You are on page 1of 7

Nurul istiqomah

2309 030 075 Tugas Teknik Korosi

KOROSI PADA PAKU

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks


antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang
menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa
sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim
adalah perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi,
sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya
adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah
Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
(http://magicalxbit.livejournal.com/13661.html, pada 25 Maret 2011 jam 17.00)
Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang
penggunaannya sangat luas dalam kehidupan sehari-hari. Namun
kekurangan dari besi ini adalah sifatnya yang sangat mudah mengalami
korosi. Padahal besi yang telah mengalami korosi akan kehilangan nilai
jual da fungsi komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan sekaligus
membahayakan. Berdasarkan dari asumsi tersebut, percobaan ini
difokuskan dalam upaya pencegahan terjadinya peristiwa korosi ini
khususnya pada besi. Selain itu pada percobaan ini akan diketahui logam-
logam apa sajakah yang dapat menghambat terjadinya korosi sesuai
dengan sifat-sifat kimianya. (http://iefha-shun.blogspot.com/2009/10/laporan-
korosi_23.html, pada 25 Maret 2011)
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian
tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami
oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi
itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi
membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida
terhidrasi, , yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang
bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai
katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau
perbedaan rapatan logam itu.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam
karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan.
Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari
proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral
logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau
besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang
digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian,
baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi
(kembali menjadi senyawa besi oksida).
(http://magicalxbit.livejournal.com/13661.html, pada 25 Maret 2011 jam 17.00)

Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan besi berkarat
2. Untuk mengetahui logam yang meningkatkan korosi dan yang
menghambat korosi

Alat dan bahan Percobaan


1. Air
2. Cuka
3. Minyak sayur
4. Paku
5. Gelas 8 buah
6. NaCl
7. indikator pp
8. larutan H2SO4 2 M
9. agar-agar
10. K3Fe(CN)6 0,01 M
11. aquadest
12. tissue roll
13. plat seng
14. plat tembaga
15. plat aluminium
16. kertas label
17. tabung reaksi dan rak tabung reaksi
18. gelas piala 250 mL
19. kasa asbes
20. pembakar gas
21. neraca Ohaus
22. batang pengaduk
23. pipet tetes
24. pinset

