You are on page 1of 23

1

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di sekolah dasar sangat

penting dan berarti, karena pembelajaran ini membentuk kepribadian anak

sehingga diharapkan anak didik dapat leih menghargai bangsa dan negara

Republik Indonesia. Selain itu pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn) mempunyai peran yang amat penting dalam menggariskan komitmen

untuk melakukan proses pembangunan karakter bangsa, dan bertujuan

mengembangkan potensi individu siswa sehingga memiliki wawasan positif

dan ketrampilan kewarganegaraan yang memadai dan memungkinkan untuk

berpartisipasi secara cerdas dan bertanggungjawab dalam berbagai dimensi

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Namun selama ini penulis melihat tingkat penguasaan siswa terhadap

materi PKn sangat rendah. Hal ini dapat penulis lihat dari hasil nilai yang

diperoleh siswa pada waktu siswa mengerjakan soal pada saat akhir

pembelajaran yang telah penulis laksanakan. Dari pembelajaran PKn materi

”Mengambil Keputusan Bersama” banyak siswa yang kesulitan dalam

menjawab soal-soal yang diberikan guru. Dari 24 siswa kelas V (lima), yang

mendapat nilai > 70 hanya 1 orang atau 4,1 % dari keseluruhan jumlah siswa.

Sementara itu KKM untuk mata pelajaran PKn di SDN 019 Pasir Belengkong

ditetapkan 75.

1
2

Rendahnya penguasaan materi pembelajaran PKn materi ”Mengambil

Keputusan Bersama” ini diduga karena kurang tepatnya metode dan alat peraga

yang ditetapkan guru. Dalam pembelajaran yang dilaksanakan guru belum

memanfaatkan metode dan alat peraga yang tepat dan sesuai dengan materi yang

diajarkan.

Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap mata pelajaran PKn

materi ”Mengambil Keputusan Bersama”, maka dilaksanakan perbaikan

melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan diharapkan melalui PTK ini

mampu meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran tersebut, sehingga

membantu siswa dakam mencapai ketuntasan dalam materi yang diberikan.

Disamping itu perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) bertujuan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Pemantapan

Kemampuan Profesional (PKP) dengan kode mata kuliah PDGK 4501 pda

program S1 PGSD.

Laporan ini disusun berdasarkan catatan yang saat merencanakan kegiatan

perbaikan serta selama pelaksanaan perbaikan, observasi dan perbaikan

pembelajaran yang dilakukan dua siklus PTK untuk pembelajaran PKn. Dalam

laporan ini memuat pendahuluan, kajian pustaka, pelaksanaan perbaikan, hasil

penelitian dan pembahasan, kesimpulan dan saran.

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hal tersebut peneliti meminta bantuan supervisor dan

teman sejawat untuk mengidentifikasi masalah dari pembelajaran yang telah


3

peneliti laksanakan. Dari hasil diskusi dengan supervisor dan teman sejawat

terungkap beberapa masalah yang terjadi ddalam pembelajaran, yaitu :

a. Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn).

b. Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru.

c. Siswa tidak mampu menyelesaikan soal yang diberikan guru.

Berdasarkan hal tersebut diatas penulis sebagai guru

berkewajiban untuk mencari penyelesaian masalah sedini mungkin

agar hasil belajar yang diperoleh siswa lebih meningkat.

2. Analisis Masalah

Berdasarkan uraian masalah yang telah peneliti kemukakan diatas

dan melalui diskusi dengan supervisor dapat ditentukan beberapa faktor

penyebab siswa kurang memahami ,ateri PKn yang telah diajarkan adalah

sebagai berikut :

a. Guru kurang variatif metode dalam menggunakan metode

pembelajaran.

b. Guru tidak menggunakan alat peraga.

c. Kurangnya latihan-latihan yang diberikan oleh guru.

d. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang disajikan.

b. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan pada latar belakang tersebut, rumusan masalah

penelitian ini adalah, ”Apakah upaya penyajian materi mengambil keputusan


4

bersama pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui strategi

penggunaan metode ceramah bervariatif dapat meningkatkan ketuntasan

belajar siswa kelas V di SDN 019 Pasir Belengkong tahun pembelajaran

2009/2010 ?”

c. Tujuan Perbaikan

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilakukan dengan tujuan untuk

menerapkan suatu model perbaikan pembelajaran, agar hasil belajar siswa

dapat meningkat sesuai dengan hasil yang diharapkan. Dan secara rinci

bertujuan :

a. Untuk meningkatkan ketuntasan pembelajaran Pendidikan

kewarganegaraan ( PKn ) di SDN 019 Pasir Belengkong pada kelas V

( lima ) khususnya materi ” Mengambil Keputusan Bersama ”.

b. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diajar dengan

menggunakan metode ceramah bervariatif

c. Untuk memperbaiki cara mengajar guru.

d. Manfaat Perbaikan

Manfaat penelitian perbaikan pembelajaran ini sangat besar sekali

keuntungan bagi guru, sekolah, dan pendidikan secara umum, agar masalah

siswa dan kejadian di dalam kelas dapat diatasi dengan baik dan tidak di

lepaskan begitu saja.

Manfaatnya adalah sebagai berikut :

a. Bagi guru
5

Manfaat bagi guru adalah kesalahan dalam pembelajaran yang telah

dilakukan dapat cepat diatasi dan pada akhirnya guru dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru yang dapat memperbaiki

pembelajaran yang dikelolanya akan dapat berkembang secara

profesional dan lebih percaya diri.

b. Bagi Siswa

Manfaat bagi siswa, mereka akan lebih kritis dan akan mendapat

prestasi belajar yang memuaskan sesuai dengan kompetensi dasar yang

ditetapkan, serta mendapatkan pengalaman belajar yang

menyenangkan.

c. Bagi sekolah

Manfaat bagi sekolah adalah sekolah akan dapat berkembang pesar

dengan adanya guru yang mempunyai inovasi – inovasi untuk

mengatasi masalah pembelajaran yang dikelolanya.


6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Tidak semua hasil belajar yang diharapkan guru sesuai dengan keinginan. Guru

harus memandang hasil belajar terhadap siswa adalah mengevaluasi dirinya dalam

melaksanakan tugas mengelola pembelajaran. Kegagalan siswa merupakan

tanggung jawab guru untuk memperbaiki dan bukan sebaliknya tanpa rasa sesal

atau prihatin bahkan cenderung melimpahkan kesalahan kepada siswa, maka dari

itu guru perlu belajar memecahkan masalah tersebut melalui penelitian tindakan

kelas ( Hopkins,1993 ) agar guru menjadi profesional maka perlu melakukan

Penelitian Tindakan Kelas.

Belajar itu merupakan proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam

bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap nilai

– nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang

studi.

Ahli pendidikan modern merumuskan perbuatan belajar lebih luas dibanding

pendapat tradisional yang hanya menekankan pada sejumlah pengetahuan.

Dikatakan oleh kelompok modern tentang belajar adalah : suatu bentuk

pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara –

cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Tingkah yang baru

itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbullah pengertian baru, timbul dan

berkembangnya sifat – sifat sosial, susila dan emosional. ( A. Ahmadi, 1991 : 14 –

15 ).
7

Selanjutnya dalam kamus paedagogik dikatakan bahwa belajar adalah berusaha

memiliki pengetahuan dan kecapakan. Seseorang telah mempelajari sesuatu

terbukti dengan perbuatannya. Ia baru dapat melakukan sesuatu hanya dari hasil

proses belajar sebelumnya. Tetapi harus diingat juga bahwa belajar mempunyai

hubungan yang erat dengan masa peka, yaitu suatu masa dimana suatu fungsi mau

dengan pesat untuk dikembangkan.

Dari beberapa definisi diatas dapatlah diambil kesimpulan bahwa relajar adalah

proses perubahan di dalam diri manusia, maka tidaklah dapat dikatakan bahwa

padanya telah berlangsung proses belajar, apabila setelah belajar tidak terjadi

adanya perubahan yang berencana dan bertujuan dalam diri tersebut. Kita belajar

dengan suatu tujuan yang lebih dahulu diterapkan.

Sejak awal perkembangan ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia, banyak

dibahas mengenai bagaimana mencapai hasil belajar efektif. Para pakar di bidang

pendidikan dan psikologi mencoba mengidentifikasikan faktor – faktror yang

memepengaruhi hasil belajar tersebut. Dengan diketahuinya faktor – faktor yang

berpengaruh terhadap hasil belajar, para pelaksana maupun pelaku kegiatan

belajar dapat memberikan intervensi positif untuk meningkatkan hasil belajar

yang akan diperoleh.

