You are on page 1of 5

makalah atletik

Pendahuluan

Segala puji bagi Allah SWT yang telah senantiasa memberi rahmat dan nikmatNya kepada kita semua, karena pada kesempatan ini kita dipertemukan kembali walaupun tidak secara nyata tetapi lewat tulisan ini, shalawat dan salam tak henti-hentiknya kami ucapkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memperjuangkan kita untuk menuju masa depan yang cerah. Alhamdulillah, akhirnya saya sebagai mahasiswa PKO angkatan 2010 bisa mnyelesaikan tugas akhir dari mata kuliah kepelatihan atletik yang diberi oleh Bapak Cukup sebagai tugas akhir semester pertama, dan ucapan terima kasih banyak kepada Bapak yang senantiasa dengan sabar mendidik kami di kepelatihan atletik, semoga amal dan perbuatan Bapak selama ini mendapat balasan yang setimpal oleh Allah SWT. Karena kami juga manusia yang tak luput dari salah, mungkin banyak sekali kesalahan-kesalahan yang terjadi yang tidak disengaja maupun disengaja, baik dari awal bertemu maupun sampai penulisan makalah tentang modelmodel latihan atletik untuk pemula, maka dari itu kami ingin meminta maaf dengan ikhlas bila itu telah terjadi kepada kami, semoga kita bisa dipertemukan lagi pada semester-semester yang akan datang. Amiin

Yogyakarta, 16 Januari 2011 Penulis,

Syukur

Latar belakang Semakin berkembangnya dunia modern pada zaman sekarang ini, maka semakin banyak pula penemuan-penemuan yang baru, umumnya untuk dunia olahraga dan khususnya untuk atletik. Telah banyak sekali perubahan dari zaman ke zaman, baik berupa peraturan-peraturan dalam atletik dan lain sebagainya. Saya sebagai mahasiswa PKO yang insyallah akan menjadi seorang pelatih dituntut untuk bisa menjadi seorang pelatih yang kreatif yaitu mengelola suatu permainan yang disukai oleh atlet pemula untuk menjadi suatu bahan latihan dasar untuk atletik agar seorang atlet yang pemula itu tidak

merasa bosan terhadap program latihan yang kita beri. Pada makalah ini akan dijelaskan contoh modelmodel latihan atletik untuk seorang pemula, baik untuk lari, lompat, dan lempar.

Model-Model Latihan Atletik untuk Pemula Sejarah Atletik Sebelum masuk ke inti masalah, kita akan mencoba mengetahui sedikit tentang sejarah atletik. Kata atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu Athlon atau Athlum artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan. Istilah athletic dalam bahasa Inggris dan athletic dalam bahasa Jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan. Atletik adalah olahraga yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan kegiatan alami manusia. Perkembangan Atletik mulai terjadi pada Pertengahan abad ke-19, Inggris telah mengembangkan olahraga atletik ke seluruh dunia. Di Amerika Serikat, untuk pertama kali diperlombakan cabang atletik pada tahun 1876, itupun terbatas antar perguruan tinggi. Munculnya Athletic Club tahun 1870 di New York yang menandai perkembangan atletik sangat menggembirakan. Klub ini yang pertama kali mengadakan perlombaan atletik. Kemudian Bangsa Indonesia sendiri mengenal cabang olahraga atletik sejak zaman penjajahan Belanda, yaitu tahun 1930. Saat itu para penjajah membentuk organisasi atletik yang diberi nama NIAU (Netherland Indische Athletic Unie) yaitu sebuah organisasi yang menyelenggarakan perlombaan atletik kemudian setelah itu bermunculan klub-klub atletik di berbagai daerah seperti Medan, Solo, Surabaya, Bandung, dan lain-lainnya. Setelah itu, berkat kerjasama pakar atletik, Indonesia berhasil membentuk organisasi atletik nasional yang diberi nama PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) tepatnya pada tanggan 03 September 1930 di Semarang. Sebagai keinginan pertamanya pada tahun yang sama diselenggarakan perlombaan atletik di Bandung. Perlombaan tersebut sekaligus dimaksudkan untuk memilih wakil-wakil Indonesia untuk diterjunkan pada Asean Games yang pertama di New Delhi India pada tahun 1951, terpilihlah sejumlah atlet Indonesia yang muncul di dunia atletik yang sejak itu mulai berkembang.

