Professional Documents
Culture Documents
Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan besi berkarat
2. Untuk mengetahui logam yang meningkatkan korosi dan yang
menghambat korosi
Metodologi Percobaan
Percobaan I Faktor yang menyebabkan besi berkarat
1. Persiapkan 8 gelas kosong yang bersih
2. 2 gelas di isi dengan Air, lalu masukkan paku ke dalam 2 gelas yang
di isi Air, kemudian salah satu gelas tersebut di tutup rapat dan yang
satunya terbuka
3. 2 gelas selanjutnya di isi dengan cuka dan paku dan tutup rapat
salah satu gelas tersebut dan yang satunya terbuka
4. 2 gelas berikutnya di isi minyak sayur dan paku sama seperti di atas
5. selanjutnya 2 gelas terakhir hanya di isi dengan paku tanpa ada
yang lain dan satu gelas di tutup rapat sedangkan yang satunya
terbuka
6. Kedelapan gelas yang telah kita isi di simpan di tempat yang aman
dan tidak ada gangguan
7. Kita amati setiap harinya minimal selama satu minggu.
Percobaan II logam yang meningkatkan korosi dan yang menghambat
korosi
1. Dipanaskan kira-kira 100 mL air dalam gelas piala 250 mL sampai
mendidih
2. Ditambahkan 2 g agar-agar ke dalam air dan dipanaskan sambil
diaduk hingga larut.
3. Ditambahkan 5 g NaCl ke dalam larutan panas dan larutan tersebut
diaduk
4. Ditambahkan 2 mL indikator pp dan 1 mL K3Fe(CN)6 0,1 M, diaduk
dan dihentikan pemanasan. Larutan dibiarkan sampai hangat sebelum
digunakan.
5. Ditempatkan 4 paku besi pada tabung reaksi yang berisi 15 mL
H2SO4 2 M selama beberapa menit.
6. Didihkan air dalam gelas piala 250 mL didekantasi asam dari paku
dalam langkah 1 dibilas dengan air dan dengan hati-hati dimasukkan
paku-paku tersebut dalam air panas. Paku dipindahkan pada waktu
diperlukan dengan menggunakan gegep yang bersih.
7. Diberi label pada tabung reaksi 1 sampai 4. Pada tabung satu
dimasukkan satu paku bersih. Pada preparasi tiap tabung 2 sampai 4,
harus diingat bahwa potongan logam yang digunakan harus melekat
dengan kuat pada paku.
8. Paku dibungkus dengan foil Cu.
9. Dilakukan hal yang sama dengan langkah 8 terhadap foil Zn dan foil
Al. Dimasukkan paku-paku tersebut ke dalam tabung 2 sampai 4 dan
dituangkan gel indikator ke dalam tiap tabung sampai seluruh paku
tertutupi dengan gel, dihindari terbentuknya gelembung udara. Jika gel
indikator telah dingin sehingga sulit dituangkan, dipanaskan kembali
dan didinginkan hingga hangat.
10. Ditempatkan tabung satu sampai empat dalam rak tabung
dan diamati daerah yang berwarna yang muncul dalam gel.
Hasil pengamatan
Dari percobaan I bisa kita dapatkan bahwa Paku yang paling cepat
berkarat adalah paku yang di dalam gelas yang di isi air tanpa di tutup,
karena perkaratan pada paku tersebut di pengaruhi oleh Oksigen dan Air.
Paku yang tidak dapat berkarat adalah paku yang di dalam gelas di isi
minyak sayur yang di tutup rapat.
Urutan paku yang cepat berkarat adalah sebagai berikut :
1. Paku dalam gelas yang di isi air tanpa di tutup
2. Paku dalam gelas yang di isi air dan di tutup
3. Paku dalam gelas kosong yang terbuka
4. Paku dalam gelas berisi asam cuka tanpa di tutup
5. Paku dalam gelas yang berisi minyak tanpa di tutup
6. Paku dalam gelas yang berisi asam cuka,minyak dan gelas kosong
yang di tutup tidak berkarat
Pada Percobaan II digunakan agar-agar yang berfungsi sebagai
medium indikator, juga digunakan untuk mengetahui tempat-tempat
reaksi anoda dan katoda terjadi. Terlebih dahulu, agar-agar dilarutkan
dalam air mendidih, karena agar-agar tidak larut dalam air dingin.
Camouran kemudian ditambahkan NaCl yang berfungsi sebagai jembatan
garam yang dapat dinetralkan. Larutan OH-, warna merah muda dalam
gel menunjukkan tempat dimana reduksi. Selanjutnya dilakukan
penambahan K3Fe(CN)6 yang bertujuan untuk menunjukkan tempat
dimana Fe teroksidasi yang ditandai dengan adanya warna biru.
Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa reaksi Fe/Cu dan Fe dengan
larutan gel diperoleh warna biru. Hal ini membuktikan bahwa Fe
teroksidasi pada paku. Reaksi Fe/Zn diperoleh warna merah, yang
menunjukkan tempat terjadinya reduksi. Dapat diketahui bahwa logam Zn
adalah logam yang mampu melindungi besi karena adanya daya reduksi
yang kuat dari logam tersebut. Zn dan Al dapat menghambat terjadinya
korosi pada besi karena harga potensial elektrodanya lebih rendah dari
harga potensial reduksi Cu bila dibandingkan dengan Fe. Sedangkan
logam Cu meningkatkan korosi besi paku yang ditandai dengan adanya
warna biru, hal ini disebabkab karena Cu melindungi diri kemudian
melindungi Fe.
Jika dilihat dari potensial reduksi standar (Eo) masing-masing logam,
maka Al yang paling negatif (-1,66), kemudian Zn(-0,76), dan Cu yang
paling elekropositif dari ketiga logam yang diujikan (+0,34. Semakin
positif Eo semakin besar kecenderungan zat untuk tereduksi, tetapi
semakin mudah untuk teroksidasi. Berdasarkan harga Eo, logam Cu lebih
mudah tereduksi sehingga tidak dapat melindungi paku besi yang
memiliki Eo -0,44 dari korosi, sedangkan logam Zn dapat melindungi paku
dari korosi. Logam Al memiliki Eo lebih negatif dibanding Zn, dengan
demikian Al lebih mudah mengalami oksidasi daripada Zn, sehingga Al
lebih baik dalam melindungi besi daripada Zn.