Secara garis besar faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat

dibedakan atas dua jenis yang bersumber dari dalam manusia yang belajar

( internal ) dan faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar

( eksternal ). ( Suharsimi Arikunto, 1980 : 20-26 )

Lebih lanjut dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto bahwa :


8

1. Faktor yang bersumber dari dalam diri manusia dapat diklasifikasikan

menjadi dua, yakni faktor biologis dan psikologis. Yang dapat

dikategorikan sebagai faktor biologis antara lain usia, kematangan,

sedangkan yang dapat dikategorikan sebagai faktor psikologis adalah

kelelahan, suasana hati, motivasi , minat dan kebiasaan belajar.

2. Faktor yang bersumber dari diri manusia yang belajar dapat

diklasifikasikan menjadi dua pula yaitu faktor manusia ( human ) dan

faktor non manusia seperti alam benda, hewan dan lingkungan fisik.

Ada hal lain yang merupakan gabungan dari faktro internal sekaligus faktor

eksternal. Misalnya saja ” kelelahan ”. Perasaan lelah jasmani biasanya

mempengaruhi rohani, demikian juga sebaliknya. Dengan pembatasan

lingkup belajar yang terjadi serta berlangsung di sekolah, maka faktor –

faktor internal yang ada pada diri siswa dapat diidentifikasikan dengan lebih

tepat karena sudah diketahui ciri – ciri perkembangan anak pada usia

tertentu. Untuk faktor – faktor eksternal pun sudah dapat diidentifikasikan

karena lingkungan sekolah sudah didesain menurut aturan yang telah

ditentukan.

Disamping faktor – faktor tersebut diatas ada subyek yang sangat

bertanggung jawab menentukan kualitas pembelajaran. Faktor – faktor yang

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa berasal dari dalam diri siswa

sendiri dan dari luar dirinya. Guru dipandang dari segi siswa, merupakan

faktor khusus dan perlu mendapatkan sorotan khusus pula.


9

Waktu mengetahui hasil belajar atau prestasi relajar siswa diperlukan

informasi yang didukung oleh data yang obyektif dan memadai tentang

indikator – indikator perubahan perilaku dan pribadi peserta didik. Dengan

demikian teranglah sejauh mana kecermatan evaluasi atas taraf keberhasilan

proses belajar mengajar itu akan banyak tergantung pada tingkat ketepatan,

kepercayaan, keobyektifan, dan kepresentatifan informasi yang didukung

oleh data yang diperoleh.

Evaluasi merupakan bagian penting dalam proses belajar mengajar karena

dengan evaluasi dapat ditentukan tingkat prestasi ( keberhasilan ) suatu

program, sekaligus juga diukur hasil- hasil yang dicapai oleh suatu

program.

Dengan evaluasi itulah dapat diketahui hasil belajar mengajar seperti :

a. Hasil belajar secara komperhensif yang meliputi aspek kognitif, afektif

dan psikomotorik.

b. Tindakan selanjutnya dimana segi – segi yang sudah dapat dicapai lebih

ditingkatkan lagi dan segi yang dapat merugikan sebanyak mungkin

dihindari.

c. Menentukan angka kemajuan atau hasil belajar.

d. Mengenal latar belakang murid yang mengalami kesulitan belajar.

Dalam mengevaluasi tujuan yang hendak dicapai perlu diperhatikan aspek – aspek

sebagai berikut :

a. Hasil belajar yang merupakan pengetahuan dan pengertian

b. Hasil belajar dalam bentuk sikap dan kelakuan


10

c. Hasil belajar dalam bentuk kemampuan untuk diamalkan

d. Hasil belajar dalam bentuk keterampilan serta yang dilaksanakan dalam

kegiatan sehari hari.

e. Dengan penjelasan singkat diatas yang dimaksud dengan hasil belajar yang

pengertiannya disamakan dengan prestasi belajar dalam penelitian ini adalah

suatu hasil dari perbuatan yang telah dicapai di sekolah yang meliputi aspek

kognitif, afektif dan psikomotorik.

f. Hasil tersebut dapat diamati lewat indeks prestasi yang diperoleh siswa pada

buku laporan hasil pendidikan ( raport ).

Kompetensi guru dalam mengajar berkitan dengan penentuan dan penerapan

suatu metode atau kombinasi dari berbagai metode pembelajaran. Dalam

penelitian ini penulis menerapkan metode ceramah bervariatif guna mengatasi

permasalahan hasil belajar siswa yang rendah.

