You are on page 1of 7

BAB III

UKURAN KECEPATAN AKSES INTERNET

Dalam pemakaiannya, Internet memiliki kecepatan akses yang berbedabeda, bergantung kepada provider atau saluran yang digunakan. Kecepatan akses Internet dapat diukur dari lebar pita (bandwidth) yang merupakan ukuran dari besarnya kapasitas untuk pemindahan atau transfer data. Semakin besar bandwidth yang dimiliki, maka kecepatan aksesnya semakin besar. Kemajuan teknologi saat ini memungkinkan kita untuk terhubung dengan internet di mana saja dan kapan saja. Beragam type saluran bisa dipilih untuk mengakses internet sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuan kita. Masing-masing type saluran memiliki konsekwensi kecepatan akses internet yang berbeda-beda. Membandingkan kecepatan akses Internet berdasarkan bandwidth yang dimiliki Misalnya, komputer A memiliki bandwidth 10 Mbps, sedangkan komputer B memiliki bandwidth 20 Mbps. Kedua komputer menggunakan provider yang sama. Ketika kamu akan menerima atau mengirim e-mail, asumsikan besarnya e-mail yang diterima atau dikirim adalah 4 Kb, berarti secara teori, untuk bandwidth 10 Mbps (10.000 Kbps) dapat mengirim atau menerima 2.500 e-mail dalam 1 detik. Sedangkan, untuk bandwidth 20 Mb (20.000 Kbps) dapat mengirim atau menerima 5.000 email dalam 1 detik. Dengan demikian, makin banyak e-mail yang dapat dikirim atau diterima, maka arus transportasi data akan makin lancar. Artinya, kecepatan akses akan makin besar. Satuan kecepatan akses Internet adalah Kbps ( kilobits per second) atau Mbps (megabits per second). 1 kilobits sama dengan 1.000 bits dan 1 megabits sama dengan 1.000.000 bits. Misalnya, kecepatan akses Internet suatu komputer adalah 56 Kbps. Artinya, komputer tersebut dapat mendownload data sebesar 56 Kb dalam waktu 1 detik. Pada kenyataannya, kecepatan akses Internet dipengaruhi oleh faktorfaktor lain. Faktor yang mempengaruhi kecepatan akses Internet di antaranya adalah: 1. Kecepatan komputer pelanggan. Makin cepat kecepatan komputer pelanggan, maka makin cepat kecepatan akses Internet. 2. Kepadatan lalu lintas Internet sepanjang rute yang dilalui. Makin padat lalu lintas Internet yang dilalui, maka makin lambat kecepatan akses yang diperoleh. 3. Besar bandwidth yang disewa ISP ke Backbone Internet. Makin besar bandwidth yang dimiliki, maka makin besar kecepatan akses yang diterima. 1. Kecepatan Akses Internet dengan Dial Up melalui Jalur PSTN Apakah di rumahmu sudah terpasang saluran telepon? Jika sudah dan kamu juga memiliki komputer, maka kamu dapat terkoneksi dengan Internet. Cara menghubungkan komputer ke Internet menggunakan kabel telepon biasa atau lebih sering disebut dengan dial up. Dial up melalui jalur PSTN (Public Switched Telephone Network) adalah cara menghubungkan komputer ke ISP (Internet Service Provider) melalui jaringan telepon reguler (PSTN), contohnya adalah Telkomnet Instan dari ISP Telkom. Dial up merupakan cara mengakses Internet dengan menghubungkan komputer ke Internet melalui saluran telepon rumah. Untuk melakukan sambungan dial up membutuhkan alat bantu yang disebut modem. Pada umumnya, komputer yang digunakan untuk dial up merupakan komputer tunggal. Kecepatan akses Internet menggunakan dial up mencapai 56 kbps. Tetapi, jika akses dilakukan pada siang hari, kecepatannya akan berkurang karena saluran telepon sangat sibuk.

