You are on page 1of 7

45

BAB IV METODE PENUGASAN

4.1. DEFINISI Metode penugasan merupakan suatu metode kuantitatif untuk

mengalokasikan sumber daya kepada tugas atau pekerjaan atas dasar satu-satu (one-to-one basis).

4.2. DASAR TEORI Setiap sumber daya (assignee) ditugasi secara khusus kepada suatu tugas atau kegiatan, misalnya orang ke tugas, tenaga penjualan ke lokasi,tim ke proyek, atau mesin ke pekerjaan. Kecepatan setiap sumber daya dalam mengerjakan tugas yang sama bisa berbeda tergantung dari pendidikan, pengalaman, ketrampilan atau faktor lain dari masing-masing karyawan, sehingga biaya total pengerjaan tugas bisa bervariasi tergantung dari cara mengalokasikan tugaskaryawan tersebut. Tujuan penugasan: mengalokasikan pembagian tugas-karyawan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh biaya total yang minimum. Metode penugasan bisa disebut sebagai jenis khusus dari metode pemrograman linear, bertujuan: mengoptimalkan hasil yang akan dicapai, untuk meminimalkan biaya total atau waktu yang diperlukan untuk mengerjakan beberapa tugas, dan memaksimalkan hasil, misalnya produksi atau keuntungan. Karena sifatnya yang one-to-one basis,metode ini menggunakan pemecahan secara n x n matriks. Jumlah tugas/kegiatan harus sama dengan jumlah sumber daya yang tersedia. Contoh metode penugasan sebagai berikut: Misalnya, suatu perusahaan memiliki n tugas yang harus diselesaikan oleh n karyawan pada waktu relatif bersamaan. Beberapa karyawan mempunyai keahlian yang lebih baik dari karyawan lain untuk tugas-tugas tertentu. Karena setiap karyawan hanya mendapat satu jenis tugas, maka tidak semua tugas dapat dikerjakan oleh karyawan yang terbaik. Suatu perusahaan mempunyai empat jenis pekerjaan yang berbeda untuk diselesaikan oleh empat orang karyawan, mendapat pekerjaan yang berbeda. Biaya yang dikeluarkan untuk setiap jenis tugas oleh masingmasing karyawan ditunjukkan dalam Tabel 4.1.

45

46
.Tabel 4.1. Contoh Perhitungan Metode Penugasan Pekerjaan I II III IV Karyawan A 15 21 21 22 B 14 16 21 18 C 18 18 24 20 D 17 22 19 16

Persoalan ini dapat dipecahkan dengan cara sebagai berikut. Susun suatu tabel biaya kesempatan (opportunity cost).yang diperoleh dengan mengurangi nilai setiap sel dari suatu baris dengan nilai terkecil dari sel dalam baris yang sama. Misalnya,sel terkecil pada baris I ialah 14, nilai ini dipakai untuk mengurangi sel-sel pada baris itu. Cara yang sama diulang untuk baris yang lain, dan hasilnya seperti pada Tabel 4.2

Tabel 4.2. Biaya Kesempatan Pekerjaan I II III IV Karyawan A 1 5 2 6 B 0 0 2 2 C 4 2 5 4 D 3 6 0 0

Tabel diatas disebut tabel biaya kesempatan karena menunjukkan besarnya biaya yang timbul kalau suatu pekerjaan tidak dikerjakan oleh karyawan terbaiknya. Misalnya, jika A mengerjakan pekerjaan I maka akan terjadi biaya kesempatan sebesar I unit, seandainya pekerjaan I dikerjakan oleh B (yang terbaik) maka biaya kesempatannya = nol. Langkah selanjutnya, mengurangi nilai setiap sel dalam suatu kelom dengan nilai sel yang terkecil pada kolom yang sama. Misalnya, nilai sel yang terkecil pada kolom A adalah 1, maka semua nilai sel pada kolom A dikurangi dengan 1. Hasil keseluruhan seperti terlihat pada Tabel 4.3. Tabel ini disebut sebagai tabel biaya kesempatan total (total opportunity cost).

47

Tabel 4.3. Biaya Kesempatan Total Pekerjaan I II III IV Karyawan A 0 4 1 5 B 0 0 2 2 C 2 0 3 2 D 3 6 0 0

Tabel diatas terlihat bahwa setiap baris/kolom mempunyai paling tidak sebuah sel dengan nilai nol. Langkah berikutnya, menarik garis baik pada arah baris atau kolom, meliputi semua sel yang bernilai nol. Garis itu harus diusahakan seminimal mungkin, seperti ditunjukkan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Perubahan Pertama Biaya Kesempatan Total Pekerjaan I II III IV Karyawan A 0 4 1 5 B 0 0 2 2 C 2 0 3 2 D 3 6 0 0

Apabila jumlah garis sama dengan jumlah baris (kolom), penyelesaian sudah optimal. Dari tabel diatas diketahui jumlah garis (=3) lebih kecil daripada jumlah baris/kolom (=4), berarti belum optimal. Untuk itu Tabel 4.4 perlu direvisi dengan mengurangi sel yang tidak terliput oleh garis dengan nilai sel terkecilnya, dan menambahkan nilai sel terkecil itu pada sel yang merupakan titik potong antara garis. Dalam contoh ini, nilai sel terkecil yang tidak terlipit oleh garis adalah 1, maka nilai sel-sel yang tidak terliput oleh garis, yaitu sel (1,4) dan (2,4) ditambah 1. Hasil revisi seperti terlihat pada Tabel 4.5.

