Professional Documents
Culture Documents
TARI LEGONG
PENGERTIAN :
Legong merupakan sekelompok tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh.
MAKNA :
Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya gerak tari yang luwes atau lentur dan
Legong dikembangkan di keraton -keraton Bali pada abad ke-19 paruh kedua. Konon idenya diawali dari seorang pangeran dari Sukawati yang dalam keadaan sakit keras bermimpi melihat dua gadis menari dengan lemah gemulai diiringi oleh gamelan yang indah. Ketika sang pangeran pulih dari sakitnya, mimpinya itu dituangkan dalam repertoar tarian dengan gamelan lengkap.Sesuai dengan awal mulanya, penari legong yang baku adalah dua orang gadis yang belum mendapat menstruasi, ditarikan di bawah sinar bulan purnama di halaman keraton. Kedua penari ini, disebut
Empat orang penari melambangkan empat elemen, yaitu air, api, angin dan bumi atau tanah, dan juga mencerminkan empat penjuru mata angin. Keempat penari memainkan peran bernama Batak, Gulu, Dhada dan Buncit. Tari Serimpi kini dikembangkan menjadi beberapa varian baru dengan durasi pertunjukkan yang semakin singkat..
Tari Wirayuda adalah sebuah tarian putra berpasangan/ berkelompok, yang ditarikan oleh antara 2 sampai 4 pasang penari pria bersenjatakan tombak, tari ini menggambarkan sekelompok prajurit Bali Dwipa yang sedang bersiap-siap untuk maju ke medan perang. Tarian Wirayuda diciptakan oleh I Wayan Dibia pada tahun 1979.
TARI WIRAYUDA
Pementasan tari Wirayuda memerlukan beberapa macam perlengkapan busana dan juga properti. Adapun macammacam perlengkapan busana dan properti tari WIRAYUDA adalah,
a. Celana khusus menari Wirayuda b. Kamen (Cara melancingannya ke depan salah satu bagiannya di bawa ke belakang) c. Sabuk Prada (Dipakai hanya sampai di perut) d. Baju Rompi e. Badong glenter f. Ampok-ampok g. Gelang Kana kain (Di pergelangan) h. Udeng i. Bunga Imitasi merah dan Putih di pasang di telinga j. Tombak
TATA BUSANA
Tjetje Somantri
TARI MERAK
Dalam pertunjukannya, ciri bahwa itu adalah tari merak terlihat dari pakaian yang dipakai penarinya memiliki motif seperti bulu merak. Kain dan bajunya menggambarkan bentuk dan bulu-bulu warna ulu merak, hijau biru dan/atau hitam. Ditambah lagi sepasang sayapnya yang melukiskan sayap atau ekor merak yang sedang dikembangkan. Gambaran merak bakal jelas dengan memakai mahkota yang dipasang di kepala setiap penarinya. Tarian ini biasanya ditarikan berbarengan, biasanya tiga penari atau bisa juga lebih yang masing-masing memiliki fungsi sebagai wanita dan lakilakinya. Iringan lagu gendingnya yaitu lagu Macan Ucul biasanya. Dalam adegan gerakan tertentu terkadang waditra bonang dipukul di bagian kayunya yang sangat keras sampai terdengar kencang, itu merupakan bagian gerakan sepasang merak yang sedang bermesraan.
TARIAN MERAK
Pengertian
Zapin berasal dari bahasa arab yaitu "Zafn" yang mempunyai arti pergerakan kaki cepat mengikut rentak pukulan. Zapin merupakan khazanah tarian rumpun Melayu yang mendapat pengaruh dari Arab. Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagulagu zapin yang didendangkan.
TARI ZAPIN
Musik pengiringnya terdiri atas dua alat yang utama yaitu alat musik petik gambus dan tiga buah alat musik tabuh gendang kecil yang disebut marwas. Sebelum tahun 1960, zapin hanya ditarikan oleh penari laki-laki namun kini sudah biasa ditarikan oleh penari perempuan bahkan penari campuran laki-laki dengan perempuan
Tari Zapin sangat ragam gerak tarinya, walaupun pada dasarnya gerak dasar zapin-nya sama, ditarikan oleh rakyat di pesisir timur dan barat Sumatera, Semenanjung Malaysia, Sarawak, Kepulauan Riau, pesisir Kalimantan dan Brunei Darussalam
TARI ZAPIN