPN (yang didalamnya terdapat penjulan, PPN Keluaran, Pembelian, PPN masukkan, kelebihan/kekurangan pembayaran, tanggal penyetoran dan tanggal pelaporan perpajakan). 9. Bandingkan jumlah penjualan yang dilaporkan ke pajak berdasarkan hasil ringkasan no. 8 dengan yang terdapat di GL dan minta rekonsiliasi atas perbedaan tersebut dan analisa rekonsiliasi tersebut. Yakinkan bahwa seluruh
38

pendapatan telah dikenakan PPN dan telah dilaporkan perpajakannya (termasuk pemberian barang secara cuma-Cuma). 10. Berikan kesimpulan disetiap kertas kerja sehubungan dengan hutang pajak, pajak dibayar di muka pada tanggal neraca yang telah dilakukan pemeriksaan audit, apakah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan telah diungkapkan secara lengkap dalam kertas kerja dan laporan keuangan. 6. Prosedur Audit Hutang Usaha No 1. Prosedur Dapatkan rincian hutang usaha per supplier dan original amount pada tanggal neraca dan periksa perhitungan atas keakurasian matematik dan translasi mata uang asing ke BI middle rate pada tanggal neraca. Bandingkan jumlah hutang usaha yang terdapat dalam rincian dengan saldo per 2. GL, tanyakan dan buat penjelasan mengenai perbedaan tersebut dan buat jurnal penyesuaian, bila perlu. Bandingkan saldo hutang usaha periode berjalan dengan saldo tahun lalu (per klasifikasi), yakinkan hasilnya dengan melakukan analytical review dan buat movement atas hutang usaha yang material lalu periksa (vouched) ke dokumen pendukung utama yang menyebabkan terjadinya movement (penambahan ataupun pengurangan). Untuk penambahan hutang usaha, tie-upkan ke pembelian yang 3. terdapat di laporan laba rugi. Siapkan beberapa sample untuk dikirimkan konfirmasi agar tercapai jumlah hutang yang dikonfirmasi > 50% dari jumlah hutang usaha: a) Dapatkan daftar alamat, nomor telp dari masing-masing supplier berdasarkan metode sampling yang akan dipakai. b) Dokumentasikan sample supplier yang akan dikonfirmasi dengan membuat wp confirmation control berdasarkan nomor konfirmasi yang telah dikirim untuk mengkontrol dengan konfirmasi balik dari Supplier yang diterima auditor:
39

Apakah saldo yang dikonfirmasi yang diterima dari supplier sesuai dengan saldo menurut GL. Beri tanda tickmark dan legend;

Lakukan konfirmasi untuk kedua kalinya bila terdapat konfirmasi yang belum dijawab oleh supplier;

Lakukan

prosedur

alternatif

yaitu

dengan

melakukan subsequent payment ke dokumen pelunasan hutang setelah tanggal neraca atas supplier yang dikirimkan konfirmasi. Buat kesimpulan atas prosedur yang telah dilakukan diatas apakah telah mencukupi jumlah yang dikirimkan konfirmasi. 4. Dapatkan daftar umur hutang usaha per tanggal neraca dan lakukan prosedur berikut ini: a. b. Lakukan test keakurasian matematis; Lakukan rekonsiliasi total berdasarkan daftar umur hutang usaha dengan saldo hutang usaha yang terdapat di GL dan telusuri bila terdapat perbedaan signifikan; c. Lakukan cash test dengan menguji ke dokumen bahwa pendukung yang asli (seperti vendor invoice dan payment voucher). Yakinkan Perusahaan telah meng-update daftar umur hutang untuk seluruh penambahan dan pelunasan kepada masing-masing supplier. 5. Lakukan cut off atas transaksi pembelian 10 hari sebelum tanggal neraca dan 10 hari sesudah tanggal neraca apakah sudah dicatat pada periode akuntansi yang tepat. Bila transaksi pembelian dalam satu hari dilakukan kepada banyak supplier, maka dapat digunakan cara pilih 10 supplier/invoice atas transaksi beberapa hari sebelum tanggal neraca dan 10 supplier/invoice atas transaksi beberapa hari setelah tanggal neraca.
40

No 6.

