Professional Documents
Culture Documents
Wilayah Kabupaten Jember berada pada jarak sekitar 198 km dari ibukota
Propinsi Jawa Timur di bagian timur-selatan wilayah Propinsi Jawa Timur, tepatnya berada
pada posisi 7°59’6’ – 8°33’56’’ Lintang Selatan dan 113°25’00’’–114°12’00’’ Bujur Timur.
Kabupaten Jember berada pada ketinggian antara 0 – 3330 meter di atas permukaan laut
(dpl) dengan daerah dengan ketinggian antara 100 – 500 meter di atas permukaan laut.
Kabupaten ini meliputi wilayah seluas 3.293,34 km2, dengan karakter topografi
berbukit hingga pegunungan di sisi Utara dan Timur serta merupakan dataran subur yang
luas ke arah Selatan. Kabupaten Jember selain memiliki karakter topografi berbukit serta
daratan juga memiliki sekitar 76 pulau-pulau kecil, 16 pulau diantaranya sudah memiliki
nama dan 51 pulau lainnya belum memiliki nama.
IV - 1
Jember Fashion Carnaval
Sebagian wilayah berada pada ketinggian 100 – 500 m di atas permukaan laut
(37,68 %). Sisanya 19,87% berada pada ketinggian 0 – 25 m, 19,38 % pada ketinggian 25
– 100 m, 15,87 % berada pada ketinggian 500 – 1.000 m, serta 7,20 % berada pada
ketinggian lebih dari 1.000 m di atas permukaan laut.
IV - 2
Jember Fashion Carnaval
IV - 3
Jember Fashion Carnaval
3. Kawasan Suaka alam berada di Wisata Pantai Ulo, Gunung Watangan, Taman
Nasional Meru Betiri dan Pegunungan Hyang;
5. Kawasan rawan bencana alam karena erosi tinggi berada di Kecamatan Arjasa,
Patrangan Sumberjambe, Mumbulsari, Kencong, dan Wuluhan; dan
6. Kawasan rawan bencana alam karena kerusakan hutan berada di kecamatan Silo dan
Mumbulsari.
Jember Fashion Carnaval atau dikenal dengan istilah JFC munculnya dari latar
belakang adanya ide ingin menjadikan Jember sebagai salah satu kota wisata mode
pertama di Indonesia. Jember Fashion Carnaval merupakan suatu kegiatan yang membawa
harum Kabupaten Jember dari karya putra daerah yaitu Dynand Fariz seorang perancang
mode dimana ide kegiatan tersebut diawali pada tahun 2002 dengan dimulainya acara
pekan Mode Dynand Fariz dengan berkeliling kampung dan alun-alun Jember .
Berdasarkan event yang telah diselenggarakan pada tahun 2002 itu merupakan titik balik
timbulnya gagasan untuk menyelanggarakan JFC pada tahun berikutnya yaitu tahun 2003.
Pada tanggal 1 Januari 2003 JFC 1 diselenggarakan bersamaan dengan HUT Kota
Jember dengan tema busana CowBoy, Punk dan Gypsy. Kemudian pada
30 Agustus 2003 JFC 2 diselenggarakan bersamaan dengan TAJEMTRA (Kegiatan rutin
gerak jalan Kecamatan Tanggul- Jember, sejauh 30 km) yang mengambil tema busana
Arab, Maroko, India, China dan Jepang (Asia).Dan 8 Agustus 2004 JFC 3 dengan tema
busana Mali, Athena, Brazil, Indian, Futuristic dan Vintage. Event ini terus berlangsung di
setiap tahunnya hingga saat ini, yang tidak hanya tampil di kota Jember saja tetapi sudah
menyambut undangan-undangan di berbagai event di tanah air (Gramedia Expo Surabaya,
Solo dan kota-kota lainnya). Event ini menjadi inspirasi bagi karya-karya besar lainnya
IV - 4
Jember Fashion Carnaval
seperti oleh Riri Riza. Sutradara terkenal yang akan berbagi inspirasi menciptakan film-
film idealis yang juga laris di pasaran seperti Petualangan Sherina (2000), Ada Apa dengan
Cinta (2002), Laskar Pelangi (2008) dan Sang Pemimpi (2009). Serta menerima banyak
penghargaan sebagai penerima Kick Andy Heroes 2010 kategori pejuang seni budaya
karena Jember Fashion Carnaval, sebuah pagelaran fashion sepanjang 3,6 km, terpanjang
di dunia juga peraih Young Changemakers Awards for Innovation dan sekarang menggagas
Indonesian Youth Conference. Even Internasional yang pernah diikuti oleh JFC antara lain:
Opening Ceremony Kuta Carnival di Bali dan pada opening ceremony, exhibition,
carnaval dan fashion di Bali Fashion Week.
Tabel 4.1.
Jember Fashion Carnaval
No Tahun Keterangan
1 1998 Berdirinya Rumah Mode Dynand Fariz sebagai realisasi dari keinginan
sdr. Dynand Fariz sebagai pendidik di bidang fashion tidak hanya memahami
teori saja tetapi juga terjun langsung sebagai praktisi sehingga tahu persis
keadaan di lapangan.
2 2001 Dimulainya acara Pekan Mode Dynand Fariz dimana seluruh karyawan
selama sepekan harus berpakai sesuai dengan trend fashion dunia
3 2002 Dimulainya acara pekan Mode Dynand Fariz dengan berkeliling kampung
dan alun-alun Jember . Timbulnya gagasan untuk menyelanggarakan JFC.
4 2003 1 Januari 2003 JFC 1 diselenggarakan bersamaan dengan HUT Kota
Jember dengan tema busana CowBoy, Punk dan Gypsy.
30 Agustus 2003 JFC 2 diselenggarakan bersamaan dengan TAJEMTRA
dengan tema busana Arab, Maroko, India, China dan Jepang, Kegiatan
rutin gerak jalan Kecamatan Tanggul- Jember, sejauh 30 km
5 2004 8 Agustus 2004 JFC 3 dengan tema busana Mali, Athena, Brazil, Indian,
Futuristic dan Vintage.
Kalau JFC 1 dan JFC 2 EO nya adalah DFC maka mulai JFC 3 dikelola
oleh JFCC. JFCC adalah lembaga nirlaba yang beranggotakan mereka
yang perduli pada event ini dan memikirkan pengembangan JFC ke depan
yang dikelola secara professional dan transparent dan diaudit oleh lembaga
yang berwenang.
