You are on page 1of 35

LAPORAN TAHUNAN PUSKESMAS GLUGUR DARAT KECAMATAN MEDAN TIMUR TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ) merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Oleh karena itu kesehatan adalah salah satu aspek yang mempengaruhi kualitas dan produktivitas sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Puskesmas merupakan tempat untuk memperoleh pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya, sesuai dengan fungsi Puskesmas sendiri sebagai pusat pembangunan, pembinaan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Sebagai pelayanan kesehatan tingkat I, Puskesmas mempunyai wewenang dan bertanggungjawab terhadap masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. UUD 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan Nasional Bangsa Indonesia adalah untuk menwujudkan kesejahteraan bangsa, dimana kesehatan merupakan aspek penting dalam menwujudkan kesejahteraan tersebut. Menurut Undang-undang No. 23 tahun 1992, SEHAT diartikan sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sejalan dengan visi yang ingin dicapai dari pembangunan kesehatan tentang keadaan masyarakat Indonesia pada masa yang akan datang yaitu Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan Salah satu cara perwujudannya yaitu dengan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai dan menyeluruh bagi masyarakat. Dalam pasal 5 UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992 menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesejahteraan perorangan, keluarga dan lingkungan. Untuk mewujudkan visi Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan, ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan yaitu : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin upaya kesehatan yang paripurna,merata,,bermutu dan berkeadilan Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik

Pada hakekatnya Puskesmas harus melaksanakan program kesehatan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat, tetapi seiring dengan krisis moneter yang berkepanjangan sejak pertengahan tahun 1997 yang melanda Indonesia, memberikan dampak di segala bidang, termasuk bidang kesehatan. Menurunnya pendapatan dan daya beli masyarakat yang diperberat oleh meningkatnya biaya pemeliharaan kesehatan, sangat mengancam status penduduk miskin. Seiring dengan semangat otonomi daerah, daerah juga diberi kewenangan didalamnya, untuk seperti menyelenggarakan program Pemerintah kegiatan Kota Medan birokrasi, dengan administratif dan ekonomi serta juga termasuk program kesehatan pemberian obat obatan gratis di Puskesmas. gizi dan kesehatan masyarakat, khususnya

2.1.

Pengertian Puskemas adalah suatu unit organisasi fungsional yang merupakan pusat

pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerja dalam bentuk kegiatan pokok. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128/Menkes/SK/II/2004,

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Yang dimaksud dengan :

1.

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)


Yakni suatu unit organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang melakukan tugas teknis operasional dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.

2.

Pembangunan Kesehatan Adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pengertian pembangunan kesehatan juga meliputi pembangunan yang berwawasan kesehatan, kesehatan. pemberdayaan masyarakat dan keluarga, serta pelayanan

3.

Pertanggungjawaban Penyelenggaraan

Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah Kabupaten/Kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan Puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan kemampuannya. 4. Wilayah Kerja Secara Nasional, standar wilayah Puskesmas adalah satu Kecamatan. Tetapi apabila di satu Kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja di bagi antar Puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing Puskesmas tersebut secara operasional bertanggungjawab kepada Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota.

Dari uraian di atas, jelas bahwa Puskesmas adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota unutk melaksanakan tugas tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan. Adapun pengertian batasan Puskesmas dengan kewenangan kemandirian yang dimaksud disini adalah Puskesmas yang mempunyai kewenangan sebagai berikut : Kewenangan menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan sesuai dengan situasi dan kondisi, kultur budaya dan potensi setempat. Kewenangan mencari, menggali dan mengelola sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah, masyarakat, swasta dan sumber lain dengan sepengetahuan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang kemudian dipertanggungjawabkan untuk ppembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Kewenangan untuk mengangkat tenaga institusi/honorer, pemindahan tenaga, dan pendayagunaan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya dengan sepengetahuan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. 2.3. 2.3.1. Kewenangan untuk melengkapi sarana dan prasarana termasuk peralatan medis yang dibutuhkan. Visi dan Misi Puskesmas Visi Puskesmas Visi Puskesmas adalah Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan Dalam menentukan keberhasilan mewujudkan visi tersebut, perlu ditetapkan indikator kacamatan sehat, antara lain sebagai berikut

Indikator lingkungan sehat.


Indikator perilaku sehat. Indikator Pelayanan Kesehatan yang bermutu.

Indikator derajat kesehatan yang optimal.

Indikator yang ditetapkan hendaknya mempertimbangkan kaedah sederhana, mudah diperoleh, mudah diolah, mudah diinterpretasikan, sensitif dan spesifik.

2.3.2.Misi Puskesmas Misi Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah :


. 2.4.

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin upaya kesehatan yang paripurna,merata,,bermutu dan berkeadilan Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik

Tujuan Puskesmas Tujuan Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas

adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka menwujudkan Indonesia Sehat 2015

2.5.

Fungsi Puskesmas

1.

Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan.


Puskesmas selalu berupaya menyelenggarakan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sekor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu, Puskesmas aktif memantau da melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengakibatkan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

2.

Pusat Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat. 3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas meliputi : a. Pelayanan Kesehatan Perorangan (Private Goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk Puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap. b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat umum atau Public Goods dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan, memberantas penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

Pelayanan Kesehatan Perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi

2.6. 2.6.1.

