You are on page 1of 9

ANATOMI

Hemoglobin adalah tetramer terdiri dari 2 pasang rantai globin. Merupakan protein kompleks yang terdiri dari besi (heme) dan protein (globin). Interaksi dinamis dari heme dan globin membuat Hb dapat mentransport oksigen. Tiap rantai globin menyelubungi satu heme, yang terdiri dari cincin kompleks protoporfirin IX dengan atom besi tunggal di besi (Fe2+). Setiap bagian heme dapat mengikat satu molekul oksigen tunggal, sebuah molekul hemoglobin dapat mengangkut sampai empat molekul oksigen. Tiap gram Hb dapat mengangkut 1,33ml oksigen.

Friska Pratiwi 09.201

Page 1

Rantai polipeptida Hb terdiri dari tipe kimia yang berbeda. Hb utama orang dewasa normal (HbA) terdiri dari sepasang alfa () dan sepasang beta () rantai polipeptida yang dipresentasikan sebagai 22. Hb utama janin (HbF) terdiri dari sepasang alpha () dan sepasang gamma () yang dipresentasikan sebagai 22.

Dua set gen rantai terletak pada kromosom 16. Dua pasang alel menyediakan informasi genetik untuk struktur rantai . Gen , , terletak pada kromosom 11.

Friska Pratiwi 09.201

Page 2

FISIOLOGI

Hb disintesis: 65% pada tahap maturasi sel berinti dan 35% pada tahap retikulosit. Sintesis Heme terjadi di mitokondria dan sitoplasma melalui proses metabolism porfirin. Sebagian terbentuk di sumsum tulang dan hati. Hemoglobin terdiri dari fero-protoporfirin(heme)-globin. 1 hemoglobin terdiri dari 4 molekul heme dan globin (tetramer). Bahan yang diperlukan untuk sintesis porfirin: glisin, suksinil KoA, dan PLP (koenzim piridoksal fosfat)Enzim yang berperan penting adalah ALA sintase (enzim kunci ada di mitokondria) dan juga ALA dehidratase (ada di sitosol).

Hemoglobin embrional: o o o o mulai 2 minggu pertama gestasi. Regresi pada bulan ke 3 gestasi. Terbentuk di yolk sac. Terdiri dari Hb gower 1 (rantai zeta dan epsilon), Hb gower 2 ( rantai alfa dan epsilon), Hb Portland (rantai zeta dan gamma). Pada tahap fetus, ada perubahan produksi rantai globin, rantai zeta menjadi rantai alfa, rantai epsilon menjadi rantai gamma, dan peningkatan produksi rantai beta dan delta pada saat kelahiran.

Hemoglobin fetal: o o o o o mulai minggu ke 8 gestasi. Regresi pada bayi usia 6-12 bulan. Mulai terbentuk rantai beta. Terbentuk di hepar. HbF terdiri dari rantai alfa dan beta. HbF mempunyai afinitas oksigen yang sangat kuat sehingga, oksigen yang telah terikat sulit terlepas.

Hemoglobin dewasa: o o pada minggu ke 24 gestasi sudah terbentuk HbA. Pada usia bayi 6-12 bulan pola HbA mulai tampak. HbA(96%) terdiri atas 2 pasang rantai globin alfa dan beta. HbA2(2,5%) terdiri dari rantai alfa dan delta.

Friska Pratiwi 09.201

Page 3

Friska Pratiwi 09.201

Page 4

THALASSEMIA

Definisi
Penyakit darah yang disebabkan oleh kelainan pada rantai globin di hemoglobin, diturunkan secara autosomal resesif. Thalassemia juga disebut sebagai kuantitatif haemoglobinopati, karena kelainan dalam jumlah rantai globin. Thalassemia merupakan sindrom kelainan yang diwariskan dan masuk ke dalam kelompok hemoglobinopati, yakni kelainan yang disebabkan oleh gangguan sintesis hemoglobin akibat mutasi di dalam atau dekat gen globin.

Hemoglobinopati: Mutasi gen globin dapat menimbulkan 2 perubahan rantai globin yaitu: a. Perubahan struktur rangkaian asam amino pada rantai globin tertentu, disebut hemoglobinopati structural. Seperti HbS(sickle cell) b. Perubahan kecepatan sintesis atau kemampuan produksi rantai globin tertentu, disebut thalassemia.