Lari

a.

Reaksi

Lari merupakan salah satu nomor yang paling dominan di kecabangan atletik yaitu dimana nomornomor lari itu paling banyak diperlombakan. Dalam perlombaan nomor lari tidak hanya melakukan lari saja, tapi dibutuhkan suatu reaksi yang cepat ketika melakukan awalan lari dan juga dibutuhkan kecepatan yang maksimal untuk nomor-nomor pendek seperti nomor 60m, 100m, 200m, dan lainnya. Dengan reaksi yang cepat seorang atlet bisa melakukan awalan yang lebih baik dibandingkan dengan atlet yang reaksi lambat. Maka dari itu diperlukan sekali latihan-latihan yang bisa mendukung reaksi kita untuk bisa cepat lagi. Ini adalah salah satu contoh latihan-latihan reaksi untuk pemula, untuk latihannya kita bisa menggunakan suara (bunyi), atau dengan sentuhan, seperti contoh untuk suara, kita bisa menyuruh atlet untuk berbaring tengkurap dengan posisi kepala berada pada arah berlawanan dengan arah yang digunakan untuk berlari (belakang). Kemudian kita memberitahu kepada atlet, bahwa jika anda terdengar suara hitungan angka 5, anda harus berlari kebelakang. Kita bisa mengecoh konsentrasi mereka dengan menyebut angka 15, 50, dan lain-lainnya. Dan jika kita menyebut angka 5, mereka pasti bereaksi dengan membangun badan mereka, berbalik dan lari kearah belakang. Inilah salah satu contoh untuk melatih reaksi untuk atlet pemula tetapi menggunaakan tepuk tangan.

Gbr. Contoh latihan reaksi

b.

Kecepatan

Ketika kita telah mendapatkan reaksi yang cepat, kita tidak hanya bisa bergantung pada itu saja karena nomor lari itu jarak yang paling minimalnya hanya 60 meter, sedangkan reaksi yang dihasilkan itu hanya dibutuhkan karena untuk menghasilkan awalan yang baik dan cepat agar lari bisa maksimal, maka dari itu diperlukan latihan untuk kecepatan, karena ini factor untuk menentukan hasil finish yang maksimal. Untuk melatih kecepatan pada seorang pemula kita bisa menggunakan model latihan yang sederhana, yang berupa mainan agar atlet itu sendiri tidak merasa jenuh terhadap program latihannya. Kita bisa mengelola suatu permainan yang bisa membuat mereka untuk mengacu kecepatannya, yaitu sebagai

contohnya, kita membuat untuk mengumpulkan bola kecil ketempat kedua, kemudian kita juga harus memberi yang kalah, gendong yang menang yang tujuan maksimal Gbr. Lari bolak-balik

suatu perlombaan lari bolak-balik dari tempat satu dengan jarak kira kira 25 meter, suatu hukuman untuk seperti push up 10 kali atau meng nya agar mereka bisa lari untuk mengumpul bola bola itu.

