Professional Documents
Culture Documents
Kurikulum memiliki dua sisi yang sama pentingnya, yakni kurikulam
sebagai dokumen dan kurikulum sebagai implementasi. Kurikulum sebagai
dokumen melahirkan bentuk kurikulum tertulis, yang kemudian sebagai dokumen
melahirkan bentuk kurikulum tertulis, yang kemudian dijadikan pedoman bagi
setiap pengembangan kurikulum termasuk guru. Oleh larena itu ifat dn fungsinya
sebagai pedoman, maka kurikulum tertulis ini merupakan formal atau kurikulum
potensial. Pengembangan kurikulm tingkat satuan pendidikan KTSP, sebagai
kurikulum operasional bersumber dari kurikulum potensial, yakni standa isi dan
standar kemampuan kelulusan yang disusun secara nasional oleh pemerintah.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan bik kualitas proses
maupun hasil belajar, maka perlu disusun dokumen kurikulum sekolah yang dapat
dijadikan acuan bagi guru dalam pengelolaan pembelajaran. Sebagai sebuah
dokumen. Kurikulum bukan hanya berisi tentang pengelolaan pembelajaran
sesuai dengan ketentuan perundang- undangan yang berlaku termasuk
pengembanagan silabus yang bersumber dari standar isi dan standar kurikulum
kelulusan SKL seperti yang dirumuskan oleh badan standar nasional pendidikan
BSNP, akan tetapi juga berisi tentang pengelolaan pembelajaran yang sesui dengn
kepentingan dan kebutuhan daerah. Sesuai dengsn visi dan misi sekolah yakni
mempersiapkan anak didik yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi
serta mempersiapkan lulusan yang memiliki kesadaran dan dapat
mengembangkan potensi daerahnya, maka perlu disusun kurikulum yang relevan
dengn karakteristik daerah. Alasan yang berhubungan dengan dasar hukum adalah
berbagai ketentuan yang tercantum dalam perundang-undangan seperti Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dan
lain sebagainya.
c
J J
Tujuan pengembangan KTSP perlu dirumuskan untuk menjawab apa
kegunaan dan fungsi KTSP untuk setiap orang yang terlibat dalam proses
pendidikan khususnya untuk guru. KTSP disusun dengan tujuan :
, untuk dijadikan pedoman bagi guru dalam pengelolaan
pembelajaran sesuai dengan karakterisik siswa dan kebutuhan daerah.
, sebagai pedoman dalam menentukan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa. Dan lain sebagainya.
!
Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
pendidikan pasal 6 Ayat 1menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis
pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah teridri atas:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d. kelompok mata pelajaran estetika dan
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman
muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan
beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas standar kompetensi lulusan. Muatan local dan kegiatan
pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah.
a. Struktur kurikulum SD/MI
Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas I
sampai VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan strandar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan local, dan
pengembangan diri
2. substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan IPA
terpadu dan IPS tepadu
3. pembelajaran kelas 1 s/d III dilaksanakan melalui pendekatan tematik,
sedangkan kelas IV s/d VI dilaksanakan melalui pendektan mata
pelajaran
4. jam pembelajaran utuk setiap mata pelajaran dialokasiakan
sebagaimana tertera dalam structure kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkikan menambah maksimun empat jam pembeljaran
perminggu secara keseluruhan.
5. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit
6. minggu afektif dalam satu tahun pelajaran ( dua semester)adalah 34-38
minggu.
"J
Struktur kurikulum SMP/MTs meliputi substansi pembelajaran
yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 tahun mulai kelas
VII sampai IX. Struktur kurikulum SMP/MTs disusun berdasarkan
strandar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan local, dan
pengembangan diri
2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan IPA
terpadu dan IPS tepadu
3. Jam pembelajaran utuk setiap mata pelajaran dialokasiakan
sebagaimana tertera dalam structure kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkikan menambah maksimun empat jam pembeljaran
perminggu secara keseluruhan.
4. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit
5. Minggu afektif dalam satu tahun pelajaran ( dua semester)adalah 34-
38 minggu.
"
Struktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembelajaran
yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 tahun mulai kelas
X sampai kelas XII. Struktur kurikulum SMA/MA disusun berdasarkan
strandar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
Pengorganisasian kelas kelas pada SMA / MA dibagi kedalam
dua kelompok , yaitu kelas X merupakan program umum yang diiukuti
oleh seluruh peserta didik dan kelas XI dan XII merupakan program
penjurusan yang terjadi atas empt program: program IPA, Program IPS,
Program bahasa, dan program keagamaan khuus untuk MA.
!
" #
a. Kurikulum SMA/MA memuat 16 mata pelajaran, muatan local, dan
pengembangan diri
b. Jam pembelajaran utuk setiap mata pelajaran dialokasiakan
sebagaimana tertera dalam structure kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkikan menambah maksimun empat jam pembeljaran
perminggu secara keseluruhan.
c. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit
d. Minggu afektif dalam satu tahun pelajaran ( dua semester)adalah 34-
38 minggu.
" ##
Kurikulum SMA/MA kelas XI dan XII program IPA, Program
IPS, Program bahasa, dan program keagamaan terdiri atas 13 mata
pelajaran, muatan local, dan pengembangan diri
b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasiakan
sebagaimana tertera dalam structure kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkikan menambah maksimun empat jam pembeljaran
perminggu secara keseluruhan.
c. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit
d. Minggu afektif dalam satu tahun pelajaran ( dua semester)adalah 34-
38 minggu.
Begitupun dengan sekolah kejuruan hapi yamper sama dengan
SMA/MA tetapi mereka memiliki mata pelajaran dasar kejuruan.
c
Beberapa ketentuan dalam pengembangan muatan local diantaranya:
1. Muatan local merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan cirri khas , potensi daerah dan prospek
pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah
2. Materi muatan local tidak dapat dikelompokkan kedalam mata pelajaran yang
ada
3. Substansi muatan local ditentukan oleh satuan pendidikan
4. Bentuk penilaian muatan local bersifat kuantitatif
5. Setiap sekolah dapat melaksanakan lebih dari satu jenis setiap semester sesuai
dengan minat siswa dan karacteristic sekolah
6. Setiap siswa dapat mengikuti lebih dari satu kegiatan muatan local
7. Pembelajaran muatan local dapat dilaksanakan oleh guru mata pelajaran, atau
tenaga ahli dariluar sekolah yang memiliki kemampuan relevan dengan
substansi mulok
8. Setiap guru muatan local harus mengembangkan silabus rencana
pembelajaran.