You are on page 1of 18

STEP 1

1. Diagnosis :

- Kesimpulan dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lainnya. - Penentuan jenis penyakit yang diderita pasien. (Kamus Kedokteran, dr. Hendra T. Laksman)
-

Diagnosis (KBBI) diagnosis n 1 penentuan jenis penyakit dng cara meneliti (memeriksa) gejala-gejalanya

2. Medis

- Bagian dari ilmu kesehatan yang berhubungan dengan perawatan kesehatan dan pemulihannya dengan menghilangkan penyakit
-

Medis (KBBI) medis /mdis/ a termasuk atau berhubungan dng bidang kedokteran: kita masih memerlukan banyak tenaga -- untuk menangani masalah kesehatan di daerah

3. Therapy
-

Usaha menyembuhkan orang yang sakit.

- Cara pengobatan (Kamus Kedokteran, dr. Hendra T. Laksman)


-

Terapi (dari KBBI) terapi /trapi/ n usaha untuk memulihkan kesehatan orang yg sedang sakit; pengobatan penyakit; perawatan penyakit: mula-mula tim dokter mempelajari gejala-gejala penyakitnya kemudian menentukan -- nya yg tepat;

4. Critical Thinking :

- Berpikir kritis - Pemikiran kenyataan, seseorang riset dalam menghadapi masalah akal berdasarkan kemudian

dengan

menggunakan

sehat

diaplikasikan untuk menganalisa, sintesa, serta evaluasi terhadap masalah yang dihadapi 5. Refleksi :

- Mengevaluasi atau introspeksi diri atas apa yang telah dilakukan sebelumnya 6. Clinical reasoning : - Sebuah pemikiran yang mendukung suatu pendapat untuk

menghasilkan kesimpulan berdasarkan bukti-bukti yang ada - Pemikiran yang terjadi ketika berbagai info yang diperoleh oleh seorang dokter melalui kegiatan anamnesis dan pemeriksaan fisik kemudian disintesis dan diintregasikan dengan pengetahuan sebelumnya yang digunakan untuk mendiagnosis pasien

7. Smart thinking - Kemampuan

: untuk berpikir efektif yang dilandasi dengan

pengetahuan yang luas dan mampu menganalisa sebab akibat dari masalah yang dihadapi 8. Prosedur Medis : - Tatalaksana Ketentuan yang digunakan dalam bidang kesehatan sesuai dengan

ketentuan yang sudah ditetapkan. www.fk.ui.com

STEP 2
Keyword 1. Critical thinking 2. Clinical Reasoning 3. Smart Thinking 4. Diagnosis 5. Prosedur Medis

CRITICAL THINKING DAN SMART THINKING DALAM CLINICAL REASONING UNTUK MELAKUKAN DIAGNOSIS SESUAI PROSEDUR MEDIS

STEP 3
CRITICAL THINKING

1. Definsi critical thinking

Jawab

; seseorang riset dalam menghadapi masalah akal berdasarkan kemudian

- Pemikiran kenyataan,

dengan

menggunakan

sehat

diaplikasikan untuk menganalisa, sintesa, serta evaluasi terhadap masalah yang dihadapi - Schafersman (1991) menyatakan bahwa berfikir kritis adalah berfikir dengan benar berdasarkan pengetahuan yang relevan dan reliable, atau cara fikir yang beralasan, relfektif, bertanggungjawab, dan mahir. - John Dewey, dikutip oleh Fisher (2001), critical thinking adalah pertimbangan yang aktif dan tepat serta berhati-hati kesimpulan.
-

atas

keyakinan

dan

keilmuan

untuk

mendukung

Fisher (2001)juga mengambil pendapat Ennis: critical thinking adalah kegiatan berfikir yang beralasan dan reflektif yang memfokuskan pada apa yang diyakini dan apa yang akan dilakukan.

