Professional Documents
Culture Documents
DI BIDANG IT
Oleh
SUGIANTO
19111161
4 KA 42
BAB I
PENDAHULUAN
Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer, tetapi merupakan
semua perangkat atau peralatan yang dapat membantu seseorang bekerja dan segala hal yang
berhubungan dengan suatu proses, dan juga bagai mana suatu informasi itu dapat sampai ke
pihak yang membutuhkan, baik berupa data, suara ataupun video. Di bidang Ekonomi dan
bisnis, Perkembangan Teknologi telah dan sangat berpengaruh terhadap aspek ekonomi dan
bisnis di dunia dan secara khusus di Indonesia, sebagai salah satu negara yang besar dengan
jumlah penduduk yang merupakan kekayaan bangsa, ini merupakan satu kesempatan besar
bagi masyarakat untuk mengembangkan kreatifitas diri, dan efektifitas kerja.
Pengembangan website sebagai tempat untuk melakukan bisnis dan kegiatan ekonomi.
Maka sangatlah diharapkan untuk masyarakat yang memiliki keahlian dalam program dan
web design untuk mengembangkan website yang berbasiskan kepada program-program
pengolahan data dan pembuatan laporan, serta analisa ekonomi, sebagai hasil karya anak
bangsa, sehingga website dan program tersebut dapat digunakan untuk efektifitas kerja dan
juga meningkatkan kreatifitas masyarakat untuk lebih lagi mengembangkan diri.
Pengembangan E-Commerce yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggung
jawabankan akan mencirikan kreatifitas dan nama Indonesia. Pengembangan industri kreatif
di bidang bisnis melalui jaringan internet yang mengundang banyak orang untuk bergabung
dengan memberikan akses kepada anggotanya untuk menggabungkan ide, dan membuat suatu
kreatifitas bersama dan setia orang dapat mengembangkan ide dan pengetahuannya untuk
menghasilkan satu karya.
BAB II
PEMBAHASAN
Selanjutnya untuk membangun sebuah badan usaha, terdapat beberapa prosedur peraturan
perizinan, yaitu :
1.Tahapan pengurusan izin pendirian
Bagi perusahaan skala besar hal ini menjadi prinsip yang tidak boleh dihilangkan demi
kemajuan dan pengakuan atas perusahaan yang bersangkutan. Hasil akhir pada tahapan ini
adalah sebuah izin prinsip yang dikenal dengan Letter of Intent, yang dapat berupa izin
sementara, izin tetap hinga izin perluasan. Untk beerapa jenis perusahaan misalnya, sole
distributor dari sebuah merek dagang, Letter of Intent akan memberi turunan berupa Letter of
Appointment sebagai bentuk surat perjanjian keagenan, yang merupakan izin perluasan jika
perusahaan ini memberi kesempatan pada perusahaan lain untuk mendistribusikan barang
yang diproduksi. Berikut ini adalah dokumen yang diperlukan, sebagai berikut :
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Bukti diri
Selain itu terdapat beberapa Izin perusahaan lainnya yang harus dipenuhi :
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), diperoleh melalui Dep. Perdagangan
Surat Izin Usaha Industri (SIUI), diperoleh melalui Dep. Perindustrian
Izin Domisili
Izin Gangguan.
Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Izin dari Departemen Teknis
2. Tahapan pengesahan menjadi badan hukum
Tidak semua badan usaha mesti ber badan hukum. Akan tetapi setiap usaha yang memang
dimaksudkan untuk ekspansi atau berkembang menjadi berskala besar. maka hal yang harus
dilakukan untuk mendapatkan izin atas kegiatan yang dilakukannya tidak boleh mengabaikan
hukum yang berlaku. Izin yang mengikat suatu bentuk usaha tertentu di Indonesia memang
terdapat lebih dari satu macam. Adapun pengakuan badan hukum bisa didasarkan pada Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), hingga Undang-Undang Penanaman Modal Asing
( UU PMA ).