2. Kecepatan Akses Internet dengan ADSL ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) adalah suatu teknologi modem yang bekerja pada frekuensi antara 34 kHz sampai 1104 kHz. Inilah penyebab utama perbedaan kecepatan transfer data antara modem ADSL dengan modem konvensional (yang bekerja pada frekuensi di bawah 4 kHz). Keuntungan ADSL adalah memberikan kemampuan akses Internet berkecepatan tinggi dan suara/fax secara simultan (di sisi pelanggan dengan menggunakan splitter untuk memisahkan saluran telepon dan saluran modem). Bandwidth maksimum yang didapat apabila kita menggunakan akses Internet menggunakan ADSL adalah: a. Untuk line rate 384 Kbps, bandwidth maksimum yang didapatkan mendekati 337 Kbps. b. Untuk line rate 384 Kbps, throughput rata-rata (kecepatan download) yang bisa didapatkan sekitar 40 Kbps. c. Untuk line rate 512 Kbps, bandwidth maksimum yang didapatkan mendekati 450 kbps. d. Untuk line rate 512 Kbps, throughput rata-rata (kecepatan download) yang bisa didapatkan sekitar 52 Kbps.

3. Kecepatan Akses Internet dengan GPRS (2.5G) Kebutuhan industri akan komunikasi yang mobile menyebabkan GPRS menjadi salah satu teknologi komunikasi data yang banyak digunakan saat ini. GPRS adalah kepanjangan dari General Packet Radio Service, yaitu komunikasi data dan suara yang dilakukan dengan menggunakan gelombang radio. GPRS memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan data dan suara pada saat alat komunikasi bergerak (mobile). teknologi ini memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD. Penggabungan layanan telepon seluler dengan GPRS (General Packet Radio Service) menghasilkan generasi baru yang disebut 2.5G. Dari segi biaya, harga mengacu pada volume penggunaan. Penggunanya ditarik biaya dalam kaitannya dengan banyaknya byte yang dikirim atau diterima, Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), dan penelusuran (browsing) Internet. Layanan GPRS dipasang pada jenis ponsel tipe GSM dan IS-136, walaupun jaringan GPRS saat ini terpisah dari GSM. Dalam teorinya, GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115 kbps sehingga memungkinkan akses Internet, pengiriman

data multimedia ke komputer atau notebook. Namun, dalam implementasinya, hal tersebut sangat tergantung faktor-faktor sebagai berikut:

Konfigurasi dan alokasi time slot pada level BTS Software yang dipergunakan Dukungan fitur dan aplikasi ponsel yang digunakan

4. Kecepatan Akses Internet dengan 3G 3G (dibaca: triji) adalah singkatan dari third-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel (wireless). Layanan 3G dapat diperoleh melalui operator GSM (2G), 3G menggunakan teknologi WCDMA. Teknologi tersebut merupakan evolusi dari teknologi GSM yang kemudian berkembang menjadi GPRS (2.5G). Kemudian GPRS berkembang menjadi EDGE (2.75G) dan akhirnya menjadi WCDMA (3G). Sedangkan pada operator CDMA, 3G menggunakan teknologi EVDO (Evolution Data Optimized). Saat ini jangkauan layanan 3G memang belum bisa menjangkau seluruh kecamatan, akan tetapi setiap kota kabupaten di Jawa sudah hampir semuanya bisa menikmati layanan 3G, terbatasnya jangkauan layanan 3G ini disebabkan oleh besarnya biaya investasi yang harus dikeluarkan oleh Operator jaringan untuk membangun infrastruktur. Melalui 3G, pengguna telepon selular dapat memiliki akses cepat ke internet dengan bandwidth sampai 384 kilobit setiap detik ketika alat tersebut berada pada kondisi diam atau bergerak secepat pejalan kaki. Akses yang cepat ini merupakan andalan dari 3G yang tentunya mampu memberikan fasilitas yang beragam pada pengguna seperti menonton video secara langsung dari internet atau berbicara dengan orang lain menggunakan video. 3G mengalahkan semua pendahulunya, baik GSM maupun GPRS. 3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang memberikan kecepatan akses sebagai berikut: Sebesar 128 Kbps untuk kondisi bergerak cepat atau menggunakan kendaraan bermotor. Sebesar 384 Kbps untuk kondisi bergerak. Paling sedikit sebesar 2 Mbps untuk kondisi statik atau pengguna stasioner. Hal yang harus diperhatikan dari layanan 3G adalah layanan ini tidak bias digunakan tanpa ada cakupan layanan 3G dari operator. Hanya membeli sebuah handset 3G, tidak berarti bahwa layanan 3G dapat dinikmati. Handset dapat secara otomatis pindah ke jaringan 2G atau 2.5G bila, pelanggan tidak menerima cakupan 3G. Sehingga bila seseorang sedang bergerak dan menggunakan layanan video call, kemudian terpaksa berpindah ke jaringan 2G, maka layanan video call akan putus.

