You are on page 1of 20

Praktikum Proses Produksi

LAS

7.1. DASAR TEORI


Definisi las adalah suatu proses penyambungan plat atau logam menjadi satu
akibat panas dengan atau tanpa tekanan. Yaitu dengan cara logam yang akan
disambung dipanaskan terlebih dahulu hinga meleleh, kemudian baru disambung
dengan bantuan perekat ( filler ). Selain itu las juga bisa didefinisikan sebagai
ikatan metalurgi yang timbul akibat adanya gaya tarik antara atom.
Bedasarkan pelaksanaannya las dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Pengelasan Cair
Dimana logam induk dan bahan tambahan dipanaskan hingga mencair,
kemudian membiarkan keduanya membeku sehingga membentuk
sambungan.
2. Pengelasan Tekan
yaitu dimana kedua logam yang disambung, dipanaskan hingga meleleh,
lalu keduanya ditekan hingga menyambung Adapun pengelasan tekan itu
sendiri dibagi menjadi :
a. Pengelasan tempa
Merupakan proses pengelasan yang diawali dengan proses
pemanasan pada logm yang diteruskan dengan penempaan (tekan)
sehingga terjadi penyambungan logam. Jenis logam yang cocok
pada proses ini adalah baja karbon rendah dan besi, karena
memiliki daerah suhu pengelasan yang besar.
b. Pengelasan tahanan
Proses ini meliputi :
1. Las proyeksi
Merupakan proses pengelasan yang hasil pengelasannya
sangat dipengaruhi oleh distribusi arus dan tekanan yang
tepat. Prosesnya yaitu pelat yang akan disambung dijepit

1
Praktikum Proses Produksi

dengan elektroda dari paduan tembaga, kemudian dialiri


arus yang besar.
2. Las titik
prosesnya hampir sama dengan las proyeksi, yaitu pelat
yang akan disambung dijepit dahulu dengan elektroda dari
paduan tembaga, kemudian dialiri arus listrik yang besar,
dan waktunya dapat diatur sesuai dengan ketebalan pelat
yang akan dilas.
3. Las Kampuh
Merupakan proses pengelasan yang menghasilkan
sambungan las yang kontinyu pada dua lembr logam yang
tertumpuh. Ada tiga jenis las kampuh, yaitu las kampuh
sudut, las kampuh tumpang sederhana dan las kampuh
penyelesaian.

3. Pematrian
adalah seperti pengelasan cair, akan tetapi bedanya adalah penggunaan
bahan tambahan/ filler yang mempunyai titik leleh dibawah titik leleh
logam induk. Pengelasan fusion dapat dibedakan menjadi :
c. Pengelasan Laser
Merupakan pengelasan yang lambat dan hanya diterapkan pada las
yang kecil, khususnya dalam industri elektronika.
d. Pengelasan Listrik berkas elektron
Pengelasan jenis ini digunakan untuk pengelasan pada logam biasa,
logam tahan api, logam yang mudah teroksidasi dan beberapa jenis
paduan super yang tak mungkin dilas.
e. Pengelasan thermit
Merupakan satu-satunya pengelasan yang menggunakan reaksi
kimia eksotermis sebagai sumber panas. Thermit merupakan
campuran serbuk Al dan Oksida besi dengan perbandingan 1 : 3

2
Praktikum Proses Produksi

Las cair dan pematrian termasuk ke dalam las fusion. Salah satu las fusion
adalah las termik. Pada las termik ini, panas yang dihasilkan berasal dari reaksi
eksotermis. Las termik adalah satu-satunya las yang menggunakan reaksi kimia
sebagai berikut :

8 Al + 3 Fe3O4 9Fe + 4 AL2O3

Pada reaksi ini besi yang dihasilkan mencapai suhu /temperatur 25000 C,
hingga ujung benda kerja yang dituangi besi itu akan meleleh dan membentuk
sambungan. Pada las tekan, benda kerja dipanaskan hingga meleleh/ membara.
Kemudian ditempa hingga membentuk sambungan. Hal ini sering dilakukan oleh
pandai besi. Sedangkan pada praktikum kami menggunakan las gas ( oksiasitelin )
dan las busur listrik. Sedangkan pada pengelssan tangkai kayuh, kami
menggunakan las busur listrik dalam praktikum pembuatan alat pemarut kelapa.