3. Tahapan penggolongan menurut bidang yang dijalani
Badan usaha dikelompokkan kedalam berbagai jenis berdasarkan jenis bidang kegiatan yang
dijalani. Berkaitan dengan bidang tersebut, maka setiap pengurusan izin disesuaikan dengan
departemen yang membawahinya seperti kehutanan, pertambangan, perdagangan, pertanian
dsb.
4. Tahapan mendapatkan pengakuan, pengesahan dan izin dari departemen lain yang
terkait
Departemen tertentu yang berhubungan langsung dengan jenis kegiatan badan usaha akan
mengeluarkan izin. Namun diluar itu, badan usaha juga harus mendapatkan izin dari
departemen lain yang pada nantinya akan bersinggungan dengan operasional badan usaha
misalnya Departemen Perdagangan mengeluarkan izin pendirian industri pembuatan obat
berupa SIUP. Maka sebgai kelanjutannya, kegiatan ini harus mendapatkan sertifikasi juga dari
BP POM, Izin Gangguan atau HO dari Dinas Perizinan, Izin Reklame.
Kontrak Kerja IT
1. Masa Percobaan
Masa percobaan dimaksudkan untuk memperhatikan calon buruh (magang), mampu atau tidak
untuk melakukan pekerjaan yang akan diserahkan kepadanya serta untuk mengetahui
kepribadian calon buruh (magang).
2. Yang Dapat Membuat Perjanjian Kerja
Untuk dapat membuat (kontrak) perjanjian kerja adalah orang dewasa.
3. Bentuk Perjanjian Kerja
Bentuk dari Perjanjian Kerja untuk waktu tertentu berbeda dengan perjanjian kerja untuk
waktu tidak tertentu.
4. Isi Perjanjian Kerja
Pada pokoknya isi dari perjanjian kerja tidak dilarang oleh peraturan perundangan atau tidak
bertentangan dengan ketertiban atau kesusilaan. Dalam praktek, pada umumnya isi perjanjian
kerja biasanya mengenai besarnya upah, macam pekerjaan dan jangka waktunya.
5. Jangka Waktu Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu
Dalam perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang didasarkan atas jangka waktu tertentu, dapat
diadakan paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang hanya 1 (satu) kali saja dengan
waktu yang sama, tetapi paling lama 1 (satu) tahun. Untuk mengadakan perpanjangan
pengusaha harus memberitahukan maksudnya secara tertulis kepada buruh selambatlambatnya 7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja untuk waktu tertentu tersebut berakhir.
Perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang didasarkan atas jangka waktu tertentu dapat
diperbaharui hanya 1 (satu) kali saja dan pembeharuan tersebut baru dapat diadakan setelah 21
(dua puluh satu) hari dari berakhirnya perjanjian kerja untuk waktu tertentu tersebut.
6. Penggunaan Perjanjian Kerja
Perjanjian kerja untuk waktu tertentu hanya dapat diadakan untuk pekerjaan tertentu yang
menurut sifat, jenis atau kegiatannya akan selesai dalam waktu tertentu.
7. Uang Panjar
Jika pada suatu pembuatan perjanjian kerja diberikan oleh majikan dan diterima oleh buruh
uang panjar, maka pihak manapun tidak berwenang membatalkan kontrak (perjanjian) kerja
itu dengan jalan tidak meminta kembali atau mengembalikan uang panjar (Pasal 1601e KUH
Perdata). Meskipun uang panjar dikembalikan atau dianggap telah hilang, perjanjian kerja
tetap ada. Berikut adalah contoh Kontrak Kerja IT:
Dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
BENTUK KONTRAK KERJA
1. Bentuk kontrak kerja adalah pelaksanaan kegiatan Maintenance Support and Services
(Jasa Perbaikan Komputer (CPU, Monitor dan Printer), Networking Maintenence and
Installation (Instalasi dan perawatan Jaringan), Hardware and Software Computer
Procurement (Pengadaan Hardware dan Software Komputer)
2. Daftar, jumlah dan klasifikasi komputer (CPU, Monitor, Printer) yang menjadi
tanggung jawab Pihak Kedua sebagaimana terlampir.