Kedudukan, Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas Kedudukan Pukesmas Kedudukkan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem

Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah Daerah : 1. Sistem Kesehatan Nasional Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan upaya strata pertama yang bertanggung upaya jawab menyelenggarakan kesehatan perorangan dan kesehatan

masyarakat di wilayah kerjanya.

2.

Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota Kedudukan Puskesmas dalam sistem Kesehatan Kabupaten/Kota adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya.

3.

Sistem Pemerintah Daerah Kedudukkan Puskesmas dalam sistem Pemerintahan Daerah adalah sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.

4.

Antara Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan Puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja Puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan-kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti : Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa dan Pos UKK. Kedudukan Puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat adalah sebagai pembina.

2.6.2 Organisasi Puskesmas


1. Struktur Organisasi Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari beban tugas masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di satu Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangakan penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi Puskesmas sebagai berikut :

a. Kepala Puskesmas
b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas dalam pengelolaan : Data dan Informasi Perencanaan dan Penilaian Keuangan Umum dan Kepegawaian c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas : Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP) Upaya Kesehatan Masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM d. Jaringan Pelayanan Perorangan :


2.

Unit Puskesmas Pembantu


Unit Puskesmas Keliling Unit Bidan di Desa/Komunitas Kriteria Personalia

Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas disusuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit Puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat. 3. Eselon Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan kesehatan di tingkat Kecamatan. Sesuai dengan tanggung jawab tersebut dan besarnya peran Kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan maka jabatan Kepala Puskesmas adalah jabatan struktural Eselon IV. Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat jabatan Eselon IV ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup di bidang kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan pejabat tetap.

2.6.3.
1.

Tata Kerja Puskesmas


Dengan Kantor Kecamatan

Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas berkoordinasi dengan kantor kecamatan kecamatan. pelaksanaan, melalui pertemuan tersebut berkala yang diselenggarakan perencanaan, di tingkat Koordinasi mencakup penggerakkan,

pengawasan

dan pengendalian

serta penilaian. Dalam hal

pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya masyarakat oleh Puskesmas, koordinasi dengan kantor kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitas. 2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dengan demikian secara teknis dari administratif, Puskesmas bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggung jawab membina serta memberikan bantuan administratif dan teknis kepada Puskesmas. 3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerja sama termasuk penyelenggara rujukan dan membantu kegiatan yang diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan bersumber daya masyarakat,

Puskesmas melaksanakan bimbingan teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan. 4. Dalam Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan kerja sama tersebut diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti Rumah Sakit ( Kabupaten/Kota) dan Balai Kesehatan Masyarakat ( Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru, Balai Kesehatan Masyarakat, Balai Kesehatan Kerja Masyarakat, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat, Masyarakat). Untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta berbagai balai kesehatan masyarakat. Kerjasama tersebut diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. 5. Dengan Lintas Sektor Tanggung jawab Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk hasil optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait di tingkat Kecamatan. 6. Dengan masyarakat Sebagai penganggung jawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya, Puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. Dukungan aktif tersebut diwujudkanmelalui pembentukkan Badan Penyantun Puskesmas (BPP) yang menghimpun berbagai potensi masyarakat serta dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai mitra Puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat, Balai Kesehatan Indra

2.7

Upaya dan Azas Penyelenggaraan Puskesmas

2.7.1.

Upaya Puskesmas

Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat, Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM), yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama.

Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni : 1. Upaya Kesehatan Wajib Upaya kesehatan wajib Puskesmas merupakan upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah : 2. Upaya Promosi Kesehatan Upaya Kesehatan Lingkungan Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana Upaya Perbaikkan Gizi Masyarakat Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Upaya Pengobatan

Upaya Pencatatan dan Pelaporan (khusus kota Medan) Upaya Kesehatan Pengembangan Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarakan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok Puskesmas, yakni: a. b. c. d. e. f. g. h. i. Upaya Kesehatan Sekolah Upaya Kesehatan Olah raga Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat Upaya Kesehatan Kerja Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Upaya Kesehatan Jiwa Upaya Kesehatan Mata Upaya Kesehatan Usia Lanjut Upaya Kesehatan Pengobatan Tradisional Upaya laboratorium medis, laboratorium kesehatan masyarakat dan upaya

pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan. Ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang. Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan penunjang. Apabila perawatan kesehatan masyarakat menjadi permasalahan spesifik, maka dapat dijadikan sebagai salah satu upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi, yakni upaya lain diluar upaya Puskesmas tersebut diatas yang sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh Puskesmas bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan masukan dari BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan

wajib Pukesmas terlaksana secara optimal (target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai). Penetapan upaya kesehatan pengembangan pilihan Puskesmas ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan padahal telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggung jawab menyelenggarakannya. Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pelayanan rawat inap. Puskesmas dapat mengembangkan pelayanan rawat inap, dalam pelaksanaannya tenaga, sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang ditetapkan. Di beberapa daerah tertentu telah muncul kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan medik spesialitik. Apabila ada kemampuan, di Puskesmas dapat dikembangkan pelayanan medik spesialistik, baik dalam bentuk rawat jalan maupun rawat inap. Keberadaan pelayanan medik spesialistik di Puskesmas hanya dalam rangka mendekatkan pelayanan rujukan kepada masyarakat yang membutuhkan. Status dokter dan atau tenaga spesialis yang bekerja di Pukesmas dapat sebagai tenaga konsulen atau tenaga tetap fungsional Puskesmas yang diatur oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.

