Professional Documents
Culture Documents
SISWA KELAS :
X-5 dan X-6
VISI :
Terwujudnya perkembangan dan kemandirian individu secara optimal
sesuai dengan hakekat kemanusiaannya
sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa
MISI :
Menunjang pengembangan diri siswa secara optimal dan memandirikan siswa
untuk dapat menyelenggarakan kehidupan sehari-hari secara efektif
melalui penyelenggaraan Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Dalam pelaksanaan Pelayanan BK di sekolah, mengacu kepada SK Mendikbud No: 025/0/1995 tentang Persyaratan Guru
Pembimbing dan beban tugas, serta di dalam pelaksanaan monitoring mengacu pada SK Menpan No: 118 tahun 1996 tentang
Pengawas Bidang Bimbingan dan Konseling.
Kurikulum 2004 BK, dalam USPN N0: 2 tahun 1989 Pasal 1 ayat 1 : Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/ atau latihan bagi perannya yang akan datang. Sebagai predikat
Konselor eksplisit di dalam U.U. No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan pengakuan formal terhadap
eksistensi profesi Konselor sebagai tenaga pendidik lainnya seperti guru (Sunaryo Kartadinata, 1996;5)
Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap dasar yang direfleksikan dalam arti memiliki
pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan sikap-sikap dasar dalam melakukan sesuatu. Kebiasaan berpikir dan bertindak itu
didasari oleh budi pekerti luhur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Budi Pekerti luhur itu sesuai dengan kaidah-kaidah
agama, adat-istiadat aturan keilmuan, hukum perundangan dan kebiasaan yang berlaku.
1. Hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna
2. Keberagaman kondisi individu yang dimanifestasikan sesuai dengan potensi dan kebutuhannya :
• Sekolah berkewajiban menyelenggarakan Pelayanan BK terhadap siswa yang berkenaan dengan perkembangan;
pribadi, sosial, belajar dan karir mereka
• Selain Guru Pembimbing, Guru Mata Pelajaran dan Guru Praktik di SLTA, serta personil sekolah lainya dibawah
kepemimpinan Kepala Sekolah mempunyai peran masing-masing untuk membudayakan Pelayanan BK, diharapkan
senantiasa berkoordinasi dan bekerja sama secara berkesinambungan dalam mewujudkan peranannya itu.
Kompetensi yang diharapkan peserta didik melalui kurikulum berbasis kompetensi, secara garis besar
adalah sbb:
1. Memiliki keyakinan dan ketaqwaan sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki nilai dasar humaniora untuk menerapkan kebersamaan dalam kehidupan
PENGERTIAN BK:
Pelayanan bantuan untuk peserta didik; perseorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal
dalam bimbingan: pribadi, sosial, belajar dan karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan
norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud No: 025/0/1995):
1. BK merupakan pelayanan bantuan, artinya kegiatan ini harus mampu memberikan hal-hal positif kepada peserta didik ;
* meringankan beban , * mendorong semangat, * membela terwujudnya hak dan kepentingan , kewajiban peserta didik
dengan
cara yang tepat, * memberikan : penguatan, alternatif dan kesempatan, pencerahan, kesejukan. Semuanya itu diarahkan
bagi
terentaskannya permasalahan dan terselenggarakannya perkembangan peserta didik secara optimal
2. Pelaksanaan BK dilaksanakan melalui kegiatan perorangan/ individual dan kelompok, artinya pelayanan itu dilaksanakan
terhadap peserta didik secara sendiri-sendiri, dan/ atau dalam kelompok-kelompok atau kelas
3. Arah Pelayanan BK : adalah agar peserta didik mampu melaksanakan kehidupannya secara mandiri, serta agar potensi yang
ada pada dirinya berkembang secara optimal pada setiap tahap perkembangannya
4. Pelayanan BK dilaksanakan dalam kelima bidang bimbingan : (1) Pribadi, (2) Sosial, (3) Belajar, (4) Karir , (5) Spiritual / Religi
dilaksanakan secara keseluruhan tanpa terkecuali seluruh siswa memperoleh pelayanan
5. Pelayanan BK dilaksanakan melalui berbagai jenis layanan : (1) Orientasi, (2) Informasi, (3) Penempatan dan Penyaluran, (4)
Pembelajaran , (5) Konseling Individu, (6) Konseling Kelompok ,(7) Bimbingan Kelompok, (8) Mediasi, (9) Konsultasi , yaitu
kegiatannya langsung membantu peserta didik dalam mendorong perkembangan peserta didik secara optimal disertai
adanya
muatan fungsi-fungsi pencegahan dan pengentasan masalah mereka
6. Pelayanan BK perlu ditunjang oleh sejumlah kegiatan pendukung : (1) Instrumentasi Bimbingan , (2) Himpunan Data, (3)
