You are on page 1of 13

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)

disusun untuk memenuhi Ujian Praktikum Keperawatan Jiwa II

disusun oleh:
Kelompok 2
1. Khoirul Romadhan 082310101031
2. Chahyarina Putri 082310101043
3. Irwina Angelia S. 082310101052
4. Fitrio Deviantony 082310101056
5. Josi Novarianto 082310101061
6. Rizka Annisa Hanif 082310101067
7. Tony Hadi P. 082310101074

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2011
A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai makhluk sosial hidup berkelompok dan saling
berhubungan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Secara alamiah individu selalu
berada dalam kelompok. Dengan demikian pula dasarnya individu memerlukan
hubungan timbal balik yang didapatkan melalui kelompok. Penggunaan kelompok
dalam praktek keperawatan jiwa memberikan dampak positif dalam upaya
pencegahan. Pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan jiwa seseorang.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh individu atau klien melalui terapi
aktifitas kelompok melalui  dukungan  pendidikan,  meningkatkan  hubungan
interpersonal. (Barkhead,  1989).
Kepuasan berhubungan dapat dicapai jika individu dapat terlibat secara
aktif dalam proses berhubungan. Peran serta yang tinggi daiam berhubungan
disertai respon lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerja
sama, hubungan timbal balik yang sinkron (Stuart &Sundeen, 1995).
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.
Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target
asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika. TAK orientasi realita (untuk klien
halusinasi yang telah mengontrol halusinasinya, klien waham yang telah dapat
berorientasi kepada realita dan sehat secara fisik). Interaksi yang saling
bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih
perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptif.
Fokus terapi aktivitas kelompok ini adalah mengajarkan klien untuk
bekerjasama dcngan klien lain dalam melakukan permaian, yang bertujuan untuk
meningkatkan hubungan sosialisasi klien dengan orang lain.Untuk mengatasi
gangguan interaksi pada klien jiwa, terapi aktifitas kelompok sering diperlukan
dalam praktik keprawatan jiwa karena merupakan keterampilan terapeutik. Terapi
aktifitas  kelompok  merupakan bagian dari  terapi  modalitas  yang  berupaya
meningkatkan psikoterapi dengan sejumlah klien dalam waktu yang bersamaan. 
Adapun tujuan umum dari terapi aktifitas kelomok ini yaitu tujuan
terapeutik dan tujuan rehablitasi. Tujuan terapeutik meliputi:
1. Menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi intraksi
2. Mendorong sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar klien)
3. Mendorong stimulus realitas dan respon individu
4. Memotivasi dan mendorong fungsi kognitif dan afektif
5. Meningkatakan rasa dimiliki
6. Meningkatkan rasa percaya diri
7. Belajar cara baru dalam menyelsaikan masalah
Tujuan rehabilitasi meliputi:
1. Meningkatkan kemampuan untuk ekspresi diri
2. Meningkatkan kemampuan empati
3. Meningkatkan keterampilan social
4. Meningkatkan pola penyelsaian masalah

B. Macam-macam TAK
1. Pengertian
Terapi aktifitas kelompok (TAK) merupakan terapi modalitas
keperawatan untuk ditujukan pada kelompok klien dengan masalah
yang sama. TAK dibagi menjadi empat, yakni terdiri dari:
1. Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) Sosialisasi
TAK Sosialisasi merupakan terapi yang dilakukan terhadap
sekelompok klien dalam upaya memfasilitasi kemampuan
klien untuk melakukan sosialisasi dengan orang lain dalam
kelompok terapi.
2. Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) Stimulasi Kognitif atau
Persepsi
TAK Stimulasi Persepsi merupakan terapi yang menggunakan
aktifitas sebagai stimulus guna meningkatkan kepercayaan diri
dan terkait dengan pengalaman dan atau kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok.
3. Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) Stimulasi Sensori
TAK Stimulasi Sensori merupakan terapi aktifitas yang
melibatkan kelompok dengan aktifitas stimulasi sensori
sebagai upaya menstimulasi pancaindra agar memberi respon
yang adekuat.
4. Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) Stimulasi Realita
TAK Stimulasi Realita merupakan terapi yang melibatkan
kelompok sebagai upaya untuk orientasi pada keadaan nyata
pada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan atau
tempat, dan waktu.

2. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaaan terapi aktifitas kelompok (TAK) sendiri
sesuai dengan jenis TAK yang dilakukan, yakni:
a) TAK Sosialisasi (TAKS)
Tujuan Umum: meningkatkan hubungan sosial klien dalam
kelompok secara bertahap
Tujuan Khusus:
1. klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama
lengkap, nama panggilan, asal dan hobi,
2. klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok,
3. klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok,
4. klien mampu bercakap-cakap topik tertentu,
5. klien mampu bercakap-cakap masalah pribadi,
6. klien mampu bekerjasama dalam permainan sosialisasi
kelompok,
7. klien mampu mengevaluasi kemampuan sosialisasi.
b) TAK Stimulasi Persepsi
Digunakan untuk klien yang mengalami waham. Terapi
menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan
pengalaman dan kehidupan untuk didiskusikan di dalam kelompok.
Tujuan Umum :
Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
diakibatkan oleh paparan stimulus.
Tujuan Khusus :
- Klien mampu mempersepsikan stimulus yang dipaparkan
kepedanya
- Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus
yang dihadapinya.

c) TAK Stimulasi Sensori


Tujuan Umum : Untuk mengetahui pengaruh TAK stimulasi
sensori terhadap kemampuan klien memberi respon dan
mengekspresikan perasaan.
Tujuan Khusus :
a. Untuk mengidentifikasi kemampuan klien memberi respon dan
mengekpresikan perasaan sebelum dilakukan pelaksanaan terapi
aktivitas kelompok stimulasi sensori.
b. Untuk mengidentifikasi kemampuan klien memberi respon dan
mengekpresikan perasaan setelah dilakukan pelaksanaan terapi
aktivitas kelompok stimulasi sensori.
c. Menganalisis pengaruh terapi Aktivitas Kelompok stimulasi
sensoris terhadap kemampuan klien memberi respon dan
mengekpresikan perasaan sebelum dan sesudah terapi
d) TAK Orientasi Realita
Tujuan Umum : Klien mampu mengenali orang, tempat, dan
waktu sesuai dengan kenyataan
Tujuan Khusus :
1. Klien mampu mengenal nama-nama perawat dan nama klien
lain,
2. Klien mampu mengenal tempat: nama RS, nama ruang rawat,
kamar tidur, ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar
mandi, dan WC,
3. Klien mampu mengenal waktu dengan tepat (tanggal, hari, dan
tahun).

3. Indikasi
Indikasi pelaksanaan TAK terbagi dalam jenis TAK yang dilakukan,
yakni:
a) Indikasi TAK Sosialisasi, yaitu:
- pasien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi
interpersonal,
- klien baru masuk, dan
- klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai
dengan stimulus.
b) Indikasi TAK Stimulasi Persepsi, yaitu:
- pasien dengan halusinasi tahap maintenance (untuk TAK
Stimulasi Persepsi: Halusinasi),
- pasien yang mengalami harga diri rendah (untuk TAK Stimulasi
Persepsi: Harga Diri Rendah), dan
- pasien perilaku kekerasan yang telah kooperatif (untuk TAK
Stimulasi Persepsi: Perilaku Kekerasan).
c) Indikasi TAK Stimulasi Sensori, yaitu:
- klien isolasi sosial, menarik diri, harga diri rendah yang disertai
dengan kurang komunikasi verbal.
d) Indikasi TAK Orientasi Realita, yaitu:
- klien halusinasi, demensia, kebingungan, tidak kenal dirinya,
salah mengenal orang lain, tempat dan waktu.
C. MASALAH KEPERAWATAN
1. Diagnosis Keperawatan
Gangguan proses pikir : waham.

2. Pengertian
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian
realitas yang salah. Gangguan proses pikir adalalah keadaan ketika
individu mengalami suatu gangguan dalam aktivitas mental, seperti
berpikir sadar, orientasi realitas, pemecahan masalah, penilaian, dan
pemahaman yang berhubungan denganm koping, kepribadian dan
atau gangguan jiwa.

3. Tujuan Umum
Klien dapat mempersepsikan sesuai dengan realita.
Tujuan Khusus
a. Klien dapat berorientasi kepada realita secara bertahap
b. Klien mampu berorientasi dengan orang lain dan lingkungan
c. Klien dapat memenuhi kebituhannya
d. Klien dapat melatih kemampuan yang dimiliki
e. Klien dapat menggunakan obat secara teratur

D. TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK YANG DILAKUKAN


1. Metode Therapy Aktifitas Kelompok
Metode yang digunakan pada therapy aktifitas kelompok (TAK) ini
adalah metode:
a. Diskusi kelompok
b. Orientasi lapangan

