Professional Documents
Culture Documents
thenmustputut@yahoo.com
Mirror the world
production
(mungkin sebagian dari anda sudah pernah pernah mendengar kisah ini, namun
sekedar untuk menyegarkan suasana, maka, tidak ada salahnya anda membaca lagi
kisah ini...) nb : cerita ini saya dengar sewaktu masih duduk di SMA yang juga
akhirnya mengilhami dasar pemikiran saya, bahwa segala masalah seberapaun
sulitnya, kalo kita mau berfikir dan mengunakan NALAR-iah kita maka,....... ( )
thenmustputut@yahoo.com
tubuh membentuk acetylcholine, suatu bahan kimia otak yang dibutuhkan untuk
daya ingat.(m18/WIAsC) (sh)
1. Olah raga. Kegiatan fisik membuat jantung memompa dan otot bergerak-bahkan
hanya dengan jalan kaki sehari-hari akan meningkatkan supply darah dan nutrisi
ke otak.
2. Tidur yang cukup. Keletihan akan menggangu informasi yang telah kita simpan,
begitu juga kemampuan Anda untuk mempelajari sesuatu yang baru. Tetapi tidur
yang cukup di malam hari akan membantu daya ingat Anda berfungsi.
3. Hati-hati dengan suplemen. Banyak klaim dibuat tentang kehebatan vitamin C, E
suplemen herbal ginkgo biloba untuk meningkatkan daya ingat, tetapi para
ilmuwan tidak dengan suara bulat mengakui khasiat suplemen tersebut. Alih-alih,
dapatkan vitamin yang Anda perlukan melalui cara makan yang sehat dan
konsultasi ke ahli diet atau dokter sebelum mencoba suplemen tersebut.
4. Mengontrol stress. Stres membuat Anda berpikir tidak jelas dan dapat
menggangu daya ingat yang baik. Sementara sumber stress mungkin diluar
kontrol Anda, Anda dapat mengajari tubuh untuk merespon situasi secara
berbeda dengan latihan yoga atau therafi relaksasi
5. Mengobati depresi. Jika Anda memiliki masalah daya ingat dengan insomnia dan
merasa gelisah dan putus asa, Anda mungkin menderita depresi. Ketika situasi ini
diobati dengan efektif, daya ingat Anda seharusnya membaik.
6. Mengawasi pengobatan. Beberapa antidepressant, antihistamin dan obat-obat
darah tinggi dapat melemahkan daya ingat. Jika Anda menemukan masalah ini,
berbicaralah ke dokter Anda. Jangan pernah berhenti menerima resep obat tanpa
nasehat medis
7. Lakukan berulang.Katakan sesuatu dengan keras dan ulangi beberapa kali akan
membantu untuk mengingat.
8. Permainan. Untuk merangsang daya ingat cobalah untuk mencoba permainan
seperti catur atau scrabble.
9. Terus belajar. Belajar bahasa baru, mengikuti kursus dan menghadiri perkuliahan
adalah salah satu cara untuk mengasah daya ingat.
10. Belajar dengan angka. Mengingat nomor telepon, nomor kartu kredit atau
passward adalah cara untuk tetap menumbuhkan daya ingat Anda
11. Belajar konsentrasi. Duduk di dapur dan buatlah daftar dalam pikiran Anda
tentang segala sesuatu yang ad di tempat tidur. Tujuan dari latihan ini untuk
membangun perhatian dan konsentrasi dengan memfokuskan pada sekitarnya.
Selamat mencoba!
Ampuhnya Musik Sebagai Terapi
Barangkali sulit dipercaya, namun musik ternyata berpotensi menyembuhkan
stroke. Meski prosesnya baru sebagian dapat dikuakkan, paling tidak kabar ini cukup
menyegarkan bagi dunia kesehatan.
Tubuh Nathalie yang berusia tiga tahun tergeletak di tempat tidur yang
berpagar jeruji. Ia lahir dengan kelainan kepala besar (hydrocephalus). Karena
tekanan, otaknya rusak. Beberapa waktu lalu, tiba-tiba dia harus mendapatkan
bantuan pernapasan. Anehnya, ketika ada benda asing di saluran pernapasannya, si
kecil bisa protes dengan kaki dan tangannya. Dokter segera menenangkan Nathalie
dengan obat-obatan. Di New Yorker Beth Israel Medical Center, para dokter mencoba
memberinya pengobatan alternatif.
Dr. Joanne Loewy yang saat bertugas tidak mengenakan pakaian dokternya,
tampak seperti dukun. Saat masuk ke kamar si kecil Nathalie, dia merundukan
kepalanya ke pasien kecilnya itu. Lalu, dia mengelilingi tempat tidurnya sambil
membunyikan peralatan musik dengan aneka nada. Saat "bermandikan" musik,
Nathalie kelihatan sedikit tenang. Otot-ototnya pun tidak lagi kaku dan dari monitor
tampak grafik denyut jantungnya menurun. Setelah mengelus-elus kepala Nathalie,
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Joanne meninggalkan kamar itu, napas si kecil tampak teratur dan wajahnya tampak
tenang.
Selain mengurus Nathalie, Joanne memimpin tiga penelitian di Beth Israel
Medical Center untuk mengetahui bagaimana musik bisa memperingan penderitaan
anak AIDS, leukemia, asma, dan gangguan otak yang berat. Joanne melihat musik
bisa banyak meringankan keadaan mereka. Menurut penelitian terbaru - seperti pada
Nathalie - musik berpengaruh langsung ke otak dan berakibat ke proses kerja tubuh.
Pasien pilih musik sendiri
Di AS dan Jerman, dengan metode yang lebih modern sekelompok peneliti
secara intensif mengamati musik yang sejak ratusan tahun diketahui punya kekuatan
menyembuhkan. Musik sebagai terapi sudah sering dipakai, lewat walkman mini
kondisi pasien kecil yang berada di inkubator distabilkan, untuk menenangkan
mereka yang kesakitan di kursi dokter gigi atau yang sedang berada di ruang
bersalin, bahkan juga dipakai di pusat rehabilitasi pasien stroke. Pada penyakit yang
tidak dapat disembuhkan seperti alzheimer, musik membantu kondisi mental sang
pasien agar tidak makin mundur.
Salah seorang pioner terapi musik adalah dr. Ralph Spintge, seorang ahli
anestesi dari rumah sakit olahraga Hellersen di Ludenscheid, Jerman. Di Hellersen,
bukan cuma kamar saja yang dilengkapi musik, tetapi juga ruang operasinya. Dari
peralatan teknologi modern yang terdiri atas enam saluran, pasien yang cuma dibius
lokal bisa memilih irama musik yang dia sukai, mulai dari Big-Band-Sound ala Glenn
Miller sampai musik klasik. Di ruang operasi ini, headphone boleh dipakai. Selama ini
kebanyakan dokter bedah menilai positif penggunaan musik. Dalam suatu penelitian
di State University of New York di Buffalo, dengan mendengarkan musik para pelaku
operasi merasa rileks saat mengerjakan "tugasnya" - tekanan darah dan denyut
jantung mereka memang naik karena tugas berat itu tapi cuma sedikit.
"Setelah empat tahun kami melakukan investasi musik, banyak yang dihemat!"
ujar Ralph Spintge. Kebutuhan akan obat penenang turun sampai 50%. Selain itu,
karena kebanyakan pasien lebih rileks saat dioperasi, komplikasi jarang terjadi
sehingga masa rawat inap bisa diperpendek.
Spintge, dokter di Ludenscheid yang juga profesor tamu di Institut Penelitian
Musik Universitas San Antonio, Texas, mempunyai beberapa pertanyaan berkaitan
dengan pengaruh musik terhadap manusia. Mengapa musik bisa berperan dalam
pengobatan? Sifat musik yang mana yang dapat mempengaruhi tubuh manusia,
terutama sekali otak? Apakah mungkin ada jenis musik tertentu untuk penyakit
tertentu?
Sampai di antariksa
Menurut penelitian terakhir dan pengamatan klinisnya, memang ada hubungan
antara musik dan pengobatan.
"Di dalam tubuh kita pun ada musik, mulai dari irama detak jantung, pernapasan,
sampai berbagai aktivitas otak. Selain itu, tubuh juga terpapar musik dari luar,"
katanya. Dasar penelitiannya sampai saat ini memang masih harus dilengkapi.
Namun, dia melihat musik sering dipakai sebagai pengatur kegiatan manusia. Roket,
kapal selam, pesawat ruang angkasa MIR Rusia pun dilengkapi peralatan musik
dengan program khusus untuk mengatur agar para penumpangnya mengantuk atau
jangan mengantuk. Berdasarkan data-data penelitiannya, Spintge bersama para ahli
matematika dan fisika, masih menyelidiki metronom biologis apa yang berdetak
dalam diri kita dan bagaimana musik dapat berpengaruh dalam pengobatan.
Dari hasil EKG (elektrokardiogram), dalam keadaan tenang dan tidak kesakitan,
grafik jantung seseorang tidak melompat-lompat. Sebaliknya, pada saat sedang
ketakutan, kesakitan, atau dilanda stres, ritme jantungnya "membeku" di frekuensi
tertentu. Berdasarkan hal ini, para medis merasa perlu membuat rileks para pasien
dengan memperdengarkan musik. Ternyata cukup berhasil.
Musik sebagai alat terapi yang dapat menyembuhkan bisa terlihat pada Imme
Kramer. Warga Frankfurt ini menderita penyakit keturunan yang amat menyakitkan
dan sampai saat ini belum ada obatnya. Jaringan ikatnya melemah hingga
mengganggu organ dalam lainnya, termasuk jantung. Sudah tiga kali ia mengalami
serangan jantung ringan. Dr. Ralph Spintge merasa, wanita yang berusia 48 tahun ini
perlu dirilekskan. Pada mulanya dibutuhkan paparan musik dari headphone selama
Gado gado artikel 9
putut_2002@plasa.com
15 menit untuk membebaskan dia dari keadaan stres, berdasarkan pantauan
terhadap aktivitas ototnya. Setelah tiga minggu dirawat dengan terapi musik, cuma
lima menit mendengarkan musik, dia sudah bisa tenang kembali.
Prof. Thaut menganggap, musik merupakan komponen penting dalam terapi.
Prof. Thaut yang kelahiran Hamburg dan direktur pusat penelitian musik untuk
biomedis dan rehabilitasi saraf di Colorado State University di Fort Collins meneliti
pengaruh musik terhadap organ alat gerak. Dia melihat, para penari langsung
menggoyangkan kaki begitu mendengar musik.
"Keajaiban" untuk pasien stroke
Baru-baru ini, para ilmuwan mulai mengamati mekanisme fisiologis yang
menghubungkan alat pendengar dengan sistem motorik manusia. "Baru sekarang
dapat dilakukan karena baru kini tersedia teknologi komputer yang menciptakan
irama tertentu, dan juga video yang bisa merekam setiap gerakan para sukarelawan.
Dengan video ini bisa dilihat setiap perubahan gerakan sekecil apa pun," ujar Thaut.
Ternyata organ pendengaran pada manusia lebih baik daripada organ
penglihatan. Pada zaman nenek moyang, hanya manusia yang punya pendengaran
baik yang bisa bertahan hidup. Karena dengan mengandalkan pendengaran yang
baik itu, mereka bisa menghindar dari serangan binatang-binatang buas.
Salah satu kemampuan dasar indera pendengaran adalah mendengar irama.
Sejak berupa embrio, manusia sudah mendengar irama, yakni irama detak jantung
sang ibu. Menurut kelompok kerja Michael Thauts pada Fort Collins, otak manusia
sangat cepat menerima ritme dari luar dan mengubahnya menjadi gerakan. Hal ini
terlihat pada para sukarelawan yang gerakannya direkam dengan video. Menurut
Thaut, "Otak sangat cepat menerima irama dan segera memerintahkan gerak
motorik untuk bekerja."
Dari sudut pandang medis, Thaut mempertanyakan apakah mekanisme yang
merangsang ini tetap bisa berpengaruh terhadap manusia yang otaknya rusak?
Banyak pasien stroke atau pasien parkinson tidak bisa melangkahkan kakinya atau
mengkoordinasikan langkah mereka. Anehnya, menurut kelompok kerja Prof. Thaut,
mereka bisa melangkahkan kaki kembali setelah mendengarkan musik dengan irama
tertentu. Seperti ada suatu kekuatan yang memungkinkan mereka dapat berjalan
kembali. "Mereka tidak perlu belajar lagi jalan!" ujar Prof. Thaut.Di pusat rehabilitasi
di AS, para pasien stroke disuruh berbaris sambil mendengarkan musik mars yang
berirama dua dan empat ketukan lewat walkman. Ternyata, jenis musik ini mampu
menstimulasi otak. Tujuan perawatan ini agar si pasien terbiasa dengan irama dan
kebutuhan telinga dalam bisa terpenuhi. Dengan ini, lama kelamaan mereka dapat
bergerak normal lagi walau tanpa musik. Hasil penyelidikan menunjukkan,
kemampuan koordinasi motorik otak yang terlatih tadi lama kelamaan akan
menunjukkan perbaikan.
Contoh lain tentang kehebatan musik tampak pada seorang pasien alzheimer
yang sudah tak ada harapan di pusat rehabilitasi New Yorker Beth Abraham. "Pasien
ini menderita parkinson hebat, tubuhnya gemetar seperti orang kedinginan. Walau
demikian, dia masih berusaha untuk bermain piano. Dia memainkan lagu-lagu dari
komponis favoritnya, yakni Frederic Chopin. Kalau sudah demikian, dia bisa duduk
berjam-jam di depan piano dan lupa akan penyakitnya. Rupanya, saat dia bermain
dan terbuai oleh lagunya itu, tubuhnya bereaksi," ujar Concetta Tomaino, direktur
program terapi musik pada rumah sakit Beth Abraham.Berdasarkan pengamatan di
kliniknya, Concetta Tomaino melihat musik mampu "menggali" ingatan pasien-
pasiennya. "Saya pernah mencobanya pada pasien alzheimer yang kemampuan
berpikirnya hampir hilang sama sekali. Ketika saya memainkan musik yang dia kenal
sewaktu mudanya, tiba-tiba dia jadi ingat akan tempat dan orang-orang yang pernah
dia kenal." Memang fenomena seperti itu sampai sekarang belum jelas seluruhnya.
Yang penting musik telah berhasil mengaktifkan kembali otak. Concetta Tomaino
yang bekerja sama dengan para ahli saraf dan otak dari New Yorker Albert Einstein
College of Medicine memperkirakan, "stimulasi total" dengan musik bisa
memperbaiki minimal sebagian daerah fungsi otak yang rusak. Hal ini juga terjadi
pada pasien stroke. Mereka tidak bisa bicara, tapi bisa sedikit bernyanyi. Ini
berhubung daerah otak yang mengendalikan kedua jenis aktivitas itu memang
berbeda. Pada beberapa kasus, fungsi bicara bisa diaktifkan kembali dengan
nyanyian, tetapi butuh waktu yang agak lama. "Tampaknya jaringan saraf yang
'lumpuh' bisa diaktifkan kembali dengan stimulasi yang tepat. Yakni dengan musik,"
ujar Concetta Tomaino.
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
"Penyakit" lupa makin perlu diwaspadai sebab, seperti yang dilansir oleh The
Straits Times (TST), edisi 9 Januari 1998, otak generasi tahun 50-an yang kini mulai
menginjak usia paruh baya, mengalami kemunduran. Apa penyebab kemunduran itu
dan bagaimana solusinya? Klinik Memori maupun pelbagai suplemen ditawarkan
untuk membantu.
Sungguh keterlaluan sifat pelupa Peter (27). Setiba di rumah kontrakannya
sehabis berbelanja, ia kaget setengah mati. Soalnya mobilnya tak terparkir digarasi.
Ia lalu bertanya kepada teman-temannya, apakah ada yang melihat siapa yang
memakai mobilnya. Ia semakin bingung karena tak memperoleh jawaban. Mereka
baru saja pulang dan mobilnya sudah tidak ada di garasi.
Ketika seorang teman bertanya, ia dari mana dan Peter menjawab baru dari BIP
(sebuah pusat perbelanjaan di Bandung), ia langsung disambar dengan pertanyaan,
"Naik apa?" Peter langsung memukul jidatnya. Segera ia balik ke BIP untuk
mengambil mobilnya yang masih berada di tempat parkir BIP.
Bukan sekali itu Peter melakukan hal yang membuat rekan-rekannya geleng-
geleng kepala. Ada kejadian yang lebih menggelikan dan fatal akibatnya. Waktu itu
ujian akhir semester. Entah karena capai atau pusing mengerjakan soal, sepulang
ujian ia langsung tidur. Malam harinya ketika ingin mengecek jawaban, kontan ia
teriak-teriak. Ternyata lembar jawaban soal tidak terkumpul bersama soalnya. Justru
kertas corat-coret dan kerpekan yang terkumpul. Seketika ia langsung lemas dan
pasrah kalau tidak lulus.
Lain lagi dengan David Moobs. Ia juga seperti Peter, sering lupa di mana
memarkir mobilnya. Gawatnya lagi, hampir setiap hari ia menduga mobilnya telah
dicuri. Suatu kali pernah ia pergi ke toko membeli susu, tapi yang terbawa sampai
rumah malah roti dan coklat. Tak jarang ia lupa memperbarui paspornya padahal
kopor sudah siap menemani ia berlibur.
Menyerang manula
Mungkin Peter atau David bertanya-tanya, mengapa memori sering
mengkhianati mereka? Seseorang mengalami lupa jika informasi yang masuk tidak
mendapat perlakuan sebagaimana mestinya. Lupa dapat merupakan proses yang
masih normal (fisiologis), tapi dapat pula menjadi proses yang abnormal (patologis).
Ada beberapa macam bentuk lupa, yakni mudah lupa (forgetfulness), amnesia, dan
demensia.
Mudah lupa terjadi bilamana informasi yang diterima berhasil melalui proses
normal dan akhirnya tersimpan di dalam memori jangka panjang. Sayangnya sukar
diambil atau diingat kembali saat dibutuhkan. Mudah lupa masih tergolong normal.
Meskipun begitu tidak jarang hal ini merupakan tanda-tanda keadaan abnormal.
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Mudah lupa dapat terkait dengan penambahan usia yang sering dihubungkan
dengan inefisiensi proses memori, seperti proses berpikir menjadi lamban, kurang
menggunakan strategi memori yang baik, kesulitan memusatkan perhatian dan
mengabaikan distraktor, membutuhkan waktu lebih lama untuk mempelajari sesuatu
yang baru, dan lebih banyak dibutuhkan isyarat untuk mengingat kembali informasi
yang telah tersimpan. Mudah lupa akan semakin berat jika menyerang manula dan
disebut sebagai age-associated memory impairment (AAMI).
Pada amnesia, informasi hanya sampai di memori jangka pendek. Dengan kata
lain, terjadi kegagalan atau kesulitan belajar yang berarti sudah bersifat patologis.
Namun, perhatian terhadap informasi yang masuk, mengingat kembali informasi
yang sudah lama, fungsi kognisi, bahasa, dan kepribadian masih berjalan dengan
normal. Hanya proses penerusan informasi dari memori jangka pendek ke memori
jangka panjang yang gagal sehingga informasi baru tersebut tidak dapat diingat
kembali.
