You are on page 1of 7

BABIII

LANDASAN TEORI

3.1 Telkom Speedy


Speedy adalah nama produk PT.Telkom yang merupakan layanan akses internet dengan
kecepatan tinggi (Broadband akses) dengan menggunakan teknologi ADSL yang memiliki
kemampuan akses untuk kecepatan upstream sebesar 64kbps dan downstream sampai dengan
1024kbps serta dapat melakukan percakapan telpon secara bersamaansaat melakukan akses
internet.
Speedy adalah brand dari layanan akses internet end-to-end untuk menggunakan
teknologi ADSL. Dengan layanan ini, jaringan akses telepon pelanggan di tingkatkan
kemampuannya menjadi jaringan digital berkecepatan tinggi, sehingga selain mendapatkan
fasilitas telepon (voice), pelanggan juga dapat melakukan akses internet (dedicated)
1. Menggunakan saluran telepon eksisting atau saluran telepon baru sebagai media akses.
2. Saluran telepon dapat digunakan secara bersamaan dengan fasilitas akses internet
(speedy) tanpa saling mengganggu dengan kecepatan upstream/downstream up to
128/1024 kbps diisi Telkom ADSL.
3. Layanan total solusi oleh TELKOM (saluran akses dan kebutuhan akses internetnya
disediakan oleh TELKOM).
4. One Bill Collection (penagihan dilakukan oleh TELKOM melalui rekening tagihan
telepon bulanan, tagihan akses internet digabungkan dengan tagihan telepon).

Layanan ini memberikan jaminan kecepatan sesuai dengan aket layanan yang digunakan
pelanggan sampai ke BRAS (Broadband Remote Acces Server) dengn pilihan kecepatan akses
mulai dari 384kbps hingga 3mbps per line. Sebagai perbandingan, kecepatan akses dial-up yang
digunakan oleh layanan telkomnet instan adalah 56kbps per-line.
3.2 Tekonologi ADSL
Koneksi internet saat ini semakin bertambah cepat, dari broadband, fiber to home, cable
modem dengan triple pay yang menawarkan 1 koneksi dengan berbagai layanan. Salah satu
layanan internet yang paling mudah dan murah biayanya saat ini di Indonesia adalah koneksi
menggunakan teknologi ADSL yang disediakan oleh Telkom dengan brand Telkom Speedy.
ADSL adalah singkatan dari Asymmetric Digital Subscriber Line. ADSL adalah sebuah
teknologi interkoneksi data yang hanya menggunakan kabel telepon biasa dengan kecepatan
maximum Dowstream Up To 8 Megabit per detik(Mbps) dengan jarak maksimal sekitar 6000 
feet (1.820 Meter), dan kecepatan maximum Upstream Up To 640 kilobit per detik (Kbps).
Dalam prakteknya, kecepatan yang bisa di gunakan sampai 1.5Mbps downstream dan 64 sampai
640kbps upstream. Beberapa pengembangan dari ADSL adalah teknologi ADSL2 dan ADSL2+.
ADSL2 meningkatkan kecepatan downstream sampai 12Mbps dan upstream 1Mbps, dan
ADSL2+ bahkan lebih baik lagi, kecepatan meningkat sangat tajam yaitu downstream sampai
24Mbps dan upstream sampai dengan 3Mbps.
Namun teknologi ADSL memiliki keterbatasan dalam hal jarak maximal dari kabel, yaitu 6000
feet(1.820 meter). Apabila jarak melebihi standart ADSL , maka koneksi tidak dapat dilakukan.
Namun dalam prakteknya biasanya tidak sampai 1.820 meter pun sudah tidak bisa berjalan
dengan baik, hal ini disebabkan oleh banyak faktor seperti noise, tipe konektor, dan lain
sebagainya.
Pertanyaannya adalah , ADSL menggunakan teknologi Line Telepon untuk mentrasmisikan data
dalam kecepatan tinggi, mengapa jarak tidak mempengaruhi line untuk Voice/ telepon?
Jawabannya adalah karena adanya Amplifier yang digunakan untuk memperkuat sinyal Voice
dalam line telepon. Hal ini yang membuat panjang kabel tidak mempengaruhi Line Telepon dan
suara tetap terdengar. Namun sayangnya teknologi ADSL tidak dapat bekerja bila line ada
amplifier yang digunakan untuk memperkuat sinyal telepon karena Amplifier tersebut akan
mengganngu sinyal ADSL dan koneksi tidak bisa dilakukan.
Hal ini pula yang menjadi jawaban mengapa tidak semua line telepon yang ada tidak bisa
dipastikan memiliki layanan ADSL, karena beberapa faktor yang disebut dibawah ini :
Kabel Fiber Optic
Sinyal ADSL tidak dapat melewati konversi sinyal dari analog ke digital kemudian ke analog
lagi bila jaringan telepon manggunakan fiber optik.
Penguat sinyal
Bila jaringan telepon menggunakan penguat sinyal untuk menambah jarak yang bisa dijangkau
jaringan telepon, maka ADSL tidak dapat digunakan di jaringan tersebut.