Presentation & Disclosures Untuk keperluan reporting audit, kertas kerja atas hutang usaha per supplier diklasifikasikan seperti dibawah ini: d) Party: Pihak hubungan istimewa; Pihak ketiga. e) currency Rupiah; Mata uang asing (misal Dolar Amerika Serikat).

No 7.

Conclusion Berikan kesimpulan disetiap kertas kerja sehubungan dengan hutang usaha pada tanggal neraca yang telah dilakukan pemeriksaan audit, apakah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan telah diungkapkan secara lengkap dalam kertas kerja dan laporan keuangan.

7. Prosedur Audit Hutang Lain-lain No 1. Prosedur Dapatkan rincian hutang lain-lain per supplier dan original amount pada tanggal neraca dan periksa perhitungan atas keakurasian matematik dan translasi mata uang asing ke BI middle rate pada tanggal neraca. Bandingkan jumlah hutang lain-lain yang terdapat dalam rincian dengan saldo per 2. GL, tanyakan dan buat penjelasan mengenai perbedaan tersebut dan buat jurnal penyesuaian, bila perlu. Bandingkan saldo hutang lain-lain periode berjalan dengan saldo tahun lalu (per klasifikasi), yakinkan hasilnya dengan 3. 4. melakukan analytical review Tulis nature dari masing-masing hutang lain-lain. Siapkan beberapa sample untuk dikirimkan konfirmasi agar tercapai jumlah hutang yang dikonfirmasi > 50% dari jumlah hutang lain-lain: a) Dapatkan daftar alamat, nomor telp dari masingmasing supplier berdasarkan metode sampling yang akan dipakai.

41

b)

Dokumentasikan sample supplier yang akan dikonfirmasi dengan membuat wp confirmation control berdasarkan nomor konfirmasi yang telah dikirim untuk mengkontrol dengan konfirmasi balik dari Supplier yang diterima auditor: Apakah saldo yang dikonfirmasi yang diterima dari supplier sesuai dengan saldo menurut GL. Beri tanda tickmark dan legend; Lakukan konfirmasi untuk kedua kalinya bila terdapat konfirmasi yang belum dijawab oleh supplier; Lakukan prosedur alternatif yaitu dengan melakukan subsequent payment ke dokumen pelunasan hutang setelah tanggal neraca atas supplier yang dikirimkan konfirmasi. Buat kesimpulan atas prosedur yang telah dilakukan diatas apakah telah mencukupi jumlah

No 5.

yang dikirimkan konfirmasi. Presentation & Disclosures Untuk keperluan reporting audit, kertas kerja atas hutang lain-lain per supplier diklasifikasikan seperti dibawah ini: f) Party: Pihak hubungan istimewa; Pihak ketiga. g) currency Rupiah; Mata uang asing (misal Dolar Amerika Serikat). Conclusion Berikan kesimpulan disetiap kertas kerja sehubungan dengan hutang lain-lain pada tanggal neraca yang telah dilakukan pemeriksaan audit, apakah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan telah diungkapkan secara lengkap dalam kertas kerja dan laporan keuangan.

No 6.

42

8. Prosedur Audit Biaya yang Masih Harus Dibayar dan Pendapatan yang Ditangguhkan No 1. Prosedur Dapatkan rincian biaya yang masih harus dibayar per supplier dan original amount pada tanggal neraca dan periksa perhitungan atas keakurasian matematik dan translasi mata uang asing ke BI middle rate pada tanggal neraca. Bandingkan jumlah biaya yang masih harus dibayar yang terdapat dalam rincian dengan saldo per GL, tanyakan dan buat penjelasan mengenai perbedaan 2. tersebut dan buat jurnal penyesuaian, bila perlu. Dapatkan rincian pendapatan ditangguhkan per customer dan original amount pada tanggal neraca dan periksa perhitungan atas keakurasian matematik dan translasi mata uang asing ke BI middle rate pada tanggal neraca. Bandingkan jumlah pendapatan ditangguhkan yang terdapat dalam rincian dengan saldo per Gl, tanyakan dan buat penjelasan mengenai perbedaan tersebut dan buat 3. jurnal penyesuaian, bila perlu. Bandingkan saldo biaya masih harus dibayar dan