Menurut Sudjana ( 2002 ) metode ceramah adalah penyampaian materi secara

lisan. Metode ini senantiasa akan berhasil dengan baik jika disiapkan dengan

baik, didukung dengan alat dan media serta memperhatikan batas – batas

kemungkinan penggunaannya. Adapun langkah – langkah yang digunakan yaitu

persiapan , pelaksanaa, dan kesimpulan.

Metode ceramah bervariatif adalah suatu cara penyampaian informasi atau

materi pelajaran melalui penuturan secara lisan yang penggunaannya di

variasikan dengan metode lain, seperti demonstrasi, tanya jawab, dan tugas

( Usman , 2001 ).
11

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian

Pelaksanaan perbaikan pemelajaran dilaksanakan di :

Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 019 Pasir Belengkong

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan ( PKn)

Kelas : V / Lima

Siklus I dilaksanakan : Tanggal 19 April 2009

Waktu : 07.30 – 08.40 Wita

Siklus II dilaksanakan : Tanggal 28 April 2009

Waktu : 07.30 – 08.40 Wita

Jumlah siswa yang dijadikan obyek penelitian adalah 24 anak yang terdiri dari 9

orang anak perempuan 15 orang anak laki – laki. Karakteristik siswa kelas V

dimana peneliti melakukan penelitian memiliki tingkat kemampuan yang

bervariasi, tingkat prestasi yang berbeda serta latar belakang ekonomi dan

pendidikan yang berbeda.

B. Deskripsi Persiklus

Prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan dengan kolaborasi

dengan teman sejawat untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam

pembelajaran. Kemudian mendiskusikan cara pemecahan masalah yang terjadi

dalam pembelajaran PKn.


12

Hasil diskusi dengan teman sejawat diperoleh bahwa perlu dilakukan perbaikan

pembelajaran sesuai dengan jadwal dan langkah – langkah yang sesuai dengan

penelitian tindakan kelas. Dengan demikian perlu disusun kegiatan siklus I dan

siklus II yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Gambar 1. Siklus I perbaikan pembelajaran PKn pada siswa kelas V SDN 019

Pasir Belengkong.

Adapun prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran PKn pada siwa kelas V

SDN 019 Pasir Belengkong ditunjukan pada diagram dibawah ini :

Kegiatan Pelaksanaan Siklus I

Mata Pelajaran : PKn

Konsep : Membandingkan tingkat penguasaan siswa terhadap

materi yang dipersiapkan dengan menggunakan metode

ceramah bervariatif.

Fokus : Bagaimana cara meningkatkan penguasaan siswa

terhadap materi pembelajaran PKn ?


13

Tabel 1. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran PKn pada Siswa kelas V SDN

019 Pasir belengkong

No Kegiatan Pelaksanaan
1. Rencana Tindakan • Menyusun RPP

• Menyiapkan materi

• Menyiapkan alat peraga

• Menyusun pertanyaan
2. Pelaksanaan Tindakan • Melaksanakan pengajaran

dengan menggunakan alat peraga

• Mengamati proses pembelajaran

• Mengadakan evaluasi
3 Observasi • Melakukan observasi terhadap

pembelajaran
4 Refleksi • Melakukan refleksi terhadap

pembelajaran

• Melakukan refleksi terhadap

hasil belajar siswa

Kegiatan Pelaksanaan Siklus II

Mata Pelajaran : PKn


14

Konsep : Membandingkan tingkat penguasaan siswa terhadap

materi yang dipersiapkan dengan menggunakan metode

ceramah bervariatif.

Fokus : Bagaimana cara meningkatkan penguasaan siswa

terhadap materi pembelajaran PKn ?

Tabel 2. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran PKn pada Siswa kelas V SDN

