Professional Documents
Culture Documents
PEDAHULUAN
Sumber Islam adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan dasar aturan
atau pedoman agam Islam. Sumber hokum Islam yang utama adalah Al-Qur‟an
dan Al Hadits sebagai mana hadits Rosulullah saw : “Aku timggikan dua
perkara yag jika kamu berpegang teguh kepada keduanya tidak akan tersesat
selamanya yaitu Al-Qur‟an dan Al Hadits atau As Sunnah” (H.R. Baihaqi).
Dalam Al-Qur‟an banyak yang menyebutkan tentang akal, maka para
ulama menjadikan akal sebagai sumber hukum yang ketiga di dalam ajaran
Islam. Hasil dari akal inilah yaitu ra‟yu yang pelaksanaannya adalah melalui
ijtihad.
Untuk memahami sumber-sumber hukum Islam di atas akan
dijabarkan secara terinci mulai dari Al-Qur‟an, Al Hadits atau As Sunnah dan
Ijtihat serta bentuk-bentuknya.
Kompetisi Dasar :
Artinya : “Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di
dadamu) dan membacakannya.
Apabila kami Telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.
(QS. Al-Qiyamah (75) : 17-18)
2) Kandungan Al-Qur‟an.
Isi pokok kandungan Al-Qur‟an dikelompokkan menjadi 5 perkara,
yaitu :
a) Tauhid
Tauhid merupakan hukum tentang keyakinan. Dalam Al-Qur‟an
mengandung tuntunan yang mengajarkan keimanan kepada Allah
swt, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, Hari
Kiamat serta beriman kepada Qada dan Qadar.
b) Ibadah
Hukum ibadah yang terkandung dalam Al-Qur‟an antara lain ibadah
shalat, puasa, zakat dan haji. Ibadah merupakan hubungan manusia
dengan Tuhan. Ibadah adalah bukti bahwa manusia bersyukur atas
anugerah yang diberikan Allah kepadanya. Dengan ibadah akan
memupuk rasa iman kepada Allah swt.
c) Al Wadu‟ Wal Wa‟id
Artinya adalah jani dan ancaman. Melalui Al-Qur‟an Allah telah
berjanji kepada manusia yang beriman kepada-Nya dan mengikuti
semua petunjuk Al-Qur‟an akan memberikan pahala kebahagiaan di
dunia dan akhirat. Dan sebaliknya Allah swt mengancam manusia
yang mengingkari dan melanggar ketentuan-ketentuan yang telah
digariskan oleh Al-Qur‟an dengan azab dan siksa yang pedih.
d) Petunjuk untuk memperoleh kebahagiaan
Dalam Al-Qur‟an mengandung petunujuk-petunjuk yang dibutuhkan
manusia dalam interaksinya untuk meraih kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
e) Sejarah Umat Terdahulu
Al-Qur‟an banyak mengisahkan sejarah kehidupan Nabi dan Rasul
dalam berdakwah, menegakkan agama Islam di tengah umatnya
yang masih jahiliyah. Selain itu Al-Qur‟an juga mengisahkan sejarah
orang-orang saleh seperti Ashabul Kahfi, Lukman Hakim, sahabat-
sahabat Rasulullah dan sebagainya.
3) Kedudukan Al-Qur‟an.
Al-Qur‟an merupakan sumber hukum utama dalam Islam. Semua
tuntutan dan larangan dalam Al-Qur‟an harus ditatati oleh semua muslim
dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Firman Allah swt :
4) Ayat Al-Qur‟an
Ayat menurut bahasa berarti tanda kekuasaan Allah. Ayat menurut
istilah merupakan bagian dari Al-Qur‟an yang terdiri dari beberapa kata
dan masing-masing ayat dipisahkan dengan ayat lain menggunakan
tanda pisah. Ayat Al-Qur‟an ada yang panjang dan ada yang pendek.
Ayat yang panjang terdapat dalam Al-Baqarah 282 dan ayat yang
terpendek seperti :
dan sebagainya.
Macam-macam ayat Al-Qur‟an ditinjau dari masa turunnya ada 2
macam, yaitu ayatul Makkiyah dan ayatul Madaniyah.
a) Ayatul Makkiyah yaitu ayat Al-Qur‟an yang diturunkan di kota
Mekah, sebelum Nabi hijrah ke Madinah. Ayatul Makiyah memiliki
cirri-ciri sebagai berikut :
ayat-ayat pendek
berisi tentang aqidah akhlak
diawali dengan kalimat ( )
berisi janji dan ancaman
Contoh : surat dalam juz 30 (juz Amma)
b) Ayatul Madaniyah yaitu ayat Al-Qur‟an yang diturunkan di
Madinah, setelah Nabi hijrah. Ayatul Madaniyah memiliki cirri-ciri
sebagai berikut :
ayat-ayat panjang
berisi tentang hukum kemasyarakatan+
diawali dengan kalimat ( )
Contoh : surat Al-Baqarah
c. Bentuk-bentuk hadits
Hadits terbagi menjadi 3 bentuk, yaitu hadits fikliyah, taqririyah, dan
qauliyah.
