Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah Sakit HVA Toeloengredjo Pare Kediri merupakan salah satu Rumah
Sakit yang berkembang pesat, baik dalam proses pelayanan maupun
penunjang medisnya, serta merupakan Rumah Sakit yang berada dibawah
PT. Perkebunan Nusantara Persero yang merupakan Badan Usaha Milik
Negara, Sehingga pastilah di dalamnya banyak dinamika berkenaan dengan
Industri dan Organisasi. Oleh karena itulah penulis memutuskan untuk
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit HVA Toeloengredjo
Pare, Kediri. Diharapkan Praktek Kerja Lapangan ini dapat memberi
pengalaman yang berkaitan dengan ilmu yang dipelajari, yaitu Psikologi
serta aplikasinya dalam bidang industri dan organisasi. Dalam rangka
mewujudkan tujuan diatas, maka mahasiswa diharapkan dalam menekuni
ilmunya dilakukan secara lebih mendalam lagi dan pada akhirnya
mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap dinamika industri dan organisasi,
serta permasalahan yang ada. Selain itu diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan memperluas pandangan tentang cakrawala ilmu terutama
yang berhubungan dengan profesionalisme akademik yang ditekuni dan
melihat secara langsung penerapan ilmunya.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut:
1. Merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengerti dan
membandingkan disiplin ilmu Psikologi yang didapat di dalam kelas ke
BAB II
PROFIL RUMAH SAKIT HVA TOELOENGREDJO
1) Seksi Keuangan
3. Komite Medis
1) Seksi Keperawatan
a. Instalasi Kans
b. Instalasi Zaal
c. Instalasi Klass
a. Instalasi Farmasi
b. Instalasi Laboratorium
c. Instalasi Radiologi
Status badan usaha yang dimiliki oleh Rumah Sakit HVA Toeloengredjo ini
adalah Badan Usaha Milik Negara, karena merupakan Rumah Sakit milik
PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) yang mana, perusahaan ini
(PTPN X) bergerak dibidang agribisnis. Pemerintah memegang hak atas
kekayaan dan usaha serta berkedudukan sebagai pemegang saham dalam
permodalan perusahaan, pengawasan dilakukan alat pelengkap Negara yang
berwenang, melayani kepentingan umum dan mencari keuntungan,
BAB III
DESKRIPSI KEGIATAN PKL
Dalam dunia kerja, pelatihan adalah suatu kegiatan yang direncanakan oleh
perusahaan atau institusi untuk menfasilitasi proses belajar karyawan untuk
mencapai kompetensi dalam pekerjaannya (Noe, 2002). Kompetensi ini
meliputi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dianggap penting
untuk mencapai kinerja yang tinggi.
Filosofi pelatihan
2. Terintegrasi
3. Relevan
4. Berdasarkan masalah
7. Berkesinambungan
Kunci sistem pelatihan yang efektif adalah pada proses desain instruksional
yaitu suatu pendekatan yang sistematis untuk mengembangkan program
pelatihan. dibawah ini terdapat langkah-langkah dalam mendesain pelatihan
yang efektif berdasarkan pendapat berbagai ahli:
Perlu juga mempelajari tentang materi apa yang akan diberikan dalam
pelatihan. Secara umum ada 2 sumber materi pelatihan yaitu :
Jika materi pelatihan telah didesain dengan tepat maka perlu mencari
metode pelatihan yang efektif untuk menyampaikan materi tersebut. Metode
pelatihan tersebut meliputi
1. Metode presentasi
2. Metode Hands-on
TEAM BUILDING
Persaingan bisnis global dengan intensitas yang demikian tingginya saat ini
menuntut setiap perusahaan untuk senantiasa melakukan upaya-upaya yang
pro-aktif agar tetap dapat eksis dan meraih/mempertahankan pasar.