1. Seluruh CPU (Central Processing Unit), daftar dan spesifikasinya sesuai dengan pasal
1 ayat 2 sebagaimana terlampir. Khusus untuk pelaksanaan service printer dan monitor
dilakukan dengan kesepakatan baru diluar perjanjian yang telah disepakati ini
2. Install software dan perbaikan installasi jaringan (LAN), tidak termasuk konfigurasi
ulang kabel dan instalasi kabel jaringan baru.
1. Pihak Kedua akan melakukan kunjungan service wajib sebanyak dua kali dalam
sebulan
2. Pihak Kedua akan melakukan kunjungan service wajib ke tempat Pihak Pertama
minggu pertama dan minggu ketiga tiap bulannya.
3. Diluar kunjungan service Pihak Kedua wajib memenuhi setiap panggilan Pihak
Pertama apabila ada perangkat komputer/jaringan yang rusak selambat-lambatnya 2 x
24 Jam Pihak Kedua sudah harus memperbaiki perangkat komputer tersebut
1. Pihak Pertama setuju untuk membayar jasa perbaikan bulanan komputer kepada Pihak
Kedua sesuai dengan kontrak yang telah disepakati
2. Khususnya untuk Monitor dan Printer pembayaran dilakukan diluar kontrak service
dengan kesepakatan baru sesuai perjanjian kedua belah pihak
3. Jasa perbaikan service komputer dan jaringan sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat
(1) belum termasuk biaya untuk penggantian spare part
4. Penyesuaian biaya jasa perbaikan computer akan dilakukan setiap 3 bulan sekali atau
dengan kesepakatan bersama.
Pasal 6
PEMBAYARAN JASA SERVICE
Pembayaran jasa service komputer dilakukan oleh Pejabat Bagian Keuangan yang
ditunjuk oleh Pihak Pertama setelah mendapatkan surat tagihan yang disampaikan oleh
Pihak Kedua paling lambat tanggal 20 (dua puluh) setiap bulannya.
Pasal 7
1. Menyediakan ruangan dan fasilitas kerja bagi Pihak Kedua untuk melakukan kegiatan,
terutama untuk kegiatan-kegiatan sevice besar
2. Membayarkan jasa service kepada Pihak Kedua paling lambat tanggal 20 setiap
bulannya
3. Membayar penggantian pembelian komponen (spare part) yang dilakukan oleh Pihak
Kedua atas persetujuan dari Pihak Pertama
4. Semua Spare Part yang dibeli mendapatkan garansi dari Pihak Kedua disesuaikan
dengan jenis barang yang dibeli.
Hak Pihak Pertama
1. Memberikan peringatan (teguran) baik secara lisan atau tertulis jika Pihak Kedua tidak
menjalankan tugas dan kewajibannya
2. Memotong biaya jasa service dan atau menunda pembayaran dalam jangka waktu
tertentu jika Pihak Kedua tidak menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai dengan
ketentuan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak
3. Pihak pertama berhak mendapatkan jaminan kepada Pihak Kedua bahwa semua
perlengkapan (komputer) yang ada di Lab / Kantor dalam keadaan baik (dapat
beroperasi dengan baik), dan semua komponen (spare part) yang diganti mendapatkan
garansi (garansi spare part tidak termasuk jika terbakar atas kesalahan petugas (user) di
kantor dan atau atas bencana alam)
4. Berhak mendapatkan perlindungan data dan jaminan kerahasiaan data dari Pihak
Kedua.