Sedangkan demensia gangguan yang paling berat. Informasi sama sekali tidak
dapat masuk dalam proses memori. Bisa disebabkan oleh berbagai kelainan di otak
seperti: gangguan vaskuler (stroke) dan degeneratif (sindrom Alzheimer).
Mirip RAM
Otak manusia berbeda dengan komputer, meski analoginya memang mirip.
Sama seperti komputer di meja Anda, otak dipersenjatai dengan dua memori dasar:
memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Bertentangan dengan
pemahaman umum, otak manusia tidak merekam segala kejadian tanpa pilih-pilih,
sebagian ada yang terkubur sampai dibangunkan kembali oleh psikiater.
Memori jangka pendek, demikian bahasa Prof. Sidiarto Kusumoputro, pengajar
bidang neurologi FKUI/RSCM, bisa dianalogikan dengan RAM (Random-Access
Memory). Informasi yang diterima oleh panca indera menunggu dengan singkat di
memori kerja ini, semacam play group mental yang kemudian menguapkannya
dengan segera. Informasi baru tersimpan setelah terjadi proses perubahan kimia dan
listrik pada sel-sel saraf atau neuron. Memori jangka pendek memungkinkan Anda
untuk membuat hitungan sederhana di kepala atau mengingat nomor telepon cukup
lama, meski begitu selesai menelepon Anda mungkin sudah lupa. Maka, sama seperti
RAM, ia juga bisa menganalisa dan menyimpan informasi tanpa membuat rekaman
yang abadi.
Sedangkan memori jangka panjang bertindak sebagai hard drive, secara fisik
menyimpan pengalaman yang telah lewat di daerah otak yang disebut cerebral
cortex (kulit luar otak). Cortex merupakan rumah bagi belukar 100 miliar neuron
yang tampangnya mirip tumbuhan merambat. Komunikasi antarsel terjadi lewat
pancaran impuls-impuls kimia dan listrik. Setiap kita merasakan sesuatu -
pandangan, suara, ide - impuls unik dari sebagian sel-sel saraf tersebut langsung
aktif. Ada yang lalu tidak kembali ke bentuk asalnya, karena mereka memperkuat
koneksi satu dengan lainnya.
Musababnya, "Memori memang adalah pelbagai pola koneksi antarneuron,"
kata Dr. Barry Gordon, kepala klinik gangguan memori di Sekolah Kedokteran Johns
Hopkins, AS. Bila suatu memori baru diperoleh, pengkodeannya bisa melibatkan
ribuan neuron yang tersebar di seluruh cortex. Tapi jika informasi baru itu tidak
digunakan, pola koneksi yang baru terbentuk itu akan segera pupus kembali.
Sebaliknya, jika kita berulang-ulang mengingatnya lagi, pola koneksi itu akan
semakin kokoh terbentuk dalam jaringan otak.
Meski demikian, keputusan untuk menyimpan atau membuang informasi
biasanya dilakukan tanpa sadar, karena berada di bawah kendali hippocampus,
berdasarkan pada dua pertanyaan. Pertama, apakah informasi tersebut memiliki arti
emosional bagi yang bersangkutan? Nama mantan pacar akan lebih tertanam dalam
memori kita daripada nama seorang menteri tertentu dalam kabinet yang usianya
hanya 2 bulan. Minat khusus, atau berkadar sensasional, oke. Hal yang biasa-biasa
saja, sori!
Pertanyaan kedua, apakah informasi yang masuk berhubungan dengan hal
yang sudah kita ketahui? Otak memang selalu sibuk berusaha membuat asosiasi.
Hal-hal yang dianggap takkan berguna tidak akan disimpan di dalam memori. Alias,
lupakan saja. Dengan sistem filter ini, manusia sanggup menguasai dan melakukan
analisis terhadap informasi yang diperoleh. Pada beberapa kasus istimewa, neurolog
kadang menemukan orang-orang dengan memori super. Data yang betapa ruwet pun
dapat mereka ingat. Namun, jangan kagum dulu. Umumnya daya pikir abstrak orang-
orang macam ini sangat lemah. Ibarat kenal angka, mereka tak kenal makna.
Memang abad informasi saat ini pada akhirnya membawa implikasi tersendiri,
sehubungan dengan terbatasnya kapasitas otak. Overload. Seperti yang dituturkan
oleh Pamela Boyd (48), seorang guru SD di Olympia, Washington, "Saya harus ingat
kode angka untuk mematikan alarm di rumah. Kemudian kode pos daerah saya
diperbarui. Untuk masuk ke lobi apartemen saya yang baru, saya juga harus
memencet-mencet kode dulu. Belum lagi nomor Jaminan Sosial saya (di AS ini amat
penting), e-mail, nomor telepon, dan faksimili," kata Boyd.
Beberapa gangguan lain, medik maupun bukan, juga bisa menyebabkan orang
jadi pelupa. Tekanan darah tinggi, kurang tidur atau kebanyakan minum pil tidur,
kebanyakan minuman keras, disfungsi kelenjar tiroid. Gangguan psikologis macam
depresi, kecemasan, atau sekadar kurang stimulasi, juga bisa jadi pengalang
terciptanya memori baru.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti RS Ninewells di Dundee
memperoleh kesimpulan senada, bahwa pengobatan (khususnya obat tidur),
gangguan kelenjar tiroid, dan kekurangan vitamin juga bisa memicu timbulnya
penyakit lupa. Hanya saja, hal itu biasanya terjadi setelah usia 55 tahun.
Orang muda juga
Tepatlah apa yang dikatakan oleh Cynthia Green, ahli ilmu jiwa yang mengajar
di Sekolah Kedokteran Mount Sinai, New York, memori akan menjadi bom krisis baru.
Hal itu diperkuat oleh tim Pusat Riset Rank Xerox, sebuah laboratorium di
Manchester, Inggris, produsen berbagai alat untuk mengatasi kegagalan memori.
Hasil riset tersebut, kemunduran memori sudah dialami oleh orang-orang muda, usia
akhir 20-an. Mereka, misalnya, sering lupa wajah dan nama seseorang selama
beberapa saat. Atau mau mengerjakan sesuatu tiba-tiba lupa sama sekali.
Tim Xerox menuding semakin kompetitifnya kehidupan masa kini sebagai salah
satu penyebabnya. Ini bisa ditengarai dengan semakin panjangnya jam kerja kantor.
Tuntutan kehidupan juga membuat orang menjadi bunglon pekerja alias mendobel.
Entah menjadi dosen luar biasa atau konsultan.
"Kehidupan yang sangat sibuk memungkinkan Anda manjadi pelupa," kata Dr.
Abigail Sellen, salah seorang peneliti.
Sellen mengacu kepada penelitian yang dilakukannya terhadap 15.000 manajer
dan eksekutif di Insead, sebuah sekolah bisnis di Eropa. Selama lima tahun, angka
yang menyatakan memori dan konsentrasi merupakan persoalan besar meningkat
dari 15% menjadi 25%. Kesibukan, seperti diungkapkan oleh dr. Michael McGannon,
kepala bagian Pendidikan Bisnis Kesehatan Insead, bisa menenggelamkan seseorang
dalam suasana tertekan yang bisa berakibat buruk, yakni kegagalan memori.
Ancaman lainnya adalah lingkungan. Profesor James Reason dari Universitas
Manchester mengatakan, timah hitam yang terdapat dalam bensin dan sumber-
sumber lain dapat merusak inteligensia dan daya ingat anak-anak. "Memori seorang
anak yang dalam masa pertumbuhan bisa rusak karena banyak menghirup zat
beracun," katanya.
Hal ini diamini oleh Prof. Dr. Soemarno Markam, ahli saraf FKUI - RSCM. Menurut
dia, polusi bisa menyebabkan perkembangan saraf otak terganggu. Ia memberi
contoh orang-orang Rusia pedesaan yang hidup di lingkungan bersih. "Hingga usia
100 pun mereka tidak pikun," ujarnya.
Studi terbaru malah menunjukkan, bedah operasi menggunakan bius total juga
bisa menimbulkan masalah berkaitan dengan memori dan konsentrasi.
Apa yang terjadi dengan otak mereka?
Stimulasi dan obat
Berbagai persoalan di atas mendorong para peneliti untuk menyelidik apa
penyebab hilangnya atau mundurnya daya ingat. Apalagi, seperti yang diungkapkan
oleh Dr. Arnold Scheibel, direktur Institut Penelitian Otak UCLA, "Masih sedikit sekali
yang kami ketahui tentang otak yang kecil itu, meski penelitian telah riuh-rendah
begitu."
Dana memang mengalir deras. Sehubungan dengan AAMI, misalnya, The
Charles A. Dana Foundation telah mengucurkan dana untuk kelangsungan sebuah
penelitian sebesar AS $ 8,4 juta kepada lima pusat medis universitas utama. Para
peneliti memperoleh bantuan peralatan yang bernama pelarik PET (positron emission
tomography) yang dapat mendeteksi perubahan kimiawi yang terjadi saat otak
sedang melakukan berbagai tugas, semisal menghafalkan daftar kosa kata.
Beberapa penelitian telah menunjukkan hasil meski baru diterapkan kepada
binatang. William Greenough, peneliti di Universitas Illinois, bisa jadi memberikan
seberkas lilin untuk menyibak kegelapan yang dialami para manula. Greenough
perlu mencemaskan banyak hal. Sebagai manusia modern, orang sering terjebak
pada pemikiran bahwa membaca koran merupakan keharusan. Apalagi dalam situasi
yang tidak menentu seperti saat ini. Tapi, apakah hidup kita tergantung kepada
semua yang tertulis di koran tersebut? Menurut McGannon, ketika Anda cemas,
pikiran dipenuhi berbagai hal. Lahan untuk memori menjadi tersita dan akhirnya
lupalah Anda akan beberapa hal.
McGannon kemudian menambahkan, cara terbaik untuk mengatasi penyakit
lupa adalah beristirahat yang cukup untuk memberikan kesempatan otak
berelaksasi. Ini bisa dilakukan, semisal, dengan tidur selama lima menit, mengambil
napas dalam-dalam, melakukan meditasi pagi dan malam, serta berolahraga agar
pusat-pusat memori otak dipenuhi darah yang kaya oksigen. Tapi, tambahnya, yang
terpenting adalah menghilangkan perasaan cemas dan jangan terlalu
mempersoalkan masalah yang tengah dihadapi.
Untuk dapat mengendarai mobil dengan baik tentu saja kita harus mengerti segala macam
fungsi peralatan kendaraan tersebut dengan baik seperti fungsi stir, kopling, rem, gas,
lampu sen, weaper, lampu depan dan peralatan pendukung lainnya.
Hal yang sama sebenarnya juga harus kita lakukan pada saat kita
akan berpikir (belajar=berpikir) dengan baik dan benar kita harus
mengerti bagaimana fungsi dan cara kerja alat pikir kita tersebut
yang kita namakan otak. Hal inilah yang seringkali tidak
diperhatikan oleh setiap orang, sehingga hasilnya tidak maksimal.
Bila kita mengerti dan memahami fungsi otak kita dengan
baik maka kita baru akan mengerti bahwa kemampuan otak kita yang
sebenarnya adalah tidak terbatas. Selama ini, kemampuan otak manusia yang sering
digunakan baru sekitar 20% nya saja dari kemampuan yang sebenarnya.
Seperti diketahui tetapi tidak dipahami banyak orang bahwa otak terdiri dari 2 bagian
besar yaitu otak kiri dan otak kanan. Otak kiri disebutnya sebagai kemampuan intelejensia
atau IQ (Intellectual Quality) dan otak kanan disebut sebagai kemampuan emosional atau
EQ (Emotional Quality). Otak kiri menangani hal-hal yang berkaitan dengan logika,
perhitungan, bahasa, algoritma dan otak kanan menangani hal-hal yang berkaitan dengan
perasaan, rasa, imajinasi, emosi, warna, seni, apresiasi dan sebagainya. Sebenarnya ada
banyak lagi fungsi dari otak tetapi hal ini sudah cukup untuk kita pahami guna
memaksimalkan penggunaan otak kita.
Sistem pendidikan yang kita kenal (indonesia) belum memaksimalkan penggunaan
otak sehingga kita manusia-manusia yang dihasilkannya kebanyakan berotak “miring”.
Sebagai contohnya adalah bahwa hampir semua mata pelajaran di tingkat dasar sampai
dengan menengah atas lebih banyak dikhususkan untuk penggunaan otak kiri seperti
pelajaran matematika, bahasa, fisika, logika sedangkan pelajaran yang bersifat apresiasi
seperti puisi, menggambar, bernyanyi, musik, dan lainnya mendapat pandangan sebelah
mata atau dengan kata lain dianggap rendah. Akibatnya adalah konsep pemberdayaan otak
kita dengan baik dan benar menjadi tidak seimbang mengakibatkan ketidakseimbangan
dalam berpikir.
Kesalahan kedua adalah bahwa masih saja kita melatih pelajar atau mahasiswa
untuk menghafal (di sini saya menganggap menghafal tidak sama dengan berpikir) .
Menghafal artinya memberi sesuatu hal untuk diingat, mengenai materi apa itu yang harus
diingat orang tidak perlu tahu, “pokoknya” ingat saja nanti kalalu ditanya “muntahkan”
kembali. Akhirnya otak yang seharusnya sebagai pemroses menjadi penampung atau buffer.
Ya, setiap pelajar di Indonesia oleh sistem pendidikan dari tingkat TK sampai dengan tingkat
universitas otaknya hanya sebagai buffer saja. Apa yang salah ? Ya itu tadi kesimbangan
antar otak kanan dan kiri tidak terjadi.
Kreativitas adalah otak kanan di sana terjadi proses bukan hafalan, menggambar
adalah imajinasi bukan menyalin, mencipta lagu adalah membuat sesuatu yang baru dari
apa yang ada bukan menghafal lagu lain, memainkan musik adalah mengkombinasikan dan
bukan membawakan, semuanya adalah proses yang yang berarti aktif. Menghafal adalah
pasif seperti mendengar dan menonton, berpikir adalah aktif seperti menulis hal baru
(bukan menyalin), mengambar, berpuisi, berbicara, dan bernyanyi.
1. Fokuskan diri untuk mendengar dan kurangi berbicara. Pasalnya, dengan mendengar
akan mendorong kita untuk lebih berkonsentrasi.
2. Disiplin berdiet. Melakukan diet sehat dengan mengkonsumsi makanan yang kaya
protein, di samping juga buah dan sayuran, akan memberikan suntikan 'tenaga' bagi
otak.
3. Usahakan untuk mengurangi bahkan mungkin menghindari pergaulan dengan
mereka yang selalu berpikiran negatif. Sebaliknya kembangkan selalu pemikiran
positif. Karena berpikir positif itu bisa menstimulir proses kerja otak.
4. Hindari mengkonsumsi makanan berlemak tinggi. Pasalnya lemak-lemak tersebut
bisa menyumbat saluran arteri yang tengah menyuplai darah ke otak.
5. Baca, baca, dan baca. Banyak membaca dengan diselingi bermain puzzle merupakan
latihan yang sangat baik bagi otak. Karenanya, isilah waktu senggang Anda dengan
berbagai jenis bacaan, dari yang fiksi hingga yang berat sekalipun nggak apa-apa
kok.
6. Minumlah vitamin, khususnya vitamin E dan suplemen yang mengandung unsur
seng. Berbagai penelitian menunjukkan kalau kedua unsur tersebut bisa membantu
memperlambat proses penuaan dini serta meningkatkan kemampuan ingatan.
7. Jangan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan. Terlalu banyak alkohol konon akan
membunuh sel-sel otak secara perlahan-lahan, lho.
8. Rencanakan selalu aktivitas berinteraksi dengan orang lain. Karena yang namanya
bersosialisasi itu konon bisa mengusir rasa malas pada otak.
9. Hindari mengkonsumsi obat-obatan yang tidak perlu. Menurunkan berat badan,
tekanan darah, serta kadar kolesterol dalam tubuh terkadang lebih ampuh dengan
diet dan olahraga ketimbang obat-obatan. Selain itu usahakan untuk mempelajari
dan mengetahui efek samping dari obat-obatan yang Anda minum. Obat tidur
misalnya, konon bisa mengakibatkan hilangnya memori.
10. Cobalah untuk menjadwalkan olahraga secara rutin dalam agenda Anda. Pasalnya,
aktivitas tersebut bisa melancarkan sirkulasi darah ke otak.
PENDAHULUAN
Kreatifitas dan inovasi terus menerus memaksa kita untuk maju. Saya bicara
tentang kemajuan ilmu pengetahuan seperti: keju krim, filosofi filosofi baru: "Dengan ini
saya memproklamirkan bahwa saya malas," dan semangka tanpa biji.
Tapi suruhlah teman anda untuk berpikir sesuatu yang kreatif dan dia akan terlihat seperti
sedang makan semangkuk es krim tergesa gesa. Namun memang itu proses yang sulit.
Kreatifitas dan ide-ide tidak datang dari perintah, mereka sepertinya muncul ketika
kita tidak mengharapkan mereka datang - seperti tali sinar yang melingkari pikiran kita pada
arah yang tidak diharapkan, menuntun jalan kita.
Otak kiri berhubungan dengan pikiran logik, analisa, dan ketepatan, sementara otak kanan
berfokus pada keindahan, perasaan dan kreatifitas.
Sepertinya bagian sebelah kanan adalah teman kreatifitas kita. Ide-ide baru datang dari
keadaan yang tak normal, tanpa mengacuhkan batas dan fakta, berkelana ketempat dimana
orang belum pernah pergi sebelumnya, untuk mencari galaksi baru dan peradaban.. eh
maaf (catatan Editor: Seseorang terlalu banyak menonton Startrek :).
Otak kiri, dilain pihak, menganalisa, mengatur, dan berurusan dengan detail, secara umum
mensabotase kreatifitas pemikiran kita.
Ini tentunya berita buruk untuk mereka yang tidak dianugrahi tangan-kidal, karena itu
berarti anda tidak memimiliki dominasi otak-kanan. Tangan-kidal: otak-kanan, tangan-kanan:
otak-kiri. Membingungkan kah ? Tapi sebelum memutuskan untuk melakukan segala sesuatu
secara kidal, dengar apa yang akan saya katakan.
Ingat, ini 'brainstorming', kita tidak sedang dalam tahap produksi, segala sesuatu
tidak perlu benar benar masuk akal. Kita perlu mengeluarkan semuanya dari otak dan
menaruhnya pada tempat yang selayaknya - untuk menemukan benih-benih ide yang akan
menghasilkan sebuah Ferari pada garasi kita.
Jika ingin membuat karya seni atau menulis, mulailah dengan mencorat coret. jika anda
seorang pengacara, gantilah pekerjaan.
Bahkan jika anda tidak tahu sama sekali apa yang sedang dilakukan, anda tidak bisa lari dari
ketidaksadaran. Hal itu akan bergerak secara misterius.
Setelah beberapa saat, ide-ide indah akan mulai muncul. Ini mungkin tidak akan terjadi
segera; sering, anda perlu melatih otak sampai pada pemikiran seperti ini (khususnya jika
anda tangan-kanan). Jadi tetaplah begitu. Jika ide-ide bagus itu murah kita semua pasti
sudah sangat kaya.
Pada saatnya, anda akan mempunyai banyak ide. Beberapa mungkin akan terwujud,
beberapa akan menghancurkan reputasi anda berkeping keping.