Jenis-jenis thalasemia:
1. thalassemia: deficit rantai alfa atau tidak adanya rantai alfa sama sekali 2. thalassemia: deficit rantai beta atau tidak adanya rantai beta sama sekali 3. thalassemia: deficit atau tidak adanya rantai delta dan beta sama sekali thalassemia: deficit atau tidak adanya rantai alfa dan beta sama sekali thalasemia: deficit atau tidak adanya rantai gamma, delta, beta sama sekali 4. Heterozigot ganda thalassemia alfa atau beta dengan varian hemoglobin thalasemik: seperti HbE.

Epidemiologi
Alpha thalassemia : Afrika dan mediteranian, Timur tengah, Asia timur dan tenggara (Hb bart hidrops syndrome dan HbH disease sebagian besar terbatas di populasi Asia tenggara dan mediteranian). Beta thalassemia : daerah mediterania, Timur tengah, india, Pakistan, Asia tenggaram Rusia selatan, cina. Jarang di Afrika kecuali Liberia. Alfa dan beta thalasemia sering pada black American. Beta thalasemia lebih sering daripada alpha thalassemia. Jarang terjadi defektif sintesis dari rantai delta dan gamma Friska Pratiwi 09.201 Page 5

Patogenesis
Thalassemia : sindrom kelainan karena gangguan sintesis Hb akibat mutasi di dalam/dekat globin. Mutasi ini menimbulkan perubahan rantai globin atau . Secara normal, terdapat 2 gen yang mengontrol sintesis rantai beta, dan ada 4 gen yang mengontrol sintesis rantai alfa. Banyaknya kelainan genetic menentukan tingkat keparahan dari penyakit. Terjadinya kelainan genetik ini bisa karena adanya perubahan single asam amino, substitusi 2 asam amino, delesi dan fusi asam amino, dan juga kelainan sintesis pada fase elongasi rantai. Mutasi bisa terjadi pada tahap mana saja dari ekspresi gen globin, seperti transkrpisi, proses dari mRna precursor, translasi dan post-translasi. Pada beta thalasemia yang paling sering adalah kesalahan pada saat slplicing mRNA precursor dan juga premature terminasi dari proses translasi mRNA. Mutasi gen globin dapat menimbulkan perubahan kecepatan sintesis atau kemampuan produksi rantai.

Genotif Thalassemia
Thalassemia Beta : 1. Thalassemia beta homozigot : rantai beta sama sekali tidak diproduksi, sehingga HbA tidak dapat diproduksi. 2. Thalassemia beta trait genotif berupa heterozigot thalassemia beta. Sering disebut juga thalassemia beta minor. Asimptomatik. 3. Thalassemia beta mayor : genotif homozigot atau heterozigot ganda thalassemia beta, menunjukkan fenotif klinis berupa kelainan yang berat karena bergantung pada transfusi darah untuk memperpanjang usia 4. Thalassemia beta intermedian fenotif klinis di antara thalassemia beta mayor dan thalassemia beta minor. Bisa asiptomatik bisa juga butuh transfusi darah tapi umumnya tidak untuk mempertahankan hidup. 5. Thalassemia beta dominan : mutasi thalassemia yang dikaitkan dengna fenotip klinis yang abnormal dari bentuk heterozigot disebut juga sebagai thalassemia beta dominan.

Friska Pratiwi 09.201

Page 6

Thalassemia Alfa : 1. Alpha 2 trait(carrier)(-/) : penderita mengalami delesi 1 rantai alfa yang diwarisi dari salah satu orang tuanya,. Sedangkan rantai lainnya lengkap(). Penderita merupakan silent carrien dan tidak ada gejala klinis(asimptomatik) 2. Alpha-thalassemia minor (1--trait) (-/- disebut homozigot ; /-- disebut heterozigot) : terjadi delesi 2 loki. keduanya berfenotif sebagai thalasemia beta minor 3. HbH (--/-) : delesi 3 loki. Pada fetus terjadi akumulasi beberapa rantai beta yang tidak ada pasangannya (unpaired beta chain). Pada orang dewasa akumulasi unpaired beta chains yang mudah larut membentuk tetramer beta4, disebut HbH. Fenotifnya ditandai dengan Thalassemia intermedia. Ditandai dengan anemia hemolitik sedang-berat, namun dengan inefektifitas eritropoiesis yang lebih ringan. 4. Alpha thalassemia major(hydrops fetalis, Hb bart) (--/--): kondisi yang fatal, terjadi delesi 4 loki. Kematian tidak dapat dihindarkan karena tidak ada rantai alfa dan oksigen tidak dapat dilepaskan ke jaringan. Afinitas dari Hb ini sangat tinggi sehingga tidak ada oksigen yang mencapai jaringan, terjadilah asfiksia jaringan. Dan meninggal dalam uterus.