Jarak Ke Central Office (Dalam Hal ini STO telkom)


Bila jarak rumah anda ke central telkom melebihi jarak yang di tentukan oleh teknologi ADSL
maka dapat dipastikan layanan ADSL tidak dapat sampai ke rumah anda.
Kemudian bagaimana caranya pengiriman data dilakukan dengan hanya kabel telepon biasa ?
Metodenya adalah dengan membagi sinyal yang dikirim melalui kabel telepon dengan teknik
DMT (Discrete Multitone) yang distandarisasi oleh ANSI untuk digunakan dalam ADSL.
Layanan telepon standart membatasi frekuensi yang bisa dibawa oleh switch , telepon dan
peralatan lainnya. Suara manusia dalam percakapan biasa, dapat di bawa pada frekuensi 400 Hz
sampai 3.400 Hz. Dalam banyak kasus, kabel dapat menghandle frekuensi sampai berjuta juta
Hertz. Peralatan modern yang mengirimkan sinyal digital daripada sinyal analog dapat
menggunakan kapasitas kabel telepon semaximal mungkin, yang mana di gunakan oleh modem
DSL.
DMT membagi jalur data menjadi 247 Channel, dengan besar masing masing channel 4Khz.
Dalam analogi sederhana, berarti ada 247 jalur koneksi yang dibuat oleh modem ADSL ke
central office.
Setiap channel di monitor, dan bila channel mengalami penurunan kualitas maka modem akan
menggunakan channel lainnya. Penggantian channel ini dilakukan terus meneruh untuk
mendapatkan channel yang terbaik untuk mentransmisikan data melalui kabel telepon tsb.
Kemudian Kontrol dan monitoring channel dilakukan di frekuensi 8 KHz untuk informasi
upstream dan downstreamnya.
Biasanya pada line telepon sebelum masuk ke peralatan modem ADSL, diberikan sebuah splitter.
Splitter ini berfungsi sebagai Low Pass Filter. Filter ini memblokir semua sinyal yang memiliki
frekuensi diatas 4 Khz, mencegah adanya ganguan sinyal antara sinyal suara dan sinyal Data.
Bila tidak ada Filter ini, biasanya koneksi ADSL tidak akan maksimal bahkan terputus-putus.
Supaya koneksi ADSL anda maksimal, pastikan ada Filter yang dipasang sebelum line masuk ke
peralatan / modem, karena line ADSL bisa digunakan untuk VOICE juga dan aliran data tidak
terganggu.

3.3 Wireless, Wi-fi , dan Hotspot

Wireless menggunakan gelombang radio electromagnetic untuk berkomunikasi dengan lainnya.


Sebagai media transmisi menggantikan media kabel. Semakin jauh jangkaun dari wireless maka
sinyal dan kecepatan yang akan didapatkan diujung akan semakin rendah. Wireless Fidelity
adalah standar yang dibuat oleh konsorsium perusahaan produsen peranti W-LAN yaitu Wireless
Ethernet Communications Alliance untuk mempromosikan kompatibilitas perangkat 802.11.

HotSpot adalah definisi untuk daerah yang dilayani oleh satu Access Point Wireless

LAN standar 802.11a/b/g, dimana pengguna (user) dapat masuk ke dalam Access Point

secara bebas dan mobile menggunakan perangkat sejenis notebook, PDA atau

lainnya (Deris Stiawan, Wireless Fundamental, Instalation & Implemetations, 2008).