Selain model permainan diatas, kita juga bisa menggunakan bentuk permainan yang lainnya, seperti lari zigzag yang berfungsi untuk melatih kecepatan dan kecerdikan karena dengan lari yang berliku-liku seperti itu mereka selalu mencari ide untuk bagaimana caranya biar malaju cepat, yaitu dengan tekhnik -tekhnik yang mereka temukan sen diri. Tetapi dalam permainan ini mereka harus dibuat suatu perlom baan biar mereka selalu semangat untuk melaksanakannya. Lompat Di atletik tidak hanya ada nomor lari saja, tetapi juga ada nomor-nomor yang lainnya seperti lompat, sedangkan lompat itu sendiri terbagi menjadi; lompat jauh, lompat tinggi, dan lompat gala. Dimana pada ini semua merupakan gabungan antara kecepatan, kekuatan, dan ketangkasan dalam upaya untuk melompat semaksimal mungkin. Pada nomor lompat sangat diperlukan sekali kekuatan kaki, karena kaki digunakan sebagai tumpuan dan mendarat ketika melakukan lompatan. Pada model latihan lompat untuk pemula kita bisa memilih beberapa permainan yg sering kita jumpai dalam kehidupan kita seharihari, seperti contoh; lari karung karena pada permainan ini memerlukan lompatan untuk menuju ke garis finish, sehingga dengan otomatisnya kita akan meloncat loncat sampai ke garis finish, dan inilah yang kita perlukan pada cabang atletik terutama pada nomor lompat. Gbr. Lomba lari karung Selain lomba lari karung kita juga bisa menggunakan permainan yang lainnya, yang tujuannya biar seorang atlet pemula itu tidak merasa jenuh dan bosen terhadap latihan dan permainan yang seperti itu terus, kita seorang pelatih harus mampu berfikir kreatif, yaitu mencari permainan sperti apa lagi yang harus digunakan untuk latihan melompat. Ini adalah contoh yang kedua untuk model latihan melompat untuk pemula, yaitu; permaianan melompat kardus, dimana kita bisa menyuruh atlet kita untuk melompat kardus mie baik dengan cara kekiri dan kekanan maupun depan belakang dengan satu syarat tanpa menyentuh

karsus Latihan meloncat

tersebut. Seperti contoh disamping;

Gbr. Contoh

Lempar Lempar adalah merupakan salah satu nomor yang ada di kecabangan atletik, lempar itu sendiri juga terbagi antara beberapa nomor, seperti lemar lembing, cakram, dan tolak peluru. Pada nomor lempar sangat berbeda sekali dengan baik nomor lari maupun nomor lompat, karena pada keduanya ini yang lebih dominan dibutuhkan hanya kekuatan kaki berbeda dengan lempar yang sangat memerlukan sekali kekuatan tangan untuk melempar sejauh mungkin. Untuk melatih kekuatan tangan itu sendiri, untuk seorang atlet yang pemula kita juga bisa memanfaatkan atau menggunakan permainan sebagai modal kita untuk melatih, dengan permain yang kita selalu gunakan ini diharapkan kita juga bisa melihat atletatlet yang memiliki bakat tertentu. Untuk nomor lempar ini kita bisa mengunakan permainan lempar bola kecil dengan memasang target lempar dihapannya, kira - kira 10 meter. Dengan memberi kesempatan 10 kali lemparan untuk masing masing dari mereka, kemudian kita menghitung jumlah lempar an yang mengenai sasaran, dari keduanya kita lihat siapa yang mengenai sasaran yang paling banyak itu yang menang. Fungsi dari permainan ini sendiri adalah untuk melatih kekuatan tangan sejauh mana melemparnya dan Gbr. melempar juga berfungsi untuk selalu fokus terhadap sasaran.

Kesimpulan Gambaran dari contoh-contoh diatas, adalah bukti begitu banyaknya cara kita untuk melatih seorang atlet pemula dengan menggunakan permainan yang intinya dari permainan itu berfungsi untuk menghibur dan melatih secara tak langsung, karena disuatu sisi mereka tidak sadar atas latihan-latihan dasar dari atletik karena mereka merasa keasyikan dalam menjalankan permainan tersebut yang dapat menghilangkan kejenuhan dan kebosanan yang terjadi pada diri mereka dan kita sebagai pembimbing juga bisa melihat bakat-bakat atlet tersebut dari aktivitas mereka di permainan tersebut. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengelola permainan menjadi suatu bahan latihan, maka dari itu kita yang insyaallah menjadi pelatih ini akan selalu dituntut untuk menjadi seorang pelatih yang kreatif yang tujuannya agar anak didik kita tidak mudah merasa jenuh atas program latihan yang kita beri

You might also like