(1) Hadits fikliyah adalah hadits yang berdasarkan atas perbuatan
yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw.
(2) Hadits qauliyah adalah hadits yang didasarkan pada ucapan dan
perkataan Nabi saw.
(3) Hadits taqririyah adalah hadits yang didasarkan pada ketetapan-
ketetapan Nabi saw. Sedangkan ketetapan yang dimaksud adalah
suatu perbuatan yang dilakukan oleh para sahabat dan Nabi saw
juga melihatnya akan tetapi Nabi diam saja atau menyetujuinya.
3. Ijtihad
Ijtihad adalah berasal dari kata ijtihad-ijtihadan yang berarti bersungguh-
sungguh. Menurut syara‟ ijtihat adalah berusaha dengan bersungguh-
sungguh untuk memecahkan suatu masalah yang tidak ada ketetapannya,
baik dalam Al-Qur‟an maupun Al Hadits dengan menggunakan akal pikiran
yang sehat dan jernih, serta berpedoman kepada cara-cara menetapkan
hukum yang telah ditentukan.
Beberapa dasar hukum melakukan ijtihad adalah :
1) Al-Qur‟an dengan firman Allah swt
3) Asar sahabat
Artinya perilaku atau perkataan sahabat contoh sahabat yang ada yaitu
pertanyaan Umar bi Abi Khatab r.a, beliau mengatakan sesungguhnya
umat telah bersungguh-sungguh mencari kebenaran namun ia tidak
mengetahui akan kebenaran itu sudah tercapai atau tidak.
Hukum Taklifi
Hukum taklifi adalah kitab Allah swt atau sabda Nabi saw, yang di
dalamnya mengandung tuntunan berupa perintah dan larangan. Hukum
taklifi dibagi menjadi 5 bagian :
1) Fardu (wajib) yaitu kitab Allah swt yang berhubungan dengan tuntunan
perintah melakukan sesuatu secara pasti.
Fardu dibagi menjadi :
a) Fardu „ain yaitu wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap orang.
b) Fardu kifayah, yaitu wajib yang harus dilakukan akan tetapi apabila
salah seorang telah mengerjakannya maka gugurlah dosa serta
kewajiban atas semua. Namun apabila tidak ada seorangpun yang
mengerjakan maka semua orang menjadi berdosa.
c) Haram/ larangan, yaitu kitab Allah swt yang berhubungan dengan
larangan melakukan sesuatu secara pasti apabila dikerjakan
mendapat siksa.
d) Makruh, yaitu kitab Allah swt yang berhubungan dengan larangan
melakukan sesuatu apabila dikerjakan tidak berdosa.
e) Mubah (boleh) yaitu kitab Allah swt yang mengandung pilihan
antara melaksanakan sesuatu perbuatan atau meninggalkannya.
2) Hikmah Ibadah
Beberapa hikmah yang dapat diambil ketika menjalankan ibadah antara
lain :
a) Hidup tentram dan tenang telah menjalankan kewajiban.
b) Memupuk rasa keikhlasan dan tawakal kepada sang pencipta.
c) Memupuk rasa persaudaraan dan persatuan bila itu ibadah
habluminannas.
d) Memupuk keimanan dalam hubungan habluminallah.
e) Menyadari akan adanya kekuasaan Allah swt.
Artinya : Firman (kitab) Allah swt yang berhubungan dengan segala amal
perbuatan mukalaf kitab tersebut mengandung tuntutan perintah. Tuntutan
memilih atau wad’I (menjadikan sesuatu sebab syarat atau penghalang
mani’) bagi sesuatu hukum.
1) Yang mengandung tuntutan, Allah swt berfirman :
I.
1. b. Al Hadits 6. a. pembeda 11. b. Al Hadits
2. c. Gua Hira 7. d. makruh 12. c. Al Furqan
3. b. Al Furqan 8. a. fardu 13. b. bacaan
4. b. ijtihad 9. d. ayatul makkiyah 14. b. semua salah
5. d. Al Hadits 10. a. Imam Bukhari 15. a. qauliyah
II.
1. a. Al-Qur‟an
b. Al Hadits
c. Ijtihad
1) ijma‟
2) qiyas (analogi)
3) al maslahatul mursalah (memelihara maksud syara‟)
d. urf (adat istiadat)
e. saddu zara‟i
3. a. ijma‟
b. qiyas
c. istihsan
d. ijtihad
e. marsalah mursalah
5. a. tauhid
b. ibadah
c. al wa‟du wal wa‟id
d. petunjuk untuk memperoleh kebahagiaan
e. sejarah umat terlebih dahulu
9. dua
10. 6666
DAFTAR PUSTAKA