019 Pasir belengkong pada siklus II

No Kegiatan Pelaksanaan
1. Rencana Tindakan • Menyusun RPP didasarkan pada

siklus I

• Menyiapkan materi

• Menyiapkan alat peraga yang

sesuai dengan materi pelajaran

• Menyusun pertanyaan

• Menyiapkan tes
2. Pelaksanaan Tindakan • Melaksanakan pengajaran

dengan menggunakan alat peraga

secara optimal

• Mengamati proses pembelajaran

dengan metode ceramah

bervariatif

• Mengadakan evaluasi
3 Observasi • Melakukan observasi terhadap
15

pembelajaran sesuai dengan

kesepakatan
4 Refleksi • Melakukan refleksi terhadap

pembelajaran

• Melakukan refleksi terhadap

hasil belajar siswa

Tabel 3. Tahap kegiatan perbaikan pembelajaran PKn pada siswa kelas V SDN

019 Pasir Belengkong pada siklus I

No Tahap Tujuan Hasil yang dicapai Waktu

Kegiatan
1 Awal Mengidentifikasi masalah Kewajiban Selasa,

memperbaiki 20 April 2010

pembelajaran
2 Rencana Menyusun rencana Guru dapat Rabu,

Tindakan perbaikan membuat RP, 21 April 2010

Menyiapkan materi alat menyediakn materi,

peraga tes dan pedoman alat peraga,

observasi membuat tes dan

tugas
3. Pelaksanaan Melaksanakan pelajaran Pembelajaran Kamis,

Tindakan sesuai rencana dengan berjalan sesuai 22 April 2010

menggunakan alat peraga dengan tahapan

yang disediakan
4. Observasi Mengobservasikan Hasil observasi Kamis,

kegiatan pembelajaran dapat diperoleh 22 April 2010


16

yang berhubungan dengan dengan bantuan

kegiatan guru diantaranya : teman sejawat

• Penggunaan waktu

yang efektif

• Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan RP

• Penggunaan alat peraga

dalam pembelajaran
5. Refleksi Mengawasi semua aktifitas Hasil refleksi ada Kamis,

dan mencatat hasil pada lembar 22 April 2010

pengamatan yang refleksi observasi

berhubungan dengan siklus II

aktifitas siswa

Tabel 4. Tahap kegiatan perbaikan pembelajaran PKn pada siswa kelas V SDN

019 Pasir Belengkong pada siklus II

No Tahap Tujuan Hasil yang dicapai Waktu

Kegiatan
1 Awal Mengidentifikasi masalah Kewajiban Selasa,

dari pelaksanaan memperbaiki 27 April 2010

pembelajaran siklus I pembelajaran


2 Rencana Menyusun rencana Guru dapat Rabu,

Tindakan pelaksanaan siklus membuat RP, 28 April 2010

tentang : Menyusun RP, menyediakan


17

Menyiapkan alat peraga materi, alat peraga,

menyusun pertanyaan dan membuat tes dan

tes pedoman observasi


3. Pelaksanaan Melaksanakan pelajaran Pembelajaran Kamis,

Tindakan seefektif mungkin dengan berjalan sesuai 29 April 2010

menggunakan alat peraga dengan rencana

dan metode yang

bervariatif
4. Observasi Mengobservasikan Hasil observasi Kamis,

kegiatan pembelajaran dapat diperoleh 29 April 2010

yang berhubungan dengan dengan bantuan

kegiatan guru diantaranya : teman sejawat dan

• Penggunaan waktu hasilnya terlampir

yang efektif pada lembar

• Pelaksanaan observasi

pembelajaran sesuai

dengan RP

• Penggunaan alat peraga

dalam pembelajaran,

keaktifan siswa
5. Refleksi Mengawasi semua aktifitas Hasil refleksi ada Kamis,

dan mencatat hasil pada lembar 29 April 2010

pengamatan yang refleksi I

berhubungan dengan

aktifitas siswa
18

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus

Pada bab ini penulis akan membahas tentang hasil penelitian sesuai dengan

pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang telah penulis lakukan sebanyak dua

siklus dengan rentang waktu yang berbeda guna menghasilkan nilai dan

keberhasilan dalam pembelajaran.

Perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran sebelum perbaikan dan

sesudah perbaikan dengan dua siklus ini penulis tampilkan dalam bentuk tabel

dan grafik disertai dengan penjelasan yang kongkrit di bawah ini :