5. Kecepatan Akses Internet dengan HSDPA (3.5G) High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah sebuah protokol telepon genggam dan kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G. HSDPA fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps. Kemudian menyusul fase 2 berkapasitas 11 Mbps dan kapasitas maksimal downlink peak data rate hingga mencapai 14 Mbit/s. Teknologi ini dikembangkan dari WCDMA (3G). HSDPA memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS/3G) yang memungkinkan untuk penggunaan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun). Hingga kini penggunaan teknologi HSDPA hanya pada komunikasi arah bawah menuju telepon genggam. Kecepatan unduh data dari HSDPA adalah sebagai berikut: Di lingkungan perumahan teknologi ini dapat melakukan unduh data hingga berkecepatan 3,7 Mbps. Dalam keadaan bergerak seseorang yang sedang berkendaraan di jalan tol berkecepatan 100 km/jam dapat mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps. Di lingkungan perkantoran yang padat pengguna dapat menikmati streaming video dengan perkiraan kecepatan 300 Kbps. Kelebihan HSDPA adalah memberikan umpan balik yang lebih cepat saat pengguna menggunakan aplikasi interaktif seperti mobile office atau akses Internet kecepatan tinggi untuk penggunaan fasilitas permainan atau mengunduh audio dan video. Kelebihan lain HSDPA, meningkatkan kapasitas sistem tanpa memerlukan spektrum frekuensi tambahan. Hal ini menyebabkan berkurangnya biaya layanan mobile data secara signifikan. High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah sebuah jaringan yang diperuntukkan bagi telepon seluler yang populer dengan nama teknologi 3,5G. Teknologi ini menyediakan kemampuan mengunduh yang cepat dan merupakan sambungan dari asynchronous digital subcriber line (ADSL) yang digunakan pada sambungan layanan internet untuk daerah perumahan dan mencegah melambatnya koneksi pada telepon seluler.

6. Kecepatan Akses Internet dengan 4G 4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada pengembangan teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond".

7. Kecepatan Akses Internet dengan WiFi Teknologi jaringan tanpa kabel yang dikenal dengan Wirelless Fidelity (WiFi) menggunakan frekuensi tinggi berada pada spektrum 2,4 GHz. WiFi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. WiFi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses Internet, WiFi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. Teknologi WiFi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses Internet atau mentransfer data dari ruang rapat, kamar hotel, kampus, dan cafe-cafe yang bertanda WiFi Hot Spot. Dengan menggunakan WiFi, kita dapat mengakses internet dengan cepat. WiFi mempunyai kemampuan akses internet hingga 11 Mbps. Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:

Spesifik asi

Kecepat an

802.11b 11 Mb/s 802.11a 54 Mb/s 802.11g 54 Mb/s 802.11n 100 Mb/s

Frekuens i Band 2.4 GHz 5 GHz 2.4 GHz 2.4 GHz

8. Kecepatan Akses Internet dengan Wireless Broadband Wireless broadband memungkinkan akses internet broadband ke berbagai perangkat, termasuk handphone, komputer, notebook, dan PDA. Dari segi mobilitas, wireless broadband juga dinilai lebih efisien ketimbang WiFi yang sekarang menjadi standar Internet nirkabel. Jangkauan WiFi masih terbatas kira-kira sampai 100 meter, sementara wireless broadband diklaim dapat diakses sampai jarak 1 kilometer dari stasiun pemancarnya. Akses wireless broadband juga disebut masih bisa

diterima di dalam kendaraan berkecepatan 60 kilometer per jam. Wireless broadband dikembangkan Samsung bersama dengan Electronics and Technology Research Institute (ETRI) dan telah mendapat sertifikat dari Wimax Forum. Teknologi ini mampu mengirim data dengan kecepatan hingga 50 Mbps. Kecepatan transfer data mampu mengungguli kecepatan transfer data berplatform HSDPA yang memiliki kemampuan mengirim data hingga 14 Mbps.

9. Kecepatan Akses Internet dengan LAN (Local Area Network) Salah satu cara untuk terhubung ke Internet adalah dengan menghubungkan komputer ke jaringan komputer yang terhubung ke Internet. Cara ini banyak digunakan di perusahan, kampus-kampus, dan warnet (warung Internet). Sebuah komputer yang dijadikan server (komputer layanan) di hubungkan ke Internet. Komputer lain di jaringan tersebut kemudian dihubungkan ke server tersebut. Biasanya komputer yang berfungsi sebagai server dihubungkan dengan sebuah Internet Service Provider (ISP) melalui kabel telepon atau melalui antena. Sedangkan, untuk menghubungkan komputer ke komputer server dilakukan dengan menggunakan kartu LAN (LAN Card) dan kabel koaksial (UTP). Kebanyakan, LAN mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbps.

10. Kecepatan Akses Internet dengan VSAT (Satelit) VSAT (dalam bahasa Inggris, merupakan singkatan dari Very Small Aperture Terminal) adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner

merupakan satelit yang selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya yang dimungkinkan karena mengorbit pada titik yang sama di atas permukaan bumi, dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya. Mendapatkan data Internet dari setelit sama dengan mendapatkan sinyal televisi dari satelit. Data dikirimkan oleh satelit dan diterima oleh sebuah alat decoder pada sisi pelanggan. Data yang diterima dan yang hendak dikirimkan melalui VSAT harus di-encode dan di-decode terlebih dahulu. Satelit Telkom-1 menggunakan C-Band (4-6 GHz). Selain C-Band ada juga KU-Band. Namun C-Band lebih tahan terhadap cuaca dibandingkan dengan KU-Band. Satelit ini menggunakan frekuensi yang berbeda antara menerima dan mengirim data. Intinya, frekuensi yang tinggi digunakan untuk uplink (5,925 sampai 6,425 GHz), frekuensi yang lebih rendah digunakan untuk downlink (3,7 sampai 4.2 GHz). Sedangkan kecepatan akses internet dari koneksi Satelit adalah sebagai berikut: Kapasitas muat turun (download) ialah 1 Mbps tetapi boleh dinaiktaraf sehingga mencapai 45 Mbps Kapasitas muat naik (upload) pula ialah 128 Kbps tetapi boleh dinaiktaraf sehingga mencapai 1.1 Mbps

11. Kecepatan Akses Internet dengan TV Kabel Jaringan TV kabel untuk menghubungkan komputer ke Internet telah banyak digunakan. Televisi kabel dinilai cocok terutama untuk pengguna Internet dari kalangan keluarga (rumah tangga). Kelebihan mengakses Internet dengan menggunakan jaringan TV kabel dapat mengakses Internet setiap saat dan bebas dari gangguan telepon sibuk. Jaringan TV kabel ini dapat dipakai untuk koneksi ke Internet dengan kecepatan maksimum 27 Mbps downstream (kecepatan download ke pengguna) dan 2,5 Mbps upstream (kecepatan upload dari pengguna). Agar dapat menggunakan modem kabel, komputer harus dilengkapi dengan kartu ethernet (ethernet card).

You might also like