2.7.2

Azas Penyelenggaraan Puskesmas Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan

pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu. Azas penyelenggaraan Puskesmas tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi Puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi Puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Azas penyelenggaraan Puskesmas adalah :

1. Azas Pertanggung jawaban Wilayah Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, Berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan Puskesmas, antara lain : a. b. c. d. Menggerakkan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan sehingga berwawasan kesehatan. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.

2. Azas Pemberdayaan Masyarakat Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan aktif dalam setiap upaya puskesmas. Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka pemberdayakan masyarakat: a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak : Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita (BKB). Upaya Perbaikkan Gizi : Posyandu, Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi). b. c. Upaya Kesehatan Sekolah : dokter kecil, dokter remaja, Sakta Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren). Upaya Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL), Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). d. e. f. g. h. i. Upaya Usia Lanjut : Posyandu Usila Upaya Kesehatan Kerja : Pos Upaya Kesehatan Kerja ( UKK ) Upaya Kesehatan Jiwa : Posyandu, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat Upaya Pengobatan Tradisional : Taman Obat Keluarga (TOGA), Pembinaan Batra. Upaya Pembiayaan Jaminan Kesehatan : Dana Sehat, Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin). Upaya Pengobatan : Posyandu, pos Obat Desa ( POD ).

3. Azas Keterpaduan Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya harus melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, bermitra dengan BPKM/BPP dan organisasi masyarakat lainnya, berkoordinasi dengan lintas sektoral dan lintas program agar terjadi perpaduan kegiatan di lapangan sehingga lebih barhasil guna dan berdaya guna. a) Keterpaduan Lintas Program Memadukan beberapa program sehingga menjadi satu yang bertujuan untuk untuk memperoleh hasil yang maksimal. b) Keterpaduan Lintas Sektor Memadukan penyelenggaraan upaya Puskesmas dengan sektor terkait di kecamatan. 4. Azaz Rujukan Pelimpahan wewenang yang diselenggarakan timbal balik di bedakan atas : a. Perorangan : Rujukan Kasus Rujukan Bahan pemeriksaan Rujukan ilmu pengetahuan Kejadian Luar Biasa (KLB)

b. Masyarakat

Pencemaran Lingkungan Bencana

BAB III GAMBARAN UMUM PUSKESMAS GLUGUR DARAT

3.1. Gambaran Umum Puskesmas Glugur Darat 3.1.1. Letak Geografis Puskesmas Glugur Darat terletak di Jalan Pendidikan No. 8 Kecamatan Medan Timur Kota Medan. Batas wilayahnya yaitu : - Sebelah Utara - Sebelah Timur : Kecamatan Medan Deli : Kecamatan Tembung - Sebelah Selatan - Sebelah Barat : Kecamatan Medan Kota : Kecamatan Medan Barat Medan Perjuangan dan Kecamatan Medan

3.1.2. Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat melakukan pelayanan kesehatan terhadap 11 kelurahan yang ada di wilayah kerja Kecamatan Medan Timur, yaitu : 1. Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru 2. Kelurahan Pulo Brayan Bengkel 3. Kelurahan Pulo Brayan Darat I 4. Kelurahan Pulo Brayan Darat II 5. Kelurahan Glugur Darat I 6. Kelurahan Glugur Darat II 7. Kelurahan Sidodadi 8. Kelurahan Gang Buntu 9. Kelurahan Perintis 10.Kelurahan Gaharu 11.Kelurahan Durian

Pada wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat terdapat 1 buah Puskesmas Pembantu (Pustu) yaitu Pustu Pulo Brayan Bengkel yang terletak di Kelurahan Pulo Brayan Bengkel.

3.1.3. Demografi Wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat, Kecamatan Medan Timur ini terdiri dari : Luas wilayah kerja Jumlah kelurahan Jumlah lingkungan Jumlah penduduk Jumlah Kepala Keluarga Jumlah Bayi Jumlah Batita Jumlah Balita Jumlah Bumil Jumlah Bulin Jumlah Bufas : 776 Ha : 11 kelurahan : 128 lingkungan : 129.678 jiwa : 28.230 KK : 3.241 jiwa : 9.985 jiwa : 13.746 jiwa : 4.150 jiwa : 3.994 jiwa : 3.241 jiwa

Tabel 3.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun 2012 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pekerjaan Pegawai Swasta Pedagang PNS Pensiunan TNI Buruh Petani Jumlah 21.043 2.008 4.421 4.101 4.121 2.476 80 % 39,05 3,8 8,2 7,6 8,2 4,5 0,15

8.