6 2005 8 Agustus 2005 JFC 4 dengan tema utama Discover The World menampilkan
defile Archipelago Jawa, Tsunami, Disconstruction, Mesir, GrandPrix,
Spanyol, England, Carribbean.
7 2006 8 Agustus 2006 JFC 5 dengan mengangkat tema umum yaitu Anxiety And
Spirit of The World, menceritakan bahwa dunia sedang dilanda berbagai
macam perististiwa yang membuat kita histeris, takut, gembira, sedih dan
sebagainya
8 2007 8 Agustus 2007 JFC 6 dengan tema Save The World yang berorientasi pada
trend dunia: Human, Vegetal, Mineral dan Imagination
9 2008 8 Agustus 2008 JFC 7 dengan tema World Evolution yang menginspirasikan
perubahan bumi karena tingkah laku manusia yang tak terkendali
10 2009 8 Agustus 2009 JFC 8 mengangkat tema utama world unity, yang berarti
satukan dan damaikan dunia
11 2010 8 Agustus 2010 JFC 9. dengan tema world treasure akan mengungkap
keberadaan fenomena alam dan peradaban budaya masa lalu, masa sekarang
IV - 5
Jember Fashion Carnaval
dan yang akan datang
Sumber : Hasil Analisis 2010
Kegiatan ini tentu menjadi bagian bagi Kabupaten Jember sebagai salah satu
program kegiatan wisata dalam Bulan Berkunjung Jember yang sudah jadi hajatan besar
dimana selalu di tunggu. Bukan cuma warga Jember dan sekitarnya tapi juga bagi
wisatawan lokal dan mancanegara. Puncak kegiatan yang di gelar setiap tahun menyambut
ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ini adalah event Jember Fashion Carnaval.
Gambar 4.2.
Jember Fashion Carnaval
IV - 6
Jember Fashion Carnaval
Sebuah event spektakuler Fashion carnaval on The Street, dengan konsep kostum trend
fashion dunia. Pada awalnya hanya diperagakan oleh karyawan Rumah Mode Dynand
Fariz sampai sekarang pesertanya mencapai 600 orang (Tahun 2009) dan disaksikan
langsung oleh ratusan ribu penonton. JFC di presentasikan dengan catwalk terpanjang di
dunia yaitu 3,6 km, dengan melintasi jalan-jalan yang ada di pusat kota Kabupaten Jember.
Gambar 4.2.
Jalan yang Dilalui JFC
Network scan merupakan analisis hubungan kelembagaan anatara masyarakat atau dengan
instansi-instansi terkait serta pengaruh-pengaruhnya dalam pengembangan Jember Fashion
Carnaval. Hasil kajiannya kemudian digambarkan dalam bentuk diagram venn, dimana
diagram tersebut menggambarkan pengaruh, besarnya manfaat dan dekatnya hubungan
suatu lembaga dengan lembaga yang lain atau masyarakat.
Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat hubungan antara JFCC (Jember
Fashion Carnaval Council) merupakan lembaga yang mewadahi JFC dengan lembaga atau
instansi yang terkait dalam pengembangan acara JFC di Kabupaten Jember. Dimana
IV - 7
Jember Fashion Carnaval
lembaga atau instansi tersebut dibagi dalam tiga kelompok yaitu, Kabupaten Jember,
Profinsi Jawa Timur dan Nasional, serta internasional, antara lain:
1. Kabupaten Jember :
a. JFCC
b. Dinas Pariwisata Kabupaten Jember
c. Masyarakat Kabupaten Jember
d. Peruguruan Tinggi yang ada di Kabupaten Jember
e. Sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Jember
f. Dinas Pendidikan Kabupaten Jember
2. Profinsi Jawa Timur dan Nasional:
a. Media cetak dan elektronik
b. Perguruan Tinggi
c. Masyarakat
3. Internasional :
a. Media cetak dan elektronik
b. Perguruan Tinggi
Sejak pertama kali munculnya Jember Fashion Carnaval hanya dikelola oleh sebuah rumah
mode, dengan semakin berkembangnya event ini maka pada tahun 2004 dibentuklah
sebuah lembaga dengan nama JFCC. Dimana lembaga ini mengatur dan mengelola setiap
event JFC muali dari menentukan tema sampai pada perekrutan peserta.
IV - 8
Jember Fashion Carnaval
Adapun Diagram Venn pengembangan JFC di Kabupaten Jember adalah sebagai berikut:
INTERNASIONAL
KABUPATEN
Sekolah-
sekolah
Dinas
Pariwisata
Masyarakat
Dinas JFCC
Perguruan
Pendidikan Tinggi
Kepolisian
Media Cetak
& Elektronik
Gambar 4.3.
Jaringan Kelembagaan JFC
IV - 9
Jember Fashion Carnaval
itu masyarakat berperan dalam membiayai setiap event JFC, dengan cara swadaya
masyarakat.
b. Dinas Pariwisata Kabupaten Jember
Keberhasilan penyelenggaraan JFC pada setiap tahunnya sangat didukunng oleh
keberadaan Dinas Pariwisata Kabupaten Jember selaku lembaga pemerintah dalam
memberikan pembinaan dan mediasi serta sebagai fasilitator event. Dinas Pariwisata
sendiri merupakan salah satu pintu gerbang yang dapat mengantarkan JFCC dan
Kabupaten Jember ke dunia pariwisata nasional dan internasional.
c. Kepolisian
Event JFC selama ini menggunakan jalan utama yang ada di pusat kota. Maka peran
kepolisian sangat penting untuk penyediaan lokasi event dan pegamanan pada event
tersebut.
d. Sekolah-sekolah
Peran sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Jember memberikan kontribusi yang
besar dimana para pelajar atau siswa terlibat secara aktif dalam memberikan informasi/
sosialisasi penyelenggaraan event JFC, serta terlibat dalam merancang busana yang
akan digunakan sebagai peserta JFC selain itu para pelajar juga terlibat dalam tim
marching band JFC.
