Professional Documents
Culture Documents
(hewan berbuku-buku)
Hewan ini memiliki ciri dengan kakinya yang
beruas-ruas atau bersegmen dengan bentuk tubuh
simetris bilateral dan terlindungi oleh rangka luar yang
kaku berupa kutikula yang mengandung zat kitin
(eksokelleton), contohnya udang, laba-laba, kepiting,
serangga dan kaki seribu.
Kaki renang
Kaki jalan
Capit Rahang atas &
Rahang bawah
Sistem saraf Crustacea disebut sebagai sistem saraf tangga
tali, dimana ganglion kepala (otak) terhubung dengan
antena (indra peraba), mata (indra penglihatan), dan
statosista (indra keseimbangan).
SISTEM SARAF CRUSTACEA
Sistem pencernaan Crustacea dimulai dari mulut, kerongkong,
lambung, usus, dan anus. Sisa metabolisme akan diekskresikan
melalui sel api. Hewan-hewan Crustacea bernapas dengan insang
yang melekat pada anggota tubuhnya dan sistem peredaran darah
yang dimilikinya adalah sistem peredaran darah terbuka. O 2 masuk
dari air ke pembuluh insang, sedangkan CO2 berdifusi dengan arah
berlawanan. O2 ini akan diedarkan ke seluruh tubuh tanpa melalui
pembuluh darah. Golongan hewan ini bersifat diesis (ada jantan
dan betina) dan pembuahan berlangsung di dalam tubuh betina
(fertilisasi internal). Untuk dapat menjadi dewasa, larva hewan
akan mengalami pergantian kulit (ekdisis) berkali-kali.
SISTEM PENCERNAAN CRUSTACEA
SEL API
Usus belakang
Usus tengah
SISTEM PEREDARAN DARAH CRUSTACEA
Klasifikasi
METAMORFOSIS
Kelompok Hemimetabola meliputi
beberapa ordo, antara lain: 2. Ordo Orthoptera (serangga
bersayap lurus)
Tubuh terdiri atas kepala (cephalo) dan perut (abdomen) tanpa dada
(toraks), dan beruas-ruas, terdiri atas ± 10 hingga 200 segmen. Dibagian
kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata
tunggal (ocellus). Penambahan jumlah segmen terjadi pada tiap pergantian
kulit.
Alat gerak pada kelompok hewan Chilopoda adalah satu pasang kaki di tiap
segmen perut kaki, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang kaki
pada tiap segmen perut, kecuali segmen terakhirnya. Eksoskeleton terdiri
dari kulit keras dari zat kitin yang berfungsi melindungi alat-alat dalam,
tempat melekatnya otot dan memberi bentuk tubuh. Zat kitin tidak larut
dalam air, alkohol, alkalis, asam maupun getah pencernaan hewan lain.
Kulit kitin yang tipis terletak pada perbatasan antara dua segmen, yaitu di
bawah kulit kitin yang tebal. Dengan adanya kulit kitin yang tipis inilah
maka hewan ini dapat bergerak leluasa. Kulit kitin ini mengalami eksdisis.
STRUKTUR TUBUH MYRIAPODA
STRUKTUR ORGAN MYRIAPODA
Kelas Chilopoda
TERIMAKASIH
Disusun oleh :
1. Anindya Ika Wardani
2. Anisa Wijayanti
3. Irma Dwi Suryani
4. Muly Andika
Kelas X-5