Dll Jumlah

15.252 53.882

28,3 100

Tabel 3.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun 2012 No. 1. 2. Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Jumlah Jumlah 66.707 62.971 129.678 % 51,56 48,43 100 %

Sumber : SP2TP Puskesmas Glugur Darat, 2012 3. 2. Tenaga Kesehatan Puskesmas Glugur Darat Medan Puskesmas Glugur Darat memiliki tenaga kesehatan seperti yang tercantum dalam tabel. Tabel 3.3 di Wilayah Kerja Pemegang Program Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun 2012

N O 1 2 3 4 5 6 7 8

NAMA PEGAWAI

NIP 19580614 198703 2 001 19800229 200604 2 012 440 036 985 19611201 200003 001 19780213 200701 002 19830325 200904 007 19580919 198203 002 19600927 198103 001 2 2 2 2 2

GOL

Jabatan

Sri Yuniarti, drg dr. Herlina Purba dr. Imelda Hj. Irlila Triarty, drg Sri Wirya Ningsih, dr Drg Hikmah Nurmasitah Annawati Normina Ginting Warni Purba

IV / B III / D III / C III / B III / C III / B III / D III / D

Plt. Ka Pusk Dokter Umum Dokter Umum Wakor II Wakor I Dokter Gigi Ass Apoteker ISPA

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

Asniar Hartini Meliana Lubis Norina Ridwan Yuli Arnis Lasma Minar Ruthia,SKM Durmia Simamora Anna Sari Harahap Hotmian Simbolon Sinur Dameria Marince Sianipar Marintan Marintan P.Skep Ns Hotmelia Damanik Ara Parlinggoman Mangara Hamonangan Saur Sinambela Sapinah M. Yuzar Jojor Sibarani
Krismala Sari, AMAK Esthi Wulandari Rona Elisi Marcia S Fiska Indryati Delima Sinaga, AMK

19651231 198803 039 19630607 198402 002 19591226 198208 001 19661111 198903 005 19681025 198903 002 19631028 198402 001 19650710 198803 004 19670729 198903 002 19711215 199101 002 19690120 199103 002 19691027 199203 005 19630327 199203 003 19730117 199803 002 19730927 199303 007 19621004 198402 002 19601211 198310 001 19571115 198103 005 19720508 199702 001 19691103 199603 001 19570804 198303 001 19830525 200804 004 19860211 201101 005 19760307 201101 004 19841009 201101 015 19671209 200701 004 Honorer Honorer

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2

III / D III / D III / D III / D III / D III / D III / C III / C III / C III / C III / C III / C III / C III / C III / B III / B III / B III / B III / A III / A
II / D II / C II / C II / C II / C

Bidan SP2TP Ass Apoteker Gizi Klinik Bersalin Gizi Perawat Kesling Bidan KIA Perawat Perawat Jurim Bidan Loket TU Perawat UKS Laboratorium Perawat Analis
DBD KB Ass Apoteker Perawat

Doan Nizwan Rizky Amalia

Sumber : SP2TP Puskesmas Glugur Darat, 2012

3.3. Fasilitas Fisik Puskesmas Glugur Darat Medan

Puskesmas Glugur Darat dalam menjalankan kegiatannya didukung oleh fasilitas yang meliputi : 1. Fasilitas gedung Puskesmas Permanen 2. Fasilitas Sumber Daya Manusia 3. Fasilitas alat-alat 4. Fasilitas Obat-obatan 5. Fasilitas Administrasi 6. Fasilitas Imunisasi 3.3.1. Fasilitas gedung Puskesmas Permanen Puskesmas Glugur Darat terdiri dari ruangan gedung sebagai berikut : Ruang Kepala Puskesmas Ruang periksa/kamar dokter Ruang periksa gigi dan mulut Ruang Poli Spesialis Kamar Obat dan Gudang obat Ruang KIA Ruang KB Ruang Gizi Kamar Tindakan Ruang kartu Ruang Imunisasi Ruang Pegawai : 1 buah : 2 buah : 3 buah : 1 buah : 2 buah

: 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah

Ruang Tunggu Kamar Mandi ruangan : Ruang USG & EKG Ruang Dapur

Adapun gedung Klinik Bersalin Puskesmas Glugur Darat memiliki

: 1 buah : 1 buah

Ruang Rawat inap Ruang OK Ruang VK Ruang Rapat Ruang Tunggu Kamar Mandi 3.3.4. Sumber keuangan Program Jamkesmas Program Medan Sehat Progran ASKES Program Jampersal Dana APBD Kota Medan

: 2 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 4 buah

3.3.5. Fasilitas imunisasi Lemari pendingin Alat-alat imunisasi Vaksin seperti : BCG, DPT, Polio, Campak, DT, TT, dan Hepatitis

STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS GLUGUR DARAT

Plt,KEPALA PUSKESMAS Drg Sri Juniarti PENJAB Drg . Hj Irlila Triarty Tata Usaha Mangara Hamonangan,SE Perlengaka pan Esthi WAKOR I Dr. Sri Wirya Ningsih Kepegawaia n Mangara H