e. Perguruan Tinggi
Sama besarnya dengan peranan sekolah-sekolah, kontribusi perguruan tinggi yang ada
di Kabupaten Jember juga sangat besar. Dalam pengembangan dan kebersinambungan
penyelenggaraan JFC di Kabupaten Jember, perguruan tinggi dapat menjadi lembaga
kerjasama dalam peningkatan kegiatan melalui penelitian-penelitian, kajian lebih
dalam tentang kesenian dan budaya. Serta perguruan tinggi juga dapat menjadi mediasi
serta sosialisasi dikalangan perguruan tinggi lainnya di luar Kabupaten Jember.
f. Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan Kabupaten Jember sendiri juga bisa menjadi salah satu network scan
yang pendukung yang kuat dalam memberikan dorongan bagi kemajuan perkembangan
JFCC ke kancah internasional. Dinas Pendidikan bisa saja memberikan mediasi dan
informasi kegiatan pendidikan non formal seperti pelatihan fotografi dan design
terhadap setiap sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi yang ada di Kabupaten
Jember. Serta Dinas Pendidikan Kabupaten Jember berperan dalam memberikan
IV -10
Jember Fashion Carnaval
rekomendasi kepada JFCC untuk sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi yang ada
di Kabupaten Jember.
g. Media Cetak dan Elektronik
Peran media sangat besar dalam menentukan kesuksesan dan keberlangsungan JFC,
sehingga keberadaan hubungan dan jaringan dengan media merupakan kebutuhan yang
harus tetap terjaga. Media yang dimaksud adalah media cetak seperti majalah, koran,
buletin, dll dalam lingkup nasional dan internasional. Demikian pula media elektronik
seperti televisi dan radio, serta internet menjadi ajang informasi dan komunikasi yang
menunjang adanya JFC dengan lingkup yang lebih luas lagi. Dengan adanya media
cetak dan media elektronik sebagai media network scan maka dapat mengoptimalkan
sosialisasi promosi JFC ke tingkat provinsi & nasional bahkan internasional.
IV -11
Jember Fashion Carnaval
pengembangan pariwisata kabupaten Jember ke depan. Salah satu sumber informasi yang
diperlukan berasal dari wisatawan yang merupakan salah satu pemangku kepentingan
(stakeholder) dari pariwisata itu sendiri. Dari perspektif wisatawan inilah akan dicoba
untuk mengungkapkan beberapa isu atau permasalahan yang relevan dengan kebutuhan
perencanaan dimaksud. Beberapa pertimbangan yang dibutuhkan adalah terkait dengan
kondisi suatu daerah seperti keadaan Politik, Ekonomi, Sosial, kondisi Transportasi dan
lainnya termasuk Sumberdaya manusia yang ada dan Promosi guna mendukung
pengembangan pariwisata kabupaten Jember.
4.4.1. Politik
Pemahaman pengertian Politik dapat dikatakan sebagai proses pembentukan dan
pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan
keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara
berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Selain itu Politik dianggap juga seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara
konstitusional maupun non konstitusional. Di samping itu politik juga dapat ditilik dari
sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
• politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan
bersama (teori klasik Aristoteles)
• politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
• politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan di masyarakat
• politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan
publik.
Analisis politik yang dilakukan dalam kegiatan ini dilihat dari
respon-respon berkaitan dengan bagaimana tanggapan dari masyarakat
dengan adanya penyelenggaraan Jember Fashion Carnival yang telah
berlangsung hampir satu dekade. Respon tersebut juga dilihat
berdasarkan kebijakan yang dibuat oleh struktur masyarakat yang
bersifat bersifat mendukung, menolak, atau apati.
Konsep dasar pengembangan pariwisata Kabupaten Jember adalah sistem
pengembangan pariwisata yang berwawasan lingkungan atau Eco Tourism Development
IV -12
Jember Fashion Carnaval
System, yang lebih mengutamakan filosofi kawasan dan estetika seni tanpa merubah secara
sporadis tatanan alam lingkungan sekitarnya, maupun kehidupan masyarakat setempat.
Pengembangan pariwisata berdasarkan karakteristiknya dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa kelompok, yaitu: konsep sosial budaya, atau pariwisata. Konsep
pengembangan sosial budaya di sektor pariwisata harus memperhatikan kelestarian budaya
masyarakat. Sehingga dalam menggali dan mengembangkan pariwisata sosial budaya
tersebut harus memperhatikan:
1. Aspek pendidikan dan pengetahuan, di mana masyarakat dan pelajar harus
mengetahui tentang keberadaan budaya yang kita miliki dengan memberikan
pengetahuan tentang budaya dan adat istiadat dan sebagaimana.
2. Keberadaan sanggar-sanggar budaya masyarakat sebagai pusat penuangan aspirasi
dan pelestarian budaya.
3. Organisasi khusus seni budaya daerah mulai dari tingkat desa sampai propinsi.
4. Pengadaan event-event kesenian daerah secara continue, sehingga dapat masuk
dalam kalender wisata.
5. Cinderamata khas daerah Kabupaten Jember.
IV -13
Jember Fashion Carnaval
4.4.2. Ekonomi
Berdasarkan PDRB Kabupaten Jember sektor pertanian mempunyai peran yang
sangat besar terhadap PDRB Kabupaten Jember, hal ini ditunjukkan oleh kontribusi rata-
rata sektor pertanian yang mencapai 44,26% per tahun dan menempati urutan pertama
dalam kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Jember. Tetapi secara umum pada tahun
2003-2007 mengalami penurunan dari 44,59% pada tahun 2003 menjadi 44,03% pada
tahun 2007.
Sektor pertanian terdiri dari sub sektor tanaman bahan pangan, tanaman
perkebunan, perternakan dan hasilnya, kehutanan dan perikanan. Sub sektor tanaman
bahan pangan merupakan subsektor yang mempunyai kontribusi terbesar dengan rata-rata
21,62% per tahun. Untuk subsektor tanaman bahan pangan pada tahun 2003-2007 juga
mengalami penurunan kontribusi dari 22.02% menjadi 21,19%.
IV -14
Jember Fashion Carnaval
Pada sub sektor tanaman perkebunan rata-rata kontribusinya sebesar 12,06% pada
setiap tahunnya, subsektor ini mengalami kenaikan dan penurunan kontribusi. Tahun 2004
mengalami penurunan dari 11,91% menjadi 11,77%, tetapi pada tahun 2005 mengalami
peningkatan dari 12,00% menjadi 12,32% pada tahun 2007.