Serupa kalau anda sudah terlalu lama bekerja pada satu proyek, hal hal yang semestinya
jelas-jelas terlihat jadi tidak terlihat lagi. Misalnya ada sesuatu yang tak benar, anda sulit
memastikan apa itu dan akhirnya berpikir hal itu bukan masalah, dan membiarkannya -
namun setelah beberapa hari anda baru mendapatkan kesalahan menyebalkan itu.
Jadi istirahatlah, santai, dan biarkan otak kita melakukan tugasnya.
Tapi saya langsung aja ambil 'airbrush', mengecet seperti orang gila (lucu juga melihat
ekspresi seorang rekan jika mereka melihat pekerjaan pada tahap ini), gunakan beberapa
filter, crop, blend, campur dan kocok semuanya.Menggunakan proses ini, biasanya anda
akan mencipkatan sesuatu dimana anda melihat secercah bentuk atau konsep yang layak
dilanjutkan.Ketika melihat hasil 'seni' itu, saya hampir tak tahu begaimana saya
menciptakannya. Saya tahu kira kira bagaimana itu dilakukan, tapi saya tidak jelas apa
langkah-langkah yang saya ambil untuk mendapatkannya.
YA!! PERTEMUAN!!
Teknik ini dijelaskan pada kurus yang belum lama ini saya ikuti dan hasilnya
menakjubkan.dengan adalah mengumpulkan satu kelompok orang, bikin topik dan biarkan
ide-ide mengalir. Apapun ide itu, tiap orang harus berusaha tuk berkata: "Ya!"
Hal ini membantu untuk mengurangi rasa takut dipermalukan; hilangnya rasa takut akan
membantu anda untuk mengarang sesuatu. Ide-ide aneh dan mustahil tidak hanya
ditoleransi namun juga diusahakan.
Ketika orang mengendor, topik sepertinya akan menuju kearah sex, peruntungan, dan
pengaruh yang besar. Tapi ini merupakan konsep-konsep paling laris (menjual), jadi anda tak
perlu kuatir.
Jangan jadi depresi jika anda tangan-kanan. Kami orang-orang tangan-kidal memiliki
kehidupan lebih singkat 10 tahun, dan hidup dalam lingkungan yang dibangun untuk orang-
orang bertangan- kanan yang kemungkinan besar disebabkan oleh pendahulu kita.
Namun, anda tahu apa yang mereka katakan, ".. Lebih baik terbakar habis daripada
meenghilang perlahan-lahan .. " - MATTIAS KONRADSON
Tahun musik kenyataannya masih berupa wacana politik, sebab hingga kini masih belum
bisa dilihat sejauh mana keseriusan aparat penegak hukum, pemerintah dan wakil rakyat
kita dalam menindaklanjuti dunia pembajakan kaset.
Manusia dilahirkan dengn membawa musik. Tangisan setiap bayi yang baru lahir
adalah tangisan musikal yang sangat impressif, tidak sumbang dan dibawakan dalam teknik
yang baik dan benar. Tangisan musikal bayi yang disertai teknik alack atau ancang-ancang,
teknik powering diafrogma secara berirama, teknik permainan palatal, teknik pemanfaatan
tiga resonansi dsb. merupakan teknik bernyanyi tingkat tinggi. Dengan teknik vokal yang
baik tadi suara sang bayi tidak akan cepat serak walau dilakukan dalam ampitudo keras
dalam waktu yang cukup lama. Sesekali anda yang tidak pernah belajar teknik bernyanyi
dengan baik bisa mencoba berduet teriak dengan sang bayi. Suara anda pasti akan lebih
cepat serak dibanding teman duet tadi. Tuhan pasti punya harapan mengapa musik
dibekalkan kepada setiap manusia sejak anak pertama Nabi Adam yaitu Qobil dan kembaran
perempuannya dilahirkan dari rahim Siti Hawa. Tuhan telah menciptakan dua otak bagi
manusia. Otak kiri yang lebih berfungsi sebagai otak rasio dan otak kanan sebagai otak
intuisi merupakan semacam mesin turbo yang bisa membuat manusia lebih survive dan
dalam memberi berbagai manfaat terhadap dunia dan seluruh isinya, sebab manusia yang
diharapkan. Tuhan mengharapkan agar semua manusia yang diciptakannya bisa
membangun dan memelihara damainya kehidupan jagat raya. Oleh sebab itu otak kiri dan
kanan dibekalkan kepada manusia agar selain sebagai bekal berpikir juga sebagai bekal
untuk bertindak dengan hati nurani. Namun adakalanya manusia sering merasa lebih hebat
dari Tuhannya. Institusi seringkali diabaikan dengan cara memandang rasio atau pikiran
sebagai kekuatan yang maha hebat. Gaya berpikir Galileo Galilei, Newton, Descartes,
Copernicus di abad pertengahan yang mengabaikan intuisi banyak dipandang sebagai sikap
yang paling benar, padahal sikap yang sangat mempertuhan keilmuan kian hari kian terasa
merugikan. Kembali kepada ketidakacuhan para wakil rakyat, pemerintah dan para penegak
hukum dalam mengatasi dunia pembajakan kaset sesungguhnya merupakan sebuah
indikasi bahwa soal hati nurani masih belum dipandang sebagai hal yang sangat serius.
Mayoritas para pemuka negeri ini masih sangat dipengaruhi. Descartes yang menganggap
dunia dan seisinya semata-mata sebagai komoditi alam yang kahir untuk dieksportir dalam
penambangan material secara besar-besaran.
Soundscape
Pada saat bangsa ini miskin dengan apresiasi musik dengan berbagai pilihan, suara
alam bebas atau soundscape sesungguhnya bisa menjadi salah satu alternatif yang sangat
menarik. Suara alam bebas di hutan, gunung dan laut yang sepi dari keramaian manusia
akan bisa memberikan manfaat yang hebat bagi para pendengarnya. Sebagai mana halnya
berkesenian atau berapresiasi seni, suara alam bebas pun akan sangat berarti dalam
memberdayakan intuisi yang terdapat dalam otak kiri tadi. Alam bebas tidak hanya
memberi kita soundscape luar yang bisa ditangkap sistim pendengaran melainkan juga
soundscape dalam yang hanya bisa didengarkan oleh pendengaran bathin.
Beberapa hari setelah peringatan Hari Musik Nasional tahun ini Indonesia akan lebih
banyak memperdengarkan soundscape kampanye puluhan partai peserta pemilu 2004 dan
pemilihan presiden dalam proses yang sangat panjang sekitar delapan bulan.
Kita semua maklum, bahwa suasana kampanye partai peserta pemilu sangat
memiliki legalitas yang amat tinggi dalam urusan hingar bingarnya suara knalpot yang
berbaur dengan berbagai teriakan massal di jalanan. Fenomena semacam itu bukanlah
suara alam bebas yang nyaman melainkan sangat tidak menyehatkan bagi sistem
pendengaran kita. Malah lebih jauh lagi akan semakin memicu potensi stress orang-orang di
sekitarnya. Saya perrnah berndai-andai. Apabila jadi caleg di masa-masa kampanye tidak
akan banyak terlibat pada berbagai kampanye politik. Alasannya karena khawatir jika
setelah menjadi wakil rakyat nanti telinga saya tidak lagi bisa mendengar jeritan rakyat,
termasuk tidak bisa lagi mendenagr soundscape dalam suara rakyat dalam bentuk jeritan
hati nurani mereka. Untuk lebih memelihara kesehatan sistim pendengaran saya akan
memilih lebih banyak tinggal di suatu tempat sepi sambil mendengarkan suara alam bebas
pegunungan yang bisa membangun kejujuran, kedamaian, kesederhanaan bahkan
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
kebersahajaaan. Kalau sudah tidak kuat ingin mendengar musik maka yang pertama kali
dipilih adalah musik tradisi yang identik dengan kedamaian, kejujuran serta kebersahajaan
alam itu tadi.
Saya berharap tulisan ini pun bisa dibaca oleh sobat-sobat saya. Setia Permana, Fery
Kurnia dll. Kepada sobat-sobat di KPU tadi saya ingin mengusulkan agar membuat catatan
rekomendasi untuk para petugas KPU mendatang. Catatannya adalah supaya para caleg
2009 nanti harus mengikuti kegiatan mendengar soundscape alam pegunungan sekaligus
belajar kearifan dari masyarakat di sana.
Pengaruh mendengar suara alam bebas bukan main manfaatnya. Hal tersebut sudah
banyak dibuktikan oleh para leluhur pemimpin kita yang sering bersemedi atau bertafakur di
alam luas sehingga senantiasa dikenang sebagai para pemimpin dan pemuka rakyat yang
arif dan bijaksana.
Sound Art dan musik-etnik
Masih dalam rangka mengkritisi Hari Musik Nasional dalam keadaan negeri yang
dalam krisis hati nurani ini maka Sound Art dan musik etnik perlu dipandang sebagai media
musikal yang sangat penting. Sound Art adalah jenis seni bunyi yang menggunakan materi
dari bahan bunyi alam bebas atau soundcape. Melalui Sound Art masyarakat akan lebih
mudah untuk diimpressi oleh beragam kenyataan yang dapat mengasah kepekaan hati
nurani. Apalagi mengingat sound art biasanya disajikan dalam bunyi suara yang tidak keras.
Jenis kesenian seperti ini memang belum lazim bagi negeri ini. Tetapi dan berbagai
pertunjukkan yang pernah digelar di negeri ini Sound Art ternyata selain bisa menarik
perhatian juga bisa lebih membuat peka hati nurani. Harry Roesli adalah orang yang paling
jagoan dalam urusan pertunjukkan Sound Art ini. Melalui berbagai siasat, terutama dengan
berbagai trick banyolannya ia bisa menjadikan musik yang tidak lazim ini menjadi sangat
menarik dan menyentuh hati.
Industri musik kita yang sedang amat lesu menjadikan tayangan musik di televisi
hanya menampilkan lagu itu-itu lagi. Padahal di tengah-tengah menurunnya daya beli
masyarakat kita, televisi adalah media massa yang paling efektif untuk apresiasi musik.
Media televisi seharusnya memiliki tanggung jawab moral yang tinggi terhadap keberadaan
musik di negerinya, itu bisa diupayakan dengan menyajikan keragaman kreatifitas musik
yang dimiliki negerinya.
Yang tidak kalah pentingnya adalah tayangan televisi kita perlu lebih mengangkat
berbagai musik etnis atau musik tradisi, sebab selain jenis musik ini sangat beragam proses
penciptaannya pun sangat dipengaruhi aura alam yang masih sangat murni.
Orang-orang Yunani Kuno telah banyak memberikan pelajaran berharga bagi
peradaban saat ini. Mereka adalah masyarakat pencipta musik yang handal, sebab musik
dianggapnya sebagai kekuatan kedua setelah agama yang bisa membangun kenyamanan
rohani. Bahkan bagi mereka musik merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan
berbagai kegiatan ritual keagamaan.
Bangsa Indonesia pun sebetulnya tidak kalah hebat. Selain banyak memiliki corak
musik Hymne atau pemujaan maka musik hiburannya pun sering menunjukkan banyak
fenomena. Jangankan para penyanyi dan musisi fenomenal semacam Iwan Fals, Ebiet,
Bimbo, Melly Goeslaw, Nike Ardilla, Rhoma Irama, Nano S, Didi Kempot, Inul Darasista, dst.
Bahkan artis-artis amatir cetakan Akademi Fantasi Indosiar (AFI) pun dalam waktu yang
singkat tanpa mencetak album rekaman lebih dulu sudah berhasil menjadi fenomena yang
luar biasa.
Tapi tujuan diadakannnya Hari Musik Nasional tentunya bukan sekadar bagaimana
mencetak penyanyi dan musisi profesional sebanyak-banyaknya, melainkan juga harus
disertai manfaat yang lebih mendalam dan lebih menyeluruh bagi bangsanya.
Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap para pejuang Hari Musik Nasional termasuk
terhadap Presiden Megawati yang telah memutuskannya saya ingin mengusulkan agar
presiden mendatang memutuskan pula Hari Sastra Nasional, Hari Tari Nasional, Hari Lukis
Nasional dsb.
Tapi bila terlalu banyak sebaiknya Hari Nusik Nasional dirubah menjadi Hari Kesenian
Nasional saja.
FENOMENA LUPA
Beberapa hal yang dapat dilakukan agar gampang ingat di usia senja:
1. Mengecek apa-apa saja yang perlu diingat
2. Gunakan ceklis, catatan khusus (memory prompt)
3. Rencanakan urut-urutan apa yang akan dikerjakan
4. Letakkan segala sesuatu di tempatnya semula
5. Sadarilah jika perhatian anda mulai teralih!
6. Usahakan agar anda tetap sehat (mental dan fisik)
7. Jadilah orang yang selalu siap menolong orang lain
thenmustputut@yahoo.com
Gejala Pelupa
Mudah lupa merupakan gejala yang paling sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
warga lanjut usia (lansia). Tapi, mudah lupa tak jarang ditemukan pada usia setengah baya,
bahkan umur belia.
Mudah lupa (forgetfulness) memang bisa dianggap gejala wajar atau alamiah. Tapi, kita
tetap harus waspada, sebab mudah lupa (terutama pada usia belia) bisa saja merupakan
stadium awal dari demensia (dementia) atau kepikunan, yang merupakan gangguan otak
akibat penyakit atau kondisi lainnya. Bahkan, bukan mustahil, itu tanda-tanda awal penyakit
(kepikunan) Alzheimer, yang kini mulai "ditakuti". Itu sebabnya, Anda sangat dianjurkan
segera memeriksakan diri ke dokter, bila mulai dihinggapi penyakit kelupaan. Makin dini
diagnosis ditegakkan, makin besar peluang keberhasilan tindakan, khususnya dalam
konteks menekan progresivitas penyakit tersebut. "Gangguan memori berupa mudah lupa
tidak boleh diremehkan, dan perlu dievaluasi lanjut," tegas Prof Dr Sidiarto Kusumoputro
dari Bagian Neurologi FKUI/RSCM di sela-sela seminar "Permasalahan Mudah Lupa Sampai
Kepikunan (Alzheimer)" di Jakarta, baru-baru ini. Ada sejumlah kriteria mudah lupa, yakni:
Mudah lupa nama benda, nama orang dan sebagainya. Juga gangguan dalam mengingat
kembali (recall), gangguan dalam mengambil kembali informasi yang telah tersimpan dalam
memori (retrieval). Gangguan mengenali kembali sesuatu apabila diberi isyarat atau cue
(recognition), dan lebih sering menjabarkan fungsi atau bentuk sesuatu daripada
menyebutkan namanya. Bertambahnya usia membawa akibat menurunnya kemampuan
memori secara wajar (fisiologis) dan dianggap tidak ada kaitannya dengan kepikunan
alzheimer. Berbagai penelitian menemukan angka kejadian mudah lupa sebesar 35 persen
pada usia di atas 65 tahun. Ada pula studi yang menemukan angka kejadian 39 persen pada
usia 50-59 tahun, dan 85 persen pada usia di atas 80 tahun. Namun, gangguan memori juga
bisa merupakan kondisi abnormal (patologis), yang sukar diketahui awal perjalanan
penyakitnya, sehingga, diagnosis dan penanggulangannya baru dapat dibuat dan diberikan
pada saat penderita sudah mengidap kepikunan, kendati masih dalam stadium ringan.
Gangguan memori demikian merupakan gejala utama kepikunan alzheimer. Beberapa tahun
terakhir ini, para pakar (Mayo Clinic, 1999) telah menemukan kondisi baru yang juga
menunjukkan gangguan memori. Letaknya di antara forgetfulness yang fisiologis dan
demensia alzheimer yang patologis. Jadi, ada fase transisi (transitional state) yang disebut
Mudah Lupa
Dengan bertambahnya usia (apalagi pada lansia), kemunduran daya ingat secara
wajar lazim terjadi karena proses berpikir menjadi lamban, kurang menggunakan strategi
memori yang tepat, kesulitan memusatkan perhatian dan konsentrasi, mengabaikan hal
yang tidak perlu (distraktor), memerlukan lebih banyak waktu untuk belajar sesuatu yang
baru, memerlukan lebih banyak isyarat (cue) untuk mengingat kembali apa yang pernah
diingat.
Selanjutnya, penurunan daya ingat memori deklaratif semantik (kemampuan
mengingat pengetahuan dan pengalaman). Terakhir, penurunan daya ingat memori
prosedural (kemampuan mengingat keterampilan motorik yang pernah dipelajari, seperti
naik sepeda, main alat musik, komputer, dan lain-lain). Bagi lansia, strategi "LUPA" (latihan,
ulangan, perhatian, asosiasi) bisa dilakukan dalam penanganannya, yakni latihan
mengingat, mengulang, memperhatikan dan mengasosiasikan.
MCI
Dalam majalah Archives of Neurology edisi Maret 1999, sekelompok peneliti Mayo
Clinic membahas masalah gangguan memori, yang berkaitan dengan penuaan otak normal
dan penyakit alzheimer. Ditemukan, 76 penderita mengalami gangguan memori di bawah
usia normal, tapi tidak menderita demensia alzheimer. Kelompok "kasus baru" inilah yang
kemudian disebut MCI. Menurut Ronald C Pietersen, pakar saraf dan ketua kelompok peneliti
Mayo Clinic, dengan menggunakan kriteria klinik yang dikembangkan dari penelitian
tersebut, pihaknya kini bisa membedakan pasien MCI dari mereka yang sehat dan dari
penderita alzheimer ringan. Penelitian itu juga berhasil menemukan, penderita MCI berisiko
lebih tinggi untuk mengalami kepikunan alzheimer, dengan tingkat risiko 10-15 persen per
tahun.
Dengan adanya kemampuan mengidentifikasi MCI, penelitian kini dapat difokuskan pada
upaya mencari pengobatan yang bisa memperlambat progresivitas alzheimer. Di AS,
sebanyak 4 juta orang dilaporkan menderita alzheimer dan 2,7 juta MCI.
Data Mayo Clinic 1999 menyebutkan, MCI potensial menjadi alzheimer dengan laju 2
persen per tahun, lebih rendah daripada laju 1-2 persen pada orang normal. Sekitar 50
persen kasus MCI berkembang menjadi alzheimer dalam kurun waktu 3 tahun, dan 80
persen untuk kurun waktu 8 tahun. Umumnya, kata Sidiarto, diagnosis MCI dibuat bila pada
seseorang ditemukan kriteria: Ada gangguan memori, fungsi memori abnormal untuk usia
dan pendidikan, aktivitas sehari-hari normal, fungsi kognisi umum normal dan tidak ada
demensia.
"Penderita MCI terutama mengalami gangguan memori jangka pendek (recent
memory). Mereka masih mampu berfungsi normal dalam kehidupan sehari-hari, mampu
memperoleh kemampuan kognisi seperti berpikir, pemahaman dan membuat keputusan,"
kata Sidiarto.
Penyakit Alzheimer
Sedangkan alzheimer didefinisikan sebagai gangguan intelektual dan kemampuan
kognitif, yang progresif serta cukup mengganggu performan sosial dan pekerjaan. Gejala
yang muncul adalah akibat proses degeneratif yang menyebabkan kematian masif sel-sel
neuron (otak) pada korteks serebral (kulit otak).