WAKOR II Drg. Hj. Irlila Triarty

KIA / KB Sinur D / Rona E M Simbolon Gizi Lasma M. Ruthia,SKM

Promosi Kesehatan Ara P Tambunan

KESLING Annasari Harahap

P2M Marintan P Skep Ns

UKS / UKGS Sapinah / Drg. Hikmah N UKGMD Drg. Sri Juniarti

Pengobatan Dr. Imelda,drg Sri Juniarti Laboratorium M. Yuzar

Lansia Dr. Sri Wirya Ningsih

SP2TP Hartini

Kepala Puskesmas Pembantu P. Brayan Bengkel Dr. Meri Pasaribu

Tenaga Kesehatan Puskesmas Pembantu (PUSTU) Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Tahun 2012 No. 1. 2. 3 4 5 6 7 Nama Dr. Mery Pasaribu Drg. Hj. Hartati Mulyati Irma Yulinar S Rosalinda Riama Ida S Maulida H S Gol IV A IV B III D III D III A III A II D Tugas Ka Pustu Penjab KIA-Gizi Jurim SP2TP PSN Ass Apoteker

Kepala Puskesmas Pembantu P. Brayan bengkel Dr. Meri Pasaribu

BAB IV KEGIATAN POKOK PUSKESMAS

4.1

Upaya Penyelenggaraan di kota Medan

4.1.1 Upaya Kesehatan Wajib Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di setiap puskesmas. Untuk Dinas Kesehatan Kota Medan upaya penyelenggaraan kesehatan wajib Puskesmas ada 7 program wajib (Basic 7) yaitu : 1.Upaya promosi kesehatan 2.Upaya kesehatn lingkungan 3.Upaya kesehatan ibu dan anak serta Keluarga Berencana 4.Upaya perbaikan gizi masyarakat 5.Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular 6.Upaya pengobatan 7.Upaya pencatatan dan pelaporan

4.1.2 Upaya Kesehatan Pengembangan Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang

ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di dalam masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas, yang dipilih dari daftar upaya kesehatan puskesmas yang telah ada, yaitu : 1.Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) 2.Upaya Kesehatan Olah Raga

3.Upsaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (PHN) 4.Upaya Kesehatan Kerja (UKK) 5.Upaya Kesehatn Gigi dan Mulut (UKGM) 6.Upaya Kesehatan Jiwa(UKJ) 7.Upaya Kesehatn Mata (UKM) 8.Upaya Kesehatn Usia Lanjut (USILA) 9.Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional(Batra) 10.Laboratorium Sederhana

4.2

Program Pokok Puskesmas

4.2.1 Upaya Promosi Kesehatan Tujuan: Agar individu dan kelompok masyarakat serta keseluruhan melakukan prilaku hidup sehat Agar individu dan kelompok masyarakat berperan aktif dalam upayaupaya Kegiatan : Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat dilingkungan wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat didalam maupun diluar gedung berbentuk kegiatan : Posyandu, Posyandu Lansia, UKS, UKGS, Gizi, PKM, PHN, Sanitasi dan lain-lain. Pelayanan kesehatan ini dilakukan secara rutin setiap hari kerjanya 4.2.1.1 Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan memberikan brosus atau leaflet info kesehatan Mencari kader kesehatan untuk dilatih Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) kesehatan, serta ikut aktif dalam perencanaan dan penyelenggaraan Posyandu.

Pengertian Posyandu merupakan suatu wadah pusat kegiatan pemberian pelayanan kesehatan dan KB yang terpadu tingkat desa. Sasaran Bayi, ibu hamil, ibu menyusui, PUS (pasangan usia subur) Tujuan

Menpercepat penurunan angka kematian bayi, balita dan angka kelahiran Meningkatkan pelayanan ibu untuk menurunkan IMR Menpercepat diterimanya NKKBS ( norma keluarga kecil bahagia sejahtera) Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang sesuai kebutuhan.

Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan penduduk dan geografi.

Menurut tingkatnya Posyandu dibagi 4 strata : 1. Pratama, kegiatan posyandu strata ini belum mantap dan belum teratur tiap bulan nya, dan juga terbatas jumlah kader 2. Madya, kegiatan posyandu strata ini 8(delapan) kali dalam setahun, menpunyai kader sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih rendah dengan adanya dana sehat. 3. Purnama, kegiatan posyandu strata ini lebih dari 8(delapan) kali dalam setahun dengan kader lebih 5 orang dengan cakupan baik dan telah memiliki dana sehat. 4. Mandiri, kegiatan posyandu strata ini sebanyak 12 kali dalam setahun, jumlah kader lebih 5dari 5 orang, cakupan baik dan dana sehat sudah sehat untuk lebih dari 50% KK. Pelayanan Posyandu dilakukan dengan pola 5 meja, yaitu : Meja I Meja II Meja III Meja IV : pendaftaran : penimbangan bayi dan balita : pengisian KMS : penyuluhan perorangan 1. Mengenai balita berdassarkan hasil penimbangan berat badan yang diikuti pemberian makanan, oralit dan vitamin A dosis tinggi. 2. Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI ekslusif dan P2P terhadap ibu hamil dan ibu menyusui. 3. Meja V Menjadi peserta KB lestari, pemberian kondom, pil ulangan atau tablet busa. : pelayanan tenaga kerja profesional meliputi KIA, KB, Imunisasi dan pengobatan dan pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan setempat.