Peer-to-Peer atau lebih dikenal dengan P2P atau teknologi dari “ujung” ke “ujung” pertama kali
di luncurkan dan dipopulerkan oleh aplikasi-aplikasi file sharing. Pada konteks ini teknologi P2P
memungkinkan para pengguna untuk berbagi, mencari dan mengunduh berkas. Sistem P2P yang
sebenarnya adalah suatu sistem yang tidak hanya menghubungkan “ujung” satu dengan lainnya,
namun ujung-ujung ini saling berhubungan secara dinamis dan berpartisipasi dalam
mengarahkan lalulintas komunikasi informasi-, pemrosesan-, dan penugasan pembagian
bandwidht yang intensif, dimana bila sistem ini tidak ada, tugas-tugas ini biasanya diemban oleh
server pusat.

3.4 P2P (peer to peer)

Peer-to-peer menjadi sebuah alternatif aplikasi untuk mencari resource tertentu yang tidak ada
diwebsite ataupun alternatif untuk berbagi resource tanpa sebuah web server yang harganya
masih tergolong mahal. Selain itu pada jaringan Peer to Peer host dapat dijadikan server dan juga
menjadi client secara bersamaan, Contohnya dalam file sharing antar komputer di jaringan
Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A, B, C, D, dan E) yang
memberi hak akses terhadap file share dari B bernama data.xls dan juga memberi akses file
soal.doc kepada C. saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi
itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer-to-peer.

Ide mengenai konsep ini muncul kira-kira pada akhir dekade 1980-an, ketika jaringan komputer
dan tentunya juga komputer telah mulai masuk ke dalam salah satu barang wajib dalam
perusahaan, baik itu perusahaan kecil maupun besar. Tetapi, arsitektur ini berkembang dalam
jaringan yang terlalu kecil untuk memiliki sebuah server yang terdedikasi, sehingga setiap
komputer klien pun menyediakan layanan untuk berbagi data untuk melakukan kolaborasi antara
pengguna. Jaringan peer-to-peer pun mulai banyak digemari ketika Microsoft merilis sistem
operasi Windows for Workgroups, meski sebelumnya sistem operasi MS-DOS (atau IBM PC-
DOS) dengan perangkat MS-NET (atau PC-NET) juga dapat digunakan untuk tujuan ini.
Karakteristik kunci jaringan tersebut adalah dalam jaringan ini tidak terdapat sebuah server pusat
yang mengatur klien-klien, karena memang setiap komputer bertindak sebagai server untuk
komputer klien lainnya. Sistem keamanan yang ditawarkan oleh metode ini terbilang lebih
rendah dibandingkan dengan metode klien/server dan manajemen terhadapnya pun menjadi
relatif lebih rumit.

Konsep ini pun kemudian berevolusi pada beberapa tahun terakhir, khususnya ketika jaringan
Internet menjadi jaringan yang sangat besar. Hal ini mulai muncul kira-kira pada akhir dekade
1990-an, di saat banyak pengguna Internet mengunduh banyak berkas musik mp3 dengan
menggunakan metode peer-to-peer dengan menggunakan program Napster yang menuai kritik
pedas dari industri musik, seperti halnya Metallica dan banyak lainnya. Napster, pada saat
dituntut oleh para pekerja industri musik, dikatakan memiliki anggota lebih dari 20 juta
pengguna di seluruh dunia. Selanjutnya beberapa aplikasi juga dibuat dengan menggunakan
konsep ini: eDonkey, Kazaa, BitTorrent, dan masih banyak lainnya. Meski banyak aplikasi peer-
to-peer ini digunakan oleh pengguna rumahan, ternyata sistem ini juga diminati oleh banyak
perusahaan juga.

Keunggulan dan Kelemahan Jaringan Peer to Peer

Keunggulan Jaringan Peer To Peer


1. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya
seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
2. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server,
salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus
untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
3. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu
komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami
gangguan.

Kelemahan Jaringan Peer To Peer

1. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap
komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-
server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
2. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client- server, karena setiap
komputer/peer isamping harus mengelola emakaian fasilitas jaringan juga harus
mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
3. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur masing-
masing fasilitas yang dimiliki.
4. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup
harus dilakukan oleh masing- masing komputer tersebut.

You might also like