Kematian sel-sel neuron pada proses penyakit tersebut, baru menimbulkan gejala-
gejala klinis dalam kurun waktu 30 tahun. Relatif lambat. Awalnya, muncul gejala mudah
lupa, di mana penderita tidak mampu menyebut kata yang benar, berlanjut dengan
kesulitan mengenal benda, dan akhirnya tidak mampu menggunakan barang-barang, yang
termudah sekalipun, seperti memakai pensil.
Pada demensia ringan, penderita masih dapat hidup mandiri, dengan gangguan
minimal pada aktivitas sosial dan pekerjaan. Pada demensia sedang, kemampuan tersebut
masih ada, tetapi kemandirian dalam hidup terganggu, misalnya tidak peduli akan pakaian,
mengabaikan pekerjaan dan tanggung jawab keluarga. Pada demensia berat, sudah
diperlukan supervisi.
Ada sejumlah tanda klasik yang diidap oleh kebanyakan penderita pada stadium
awal, dan dapat digunakan sebagai petunjuk kebutuhan esesmen penyakit alzheimer. Yakni,
tanda awal berupa short-term memory loss, kemunduran fungsi memori. Learning and
retaining new information, kesulitan untuk belajar hal baru, mengulang-ulang sesuatu, serta
lupa pembicaraan dan janji. Reasoning and abstaktive thought, kesulitan membaca
kalender, memahami lelucon atau menentukan waktu; kesukaran menghitung buku cek,
memasak atau tugas yang membutuhkan langkah berurutan.
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Seorang ekskutif muda mengaku bahwa dia merasa terbantu daya ingatnya
setelah minum ginkgo biloba. Sementara seorang Bapak menyatakan bahwa anak-
anaknya yang masih sekolah juga rajin mengkonsumsi ginkgo biloba, dengan harapan
agar mereka bisa lebih mudah mengikuti pelajaran di sekolah karena ginkgo biloba
akan melancarkan peredaran darah di otak. Sejauh mana ginkgo biloba ini penting
bagi kaum muda? Dan benarkah dengan minum ginkgo biloba, maka daya ingat
menjadi lebih tajam?
Ginkgo adalah nama tanaman hias besar yang tumbuh subur di daerah beriklim
sedang mulai dari daratan Eropa sampai Amerika Serikat. Daun-daunnya terbagi
menjadi dua lobus, oleh karena itu namanya sering disebut dengan tambahan kata
biloba. Ginkgo memang mempunyai kemampuan untuk memperbaiki peredaran darah.
Gangguan peredaran darah sebenarnya lebih sering menimpa orang lanjut usia yang
pembuluh darahnya sebagian telah kaku dan tersumbat. Prevalensi orang muda yang
mengalami gangguan peredaran darah tentu tidak sebesar orang lanjut usia.
Ginkgo mempunyai kemampuan menerobos pembuluh darah yang paling sempit
dan paling kecil untuk memberi makan jaringan yang kekurangan oksigen di otak,
jantung, dan bagian tubuh lainnya. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ginkgo
mempunyai aktivitas antioksidan. Seperti halnya vitamin E, maka ginkgo dapat
melumpuhkan radikal-radikal bebas yang sering merusak sel tubuh. Dr Drieu dalam
penelitiannya menemukan fungsi ginkgo untuk meremajakan sel-sel otak yaitu dengan
cara memulihkan reseptor-reseptor di dalam otak serta meningkatkan serotonin.
Seiring dengan meningkatnya usia, kemampuan tubuh untuk mendapatkan
oksigen dalam aliran darah semakin berkurang. Padahal oksigen ini merupakan
makanan otak untuk dapat berfungsi dengan baik. Di dalam British Journal of Clinical
Pharmacology (1992) dikutip studi di Jerman yang dilakukan pada tahun 1991
terhadap 99 pasien lanjut usia yang telah menderita gangguan otak selama lebih dari
dua tahun. Setelah tiga bulan mengkonsumsi ginkgo, maka 72% mengalami perbaikan
dibandingkan hanya 8% yang mengkonsumsi tablet plasebo (pil bohongan). Dosis
efektif sebagaimana diterapkan dalam studi tersebut adalah 120 mg setiap hari.
Ginkgo tampaknya lebih manjur untuk orang-orang lanjut usia yang memang
sudah mengalami kemunduran fungsi otak. Bagi orang muda yang sel-sel tubuhnya
masih optimal, termasuk sel-sel otaknya, tentu tidak terlalu membutuhkan ginkgo.
Penelitian yang dilakukan di Italia membuktikan bahwa ekstrak ginkgo dapat
meningkatkan aliran darah di otak sebesar 70% pada orang lanjut usia, tetapi untuk
orang-orang yang lebih muda (30-50 tahun) peningkatan tersebut hanya sekitar 20%.
Temuan lainnya adalah bahwa ginkgo memerlukan waktu yang lebih panjang untuk
menunjukkan khasiatnya pada orang-orang muda.
Ginkgo dapat berfungsi sebagai antioksidan untuk menekan radikal bebas.
Radikal bebas adalah elektron yang tidak berpasangan, dan dalam rangka mencari
pasangannya tersebut dia merusak sel-sel tubuh. Radikal bebas terdapat di alam,
khususnya di lingkungan yang mengalami polusi udara. Mereka yang tinggal di kota
besar seperti Jakarta dan setiap hari menghisap asap kendaraan umum berpeluang
besar untuk menjadi korban radikal bebas. Kaum muda yang mempunyai kebiasaan
merokok berarti dia menciptakan radikal bebas di sekitarnya. Proses penuaan dini
terjadi karena orang berada dalam lingkungan yang dipenuhi radikal bebas. Menu
makanan yang kaya antioksidan merupakan penangkal ampuh untuk mencegah akibat
buruk dari radikal bebas. Beberapa jenis vitamin dikenal sebagai sumber antioksidan
seperti vitamin E, vitamin C, dan vitamin A. Vitamin-vitamin tersebut banyak terdapat
dalam buah-buahan, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau tua. Minuman teh
juga mengandung antioksidan kuat yaitu katekin, baik dalam teh hijau maupun teh
hitam.
Dosis ginkgo 120 mg per hari atau lebih diketahui mendatangkan efek
sampingan mual dan pusing pada sebagian orang. Disarankan agar konsumsi ginkgo
dimulai dengan dosis rendah sehingga terhindar dari efek sampingan tersebut. Juga
dianjurkan untuk menghubungi dokter bila mengalami gangguan akibat minum
ginkgo. Kesibukan pekerjaan sebenarnya tidak harus melalaikan kita untuk selalu
memperhatikan asupan gizi. Sesibuk apapun orang bekerja di kantor, biasanya
tersedia jeda waktu 0,5-1 jam di siang hari untuk sekedar beristirahat dan makan
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
siang. Oleh karena itu gunakan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya untuk memberi
makan sel-sel tubuh yang sudah kelaparan karena gula darah yang mulai menurun.
Bila pola makan kita teratur maka sebenarnya berbagai health foods supplement
nyaris tidak diperlukan oleh tubuh kita. Kebutuhan akan energi, protein, lemak, vitamin
dan mineral dapat dengan mudah bisa dipenuhi bila kita mengatur pola makan sehari-
hari dengan baik. Sayang sekali, banyak kendala yang harus dihadapi ketika orang
bersiap-siap untuk mulai makan teratur. Pagi hari mereka sudah harus meninggalkan
rumah dan berangkat bekerja, bahkan ketika matahari belum lagi terbit. Terpaksa
mereka meninggalkan sarapan pagi di rumah. Demikian pula siang hari, mereka sering
mengabaikan makan siang karena pekerjaan yang masih bertumpuk sehingga makan
siang baru dilakukan sore hari. Malam hari badan sudah merasa kelelahan dan
akhirnya berangkat tidur tanpa makan malam.
Hidup dengan pola makan tidak teratur dan disertai dengan stres pekerjaan serta
stres lingkungan yang tinggi akan membuat tubuh menjadi rentan terhadap proses
penuaan dini. Sel-sel kulit lebih mudah keriput dan akhirnya banyak orang muda yang
kelihatan lebih tua dari usia sebenarnya.
Pola makan orang Asia biasanya menekankan makan siang sebagai makan
terpenting dan terlengkap. Sebaliknya orang Barat lebih mementingkan makan
malam. Bagi kaum eksekutif muda dengan kesibukan yang tinggi, barangkali pola
makan ala Barat bisa diterapkan. Makan pagi dengan sereal plus susu dan sari buah,
makan siang dengan menu tidak terlalu berat sehingga bisa diselesaikan dalam waktu
singkat, dan makan malam dengan menu terbaik. Yang penting adalah makan siang
jangan terlalu didominasi oleh fast food.. Telah banyak disadari bahwa meski fast food
adalah makanan bergizi namun konsumsi terlalu sering dapat menimbulkan
ketidakseimbangan gizi karena umumnya fast food miskin sayuran yang merupakan
sumber serat dan terlalu tinggi protein untuk setiap porsinya. Di samping itu fast food
juga diperkirakan tinggi natrium.
Menyadari akan ketidakteraturan hidup dan pola makan, mendorong para kaum
eksekutif muda untuk mengkonsumsi suplemen-suplemen yang diklaim akan
mengembalikan stamina dan fungsi otak.. Ditambah dengan unsur sugesti maka
lengkaplah ketergantungan kaum muda ini dengan berbagai health foods supplement.
Sebenarnya bagi orang-orang yang selalu memperhatikan konsumsi gizinya,
tidak berlebihan dan tidak kekurangan, maka mereka mempunyai peluang untuk hidup
lebih sehat meski tanpa mengkonsumsi suplemen. Gizi seimbang juga harus disertai
gaya hidup yang baik seperti menghindari stres, mengendalikan amarah, dan hidup di
lingkungan alam yang bersih. Stres diketahui akan mengurangi efektivitas
pemanfaatan antioksidan di dalam tubuh, demikian pula amarah yang meledak akan
menguras cadangan antioksidan. Nasihat orang tua: jangan suka marah nanti cepat
tua ternyata ada benarnya. Antioksidan yang terkuras ketika kita marah akan
mempercepat proses penuaan dini.
Otak kita terdiri dari dua belahan, kiri dan kanan. Anehnya, 85 persen orang di dunia ini
ternyata hidup dengan mengandalkan otak kiri saja. Sebagian dari sisanya menggunakan
kombinasi keduanya, dan sebagian lagi memakai otak kanan. Itulah kesimpulan beberapa
penelitian tentang otak. Dari segi fungsi, otak yang terdiri dari dua belahan kiri dan kanan
itu seolah memiliki tiga dimensi yang saling berhubungan. Dengan mengoptimalkan
penggunaan seluruh bagian ini, fungsi otak dapat dioptimalkan. Sayang, tak semua orang
mampu melakukannya. Salah satu cara mengoptimalkan penggunaan semua dimensi otak
adalah senam otak.
Tak Perlu Waktu Khusus
Senam otak atau brain gym adalah serangkaian latihan berbasis gerakan tubuh sederhana.
Gerakan itu dibuat untuk merangsang otak kiri dan kanan (dimensi lateralitas); meringankan
atau merelaksasi belakang otak dan bagian depan otak (dimensi pemfokusan); merangsang
sistem yang terkait dengan perasaan/emosional, yakni otak tengah (limbis) serta otak besar
(dimensi pemusatan).
Sebagai pemula, Anda bisa melakukannya lewat gerakan sederhana sambil melakukan
kegiatan sehari-hari. “Senam ini bisa dilakukan tanpa waktu khusus. Sambil nonton televisi
juga bisa,” ujar Dra. Hj. Kartika Sapardjiman, pempimpin Kelas Brain Gym di Rumah Sakit
Kartika, Pulo Mas, Jakarta Timur. Tapi, imbuh Kartika yang saat ini membimbin tujuh peserta,
termasuk seorang ibu hamil, sebelum mempraktikkan sendiri Anda perlu bimbingan
instruktur khusus.
3. Tombol Bumi:
Ujung salah satu tangan menyentuh bawah bibir, ujung jari lainnya di pinggir atas tulang
kemaluan (15 cm di bawah pusar). Di sentuh selama 30 detik atau 4-6 kali tarikan napas
penuh.
* Meningkatkan koordinasi dan konsentrasi (melihat secara vertikal dan horizontal
sekaligus tanpa keliru, seperti saat membaca kolom dalam tabel).
* Guna: mengurangi kelelahan mental (stres), mengoptimalkan jenis pekerjaan seperti
organisasi, perancangan seni, pembukuan.
4. Tombol Imbang:
Gerakan ini akan mengembalikan tiga dimensi keseimbangan tubuh (kiri-kanan, atas-
bawah, depan-belakang). Tekan ’tombol imbang’ -— 4-5 cm ke kiri dan ke kanan dari
garis tengah/lekukan di batas rambut antara tengkorak dan tengkung di atas tulang
belakang -— sementara tangan satunya menyentuh pusar, selama 30 detik.
* Meningkatkan konsentrasi, pengambilan keputusan, pemikiran asosiatif, kepekaan
indrawi untuk keseimbangan, menjernihkan pikiran dan menjaga badan tetap relaks.
* Guna: mengerti konsep yang tersirat (saat membaca), mengkritisi, mengurangi mabuk
perjalanan dan tekanan di kuping karena perubahan ketingian, mengoptimalkan
pekerjaan menulis laporan, memakai telepon atau komputer.
5. Kait Relaks:
Tumpangkan kaki kiri di atas kaki kanan, dan tangan kiri di atas tangan kanan dengan
posisi jempol ke bawah. Jemari kedua tangan saling menggenggam, kemudian tarik
tangan ke arah pusar dan terus ke depan dada. Pejamkan mata dan saat menarik napas,
lidah ditempelkan ke langit-langit mulut dan lepaskan saat mengembuskan napas.
Berikutnya, buka silangan kaki, dan ujung-ujung jari tangan saling bersentuhan secara
halus di dada atau di pangkuan, sambil mengambil napas dalam 1 menit lagi.
* Meningkatkan koordinasi motorik halus dan pemikiran logis, dan pemusatan emosional.
* Guna: mendengar aktif, berbicara lugas, menghadapi tes dan bekerja dengan papan
ketik, pengendalian diri dan keseimbangan.
Catatan: Untuk mencegah ketegangan otot, sebelum memulai latihan Anda
sebaiknya minum beberapa gelas air putih. Jumlah air yang harus dikonsumsi
sekitar sepertiga kali berat tubuh.
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Mengapa musik bisa membuat orang merasa enak sekali atau sebaliknya, tidak
enak? Ada apa di dalam musik yang mempengaruhi ini? Itu keadaan di seluruh dunia,
karena semua bangsa merasa sama. Mereka mendengarkan musik yang berbeda,
tetapi semua musik menghasilkan banyak emosi yang sama. Misalnya, kesedihan,
kegembiraan, nostalgia, dan mungkin percintaan. Apakah ada alasan besar untuk
pertanyaan yang di atas? Atau apakah semua orang suka musik apa saja dan tidak ada
alasan besar untuk suka musik tertentu dan emosi yang menyertai lagu tertentu?
Musik bisa didengarkan dalam banyak situasi. Ada konser musik untuk remaja
dan juga untuk dewasa. Orang-orang mendengarkan musik di kamar duduk dan
kadang-kadang di kamar mandi. Musik selalu dimainkan pada pesta-pesta dan di klub
malam. Tetapi mengapa musik bermain peran yang lebih besar? Mungkin ini adalah
karena masing-masing keadaan menghasilkan emosi. Misalnya ketika remaja bersiap
untuk pergi ke klub malam atau untuk pesta, mereka biasanya mendengarkan musik.
Mengapa mereka mendengarkan musik dan menjadi sangat gembira? Mengapa
mereka tidak mendengarkan musik?
Yang sangat penting adalah pilihan musik. Untuk yang mana emosi yang
diinginkan, seseorang harus memilih musik yang sesuai dengan situasi. Dengan situasi
di atas, kalau remaja memilih musik yang lambat atau sedih, mereka tidak menjadi
gembira. Ini karena ketika orang mendengarkan musik yang lambat dan sedih, mereka
juga merasa sedih. Kalau remaja mendengarkan musik yang cepat dan bahagia,
mereka akan menjadi bahagia. Ini adalah alasan untuk mendengarkan musik sebelum
orang pergi ke pesta. Orang ingin menjadi sangat gembira jadi untuk ini mereka
mendengarkan musik.
Ini masih tidak menjawab pertanyaan, yaitu, "Mengapa musik menghasilkan
emosi?" Salah satu jawabannya adalah bahwa mungkin musik punya hubungan dekat
dengan saraf emosi. Itu pendapat Marni Bekkadal dari Rollins College di Amerika
Serikat. Penelitian dia belum selesai, tetapi itu memperlihatkan banyak informasi
tentang musik dan hubungannya dengan emosi.
Yang pertama, ada teori bahwa mungkin sebabnya untuk “Autism” dalam anak
adalah anak punya sangat perasa (hypersensitivity) dengan bunyi. Penelitian mencoba
mengurangi perasanya untuk bunyi. Penelitian lain memperlihatkan bahwa otak
adalah "lebih banyak tergerak oleh musik sedih daripada musik bahagia". Ketika orang
mengalamani emosi negatip, otak perlu lebih banyak kekuatan daripada emosi positip.
Ini karena dengan emosi negatip, Anda ingin menghilangkan, dan ini menggunakan
banyak kekuatan. Kalau ada emosi positip, Anda tidak perlu menghilangkan jadi Anda
tidak menggunakan kekuatan, Anda menikmatinya saja.
Walaupun penelitihan itu memperlihatkan bahwa musik ada hubungan dengan
emosi negatip, banyak orang berkata bahwa mereka mendengarkan musik jadi
meraka merasa bahagia. Seseorang di internet, berkata bahwa ketika dia
mendengarkan musik klasik, kemudian dia merasa "Sudah menemukan surganya".
Seseorang yang lain di internet, berkata bahwa dia mendengarkan "musik bahagia
untuk menaikan murung hati". Namun, juga ada seseorang yang suka tinggal dalam
murung hati, oleh karena itu, mereka mendengarkan musik sedih.
Tempo adalah penting sekali untuk kenikmatan musik. Banyak orang
mengatakan bahwa mereka suka lagu tertentu karena ada tempo yang kuat dan bagus
untuk menari. Semua orang punya pendapat yang sama, sekalipun semua orang suka
lagu-lagu yang berbeda. Mengapa? Kalau ada lagu alternatip yang disukai oleh satu
orang, dan dia suka karena ada tempo bagus dan membuat dia menari, mengapa
seorang lain tidak suka lagu itu. Mungkin dia suka musik tari karena itu ada tempo dan
membuat dia menari. Ada 2 lagu yang berbeda, tetapi satu alasan untuk sukanya. Ini
membingungkan sekali.
Mungkin alasan adalah pilihan pribadi saja, misalnya, beberapa orang tidak suka
penyanyi dalam band atau kelompok. Ketika diwawancarai, satu orang berkata dia
tidak suka band Soundgarden karena dia tidak suka penyanyi utama bernama Chris
Cornell. Mungkin kalau band punya penyanyi utama berbeda, dia suka. Situasi ini ada
pengaruh pada emosi. Rupanya kalau seseorang tidak suka band atau lagu tertentu,
dia juga tidak merasakan emosi yang kuat. Mungkin dia akan merasa nostalgia bila
Sehari-hari, ia bekerja sebagai dokter dan pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Tentu saja profesinya itu telah merebut sebagian besar waktunya. Namun di tengah kesibukan yang luar
biasa itu, Dokter Iwan Gumiwang MSc, SpPD, KKV yang sehari-hari dikenal sebagai ahli penyakit dalam
(internist) dan konsultan cardiovascular, masih bisa menyempatkan diri bermain perkusi dengan para
pemusik profesional.