Subsektor peternakan dan hasilnya juga mengalami penurunan terhadap kontribusi
PDRB Kabupaten Jember hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.2 dimana pada tahun 2003
kontribusi subsektor peternakan sebesar 9.05% menurun sampai 8,97% pada tahun 2007.
dan rata-rata kontribusi subsektor peternakan dan hasilnya sebesar 9,01% pada setiap
tahunnya.
Subsektor kehutanan juga mengalami penurunan sebesar 0,59% pada tahun 2007
sedangkan pada tahun 2003 sebesar 0,64%. Tetapi pada tahun 2006 dan tahun 2005
kontribusi subsektor ini tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 0,60% Dimana rata-rata
kontribusi PDRB subsektor kehutanan sebesar 0,61% pada setiap tahunnya.
Dan subsektor perikanan merupakan subsektor yang memberikan kontribusi rata-
rata sebesar 0,96% pada setiap tahunnya. Dimana subsektor ini tidak mengalami perubahan
yang signifikan pada prosentase kontribusinya.
Tabel 4.2.
Kontribusi Sub Sektor Pertanian Tahun 2003-2007
No. Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006 2007 Rata-rata
1. Tanaman Bahan Pangan 22.02 21.99 21.63 21.27 21.19 21.62
2. Tanaman Perkebunan 11.91 11.77 12.00 12.31 12.32 12.06
3. Peternakan dan Hasilnya 9.05 9.04 9.03 8.97 8.97 9.01
4. Kehutanan 0.64 0.63 0.60 0.60 0.59 0.61
5. Perikanan 0.96 0.96 0.96 0.95 0.96 0.96
Pertanian 44.59 44.38 44.23 44.10 44.03 44.26
Sumber : Hasil Peritungan PDRB Kabupaten Jember2003-2007
IV -15
Jember Fashion Carnaval
perkebunan dari tahun 2003-2006 mengalami peningkatan dari 3,25% menjadi 7,72%,
sedangkan pada tahun 2005-2007 mengalami penurunan dari 7,72% menjadi 5,83%.
Subsektor peternakan dan hasilnya pada setiap tahun laju pertumbuhan PDRB-nya
mengalami peningkatan dari tahun 2003 sebesar 4,38% menjadi 5,66% pada tahun 2007.
Dan rata-rata laju pertumbuhannya sebesar 4,94% setiap tahunnya, laju pertumbuhan
tanaman perkebunan lebih besar dibandingkan dengan subsektor tanaman bahan pangan.
Subsektor kehutanan juga mengalami peningkatan laju pertumbuhannya pada setiap
tahunnya dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 3,15%. Tetapi pada tahun 2003-2005 laju
pertumbuhannya sebesar 1,73% dan 1,13%. Sedangkan subsektor perikanan secara umum
juga mengalami peningkatan laju pertumbuhan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 5%
pada setiap tahunnya.
Tabel 4.3.
Laju Pertumbuhan Sub Sektor Pertanian Tahun 2003-2007
No. Lapangan Usaha 2003-2004 2004-2005 2005-2006 2006-2007 Rata-rata
1. Tanaman Bahan Pangan 4.33 3.47 3.80 5.39 4.25
2. Tanaman Perkebunan 3.25 6.92 7.72 5.83 5.93
3. Peternakan dan Hasilnya 4.38 4.96 4.77 5.66 4.94
4. Kehutanan 1.73 1.13 4.83 4.93 3.15
5. Perikanan 3.58 5.12 4.79 6.49 5.00
Pertanian 4.00 4.72 5.12 5.59 4.86
Sumber : Hasil Peritungan PDRB Kabupaten Jember2003-2007
IV -16
Jember Fashion Carnaval
analisis, nilai LQ mempunyai rata-rata 2,46, hanya pada tahun 2004 terjadi penurunan.
Untuk setiap subsektor yang ada pada sektor pertanian rata-rata mengalami peningkatan
tetapi ada beberapa tahun yang jga mengalami penurunan pada beberapa subsektor.
2.6
2.56
2.55
2.5
2.49
2.45 2.45
2.42
2.4
2.39
2.35
2.3
2003 2004 2005 2006 2007
Gambar 4.3.
Grafik Perkembangan LQ Sektor Pertanian
Hasil perhitungan shift share sektor pertanian nilai komponen P sebesar -92.758,34
menunjukkan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh lambat di tingkat Provinsi
Jawa Timur. Subsektor tanaman bahan pangan mempunyai nilai komponen P sebesar
-57.896,01 berarti subsektor ini merupakan sektor yang tumbuh lambat di tingkat Jawa
Timur, dan sama halnya dengan subsektor tanaman perkebunan, dan kehutanan dimana
nilai komponen P bernilai negatif (-). Sedangkan subsektor peternakan mempunyai nilai
komponen P positif yaitu sebesar 519,9.
Tabel 4.5.
Hasil Perhitungan Nilai Shift-Share Sub Sektor Pertanian Tahun 2003-2007
Proportional Shift Defferential Shift
No. Lapangan Usaha Provincial Share
(P) (D)
1. Tanaman Bahan Pangan 102,961.01 -57,896.01 48,725.13
2. Tanaman Perkebunan 56,950.71 -136,883.10 10,232.88
3. Peternakan dan Hasilnya 42,785.32 519.9 -2,578.80
4. Kehutanan 2,917.36 -12,207.32 4,029.28
5. Perikanan 4,536.67 19,457.40 -2,937.74
Pertanian 210,151.06 -94,950.96 66,231.79
Sumber : Hasil Analisis
IV -17
Jember Fashion Carnaval
Timur adalah tanaman bahan pangan, tanaman perkebunan, dan kehutanan. Hal ini
disebabkan Kabupaten Jember merupakan lumbung pangan Jawa Timur dan subsektor
perkebunan hal ini disebabkan bahwa Kabupaten Jember memang terkenal dengan
perkebunan tembakau, kopi, dll dimana setiap komoditas ini merupakan komoditas
unggulan Kabupaten Jember.
Tabel 4.6.
Analisis Sektor Petanian
No. Aspek Parameter Makna
1. Tipologi Klasen Kuadran I Sektor maju dan tumbuh cepat
2. LQ >1 Sektor basis
3. P Negatif Tumbuh lambat di provinsi
4. D Positif Pertumbuhan lebih cepat dibanding provinsi
Sumber : Hasil Analisis
Maka dapat disimpulkan bahwa sektor pertanian dapat digolongkan sebagai sektor
unggulan karena sektor ini tergolong sektor maju dan tumbuh cepat, merupakan sektor
basis, dan pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan Provinsi.