48
Tabel 4.5. Perubahan Kedua Biaya Kesempatan Total Pekerjaan I II III IV Karyawan A 0 4 0 4 B 0 0 1 1 C 2 0 2 1 D 4 7 0 0

Hasil revisi diuji lagi

apakah sudah optimal atau belum, dengan cara

menarik garis-garis yang meliputi semua sel bernilai nol, seperti cara sebelumnya, hasilnya seperti Tabel 4.6. Pada tabel 4.6 diketahui jumlah garis yang meliputi semua sel dengan nilai nol sudah sama dengan jumlah baris (kolom), berarti pemecahan sudah optimal. Selanjutnya tinggal dilakukan penugasan dengan melakukan kombinasi karyawanpekerjaan pada sel-sel yang bernilai nol, satu orang untuk setiap jenis pekerjaan (lihat sel yang dilingkari). Tabel 4.6. Perubahan Ketiga Biaya Kesempatan Total Pekerjaan I II III IV Karyawan A 0 4 0 4 B 0 0 1 1 C 2 0 2 1 D 4 7 0 0

Kesimpulan dari penugasan ini terlihat pada Tabel 4.7.berikut: Tabel 4.7. Hubungan Antara Karyawan dan Biaya dalam Penugasan Pekerjaan I II III IV Jumlah Karyawan B C A D Biaya 14 18 21 16 69

49
Biaya total untuk keseluruhan pekerjaan sebesar 69 merupakan biaya terkecil dari semua kombinasi pekerjaan-karyawan yang mungkin. 4.3. JUMLAH PEKERJAAN TIDAK SAMA DENGAN JUMLAH KARYAWAN Apabila jumlah pekerjaan tidak sama dengan jumlah karyawan, harus ditambahkan suatu baris/kolom swmu agar jumlah kolom,membentuk tabel n x n. Biaya pada baris/kolom semu ini sama dengan nol. Tabel 4.8 merupakan contoh tabel awal untuk penyelesaian dengan metode penugasan apabila jumlah pekerjaan lebih besar dari jumlah karyawan.

Tabel 4.8. Jumlah Pekerjaan Lebih Besar Dari Jumlah Karyawan Karyawan Pekerjaan A B C D E (dummy) I II III IV V 15 21 21 22 32 14 16 21 18 30 18 18 24 20 32 17 22 19 16 35 0 0 0 0 0

Pada tabel diatas, setiap baris sudah memiliki sel bernilai nol, sehingga analisis langsung dilakukan untuk membuat setiap kolom memiliki paling tidak sebuah sel berniali nol. Selanjutnya,dilakukan pengujian optimalitas dan penugasan seperti telah diuraikan pada contoh sebelumnya.

Ringkasan Metode Penugasan: 1. Buat tabel biaya kesempatan, dengan cara sebagai berikut: a. Pada setiap baris, pilih sel dengan nilai terkecil,kemudian kurangi sel lain pada baris yang sama dengan nilai terkecil itu b. Pada setiap kolom, pilih sel dengan nilai terkecil, kemudian kurangi sel lain pada kolom yang sama dengan nilai terkecil itu. 2. Tentukan apakah pemecahan optimal sudah dibuat, yaitu dengan menarik garis seminimum mungkin, baik kearah vertikal maupun horizontal yang

50
meliput semua sel bernilai nol. Jika jumlah garis sama dengan jumlah baris/kolom berarti pemecahan sudah optimal, teruskan ke butir 5. Jika belum optimal teruskan ke butir 3. 3. Revisi tabel, yaitu dengan mengurangi sel-sel yang tidak terliput garis dengan nilai sel yang terkecil,kemudian tambahkan nilai sel terkecil itu pada sel yang merupakan perpotongan antar garis. 4. 5. Kembali ke langkah 2. Lakukan penugasan dengan melakukan kombinasi orang-pekerjaan pada sel-sel yang bernilai nol. .

51
LATIHAN SOAL.

1. Sebutkan langkah-langkah dari metode penugasan. 2. Apa yang dimaksud dengan tabel biaya kesempatan? 3. Apa yang harus dilakukan jika dalam penugasan jumlah tugas tidak sesuai dengan jumlah orang/mesin yang akan ditugasi? 4. Apakah cirinya bila suatu penyelesaian telah optimal? 5. Tabel berikut merupakan tabel biaya kesempatan total dari penyelesaian penugasan untuk meminimalkan waktu kegiatan. Lanjutkan proses ini sampai mencapai optimal. Bagaimana pembagian tugasnya?

You might also like