- The APA Concensus Definition (dalam Facione, 1996) berfikir kritis sebagai keputusan yang memiliki tujuan dan dilakukan sendiri oleh pelaku kegiatan berfikir, sebagai hasil dari kegiatan interpretasi, analisis, evaluasi dan inferensi serta penjelasan dari pertimbangan yang didasarkan pada bukti, konsep, metodologi, kriteriologi dan kontekstual, yang kemudian melandasi keputusan yang dibuat oleh orang tersebut.

Critical thinking= proses mental untuk menganalisis / megevaluasi suatu informasi dari hasil pengamatan, penelitian dan pengalaman akal sehat / komunikasi sehingga dapat diyakini dan diterapkan sesuai tujuan. http://elearning.unej.ac.id/courses/DOLLIS/document/criti cal_thinking.doc?cidReq=DOLLIS.

2. Manfaat critical thinking

Jawab

- Memperoleh kesimpulan yang tepat dan logis untuk menyelesaikan masalah secara efektif - Membuat kita menjadi lebih peka terhadap suatu masalah - Mengenali suatu masalah untuk mengetahui kebenarannya

- Membantu dalam menginterprestasi bacaan. - Membantu mahasiswa menevaluasi dan menerapkan materi yang dibaca - Membantu mahasiswa merencanakan dan mengorganisasikan pemikiran mereka - Membantu mahasiswa dalam menganalisa, mengevaluasi dan melakukan tindakan terhadap suatu informasi. (sumber:www.ugm.com)
3. Tujuan critical thinking

Jawab

- Agar kita menjadi lebih cepat, tepat dan tanggap dalam menghadapi masalah. - Agar kita tidak hanya mengetahui tapi juga memahami masalah yang sedang dihadapi
-

Agar mahasiswa dapat menerima atau menolak sumber nilai dan kesimpulan yang didasarkan pada pengalaman penilaian dan keyakinan (www.studygs.net/indon.htm).
Sebagaimana diketahui, tujuan dari berpikir kritis adalah untuk mendapatkan suatu pemahaman, mengevaluasi dan kemudian

menyelesaikan suatu permasalahan. (Paper : Telaah Kritis Terhadap Critical Reasoning dalam Konteks Critical Thinking, Endang Lestari)
-

Dunia mengalami perubahan, demikian yang disampaikan oleh Paul dan Elder (2002). Kita tidak akan bisa mengikuti perubahan tersebut tanpa merubah cara berfikir kita secara revolusioner.

4. Langkah-langkah dalam melakukan critical thinking Jawab ;

- a. identifikasi masalah b. analisa masalah c. sintesa masalah d. evaluasi e. ??

- Lynch dan Wolcott (2001) mengemukakan langkah-langkah yang lebih sederhana dalam berfikir kritis. Ada empat langkah yang dikemukakan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah, informasi relevan dan sesuatu yang belum jelas 2. Melakukan eksplorasi terhadap interpretasi dan hubungannya 3. Membuat prioritas alternatif penyelesaian dan mengkomunikasikan kesimpulan 4. Mengintegrasikan, memonitor, dan memperbaiki strategi untuk menyelesaikan kembali permasalahan. http://elearning.unej.ac.id/courses/DOLLIS/document/c ritical_thinking.doc?cidReq=DOLLIS

- Facione (2004) menjelaskan bahwa bagian penting dalam kegiatan berfikir kritis adalah interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, penjelasan dan pengaturan/pengelolaan diri. 5. Kriteria seseorang yang critical thinking Jawab ;

- Selalu menganalisis informasi yang diterima - Bijak dalam mengambil keputusan - Berpikir panjang sebelum melakukan suatu tindakan - Fokus dalam menyelesaikan suatu masalah