Patofisiologi
1. Thallasemia Beta Penurunan produksi rantai beta produksi berlebihan rantai alfa. HbF yang masih ada sedikit setelah kelahiran tidak cukup untuk mengkompensasi dari defisiensi HbA. Rantai alfa yang berlebihan ini menjadi ciri khas thalassemia beta. Rantai alfa berlebih ini tidak dapat berikatan dengan rantai globin lain berprespitasi di sel prekursor sel darah merah di sumsum tulang dan dalam sel progenitor darah tepi erythroblast yang mengandung prespitasi tadi akan dihancurkan oleh sel fagosit mononuclear di sumsum tulang proses erthryopoiesis yang tidak efektif umur eritrosit lebih pendek anemia (lanjut) memicu sumsum tulang untuk terus menghasilkan sel darah merah yang tidak efektif ekspansi sumsum tulang deformitas skeletal, gangguan pertumbuhan dan metabolisme.

Sel dengan prespitasi sebagian ada yang matang, tapi akan dihancurkan premature oleh limpa menyebabkan mild hemolytic anemia. Peningkatan kadar besi yang berlebihan (seperti pemberian transfusi) akan meinmbulkan efek berbahaya dan dapat menimbulkan kematian.

Friska Pratiwi 09.201

Page 7

2.

Thallasemia Alfa Mirip dengan thalassemia beta kecuali pada delesi dan mutasi rantai alfa. Hilangnya gen alfa tunggal tidak berpengaruh pada fenotip. Sedangkan thalassemia-2a--homozigot (-/- ) atau thalassemia-1 a --heterozigot (/--) memberikan fenotif seperti thalassemia beta mayor. HbH disease (kehilangan 3 dari 4 gen globin ) menyebabkan penyakit berat menengah. Pada thalassemia-o-homozigot menyebabkan tidak dapat bertahan hidup. Perbedaan besar antara kedua thalassemia yaitu:

a. Rantai alfa dimiliki oleh hemoglobin fetus ataupun dewasa (tidak seperti thalassemia beta) maka thalasemia- bermanifestasi pada fetus b. Sifat-sifat yang ditimbulkan akibat produksi secara berlebihan rantai alfa pada thalassemia beta. Bila kelebihan rantai alfa pada -thalassemia menyebabkan prespitasi pada precursor eritrosit, maka -thalassemia menimbulkan tetramer yang larut.

Manifestasi Klinis
Beta thalassemia minor mild to moderate microcytic hypochromic anemia, mild splenomegaly, dan dan hyperplasia bone marrow. Umumya asimptomatik. Beta thalassemia major (cooley anemia) anemia berat, gangguan pada system kardiovaskular (high output CHF), hepatomegaly(karena progressive hemosiderosis), splenomegaly(extramedullary hematopoiesis dan peningkatan destruksi sel darah merah). Bone marrow hyperplasia menimbulkan deformitas tulang facial, pembesaran nasal bridge, mandibula dan maksilla.(chipmunk face). Lab: anemia, retikulositosis, peningkatan nucleated RBC, microcytosis, transferin meningkat, dan peningkatan bilirubin unconjugated. Alpha thalassemia alpha 2 trait bersifat asimptomatik (silent carrier). Alpha 1 trait mirip dengan beta thalasemia minor. HbH, mirip dengan thalassemia intermedia, ditandai dengan anemia hemolitik yang parah tapi lebih ringan dalam ketidaefektifan erythropoiesis. Alpha thalassemia dapat menyebabkan hidrops fetalis, intrauterine CHF, edema, massive acites. Diagnosi umumya dibuat postmortem.

Friska Pratiwi 09.201

Page 8

Diagnosis
Beta thalassemia didiagnosis dengan melihat sejarah masa kecil, seperti severe anemia, inefektif hematopoiesis, hepatosplenomegali, microcytosis, meningkatnya level HbA,HbA2. Penting melihat gejala klinis dan juga cek darah. Peripheral blood smear menunjukan microcytosis. Menggunakan elektroforesis Hb untuk menilai rantai alpha dan beta.

Friska Pratiwi 09.201

Page 9

You might also like