You are on page 1of 8

BAB 1 PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan yang harus dikuasai oleh setiap siswa selain keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, dan keterampilan membaca. Pada dasarnya keterampilan menulis tidak bisa lepas dari keterampilan yang lainnya. Keterampilan menulis dapat tercapai dengan baik apabila ketiga keterampilan yang lain telah dikuasai secara baik, karena keempat keterampilan tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Keterampilan menulis tidak diperoleh secara instant tetapi harus dilatih terus-menerus. Menulis adalah aktivitas produktif, aktivitas pengungkapan bahasa melalui media tulis (Nurgiyantoro, 2001:27). Pembelajaran menulis di sekolah merupakan sarana untuk mengembangkan keterampilan menulis. Situasi pembelajaran yang dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk menulis sangat diperlukan. Namun, dalam kenyataannya hal tersebut seringkali tidak terjadi. Pembelajaran menulis masih dianggap pembelajaran yang tidak diminati siswa.

Terdapat lima jenis karangan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu karangan eksposisi, argumentasi, deskripsi, narasi, dan persuasi. Karangan narasi menurut Keraf (2003: 136) yaitu suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan sejelas-jelasnya kepada pembaca tentang suatu peristiwa terjadi. Karangan narasi memiliki dua jenis, yaitu karangan narasi ekspositoris dan karangan narasi sugestif. Karangan narasi sugestif adalah rangkaian peristiwa yang disajikan sekian macam sehingga merangsang daya khayal pembaca. (Keraf, 2003: 137). Cerpen merupakan salah satu contoh karangan narasi sugestif.

Salah satu standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa VII-A SMP PGRI Baleendah, adalah siswa mampu mengungkapkan pengalaman diri sendiri, dengan kompetensi dasar menulis karangan berdasarkan pengalaman diri sendiri dan berdasarkan pengalaman orang lain ke dalam cerpen. Rasa malas dan sulit menuangkan ide yang seringkali dialami oleh para siswa dalam pembelajaran menulis akan menjadi penghambat tercapainya kompetensi dasar yang terdapat dalam kurikulum. Berdasarkan pada kompetensi dasar tersebut dan permasalahan yang terjadi di lapangan, maka penulis ingin mengadakan suatu penelitian tentang media pembelajaran yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Media yang penulis anggap dapat mengatasi permasalah tesebut adalah media lagu. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis mengambil judul PEMANFAATAN MEDIA LAGU DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI. Sebelum penulis mengambil judul penelitian tesebut, telah terdapat jenis penelitian yang sama oleh Selapani dengan judul Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Sugestif dengan Menggunakan Media Lirik Lagu. Penelitian serupa pun pernah dilakukan oleh Eka Setiawati pada tahun 2008 dengan judul Pengembangan Model Pembelajaran Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Media Lagu Peterpan sebagai Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Siswa Kelas VI SMP Laboratorium School Bandung. B. Batasan Masalah

Begitu

luas

dan

kompleks

permasalahan

yang

terdapat

dalam

pembelajaran menulis seperti yang telah dipaparkan dalam latar belakang di atas, maka penulis membatasi masalah dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran menulis dengan penggunaan media yang tepat. Media yang akan penulis gunakan adalah media lagu. C. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan tersebut, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam menggunakan pendekatan pragmatik dalam pembelajaran keterampilan menulis bagi Siswa VII-A SMP PGRI Baleendah? 2. Apakah penggunaan pendekatan pragmatik dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan keterampilan menulis bagi Siswa VII-A SMP PGRI Baleendah? A. Variable Penelitian

Dalam setiap penelitian selalu terdapat variabel penelitan. Menurut Sugiono, (2000:21) terdapat 2 (dua) macam penelitian yaitu : 1. Variabel independen, atau sering di sebut variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen),

2. Variabel dependen, atau sering disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Berdasarkan penjelasan di atas, untuk lebih mengarahkan penelitian ini, maka di rumuskan variabel penelitian sebagai berikut:
Variabel Bebas (Independen) Variabel Terikat (Dependen)

A. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam mendefinisikan penelitian

ini, maka istilah-istilah dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut.

1) Menulis karangan narasi sugestif adalah menulis serangkaian peristiwa

yang disajikan sekian macam sehingga merangsang daya khayal para

pembaca.

2) Lirik lagu adalah sebuah bentuk susunan kata yang berisi curahan perasaan

pribadi yang diberi irama

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang akan penulis lakukan, adalah untuk mengetahui: 1) kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi sugestif sebelum diberi tindakan pembelajaran dengan menggunakan media lagu; 2) kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi sugestif setelah diberi tindakan pembelajaran dengan menggunakan media lagu; 3) perbedaan yang berarti antara kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi sugestif sebelum dan setelah diberi tindakan pembelajaran dengan menggunakan media lagu. C. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan suatu manfaat bagi perkembangan pendidikan khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. 1) Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pembelajaran menulis karangan narasi sugestif dengan menggunakan media lirik lagu. 2) Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan salah satu alternatif

pemilihan media dalam pembelajaran menulis karangan narasi sugestif.

3) Bagi siswa, media lirik lagu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi sugestif.

1.6 Anggapan Dasar dan Hipotesis 1.6.1 Anggapan Dasar Dalam melakukan penelitian ini, penulis berpedoman pada anggapan dasar. 1) Menulis merupakan aspek keterampilan berbahasa yang harus dibina dan dilatihkan. 2) Salah satu Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh siswa kelas X adalah siswa mampu menulis karangan berdasarkan pengalaman diri sendiri dan berdasarkan pengalaman orang lain ke dalam cerpen. 3) Penggunaan media yang tepat akan mempermudah siswa dalam menuangkan ide. 4) Lirik lagu Permintaan Hati Letto sudah familiar di kalangan siswa. 1.6.2 Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah, penulis merumuskan hipotesis sebagai

berikut. 1) Kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi sugestif sebelum diberi tindakan pembelajaran dengan menggunakan media lirik lagu masuk dalam kategori kurang baik. 2) Kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi sugestif setelah diberi tindakan pembelajaran dengan menggunakan media lirik lagu masuk dalam kategori baik. 3) Terdapat perbedaan yang berarti antara kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi sugestif sebelum dan setelah diberi tindakan pembelajaran dengan menggunakan media lirik lagu. 1.7 Definisi Operasional Variabel Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam mendefinisikan penelitian ini, maka istilah-istilah dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut. 1) Menulis karangan narasi sugestif adalah menulis serangkaian peristiwa yang disajikan sekian macam sehingga merangsang daya khayal para pembaca. 2) Lirik lagu adalah sebuah bentuk susunan kata yang berisi curahan perasaan pribadi yang diberi irama

You might also like