Berdasarkan analisis Klassen Tipology sektor pariwisata termasuk ke dalam
klasifikasi sektor potensi yang bisa berkembang. Laju pertumbuhan rata-rata yang bernilai
sebesar 6,09% lebih besar dibandingkan pertumbuhan di tingkat Provinsi. Sedangkan nilai
kontribusi rata-rata terhadap PDRB sebesar 3,19% lebih besar dibandingkan Provinsi.
Berdasarkan analisis LQ, sektor pariwisata menunjukkan nilai LQ rata-ratanya <1,
yaitu sebesar 0,45% sebagaimana ditunjukkan Gambar 4.10. Hal ini berarti sektor
pariwisata termasuk sektor non basis.
0.6
0.57
0.53
0.5
0.3
0.2
0.1
0
2003 2004 2005 2006 2007
IV -18
Jember Fashion Carnaval
Gambar 4.4.
Grafik Perkembangan LQ Sektor Pariwisata
IV -19
Jember Fashion Carnaval
4.4.3. Sosial
Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan
masyarakat, sehingga membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat. Bahkan
pariwisata dikatakan mempunyai energi dobrak yang luar biasa, yang mampu membuat
masyarakat setempat mengalami metamorphose dalam berbagai aspeknya. Dampak
pariwisata merupakan wilayah kajian yang paling banyak mendapatkan perhatian dalam
literatur, terutama dampak terhadap masyarakat lokal. Di lain pihak, dampak pariwisata
terhadap wisatawan dan/atau negara asal wisatawan belum banyak mendapatkan perhatian.
Kewirausahaan dan profesionalisme merupakan dua isu utama dalam upaya
peningkatan kualitas SDM sangat berkaitan dengan tingkat partisipasi dalam
pembangunan. Sumber daya manusia sektor pariwisata yang berkualitas akan mampu
memahami mekanisme pembangunan pariwisata secara menyeluruh sehingga pada
akhirnya mampu memberikan kontribusi positif terhadap sektor pembangunan pariwisata.
Potensi sektor pariwisata Kabupaten Jember yang menjanjikan perlu segera didukung
dengan SDM yang kompeten sehingga dampak sektor tersebut bisa segera dirasakan oleh
seluruh anggota masyarakat Kabupaten Jember, khususnya para pelaku industri pariwisata.
4.4.4. Teknologi
Dengan semakin kompleks dan tingginya tingkat persaingan dalam mendatangkan
wisatawan ke suatu destinasi, kebutuhan akan teknologi tinggi khususnya teknologi
industri akan mendorong destinasi pariwisata mengembangkan kemampuan penerapan
teknologi terkini mereka. Pada daerah-daerah tersebut akan terjadi pengembangan
teknologi maju dan tepat guna yang akan mampu memberikan dukungan bagi kegiatan
ekonomi lainnya. Dengan demikian pembangunan kepariwisataan akan memberikan
manfaat bagi masyarakat dan pemerintahan di berbagai daerah yang lebih luas dan bersifat
fundamental. Kepariwisataan akan menjadi bagian tidak terpisahkan dari pembangunan
suatu daerah dan terintegrasi dalam kerangka peningkatan kesejahteraan masyarakat
setempat.
4.4.5. Others
A. Transportasi
Transportasi merupakan pergerakan barang dan orang dari satu tempat ke tempat
lainnya. Komponen transporasi adalah prasarana dan sarana transportasi.
IV -20
Jember Fashion Carnaval
Sarana transportasi yang dimaksud antara lain ialah terminal, sub terminal,
stasiun. Terminal di Kabupaten Jember adalah Terminal Tawang Alun, dimana lokasinya
berada di Kecamatan Rambipuji. Sub Terminal yang ada di Kabupaten Jember terdiri dari
4, yaitu : sub terminal Arjasa, Pakusari, Tanggul, dan Ajung.
Stasiun merupakan sarana transportasi darat dengan sarana angkutan kereta api. Di
Kabupaten Jember, pusat stasiun berada di pusat kota Jember. Selain itu Kabupaten Jember
mempunyai stasiun peti kemas yang berfungsi sebagai angkutan khusus barang, yang
lokasinya berada di Rambipuji.
Prasarana transportasi yang dimaksud adalah jaringan jalan. Jaringan jalan yang
melewati Kabupaten Jember adalah :
a. Jalan Propinsi yang menghubungkan :
Kabupaten Lumajang – Kabupaten Jember – Kabupaten Bondowoso,
Kabupaten Lumajang – Kabupaten Jember – Kabupaten Banyuwagi.
b. Jalan Kabupaten, yaitu jalan di Wilayah Kabupaten Jember
c. Jalan Kecamatan, yaitu jalan di Wilayah Kecamatan
Isu aksesibilitas dalam kepariwisataan lebih menekan pada tingkat ketersediaan
akses sarana dan prasarana informasi secara umum. Hal ini sangat erat kaitannya dengan
masalah promosi dan pemasaran serta investasi dari luar di bidang pengembangan
pariwisata daerah ke depan. Dan, aksesibilitas secara khusus adalah tersedianya kelayakan
sarana transportasi dan infra-struktur jalan (koridor wisata) yang akan membawa
wisatawan menuju objek wisata tujuan. Dengan dibukanya bandara Noto Hadinegoro dan
optimalisasi frekuensi pemanfaatannya merupakan awal yang menjanjikan bagi
kepariwisataan Kabupaten Jember. Perlu dipahami bahwa kecenderungan wisatawan saat
ini (terutama mancanegara) adalah melakukan perjalanan wisata atau tour guide. Tentunya
pasar yang demikian mengiinginkan layanan transportasi umum yang memadai sehingga
mampu mendukung keinginan perjalanan mereka.
IV -21
Jember Fashion Carnaval
Kabupaten Jember. Berbagai kegiatan berupaya dilakukan untuk lebih meningkatkan
sarana & prasarana dalam suatu pariwisata. Kegiatan yang dilakukan antara lain seperti:
• Menyediakan alat-alat dan persewaan bagi para wisatawan yang lengkap dan aman
untuk keselamatan para wisatawan.