Kunjungan Rumah, (4) Konperensi Kasus, (5) Alih Tangan Kasus , tidak secara langsung memberikan pelayanan bantuan,
melainkan memperkuat diselengarakannya jenis-jenis layanan BK, sehingga layanan tsb. semakin terarah sefektif dan efisien
TUJUAN BK :
1. Tujuan Umum
1.1. BK adalah membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi dan kemandirian secara optimal pada setiap tugas
perkembangannya. Tujuan Umum ini diarahkan kepada pengenalan diri sendiri dan lingkungan , pengembangan diri,
dan pengembangan arah karir
1.2. Dijabarkan kedalam tujuan-tujuan yang mengarah kepada keefektifan hidup sehari-hari, baik kehidupan pribadi, sosial,
belajar maupun kehidupan yang terkait dengan pekerjaan dan karir. Arah yang dimaksudkan itu secara langsung
dikaitkan kepada potensi peserta didik
2. Tujuan Khusus
Dirumuskan dalam bentuk kompetensi yang perlu dimiliki bagi keefektifan kehidupan peserta didik, termasuk
kompetensi dalam
mengantisipasi, menangani dan memecahkan masalah
FUNGSI BK :
Pelayanan BK dilaksanakan untuk mewujudkan pengembangan diri secara optimal melalui fungsi-fungsi sbb:
1. Fungsi Pemahaman
Menghasilkan pemahaman oleh pihak-pihak tertentu untuk pengembangan dan penanganan masalah peserta didik,
meliputi;
1.1. Pemahaman Diri dan kondisi peserta didik, terutama oleh peserta didik itu sendiri, orangtua (OT) dan GP
1.2. Pemahaman Lingkungan peserta didik (keluarga, sekolah) terutama oleh peserta didik, OT dan GP
1.3. Pemahaman Lingkungan yang lebih luas (informasi pendidikan, jabatan/ pekerjaan dan sosial/ nilai-nilai terutama
oleh peserta didik, OT dan GP)
2. Fungsi Pencegahan
Menghasilkan tercegahnya / terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang dapat
mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian tertentu dalam proses perkembangannya
PRINSIP-PRINSIP BK :
Berkenaan dengan ;
(a) Sasaran Layanan; (1) melayani semua individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, suku, agama dan status sosial
ekonomi,
(2) memperhatikan tahapan perkembangan individu, (3) perhatian adanya perbedaan individu “indiviual defferencies”
dalam
layanan
(b) Permasalahan yang dialami individu / klien; (1) menyangkut pengaruh kondisi mental maupun fisik individu terhadap
penyesuaian pengaruh lingkungan baik di rumah, di sekolah dan masyarakat sekitar, (2) timbulnya masalah pada individu
oleh
karena adanya kesenjangan sosial ekonomi dan budaya
(c) Program Pelayanan BK ; (1) BK bagian integral dari upaya pendidikan dan pengembangan individu, sehingga program
pelayanan BK diselaraskan dengan program pendidikan dan pengembangan diri klien, (2) harus fleksibel disesuaikan
dengan
kebutuhan klien maupun lingkungan, (3) untuk SMA/MA disusun dengan mempertimbangkan adanya tahapan
perkembangan
individu, (4) perlu diadakan penilaian hasil layanan
(d) Tujuan dan pelaksanaan pelayanan; (1) diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu secara mandiri
membimbing diri sendiri, (2) pengambilan keputusan yang diambil oleh klien hendaknya atas kemauan diri sendiri, (3)
permasalahan individu dilayani oleh tenaga ahli/ profesional yang relevan dengan permasalahan individu, (4) perlu adanya
kerja sama dengan personil sekolah dan OT siswa dan bila perlu dengan pihak lain yang erkewangan dengan permasalahan
individu, (5) proses pelayanan BK melibatkan individu yang telah memperoleh hasil pengukuran dan penilaian layanan
AZAS-AZAS BK :
* Orang tua
siswa
Kelas X-5 dan
X-6
7. Kelompok Belajar dan Mempersiapkan * Memiliki nilai dasar Siswa kelas; APBS / rutin September Pelaksanaan
Sosiogram siswa belajar dalam humaniora untuk X 2, 3, XI IPS 20056 bekerja sama
kelompok dan menerapkan 1 dan XII IPS dengan Wali
Mengetahui Interaksi kebersamaan dalam 1, 2, 5 kelas dan GP
sosial siswa terhadap kehidupan SMA Negeri 1
teman sebaya * Memiliki Warungkiara
kemampuan
* Masyarakat
setempat
* Keamanan /
Keterangan :
+ Dilaksanakan
_ Dilaksanakan Insidental
Mengetahui :
Kepala SMA Negeri 1 Warungkiara
Pasal 1 Ayat 1 : Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan/ atau latihan bagi perannya di masa yang akan datang
Ayat 8 : Tenaga pendidikan adalah anggota masyarakat yang bertugas membimbing , mengajar
dan/ atau melatih peserta didik
B. Peraturan Pemerintah
2. No. 118 / 1995 : Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya
Pasal 1.