Metodologi Percobaan
Percobaan I Faktor yang menyebabkan besi berkarat
1. Persiapkan 8 gelas kosong yang bersih
2. 2 gelas di isi dengan Air, lalu masukkan paku ke dalam 2 gelas yang
di isi Air, kemudian salah satu gelas tersebut di tutup rapat dan yang
satunya terbuka
3. 2 gelas selanjutnya di isi dengan cuka dan paku dan tutup rapat
salah satu gelas tersebut dan yang satunya terbuka
4. 2 gelas berikutnya di isi minyak sayur dan paku sama seperti di atas
5. selanjutnya 2 gelas terakhir hanya di isi dengan paku tanpa ada
yang lain dan satu gelas di tutup rapat sedangkan yang satunya
terbuka
6. Kedelapan gelas yang telah kita isi di simpan di tempat yang aman
dan tidak ada gangguan
7. Kita amati setiap harinya minimal selama satu minggu.
Percobaan II logam yang meningkatkan korosi dan yang menghambat
korosi
1. Dipanaskan kira-kira 100 mL air dalam gelas piala 250 mL sampai
mendidih
2. Ditambahkan 2 g agar-agar ke dalam air dan dipanaskan sambil
diaduk hingga larut.
3. Ditambahkan 5 g NaCl ke dalam larutan panas dan larutan tersebut
diaduk
4. Ditambahkan 2 mL indikator pp dan 1 mL K3Fe(CN)6 0,1 M, diaduk
dan dihentikan pemanasan. Larutan dibiarkan sampai hangat sebelum
digunakan.
5. Ditempatkan 4 paku besi pada tabung reaksi yang berisi 15 mL
H2SO4 2 M selama beberapa menit.
6. Didihkan air dalam gelas piala 250 mL didekantasi asam dari paku
dalam langkah 1 dibilas dengan air dan dengan hati-hati dimasukkan
paku-paku tersebut dalam air panas. Paku dipindahkan pada waktu
diperlukan dengan menggunakan gegep yang bersih.
7. Diberi label pada tabung reaksi 1 sampai 4. Pada tabung satu
dimasukkan satu paku bersih. Pada preparasi tiap tabung 2 sampai 4,
harus diingat bahwa potongan logam yang digunakan harus melekat
dengan kuat pada paku.
8. Paku dibungkus dengan foil Cu.
9. Dilakukan hal yang sama dengan langkah 8 terhadap foil Zn dan foil
Al. Dimasukkan paku-paku tersebut ke dalam tabung 2 sampai 4 dan
dituangkan gel indikator ke dalam tiap tabung sampai seluruh paku
tertutupi dengan gel, dihindari terbentuknya gelembung udara. Jika gel
indikator telah dingin sehingga sulit dituangkan, dipanaskan kembali
dan didinginkan hingga hangat.
10. Ditempatkan tabung satu sampai empat dalam rak tabung
dan diamati daerah yang berwarna yang muncul dalam gel.
Hasil pengamatan
Dari percobaan I bisa kita dapatkan bahwa Paku yang paling cepat
berkarat adalah paku yang di dalam gelas yang di isi air tanpa di tutup,
karena perkaratan pada paku tersebut di pengaruhi oleh Oksigen dan Air.
Paku yang tidak dapat berkarat adalah paku yang di dalam gelas di isi
minyak sayur yang di tutup rapat.
Urutan paku yang cepat berkarat adalah sebagai berikut :
1. Paku dalam gelas yang di isi air tanpa di tutup
2. Paku dalam gelas yang di isi air dan di tutup
3. Paku dalam gelas kosong yang terbuka
4. Paku dalam gelas berisi asam cuka tanpa di tutup
5. Paku dalam gelas yang berisi minyak tanpa di tutup
6. Paku dalam gelas yang berisi asam cuka,minyak dan gelas kosong
yang di tutup tidak berkarat
Pada Percobaan II digunakan agar-agar yang berfungsi sebagai
medium indikator, juga digunakan untuk mengetahui tempat-tempat
reaksi anoda dan katoda terjadi. Terlebih dahulu, agar-agar dilarutkan
dalam air mendidih, karena agar-agar tidak larut dalam air dingin.
Camouran kemudian ditambahkan NaCl yang berfungsi sebagai jembatan
garam yang dapat dinetralkan. Larutan OH-, warna merah muda dalam
gel menunjukkan tempat dimana reduksi. Selanjutnya dilakukan
penambahan K3Fe(CN)6 yang bertujuan untuk menunjukkan tempat
dimana Fe teroksidasi yang ditandai dengan adanya warna biru.
Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa reaksi Fe/Cu dan Fe dengan
larutan gel diperoleh warna biru. Hal ini membuktikan bahwa Fe
teroksidasi pada paku. Reaksi Fe/Zn diperoleh warna merah, yang
menunjukkan tempat terjadinya reduksi. Dapat diketahui bahwa logam Zn
adalah logam yang mampu melindungi besi karena adanya daya reduksi
yang kuat dari logam tersebut. Zn dan Al dapat menghambat terjadinya
korosi pada besi karena harga potensial elektrodanya lebih rendah dari
harga potensial reduksi Cu bila dibandingkan dengan Fe. Sedangkan
logam Cu meningkatkan korosi besi paku yang ditandai dengan adanya
warna biru, hal ini disebabkab karena Cu melindungi diri kemudian
melindungi Fe.
Jika dilihat dari potensial reduksi standar (Eo) masing-masing logam,
maka Al yang paling negatif (-1,66), kemudian Zn(-0,76), dan Cu yang
paling elekropositif dari ketiga logam yang diujikan (+0,34. Semakin
positif Eo semakin besar kecenderungan zat untuk tereduksi, tetapi
semakin mudah untuk teroksidasi. Berdasarkan harga Eo, logam Cu lebih
mudah tereduksi sehingga tidak dapat melindungi paku besi yang
memiliki Eo -0,44 dari korosi, sedangkan logam Zn dapat melindungi paku
dari korosi. Logam Al memiliki Eo lebih negatif dibanding Zn, dengan
demikian Al lebih mudah mengalami oksidasi daripada Zn, sehingga Al
lebih baik dalam melindungi besi daripada Zn.

Kesimpulan dan saran


Besi yang cepat berkarat adalah besi yang di dalam air yang
terbuka artinya pengaruh oksigen dan air sangat kuat. Faktor penyebab
besi berkarat adalah O2 dan H2O dan logam Cu dapat mempercepat korosi,
Zn dapat menghambat korosi, dan Al mudah menghambat korosi.
Agar tidak terjadi perkaratan yang tidak kita kehendaki seperti pada
pagar besi, maka kita harus melapisi pagar besi dengan cat atau logam
yang tahan korosi agar tidak di pengaruhi oleh O2 dan H2O.
Beberapa cara untuk menanggulangi besi atau logam lain agar tahan dari
proses perkaratan:
1. Melapisi besi atau logam lainnya dengan cat khusus besi yang
banyak dijual di toko-toko bahan bangunan.
2. Membuat logam dengan campuran yang serba sama atau homogen
ketika pembuatan atau produksi besi atau logam lainnya di pabrik.
3. Pada permukaan logam diberi oli atau vaselin
4. Menghubungkan dengan logam aktif seperti magnesium / Mg melaui
kawat agar yang berkarat adalah magnesiumnya. Hal ini banyak
dilakukan untuk mencegah berkarat
5. Melakukan proses galvanisasi dengan cara melapisi logam besi
dengan seng tipis atau timah yang terletak di sebelah kiri deret volta.
6. Melakukan proses elektro kimia dengan jalan memberi lapisan
timah seperti yang biasa dilakukan pada kaleng.

You might also like