• Menyediakan beberapa fasilitas air bersih dan toilet untuk wisatawan dan keperluan
lainnya.
• Menyediakan sarana akomodasi/penginapan dari rumah-rumah peninggalan
Belanda yang banyak terdapat di daerah sekitar area pariwisata untuk para wisatawan
asing.
• Menyediakan sarana transprtasi yang membangkitkan kengangan masa lalu
wisatawan.
• Memperbaiki prasarana jalan yang sudah ada secara permanen dengan perhitungan
secara cermat untung-ruginya sehingga menambah kenyamanan bagi wisatawan.
• Pengembangan sarana keselamatan bagi wisatawan, bisa berupa pos-pos yang multi
fungsi, untuk keamanan ataupun belanja souvenir wisatawan, dll.
• Mengupayakan saranan perangkat keras (hardware) dan piranti lunak (software)
wisata fasion sebagai program yang bersifat reguler.
• Mengembangkan sarana pendukung wisata fashion di Kabupaten Jember,
khususnya kepada pengusaha-pengusaha fashion di Jember.
C. Promosi
Pengiklanan dan promosi lebih ditujukan kepada meyakinkan citra tertentu
dihadapan target pangsa pasarnya, sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjungnya
daripada menggambarkan citra destinasi secara keseluruhan secara tepat. Pesan yang
disampaikan melalui iklan dan promosi sangat kuat pengaruhnya tehadap ekpektasi
pengunjung tentang apa yang akan mereka temukan di suatu destinasi dan dalam menarik
kelompok wisatawan tertentu. Organisasi perorangan (swasta) harus bekerjasama dengan
pengelola pariwisata pemerintah setempat yang memiliki tanggung jawab terhadap upaya
promosi secara akurat mengenai gambaran produk destinasi dalam pesan promosi dan
iklan, sehingga mampu meningkatkan pemahaman pengunjung potensial berkenaan
dengan perilaku yang diharapkan oleh pengelola pariwisata destinasi. Promosi terhadap
produk wisata yang tidak berkelanjutan akan mengakibatkan menurunnya lingkungan fisik
IV -22
Jember Fashion Carnaval
dan budaya yang ada destinasi dan akan mengganggu keberlanjutan ekonomi sebuah
destinasi.
Secara umum pariwisata Indonesia masih mempunyai kelemahan pada strategi
promosi dan pemasaran yang dilakukan yaitu kurangnya keterpaduan dan bauran
pemasaran. Semua pelaku pariwisata melaksanakan mekanisme pemasaran tanpa
mempertimbangkan langkah-langkah pemasaran yang pernah ditempuhsatu sama lain.
Keadaan ini mengakibatkan tujuan pemasaran yang tidak tercapai disamping faktor
efisiensi dan efektivitas pemasaran yang kurang terarah. Keadaan tumpang tindih dan
terkonsentrasi pada beberapa objek wisata/atraksi wisata juga sering terjadi, sehingga
atraksi/objek wisata lainnya kurang terpublikasikan.
Disamping itu perlu dipahami bahwa masing-masing objek wisata mempunyai
segmen pasar yang berbeda-beda. Kecenderungan untuk menyamaratakan segmen pasar
dari suatu objek wisata adalah suatu tindakan yang kurang sesuai. Masing-masing segmen
pasar mempunyai kecenderungan minat yang berbeda-beda, baik itu dalam hal karakter
perjalanan maupun dalam hal jenis atraksi yang ingin dinikmati.
Kabupaten Jember hendaknya mampu belajar dari keadaan ini sehingga objek dan
daya tarik wisata di Kabupaten Jember bisa dipromosikan secara lebih merata dan tertuju
kepada pasar dari masing-masing objek wisata sesuai dengan karakter yang dimaksud.
Pergeseran paradigma yang ada di Kabupaten Jember dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.7.
Pergeseran Paradigma
IV -23
Jember Fashion Carnaval
No Paradigma Lama Paradigma Baru
1 Kabupaten Jember lebih dikenal dengan Kabupaten Jember lebih di kenal dari sektor
sektor primer tersier
2 Pariwisata selama ini yang dikenal adalah Perkembangan jaman membawa perubahan
wisata alam, wisata buatan, dan wisata untuk menciptakan wisata kreatif, dimana
budaya. Sedangkan wisata budaya selama muncul ide-ide kreatif berupa JFC. Dan dari
ini yang diketahui adalah kegiatan-kegiatan kegiatan ini membawa perubahan bagi
ritual yang sudah turun-temurun, seperti Kabupaten Jember serta menjadi stimukan
contohnya kegiatan budaya di Yogyakarta, bagi daerah-daerah lainnya.
Solo, dll.
3 JFC mulanya merupakan ide dari Rumah Pada tahun 2003 bertepatan dengan ulang
Mode Dynand Fariz sebagai realisasi dari tahun Kabupaten Jember, JFC pertama kali
Dynand Fariz salah seorang pendidik di diselenggarakan secara resmi. Dan sampai
bidang fashion. JFC pertama kali digelar saat ini merupakan acara periodik yang
dengan berkeliling kampung dan alun-alun digelar setiap tanggal 8 Agustus. Sebuah
Jember pada tahun 2002. event fashion show carnival dengan
memperagakan berbagai kostum yang
mempunyai sepanjang 3,6 km.
4 Sebagian besar mata pencaharian Dengan adanya JFC memberikan lapangan
masyarakat Kabupaten Jember adalah usaha baru bagi masyarakat Kabupaten
pertanian, karena selama ini Jember sebagai Jember. Dengan event yang mendunia
lumbung pangan Jawa Timur. Dan membawa dampak pada pembukaan
Kabupaten Jember terkenal dengan hasil lapangan kerja di bidang jasa. Serta
pertanian dan perkebunannya. meningkatkan perekenomian yang ada.
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2010
IV -24
Jember Fashion Carnaval
Jember Fashion Carnaval sekarang menjadi ikon Kabupaten Jember, selama ini
kita mengenal Jember sebagai lumbung pangan Jawa Timur. Dengan semakin
berkembangnya event ini, peminat dan pengunjungnya tidak hanya berasal dari wisatawan
lokal atau pun wisatawan domestik, tetapi event ini sudah terkenal sampai manca negara.