4 : Guru Pembimbing adalah guru yang mempunyai tugas , tanggung jawab, wewenang dan hak
secara penuh dalam kegiatan BK terhadap sejumlah peserta didik
10 : Penyusunan program BK adalah membuat rencana Pelayanan BK dalam bidang bimbingan pribadi,
sosial, belajar dan karir
11 : Pelaksanaan BK adalah melaksanakan fungsi pelayanan ; pemahaman, pencegahan, pengentasan,
pemeliharaan dan pengembangan dalam bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir
12 : Evaluasi pelaksanaan BK adalah kegiatan menilai layanan BK dalam bidang bimbingan pribadi, sosial,
belajar dan karir
13 : Analisis Evaluasi pelaksanaan BK adalah menelaah hasil evaluasi pelaksanaan BK yang mencakup
layanan ; orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling
individu, konseling kelompok dan bimbingan kelompok
14 : Tindak Lanjut pelaksanaan BK adalah kegiatan menindaklanjuti hasil analisis evaluasi layanan ;
orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling individu, konseling
kelompok dan bimbingan kelompok
Pasal 4
(1) Standart prestasi kerja Guru Pratama s.d. Guru Dewasa Tingkat 1 dalam melaksanakan PBM atau BK:
a. Persiapan program pengajaran/ praktik/ BK
b. Penyajian program pengajaran/ praktik/ BK
c. Evaluasi program pengajaran/ praktik/ BK
(2) Standart prestasi kerja Guru Pembina s.d. Guru Utama, selain tsb. pada ayat (1) ditambah :
a. Analisis hasil evaluasi pengajaran/ praktik/ BK
b. Penyusunan program pengajaran/ praktik/ BK
c. Evaluasi program pengajaran/ praktik/ BK
(3) Khusus Standart prestasi kerja Guru Kelas, selain tsb. pada ayat (2) sesuai dengan jenjang jabatannya
ditambah melaksanakan program BK di kelas yang menjad tanggung jawabnya
Pasal 5
E. SK MENDIKBUD
No 025/O/1995 : Petunjuk Teknis Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya
1. BK adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu
mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan ; pribadi, sosial, belajar, karir, melalui berbagai
jenis pelayanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-2 yang berlaku
2. Bimbingan Karir kejuruan adalah bimbingan / layanan yang diberikan oleh Guru mata Pelajaran Kejuruan,
dalam membentuk sikap dan pengembangan keahlian profesi peserta didik agar mampu
mengantisipasi potensi lapangan kerja
4. Tugas GP :
a. Setiap GP diberi tugas BK sekurang-kurangnya terhadap 150 orang siswa
b. Bagi sekolah yang tidak memiliki GP yang berlatar belakang BK ,maka guru yang telah mengikuti
penataran BK se-kurang-2nya 180 jam dapat diberi tugas sebagai GP. Penugasan ini bersifat sementara
sampai guru yang ditugasi itu mencapai taraf kemampuan BK se-kurang-2nya setara D3 atau di sekolah tsb.
