You are on page 1of 22

Tektonisme

1. Epirogenesa
Adalah gerakan yang dapat menyebabkan
permukaan bumi bergerak secara vertikal,
baik naik maupun turun. Tektonik
epirogenesa bergerak lambat dan meliputi
wilayah yang luas
Epirogenesa Positif
 Adalah gerakan turunnya permukaan
bumi sehingga seolah-olah
permukaan laut naik. Gerakan ini
disebabkan karena tambahan beban.
 Misalnya. Pengendapan yang terjadi di
muara sungai Mississippi yang sangat
cepat mengakibatkan daerah geosinklinal
tertutupi endapan
Epirogenesa Negatif
 Gerakan ke atas yang menyebabkan
naiknya permukaan daratan sehingga
seolah-olah permukaan laut menjadi
turun. Gerakan ini biasanya
disebabkan karena berkurangnya
beban lapisan kerak bumi.
 Misalnya. Pantai Stockholm yang naik 1
m setiap 100 tahun
2. Tektonik Orogenesa
 Adalah pergerakan lempeng tektonik
yang sangat cepat pada wilayah yang
sempit. Sehingga mengakibatkan
terjadinya
 Pelengkungan (warping)
 Lipatan (Folding)
 Retakan (Jointing)
 Patahan (Faulting)
Pelengkungan (warping)
 Terjadi gerak vertikal yang tidak
merata pada suatu daerah yang jenis
batuannya sedimen. Jika struktur
batuan melengkung ke atas
membentuk kubah (Dome) jika
melengkung ke bawah membentuk
cekungan (Basin)
Lipatan (Folding)
 Terbentuk jika struktur batuan
mendapat tekanan terus menerus
dalam waktu yang lama. Tekanan
tersebut tidak terlalu kuat dan sifat
batuan yang plastis.
 Bagian puncak lipatan disebut antiklinal
 Bagian lembah lipatan disebut sinklinal
 Tipe-tipe lipatan: Lipatan tegak, lipatan
miring, lipatan menggantung dan lipatan
rebah
Retakan (Jointing)
 Terjadi karena adanya kontraksi saat
berlangsungnya pendinginan atau
bisa juga disebabkan karena
pergerakan dari dalam bumi.
Biasanya terjadi pada puncak
antiklinal
Patahan (Faulting)
 Struktur batuan mengalami patahan
jika mendapat tekanan yang sangat
kuat dan cepat hingga melampaui
titik patah batuan. Patahan ada
beberapa jenis
 Normal fault (sesar normal)
 Reserve fault (sesar balik)
 Strike slip fault (sesar mendatar)
Jenis patahan

 Normal fault Patahan yang gerak lempengnya


ke bawah menurut bidang miring patahan
 Reserve fault patahan yang gerak lempeng
batuannya ke atas bidang patahan dan
berlawanan dengan arah gaya berat
 Strike slip fault. Patahan yang lempeng
batuannya bergerak horizontal dalam arah
yang berlawanan
Bentuk hasil patahan
 Graben / Slenk adalah adalah tanah turun
yang terjadi karena suatu depresi yang terletak
di antara dua bagian yang naik
 Horst adalah tanah naik di antara dua patahan
sehingga posisinya lebih tinggi dibanding
sekitarnya
 Fault scrap adalah dinding terjal (cliff) yang
dihasilkan patahan yang salahsatu sisinya
bergeser ke atas sehingga posisinya lebih
tinggi

You might also like