2. Tujuan Therapy Aktivitas Kelompok


a. Klien mampu mengenal nama rumah sakit.
b. Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat.
c. Klien mampu mengenal kamar tidur
d. Klien mampu mengenal tempat tidur
e. Klien mampu mengenal ruang perawat, ruang istirahat, ruang
makan, kamar mandi, dan WC

3. Kriteria Anggota
Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini
adalah klien dengan riwayat gangguan halusinasi dimensia,
kebingungan tidak kenal dirinya, salah mengenal orang lain, tempat
dan waktu

4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Therapy Aktifitas Kelompok ini dilaksanakan pada:


Hari, Tanggal          : Kamis, 07 April 2011
Waktu                     : Pukul 09.00 WIB s.d selesai
Tempat                    : Ruang Kalimutu RSJ Sumber Waras Jember

5. Setting Tempat
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
b. Ruangan nyaman dan tenang.

6. Nama Klien dan Ruangan


Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang
Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK yaitu:
a. Tn. Hendra
b. Tn. Amir
c. Ny. Bunga
d. Tn. Jalaluddin
e. Ny. Ria
7. Media dan Alat
TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik,
penggunaan alat hanya yang ada diruangan saja seperti:
a. Tape recorder
b. Kaset lagu “dangdut”
c. Bola tenis
d. Spidol
e. Papan tulis

8. Susunan Pelaksana

Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas


setiap Sesi yang telah disepakati. Sebagai berikut:
a. Leader : Rizka Anisa Hanif
b. Co. Leader  : Tony Hady Purwanto   
c. Fasilitator 1 : Chahyarina Putri P
d. Fasilitator 2 : Josi Novarianto
e. Fasilitator 3 : Fitrio Deviantony
f. Fasilitator 4 : Irwina Angelia S
g. Observer : Khoirul Romadhan

9. Uraian Tugas Pelaksana


a. Leader
Tugas:
1) Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.
2) Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalanny therapy.
3) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
4) Memimpin diskusi kelompok.
b. Co. Leader
Tugas:
1) Membuka acara.
2) Mendampingi Leader.
3) Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
4) Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
5) Menutup acara diskusi.
c. Fasilitator
Tugas:
1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
2) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota
kelompok untuk aktif mengikuti jalannya therapy.
d. Observer
Tugas:
1) Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format
yang tersedia).
2) Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai
persiapan, proses, hingga penutupan

10. Cara Kerja


Tahap Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis pada klien.
2) Terapis dan klien memakai papan nama.
b. Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah klien masih ingat nama-nama klien yang
lain
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengenal tempat
yang biasa dilihat.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut.
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis.
- Lama kegiatan 45 menit.
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
Tahap kerja
a. Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit, nama
ruangan; klien diberi kesempatan menjawab. Beri pujian pada
klien yang mampu menjawab dengan tepat.
b. Terapis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu
dangdut, sedangkan bola tenis, diedarkan dari satu peserta ke
peserta yang lain searah jarum jam. Pada saat lagu berhenti, klien
yang sedang memegang bola tenis akan diminta menyebutkan
nama rumah sakit dan nama ruangan tempat klien dirawat.
c. Terapis menyalakan tape recorder, menghentikan lagu, dan
meminta klien yang memegang bola tenis untuk menyebutkan
nama ruangan dan nama rumah sakit. Kegiatan ini diulang sampai
semua peserta mendapat giliran.
d. Terapis memberikan pujian saat klien dapat menyebutkan dengan
benar.
e. Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan
fungsi ruangan yang ada. Kantor perawat, kamar mandi, WC,
ruang istirahat, ruang TAK, dan ruang lainnya
Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut, Terapis menganjurkan klien untuk menghafal
nama-nama tempat
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang yaitu,
mengenal waktu.
2) Menyepakati waktu dan tempat.

11. Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
Nama Klien
Tn.
No Aspek yang dinilai Tn. Ny. Tn. Ny.
Hendr
Amir Bunga Jalalludin Ria
a
1 Mengikuti kegiatan
dari awal sampai akhir
2 Menyebutkan nama
ruangan
3 Menunjukan letak
kantor perawat
4 Menyebutkan letak
kamar mandi dan WC
5 Menyebutkan letak
kamar tidur

Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 2 TAK
orientasi realitas tempat. Klien mampu menyebutkan nama ruangan
dan letak kamar tidur yang lain belum mampu. Orientasikan klien
dengan tempat-tempat diruangan
12. Setting Tempat
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
b. Ruangan nyaman dan tenang

13. Penutup
Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungan serta
partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan terimakasih.

You might also like