7.2. LAS LISTRIK


Pada pengelasan dengan las listrik, panas yang dihasikan berasal dari busur
listrik yang timbul dari menempelnya benda kerja dengan elektroda. Elekttroda
pengisian dipanaskan mencapai titik cair dan diendapkan pada sambungan, hingga
terbentuk sambungan las. Panas yang dihasilkan oleh busur listrik mencapai
55000C.
Pada saat pengelasan menggunakan las listrik, dilepaskan energi dalam
jumlah yang sangat besar dalam bentuk panas dan cahaya ultraviolet. Agar mata
kita terlindungi dari sinar ultra violet ini, kita harus menggunakan kacamata
pelindung yang mampu, menangkal cahaya tersebut demi keselamatan kerja.
Las listrik dapat digolongkan menjadi :
a. Las listrik dengan elektroda logam, misalnya :
• Las listrik submarged
• Las listrik dengan elektroda berselaput
• Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas) atau MIG

3
Praktikum Proses Produksi

b. Las listrik dengan elektroda karbon, misalnya :


• Las listrik derngan elektroda karbon tunggal
• Las listri dengan elektroda karbon ganda.

Penjelasan :
• Las listrik dengn elektroda berselaput.
Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda dan bahan dasar(plat)
akan mencairkan ujung elektroda dan sebagian dasar selaput elektroda
yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi
ujung elektroda kawat las, dan daerah las disekitar busur listrik terhadap
daerah udara luar.
• Las listrik TIG
Pada las TIG ini menggunakan elektroda wolfram. Busur yang terjadi
antara elektroda dan bahan dasar merupakan sumber panas bentuk
pengelasan. Untuk melindungi hasil pengelasan digunakan gas
pelindung, seperti argon, helium atau campuran gas tersebut.

Gambar. Proses las TIG


• Las Listrik MIG
Menggunakan elektroda gulungan kawat yang berbentuk rol yang
gerakannya diatur oleh sepasang roda gigi yang digerakan oleh motor
listrik.

4
Praktikum Proses Produksi

Gambar. Las listrik MIG

• Las listrik Submerged


Busur elektroda (listrik) diantara ujung elektroda dan bahan dasar berada
didalm timbunan fluksi serbuk yang digunakan sebagai pelindung dari
pengaruh luar (udara bebas) sehingga tidak terjadi sinar las keluar seperti
pada las listrik lainnya. Las ini umumnya otomatis atau semi otomatis.

Las busur listrik mempunyai 2 jenis yaitu :


1. Las listrik AC ( menggunakan arus searah sebagai sumber listrik )
2. Las listrik DC ( menggunakan arus listrik bolak-balik sebagai sumber
listrik )

Berikut adalah macam-macam peralatan dalam las listrik :


1.Pembangkit arus listrik
Sebagi alat yang memasok atau yang mengatur arus yang bekerja.

Gambar. Pembangkit Arus listrik

5
Praktikum Proses Produksi

2.Holder/Pemegang elektroda
Berfungsi untuk pemegang elektroda pada saat proses pengelasan.

Gambar Holder / Pemegang elektroda

3.Klem Massa
Dipasang pada meja kerja las pada saat proses pengelasan.

Gambar Klem masa

4.Meja kerja las


Digunakan untuk menaruh benda kerja pada saat proses pengelasan.

Gambar Meja kerja las

6
Praktikum Proses Produksi

5.Elektroda
Sebagai perekat atau bahan tambah pada proses pengelasan yang dipasang
atau dijepit pada holder / pemegang elektroda.

Gambar Elektroda
6.Tang penjepit.
Berfungsi untuk menjepit atau memegang benda kerja yang telah dilas,
karena panas maka tidak dimungkinkan untuk dipegang dengan tangan
terbuka.

Gambar. Tang Penjepit

7.Palu las
Untuk membersihkan kotoran atau kerak pada hasil las-lasan pada
sambungan.

Gambar. Palu las

7
Praktikum Proses Produksi

8.Sikat baja
Untuk membersihkan benda kerja dari kotoran pada hasil las-lasan

Gambar. Sikat baja


9.Sarung Tangan
Untuk melindungi kita dari panas yang dihasilkan dari pengelasan dan
percikan api pada waktu pengelasan

Gambar. Sarung tangan

10. Topeng las


Untuk melindungi mata kita dari cahaya las yang sangat menyilaukan mata.

Gambar. Topeng las

8
Praktikum Proses Produksi

11. Kipas Blower


Berfungsi sebagai penyedot asap pada saat proses pengelasan agar asap
dari pengelasan tidak terhirup ke kita.