- Carrol (2004) dan Facione (1996, 2004) menyimpulkan beberapa ciri-ciri critical thinker yang ideal yaitu: terbiasa ingin tahu, banyak pengetahuan, menyampaikan alasan yang terpercaya, tanpa prasangka , fleksibel dalam mempertimbangkan berbagai alternatif dan pendapat , berpandangan terbuka di dalam megevaluasi, jujur di dalam menghadapi bias pribadi, bijaksana di dalam membuat penilaian, berkeinginan mempertimbangkan kembali

pendapatnya dan pandangannya ketika refleksi yang dilakukannya dengan jujur mengharuskannya untuk merubah pandangannya tersebut, bersih dari isu-isu, rapi di dalam hal yang rumit, rajin di dalam mencari informasi terkait, layak di dalam pemilihan ukuran-ukuran, fokus di dalam pemeriksaan. - Terbiasa ingin tahu - Banyak pengetahuan - Menyampaikan alas an yang terpecaya tanpa prasangka - Fleksibel pendapat - Berpandangan terbuka dalam mengevaluasi - Jujur dalam menghadapi bias pribadi - Bijaksana di dalam membuat penilaian - Berkeinginan mempertimbangkan kembali pendapatnya dan dalam mempertimbangkan berbagai alternative dan

pandangannya ketika refleksi yang dilakukannya dengan jujur mengharuskannya merubah pandangannya tersebut

- Bersih dari isu-isu - Rapi di dalam hal yang rumit - Rajin di dalam mencari informasi terkait - Layak di dalam pemilihan ukuran-ukuran - Fokus di dalam pemeriksaan Sumber: www.unissula.ac.id

SMART THINKING 1. Definsi smart thinking Jawab ; untuk berpikir efektif yang dilandasi dengan

- Kemampuan

pengetahuan yang luas dan mampu menganalisa sebab akibat dari masalah yang dihadapi
-

Adalah berpengetahuan luas dan mampu mengetahui proses sebabakibat dari masalah-masalah yang dihadapi. Sumber: Michael Sccriven dan Richard Paul

2. Manfaat smart thinking Jawab ;

- Mampu menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat - Menjadi pribadi yang intelektual
o Berfikir cerdas mendorong melakukan tindakan cerdas o Semakin kreatif seseorang, semakin banyak alternative penyelesaiannya

o Mampu melihat persoalan dari banyak perspektif www.sinarharapan.co.id

3. Tujuan smart thinking - Untuk mengasah kemampuan critical thinking seseorang - Untuk 4. Langkah-langkah dalam melakukan smart thinking - a. memiliki pengetahuan tentang masalah yang dihadapi b. refleksi c. mengintegrasikan pengetahuan yang dimiliki untuk meyelesaikan masalah yang dihadapi d. 5. Kriteria seseorang yang smart thinking - Memiliki wawasan yang luas - Cerdas - Berpikir logis dan kreatif - Cepat, tepat dan tanggap dalam menghadapi suatu masalah 6. Perbedaan antara smart thinking dan critical thinking

Berdasarkan definisi CT : berfikir dengan benar berdasarkan pengetahuan yang relevan dan reliable, atau cara

fikir yang beralasan, relfektif, bertanggungjawab, dan mahir. Schafersman (1991) Smart Thinking

Pengetahuan luas dan mampu mengetahui proses sebab-akibat dari masalah-masalah yang dihadapi.

(sumber:Michael Scriven dan Richard Paul)

penyelesaian masalah dengan menggunakan strategi-strategi. (www.cambridge.org).

Berdasarkan langkah-langkah Critical thinking: 1. buatlah daftar pendapat dan kumpulkan argumentasi yang mendukung tiap pendapat tersebut 2. pecahkan argumentasi yang anda dapatkan pada langkah pertama menjadi kalimatkalimat pendukungnya dan carilah implikasi dari kalimat-kalimat ini 3. carilah kontradiksi pada kalimat-kalimat dan implikasinya yang anda dapatkan pada langkah kedua 4. dari argumen-argumen yang anda dapatkan susunlah berdasarkan argumen-argumen yang saling bertentangan yang berbobot untuk argumen-argumen tersebut 5. tinjaulah bobot dari setiap klaim (www.Priyadi.net) Smart thinking:

1. melihat persoalan anda dengan berbagai cara yang berbeda dan mencari perspektif baru yang belum pernah dipakai orang lain 2. membayangkan bagaimana penyelesaian yang akan dipilih 3. produktif menghasilkan solusi. 4. membuat kombinasi-kombinasi baru. 5. membentuk hubungan-hubungan membuat hubungan antara persoalan yang berbedabeda. 6. berpikir secara metafor(menerima persamaan antara dua keberadaan yang berbeda dan menghubungkannya). 7. persiapkan diri untuk menghadapi persoalan (http://www.studygs.net.com/indon/genius.ht m).
CLINICAL REASONING 1. Definisi clinical reasoning Jawab ;

- Groves dkk. (2002) mengambil pendapat Newble menjelaskan bahwa clinical reasoning adalah proses kognitif yang terjadi ketika berbagai informasi yang diperoleh dokter baik melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik atau melalui kasus klinik yang diberikan pada mahasiswa kedokteran disintesis dan diintegrasikan dengan

penegtahuan dan pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya oleh dokter dan mahasiswa tersebut yang kemudian dipergunakan untuk mendiagnosis dan menatalaksana masalah pasien.

Merupakan proses berpikir untuk memberi makna dari suatu temuan klinik. www.fkundip.ac.id

2. Mengapa critical dan smart thinking perlu diterapkan dalam clinical

reasoning?? Jawab ;

- Agar tepat dalam memberikan suatu penyelesaian masalah - Agar dapat menganalisa suatu masalah dengan berpikir logis - karena setiap pasien dan masalahnya memiliki karakteristik masingmasing yang unik dan khas, sehingga harus dipertimbangkan secara menyeluruh. Inilah salah satu hal yang menjadi alasan mengapa berfikir kritis harus diterapkan dalam clinical reasoning. 3. Tujuan clinical reasoning Jawab ;

- Menjadi dasar sebelum menentukan diagnose


-

digunakan untuk mengambil keputusan klinis dengan membuat diagnosis dan menatalaksana masalah pasien.(grove 2002)

4. Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan clinical reasoning Jawab ;

- a. smart thinking b. critical thinking - Interpretasi : menggali info sebanyak2nya Analisis: menganalisa info dg menghubungkan dg bukti yang ada

Evaluasi: mengkaji bukti yang ada supaya bisa ditetapkan menjadi diagnosis Inferensi: penyimpulan diagnosis dan rencana terapi bagi pasien Explanasi: penjelasan yang baik dan benar serta etis kepada pasien Self regulation: apakah tindakan2 td sudah benar?? (Facione, 2004) Dan kemudian clinical reasoning menghasilkan keputusan yang digunakan untuk menatalaksana pasien. DIAGNOSIS 1. Definisi Jawab ;

- Kesimpulan dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lainnya. - Penentuan jenis penyakit yang diderita pasien. (Kamus Kedokteran, dr. Hendra T. Laksman)

2. Langkah-langkah melakukan diagnosis Jawab


-

Interpretasi (Anamnesis dan pemeriksaan fisik)

- Analisis (Menghubungkan informasi-informasi yang diterima) - Evaluasi (Menemukan pilihan-pilihan diagnosis yang mengarah) - Interferensi (Menghubungkan dengan informasi yang diperoleh dengan PK dalam menyelesaikan masalah)

- Anamnesis (Kane et al; Hadi Martono; 1999) Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Tambahan Pemeriksaan tambahan disesuaikan dengan kemampuan ekonomi penderita, tingkat keahlian pemeriksa (perawat/dokter umum/dokter spesialis), tetapi minimal harus mencakup pemeriksaan rutin usia lanjut. Pemeriksaan laboratorium rutin di sini meliputi: Pemeriksaan darah, urin, feces rutin, gula darah, lipid, fungsi hepar/renal, albumin/globulin, elektrolit (terutama FE, Ca, P, sedang trace elements bila ada indikasi saja). Perlu pula pemeriksan X-foto thorax dan EKG. EEG, EMG, CT-scan, Echo-c, dan sebagainya hanya dilakukan bila perlu. Pemeriksaan Fungsi Penatalaksanaan dan Pengobatan Medik