Ia tampil satu panggung dengan Gilang Ramadhan, Indra Lesmana, Arief Setiadi, Mates, Aksan, Riza
Arsad, Benny Likumahua, Jeffry Tahalele, Topan dan Sam. Mereka adalah musisi jazz yang telah mempunyai
nama besar di Tanah Air. Iwang memang telah menjadi pemain perkusi profesional.
"Apa tidak boleh dokter main perkusi, main musik?" tanyanya ketika ditanyakan mengenai dua
profesinya itu. "Apa bedanya dengan dokter yang mempunyai hobi main golf? Sama saja, to. Buat saya,
main musik betul-betul hobi dan, secara kebetulan, antara profesi dengan musik bisa sejalan. Saya
beruntung, selama ini bisa berbagi waktu untuk profesi, hobi dan keluarga. Ada sesuatu yang hilang kalau
sampai tidak bisa mencurahkan hobi saya. Saya merasa tenang mengerjakan sesuatu jika bisa main musik,"
kata Iwang yang ikut bermain dalam album jazz dari gitaris Donny Suhendra. Selain itu, Iwang juga terlibat
dalam pembuatan album Indra Lesmana berjudul Reborn.
Saat ini mobil pribadi dokter ini tak hanya diisi dengan peralatan kedokteran, tetapi juga bongo,
conga dan beberapa alat perkusi lainnya. Maksudnya, begitu selesai dengan praktek dokternya, ia bisa
langsung menuju ke tempat pertunjukan.
Perkusi
"Dokter Jazz" ini sudah tertarik pada musik sejak duduk di bangku SLTA. Namun ia baru memainkan
perkusi tahun 1978. Ketika itu, secara tidak sengaja, Iwang yang masih mahasiswa tingkat III Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia berkumpul dengan mahasiswa lainnya yang sedang main musik. "Saya
melihat ada conga ngangur. Hati saya tergerak, lalu menabuh conga itu, main bersama rekan lain. Teman-
teman bilang bagus. Kemudian mereka mendorong saya mempelajari perkusi. Maka, jadilah saya pemain
perkusi," tutur suami Gadis Darusman, adik kandung Jaksa Agung Marzuki Darusman.
Kiprah Iwang di dunia musik kemudian hari menjadi tidak main-main. Ia sempat main bersama Jack
Lesmana, Bubi Chen, Benny Mustafa, Karim dan Dullah Suweleh serta musisi lainnya. Ia juga bergabung
dengan Band Caseiro yang dipimpin Candra Darusman. Band ini cukup mempunyai nama sekitar tahun
delapan puluhan.
Iwang juga terlibat dalam membidani pergelaran Jazz Goes To Campus di Universitas Indonesia.
Sampai sekarang acara itu masih digelar secara rutin.
Untuk mengembangkan minatnya pada musik, Iwang tak selamanya melewati jalan yang mulus.
Lulus menjadi dokter tahun 1980, Iwang harus mengikuti wajib militer selama empat tahun dan sempat
menyandang pangkat letnan satu polisi. Tetapi profesi polisi dilepasnya. Setelah itu, ia mengambil sekolah
spesialis penyakit dalam (internist) selama lima tahun dan kembali harus memenuhi ikatan dinas selama
satu tahun di Ketapang, Kalimantan. Pulang ke Jakarta tahun 1991 ia bertugas sebagai staf pengajar di
Fakultas Kedokteran UI. Ia harus mengambil sekolah lagi selama lima tahun sampai mendapat gelar KKV
(cardiovascular consultant).
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
"Praktis selama 14 tahun saya tidak main musik bersama teman-teman. Tidak ada waktu. Hati saya
tergerak lagi ketika melihat Java Jazz latihan tahun 1999 di rumah Gilang Ramadhan. Selain itu, banyak
rekan musisi yang berobat kepada saya menyarankan saya untuk kembali lagi main musik. Saya pikir,
kenapa tidak? Secara kebetulan Donny Suhendra yang dekat dengan Gilang, meminta saya ikut membantu
menangani albumnya. Belakangan saya banyak main bersama Indra Lesmana," kata pengagum pemain
perkusi dunia, Paulinho Da Costa itu.
"Contoh lain, musik yang diolah Yani atau Kitaro bisa dijadikan terapi penyembuhan penyakit
tertentu. Seseorang bisa langsung merasakan rileks ketika mendengarkan musik mereka. Untuk ini, pemain
perkusi berperan besar karena mereka yang mampu menyuguhkan suara atau musik seperti gemericiknya
air, jangkrik dan sebagainya. Suara alam menenangkan hati orang," kata Iwang, ayah dari tiga orang anak
saat ditemui di rumahnya, Pondok Indah.
Iwang mengaku, waktunya banyak tersita untuk mengajar. Hal itu menuntutnya selalu berada di
sekitar kampus. Selain itu, ia harus menggali ilmunya terus-menerus. Sedangkan untuk latihan, tak ada
masalah baginya. Di mana dan kapan saja ia bisa melakukannya. Saat mengemudi pun ia suka melatih
dengan "menabuh" setir mobil. Saat menunggu pasien berobat ia "menabuh" meja praktek. "Tangan ini tidak
pernah bisa diam. Menabuh meja terus. Jadi, itu juga termasuk latihan, 'kan?" katanya. - EDDY KOKO
Penggemar film fiksi-ilmiah gaya laga model Matrix yang akhir Desember 2003 akan
segera menyaksikan akhir trilogi film "The Matrix Revolution" mungkin sebagian
besar beranggapan peristiwa manusia yang terjun beraksi di alam maya dengan
menyambungkan langsung otak manusia dengan komputer adalah khayalan semata.
Namun aksi yang fantastik itu tidaklah cuma fantasi belaka bagi kalangan ilmuwan
dan perekayasa teknologi 'neuroprotheses' atau 'neural prosthetics' di dunia maju
seperti di AS, Canada dan Jepang.
Di AS beberapa Universitas ternama kini tengah berupaya keras guna merealisasikan
eksperimen model 'neuroprotheses'. Riset ini mendapat berbagai limpahan dana riset
dari institusi seperti National Science Fondation , Institusi Riset Departemen
Pertahanan atau "Defence Advanced Research Project Agency".
Kalangan ilmuwan yang sejak lama menggeluti penelitian teknologi rekayasa canggih
bidang 'neuroprotheses' -yakni eksperimen kajian tentang penelitian 'interfaces' guna
mengintegrasikan otak manusia dengan komputer- sangat yakin akan segera
terealisasikannya fenomena serupa model film "Matrix". Hal yang akan sama
mengejutkan agaknya dengan kemajuan eksperimen "Finger Whispering Phone"
karya peneliti NTT-DoCoMo Jepang yang yakin tahun 2005 y.a.d akan dapat
merealisasikan suatu model perangkat telepon seleluler yang elemen pengantar
suara untuk bicara cukup disalurkan lewat rongga tulang lengan dan jari tangan
manusia. Sementara perangkat terminal /IC hand-set pun cukup berupa arloji digital.
Untuk 'on-off' mengaktivasikan ponsel cukup dengan menjentikkan ujung jari telunjuk
dengan jempol yang lalu dicucukkan ke telinga kemudian memanggil lawan bicara
dengan menyebutkan nama lewat fitur 'voice recognition'. Sesederhana itulah untuk
mulai bertelepon.
Hingga apabila menggunakan ponsel eksperimen model buatan Media Computing
Lab NTT-DoCoMo, maka adegan para bintang selagi in-action dalam film "Matrix"
mestinya tidak terlihat lagi menenteng telepon seluler model konvensional - apakah
Nokia atau Samsung seperti pada masing-masing film trilogi kesatu dan kedua.
Kecanggihan praktek bedah syaraf terkini dengan mengikuti metode bedah 'non-
invasive' memungkinkan perangkat chip / IC dapat disematkan ke dalam jaringan
simpul syaraf atau bahkan di otak manusia sekalipun. Simpul syaraf pada otak
dihubungkan sedemikian rupa dengan miniatur kabel sensor elektronik yang
memungkinkan terjadinya interaksi antara setiap aksi yang bekerja pada otak untuk
diproses pada perangkat elektronik untuk diteruskan ke komputer. Komputer
terhubung dan mengendalikan peralatan robot yang berfungsi menggantikan kerja
anggota tubuh atau panca-indera pasien yang lumpuh tak berdaya atau 'immobile
pasien'.
Dalam penerapannya maka seseorang yang mengalami kecelakaan atau terserang
penyakit kelumpuhan total pada syaraf tulang belakang namun otaknya masih
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Perilaku orang muda terhadap para manula agaknya perlu terus digugat. Demi alasan
kemanusiaan dan kasih sayang, sering kita melarang orang tua kita yang manula
melakukan ini-itu, jangan begini dan jangan begitu. Sikap dan perilaku seperti itu justru
"menjerumuskan" para manula ke dalam jurang kejompoan.
Tengok saja Ibu Tien Sidiadinoto, misalnya. Meski usianya sudah menginjak angka 80,
ia belum menunjukkan gelagat ingin "pensiun". Tinggal sendiri di rumahnya yang cukup
besar di Semarang, Jawa Tengah, ibu yang sudah 24 tahun hidup menjanda ini masih
100% menjadi nakhoda rumah tangganya sendiri. Mulai dari mengurus anak-anak
indekos, menu makanan, uang belanja, membayar listrik-PAM-telepon, merawat kebun,
sampai membeli, membungkus, dan mengirim kado ulang tahun untuk anak, menantu,
dan kemenakan. Semua ia lakukan sendiri.
Para manula dapat aktif dengan seribu satu macam cara sesuai dengan tingkat
pendidikan dan latar belakang sosialnya.
Pengertian usia ada dua yaitu usia kronologis dan usia biologis. Usia kronologis adalah
usia menurut kalender. Dalam pengertian ini ada kelompok usia tua muda (60 - 75
tahun), tua (76 - 80 tahun), dan sangat tua (81 tahun ke atas). Sedangkan usia biologis
ditentukan oleh kondisi otak. Berkaitan dengan usia biologis ini, ada orang yang
berusia 50 tahun sudah mulai pikun; sebaliknya ada yang sudah amat tua tapi masih
mempunyai daya pikir tajam.
Belajar dan terus melakukan aktivitas, menurut dokter ahli saraf dari RSUPNCM-FKUI
ini, merupakan kunci stimulasi terhadap otak. Kalau rangsangan itu diberikan terus-
menerus dan terarah, dapat meningkatkan intelegensi manusia sampai usia 80 - 90
tahun.Bukan berarti seorang manula mesti mengingkari kodratnya sebagai orang lanjut
usia. Kenyataannya, otak yang menjadi tua memang mengalami berbagai perubahan
struktur maupun kimiawi yang khas. Kita pasti akan mengalami penurunan berbagai
fungsi. Mudah lupa, menurut Sidiarto, adalah fenomena yang paling menonjol. Belum
lagi mudah bingung walaupun masih dalam batas normal.
Dikatakan oleh Sidiarto, penurunan fungsi belahan kanan lebih cepat daripada yang
kiri. Tidak heran bila pada para lansia terjadi penurunan berupa kemunduran daya
ingat visual (misalnya, mudah lupa wajah orang), sulit berkonsentrasi, cepat beralih
perhatian. Juga terjadi kelambanan pada tugas motorik sederhana seperti berlari,
mengetuk jari, kelambanan dalam persepsi sensoris serta dalam reaksi tugas
kompleks. Tentu sifatnya sangat individual, tidak sama tingkatnya satu orang dengan
orang lain.
Di samping itu, pengenalan serta pemahaman sastra sangat relevan. Contoh latihan
dalam bentuk permainan yang bermanfaat: teka-teki silang, computer games, puzzle,
figjig. Jadi, para lansia perlu latihan otak yang terprogram, baik secara individual
maupun kelompok.
Selain itu, masih perlu diprogramkan aktivitas yang mengandung unsur komunikasi
sosial, musikal, artistik, dan spiritual. Maka kita pun diingatkan pada adat dan budaya
kita yang cenderung bersikap protektif terhadap orang tua yang memasuki usia lanjut.
"Larangan dari anak-anak untuk berbuat ini-itu membuat seorang manula makin
susah," ungkap Mahar Mardjono. Kondisi semakin sulit, bila ia "mondok" di rumah
anaknya. Maka, bila kondisi fisik dan mental masih memungkinkan, sebaiknya manula
tinggal di rumah sendiri, atau di penampungan orang tua yang masih aktif. Bukan di
panti jompo.
Itulah pula sikap Ir. M. Nugroho Sidiadinoto terhadap ibunya Ny. Tien Sidiadinoto pada
contoh di atas. "Kami memberi kebebasan kepada ibu untuk mengambil keputusan,
karena orang harus senantiasa ditantang untuk memutuskan bagi dirinya sendiri,"
tuturnya.
Bagaimana ibunya bisa tetap tampil bugar secara fisik dan mental, karena, "Secara
fisik, ia terus bergerak. Secara mental, ia berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
Seseorang bisa saja tidak tergolong pandai secara intelektual, namun bila dibiarkan
berkembang, kekuatan-kekuatan kepribadiannya yang lain muncul dan turut
memelihara kewaspadaan mentalnya," kata Nugroho. Ia juga memahami, membaca
amat baik untuk memelihara kewaspadaan mental. Namun untuk ibunya yang daya
konsentrasinya sudah memudar, pendekatan interaksi sosial tampaknya lebih mudah.
Ny. Tien, menurut Mahar Mardjono, merupakan contoh orang tua yang terhindar dari
yang dia sebut "rasa eman yang keliru". Demi alasan kemanusiaan dan rasa
sayangnya, misalnya karena takut kehujanan, tertabrak motor, dll., kita cenderung
melarang orang tua pergi sendiri ke suatu tempat. Padahal si orang tua masih bisa
melakukannya sendiri.
Oleh karena itu, kalau orang tua masih memiliki keinginan untuk belajar lagi,
seyogyanya beri mereka kesempatan. Menurut Mahar, pengetahuan atau keterampilan
apa pun dapat dipelajari sendiri, terutama yang tidak perlu diuji, seperti bermain piano,
membaca, berbahasa asing, atau otak-atik mobil. Selain sebagai hobi, keahlian itu bisa
untuk memperoleh penghasilan tambahan.
Andaikan tak punya hobi, Mahar menganjurkan agar memberikan kesempatan seluas-
luasnya kepada manula untuk berkomunikasi, entah dengan orang luar ataupun cucu.
Ia menilai positif kebiasaan mengajak orang tua tinggal di rumah bersama cucu.
Menurut penelitian di Inggris terhadap 10.255 orang, pada lansia di atas usia 75 tahun
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Salah satu upaya untuk menghambat proses penuaan, menurut pakar kesehatan
olahraga ini, dengan melakukan gerakan atau latihan fisik secara teratur. "Seseorang
bukannya tidak mau bergerak karena tua, tapi menjadi tua karena tidak mau
bergerak," tegasnya. Munir memberikan dua macam latihan yang dapat meningkatkan
potensi kerja otak yakni meningkatkan kebugaran secara umum dan melakukan senam
otak (brain gym).
Namun, sebelum melakukan latihan kebugaran disarankan agar lansia terlebih dulu
memeriksakan kesehatan secara menyeluruh. Bila ditemukan kelainan, latihan
hendaknya dilakukan di bawah pengawasan dokter.
Latihan kebugaran meliputi latihan daya tahan yang bersifat aerobik. Untuk para lansia
yang paling tepat adalah berjalan kaki.
Selain kelenturan, koordinasi harus selalu dilatih, misalnya dengan memainkan alat
musik, menyetir mobil, dll. Kecepatan tentu tidak perlu dipaksakan.
Seorang pemain basket yang andal dengan cepat bisa memasukkan bola, karena
mempunyai intuisi dan perkiraan jarak yang pas. Pemain sepak bola ulung, secara
cepat dan tepat mengetahui gerak kaki lawan, arah lari, dan tendangan. Semua itu
dimungkinkan karena kerja sama antara akal oleh belahan otak kiri dan budi (rasa) oleh
belahan otak kanan.
Senam otak dalam bentuk latihan yang disebut Edu-K (Educational Konestetics) ini
dipelopori Paul E. Dennison, peneliti dari Universitas Kalifornia Selatan, AS. Meski
semula ditujukan untuk melatih anak-anak dengan kesulitan belajar, ternyata latihan
ini bermanfaat untuk segala umur.
Senam ini berupa gerakan silang atau gerakan saling bergantian. Gerakan silang,
menurut Dennison, akan mengaktifkan dua belahan otak secara bersamaan serta
memudahkan penyeberangan garis tengah.
Latihan ini akan menunjang sistem belajar seseorang karena mengaktifkan kedua
belahan otak, meningkatkan penglihatan dan pendengaran, menunjang pekerjaan
menulis, membaca, mendengar, dan pemahaman tentang bacaan, serta meningkatkan
koordinasi belahan kiri dan kanan. (Lily Wibisono/Shinta Teviningrum/Nanny
Selamihardja)
Lupa tampaknya memang bukan penyakit berbahaya. Tapi bila lupanya sudah
parah,maka bukan tidak mungkin Anda direpotkan dan dirugikan sendiri. Penyakit
satu ini tidak hanya dialami orang lanjut usia yang memang daya ingatnya sudah
menurun tapi seringkali "penyakit" ini dialami oleh orang-orang yang masih
terbilang muda.Agar anda tidak mengalami kesulitan mengingat sesuatu yang kecil
dan sederhana, sedikit latihan mental berikut bisa digunakan untuk menajamkan
daya ingat anda..
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Interaksi sosial
Penelitian mengataka bahwa lebih banyak seseorang berinteraksi sosial,
maka semakin kecil mereka mengalami kerusakan fungsi kognitif. Menjalin
hubungan sosial dengan teman dan keluarga akan membantu terhindar
dari penyakit lupa
Olahraga
Tahukan Anda bahwa lahraga seperti berenang, jalan kaki dan sepeda
dapat memompa oksigen ke dalam otot. Dari sini aliran darah dalam
otakakan meningkat sehingga otak lebih mudah mengingat sesuatu.
Pecayalah, hidup akan menjadi jauh lebih baik bila penyakit lupa Anda hilang, atau
minimal berkurang deh..
Belakangan ini aneka kursus bahasa asing, terutama Inggris, kian semarak. Tidak hanya
untuk orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Lembaga persekolahan pun tak mau
ketinggalan zaman. Pengajaran bahasa Inggris yang semula hanya dikenal di tingkat SMTP,
kini diberikan kepada siswa SD, bahkan murid Sekolah Taman Kanak-Kanak.
Fenomena seperti itu antara lain terpacu oleh obsesi orang tua yang menghendaki anaknya
cepat bisa berbahasa asing. Mereka berpandangan, semakin dini anak belajar bahasa asing,
semakin mudah ia menguasai bahasa itu.
Lalu, bagaimana pendapat para pakar bahasa?
Masa emas belajar bahasa
Beberapa pakar bahasa mendukung pandangan "semakin dini anak belajar bahasa asing,
semakin mudah anak menguasai bahasa itu". Misalnya, McLaughlin dan Genesee
menyatakan bahwa anak-anak lebih cepat memperoleh bahasa tanpa banyak kesukaran
dibandingkan dengan orang dewasa.