Dan merupakan event tahunan yang selalu ditunggu oleh wisatawan.
Operational
excellent
Product Customer
leadership intimacy
Dengan adanya JFC semakin banyak bermunculan event karnaval yang sejenis di
beberapa daerah, seperti Solo, Pekalongan, dll. Dimana setiap event tersebut mempunyai
keunikan yang beragam. Maka dalam penyusunan rencana strategis pengembangan Wisata
budaya khususnya JFC di Kabupaten Jember value proportion lebih ditekankan pada
product leadership dengan mempetimbangkan bahwa JFC berasal dari ide kreatif yang
pada awalnya tidak mempetimbangkan dengan tanggapan dari masyarakat, tetapi dengan
berjalannya waktu dan semakin banyak peminatnya maka JFC harus mampu bertahan dan
semakin berkembang dengan ide-ide kreatifnya mengingat daerah-daerah lain berusaha
membuat event yang hampir sama.
IV -25
Jember Fashion Carnaval
Terkait dengan untuk pengembangan JFC di Kabupaten Jember agar dapat
bertahan dan bersaing dengan event-event yang sama maka perlu adanya penelitian dan
kerjasama dengan pihak-pihak terkait yang lebih luas. Dengan lembaga pendidikan, sampai
dengan media-media yang ada dan lain sebagainya.
Misi merupakan langkah-langkah untuk mencapai visi. Adapun misi yang dapat
ditarik dari visi yang ada adalah:
IV -26
Jember Fashion Carnaval
1. Mengembangkan kegiatan research dalam mempertahankan
penyelenggaraan kegiatan yang dilakukan secara periodik.
2. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait dalam
meningkatkan inovasi dan kreatifitas desain.
3. Mengembangkan penggunaan bahan alam asli berasal dari Kabupaten
Jember.
4. Mengembangkan kegiatan promosi dalam berbagai media.
5. Meningkatkan “Cost Travel” untuk penambahan nilai ekonomi Kabupaten
Jember.
IV -27
Jember Fashion Carnaval
4 Mengembangkan kegiatan Peningkatan kegiatan Kegiatan JFC akan semakin - Jumlah wisatawan
promosi melalui media. promosi melalui media terkenal hingga lingkup bertambah.
elektronik. internasional. - Kebutuhan sarana prasarana
semakin meningkat
5 Meningkatkan “Cost Travel” Pembuatan program wisata Tempat wisata yang ada di - Meningkatkan pendapatan di
untuk penambahan nilai Kab. Jember semakin Kab. Jember
ekonomi Kabupaten Jember. terkenal. - Meningkatkan Produk asli
Kab. Jember
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2010
IV -28
Jember Fashion Carnaval
Jember dalam
mengembangkan bahan-
bahan alamiah tersebut.
4 Peningkatan kegiatan promosi - Menjalin kerjasama secara - Mengoptimalkan sosialisasi
melalui media elektronik oleh aktif dengan media radio dan promosi JFC kepada
team research dan pihak televisi skala nasional masyarakat luas di
media. - Membuat website JFC Kabupaten Jember
dengan dua bahasa - Mengikutsertakan daearah-
daerah kabupaten lain untuk
turut berperan serta di dalam
event-event JFC di Jember
- Mengoptimalkan show of
force paket-paket JFCdi
daerah-daerah kabupaten lain
di Indonesia, bahkan di luar
negeri
- Mengembangkan jarngan
informasi promosi dan
pemasaran lewat media
elektronik dan cetak
- Menyebarluaskan calendar
of event JFC pada
masyarakat luas melalui
berbagai media local dan
nasional
5 Pembuatan program wisata - Menyusun paket wisata - Team research menjalin
oleh team research. kerjasama dengan agen
perjalanan
- Team research melakukan
kerjasama dengan hotel dan
restoran
- Team research menjalin
kerjasama dengan organisasi
yang terkait dengan kegiatan
atau atraksi wisata serta
kuliner.
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2010
Untuk JFC tetap menjadi product leadership maka perlu adanya penialian untuk
setiap action plan untuk membuat strategy untuk perkembangan JFC. Dimana sekarang ini
banyak bermunculan event-event karnaval yang sama dengan JFC, jika tidak ada suatu
strategi dapat tergeser oleh event yang di daerah lain.
JFCC yang diketahui adalah sebuah lembaga yang mengatur persiapan hingga
berlangsungnya event tersebut. Maka JFCC perlu membentuk team reaserch untuk dapat
menggali tema-tema agar tetap menarik perhatian wisatawan. Dengan meneliti trand fashin
IV -29
Jember Fashion Carnaval
yang ada di dunia dan budaya –budaya Indonesia sampai pada kondisi dan keadaan lokal
dan global.
IV -30
Jember Fashion Carnaval
Tabel 4.
Tema-tema JFC
No Keterangan
1 JFC 1 diselenggarakan bersamaan dengan HUT Kota Jember dengan tema busana CowBoy,
Punk dan Gypsy
2 JFC 2 dengan tema busana Arab, Maroko, India, China dan Jepang
3 JFC 3 dengan tema busana Mali, Athena, Brazil, Indian, Futuristic dan Vintage.
4 JFC 4 dengan tema utama Discover The World menampilkan defile Archipelago Jawa,
Tsunami, Disconstruction, Mesir, GrandPrix, Spanyol, England, Carribbean.
5 JFC 5 dengan mengangkat tema umum yaitu Anxiety And Spirit of The World,
menceritakan bahwa dunia sedang dilanda berbagai macam perististiwa yang membuat kita
histeris, takut, gembira, sedih dan sebagainya
6 JFC 6 dengan tema Save The World yang berorientasi pada trend dunia Human, Vegetal,
Mineral dan Imagination
7 JFC 7 dengan tema World Evolution yang menginspirasikan perubahan bumi karena
tingkah laku manusia yang tak terkendali
8 JFC 8 mengangkat tema utama world unity, yang berarti satukan dan damaikan dunia
9 JFC 9 dengan tema world treasure akan mengungkap keberadaan fenomena alam dan
peradaban budaya masa lalu, masa sekarang dan yang akan datang
Sumber : Hasil Survei, Tahun 2010
Setiap peserta yang akan mengikuti event ini mendapatkan pelatihan secara
Cuma-Cuma dari JFCC, dimana pada pelatihan ini setiap peserta diajarkan membuat
desain kostum sampai cara membuatnya. Selain itu peserta juga diajarkan bagaimana cara
memeragakan busana di atas catwalk serta diajarkan menari. Pelatihan tersebut dilakukan
dalam waktu 6 bulan sampai pada pelaksanaan event JFC. Dalam setiap event tersebut
diadakan kompetisi desain busana dengan kategori anak-anak, sekolah dan umum, tetapi
belum ada pembedaan kategori untuk peserta yang telah berpengalaman dalam dunia
fashion dan pemula. Setiap tahun peserta JFC semakin bertambah dari 400 orang peserta
hingga pada JFC ke 9 mencapai 600 peserta dan pada tahun 2009 terdapat peserta yang
berasal dari Malaysia.