pendapatan ditangguhkan periode berjalan dengan saldo 4. tahun lalu (per klasifikasi). Lakukan pengujian dengan membaca akta, perjanjian, kontrak, invoice dan document pendukung terkait dengan biaya yang masih harus dibayar dan pendapatan ditangguhkan. Lakukan subsequent payment pada periode setelah tanggal neraca atas biaya yang masih harus dibayar tersebut pada tanggal neraca. Dan Lakukan scan atas biaya yang bersangkutan yang seharusnya diaccrue pada tanggal neraca tapi langsung dibebankan pada periode setelah tanggal neraca dengan meminta print atas beban yang bersangkutan yang terdapat di laporan laba rugi

43

periode setelah tanggal neraca. Buat jurnal penyesuaian 5. sehubungan dengan hal tersebut. Lakukan predictive test atas pendapatan ditangguhkan awal pada saat terjadinya transaksi dan amortisasinya ke laporan laba rugi apakah telah sesuai dengan yang diakui 6. di laporan laba rugi (beri tickmark dan legend). Dapatkan perhitungan UU No. 13/2002 atas accrue pesangon karyawan Perusahaan (baik yang dihitung oleh Perusahaan ataupun oleh Aktuaria). Buat pencadangan accrue atas pesangon bila perlu, sehubungan dengan hasil perhitungan aktuaria atau Perusahaan, yang tidak sesuai dengan saldo biaya masih harus dibayar atas pesangon karyawan per GL. kerja mengenai tersebut. No 7. Conclusion Berikan kesimpulan disetiap kertas kerja sehubungan dengan hutang usaha pada tanggal neraca yang telah dilakukan pemeriksaan audit, apakah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan telah diungkapkan secara lengkap dalam kertas kerja dan laporan keuangan. in accordance with Indonesian GAAP. 9. Prosedur Audit Ekuitas No 1. Prosedur Dapatkan atau siapkan rincian modal saham Perusahaan (jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh serta nilai nominal per saham) pada tanggal neraca dan periksa perhitungan atas keakurasian matematik. Bandingkan jumlah modal saham yang terdapat dalam rincian dengan 2 saldo per GL. Kirim konfirmasi atas pemegang saham Perusahaan yang menunjukkan jumlah saham yang dimiliki, nilai nominal 3 per saham dan total saham dalam Rp. Dapatkan dan buat ringkasan atas akta notaris dan perjanjian jual beli saham antar pemegang saham sejak Pendirian Perusahaan sampai dengan per tanggal
44

Buat ringkasan di kertas

dasar/asumsi perhitungan pesangon

neraca. Cocokkan hasil review tersebut atas jumlah saham menurut pemegang saham berdasarkan akta No 4. notaris terakhir adalah sesuai dengan per GL. Presentation & Disclosures Untuk keperluan reporting audit terutama

