Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Page 2
Yogyakarta, 06
Februari 2010
Daftar isi
6. Pembahasan ………………………………………………………………. 6
7. Kesimpulan ………………………………………………………………. 10
Page 3
8. Daftar Pustaka …………………………………………………………. 11
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Page 4
Menganalisis perilaku konsumen akan lebih mendalam dan
berhasil apabila kita dapat memahami aspek – aspek psikologis
manusia secara keseluruhan, kekuatan faktor sosial budaya dan
prisip – prinsip ekonomis serta strategi pemasaran.
Page 5
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Page 6
(Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan
keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses
mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan
barang – barang dan jasa).
Gerald Zaltman dan Melanie Wallendorf (1979:6) menjelaskan
bahwa: “consumer behavior are acts, process and social relationship
exhibited by individuals, group and organizations in the obtainment, use
of, and consequent experience with products, services and other
resources”.( Perilaku konsumen adalah tindakan – tindakan, proses, dan
hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam
mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu
akibat dari pengalamannya dengan produk pelayanan, dan sumber –
sumber lainnya).
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
perilaku konsumen adalah tidakan – tidakan yang dilakukan oleh individu,
kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan
keputusan atau organisasi yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang –
barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.
Page 7
Variabel intervening adalah variabel antara stimulus dan
respons. Variabel ini merupakan faktor internal individu,
termasuk motif - motif membeli, sikap terhadap suatu
peristiwa, dan persepsi terhadap suatu barang. Peranan
variabel intervening adalah untuk memodifikasi respons.
Page 8
Misalnya meramalkan merek produk yang paling mudah
diingat oleh konsumen.
3. Explanation, yaitu mempelajari sebab – sebab dari
beberapa aktivitas pembelian, seperti mempelajari
mengapa konsumen sering membeli barang dagangan
dengan merek yang sama. Apakah itu merupakan
kebiasaan ataukah karena mereka menyukai merek barang
tersebut?
4. Pengendalian, yaitu mempengaruhi dan mengendalikan
aktivitas – aktivitas konsumen pada masa yang akan
datang.
Page 9
Sheth juga memberikan beberapa perhatian terhadap
ketentuan bilamana keputusan membeli dilakukan bersama.
Menurut Sheth, keputusan bersama lebih disukai apabila:
1. Ada resiko yang cukup berat.
2. Pemakaian modal lebih besar daripada pembelian rutin.
3. Desakan waktu yang rendah.
4. Organisasi yang besar.
5. Organisasi yang didesentraslisasi.
Page 10
Model Perilaku Konsumen dari Francesco Nicosia
Dasar model perilaku konsumen ini paling sedikit melibatkan
dua orang yang berinteraksi, yaitu pejual membangkitkan
stimulus, misalnya meningkatkan permintaan atau merupakan
segmentasi pasar yang baru menghasilkan persepsi, belajar,
dan suatu output perilaku (misalnya produk baru). Sedangkan
variabel eksogennya adalah kepribadian, posisi ekonomis, dan
desakan keluarga. Output dari penjual menjadi stimulus bagi
pembeli. Keputusan atau output dari pembeli menjadi
stimulus kembali pada penjual. Pengambilan keputusan
konsumen dari model Nicosia melibatkan suatu firma. Firma
mempengaruhi perilaku konsumen, dan sebaliknya perilaku
konsumen dipengaruhi oleh firma
Page 11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hal lain yang harus diketahui oleh para calon pemasar adalah model
yang digunakan untuk menyelami psikologi konsumen dalam menanggapi
adanya suatu produk. Ke lima model ini mempunyai kekuatan untuk
menyatukan interelarasi antara sikap – sikap, kepribadian, peranan sosial,
struktur sosial, dan proses belajar.
Page 12
Pengendalian, merupakan fungsi yang digunakan dalam penyusunan
startegi pemasaran sehingga para pemasar tetap dapat mengikuti
perkembangan selera konsumen yang sering berubah - ubah.
Sumber Bacaan
Page 13