Kewajiban Pihak Kedua
1. Melakukan kegiatan service dan memperbaiki semua perlengkapan komputer yang ada
di tempat Pihak Pertama dari kerusakan dan keausan
2. Membuat rencana kerja/service bulanan.
3. Memberikan ide-ide dan saran yang dikira perlu kepada Pihak Pertama demi
keamanan penggunaan Komputer
Pasal 9
LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum diatur dalam surat perjanjian kerjasama ini akan dibicarakan
kemudian hari dan akan dicatatkan pada lampiran tambahan surat kesepakatan kontrak
kerja service komputer ini.
Pasal 10
PENUTUP
1. Surat perjanjian kerjasama ini dibuat tanpa ada tekanan dan paksaan sedikitpun.
2. Surat perjanjian kontrak kerja service komputer ini dibuat rangkap 2 (dua) diatas
kertas bermatrai cukup dengan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Denpasar, 2010
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
.............................
..........................
barang dan jasa barang publik melalui dokumen-dokumen yang terkait, yang ditandatangani
kedua belah pihak, baik sektor publik maupun penawar dari pihak swasta. Pelaksanaan dari
Pakta tersebut dipantau dan diawasi baik oleh organisasi masyarakat madani maupun oleh
suatu badan independen dari pemerintah atau swasta yang dibentuk untuk melaksanakan tugas
tersebut atau yang memang sudah ada dan tidak terkait dalam proses pengadaan barang dan
jasa itu. Komponen penting lainnya dalam pakta ini adalah mekanisme resolusi konflik
melalui arbitrasi dan sejumlah sanksi yang sebelumnya telah diumumkan atas pelanggaran
terhadap peraturan yang telah disepakati yang berlaku bagi kedua belah pihak. C. Tujuan
Pakta Integritas Mendukung sektor publik untuk dapat menghasilkan barang dan jasa pada
harga bersaing tanpa adanya korupsi yang menyebabkan penyimpangan harga dalam
pengadaan barang dan jasa barang dan jasa. Mendukung pihak penyedia pelayanan dari
swasta agar dapat diperlakukan secara transparan, dapat diperkirakan, dan dengan cara yang
adil agar dapat terhindar dari adanya upaya "suap" untuk mendapatkan kontrak dan hal ini
pada akhirnya akan dapat mengurangi biaya-biaya dan meningkatkan daya saing.
BAB III
KESIMPULAN
Nah, secara garis besar seperti itulah bagaimana proses atau tahap yang harus
diketahui dan dilakukan dalam mengaplikasikan atau membangun bisnis khususnya di bidang
TI. Namun, untuk melakukan bisnis dibidang TI tidak harus kita membangun sebuah
perusahaan seperti yang sudah di jelaskan diatas, untuk memulai bisnis dibidang TI kita bisa
melakukannya dari ruang lingkup kecil, seperti membangun sebuah e-commerce yang dewasa
ini sedang berkembang dengan pesat.
Transaksi perdagangan melalui internet (e-commerce) sangat menguntungkan,
sehingga transaksi perdagangan ini sangat diminati oleh para pelaku usaha (business to
business) karena telah mengubah cara para pelaku usaha tersebut dalam memperoleh produk
yang diinginkan, mempermudah proses dalam pemasaran suatu produk (promosi) serta
berbisnis dengan counterpart di luar negeri.
