You are on page 1of 10

Pengertian Sikap dan Perilaku

Banyak sosiolog dan psikolog memberi batasan bahwa sikap merupakan


kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap stimulus yang
ada dalam lingkungan sosial. Sikap merupakan suatu kecenderungan untuk mendekat atau
menghindar, posotitif atau negatif terhadap berbagai keadaan sosial, apakah itu institusi,
pribadi, situasi, ide, konsep dan sebagainya (Howard dan Kendler, 1974; Gerungan, 2000).
Gagne (1974) mengatakan bahwa sikap merupakan suatu keadaan internal (internal
state) yang mempengaruhi pilihan tindakan individu terhadap beberapa obyek, pribadi, dan
peristiwa. Masih banyak lagi definisi sikap yang lain, sebenarnya agak berlainan, akan tetapi
keragaman pengertian tersebut disebabkan oleh sudut pandang dari penulis yang berbeda.
Namun demikian, jika dicermati hampir semua batasan sikap memiliki kesamaan pandang,
bahwa sikap merupakan suatu keadaan internal atau keadaan yang masih ada dalam dari
manusia. Keadaan internal tersebut berupa keyakinan yang diperoleh dari proses akomodasi
dan asimilasi pengetahuan yang mereka dapatkan, sebagaimana pendapat Piaget’s tentang
proses perkembangan kognitif manusia (Wadworth, 1971).

Sejalan dengan pengertian sikap yang dijelaskan di atas, dapat dipahami bahwa:
1. sikap ditumbuhkan dan dipelajari sepanjang perkembangan orang yang bersangkutan
dalam keterkaitannya dengan obyek tertentu,
2. sikap merupakan hasil belajar manusia, sehingga sikap dapat ditumbuhkan dan
dikembangkan melalui proses belajar,
3. sikap selalu berhubungan dengan obyek, sehingga tidak berdiri sendiri,
4. sikap dapat berhubungan dengan satu obyek, tetapi dapat pula berhubungan dengan
sederet obyek sejenis,
5. sikap memiliki hubungan dengan aspek motivasi dan perasaan atau emosi (Gerungan,
2000).
PENGERTIAN SIKAP DAN PERILAKU

A. Sikap

Ada beberapa pengertian tentang sikap (attitude) dan perilaku (behavior) menurut
beberapa sumber diantaranya :
Carl Jung seorang ahli yang membahas tentang sikap. Ia mendefinisikan tentang sikap
sebagai "kesiapan dari psike untuk bertindak atau bereaksi dengan cara tertentu". Sikap
sering muncul dalam bentuk pasangan, satu disadari sedang yang lainnya tidak disadari.
Sumber di www. wikipedia.org menjelaskan sikap adalah perasaan seseorang tentang
obyek, aktivitas, peristiwa dan orang lain. Perasaan ini menjadi konsep yang
merepresentasikan suka atau tidak sukanya (positif, negatif, atau netral) seseorang pada
sesuatu.
Seseorang pun dapat menjadi ambivalen terhadap suatu target, yang berarti ia terus
mengalami bias positif dan negatif terhadap sikap tertentu.
Sikap muncul dari berbagai bentuk penilaian. Sikap dikembangkan dalam tiga model,
yaitu afeksi, kecenderungan perilaku, dan kognisi. Respon afektif adalah respon fisiologis
yang mengekspresikan kesukaan individu pada sesuatu. Kecenderungan perilaku adalah
indikasi verbal dari maksud seorang individu. Respon kognitif adalah pengevaluasian secara
kognitif terhadap suatu objek sikap. Kebanyakan sikap individu adalah hasil belajar sosial
dari lingkungannya.
Bisa terdapat kaitan antara sikap dan perilaku seseorang walaupun tergantung pada
faktor lain, yang kadang bersifat irasional. Sebagai contoh, seseorang yang menganggap
penting transfusi darah belum tentu mendonorkan darahnya. Hal ini masuk akal bila orang
tersebut takut melihat darah, yang akan menjelaskan irasionalitas tadi.
Sikap dapat mengalami perubahan sebagai akibat dari pengalaman. Tesser (1993)
berargumen bahwa faktor bawaan dapat mempengaruhi sikap tapi secara tidak langsung.
Sebagai contoh, bila seseorang terlahir dengan kecenderungan menjadi ekstrovert, maka
sikapnya terhadap suatu jenis musik akan terpengaruhi. Sikap seseorang juga dapat berubah
akibat bujukan. Hal ini bisa terlihat saat iklan atau kampanye mempengaruhi seseorang.
Lou Holtz berpendapat Ability is what you're capable of doing. Motivation
determines what you do. Attitude determines how well you do it." (Kemampuan adalah apa
yang Anda mampu lakukan. Motivasi menentukan apa yang Anda lakukan. Sikap
menentukan seberapa baik Anda melakukannya.)
Funmi Wale-Adegbite berpendapat “Success is 80% attitude and 20% aptitude."
(Sukses adalah 80% sikap dan 20% bakat)
Diktat pada mata kuliah Psikologi Umum Jurusan Psikologi Pendidikan Dan
Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, perilaku adalah
segenap manifestasi hayati individu dalam berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari
perilaku yang paling nampak sampai yang tidak tampak, dari yang paling dirasakan sampai
yang paling tidak dirasakan.

