You are on page 1of 5

A. Pengertian Model Model merupakan abstraksi/penyederhanaan/representasi dari dunia nyata (the real world).

Suatu model digunakan untuk mendekati fenomena. Fenomena pada umumnya bersifat kompleks sehingga replika dari dunia nyata perlu dibuat agar fenomena menjadi lebih sederhana dan memudahkan orang untuk mempelajarinya. Ada beberapa tipe model, antara lain: 1. Model Verbal (logical) Merupakan replika secara tepat dari dunia nyata dalam bentuk verbal. Misalnya: a. iklan jodoh di surat kabar: Seorang gadis, single, tinggi semampai, kulit kuning, wajah cantik, mendambakan,... merupakan model yang menggambarkan seorang gadis dalam bentuk verbal. b. hukum permintaan: Jumlah barang yang diminta berbanding terbalik dengan harganya merupakan model yang menggambarkan hubungan antara permintaan dengan harga suatu barang. 2. Model Fisik/Ikonis Merupakan replika dari dunia nyata dalam bentuk fisik, bisa berupa 2 dimensi maupun 3 dimensi. Misalnya: a. Foto seseorang merupakan model 2 dimensi dari orang yang difoto. b. Patung, boneka, atau purwarupa pesawat terbang merupakan model fisik 3 dimensi. 3. Model Geometris Merupakan replika dari dunia nyata dalam bentuk grafik. Misalnya: Grafik yang menggambarkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan harganya.

4. Model Aljabar/Simbolis Merupakan replika dari dunia nyata dalam bentuk simbolis atau persamaan matematika. Model ekonometrika termasuk model yang bertipe aljabar (matematika). Misalnya: a. fungsi konsumsi: b. fungsi permintaan: Ilustrasi-ilustrasi di atas menggambarkan bahwa suatu model harus benar-benar mewakili (merepresentasikan) dunia nyata. Beberapa ilustrasi berikut akan menambah pemahaman tentang suatu model. 1. Seorang penjual mobil dari rumah-ke-rumah tidak harus membawa mobil untuk ditawarkan kepada konsumen, mereka cukup membawa brosur dan foto (gambar) dari mobil yang ditawarkan. Konsumen akan kecewa dan mungkin tidak jadi membeli mobil bila ternyata mobil yang dibeli tidak sesuai dengan gambar yang ditawarkan sales. 2. Seorang pencari jodoh lewat iklan di surat kabar mungkin tidak meneruskan hubungannya ketika gadis yang diajaknya kopi darat tidak sesuai dengan iklan (single, tinggi semampai, kulit kuning, wajah cantik) yang ia baca di surat kabar. Model ekonometrika harus mampu menggambarkan fenomena ekonomi yang dimodelkan. Untuk dapat membuat suatu model dengan baik, pembuat model harus mengetahui dengan tepat karakteristik fenomena yang dimodelkan. Sebagai ilustrasi, seorang perancang busana harus mengetahui dengan tepat karakteristik pemesan busananya agar busana tersebut

cocok. Bayangkan saja jika seorang dosen mengajar dengan baju warna merah menyala bak seorang artis yang sedang pentas, tentu tidak pantas, bukan? Hal ini mungkin disebabkan oleh perancang busana yang tidak tahu bahwa pemesan busananya berprofesi sebagai dosen. Pemodelan ekonometrika merupakan suatu proses untuk mengonstruksi model yang menuntut seni (arts), bukan hanya sains. Dalam ekonometrika, peran seni (seni membuat model) sangat besar. Dengan demikian, untuk dapat membuat model ekonometrika yang tepat dan dapat digunakan, pembuat model harus mengetahui dengan tepat fenomena ekonomi yang dimodelkan. Dalam pemodelan ini, matematika/statistika akan berperan sebagai alat (tool) bukan tujuan dan penerjemah pernyataan verbal dalam suatu bentuk (persamaan) yang tepat. Beberapa tipe model lainnya adalah sebagai berikut: 1. Model Linear dan Nonlinear a. Model linear adalah model yang persamaan matematisnya berupa garis lurus. Contoh:

b. Model nonlinear adalah model yang persamaan matematisnya tidak berupa garis lurus. Contoh:

2. Model Deterministik dan Model Stokastik a. Model deterministik adalah model yang pasti atau disebut juga model matematis. Contoh:

b. Model stokastik atau model statistik, atau probabilistik adalah model yang mengandung unsur ketidakpastian (probabilitas). Contoh:

3. Model Statis dan Model Dinamis a. Model statis Contoh:

b. Model dinamis Contoh:

B. Definisi dan Ruang Lingkup Ekonometrika Beberapa ahli ekonometrika memberikan definisi ekonometrika, sebagai berikut: 1. Ekonometrika adalah suatu ilmu yang menerapkan teori ekonomi, matematika ekonomi, dan statistika ekonomi untuk memberikan dukungan empiris dari model yang dibangun oleh teori ekonomi dan untuk memberikan hasil dalam angka (Gujarati, 2004). 2. Ekonometrika adalah cara kita menggunakan data dan teori dari ilmu ekonomi, bisnis, dan ilmu-ilmu sosial, bersama-sama dengan alat statistika, untuk menjawab tipe pertanyaan seberapa besar atau how much. Artinya, peneliti harus mampu menyatakan seberapa besar suatu perubahan pada satu variabel menyebabkan perubahan pada variabel lain (Hill, Griffith, dan Judge, 2001 dalam Gujarati, 2004). 3. ...econometrics may be defined as the quantitative analysis of actual economic phenomena based on the concurrent development of theory and observation, related by appropriate methods of inference (Samuelson, Koopmans, dan Stone, 1954 dalam Gujarati, 2004). 4. Econometrics may be defined as the social science in which the tools of economic theory, mathematics, and statistical inference are applied to the analysis of economic phenomena (Goldberger, 1964 dalam Gujarati, 2004). 5. Econometrics is concerned with the empirical determination of economic laws (Theil, 1971 dalam Gujarati, 2004) Dari beberapa definisi yang dibuat oleh para ahli ekonometrika, dapat disimpulkan bahwa Ekonometrika adalah ilmu sosial yang merupakan integrasi dari teori ekonomi, matematika, dan statistika yang bertujuan untuk menguji kebenaran teorema-teorema ekonomi yang berupa hubungan antarvariabel ekonomi secara kuantitatif dengan menggunakan data empiris. Ekonometrika sudah menjadi ilmu yang berdiri sendiri dan menjadi cabang dariilmu ekonomi. Bentuk integrasi dan keterkaitan antara ilmu ekonomi, matematika, dan statistika dapat digambarkan dengan diagram venn pada gambar berikut ini.

Peran dari masing-masing bidang ilmu dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Teori (ilmu) ekonomi berperan membuat hipotesis (pernyataan) yang umumnya bersifat kualitatif mengenai hubungan antarvariabel ekonomi berkaitan dengan fenomena ekonomi yang dimodelkan. Contoh:

a. Pengeluaran untuk konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan secara positif, artinya apabila pendapatan naik, konsumsi akan ikut naik, sebaliknya apabila pendapatan turun, konsumsi juga akan turun. Teori ini hanya bersifat kualitatif, belum mampu menjawab pertanyaan bila pendapatan naik 5%, berapa persen kenaikan konsumsi?.

You might also like