Demikian pula Eric H. Lennenberg, ahli neurologi, berpendapat bahwa sebelum masa
pubertas, daya pikir (otak) anak lebih lentur. Makanya, ia lebih mudah belajar bahasa.
Sedangkan sesudahnya akan makin berkurang dan pencapaiannya pun tidak maksimal.
Dr. Bambang Kaswanti Purwo, ketua Program Studi Linguistik Terapan Bahasa Inggris,
Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, dalam tulisannya Pangajaran Bahasa Inggris di SD
dan SMTP, menyebut bahwa usia 6 - 12 tahun, merupakan masa emas atau paling ideal
untuk belajar bahasa selain bahasa ibu (bahasa pertama). Alasannya, otak anak masih
plastis dan lentur, sehingga proses penyerapan bahasa lebih mulus.
Lagi pula daya penyerapan bahasa pada anak berfungsi secara otomatis. Cukup dengan
pemajanan diri (self-exposure) pada bahasa tertentu, misalnya ia tinggal di suatu lingkungan
yang berbahasa lain dari bahasa ibunya, dengan mudah anak akan dapat menguasai
bahasa itu. Masa emas itu sudah tidak dimiliki oleh orang dewasa.
Namun, bukan berarti orang dewasa tidak mampu menguasai bahasa kedua (bahasa asing).
Lenneberg mengemukakan, orang dewasa dengan inteligensia rata-rata pun mampu
mempelajari bahasa kedua selewat usia 20 tahun. Bahkan ada yang mampu belajar
berkomunikasi bahasa asing pada usia 40 tahun.
Kenyataan itu tidaklah bertentangan dengan hipotesis mengenai batasan usia untuk
penguasaan bahasa karena penataan bahasa pada otak sudah terbentuk pada masa kanak-
kanak. Hanya saja lewat masa pubertas terjadi "hambatan pembelajaran bahasa" (language
learning blocks). "Jadi, maklum bila belajar bahasa selewat masa pubertas, justru lebih repot
daripada ketika usia lima belas atau lima tahun," ujar Bambang.
Pada penguasaan bahasa pertama dikenal istilah "masa kritis" (critical period). Pada
penguasaan bahasa kedua (bahasa asing) terdapat istilah "masa peka" (sensitive period).
Berdasarkan penelitian Patkowski, masa peka penguasaan sintaksis bahasa asing adalah
masa sampai usia 15 tahun. Anak yang dihadapkan pada bahasa asing sebelum usia 15
tahun mampu menguasai sintaksis bahasa asing seperti penutur asli. Sebaliknya, pada
orang dewasa hampir tak mungkin aksen bahasa asing dapat dikuasai.
Lebih detail dipaparkan oleh peneliti lain. Penelitian Fathman terhadap 200 anak berusia 6 -
15 tahun yang belajar bahasa Inggris sebagai bahasa kedua di sekolah di AS, menunjukkan
bahwa anak yang lebih muda (usia 6 - 10 tahun) lebih berhasil pada penguasaan fonologi
(tata bunyi) bahasa Inggris. Sedangkan pada anak lebih tua (11 - 15 tahun) lebih berhasil
pada penguasaan morfologi (satuan bentuk bahasa terkecil) dan sintaksisnya (susunan kata
dan kalimat).
Masih tentang penguasaan aspek tertentu dari bahasa asing dalam kaitannya dengan faktor
usia, Scovel menyebutkan, kemampuan untuk menguasai aksen bahasa asing berakhir
sekitar usia 10 tahun. Sedangkan penguasaan kosa kata dan sintaksis, menurut catatannya,
tidak mengenal batasan usia.
Gado gado artikel 47
putut_2002@plasa.com
Pro-kontra periode kritis
Masa ideal anak belajar bahasa bertolak dari apa yang disebut periode kritis bagi
penguasaan bahasa ibu. Periode kritis sebenarnya masih berupa hipotesis bahwa dalam
perjalanan hidup manusia terdapat jadwal biologis yang menentukan masa-masa kegiatan
seseorang (Brown, 1994).
Periode kritis sering dihubung-hubungkan dengan proses pembelahan antara otak kiri
dengan otak kanan. Hasil penelitian neurologis menyebutkan, pada usia menjelang dewasa,
fungsi-fungsi kemanusiaan terbagi atas dua bagian. Fungsi intelektual, logika, analisis, dan
kemampuan berbahasa berada pada otak bagian kiri. Sedangkan fungsi yang berhubungan
dengan emosi dan fungsi lain yang bersifat sosial dikendalikan oleh belahan otak kanan.
Ketika memasuki proses pembelahan otak itulah, menurut para pakar anatomi bahasa,
masa peka bahasa itu berlangsung.
Setelah proses "penyebelahan" (lateralization) otak selesai, menurut hipotesis Lenneberg,
perkembangan bahasa cenderung menjadi "beku". Keterampilan dasar yang belum dapat
dicapai pada masa itu (kecuali untuk artikulasi) biasanya akan tetap tidak sempurna.
Kapan tepatnya proses terjadinya masa pembelahan otak, masih terdapat ketidaksepakatan
di antara para ahli. Pandangan-pandangan yang berseberangan antara lain dikemukakan
oleh Sorenson dan Jane Hill.
Menurut penelitian Sorenson terhadap suku Tukaro di Amerika Selatan, menjelang usia
dewasa masyarakat Tukaro paling tidak sudah menguasai dua atau tiga dari 24 bahasa yang
biasanya mereka pergunakan. Yang lebih mengherankan lagi, jumlah penguasaan bahasa itu
malahan semakin banyak dan lebih sempurna ketika mereka menjelang usia tua.
Bukti lain. Berdasarkan penelitian yang dilakukannya terhadap masyarakat Barat, Jane Hill
berkesimpulan bahwa dalam perkembangan normal seseorang dapat mempelajari bahasa
asing dengan sempurna, terlepas dari apakah ia berusia muda atau tua.
Proses pembelahan otak, menurut Eric Lenneberg, terjadi sejak anak berusia dua tahun dan
berakhir menjelang pubertas. Sedangkan Norwan Geshwind berpendapat, pembelahan otak
(periode kritis) usai jauh sebelum masa pubertas. Lebih ekstrem lagi pendapat Stephen
Krashen, yakni proses pembelahan itu berakhir sewaktu anak berusia lima tahun.
Dengan demikian, jelas bahwa hipotesis periode kritis tidak bisa dijadikan kriteria
keberhasilan pengajaran bahasa kedua atau bahasa asing. Keberhasilan seseorang belajar
bahasa asing, menurut Gardner dan Lambert, tidak tergantung pada kemampuan intelektual
atau kecakapan bawaan berbahasa, tetapi sangat ditentukan oleh motif atau kebutuhan
berkomunikasi dalam lingkungannya.
Bukan jaminan
Sejak masuk SD bahkan TK, anak sudah "dituntut" menguasai lebih dari satu bahasa;
bahasa daerah dan Indonesia. Keduanya dipakai sebagai bahasa pengantar dalam proses
belajar-mengajar.
Betapa beratnya beban mereka, bila kemudian masih ditambah lagi belajar bahasa Inggris.
Empat bahasa harus mereka kuasai dalam satu periode, misalnya.
Kenyataan itu bukannya menambah cepat anak menguasai bahasa asing. Di samping akan
menimbulkan beban psikologis, tak tertutup kemungkinan laju perkembangan bahasa
daerah dan nasional anak pun malahan terhambat, atau justru merusak sistem-sistem
bahasa yang terlebih dahulu dia kuasai.
Hal seperti itu tidak jauh berbeda dengan anak yang sedang belajar bola tangan. Sebelum ia
mahir bermain bola tangan, lalu ditimpa lagi dengan permainan bola basket dan sepak bola.
Pelatih tidak perlu heran apabila kemudian si anak memasukkan bola dengan tangan ketika
bertanding sepak bola, atau menyundul dan menendang bola ketika anak bermain bola
basket.
Jeperson jauh-jauh sebelumnya memperingatkan bahwa anak yang mempelajari dua bahasa
tidak akan dapat menguasai kedua bahasa itu dengan sama baiknya. Juga tak akan sebaik
mempelajari satu bahasa. Kerja otak untuk menguasai dua bahasa akan menghambat anak
untuk mempelajari hal lain yang harus dia kuasai. Perkembangan bahasa anak terganggu,
baik dalam penggunaan kosa kata, struktur tata bahasa, bentuk kata, dan beberapa
penyimpangan bahasa lainnya.
Tidak terelakkan, dalam era global penguasaan bahasa Inggris hukumnya wajib. Siapa yang
ingin luas pergaulan, sukses berbisnis, maupun menguasai ilmu pengetahuan mau tidak
mau harus menguasai bahasa yang satu ini. Namun, dalam penanaman kita dituntut sikap
bijak dan tidak tergesa-gesa.
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
KEAJAIBAN MUSIC
Music bukan cuma hiburan, musik bukan cuma sarana berekspresi tapi lebih dari itu.
Ternyata alunan musik juga bisa mempengaruhi daya ingat seseorang, lho. Konon, yang
lebih menonjol adalah musik klasik. Sebab Musik yang satu ini terbukti mampu memacu
daya kerja otak. Hal itu disebabkan karena musik klasik punya irama yang bervariatif.
Sehingga membuat otak untuk lebih giat bereaksi. Selain itu, juga musik klasik ini mampu
menunjang ide, penguat IQ, meningkatkan daya imajinasi, bisa dibarengi sambil belajar
bahasa. Woow. Asyik, tuh. Kalau bicara musik klasik untuk kesehatan tidak terlepas dari
yang namanya The Mozart Effect, sebuah penelitian yang menyimpulkan bahwa karya-karya
musik yang dikomposisi oleh maestro bernama Wolfgang Amadeus Mozart dari penelitian itu
didapat kesimpulan bahwa hasil karya komponis asal Austria tersebut mampu membantu
meningkatkan kerja otak. Maka nggak heran kalu mereka yang sering ngedengerin alunan
musik klasik ini punya daya ingat ketimbang mereka yang nggak pernah atau jarang
ngedengerin alunan musik klasik. Penelitian tadi ditunjang oleh penelitian serupa yang
menyatakan bahwa rythm, melody, dan harmony turut pula dalam meningkatkan daya
ingat. <BR><BR>Lalu, gimana dengan aliran musik yang diluar musik klasik, seperti musik
hip-hop, R & B, rock, jazz, pop, disco, metal ataupun dangdut sekalipun? Nggak usah
khawatir, buat yang suka aliran lain diluar musik klasik masih ada, kok, harapan untuk
nggak jadi pelupa. Sebab selama nuansa musik bervariasi, dan bikin semangat kita hingga
mengebu-gebu, selama itu pula kerja otak kita terpacu jadi lebih giat lagi. Dengan begitu
kinerja daya ingatpun ikutin meningkat. So, apapun aliran musik yang kamu suka, nggak
masalah, kok. <BR><BR>Mungkin goresan tulisan ‘gak terlalu panjang, kan yang penting
singkat dan mudah dipahami ataupun dicerna
S
NEVER ENDING
Makhluk hidup bersel satu yang tak terhitung jumlahnya mendiami bumi kita. Semua
makhluk bersel satu ini berkembang biak dengan membelah diri, dan membentuk salinan
yang sama seperti diri mereka sendiri ketika pembelahan ini terjadi.
Embrio yang berkembang dalam rahim ibu juga memulai hidupnya sebagai makhluk bersel
satu, dan sel ini memperbanyak diri dengan cara membelah diri, dengan kata lain membuat
salinan dirinya sendiri. Dalam kondisi ini, tanpa adanya perencanaan khusus, sel-sel yang
akan membentuk bayi yang belum lahir ini akan memiliki bentuk yang sama. Dan apabila ini
terjadi, maka yang akhirnya muncul bukanlah wujud manusia, melainkan gumpalan daging
tak berbentuk. Tapi ini tidaklah terjadi karena sel-sel tersebut membelah dan memperbanyak
diri bukan tanpa pengawasan.
Sperma dan sel telur bertemu, dan kemudian bersatu membentuk sel tunggal yang disebut
zigot. Satu sel tunggal ini merupakan cikal-bakal manusia. Sel tunggal ini kemudian
membelah dan memperbanyak diri. Beberapa minggu setelah penyatuan sperma dan telur
ini, sel-sel yang terbentuk mulai tumbuh berbeda satu sama lain dengan mengikuti perintah
rahasia yang diberikan kepada mereka. Sungguh sebuah keajaiban besar: sel-sel tanpa
kecerdasan ini mulai membentuk organ dalam, rangka, dan otak.
Sel-sel otak mulai terbentuk pada dua celah kecil di salah satu ujung embrio. Sel-sel otak
akan berkembang biak dengan cepat di sini. Sebagai hasilnya, bayi akan memiliki sekitar
sepuluh milyar sel otak. Ketika pembentukan sel-sel otak tengah berlangsung, seratus ribu
sel baru ditambahkan pada kumpulan sel ini setiap menitnya.
Masing-masing sel baru yang terbentuk berperilaku seolah-olah tahu di mana ia harus
menempatkan diri, dan dengan sel mana saja ia harus membuat sambungan. Setiap sel
menemukan tempatnya masing-masing. Dari jumlah kemungkinan sambungan yang tak
terbatas, ia mampu menyambungkan diri dengan sel yang tepat. Terdapat seratus trilyun
sambungan dalam otak manusia. Agar sel-sel otak dapat membuat trilyunan sambungan ini
dengan tepat, mereka harus menunjukkan kecerdasan yang jauh melebihi tingkat
kecerdasan manusia. Padahal sel tidak memiliki kecerdasan sama sekali.
Bahkan tidak hanya sel otak, setiap sel yang membelah dan memperbanyak diri pada
embrio pergi dari tempat pertama kali ia terbentuk, dan langsung menuju ke titik yang harus
ia tempati. Setiap sel menemukan tempat yang telah ditetapkan untuknya, dan dengan sel
manapun mereka harus membentuk sambungan, mereka akan mengerjakannya.
Lalu, siapakah yang menjadikan sel-sel yang tak memiliki akal pikiran tersebut mengikuti
rencana cerdas ini? Profesor Cevat Babuna, mantan dekan Fakultas Kedokteran, Ginekologi
dan Kebidanan, Universitas Istanbul, Turki, berkomentar:
Bagaimana semua sel yang sama persis ini bergerak menuju tempat yang sama sekali
berbeda, seolah-olah mereka secara mendadak menerima perintah dari suatu tempat, dan
berusaha agar benar-benar terbentuk organ-organ yang sungguh berbeda? Hal ini jelas
menunjukkan bahwa sel yang identik ini, yang tidak mengetahui apa yang akan mereka
kerjakan, yang memiliki genetika dan DNA yang sama, tiba-tiba menerima perintah dari
suatu tempat, sebagian dari mereka membentuk otak, sebagian membentuk hati, dan
sebagian yang lain membentuk organ yang lain lagi.
Proses pembentukan dalam rahim ibu berlangsung terus tanpa henti. Sejumlah sel yang
mengalami perubahan, tiba-tiba saja mulai mengembang dan mengkerut. Setelah itu,
ratusan ribu sel ini berdatangan dan kemudian saling bergabung membentuk jantung. Organ
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Hal yang serupa terjadi pada pembentukan pembuluh darah. Sel-sel pembuluh darah
bergabung satu sama lain dan membentuk sambungan di antara mereka. Bagaimana sel-sel
ini mengetahui bahwa mereka harus membentuk pembuluh darah, dan bagaimana mereka
melakukannya? Ini adalah satu di antara beragam pertanyaan yang belum terpecahkan oleh
ilmu pengetahuan.
Sel-sel pembuluh ini akhirnya berhasil membuat sistem tabung yang sempurna, tanpa
retakan atau lubang padanya. Permukaan bagian dalam pembuluh darah ini mulus bagaikan
dibuat oleh tangan yang ahli. Sistem pembuluh darah yang sempurna tersebut akan
mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh bayi. Jaringan pembuluh darah memiliki panjang
lebih dari empat puluh ribu kilometer. Ini hampir menyamai panjang keliling bumi.
Perkembangan dalam perut ibu berlangsung tanpa henti. Pada minggu kelima tangan dan
kaki embrio mulai terlihat. Benjolan ini sebentar lagi akan menjadi lengan. Beberapa sel
kemudian mulai membentuk tangan. Tetapi sebentar lagi, sebagian dari sel-sel pembentuk
tangan embrio tersebut akan melakukan sesuatu yang mengejutkan. Ribuan sel ini
melakukan bunuh diri massal.
Mengapa sel-sel ini membunuh diri mereka sendiri? Kematian ini memiliki tujuan yang amat
penting. Bangkai-bangkai sel yang mati di sepanjang garis tertentu ini diperlukan untuk
pembentukan jari-jemari tangan. Sel-sel lain memakan sel-sel mati tersebut, akibatnya
celah-celah kosong terbentuk di daerah ini. Celah-celah kosong tersebut adalah celah di
antara jari-jari kita.
Akan tetapi, mengapa ribuan sel mengorbankan dirinya seperti ini? Bagaimana dapat terjadi,
sebuah sel membunuh dirinya sendiri agar bayi dapat memiliki jari-jari pada saatnya nanti?
Bagaimana sel tersebut tahu bahwa kematiannya adalah untuk tujuan tertentu? Semua ini
sekali lagi menunjukkan bahwa semua sel penyusun manusia ini diberi petunjuk oleh Allah.
Pada tahap ini, sejumlah sel mulai membentuk kaki. Sel-sel tersebut tidak mengetahui
bahwa embrio akan harus berjalan di dunia luar. Tapi mereka tetap saja membuat kaki dan
telapaknya untuk embrio.
Ketika embrio berumur empat minggu, dua lubang terbentuk pada bagian wajahnya,
masing-masing terletak pada tiap sisi kepala embrio. Mata akan terbentuk di kedua lubang
ini pada minggu keenam. Sel-sel tersebut bekerja dalam sebuah perencanaan yang sulit
dipercaya selama beberapa bulan, dan satu demi satu membentuk bagian-bagian berbeda
yang menyusun mata. Sebagian sel membentuk kornea, sebagian pupil, dan sebagian yang
lain membentuk lensa. Masing-masing sel berhenti ketika mencapai batas akhir dari daerah
yang harus dibentuknya. Pada akhirnya, mata, yang mengandung empat puluh komponen
yang berbeda, terbentuk dengan sempurna tanpa cacat. Dengan cara demikian, mata yang
diakui sebagai kamera paling sempurna di dunia, muncul menjadi ada dari sebuah ketiadaan
di dalam perut ibu. Perlu dipahami bahwa manusia yang bakal lahir ini akan membuka
matanya ke dunia yang berwarna-warni, dan mata yang sesuai untuk tugas ini telah dibuat.
Suara di dunia luar yang akan didengar oleh bayi yang belum lahir juga telah diperhitungkan
dalam pembentukan seorang manusia dalam rahim. Telinga yang akan mendengarkan
segala suara tersebut juga dibentuk dalam perut ibu. Sel-sel tersebut membentuk alat
penerima suara terbaik di dunia.