William Wiguna : www.careplusindonesia.com berpendapat bahwa attitude is


everything (Sikap adalah Segalanya), attitude is a little thing, but can make big differences.
(Sikap adalah suatu hal kecil, tetapi dapat menciptakan perbedaan yang besar). Sikap
berperan sangat penting terhadap kesuksesan atau kebahagiaan seseorang. Sejumlah ilmuwan
dari universitas terkemuka di dunia mengungkapkan bahwa manusia dapat menggali
potensinya secara lebih mendalam dan luas dengan sikap yang positif. Berdasarkan hasil
penelitian terhadap ribuan orang-orang yang sukses dan terpelajar, berhasil disimpulkan
bahwa 85% kesuksesan dari tiap-tiap individu dipengaruhi oleh sikap. Sedangkan
kemampuan atau technical expertise hanya berperan pada 15% sisanya.
Sri Utami Rahayuningsih (2008) Psikologi Umum 2 – Bab 1: Sikap (Attitude) adalah
1. Berorientasi kepada respon : : sikap adalah suatu bentuk dari perasaan, yaitu
perasaan mendukung atau memihak (favourable) maupun perasaan tidak mendukung
(Unfavourable) pada suatu objek
2. Berorientasi kepada kesiapan respon : sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi
terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu, apabila dihadapkan pada suatu
stimulus yang menghendaki adanya respon. : suatu pola perilaku, tendenasi atau
kesiapan antisipatif untuk menyesuaikan diri dari situasi sosial yang telah
terkondisikan.
3. Berorientasi kepada skema triadic : sikap merupakan konstelasi komponen-komponen
kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami,
merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek di lingkungan sekitarnya.

Sumber: Kamus Inggris Indonesia (John M. Echols dan Hassan Shadily,Jakarta: Gramedia,
1996)
Attitude :
1. Sikap
2. Pendirian
3. Letak
Behavior :
1. Kelakuan
2. tindak-tanduk
3. jalan

Sumber: Kamus Umum Bahasa Indonesia (Prof.Dr. J.S. Badudu – Prof. Sutan Mohammad
Zain, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994) :
Sikap :
1. tokoh, bentuk tubuh
2. cara berdiri atau duduk
3. pendirian

Tindak –tanduk : bermacam-macam perbuatan

Kamus Komputer dan Teknologi Informasi (www.total.or.id) , tingkah laku arti istilah
Behavior dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut Sifat, kelakuan, tindak tanduk

Crider AB, Goethals GR, Kavanaugh RD, Solomon PR: Psychology. Scott, Foresman and
Co., Glenview, 1983, dari ilmu Psikologi dapat didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang
perilaku dan proses mental. Perilaku adalah aktivitas yang dapat diobservasi, direkam, dan
diukur; termasuk perubahan jasmaniah (fisiologik). Proses mental termasuk pikiran, memori,
emosi, motivasi, mimpi, persepsi, dan kepercayaan (beliefs).

www. wikipedia.org, Tingkah Laku dapat dijelaskan dengan cara yang berbeda-beda, dalam
psikologi sedikitnya ada 5 cara pendekatan, yaitu
1. Pendekatan neurobiologis
Tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh aktivitas otak dan sistem
syaraf. Pendekatan neurobiologis berupaya mengaitkan perilaku yang terlihat dengan
impuls listrik dan kimia yang terjadi didalam tubuh serta menentukan proses
neurobiologi yang mendasari perilaku dan proses mental.
2. Pendekatan perilaku
Menurut pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus
yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R atau suatu
kaitan Stimulus - Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental
sama sekali. Pendekatan ini dipelopori oleh J.B. Watson kemudian dikembangkan
oleh banyak ahli, seperti B.F.Skinner, dan melahirkan banyak sub-aliran.
3. Pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana
individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan
menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu
melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.
4. Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa
kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah
laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau
dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah
sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.
5. Pendekatan fenomenologi
Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif
individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap
diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang
menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku
seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya

http://bisnis3x.blogspot.com/2009/10/pengertian-sikap-dan-perilaku.html
Arti Sikap