untuk

Perusahaan Terbuka, kertas kerja atas ekuitas dan laporan keuangan harus mengungkapkan pemegang saham Perusahaan yang memiliki saham Perusahaan > 5% berdasarkan data dari BAE (Biro Administrasi Efek) per tanggal neraca. No 5. Conclusion Berikan kesimpulan disetiap kertas kerja sehubungan dengan ekuitas pada tanggal neraca yang telah dilakukan pemeriksaan audit, apakah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan telah diungkapkan secara lengkap dalam kertas kerja dan laporan keuangan. 10. Prosedur Audit Pendapatan No Prosedur GENERAL 1. Bandingkan laporan keuangan bulanan atas pendapatan dan telusuri apakah terdapat fluktuasi yang tidak diharapkan. Tanyakan dan analisa serta buat catatan 2. pada kertas kerja audit. Review perbandingan laporan pendapatan per bulan berdasarkan budget dan actual, telusuri variation yang tidak diharapkan dan minta penjelasan Perusahaan atas variation yang terjadi. SALES 3. Bandingkan pendapatan budget periode berjalan dengan actual periode berjalan per produk atau lokasi geografik. Berikan analisa pada kertas kerja audit dengan memperhatikan hubungan pendapatan dengan biaya 4. pengiriman dan komisi penjualan. Bandingkan volume penjualan periode berjalan dengan volume penjulan industri sejenis per total produk atau per total lokasi geografik (contoh ekspor & lokal). Berikan 5. analisa pada kertas kerja audit. Bandingkan rasio laba kotor periode berjalan dengan
45

tahun lalu per produk atau lokasi geografik. Berikan analisa pada kertas kerja audit dengan memperhatikan 6. 7. 8. pendapatan dan harga pokok. Lakukan prosedur cut-off seperti yang telah dibahas pada audit program piutang usaha (MS-03). Bandingkan retur pendapatan periode berjalan dengan tahun lalu. Berikan analisa pada kertas kerja audit. Jika persediaan mengalami overstated mengakibatkan persediaan yang unbilled akan yaitu

mengakibatkan pendapatan tidak matching dengan harga pokoknya yang understated. Telusuri apakah terdapat persediaan penyesuaian. No 9. Conclusion Berikan kesimpulan disetiap kertas kerja sehubungan dengan kas dan setara kas pada tanggal neraca yang telah dilakukan pemeriksaan audit, apakah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan telah diungkapkan secara lengkap dalam kertas kerja dan laporan keuangan. 11. Prosedur Audit Beban Pokok Pendapatan No 1. Dapatkan Perusahaan 2. rincian dan Prosedur beban pokok periksa pendapatan dari yang overstated, bila iya, buat jurnal

keakurasian

perhitungan

matematik. Lakukan analytical procedure dengan mereview beban pokok pendapatan per bulan actual dengan tahun lalu/budget. Telusuri item-item yang tidak biasa terjadi, dan buat analisa pada kertas kerja. Untuk beban pokok pendapatan atas penyusutan ditieupkan ke akun aktiva tetap atas movement penambahan akumulasi penyusutan aktiva tetap (bersamaan dengan penyusutan yang berasal dari beban operasi juga ditieupkan kea kun aktiva tetap). Untuk beban pokok pendapatan atas gaji karyawan lakukan prosedur berikut: Lakukan anilitical procedure dengan mereview

3.

4.

46

biaya gaji dan upah per bulan selama periode berjalan Bandingkan dengan tahun lalu/budget.
Review

perhitungan

time

sheet

yang

telah

dikalikan labor rate yang telah disetujui 5. Sample check perhitungan pph 21. Untuk beban pokok pendapatan atas beban lain-lain selain yang disebut pada nomor 2 dan 3: Lakukan analytical procedure dengan mereview beban tersebut per bulan, tanyakan bila terdapat perubahan yang tidak diharapkan dan buat No 6. kertas kerja atas hasil analisa tersebut. Conclusion Berikan kesimpulan disetiap kertas kerja sehubungan dengan kas dan setara kas pada tanggal neraca yang telah dilakukan pemeriksaan audit, apakah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan telah diungkapkan secara lengkap dalam kertas kerja dan laporan keuangan. 12. Prosedur Audit Beban Operasi No 1. Prosedur Lakukan analytical review procedures antara periode berjalan dengan tahun lalu yaitu dengan membandingkan rincian beban operasi per bulan pada periode berjalan dengan tahun lalu dan tanyakan bila terdapat perbedaan yang tidak diharapkan dan buat analisa pada kertas kerja 2. audit. Scan ledger atas akun beban operasi yang material dan Buat jurnal reklasifikasi atas akun yang salah klasifikasi 3. atas beban operasi ke perkiraan akun yang tepat, bila ada. Lakukan compliance test atas beban operasi yang material untuk melihat sistem pengendalian Perusahaan apakah telah dilakukan oleh orang yang seharusnya memiliki otorisasi, cut-off date, pencatatan sesuai dengan jumlah yang seharusnya dicatatat dan semua beban telah lengkap dicatat pada periode berjalan (walkthrough)