TABEL 4.1 DATA PENDUDUK PUSKESMAS GLUGUR DARAT N O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 JLH LINK 13 12 14 15 11 12 12 12 11 5 11 128 Jlh Pendud uk 10851 14045 19366 17277 12659 12393 11623 11574 8282 5767 5841 129,678 Bali ta 115 0 148 9 205 3 183 1 134 2 131 4 123 2 122 7 878 611 619 137 46 Bati ta 836 108 1 149 1 133 0 975 954 895 891 638 444 450 998 5 Bay i 271 351 484 432 316 310 291 289 207 144 146 324 1 Pos yan du 8 10 9 7 11 8 8 9 3 4 1 78 Bum il 347 449 620 553 405 397 372 370 265 185 187 415 0 Buli n 334 433 596 532 390 382 358 356 255 178 180 399 4 Nifa s 271 351 484 432 316 310 291 289 207 144 146 324 1

KELURAHAN

Glugur Darat I Glugur Darat II P. Brayan Darat I P. Brayan Darat II P. Brayan Bengkel P. B. Bengkel Baru Durian Gaharu Sidodadi Perintis Gang Buntu Jumlah

4.2.2 Kesehatan Ibu dan Anak / Keluarga Berencana 4.2.2.1 Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Pengertian KIA adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan

pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan balita serta anak pra sekolah yang menjadi tanggung jawab Puskesmas, dalam rangka meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan bangsa pada umumnya. Sasaran Ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita serta anak pra sekolah. Tujuan Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu : timbang berat badan, mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet tambah darah, serta vitamin A Memberikan penyuluhan pada ibu hamil mengenai keadaan gizi, perawatan payudara, ASI ekslusif, kebersihan diri dan lingkungan serta P2P Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB Membina posyandu Merujuk pasien ke Rumah Sakit, apabila penyakitnya tidak dapat ditanggulangi di Puskesmas Pencatatan dan pelaporan KPBIA (Kelompok Pembina Belajar Ibu dan Anak) Pemberian Imunisasi pada bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah dan calon pengantin. Kegiatan Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui Pertolongan persalinan di luar rumah sakit Pemeriksaan dan pemeliharaan anak Imunisasi dasar dan revaksinasi Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang menderita diare dengan pemberian cairan peroral. Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak Bimbingan kesehatan jiwa anak. Menjalankan kunjungan rumah. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Pelayanan Keluarga Berencana ( KB )

4.2.2.2 Keluarga Berencana ( KB ) Pengertian Keluarga Berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan agar menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan Menaikkan kesehatan kelembagaan NKKBS. Sasaran PUS, ibu hamil, dan ibu menyusui. Kegiatan KB Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usahausaha terpadu Memberikan layanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk IUD, pil, kondom, suntikan, KONTAP dan susuk. Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-pos KB dan posyandu wilayah kerja Puskesmas. Memotivasi calon akseptor dan akseptor KB agar menjadi motivator KB. Melayani konsultasi kemandulan dan konsultasi KONTAP. Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan, dan tahunan. melalui upaya menjarangkan kelahiran dalam

4.2.3 Upaya Perbaikan Gizi masyarakat Permasalahan gizi di Indonesia merupakan masalah yang cukup berat dan komplek, pada hakekatnya dikarenakan keadaan ekonomi yang kurang dan kurangnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada, kurangnya gizi. Penyakit-penyakit karena kurangnya gizi di Indonesia adalah : defisiensi protein kalori, defisiensi vitamin A dan defisiensi yodium (gondok dan kreatin). Beberapa kegiatan usaha perbaikan gizi di Puskesmas Glugur Darat Medan, yaitu : 1. Mendata jumlah Balita yang ada di Wilayah kerja Puskesmas. 2. Melakukan survei terhadap keadaan gizi masyarakat terutama gizi balita. 3. Melaksanakan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk mencegah defisiensi Vitamin A pada Balita.

4. Memberikan tablet penambahan darah untuk mencegah dam mengobati anemia pada ibu hamil dan menyusui. 5. Melakukan demonstrasi menu makanan bergizi dengan harga murah dan terjangkau di Posyandu dan Puskesmas. 6. Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam sayuran dan buah-buahan serta memelihara ternak terutama unggas.

4.2.4 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Pengertian Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau hewan sakit dan reservoir ataupun benda-benda yang mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia sehat. Sasaran Seluruh lapisan masyarakat. Tujuan o o o Mencegah terjangkitnya penyakit. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal. Menurunkan angka kematian dan kesakitan.

Pemberantasan Penyakit Menular atau P2M dilaksanakan karena : Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi, misalnya : penyakit Difteri, Tetanus, dan lain-lain. Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan higiene dan sanitasi, misalnya : Kolera, Diare, Tifus, Infeksi mata dan Cacingan. Masih tingginya angka penderiia penyakit menular yang penularannya melalui vektor, misalnya : Malaria, Filariasis, dan Demam Berdarah. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang ditulari secara langsung, TBC, ISPA, Kusta, Campak, Polio, dan lain-lain.

Kegiatan-kegiatan P2M berupa : Mencari kasus sedini mungkin untuk melakukan pengobatan. Memberikan penyuluhan kesehatan daerah wabah di Puskesmas. Mengadakan imunisasi antara lain : BCG, DTT, Campak, Polio, DT dan TT. yang dilakukan dalam pengamatan dan

Langkah-langkah

Pemberantasan penyakit Mengumpulkan dan menerangkan data tentang penyakit.