Arti Sikap adalah Perilaku yg di miliki oleh seseorang dan tertanam sejak dini,yang
mana perilaku tersebut berbeda-beda...!!
Ada yang baek,ada juga yang buruk.
Itu tergantung dari individu masing-masing

Secara harfiah jawaban yang lain sih udah bener, tapi buat gw (sendiri) sikap adalah
hasil dari pola pikir. pola pikir tersebut terbentuk dengan cara yang sangat kompleks
(mungkin ngebahas ini di topik yang lain) dengan pola pikir yang dimiliki, orang tersebut
kemudian bereaksi dengan lingkungannya dan menghasilkan sikap.

Sikap adalah perilaku seseorang atau dapat diartikan sebagai penampilan dari tingkah
laku seseorang yang cenderung ke arah penilaian dari masyarakat berdasarkan norma yang
berlaku di masyarakat tersebut

Banyak sosiolog dan psikolog memberi batasan bahwa sikap merupakan


kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap stimulus yang
ada dalam lingkungan sosial. Sikap merupakan suatu kecenderungan untuk mendekat atau
menghindar, posotitif atau negatif terhadap berbagai keadaan sosial, apakah itu institusi,
pribadi, situasi, ide, konsep dan sebagainya (Howard dan Kendler, 1974; Gerungan, 2000).

Gagne (1974) mengatakan bahwa sikap merupakan suatu keadaan internal (internal
state) yang mempengaruhi pilihan tidakan individu terhadap beberapa obyek, pribadi, dan
peristiwa. Masih banyak lagi definisi sikap yang lain, sebenarnya agak berlainan, akan tetapi
keragaman pengertian tersebut disebabkan oleh sudut pandang dari penulis yang berbeda.
Namun demikian, jika dicermati hampir semua batasan sikap memiliki kesamaan padang,
bahwa sikap merupakan suatu keadaan internal atau keadaan yang masih ada dalam dari
manusia. Keadaan internal tersebut berupa keyakinan yang diperoleh dari proses akomodasi
dan asimilasi pengetahuan yang mereka dapatkan, sebagaimana pendapat Piaget’s tentang
proses perkembangan kognitif manusia (Wadworth, 1971).

Keyakinan diri inilah yang mempengaruhi respon pribadi terhadap obyek dan
lingkungan sosialnya. Jika kita yakin bahwa mencuri adalah perbuatan tercela, maka ada
kecenderungan dalam diri kita untuk menghindar dari perbuatan mencuri atau menghidar
terhadap lingkungan pencuri. Jika seseorang meyakini bahwa dermawan itu baik, maka
mereka merespon positif terhadap para dermawan, dan bahkan mungkin ia akan menjadi
dermawan

http://myrhayaqu.blogspot.com/2009/01/arti-sikap.html
SIKAP (ATTITUDE)

Sikap:

- suka  mendekat, mencari tahu, bergabung

- tidak suka  menghindar, menjauhi

Definisi:

1. berorientasi kepada respon


sikap adalah suatu bentuk dari perasaan, yaitu perasaan mendukung atau memihak
(favourable) maupun perasaan tidak mendukung (Unfavourable) pada suatu objek

2. berorientasi kepada kesiapan respon


Yaitu sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara
tertentu, apabila dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.

Yaitu suatu pola perilaku, tendenasi atau kesiapan antisipatif untuk menyesuaikan diri dari
situasi sosial yang telah terkondisikan.

3. berorientasi kepada skema triadik


Yaitu sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang
saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek di
lingkungan sekitarnya.

Secara sederhana sikap didefinisikan :


Ekspresi sederhana dari bagaimana kita suka atau tidak suka terhadap beberapa hal.

Contoh sikap dalam kehidupan sehari-hari pada yaitu iklan, parpol, opini

Pembentukan Sikap
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap:

1. Pengalaman pribadi
 Dasar pembentukan sikap: pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan
yang kuat
 Sikap mudah terbentuk jika melibatkan faktor emosional

2. Kebudayaan
 Pembentukan sikap tergantung pada kebudayaan tempat individu tersebut dibesarkan
 Contoh pada sikap orang kota dan orang desa terhadap kebebasan dalam pergaulan

3. Orang lain yang dianggap penting (Significant Otjhers)


 yaitu: orang-orang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak tingkah laku
dan opini kita, orang yang tidak ingin dikecewakan, dan yang berarti khusus
Misalnya: orangtua, pacar, suami/isteri, teman dekat, guru, pemimpin
 Umumnya individu tersebut akan memiliki sikap yang searah (konformis) dengan
orang yang dianggap penting.