IV -31
Jember Fashion Carnaval
masyarakat luas, hal ini dilakukan agar dapat meningkatkan jumlah para wisatawan. Pesan
yang disampaikan melalui iklan dan promosi sangat kuat pengaruhnya tehadap ekpektasi
pengunjung tentang apa yang akan mereka temukan.
Pengembangan promosi dan pemasaran juga dapat dilakukan dengan cara
mengikutsertakan daerah-daerah kabupaten lain untuk turut berperan serta di dalam event-
event JFC di Kabupaten Jember. Hal ini bisa dilakukan juga dengan mengembangkan
jaringan informasi promosi dan pemasaran lewat media elektronik dan media cetak.
Mengoptimalan show of force paket-paket JFC di daerah kabupaten lain di
Indonesia maupun di luar negeri atau menyebarluaskan calender of event JFC pada
masyarakat luas melalui berbagai media lokal dan nasional juga merupakan suatu action
plan yang sangat diperlukan. Pengoptimalan promosi dan pemasaran terhadap produk-
produk dan event-event wisata yang sudah ada (lama) dan yang baru secara tepat pada
sasaran pasar juga bisa dilakukan sebagai suatu upaya pengembagan.
Lembaga-lembaga pariwisata swasta juga dapat melakukan crossing & sharing
informasi tentang analisis pasar yang dilakukan oleh masing-masing manajemen objek
wisata atau tentang upaya pengembangan produk-produk wisata dengan pihak kantor
pariwisata secara kongkrit. Serta melakukan kegiatan evaluasi secara berkala terhadap
produk-produk wisata yang ditawarkan kepada para wisatawan, apakah masih diminati
wisatawan atau kurang diminati, atau bahkan apakah harus diganti dengan produk-produk
yang baru.
Kegiatan menggelar event-event wisata yang diminati wisatawan sebagai daya
tarik baru di masing-masing objek wisata yang dikelola bersama antara pihak Pemerintah
Daerah dengan pihak-pihak manajemen objek-objek wisata non-pemerintah yang ada di
daerah, seperti lembaga-lembaga perjalanan wisata, hotel ataupun restoran, untuk saling
mendukung kerja wisata daerah Kabupaten Jember agar lebih dikenal oleh daerah-daerah
lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilakukan dan dipantau secara berkala oleh
kedua pihak.
IV -32
Jember Fashion Carnaval
No Action Plan Strenght Weakness Opportunity Threat
1 Reaserch trend fashion Variasi trend fashion yang Keterbatasan kemampuan Perubahan trend fashion
dunia di jadikan kajian dalam dalam menseleksi ragam berkembang dengan pesat
pengembangan tema trend fashion dunia
Menggali potensi- Ragam budaya Indonesia Keterbatasan pemahaman Dapat berkembang pada Terkikisnya karakter
potensi daerah yang ada yang banyak terhadap budaya daerah ajang yang lebih luas buadaya daerah
di Indonesia
Menggali ide-ide kreatif Kondisi dan kejadian lokal Keterbatasan SDM dalam Kondisi dan kejadian
lain untuk yang terjadi menggali tema kreatif global yang terjadi di
pengembangan tema dunia
2 Bekerjasama dengan Banyak lembaga-lembaga Diperlukan waktu dan Memiliki kerjasama Jarak dan waktu untuk
lembaga-lembaga yang mendukung dukungan dalam menjalin dengan lembaga-lembaga menjalin kerjasama
pendidikan fashion kerjasama untuk tukar pengalaman
Mengadakan kompetisi Memiliki kesempatan Belum ada pemilahan Memacu pada kreasi yang Terdapat kejenuhan dalam
design pada setiap event untuk berkreasi dan kriteria penialaian dapa lebih bervariasi kompetisi
JFC bersaing setiap peserta
3 Membentuk tim Bahan-bahan alam yang Tidak semua bahan alam Alternatif bahan lain yang Ragam bahan yang dapat
research untuk tersedia di Kab. Jember yang tersedia dapat tidak terpakai, untuk di manfaatkan.
mengidentifikasi bahan- digunakan dijadikan materi fashion
bahan alam yang ada di
Kab. Jember
Mempublikasikan hasil Informasi menjadi acuan Cara menginformasikan Variasi media Keakuratan dariinformasi
reaserch pada bagi masyarakat untuk jadi bahan-bahan tersebut yang disampaikan
masyarakat umum. bahan fashion
Menjalin kerjasama Apresiasi masyarakat Diperlukan kegiatan Tidak terbatas pada Pemahaman terhadap
dengan masyarakat cukup tinggi pelatihan untuk mengolah masyarakat yang terlibat bahan tersebut kurang
untuk mengembangkan bahan-bahan tersebut langsung
bahan
4 Memperbanyak media Variasi media informasi
informasi
Membuat sarana Website dengan berbagai
promosi dalam dua bahasa
bahasa (bahasa
IV - 1
Jember Fashion Carnaval
Indonesia dan bahasa
Inggris).
Menjalin kerjasama
dengan radio dalam
program acara khusus
wisata.
Menjalin kerjasama Belum ada liputan secara
dengan media televisi ekslusif pada event
untuk mempromosikan tersebut.
kegiatan wisata JFC
untuk skala nasional
dan internasional.
5 Menjalin kerjasama Banyak terdapat agen
dengan agen perjalanan perjalanan
Mengadakan kerjasama Hotel dan restoran
dengan hotel dan semakin berkembang
restoran
Kerjasama dengan
organisasi yang terkait
dengan kegiatan atau
atraksi wisata serta
kuliner.
IV - 2