Melaporkan penyakit menular. Menyelidiki di lapangan untuk melihat ada tidaknya laporan yang menemukan kasus-kasus untuk mengetahui sumber penularannya. Tindakan permulaan untuk menahan penjalarannya. Menyembuhkan penderita hingga sehat. Pemberian imunisasi Pemberantasan vektor nyamuk. Pendidikan kesehatan.

4.2.4.1 Program lmunisasi Pengertian Imunisasi adalah suatu tindakan memberikan kekebalan kepada tubuh terhadap penyakit tertentu. Sasaran Bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah dan pasangan usia subur (PUS). Tujuan Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil dan pencegahan penyakit.

Macam-Macam Imunisasi BCG Gunanya : menghindarkan dan memberikan kekebalan terhadap penyakit TBC terhadap anak. Cara pemberian : o Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sekali. o Lokasi pemberian pada lengan kanan atas. o Dengan injeksi SC. o Dosis 0,05 cc. DPT Gunanya : Untuk mencegah Difteri, Pertusis dan Tetanus. Cara Pemberian : o Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 3 kali o Dosis 0,5 ml dengan interval minimal 4 minggu, sebanyak, 3 kali suntikan o Lokasi suntikan di paha luar Injeksi IM. Polio Gunanya : mernberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Polio.

Cara pemberian : o Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 4 kali o Diberikan 2 tetes ke dalam mulut.

Campak Gunanya : memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Campak. Cara pemberian : o Diberikan pada bayi umur 9-11 bulan, sebanyak 1 kali o Lokasi pemberian pada lengan kiri o Dengan injeksi subkutan o Dosis 0,5 ml

TT Gunanya : memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tetanus. Cara pemberian : Diberikan pada murid kelas VI SD perempuan, calon pengantin (CATIN), Pasangan Usia Subur (PUS), diberikan 2 kali dengan interval 4 minggu.

Hepatitis B Gunanya: Hepatitis B. Cara pemberian : o o Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, diberikan 3 kali dengan interval minimal 4 minggu Dengan injeksi IM. memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit

4.2.5 Upaya Pengobatan Dalam usaha pengobatan penderita tidaklah di obati secara kuratif melainkan juga memberikan pengertian tentang preventif terhadap penyakit. Di puskesmas glugur darat dilaksanakan pengobatan gratis untuk pengobatan dasar bagi pasien rawat jalan dan menolong penderita gawat darurat baik tindakan operasi terbatas maupun rawat inap sementara seperti kecelakaan lalu lintas, persalinan, dan lainlain Pemeriksaan kesehatan masyarakat puskesmas, kegiatan yang dilakukan meliputi : Pemeriksaan mendiagnosa penyakit dan memberikan obat melalui apotik yang ada di puskesmas Penyuluhan kepada pasien pada saat dilakukan pemeriksaan Mengirim penderita yang tidak mampu dan melanjutkan pengobatan setelah penderita dikembalikan.

Perawatan dan pengobatan pasien puskesmas glugur darat meliputi pasien umum, ASKES, dan anggota dana sehat.

4.2.6 Upaya Pencatatan dan Pelaporan Tujuan : 1. Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan 2. Untuk dipergunakan sebagai bahan dalam menyusun rencana kerja Pembagian : 1. Pencatatan : Kegiatan administrasi Registrasi family folder Registrasi kegiatan lain 2. Pelaporan : Laporan kejadian luar biasa Laporan pencatatan jumlah penyakit dan pengunjung puskesmas Laporan kasus penyakit menular Laporan kegiatan puskesmas dan posyandu Laporan triwulan yaitu mencatat semua kegiatan puskesmas dan rencana kerja selama triwulan Laporan tahunan yaitu mencatat semua laporan dalam satu tahun yang diambil dari laporan bulanan Laporan khusus berupa laporan kematian, penyakit dan obat

TABEL 4.8 DAFTAR PENYAKIT TERBESAR DI PUSKESMAS GLUGUR DARAT JANUARI DESEMBER 2012
NAMA PENYAKIT ISPA GIMUL PENY. KULIT HYPERTEN SI OMP PENY. SENDI DIARE ISK TBC MATA JUMLAH JAN 448 385 83 46 70 36 108 17 12 15 1220 FEB 347 340 69 48 80 28 22 8 10 17 969 MA R 338 319 56 35 62 36 26 9 15 20 913 APR 355 370 68 105 53 28 28 33 9 31 108 5 MEI 305 221 56 46 56 33 22 22 12 10 791 JUNI 235 177 62 82 11 33 22 24 10 14 667 JULI 289 351 89 86 88 41 81 35 12 17 110 9 AGUS T 119 276 71 85 78 30 41 31 14 15 791 SEP T 109 321 71 64 69 61 24 31 10 21 78 OKT 126 350 69 67 71 61 31 29 15 19 841 NO V 92 360 66 65 66 67 53 27 10 17 823 DES 136 293 57 53 61 64 31 31 9 16 752