Perusahaan juga dituntut untuk dapat mengoptimalkan seluruh sumber daya
termasuk sumber daya manusia. Hal ini hanya dapat diaplikasikan apabila
sumber daya nya memiliki pola pikir (mindset) bahwa mereka bekerja dalam
suatu mata rantai yang tidak terputuskan antar departemen atau fungsi yang
ada. Kinerja satu department akan mempengaruhi departemen yang lain dan
perusahaan secara menyeluruh. Disinilah setiap individu perusahaan harus
disadarkan bahwa salah satu kata kunci dalam meraih sukses adalah
Teamwork.
Walaupun tak dapat disangkal bahwa ada beberapa kegiatan/aktivitas yang
mungkin lebih efisien bila dikerjakan oleh perseorangan, namun banyak
sekali masalah yang bersifat terlalu luas dan terlalu kompleks untuk
ditangani oleh satu orang. Dalam hal ini kerja team pada manajemen dapat
memberikan hasil akhir yang lebih efektif dibanding dengan kerja
perorangan.
Dimana diperlukan sebuah desain pelatihan disebut Team Building, sebuah
proses pelatihan terintegrasi yang efektif untuk merubah pola pikir, attitude
Tujuan Khusus
1. Membangun rasa percaya diri untuk dapat memberikan yang terbaik
bagi rumah sakit, tim nya, dan diri sendiri.
2. Membangun sebuah tim kerja yang memiliki fighting spirit dan
determinasi yang tinggi dalam melayani semua pasien dan keluarga
mereka dengan sebaik-baiknya.
Metode Pelatihan
Program pelatihan ini memiliki metode pelatihan seperti :
1. Experiential learning process. Seluruh peserta akan terlibat secara
aktif dalam kegiatan simulasi, dimana setiap simulasi tersebut
memiliki nilai pembelajaran tersendiri yang dapat membangun
interpersonal skills dengan memfokuskan kepada listening skills
diantara tim member, emphatic skills, respect to others, dan handling
conflicts yang biasanya terjadi dalam dinamika kelompok. Serta
bagaimana membangun tim yang solid yang memiliki daya juang dan
determinasi yang tinggi.
Pada setiap akhir simulasi, semua peserta akan terlibat dalam
processing feedback session dimana para peserta diajak untuk
mengambil pelajaran dari simulasi dan bagaimana menerapkan dalam
kehidupan kerja sehari-hari.
2. Professional instructors akan memberikan the concept of team
building dalam interaktif kelas untuk memperkuat experiential
learning process.
3. Proses pembelajaran nilai-nilai “the winning team” melalui film
motivasi yang akan dilanjutkan dengan diskusi kelompok yang akan
difasilitasi oleh fasilitator yang professional dan berpengalaman.
BAB IV
EVALUASI
a. Pelayanan Medik
Instalasi Gawat Darurat yang memberikan pelayanan 24 jam
Instalasi Rawat Jalan yang meliputi Poliklinik bedah tulang, Bedah
umum, bedah umum, Bedah syaraf, bedah umum, bedah syaraf,
bedah mulut, Bedah urologi, kebidanan, dan kandungan, penyakit
dalam, jantung anak, syaraf, paru, THT, mata, kulit,dan kelamin,
bedah plastik, kesehatan jiwa, Rehab medik, Radiologi.
Instalasi rawat inap dengan ruangan VIP, kelas I, kelas II dan kelas
III
Intensive Care Unit (ICU)
Perawatan Pasien Isolasi
RR (Recovery Room)
b. Pelayanan Penunjang Medis
Instalasi Radiologi
Instalasi laboratorium
Instalasi Apotek
Instalasi Gizi
Instalasi Fisioterapi
Instalasi Pemeliharaan sarana
a. Akademi Keperawatan
b. Akademi Kebidanan
c. Akademi Gizi
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Yuwono, Ino, dkk. 2005. Psikologi Industri dan Organisasi. Surabaya: Fakultas
Psikologi Universitas Airlangga