4. Media massa
 Media massa berupa media cetak dan elektronik
 Dalam penyampaian pesan, media massa membawa pesan-pesan sugestif yang dapat
mempengaruhi opini kita
 Jika pesan sugestif yang disampaikan cukup kuat, maka akan memberi dasar afektif
dalam menilai sesuatu hal � hingga membentuk sikap tertentu

5. Institusi / Lembaga Pendidikan dan Agama


 Institusi yang berfungsi meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri
individu
 Pemahaman baik dan buruk, salah atau benar, yang menentukan sistem kepercayaan
seseorang
 hingga ikut berperan dalam menentukan sikap seseorang

6. Faktor Emosional
 Suatu sikap yang dilandasi oleh emosi yang fungsinya sebagai semacam penyaluran
frustrasi atau pengalihan bentuk mekanisime pertahanan ego.
 Dapat bersifat sementara ataupun menetap (persisten/tahan lama)
 Contoh: Prasangka (sikap tidak toleran, tidak fair)

Teori Tentang Sikap

1. Teori Keseimbangan

- Fokus: upaya individu untuk tetap konsisten dalam beersikap dalam hidup
- Teori keseimbangan dalam bentuk sederhana:
- Melibatkan hubungan-hubungan antara seseorang dengan dua objek sikap. Ketiga
elemen tersebut dihubungkan dengan:
a. Sikap favorable (baik, suka, positif)
b. Sikap unfavorable (buruk, tidak suka, negatif)
- Pembentukan sikap tersebut dapat dapat seimbang atau tidak seimbang
- Hubungan afeksi dapat menghasilkan sistem yang tidak seimbang menjadi seimbang.

2. Teori Konsistensi Kognitif-Afektif

- Fokus: bagaimana seseorang berusaha membuat kognisi mereka konsisten dengan


afeksinya
- Penilaian seseorang terhadap suatu kejadian akan mempengaruhi keyakinannya.
- Contoh: tidak jadi makan di restoran X karena temannya bilang bahwa restoran tersebut
tidak halal padahal dia belum pernah makan disana

3. Teori Ketidaksesuaian (Dissonance Theory)

- Fokus: individu; menyelaraskan elemen-elemen kognisi, pemikiran atau struktur


(Konsonansi : selaras).
- Disonansi : ketidakseimbangan, yaitu pikiran yang amat menekan dan memotivasi
seseorang untuk memperbaikinya.
- Terdapat dua elemen kognitif; dimana disonansi terjadi jika kedua elemen tidak cocok
sehingga menggangu logika dan pengharapan
- Misalnya: ”Merokok membahayakan kesehatan” konsonansi dengan ”saya tidak
merokok”; tetapi disonansi dengan ”perokok”.

- Cara mengurangi Disonansi:


a. Merubah salah satu elemen kognitif, yaitu dengan mengubah sikap agar sesuai
dengan perilakunya. Misalnya : stop merokok

b. Menambahkan satu elemen kognitif baru. Misalnya: tidak percaya rokok merusak
kesehatan

4. Teori Atribusi

- Fokus: individu mengetahui akan sikapnya dengan mengambil kesimpulan dari


perilakunya sendiri dan persepsinya tentang situasi.
- Implikasinya adalah perubahan perilaku yang dilakukan seseorang menimbulkan
kesimpulan pada orang tersebut bahwa sikapnya telah berubah.

- Contoh: memasak setiap ada kesempatan baru sadar kalau dirinya suka menyukai / hobi
memasak
SIKAP