Di Indonesia, bisnis online sudah sangat menjamur dan bahkan sudah berkembang
begitu pesat, misalnya dalam hal penjualan produk-produk barang ataupun jasa yang
ditawarkan. Saat ini toko butik pun bisa saja tidak harus memiliki tempat atau wujud nyata
dimana kita bisa berkunjung dan memilih barang-barang yang diinginkan di sana. Kini hanya
tinggal membuka sebuah halaman website, kemudian kita dapat langsung melihat-lihat dan
memilih barang apa saja yang ingin kita beli dan dalam waktu yang singkat barang tersebut
sudah dapat kita terima. Begitulah dunia bisnis online yang sudah begitu banyak memberikan
kemudahan bagi para konsumen maupun para pengusaha.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://williamfuture.blogspot.com/2012/03/praktekpraktek-kode-etik-dalam.html
2.http://andre46pradita.wordpress.com/2012/03/20/aspek-bisnis-dibidang-teknologi-informasi/
3. http://restyucul.blogspot.com/2013/05/aspek-bisnis-di-bidang-teknologi.html
4. http://estiimnida.blogspot.com/2013/05/aspek-bisnis-di-bidang-teknologi.html
5. http://zaenal-zaeblogs.blogspot.com/2013/07/aspek-bisnis-di-bidang-teknologi.html
6. http://vianpire.blogspot.com/2013/10/aspek-bisnis-dalam-bidang-teknologi.h
Pendapat :
Kalau dilihat dari penjelasan diatas undang undang yang mengatur sudah banyak akan tetapi
sebenarnya dalam dunia pekerjaan IT, pekerja dan pengusaha yang membangun dan
mengembangkan sebuah bisnis di bidang teknologi informasi itu masih menghadapi kesulitan
dalam menjalankan pekerjaan dan bisnisnya oleh karena itu peranan DPR dan negara
(pemerintah) sebagai pembentuk dan sebagai pelaksana peraturan sangatlah penting ,karena
undang undang masih belum secara rinci mengatur tetang pekerjaan dan usaha atau bisnis
yang berskala besar atau kecil semua dianggap sama sehingga jangan heran para pengusaha
atau pekerja dibidang IT yang masih berskala kecil susah untuk berkembang .
Sukses tidaknya seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan dan membangun usaha atau bisnis
dalam dunia IT di Indonesia ialah salah satu faktor penentunya bagaimana peran serta
pemerintah dalam membantu para pekerja dan enterpreneur atau pengusaha muda yang
melihat begitu luasnya peluang bisnis di bidang IT ini untuk membangun bisnisnya, karena
kalau di lihat secara umum kondisi dan lingkungan usaha dalam dunia teknologi informasi
dapat dikatakan masih belum disokong secara maksimal. Hal ini dapat dilihat bagaimana
kurangnya dukungan negara bagi seorang pekerja dan enterpreneur atau pengusaha muda
untuk dengan mudah membangun sebuah perusahaan sendiri dalam bidang IT,inilah salah satu
alasan banyak orang yang tidak mau mengembangakan bisnis mereka secara khusus di bidang
ini.
Saran :
1.
Karena belum adanya aturan (regulasi) khusus atau secara rinci mengatur dan
mendukung pekerja dan pengusaha dalam pembangunan dan pengembangan
perusahaan IT khususnya untuk perusahaan start up (pemula), maka salah satu
solusinya ialah dengan memberikan insentif pajak dari pemerintah sehingga peluang
munculnya perusahaan start up bidang IT makin banyak hal ini juga akan
menguntungkan bagi para pekerja di bidang IT tentunya karena sebenarnya banyak
perusahaan besar yang sekarang terkenal di dunia dimulai dari perusahaan start-up.
2.
3.
Memberikan perlindungan dan penghargaan kepada pekerja IT dalam hal hak patent
penemuan teknologi yang masih lemah dan belum maksimal. Hal tersebut nyatanya
berdampak pada minimnya kemunculan pekerja pekerja IT muda yang menekuni
pengembangan perangkat lunak (software) suatu aplikasi, karena kecemasan akan
tindakan penggandaan ilegal oleh pihak lain terhadap hasil karyanya.
Referensi :
1. https://www.dropbox.com/s/hvgjteuc6nyxtf0/MAKALAH%20MENGENAI%20ASPE
K%20BISNIS%20DI%20BIDANG%20TEKNOLOGI%20INFORMASI.pdf
2. http://dede-edwin.blogspot.com/2015/03/peraturan-dan-regulasi-di-bidang-it.html
3. http://fajarcihuyy.blogspot.com/2013/10/contoh-perusahaan-yang-bergerak-di.html