Tabel 5. Hasil belajar siswa pada perbaikan pembelajaran PKn pada siswa kelas

V SDN 019 Pasir Belengkong

No No Induk Nama Siswa Hasil Setelah Perbaikan


Siklus I Siklus II
Urut sebelum

Perbaikan
1 939 Tamriadi 50 60 90

2 1123 M.Dahlan 60 100 100

3 925 Jeri.D 60 80 100

4 846 Abdul.K 50 70 90

5 973 Henra.A 30 70 90

6 984 Firman.N.S 70 70 90

7 986 Amien.R 40 70 100


19

8 987 Jumadi 60 70 90

9 988 Awan.A 70 60 80

10 1079 Danu.S 60 70 90

11 1115 M.Rizky 60 80 90

12 1169 Ahmad.R 40 80 90

13 273 Ratih.P.D 50 60 80

14 991 Asti.A.A 60 80 100

15 994 Dian Nova 70 70 80

16 996 Lestari 90 60 80

17 1129 Yosi.S 40 60 80

18 1132 Friska.R 40 60 80

19 1163 Roidah 30 90 100

20 1165 Soleha 70 80 100

21 1174 Jumrana 50 80 80

22 1178 Eriek.K 40 50 70

23 1219 Sharyanto 40 60 80

24 1220 Yasir.W 40 60 80
Jumlah 1270 1690 2110
Rata – rata 52,9 70,4 87,9

Tabel 6. Rekapitulasi hasil relajar siswa mata pelajaran PKn siswa kelas V SDN

019 Pasir Belengkong

No Nilai Siswa Jumlah Siswa Jumlah Siswa Jumlah

Sebelum Nilai pada Nilai pada Nilai

Perbaikan Siklus I Siklus II


20

1 10 0 0 0 0 0 0

2 20 0 0 0 0 0 0

3 30 2 60 0 0 0 0

4 40 7 280 0 0 0 0

5 50 4 200 1 50 0 0

6 60 6 360 8 480 0 0

7 70 4 280 7 490 1 70

8 80 0 0 6 480 9 720

9 90 1 90 1 90 8 720

10 100 0 0 1 100 6 600


Jumlah 24 1270 24 1690 24 2110
Rata – rata 52,9 70,4 87,9

Diagram Batang : Rekapitulasi hasil relajar siswa mata pelajaran PKn siswa

kelas V SDN 019 Pasir Belengkong

B. Pembahasan Dari Setiap Siklus


21

Penelitian Tindakan Kelas yang penulis lakukan telah menunjukkan

peningkatan pada hasil belajar siswa, dengan demikian tujuan penilaian yang

diinginkan guru tercapai. Sebelum pelaksanaan perbaikan, yang mendapat nilai

baik hanya 1 orang dari jumlah 24 orang. Namun setelah melakukan perbaikan

sebanyak dua siklus, perubahan hasil belajar jelas terlihat, pada siklus I siswa

yang memperoleh nilai baik meningkat sebanyak 8 orang, dengan rata –rat nilai

70,4. kemudian pada siklus II siswa yang memperoleh nilai meningkat sebanyak

23 orang atau 95,8 % dari seluruh jumlah siswa yang mengikuti tes tertulis telah

mendapatkan nilai baik, dengan nilai rata –rata 87,9.

Hal – hal yang penulis lakukan saat perbaikan pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan ( PKn) kela V SDN 019 Pasir Belengkong sebagai berikut :

1) Menjelaskan materi pembelajaran dengan jelas

2) Menggunakan alat peraga dan metode yang bervariasi

3) Melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran

4) Dan memberi keleluasaan kepada siswa untuk bertanya dengan prinsip

bermain sambil belajar agar mendapat hasil belajar yang maksimal.

BAB V

KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

1. Kesimpulan
22

Dari dua siklus perbaikan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ( PKn)

kelas V SDN 019 Pasir Belengkong dapat disimpulkan sebagai berikut :

1.1 Penggunaan metode kolaborasi / Multi metode dan alat peraga cukup

merangsang siswa untuk lebih kreatfi dalam bertanya dan cukup

membuat siswa lebih semangat dalam mengikuti pelajaran.

1.2 Penjelasan penulis ( guru ) dengan bahasa yang sederhana akan

menambah pemahaman terhadap materi pelajaran yang diajarkan

1.3 Pemberian motivasi kepada siswa pada saat pembelajaran berlangsung

dapat meningkatkan keaktifan dan semangat belajar siswa

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran seorang guru diharapkan :

2.1 Guru sebaiknya menggunakan variasi metode dan alat peraga pada setiap

mengajar

2.2 Guru sebaiknya menggunakan bahasa yang sederhana pada saat

mengajar.

2.3 Guru sebaiknya memberikan motivasi pada saat pembelajaran

berlangsung agar siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran.

Selanjutnya guru harus sering mengadakan pertemuan dalam kelompok kerja

guru ( KKG ) guna menemukan solusi yang tepat setiap ada permasalahan

terutama yang berhubungan dengan pembelajaran di sekolah.

Daftar Pustaka
23

Haryanto dan H.M.Akib Hamid ( 2004 ) Statistik Dasar Universitas Terbuka,

Jakarta.

Tim Bina Karya Guru, 2006. Pendidikan Kewarganegaraan : Penerbit Erlangga

Tim KTSP SDN 019 Pasir Belengkong, KTSP 2006, Paser

Wardani, dkk.2003. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Universitas Terbuka

You might also like