Gambar Kipas Blower

12. Baju kerja


Dipakai pada saat proses pengelasan agar terlindungi dari percikan api las.

Gambar Baju kerja

9
Praktikum Proses Produksi

Beberapa bentuk dan teknik dalam pengelasannya :

a. Posisi bawah tangan


Benda kerja terletak diatas bidang datar dan possisinya dibawah tangan
dengan arah tangan dari kiri ke arah kanan.
b.Posisi mendatar
Benda tegak berdiri dan arah pengelasan berjalan mendatar dari kiri ke arah
kanan sejajar dengan bahu pengelas.
c Posisi tegak
Posisi benda kerja tegak dan arah pengelasan berjalan bisa naik dan bisa
juga turun.
d.Posisi atas kepala
Pengelasan dari bawah dan benda kerja berada diatas operator.

Beberapa bentuk pengelasan/ gerakan elektroda :


- Melingkar
- Zig-zag
- Tarpesium
Cacat Las
Dalam setiap proses pengelasan sering kali terjadi cacat pada benda kerja.
Macam-macam cacat yang timbul pada proses pengelasan yaitu :
1. Terak yang tertimbun
Cacat seperti ini dicegah dengan cara :
- Tiap-tiap lapisan harus benar-benar dibersihkan
- Ayunan elektroda jangan lebar
- Kecepatan pengelasan harus kontinyu
2. Porositas (gelembung gas)
Cacat ini dapat dicegah dengan cara :
- Elektroda gas harus dikeringkan
- Gunakan panjang busur yang tepat dan tetap
- Kurangi kecepatan pengelasan
- Gunakan tipe elektroda yang lain

10
Praktikum Proses Produksi

3. Undercut
Dapat dicegah dengan :
- Mengurangi kuat arus pengelasan
- Posisi elektroda arah longitudinal dan transversal harus tepat
- Ayunan elektroda jangan terlalu cepat
- Usahakan benda kerja agak dingin pada tiap lapisan
4. Hot Cracking
Yaitu retakan yang biasanya timbul pada saat cairan las mulai
membeku karena luas penampang yang terlalu kecil dibandingkan
dengan besar benda kerja yang akan dilas, sehingga terjadi
pendinginan. Cara mengatasi dengan menggunakan elektroda las low
hidrogen yang mempunyai sifat tegang yang relatif tinggi.
5. Cold Cracking
Cara mengatasinya dengan menggunakan elektroda las low hidrogen,
disamping pemanasan awal yang akan banyak membantu.
6. Underbread Cracking
Terjadi karena adanya hidrogen atau pun karena kuatnya konstruksi
penguat sampingan. Dapat ditanggulangi dengan menggunakan
elektroda las low hidrogen atau pemanasan awal benda kerja sampai
suhu 120 C.
7. Lack of Fussion
Adalah cacat yang antara bahan dasar dengan logam las tidak terjadi
ditanggulangi dengan menambah kuat arus, ayunan las dapat ditambah.
8. Lack of Penetratic
Cara penanggulangannya yaitu dengan memilih dan mengganti elektroda
dengan diameter yang cocok serta menambah kuat arus pengelasan.
9. Wearnig foult
Adalah timbunan las yang berlebihan diatasi dengan menjaga
kontinuitas kecepatan pengelasan.
10. Qeld Spotter
Adalah percikan las yang terlalu banyak.

11
Praktikum Proses Produksi

Langkah-langkah Proses Pengelasan :


1. Pastikan peralatan dan perlengkapan pengelasan sudah siap semua.
2. Nyalakan generator las, dan atur amperenya sesuai dengan bahan yang
akan di las.

3. Taruh benda yang akan di las di atas meja kerja las.


4. Posisikan badan yang benar untuk siap melakukan pengelasan, dilanjutkan
dengan pengelasan titik terlebih dahulu untuk mengikat awal agar tidak
terjadi deformasi pada saat proses pengelasan berlangsung.

12
Praktikum Proses Produksi

5. Setelah di las titik, benda kerja dibersihkan terlebih dahulu dari kerak agar
saat proses pengelasan nanti tidak terjadi cacat.

6. Kalau benda kerja sudah dipastikan bersih dari kerak, maka selanjutnya
lakukan proses pengelasan sampai selesai.

7. Kemudian celupkan benda kerja yang habis di las tersebut ke dalam air
agar mempercepat proses pendinginan.

13
Praktikum Proses Produksi

8. Bersihkan kerak yang menempel pada hasil pengelasan tersebut dengan


palu las.