Semua uraian ini mengingatkan kita bahwa penglihatan dan pendengaran adalah nikmat
besar yang Allah berikan kepada kita. Allah menerangkan hal ini dalam Alquran
sebagaimana berikut:
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur. (QS. An-Nahl, 16:78)
PENCIPTAAN KEDUA
Berbagai peristiwa yang telah dikisahkan dalam tulisan ini dialami oleh semua orang di
dunia. Setiap manusia dipancarkan ke rahim sebagai sebuah sel sperma yang kemudian
bersatu dengan sel telur, dan kemudian memulai kehidupan sebagai sel tunggal. Semua ini
terjadi karena adanya kondisi yang secara khusus diciptakan di tempat tersebut. Bahkan
sebelum manusia mulai mengetahui keberadaan dirinya sendiri, Allah telah memberi bentuk
pada tubuh mereka, dan menciptakan manusia normal dari sebuah sel tunggal.
Adalah kewajiban bagi setiap orang di dunia untuk merenungkan kenyataan ini. Dan
kewajiban Anda adalah untuk memikirkan bagaimana anda lahir ke dunia ini, dan kemudian
bersyukur kepada Allah.
Jangan lupa bahwa Tuhan kita, yang telah menciptakan tubuh kita sekali, akan mencipta kita
lagi setelah kematian kita, dan akan mempertanyakan segala nikmat yang telah diberikan-
Nya kepada kita. Hal ini amatlah mudah bagi-Nya.
Mereka yang melupakan penciptaan diri mereka sendiri dan mengingkari kehidupan akhirat,
benar-benar telah tertipu. Allah berfirman tentang orang-orang ini dalam Alquran:
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air
(mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata. Dan ia membuat perumpamaan
bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat
menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan
oleh Tuhan yang menciptakannya pada kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui
tentang segala makhluk.” (QS. Yaasiin, 36:77-79)
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Metode pendeteksi kebohongan ini dianggap lebih akurat dibanding sistem yang ada
sekarang. Meski begitu, karena membutuhkan piranti pemindai besar, maka
pemanfaatannya masih kalah praktis dibanding sistem konvensional.
Tetapi meski beberapa badan pemerintah masih menggunakan tes tersebut, Akademi Ilmu
Pengetahuan Nasional AS, mempublikasikan sebuah laporan yang mengatakan bahwa
instrumen itu kurang akurat. Menurut laporan, dengan berlatih, seseorang bisa mengatur
respon fisiknya sehingga kebohongan mereka tidak terdeteksi.
Oleh sebab itu, para ilmuwan mencari alternatif lain untuk mendeteksi kebohongan. fMRI
mungkin akan merupakan kunci masalah ini, kata Scott Faro, seorang radiolog di pusat foto
otak, Universitas Temple diPhiladelphia, Pennsylvania. Faro mempresentasikan penelitian
baru itu tanggal 29 November pada pertemuan tahunan Radiological Society of North
America di Chicago. "Saya yakin ini adalah pendekatan penting untuk memahami perilaku
kognitif yang amat kompleks," katanya.
Dalam uji coba, Faro dan rekan-rekannya meminta enam sukarelawan untuk menembakkan
pistol mainan. Mereka kemudian di-scan otaknya menggunakan fMRI dan diminta berbohong
telah menembakkan senjata. Sukarelawan juga menjalani tes polygraph setelah itu. Lima
orang sukarelawan lagi, yang tidak menembakkan senjata, menempuh tes serupa sebagai
perbandingan.
Baik tes fMRI maupun polygraph berhasil mendeteksi para pembohong dan mereka yang
bicara benar. Pada scan fMRI terlihat ada area khusus di otak yang aktif ketika seseorang
berbohong, termasuk bagian-bagian frontal, temporal dan limbic lobes.
Adapun fMRI bekerja dengan mendeteksi sinyal magnetis dari atom-atom oksigen yang
menempel pada besi di lairan darah sukarelawan. Bila aktivitas otak meningkat, aliran darah
akan mengikuti dan membawa lebih banyak oksigen bersamanya. Hal ini akan
meningkatkan kekuatan sinyal. Teknik yang biasanya dipakai dalam scan medis ini bisa
memetakan aktivitas bagian-bagian otak dalam skala milimeter.
Menurut para periset, teknik ini akan sangat berguna untuk mendeteksi orang-orang yang
telah dilatih mengakali tes polygraph. Namun harus diingat bahwa metode fMRI harus
dibuat lebih murah dan praktis sebelum bisa diterapkan secara rutin. Yang jelas, mesin fMRI
senilai jutaan dollar bukan solusi yang tepat untuk digunakan di bandara atau lokasi-lokasi
lain. (nature.com/Rtr/wsn)
TEKNOLOGI kecerdasan buatan semakin melingkari kehidupan manusia saat ini. Contoh
sederhananya adalah pada permainan komputer yang dirancang untuk membuat manusia
berpikir keras untuk mengalahkannya. Kemudian pada industri otomotif adalah sistem
peringatan dini yang mampu memberi tahu pengemudi bila mobil berpotensi mengalami
tabrakan dengan kendaraan di depannya. Rahasianya terletak pada teknologi komputer
yang mampu mengolah data dengan cepat. Superkomputer saat ini mampu memproses
data sebanyak 100 triliun per detik. Bahkan beberapa ahli komputer percaya dalam waktu
dekat teknologi komputer dapat mendekati kemampuan otak manusia dalam mengolah
data. Pesatnya teknologi komputer telah membuat semakin pintarnya robot-robot, seperti
Asimo yang bisa menari dan berjalan, karena sudah dilengkapi kecerdasan buatan.
Intelenjensia buatan atau artificial intelligence (AI) sudah diteliti sejak puluhan tahun yang
lalu. Baru pada tahun 1980-an difokuskan pada membuat mesin yang dapat menyelesaikan
masalah sekaligus dengan alasannya seperti manusia. Namun begitu memang riset AI tidak
berkembang seperti yang diharapkan karena berbenturan dengan masalah perasaan. Robot
hanya bisa melakukan pekerjaan dalam jumlah yang terbatas, dan tidak bisa dibebani
dengan perasaan untuk membuat sesuatu yang yang bagus. Pekerjaan cenderung standar.
Karenanya sejak tahun 1990-an, para ahli pun memilih untuk berkonsentrasi dalam
merancang robot kecil yang lebih fleksibel dalam bergerak dan bukan melakukan pekerjaan
yang berat. (ovi/newscientist.com)**
PENYAKIT Alzheimer, seperti yang dialami mantan Presiden AS Ronald Reagan adalah
penyakit yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya. Penyakit yang biasanya
menyerang para orang tua ini, membuat penderitanya kehilangan daya ingat, dan segala
kenangan yang dimilikinya. Diperkirakan ada 4 juta orang AS yang menderita Alzheimer dan
masih akan terus meningkat. Asosiasi Alzheimer memprediksi sampai pertengahan abad ini
akan ada 14 juta orang AS yang terkena. Penyebab dari penyakit ini belum diketahui,
meskipun diyakini, usia adalah faktor utamanya. Kemungkinan untuk menderita Alzheimer
meningkat setelah berusia 65 tahun dan di atas 85 tahun risikonya naik hampir dua kali
lipat. Penyakit ini telah merenggut manusia dari berbagai aktivitas pribadinya. Uniknya
banyak orang terkenal yang mengalaminya, seperti mantan perdana menteri Inggris Harold
Wilson, penyanyi Perry Como, artis Rita Hayworth dan mantan Menteri Luar Negeri AS Cyrus
Vance. Kehadiran penyakit ini dirasakan dengan menurunnya fungsi otak terutama yang
mengatur daya ingat dan berpikir. Setelah terkena Alzheimer, biasanya penderita dapat
bertahan antara 8 sampai dengan 10 tahun. Meskipun beberapa di antaranya dapat
meninggal lebih cepat atau bahkan bertahan selama 20 tahun. Hilangnya sel di otak bisa
menyebabkan kegagalan fungsi lain pada organ tubuh. Inilah yang kerap kali menjadi
penyebab kematian lebih cepat. Dengan menggunakan miskroskop, para ahli kesehatan
mendeteksi penyebab dari Alzheimer adalah sejenis protein abnormal di otak. (ovi\ap)**
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
MOBIL layaknya penemuan lainnya tidak diciptakan dalam waktu singkat, namun secara
bertahap. Desainnya secara teoritis sudah dikemukakan oleh Leonardo da Vinci dan Isaac
Newton, beberapa abad sebelum kendaraan pertama yang memakai mesin, meluncur di
jalanan. Kendaraan tersebut berbentuk traktor militer yang dibuat Nicolas Joseph Cugnot
(1725-1804) tahun 1769. Penemuan ini diakui oleh dua organisasi otomotif Eropa yaitu
British Royal Automobile Club dan Automobile Club de France, sebagai mobil pertama yang
memenuhi prinsip kendaraan bermotor. Pembuatan Cugnot berdasarkan pesanan tentara
Prancis yang memakainya untuk menarik meriam. Traktor militer memiliki kecepatan sekira
2,5 mph (mil per jam) dan berdiri di atas tiga roda. Modelnya lebih mirip gerobak yang
ditarik mesin, daripada mobil. Meskipun begitu desain yang dipikirkan Cugnot di kemudian
hari banyak diadopsi oleh pabrikan mobil dunia dengan menempatkan mesin di bagian
depan. Sistem kerjanya amat sederhana, memakai uap air sebagai tenaga pendorong piston
yang kemudian menggerakkan kruk as pemutar roda depan. Selain tercatat sebagai
pencipta mobil, Cugnot adalah orang pertama yang terlibat dalam kecelakaan, ketika
traktornya menabrak dinding pada tahun 1771. Dalam perkembangannya mesin uap tidak
populer sebagai tenaga penggerak kendaraan, karena mesinnya yang relatif besar. Mesin
uap lebih banyak digunakan sebagai tenaga penggerak lokomotif kereta api. Teknologi
mesin bakar seperti yang digunakan pada mobil saat ini ditemukan pertama kali tahun 1885
oleh Karl Benz. Yang kemudian bergabung dengan Gottlieb Daimler mendesain mobil yang
penggunaannya jauh lebih praktis dibandingkan mobil Cugnot.(ovi/inventors.about.com)**
Apakah orang dengan IQ yang rendah atau rata-rata tidak akan seberhasil orang dengan IQ
yang tinggi? Pemikiran inilah yang kemudian memunculkan pentingnya kecerdasan emosi
untuk menandingi kecerdasan. Inilah tantangan bagi mereka yang menganut pandangan
sempit tentang kecerdasan dengan mengatakan bahwa IQ merupakan masalah keturunan
atau bawaan (genetik) yang tidak bisa diubah lagi, sekalipun oleh pengalaman hidup
seseorang.
Lalu bagaiman dengan adanya kenyataan bahwa orang yang ber IQ tinggipun bisa gagal
sedangkan orang yang ber IQ rata-rata menjadi sangat sukses dalam hidupnya. Disinilah
kecerdasan emosional memegang peranan penting, dimana ia mencakup pengendalian diri,
semangat dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri. Keterampilan-
keterampilan seperti ini dapat diajarkan kepada anak-anak sejak dini, untuk memberi
mereka peluang yang lebih baik dalam memanfaatkan potensi yang ada dalam diri mereka.
Emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu atau setiap keadaan
mental (psikologis) yang hebat atau meluap-luap. Walaupun bentuk emosi itu bermacam-
macam yang bahkan terkadang sulit untuk kita definisikan karena terkadang emosi itu
bercampur aduk menjadi satu. Berbagai macam emosi tersebut dapat dikategorisasikan
menjadi amarah, kesedihan, rasa takut, kenikmatan, cinta, terkejut, jengkel dan malu.
Keterampilan berperilaku
Untuk melengkapi keterampilan emosional dan kognitif, ada satu lagi keterampilan yang
harus kita kuasai untuk dapat berhasil dalam kehidupan kita, yaitu keterampilan dalam
berperilaku. Perilaku kita mencakup dua hal yaitu perilaku verbal dan perilaku non-verbal.
Perilaku verbal adalah perilaku yang diwujudkan dengan kata-kata, misalnya mampu
mengajukan permintaan-permintaan dengan jelas; menanggapi kritik secara efektif, mampu
bersifat asertif (tegas dan terbuka) untuk menolak pengaruh-pengaruh negatif dan mampu
mendengarkan orang lain. Sedangkan perilaku non-verbal adalah perilaku yang diwujudkan
dengan sikap tubuh, ekspresi wajah (seperti cemberut, tersenyum, dsb), pandangan mata
dll.
Manusia dikaruniai Tuhan tiga kemampuan tersebut yaitu kecerdasan, emosi dan perilaku,
tinggal bagaimana kita mengelolanya sehingga mampu melengkapi satu sama lain.
Sidiarto Kusumoputro
PENYAKIT Alzheimer yang menyebabkan gejala demensia atau pikun, dulu sukar dikenali
pada tahap awalnya sehingga diagnosisnya selalu terlambat dibuat dan akibatnya terlambat
pula penanganannya. Penyakit Alzheimer yang disebabkan oleh proses degeneratif otak
merupakan salah satu batu sandungan dalam perjalanan hidup para lanjut usia di samping,
kanker, stroke, dan penyakit jantung.
Beberapa tahun terakhir ini timbul sebuah konsep baru tentang diagnosis sangat awal
penyakit Alzheimer yaitu kelemahan kognisi ringan (KKR)-Mild Cognitive Impairment/MCI.
KKR yang merupakan gangguan untuk mengenal dan menafsirkan lingkungan dan terjadi
pada warga usia setengah baya dan lanjut yang tentunya akan mempengaruhi kualitas
hidup mereka.
"Apakah kemampuan kognisi saya harus mundur hanya karena saya makin menjadi tua?".
Itulah pertanyaan yang sering dikemukakan dan dicemaskan. Dengan kata lain, apakah
proses menjadi tua itu identik dengan mengalami kelemahan kognisi atau menjadi pikun?
Soal kepikunan atau kelemahan kognisi yang berat (medis: dementia) kini menjadi pusat
perhatian para pakar gerontologi (ilmu usia lanjut) dalam 5 tahun terakhir ini karena konsep
kepikunan terkini sudah berubah.
Pikun/demensia akibat Penyakit Alzheimer (PA) amat ditakuti oleh para warga lanjut usia,
setidak-tidaknya di negara maju yang telah lama mengenalnya. Perjalanan PA terkenal
sebagai proses yang sangat menahun tetapi progresif. Seseorang yang tampak sehat-sehat
saja, "tiba-tiba" menjadi pikun Alzheimer tanpa diketahui sebelumnya. Ini disebabkan karena
selama ini tidak teramati bahwa sebenarnya sebelum pikun telah terjadi proses perantara,
yang disebut KKR. Saat itu KKR belum dianggap sebagai entitas sebuah penyakit.
Kini masalahnya telah berubah. Perkembangan menjadi pikun terutama PA, berlangsung
secara bertingkat melalui tahapan tertentu. Tahap awal dimulai dari gejala mudah lupa,
cepat lupa (medis: forgetfulness) yang banyak dijumpai pada lanjut usia (28-38 persen dari
populasi lanjut usia, Hanninen, 1986).
Dulu tahap awal mudah lupa ini tidak dipermasalahkan. Tetapi kini, kenyataannya tahap
awal itu dapat berlanjut menjadi pikun, sebuah penyakit otak yang medisnya disebut
sebagai demensia, sebuah kondisi yang dikenal sejak lama (prevalensinya satu persen dari
populasi warga usia 60-65 tahun dan meningkat setiap pertambahan Umur lima tahun dan
menjadi 16.8 persen di atas 85 tahun).
Istilah demensia itu berasal dari bahasa asing emence yang pertama kali dipakai oleh Pinel
(1745-1826). Jabaran demensia sekarang adalah "kehilangan kemampuan kognisi yang
sedemikian berat hingga mengganggu fungsi sosial dan pekerjaan".
Penyandang demensia selain mengalami kelemahan kognisi secara bertahap, juga akan
mengalami kemunduran aktivitas hidup sehari-hari (activity of daily living/ADL) Ini pun
terjadi secara bertahap dan dapat diamati. Awalnya, kemunduran aktivitas hidup sehari-hari
ini berujud sebagai ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas hidup yang kompleks
(complex activity of daily living) seperti tidak mampu mengatur keuangan, melakukan
korespondensi, bepergian dengan kendaraan umum, melakukan hobi, memasak, menata
boga, mengatur obat-obatan, menggunakan telepon, dan sebagainya.
Lambat laun penyandang tersebut tidak mampu melakukan aktivitas hidup sehari-hari yang
dasar (basic activity of daily living) berupa ketidakmampuan untuk berpakaian, menyisir,
mandi, toileting, makan, dan aktivitas hidup sehari-hari yang dasar (basic ADL).
Jadi proses demensia terjadi secara bertingkat dalam tahapan-tahapan yang dapat diamati
dan dikenali kalau saja orang dekatnya waspada.
Konsep baru
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Sejak akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an para pakar gerontologi (ilmu usia lanjut)
dan geriatri (ilmu penyakit usia lanjut) mengamati bahwa warga lanjut usia yang mudah
lupa (forgetful) yang masih wajar-wajar saja (benign senescent forgetfulness) ternyata
sebagian dapat berkembang lanjut menjadi mudah lupa yang tidak wajar lagi, malignant
senescent forgetfulness dan sebagian lagi dari yang terakhir ini dapat berkembang lanjut
lagi menjadi kondisi demensia. Inilah yang perlu diinformasikan.
Pengamatan satu dekade itu meliputi observasi para warga lanjut usia berdasarkan
kemampuan kognisi dipadukan dengan kemampuan aktivitas hidup sehari-hari yang
kompleks dan dasar.
Secara bersinambung para pakar menemukan dan menjabarkan beberapa kondisi yang
awalnya disebut sebagai Age-Associated Memory Impairment (AAMI) tahun 1986,
selanjutnya berkembang pesat dan akhirnya Cognitively Impaired Not Demented/CIND,
1995. Dinamakan sebagai tahap perantara (in-between group).
Saat inilah konsep pikun/demensia mulai berubah; begitu pula sikap para pakarnya. Ternyata
demensia dapat diamati sebelumnya, dapat dihambat, dapat dicegah, malahan dapat
diobati kalau saja tahapannya dikenali.
Oleh karena itu, kemampuan kognisi para lanjut usia perlu diamati untuk mengenali
keadaan yang dapat berkembang menjadi apa yang disebut sebagai pra-pikun (pre-
dementia) tersebut.
Ternyata bahwa seseorang yang mengalami demensia pada tahap akhir penyakitnya, baik
itu akibat stroke ataupun penyakit Alzheimer, dalam proses perkembangannya menunjukkan
sebuah tahap yang disebut sebagai kelemahan kognisi tanpa demensia-cognitively impaired
not demented (CIND). Kelompok lanjut usia yang berada dalam tahap ini disebut sebagai ’in-
between group’ atau kelompok perantara yang berada antara warga lanjut usia yang normal
dan yang demensia. Kelompok perantara ini merupakan ’warning’ atau peringatan adanya
kemungkinan akan berkembang lanjut menjadi demensia.
Pada awal tahun 2000-an, kelompok perantara yang seolah-olah ’sehat tidak, pikun pun
tidak’ mulai diperhatikan dan dijabarkan.
