You are on page 1of 9

IDENTIFIKASI TRANSISTOR

KELOMPOK 6 :
1. Setya Arief Pambudi (21) 2. Suci Indah Asmarani (22) 3. Syahadah Rizka Anefi (23) 4. Vania Desy R. (24)

LT-2D
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2012

PERCOBAAN 06 IDENTIFIKASI TRANSISTOR

1.

Tujuan Instruksional Khusus Setelah melakukan percobaan mahasiswa dapat : 1. menentukan jenis transistor ( PNP atau NPN ) 2. Menentukan elektroda transistor.

2.

Dasar Teori Transistor adalah komponen elektronika yang mempunyai tiga elektroda yaitu Emitor, Basik

dan kolektor, dan terdiri dari dua jenis PNP dan NPN. Fungsi transistor adalah memperkuat sinyal listrik, sebagai saklar elektronik, atau pemakaian lain. Syarat utama transistor dapat bekerja adalah jika dibias dengan benar, yaitu base emitor mendapat bias maju sedangkan base kolektor harus dibias mundur. Untuk menentukan jenis transistor dapat dipergunakan ohm-meter dengan memanfaatkan batere yang terdapat didalamnya. Cara melakukan pengetesan adalah basis dihubungkan dengan terminal positif pada ohm meter terminal negatif dihubungkan dengan emitor dan kolektor secara bergantian. Apabila resistansi yang ditunjukkan ohm meter rendah maka transistor tersebut jenis NPN. Sebaliknya jika penunjukkan resistansi yang besar dan posisi terminal dibalik menunjukkan resistansi yang rendah, berarti jenis transistor tersebut PNP.

Gb. 6.1 Identifikasi Elektroda Transistor Menggunakan Ohmmeter

3.

Peralatan dan Bahan 1. 2. 3. 4. 1 buah Catu Daya DC 2 buah Multimeter 1 buah Transistor : AC 127 , BC 109 , 2N3055 , 2SB56 Lampu 12 V/2.2 W

Oskiloskop Multimeter

Transformator

Resistor

4.

Diagram Rangkaian

5.

Langkah Percobaan 1. Hubungkan rangkaian seperti pada diagram rangkaian dengan tegangan DC sebesar 6 Volt dan transistor AC 127 2. 3. 4. 5. Ukur harga arus pada setiap rangkaian dan catat pada tabel lembar kerja. Amati kondisi lampu dan catat tabel lembar kerja. Ganti transistor jenis yang lain Ulangi langkah 2 dan 3

6. NO

Lembar Kerja Bahan Percobaan 1 AC 127 No Diagram Rangkaian


41 42 43

Arus [mA]
0 0 0

Kondisi Lampu
-

Keterangan

Jenis Transistor

NPN

44 45 46 47 48 49 4 10 4 11 4 12

230,5 0 0 233,4 0 233,6 232,8 0 0 0 0 0 0 180,5 0 231,6 0 0 228,7 0 179,6

Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala

BC 109

41 42 43 44 45 46 47 48 49 4 10 4 11 4 12

NO

Bahan Percobaan

No Diagram Rangkaian

Arus [mA]

Kondisi Keterangan Lampu

Jenis Transistor

2N3055

41 42 43 44 45 46 47 48 49 4 10 4 11 4 12

0 0 0 229,7 0 0 228,3 0 230,0 229,7 0 0 238,3 232,2 239,0 0 234,3 239,5 0 238,5 0 0 233,4 233,7

Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala

2SB56

41 42 43 44 45 46 47 48 49 4 10 4 11 4 12

7. 1.

Pertanyaan dan Tugas Jelaskan cara menentukan jenis TR dan elektroda TR dengan percobaan dan dengan tetapan pabrik ? Jawab : Untuk menentukan jenis transistor dapat dipergunakan ohm-meter dengan

memanfaatkan batere yang terdapat didalamnya. Cara melakukan pengetesan adalah basis dihubungkan dengan terminal positif pada ohm meter terminal negatif dihubungkan dengan emitor dan kolektor secara bergantian. Apabila resistansi yang ditunjukkan ohm meter rendah maka transistor tersebut jenis NPN. Sebaliknya jika penunjukkan resistansi yang besar dan posisi terminal dibalik menunjukkan resistansi yang rendah, berarti jenis transistor tersebut PNP

2.