9. Agar hasil pengelasan lebih kelihatan bersih, maka bersihkan dengan sikat
baja.

10. Proses pengelasan selesai, tinggal melihat hasilnya.

14
Praktikum Proses Produksi

11. Serta jangan lupa, bersihkan peralatan dan tata rapi lagi perlengkapan
pengelasan agar penggunaan berikutnya mudah.

7.3. PROSES KERJA LAS GAS

A. Langkah Lersiapan

1.) Mengecek kelengkapan dan kondisi peralatan, baik peralatan utama maupun
peralatan keamanan. Bila perlu dibersihkan dari debu dan kerak.
• Peralatan Utama :
 Tabung oksigen
 Tabung bahan baker (Gas LPG)
 Regulator
 Mixer
 Selang las
 Bangku kerja
 Meja kerja
 Korek api
 Tang

15
Praktikum Proses Produksi

• Peralatan Keamanan :
 Sarung tangan
 Google
 Sepatu
 Tabung pemadam

2.) Saat peralatan telah siap semua letakkan tabung bahan bakar agak jauh dari
tempat kita mengelas, kemudian buka kran tabung oksigen sampai terbuka
penuh.

3.) Periksa tekanan kerja gas oksigen pada


regulator tekanan kerja. Atur tekanan
kerja gas oksigen dengan memutar kran
regulator pengatur tekanan kerja,
pengaturan ini dilakukan dengan
memutar keran pada mixer sampai gas
oksigen keluar. Tekanan kerja gas
oksigen antara 40 bar - 60 bar, biasanya
digunakan nilai tengah 50 bar.

4.) Membuka kran gas bahan bakar

5.) Mempersiapkan benda kerja dan filler

6.) Memakai peralatan keselamatan seperti google dan sarung tangan

7.) Cek apakah kondisi slang aman ataukah terlipat atau tertekan.

B. Langkah Penyalaan Las Gas

1.) Letakkan benda kerja diatas meja kerja.

2.) Kita posisikan diri dengan duduk pada bangku kerja menghadap meja kerja.

3.) Arahkan ujung mixer ke bawah.

16
Praktikum Proses Produksi

4.) Buka sedikit kran gas bahan bakar

5.) Nyalakan korek api dan bakar ujung nosel hingga gas terbakar

6.) Buka sedikit demi sedikit kran gas oksigen hingga nyala api menjadi bagus

17
Praktikum Proses Produksi

7.) Atur komposisi nyala api sesuai yang dikehendaki


 Nyala api karburasi

 Nyala api normal

 Nyala api oksidasi

8.) Proses pengelasan siap dilakukan

C. Proses Pengelasan

1.) Atur posisi duduk kita, kedua kaki rapat dan melindungi kemaluan kita.

18
Praktikum Proses Produksi

2.) Posisikan sudut api untuk pengelasan adalah 60o terhadap garis horisontal, dan
untuk filler adalah 30o terhadap garis horisontal, pegang filler dengan tangan
kiri seperti pada gambar.

30o
60o

3.) Dekatkan ujung nosel ke benda kerja dengan ketinggian sekitar 5 mm dari
benda kerja hingga benda kerja meleleh dan membentuk lelehan kawah.

4.) Dekatkan filler hingga ikut memanas dan mencair bersama benda kerja.

5.) Lakukan proses pengelasan untuk berbagai macam keperluan.

D. Proses Mematikan

1.) Ketika kita telah selesai melakukan proses pengelasan maka jauhkan ujung
nosel dari benda kerja
a
2.) Tutup kran gas oksigen perlahan-lahan namun jangan sampai tertutup penuh.

19
Praktikum Proses Produksi

3.) Setelah api menyala kuning tutup perlahan kran gas bahan bakar namun
jangan sampai tertutup penuh

4.) Tutup kran gas oksigen hingga tertutup penuh

5.) Tutup kran gas bahan bakar hingga tertutup penuh.

6.) Tiup api kecil yang masih menyala di ujung nosel.

7.) Biarkan benda kerja dan ujung nosel hingga dingin

8.) Setelah dingin tutup kembali kran gas bahan bakar dan kran gas oksigen

9.) Gulung kembali selang

10.) Bersihkan sisa-sisa pengelasan

20

You might also like