1. Pengertian Sikap
Sikap pada awalnya diartikan sebagai suatu syarat untuk munculnya suatu tindakan.
Konsep itu kemudian berkembang semakin luas dan digunakan untuk menggambarkan
adanya suatu niat yang khusus atau umum, berkaitan dengan kontrol terhadap respon pada
keadaan tertentu (Young, 1956). Masri (1972), mengartikan sikap sebagai kesediaan yang
diarahkan untuk menilai atau menanggapi sesuatu. Berkman dan Gilson (1981)
mendefinisikan sikap adalah evaluasi individu yang berupa kecenderungan (inclination)
terhadap berbagai elemen di luar dirinya. Allfort (dalam Assael, 1984) mendefinisikan sikap
adalah keadaan siap (predisposisi) yang dipelajari untuk merespon objek tertentu yang secara
konsisten mengarah pada arah yang mendukung (favorable) atau menolak (unfavorable).
Hawkins Dkk (1986) menyebutkan, sikap adalah pengorganisasian secara ajeg dan bertahan
(enduring) atas motif, keadaan emosional, persepsi dan proses-proses kognitif untuk
memberikan respon terhadap dunia luar. Azwar (1995), menggolongkan definisi sikap dalam
tiga kerangka pemikiran.
Pertama, kerangka pemikiran yang diwakili oleh para ahli psikologi seperti Louis
Thurstone, Rensis Likert dan Charles Osgood. Menurut mereka sikap adalah suatu bentuk
evaluasi atau reaksi perasaan. Berarti sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan
mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak
memihak(unfavorable) pada objek tersebut.
Kedua, kerangka pemikiran ini diwakili oleh ahli seperti Chief, Bogardus, LaPierre,
Mead dan Gordon Allport. Menurut kelompok pemikiran ini sikap merupakan semacam
kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan
bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecenderungan yang potensial untuk bereaksi
dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki
adanya respon .
Ketiga, kelompok pemikiran ini adalah kelompok yang berorientasi pada skema
triadik (triadic schema). Menurut pemikiran ini suatu sikap merupakan konstelasi komponen
kognitif, afektif dan konatif yang saling berinteraksi didalam memahami, merasakan dan
berperilaku terhadap suatu objek.

Secord and Bacman (1964) membagi sikap menjadi tiga komponen yaitu :
a. Komponen kognitif, adalah komponen yang terdiri dari pengetahuan Pengetahuan
inilah yang akan membentuk keyakinan dan pendapat tertentu tentang objek sikap.
b. Komponen afektif, adalah komponen yang berhubungannya dengan perasaan senang
atau tidak senang, sehingga bersifat evaluatif. Komponen ini erat hubungannya
dengan sistem nilai yang dianut pemilik sikap.
c. Komponen konatif, adalah komponen sikap yang berupa kesiapan seseorang untuk
berperilaku yang berhubungan dengan objek sikap.

Sikap memiliki beberapa karakteristik, antara lain: arah, intensitas, keluasan, konsistensi
dan spontanitas (Assael, 1984 dan Hawkins dkk, 1986). Karakteristik dan arah menunjukkan
bahwa sikap dapat mengarah pada persetujuan atau tidaknya individu, mendukung atau
menolak terhadap objek sikap. Karakteristik intensitas menunjukkan bahwa sikap memiliki
derajat kekuatan yang pada setiap individu bisa berbeda tingkatannya. Karakteristik keluasan
sikap menunjuk pada cakupan luas tidaknya aspek dari objek sikap. Karakteristik spontanitas
mengindikasikan sejauh mana kesiapan individu dalam merespon atau menyatakan sikapnya
secara spontan.

Dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sikap


adalah suatu bentuk evaluasi perasaan dan kecenderungan potensial untuk bereaksi
yang merupakan hasil interaksi antara komponen kognitif, afektif dan konatif yang
saling bereaksi didalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek.

2. Pengertian perilaku
Perilaku adalah respon individu atau kelompok terhadap lingkungan. Dalam fisiologi,
perilaku manusia merupakan bagian penting dari perubahan fisik yang menitikberatkan pada
sifat dan karakteristik yang khas dari organ-organ atau sel-sel yang ada dalam tubuh. Dalam
kacamata ilmu sosial, perilaku atau perbuatan manusia merupakan manifestasi terhadap pola-
pola hubungan, dinamika, perubahan dan interaksi yang menitikberatkan pada masyarakat
dan kelompok sosial sebagai satu kesatuan, serta melihat individu sebagai bagian dari
kelompok masyarakat (keluarga, kelompok sosial, kerabat, klien, suku, ras, bangsa). Di
antara dua kelompok ilmu pengetahuan ini berdiri psikologi, yang membidangi individu
dengan segala bentuk aktivitasnya, perbuatan, perilaku dan kerja selama hidupnya. Kerangka
analisis fisiologi memberikan penjelasan mengenai macam-macam tingkah laku lahiriah,
yang sifatnya jasmani. Sedangkan manusia merupakan satu totalitas jasmani-rohani.
Psikologi mempelajari bentuk tingkah laku (perbuatan, aktivitas) individu dalam relasinya
dengan lingkungannya.

You might also like