ada GP yang berlatar belakang minimal D3 bidang BK
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, Dirjen PDM, Direktorat PMU, Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Proyek Pengelolaan Direktorat
PMU Jakarta, 2004
Mohamad Surya, 2004, Peluang dan tantangan Global bagi Profesi Bimbingan dan Konseling : Implikasinya bagi
Strategi Organisasi dan Standardisasi Bimbingan dan Konseling, Bandung, Konvensi Nasional, ABKIN, Bandung
Mungin Eddy Wibowo, 2003, Konseling Dalam Sistem Pendidikan Nasional , Konvensi Nasional ABKIN, Bandung
_____________________, 2003, Pemantapan Profesionalisme Profesi Konseling, Konvensi Nasional ABKIN, Bandung
Prayitno, 1997, Buku III Pelayanan Bimbingan dan Konseling SMU, Jakarta, Ikrar Mandiri Abadi
Puskur, 2003, Panduan Pelayanan Bimbingan dan Konseling, Jakarta, Balitbang Depdiknas, 2003
Ade Barkah, SE, 2003, Pendekatan ESQ dalam konseling, Konvensi Nasional ABKIN, Bandung
Sunaryo Kartadinata, 2003, Kebijakan, Arah, dan Strategi Pengembangan Profesi Bimbingan dan Konseling di
indonesia, Konvensi Nasional ABKIN , Bandung
B. Fasilitas
Fasilitas pokok yang dibutuhkan sekolah adalah:
1. Tempat Kegiatan
a. Masing-2 GP perlu / sedapatnya mempunyai ruang kerja tersendiri dalam kesatuan ruang pelayanan BK yang ada
disekolah
b. Ruang pelayanan
(1) ruang tempat memberikan pelayanan kepada siswa hendaknya:
* membuat siswa senang dan betul-2 merasa dilayani
* memungkinkan dilaksanakannya azas-2 BK, terutama azas kesukarelaan, keterbukaan dan kerahasiaan
(2) layanan konseling perorangan dapat dilakukan di ruang kerja GP (yang merupakan ruang kerja tersendiri)
(3) layanan dan kegiatan pendukung dengan format kelompok dan lesikal dapat digunakan ruangan khusus yang
tersedia dan/ atau ruangan kelas yang luang
c. Secara umum ruangan BK hendaknya :
(1) dapat disimpan berbagai perlengkapan kegiatan BK :
• himpunan data siswa (individual dan kelompok)
• himpunan data dan informasi umum (informasi pendidikan dan pekerjaan)
• instrumen tes
• format-2 pelaksanaanlayanan dan kegiatan pendukung BK
(2) dapat tersedia bagi siswa berbagai bahan seperti :
• buku-2 tujuan untuk pengembangan (dalam dalam rangka terapi kepustakaan)
C.Kepengawasan
• Pengawas BK diselenggarakan oleh pengawas sekolah dengan tugas pokok mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan
kegiatan BK dan pembinaan terhadap GP melalui pemberian arahan, bimbingan (contoh ; saran kepada GP untuk
meningkatkan mutu pelaksanaan BK di sekolah (sesuai dengan SK Menpan No : 118 / 1995 dan Petunjuk Pelaksanaan )
• Kegiatan pengawas BK di sekolah melibatkan interaksi dinamis secara langsung anatar GP dan pengawas sekolah bidang
BK dengan koordinasi oleh Kepala Sekolah . Untuk itu :
a. GP dan pengawas sekolah perlu memiliki wawasan yang sejalan mengenai konsep BK serta pelaksanaan kegiatannya
di sekolah
b. GP menyiapkan diri dan bahan -2 secukupnya untuk kegiatan pengawasan sekolah bidang BK
c. GP mengikuti dengan cermat penilaian dan pembinaan dalam kegiatan pengawasan
E. Pengembangan
1.Diarahkan kepada semakin meningkatnya mutu pelayanan BK kepada siswa, dengan indikator
a. kemampuan GP dalam melaksanakan layanan dan kegiatan pendukung BK
b. fasilitas pelayanan
c. kerja sama antar personal sekolah
d. pemanfaatan pelayanan oleh siswa
e. jumlah GP (bagi sekolah-2 yang masih memerlukan penambahan)
2.Dilaksanakan melalui meningkatnya :
a. kerja sama antar GP
b. kerja sama antar personil sekolah
c. kegiatan pengawasan olehpengawas bidang BK
d. pengembangan fasilitas layanan
e. pertemuan kesejawatan profesional (MGP) , penataran, loka karya, pertemuan ilmiah, keikut sertaan dalam organisas
profesi BK (ABKIN) dan studi lanjutan