You are on page 1of 5

Ritel atau eceran (retailing) merupakan semua kegiatan yang terlibat dalam

penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan
pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Kegiatan eceran (retail) ini selalu memberikan
kontribusi terhadap perekonomian di semua struktur perekonomian yang dianut.
Kegiatan retail tersebut mencerminkan bagaimana siklus kehidupan pokok manusia
berputar di suatu kawasan dan selalu brkaitan dengan konsumsi dan produksi .

Strategi ritel ini fokus dalam mengidentifikasi aset-aset spesifik organisasi,


meninjau lingkungan dimana organisasi berada dan pemanfaatan sumber daya yang
tersedia agar mencapai tujuan. Pada suatu organisasi harus terdapat strategi yang
meliputi corporate strategi yaitu penentuan target pasar dan melihat bagaimana kondisi
lingkungan di sekitar target pasar tersebut, Kemudian Business strategy merupakan cara
bersaing dengan bisnis lain melewati bagaimana sifat barang dan jasa yang ditawarkan
dengan kualitas dan harga yang terjangkau di target pasar. Tahap terkhir adalah
Functional strategy merupakan cara terbaik untuk memnuhi target dan cara untuk
memperoleh keuntungan jangka panjang dari para pesaingnya.

Aspek pemilihan lokasi dalam area perdagangan ritel :

Kondisi eksisting dan keadaan wilayah pasar retail yang ada.


Menentukan pasar yang cocok bagi retail/Seleksi pasar. Dalam skala
internasional ini merupakan corporate strategy. Menentukan keuntungan relatif
yang ada pada lokasi tersebut karena terkait dengan logistik dan kesempatan
bisnis.
Memaksimalkan pelayanan terhadap pasar dengan membuka outlet yang
dibutuhkan.
Hal ini menyangkut bagaimana hubungan jarak dengan ekonomi
skala(Regional/internasional untuk menghemat biaya transportasi), cara untuk
mempertahankan dan mengembangkan bisnis untuk memenuhi target pasar.
Menentukan tipe lokasi perdagangan yang memungkinkan untuk tumbuh dan
tipe lokasi yang kurang diminati.
Menentukan barang yang akan dipasarkan di setiap outlet baik itu multi produk
dan dapat memenuhi segmentasi pasar.
Dalam menentukan posisi pasar saat ini atau pasar yang dikehendaki harus
dipertimbangan dari berbagai segi. Seperti melihat bentuk pasarnya, Jika Berupa pasar
monopolistik yang berarti pasar yang terdapat banyak produsen yang memiliki
perbedaan dalam beberapa aspek, atau berupa bentuk pasar yang lain. Setelah itu
penempatan outlet-outlet untuk membagi pasar pada skala ekonomi. Penempatan
ditentukan dengan asumsi bentuk pasar monopolistik atau oligopolistik. Penentuan
lokasi pasar dan cara distribusi pasarnya.

Beberapa solusi masalah lokasi retail :

Proses non-sistematis (Tahap 1)


Melakukan observasi lingkungan pasar dan mengidentifikasi pesaing terdekat.
Proses sistematis
Mengasumsikan ukuran wilayah pasar dengan cara tradisioanal dan survei
kepada konsumen potensial. Cara mengidentifikasi dan mengurutkan wilayah
pasar yang diinginkan sesuai dengan ukurannya.
Pemodelan wilayah pasar berdasarkan lokasi pesaing. (Tahap 2)
Mengidentifikasikan keadaan wilayah pasar dan wilayah pasar pesaing.
Memperkirakan jumlah konsumen dari setiap lokasi yang memiliki potensi.
Mengidentifikasi karateristik pelanggan seperti keadaan sosial, ekonomi,
sebaran, dsb.

Analisis wilayah target pasar :

(Tahap 1) Melihat dan mengidentifikasikan atribut umum wilayah pasar.


Atribut tersebut seperti pendapatan dan pengeluaran rumah tangga,
pertumbuhan penduduk, dan peretumbuhan bisnis di wilayah tertentu.
(Tahap 2) Teknik analogis.
Mencoba membandingkan karateristik konsumen kegiatan/bisnis yang telah
berhasil. Seperti memperkirakan gambaran kasar tentang karateristik yang
seharusnya dipertimbangkan. Melakukan analisis diskriminan antara yang
berhasil dan tidak berhasil. Melakukan regresi berganda untuk mengukur tingkat
keuntungan dari berbagai faktor.
(Tahap 3) Meninjau keadaan ukuran pasar yang memiliki potensi.
Melihat data geodemografik dan data geo-lifestyle. Melihat kebiasaan belanja
masyarakat di sekitar lokasi potensial.

Dalam menentukan tingkat persaingan wilayah pasar harus dipertimbangkan


karena wilayah pasar/bisnis tidak tergantung kepada pasar milik kita saja namun juga
tergantung kepada pesaing lain. Pasar selalu memilki beberapa kecenderungan
perluasan atau penyempitan karena berbagai hal. Dalam mengukur persaringan dapat
digunakan formula saturation index

Ri /(P i E i ) P = populasi; E = pengeluaran per kapita, R = retail

SI i = space, di mana max [R/(PE)] adalah nilai maksimum

max[ R/( PE )] yang bisa didapat di sembarang wilayah pasar

 Nilai indeks adalah antara 0 dan 1 .

Dalam melakukan pemodelan wilayah pasar berdasarkan lokasi pesaing dapat


menggunakan formula

 hukum gravitasi retail reilly.

Aij = k Pij Dij –a A = tingkat tarikan, k = bobot konstanta lokasi


P = nilai/kualitas tarikan/ukuran, biasanya dalam
retail space, D = jarak

 Titik henti (breaing point)


Ba = Dac / [1 + √ (Sc/Sa)] B = titik henti , D = jarak S = potensi masing-
masing lokasi yang bersaing

Menentukan perkiraan konsumen setiap lokasi menjadi salah satu solusi masalah
retail. Menentukan dengan melakukan pemetaan konsumen( dari mana saja
konsumen ini berasal dan menuju kearah mana aktivitas mereka kebayakan).
Melakukan analisis statistik dengan model interaksi spasial

Iij = k Pi Pj dij-a Iij = interaksi,Pi = jumlah permintaan di titik I


k = 1/SjPjdij-a, sehingga Pj = jumlah tarikan di pusat retail j

Iij = Pi Pj dij-a/ SjPjdij-a D = adalah jarak (biaya untuk melakukan perjalanan


dari i ke j)
a = faktor penghambat (kemudahan, aksesibilitas
TUGAS MATA KULIAH :
ANALISIS LOKASI DAN POLA RUANG
(REVIEW LITERATUR)
Dosen Pengampu :

Analisis Lokasi kegiatan Eceran


(Pertemuan 7 : Analisis Lokasi kegiatan Eceran)

Disusun Oleh :

HEMAS PRABAWATI JAKTI PUTRI

NIM. L2D009119

You might also like