4.3 Program Kesehatan Pengembangan Puskesmas Glugur Darat 4.3.1 Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ( UKGS ) Kegiatan UKS di Puskesmas Glugur Darat : Mendata jumlah murid sekolah. Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan intra atau ekstra kurikuler. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pribadi, kesehatan gigi, kesehatan lingkungan, P2M, imunisasi, P3K, dll. Membuat Pelatihan Dokter Kecil dan Dokter Remaja Membuat rencana kerja bulanan dan menbuat laporan kerja bulanan, triwulan dan tahunan. 4.3.2 Upaya Kesehatan Olahraga Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan penerangan kepada pengunjung agar menjaga kesehatan kebugaran tubuh dengan berolahraga. Di puskesmas glugur darat sendiri, kegiatan kesehatan olahraga sampai saat ini belum berjalan dengan baik. 4.3.3 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat Tujuan : 1. Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien atau keluarganya di rumah pasien dengan mengikutsertakan masyarakat dan kelompok masyarakat disekitarnya. 2. Membantu keluarga dan masyarakat mengenal kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan dengan batas-batas kemampuan mereka. 3. Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan keluarganya. 4.3.4 Upaya Kesehatan Kerja Kesehatan kerja sudah berjalan di puskesmas glugur darat tapi perlu peningkatan kembali. 4.3.5 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Upaya kesehatan gigi dan mulut (UKGM) adalah upaya pokok yang menjadi beban puskesmas yang bertujuan untuk mencegah dampak pengobatan serta dapat diartikan pula kesehatan gigi dasar paripurna yang ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat berpenghasilan rendah khususnya kelompok masyarakat awam. Kegiatan-kegiatan upaya kesehatan gigi dan mulut yang dapat dilaksanakan :

Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan dan pencabutan gigi. Membuat rencana kerja dan laporan kegiatan. Kegiatan yang dilakukan meliputi : Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan penyuluhan kebersihan gigi pada pasien yang berobat di puskesmas Usaha kesehatan gigi anak sekolah Usaha kesehatan gigi masyarakat desa (UKGMD) 4.3.6 Upaya Kesehatan Jiwa Kegiatan yang dilakukan meliputi : 1. Pengenalan dini gangguan jiwa 2. Memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguam jiwa 3. Melakukan rujukan kepada unit yang lebih mampu bila diperlukan

4.3.7 Upaya Kesehatan Mata Kegiatan yang dilakukan berintegrasi dengan kegiatan puskesmas yang lain : 1. 2. 3. 4. Kegiatan KIA, pemberian vitamin A dosis tinggi pada balita, penyuluhan kesehatan di posyandu. Dengan UKS penyuluhann kesehatan mata di sekolah. Melakukan pengobatan mata yang dapat ditanggulangi. Melakukan rujukan kepada unit yang mampu apalagi pengobatan tidak mampu ditanggulangi. 4.3.8 Upaya Kesehatan Lanjut Usia Kegiatan-kegiatan lanjut usia di puskesmas adalah pelayanan kesehatan lanjut usia antara lain adalah upaya promitif, berupa : 1. Kegiatan penyuluhan tentang : Kesehatan dan pemeliharaan kesehatan diri Makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang

2. Pembinaan senam lansia.

4.3.9 Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional Melakukan pendataan terhadap pengobatan tradisional di wilayah kerja puskesmas glugur darat dimana terdapat 5 orang tenaga akupuntur dan 5 orang sinshe.

4.3.10 Laboratorium sederhana Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana yaitu : 1. Laboratorium rutin : - darah, urine, feses rutin. 2. Laboratorium khusus : o o o o Darah khusus : golongan darah, KGD. Urinalisa : protein, reduksi, billirubin Plano test Sputum (BTA)

Membuat laporan hasil laboratorium

KESIMPULAN DAN SARAN


KESIMPULAN Program Puskesmas Glugur Darat sudah berjalan dengan baik dengan tercapainya beberapa indicator dari program kesehatan Puskesmas Glugur Darat. Namun sebagian program Puskesmas dengan fungsi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerja dan pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan diwilayah kerja dan pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan sudah berjalan maksimal. Dengan SDM Puskesmas yang minimal mampu dalam meningkatkan kesehatan sama dengan peran serta masyarakat. Program-program yang belum mencapai target, yaitu : masyarakat dan bersama

Program Kia berupa deteksi resiko tinggi ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas glugur darat masih sedikit. Terutama kunjungan K4 dan ASI eksklusif.

Peran serta masyarakat masih kurang Laporan Posyandu belum berjalan dengan baik

SARAN

1. Puskesmas harus terus meningkatkan usaha promosi kesehatan sebagai ujung tombak tersampainya informasi kesehatan dan program kesehatan kepada masyarakat 2. Puskesmas harus terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat kecamatan agar kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan terpenuhi. 3. Meningkatkan kinerja puskesmas bagian KIA dalam menggalakkan dan memberikan penyuluhan tentang mamfaat dan kegunaan antenatal care dan ASI eksklusif. 4. Semakin meningkatkan kinerja puskesmas dalam bidang Promkes berupa memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang memiliki balita mengenai pentingnyamembawa balita ke posyandu sehingga target SKDN dapat tercapai.

You might also like