Apa yang terjadi jika transistor mengalami kerusakan ? Ada 2 kemungkinan apabila transistor rusak a. Transistor putus bila, Pada transistor PNP ketika basic dihubungkan dengan kabel positif dan emitor atau kolektor dihubungkan dengan kabel negatif jarum pada ohmmeter tidak bergerak. Pada transistor NPN ketika basic dihubungkan dengan kabel negatif dan emitor atau kolektor dihubungkan dengan kabel positif jarum pada ohmmeter tidak bergerak b. Transistor bocor bila, Pada transistor PNP ketika basic dihubungkan dengan kabel negatif dan emitor atau kolektor dihubungkan dengan kabel positif jarum pada ohm meter menunjukkan resistansi kecil. Pada transistor NPN ketika basic dihubungkan dengan kabel positif dan emitor atau colector dihubungkan dengan kabel negatif jarum pada emitor menunjukkan resistansi kecil.

Jika transistor rusak maka transistor tidak dapat digunakan sebagai saklar elektronik, dalam artian tidak dapat menghantar arus. 3. Berikan contoh pemakaian transistor? Penguat sinyal listrik, penyearah tegangan, saklar elektronik, pencampur tegangan bolakbalik

4.

Berilah analisa hasil percobaan saudara ? 1. Transistor AC 127 berjenis NPN. Pada emitter-basis, emitter positif dan basis negatif, terjadi bias maju. Pada collector-basis, collector positif dan basis negatif, terjadi bias maju Transistor BC 109 berjenis NPN. Pada emitter-basis, emitter positif dan basis negatif, terjadi bias maju. Pada collector-basis, collector positif dan basis negatif, terjadi bias maju Transistor 2N3055 berjenis NPN. Pada emitter-basis , emitter negatif dan basis positif , terjadi bias maju . Pada collector-basis , collector negatif dan basis positif , terjadi bias maju . Transistor 2SB56 berjenis PNP. Pada emitter-basis, emitter positif dan basis negatif, terjadi bias maju. Pada collector-basis, collector positif dan basis negatif, terjadi bias maju Dapat diketahui dari praktek jika transistor merupakan gabungan dari 2 buah dioda

2.

3.

4.

5.

6. Jenis transistor mempengaruhi cara penggunaan/merangkai dan cara kerja pada rangkaian 7. Jika transistor NPN diagram rangkaian menyala pada 4-4 ; 4-7; 4-9; 4-10 8. Jika transistor PNP diagram rangkaian menyala pada 4-2; 4-5; 4-11; 4-12

8. Kesimpulan 1. Transistor mempunyai 3 elektroda yaitu Emitor, Base, Kolektor, dan terdiri dari 2 jenis PNP dan NPN 2. Untuk menentukan jenis transistor digunakan Ohm meter dengan cara basis dihubungkan dengan terminal (+), pada ohmmeter (-) dihubungkan dengan emitor dan kolektor secara bergantian 3. Selain menggunakan Ohm meter untuk mengetahui jenis transistor juga dapat diketahui dengan nyala lampu pada percobaan di atas tetapi indicator tersebut mempunyai kelemahan karena untuk mengukur arus yang kecil lampu terlihat seperti tidak menyala. 4. Transistor AC 127, BC 109 dan 2N3055 merupakan transistor jenis NPN 5. Transistor 2SB56 merupakan transistor jenis PNP 6. Transistor NPN akan menghantarkan arus yang besarnya (menyalakan lampu) saat kaki basis dihubung dengan sumber (+) dan kaki emitor/colector dihubung dengan sumber (-) 7. Transistor PNP akan menghantarkan arus yang besar (menyalakan lampu) saat kaki basis dihubung dengan sumber (-) dan kaki emiter/colector dihubung dengan sumber (+)

You might also like