Dalam menegakkan diagnosis atau hipotesis, paling tidak langkah yang dilakukannya adalah menginterpretasi, menganalisis, dan mengevaluasi data (sign, symptoms dan pemeriksaan penunjang) kemudian melakukan inferensi dengan mengambil keputusan diagnosis. Interpretasi dilakukan dengan mengumpulkan dan memahami informasi tersebut, melalui kegiatan anamnesis dan pemeriksaan fisisk; analisis dilakukan dengan menghubungkan sign, symptoms dan hasil pemeriksaan penunjang dengan kemungkinan diagnosis; evaluasi dilakukan dengan mengevaluasi pilihan-pilihan diagnosis, inferensi dilakukan dengan memilih informasi penting yang telah dimilikinya (berupa ilmu pengetahuan dan kondisi pasien) yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah dan mengambil

keputusan, serta membuat simpulan keputusan (yakni diagnosis dan managemen penyakit pasiennya).

- Jika proses tersebut dilanjutkan dengan memberikan penjelasan


kepada pasien tentang logika hasil diagnosisnya managemen yang akan diterapkannya, maka dan logika dokter telah

menerapkan kemampuan menjelaskan, salah satu kemampuan critical thinker. Selanjutnya, setelah itu, jika dokter tetap melakukan evaluasi dan memonitor seluruh kegiatan fikir yang dilakukannya dalam mengambil keputusan, maka dokter tersebut telah melakukan self regulation.

3. Tujuan diagnosis Jawab ;

- Agar dapat menjadi acuan untuk melakukan tindak lanjut terhadap kesimpulan yang diperoleh
-

Dari saling berbagi informasi didapat keputusan yang tepat tentang status pengobatan, perawatan bagi pasien guna meraih kesembuhan dan kepuasan pasien. (Blog Pribadi, dr. Ki Hajar Riyanto, Kompor Bandung)
-

Untuk mengidentifikasi suatu penyakit atau mengenali suatu

penyakit. (Kamus Kedokteran Dorland)

4. Bagaimana pengaruh clinical reasoning terhadap diagnosis Jawab ;

Dapat melakukan diagnosis yang tepat

- Menghindari bias kognitif - Dapat menentukan pilihan terapi


-

Dapat menatalaksana pasien (www.fkundip.ac.id)

PROSEDUR MEDIS 1. Definisi Jawab ;

a procedure employed by medical or dental practitioners [sumber: http://www.thefreedictionary.com/medical+procedure]

2. Macam-macam prosedur medis Jawab ;

- Anamnesis - Pemeriksaan a. Pemeriksaan fisik b. Pemeriksaan penunjang c. Diagnosis sementara d. Diferensial diagnosis e. Pemeriksaan Anjuran - Diagnosis - Therapy - Prognosis

3. Langkah-langkah dalam melakukan prosedur medis

Jawab - Diagnose - Therapy

- Tergantung pada macam prosedur medis yang akan kita ambil kemudian disesuaikan.. 4. Tujuan prosedur medis Jawab
-

Standard untuk melakukan penyelesaian dan tindak lanjut dari suatu masalah medis
Prosedur medis bertujuan menyediakan informasi yang komprehensif (luas/meliputi banyak hal) tentang prosedur yang dilakukan dalam Kedokteran, berkembang secara dinamis dan dengan berbagai kemungkinan [Sumber: http://www.medindia.net/surgicalprocedures/index.asp ]

5. Apa akibatnya jika tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan prosedur medis? Jawab ;

- Kesalahan dalam melakukan diagnose - Maal praktek

You might also like