47

dengan mengambil minimal 20 sample untuk dilakukan test dengan metode sampling yang ada. 13. Prosedur Audit Pendapatan (Beban) lain-lain No 1. Prosedur Lakukan analytical review procedures antara periode berjalan dengan tahun lalu yaitu dengan membandingkan rincian pendapatan (beban) lain-lain per bulan pada periode berjalan dengan tahun lalu dan tanyakan bila terdapat perbedaan yang tidak diharapkan dan buat 2. analisa pada kertas kerja audit. Lakukan substantive test atas laba (rugi) selisih kurs. Untuk laba (rugi) penghapusan/penjualan aktiva tetap tieupkan hasilnya dengan prosedur audit yang sudah dilakukan pada lingkup audit aktiva tetap (MS-07). Lakukan vouching atas pendapatan (beban) lain-lain selain 3. laba (rugi) selisih kurs dan laba (rugi) penghapusan/penjualan aktiva tetap. Scan ledger atas akun pendapatan (beban) lain-lain yang material dan Buat jurnal reklasifikasi atas akun yang salah klasifikasi atas penghasilan (beban) lain-lain ke perkiraan akun yang tepat, bila ada.

3.2.3.

Kendala yang Dihadapi dan Upaya untuk Memecahkannya

Beberapa kendala-kendala yang dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, berikut adalah kendala-kendala yang ada pada KAP KNTR: 1. Adanya pemberlakuan peraturan akuntansi baru yang telah mengadopsi peraturan IRFS sedikit menghambat kinerja karyawan KAP KNTR, dimana peraturan ini secara garis besar banyak mengubah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku selama ini. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala ini adalah dengan mengikutsertakan tenaga profesional KAP KNTR dalam pelatihan dan pengenalan peraturan akuntansi yang baru tersebut. 2. Tingginya turnover auditor menjadi suatu tantangan tersendiri bagi KAP KNTR. Selain itu persaingan dengan KAP besar lainnya (The
48

Big Four) menambah kesulitan dalam mendapatkan tenaga kerja handal bagi perusahaan. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan mengambil berbagai langkah, salah satunya adalah dengan menawarkan jenjang karier bagi karyawan yang memiliki kinerja sangat baik. 3. Selain itu, tantangan yang dihadapi oleh KAP KNTR dalam menjalankan usahanya adalah kurangnya sumber daya manusia yang jumlahnya kurang sebanding dengan jumlah klien yang ditangani oleh KAP KNTR. Upaya untuk mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan tenaga magang, hal ini merupakan kegiatan yang positif baik bagi perusahaan maupun peserta magang itu sendiri. Dari sisi perusahaan, perusahaan sangat terbantu dengan adanya tenaga kerja magang untuk menyelesaikan pekerjaan audit diperusahaan klien, bagi peserta magang hal ini dapat menjadi satu batu lonjakan untuk menimba ilmu mengenai profesi auditor. 4. Peralatan pendukung pekerjaan seperti laptop yang disediakan oleh perusahaan sebagian besar merupakan laptop yang sudah lama dipakai, sehingga kinerjanya dirasakan sudah kurang mendukung dalam mengerjakan pekerjaan-pekerjaan kantor. Upaya yang dilakukan adalah dengan mengganti laptop-laptop yang sudah tidak layak pakai serta mengganti software yang ada dengan software versi terbaru, seperti microsoft office 2010.

49

You might also like