Baru tahun 2000 inilah terbit sebuah konsensus tentang kelompok perantara yang disebut
sebagai KKR atau MCI. yang berkaitan dengan penyakit Alzheimer. Penyandang KKR perlu
diberi perhatian karena mereka seringkali masih tampak sehat, masih aktif bekerja, tidak
mengeluh, tetapi secara samar menunjukkan kelemahan kognisi. Mereka dapat merugikan
diri sendiri karena pengetahuan dan performa dalam kehidupan sehari-hari mulai mundur.
Malahan dapat pula merugikan lingkungan kalau mereka melakukan kesalahan pola pikir
dan tindakan tanpa disadarinya. Paling merepotkan adalah bahwa mereka pada awal
penyakit menunjukkan gejala penyangkalan (agnosia), menyangkal bahwa dirinya telah
mengalami KKR, tidak mau berkonsultasi kepada profesional. Kasarnya, mereka tidak sadar
berada dalam kondisi ’sehat tidak, pikun-pun belum. Setengah pikunlah’.
Karena itulah, masyarakat lanjut usia perlu diawasi agar tidak terjerumus ke dalam kondisi
ini. Dalam hal ini peran masyarakat lebih besar daripada medis karena mereka masih
berada dalam
Selama ini, para peneliti bermimpi untuk menyambung otak manusia secara langsung
dengan komputer. Terutama bagi penderita lumpuh mulai leher ke bawah. Bila penderita
lumpuh ini dapat mengoperasikan komputer hanya dengan memikirkannya, maka mereka
Teknologi brain-computer interface (BCI) sebenarnya telah diperkenalkan sejak lima tahun
lalu. Bahkan, lebih dari setengah jumlah buletin ilmiah di AS, mempublikasikannya sejak dua
tahun lalu.
Dengan menghubungkan otak pasien langsung ke sebuah komputer, para ilmuwan telah
melihat sebuah peningkatan di dalam kemampuan pasien untuk mengendalikan cursor.
Adalah Cyberkinetics yang mengembangkan riset menggunakan BCI ini. Tahun ini,
Cyberkinetics menempatkan pasien pertamanya, Matthew Nagle, di sebuah klinik. Nagle
akan diujicoba untuk menggunakan sistem BrainGate. Dari kursi rodanya, Nagle dapat
membuka e-mail, mengganti saluran TV, menyalakan lampu, dan memainkan video game
seperti Tetris, hanya dengan memikirkannya.
"Ini tidak jelek juga," ujar Nagle dalam sebuah video saat dia menggunakan teknologi
BrainGate. Dengan teknologi tersebut, Nagle dapat menggerakkan tangannya untuk
pertama kalinya sejak lehernya ditikam dalam perkelahian di Wessagussett Beach,
Massachusetts.
Para peneliti menanam alat di bawah tengkorak, di lapisan kulit luar. Alat tersebut terdiri
dari chip komputer berukuran 2 x 2 mm yang berisi 100 elektroda. Para ahli bedah
menempelkan susunan elektroda pada saraf di lapisan kulit luar otak Nagle, sedikit di atas
telinga kanan. Susunan elektroda diikat dengan seutas benang ke sebuah plug yang
menonjol di atas kepala Nagle.
Elektroda tersebut bertugas mengirim informasi dari 50 hingga 150 saraf manusia melalui
kabel fiber-optik ke sebuah alat yang berukuran sebesar kaset VHS. Dengan alat tersebut,
data yang terkirim akan diubah menjadi data digital. Kabel lain menyambungkan digitizer,
pengubah data digital, ke komputer yang kemudian menerjemahkan sinyal tersebut.
Para ilmuwan lain kini tengah mengembangkan BCI noninvasive yang lebih sederhana.
Jonathan Wolpaw, profesor di Wadsworth Center, New York, memublikasikan sebuah jurnal
ilmiah pada Desember 2004 di Proceedings of the National Academy of Sciences. Dalam
jurnal tersebut, Wolpaw mencoba menunjukkan bahwa noninvasive electroencephalogram
(EEG) miliknya yang berwujud topi, dapat menangkap sinyal otak. Paling tidak hampir sama
seperti teknologi Cyberkinetics.
Teknologi BCI yang sengaja dipasang di luar kepala ini juga memberikan keuntungan lain. Di
antaranya, mampu menerima sinyal dari banyak titik di otak daripada BCI yang ditanam di
tempat yang spesifik
Elektroda yang ditanam memang sangat spesifik. Sehingga, dapat merekam aktivitas
gerakan otot," kata Charles Anderson, peneliti di Colorado State University. "Tapi, kami ingin
mengidentifikasi aktivitas yang lebih tinggi levelnya. Seperti aktivitas yang melibatkan
mental. Bila demikian adanya, akan dibutuhkan banyak elektroda," lanjut Anderson.
MAGIC BRAIN
Maraknya Penemuan dan Inovasi Rangsangan Pada Pusat Pikir Serta Hasilnya
Kursus Metode Silva
Dunia semakin maju, mengikuti perkembangan atau evolusi, teristimewa yang menyangkut
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
peningkatan dari kemampuan kesempurnaan manusia. Dorongan atau motivasi apakah yang
telah membangkitkan gairah kearah yang merangsang setiap cendekiawan masa kini ? Sudah
tentu hal itu yang bersangkutan dengan ke-TIDAK mampuan manusia untuk dapat menanggulangi
adanya banyak MASALAH yang semakin banyak timbul, tanpa dapat dicegah dengan suatu
penanggulangan atau solusi yang tuntas.
Banyak sekali kekurangan-kekurangan yang terdapat didalam melaksanakan penyelesaian
masalah tersebut. Dan kenyataannya adalah, bahwa sumber dari permasalahannya terletak pada
kekurang perhatian yang mendalam yang menyangkut NASIB dan cara mengaturnya bagi umum.
Kita kini makin tahu, bahwa segala sesuatu yang menyangkut aktiviatas suatu keputusan dan
tindakan akhir, merupakan suatu PENGELOLAAN dari Pusat Pikir, tanpa mana kita tak dapat
beraktivitas.
Me-manage atau mengelola cetusan pikiran tersebut juga merupakan suatu keterampilan yang
harus dipunyai oleh seseorang yang bisa disebut sebagai PAKAR pembedah persoalan, sampai
yang paling rumit sekalipun. Untuk itu diperlukan ke-MAHA-PENGETAHUAN pada tingkatan
manusia, yang memang pada hakekatnya telah di-CIPTAKAN dengan SEMPURNA oleh MAHA
PENCIPTA kita, bukan begitu, para pembaca ?
Apakah sebenarnya PENYEBAB dari kekurangan-kekurangan kita itu ? Tidak lain, adalah tidak
adanya KEPEKAAN INTUITIF yang telah ada pada diri kita, tapi yang harus bisa DIKENDALIKAN bila
dibutuhkan. Disinilah para pakar penyelidik OTAK MANUSIA lalu mencoba mencari JALAN KELUAR
dari keterbatasan yang masih saja belum ter-ATASI oleh manusia hingga saat terkini !
Sebagai manusia kita dididik melalui suatu cara tertentu untuk menjadi sosok yang BERSIH,
BERKUALITAS, BERMORAL serta ETIS didalam segala bentuk tindakannya. Inilah yang didambakan
oleh kita semua. Merobah INTI JIWA manusia memang tidak akan bisa cepat, mudah dan akan
selalu memakan waktu yang panjang sekali.
Dengan ‘maraknya’ masalah-masalah yang timbul dalam banyak negara yang sedang
berkembang, yang tak ketinggalan pula adanya berbagai bentuk masalah pada negara yang
TELAH berkembang, mendesak para PAKAR RISET Otak manusia untuk menemukan suatu cara
yang AMPUH untuk bisa merubah bentuk JIWA yang telah lama TERCEMAR dengan frekuensi
gelombang-gelombang yang NEGATIF selama beberapa millennium. Sifat manusia yang telah
dianugerahi kebebasan menentukan NASIB, yang tak ditunjang oleh KESEIMBANGAN berpikir serta
pengendalian EMOSI-nya, telah banyak membawa ke-NISTAAN yang kelihatannya men-DOMINASI
daripada ke-SEIMBANGAN POSITIF yang seharusnya dapat dialami oleh kita semua.
Usaha apapun yang dilaksanakan dengan cara-cara yang baik, tanpa mendesak dan tidak
mengenyampingkan mereka yang kurang beruntung, akan memberikan ARAH KEHIDUPAN yang
sangat dicita-citakan oleh kita semua, bukan demikian ? Dasar dari pendidikan pada masa
lampau, memang kurang sempurna sekali, dan hanya berpedoman kepada kemampuan dari Otak
bagian KIRI saja. Sedangkan pengertian yang menyangkut kemampuan Otak bagian KANAN pada
saat itu belumlah muncul dan dapat dipahami oleh UMUM. Bahkan hingga saat terkini masih di-
RAGU-kan akan menfaatnya.
Rupanya, didalam banyak riset telah ditemukan suatu TENDENSI adanya kebutuhan manusia yang
menyangkut penggunaan BAWAH SADAR atau NIRSADAR. Mungkin sulit untuk bisa dijelaskan
tanpa dialami sendiri. Suatu teori memang didasarkan atas PRAKTEK beserta pengalaman
penetrapannya. Yang banyak sekali menghambat adalah KEBIASAAN yang telah BERKARAT
didalam OTAK. Kita ketahui, bahwa membersihkan karat pada benda fisik memerlukan cara yang
tak mudah.
Sungguhpun kelihatan sudah hilang karat itu, tapi BEKAS-nya akan tetap TINGGAL dan dapat
dilihat. Banyak mengira, bahwa dalam keadaan MENTAL kejadian seperti itu akan bisa dihilangkan
dengan tuntas. Tapi, melalui banyak penyelidikan, bekas dari sesuatu yang ter-GORES dalam
bilangan MENTAL akan juga tetap bisa tinggal, sungguhpun orang berkata, bahwa kejadian
negatif, makin lama akan bisa tidak diingat kembali. Waktu, akan menghilangkan noda dan luka,
itu pendapat kebanyakan orang. Namun kenyataannya TIDAK DEMIKIAN.
Waktu akan mengobati luka, kata orang, tapi dengan mental akan jauh lebih sulit daripada yang
fisik. Apa CARA untuk menghilangkan noda dan luka MENTAL, para pembaca ? Inilah yang saat
kini sedang diselidiki dengan cermat dan tuntas oleh para ‘scientist’ atau cendekiawan, didalam
memberikan kemudahan-kemudahan untuk didalam waktu yang sesingkatnya dapat
membebaskan diri seseorang dari desakan pikiran yang berbentuk FRUSTRASI dan STRES.
Hanya saja, penemuan-penemuan baru kini, banyak mengarahkan kepada PENDEKATAN FISIK,
yaitu bagaimana bisa merangsang Otak untuk mempunyai getaran frekuensi yang ternyata dapat
itu, karena cetusan pikiran POSITIF manusia terkelola justru pada KONDISI nisrsadar tersebut.
Sudah tentu hal rangsangan dari luar itu, yang direkam pada kaset atau kepingan CD, tak dapat
begitu saja didengar secara ramai-ramai, karena pantulan dari frekuensi-frekuensi yang balik
kepada telinga kita, akan menghilangkan FOKUS-nya. Gelombang frekuensi itu harus didengar
melalui alat dengar STEREO (stereo headphone) langsung pada telinga kita untuk merangsang
secara mendalam sekali pada penerimaan indra mental, sehingga akan memberikan hasil yang
diinginkan serta didambakan. Perekaman seperti ini akan menjadi patokan tunggal dari KEPEKAAN
INTUITIF kita !
Menurut riset yang cukup lama, sekitar 10 tahun, maka cara seperti itu, dapat memberikan, yang
mengikuti PROGRAM-nya, hasil yang melebihi mereka atau pakar meditasi yang membutuhkan
waktu minimal 15 tahun untuk mencapai tingkatan PENCERAHAN atau ENLIGHTENMENT. Mereka
mempelajarinya untuk dapat SELALU pada kondisi nirsadar, tapi dengan waktu yang lama sekali.
Menurut uraian mereka, yang menggunakan teknologi suara, waktu yang diperlukan dalam
mencapai hasil OPTIMAL adalah satu setengah sampai dengan dua tahun pelatihan serta
mendengarkan CD-nya setiap harinya dengan keteraturan satu kali dalam sehari selama satu jam.
Melebihi hal itu akan menurunkan ke-optimalannya.
Hal itu seperti ketentuan yang dinyatakan oleh Metode Silva, bahwa melatih teknik-tekniknya
hanya memerlukan minimal TUJUH menit dan maksimal LIMA BELAS menit untuk mendapatkan
rangsangan optimal tersebut. Inilah KELEBIHAN dari Metode Silva terhadap semua sistem yang
rangsangannya dilaksanakan dengan pendekatan fisik. Bila dihitung biaya investasinya, akan jauh
melebihi investasi dari Metode Silva pada proporsi jangka panjang, yang pada Metode Silva,
hanya sekali saja untuk mendapatkan dasar cara PENGENDALIAN DIRI. Dimatangkan dalam 21
hari, setelah bimbingan 15 jam minimal, serta pemeliharaan setelah enam bulan praktek, dengan
melatih hanya tujuh dari yang dua puluh teknik, selama SATU HARI SEBULAN SEUMUR HIDUP !
Ketergantungan pada rangsangan LUAR tidak ada sama sekali. Bagaimana para pembaca, tinggal
menentukan pilihannya, karena penentuan NASIB berada pada DIRI pembaca SENDIRI.
Demikianlah Kenyataannya.
H.Rd.Lasmono Abdulrify Dyar, Dipl.Sys.Ing., Ph.D adalah Guru Besar dan Direktur Metode Silva
Untuk Indonesia, yang berpusat di Laredo - Texas - United States of America
HEALTHTREND
"Mencegah SARS dengan Kekuatan Pikiran"
Wabah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) telah menimbulkan ketakutan
yang luas di masyarakat. Reaksi ketakutan pun beragam. Perdana Menteri Singapura,
Goh Cok Tong, kabarnya mengubah gaya bersalaman. Tadinya menjabat tangan, kini
cukup mengatupkan tangan di dada. Orang pun berbondong-bondong pakai masker
di tempat umum seperti mal dan perkantoran serta mengantongi cairan antiseptik ke
mana-mana. Rumah sakit juga dijauhi pengunjung, karena dianggap ’sarang’ virus
corona -– penyebab SARS.
Reaksi ketakutan tak berhenti sampai di situ. Orang jadi panik bila sesak napas,
demam, dan sakit tenggorokan sedikit saja. Padahal, sebelumnya gejala seperti itu
cenderung dianggap enteng. Ah, cuma flu! Di Jakarta Utara, belum lama ini, seorang
wanita pengusaha yang sering bepergian ke luar negeri nyaris diusir warga karena
diduga mengidap SARS. Betapa dahsyatnya wabah ini menyulut ketakutan
masyarakat.
Siapa pun tentu tak ingin sakit. Apalagi penyakit yang terbukti sampai merenggut
nyawa ratusan orang, seperti SARS. Jadi, wajar bila orang takut terjangkiti.
Masalahnya, bagaimana bila rasa takut tertular SARS ini sampai berlebihan?
Dampak Ketakutan Berlebihan
Kemajuan ilmu pengetahuan mengenai otak telah menemukan, kondisi tubuh yang
stabil (sehat) tak lepas dari pengaruh otak atau pikiran. Salah satu konsep yang
‘menyatukan’ otak, tubuh, dan stabilitas lingkungan di dalam tubuh, adalah konsep
homeostasis. Konsep ini pertama kali dikenalkan oleh ilmuwan Prancis, Claude
Bernard (1813-1878) dalam studinya mengenai pengelolaan stabilitas pada ’bagian
dalam suatu lingkungan’. Tapi istilah homeostasis itu sendiri diciptakan ahli fisiologi
Amerika, Walter Cannon, penulis buku The Wisdom of the Body (1932).
Virus SARS yang masuk ke dalam tubuh bisa mempengaruhi stabilitas lingkungan
internal tubuh. Secara alami, tubuh sebenarnya bisa melawan virus dengan stabilitas
homeostasis. Tapi, kecemasan tinggi yang disebabkan rasa takut berlebihan terhadap
virus ini membuat stabilitas homeostasis sulit tercapai. Akibatnya, berbagai
mekanisme otomatis pertahanan tubuh yang ada di dalam tubuh tak bekerja secara
optimal. Dengan kata lain, pertahanan tubuh justru melemah sehingga risiko
terjangkit penyakit SARS makin besar.
Kekuatan Pikiran
Ketakutan berlebihan terhadap SARS sebenarnya tak lain adalah pikiran negatif, yang
merupakan respons terhadap informasi seputar SARS. Pikiran negatif cepat sekali
muncul di benak banyak orang, karena informasi yang beredar mengenai SARS
memang didominasi hal-hal negatif. Misalnya, jumlah korban meninggal yang begitu
besar, penularan yang mudah dan cepat, area penyebaran yang luas, dsb.
“Ketakutan berlebihan terhadap SARS adalah salah satu pikiran negatif. Makin takut
Anda, makin tersugestilah Anda untuk terkena penyakit itu,” ujar Nurcahyo
Adikusumo, parapsikolog dari Mahadibya Mind Tune Up Center.
Benarkah pikiran bisa mensugesti ketahanan tubuh kita? Susana (33 tahun) -– bukan
nama sebenarnya -- semasa kuliah di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pernah
mengalami radang usus besar yang parah, yang membuat dokter memerintahkannya
bedrest paling tidak 2 minggu. Padahal 2 minggu lagi adalah ujian semester. Merasa
pasrah, Susana akhirnya hanya bisa menyemangati diri dengan berulang-ulang
membatin dan berucap: “Saya sehat. Perut saya tidak sakit, kok. Saya pasti akan
segera sembuh....”
Namun apa yang terjadi beberapa hari kemudian benar-benar di luar dugaan. Susana
merasa membaik, perutnya tidak sakit dan kotorannya tak lagi menyisakan bercak
darah. Tak sampai seminggu, ketika minta diantar kontrol ke dokter, ia diizinkan
mengikuti kuliah awal minggu berikutnya sambil berobat jalan.
Jika pikiran positif begitu kuat mensugesti tubuh Susana untuk melawan penyakitnya,
jangan heran bila pikiran negatif pun memiliki kekuatan sugesti yang sama untuk
membuat tubuh jadi sakit.
Menyikapi wabah SARS, selama ini berbagai pihak lebih menekankan pencegahan
yang sifatnya fisik: pakai masker, mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi, minum air
rebusan kacang hijau dan gula merah, jus jambu biji merah, ramuan Pan Lan Ken dari
Cina, dsb. Semua ini tentu positif. Tapi pasti akan lebih efektif jika disertai upaya
pencegahan dari dalam diri masing-masing.
Terakhir, yang terpenting, adalah berdoa. “Doa adalah simbol restu Tuhan dan
kekuatan diri dalam melakukan segala sesuatu agar lancar,” kata Nurcahyo. Dan
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
jangan lupa, doa itu sendiri sebenarnya adalah salah satu bentuk pikiran positif.
Bukankah di antara etika berdoa adalah memohon hal-hal positif dan berprasangka
positif terhadap Sang Penerima Doa? PG
1. Perbanyak pengetahuan tentang SARS. Pikirkan dan sikapi SARS dengan positif:
akui dan terima wabah ini sebagai sebuah permasalah. Tapi jangan perbesar masalah
jika tak tahu benar.
2. Berhentilah ikut-ikutan menyebarkan peringatan ‘waspada terhadap SARS’ tanpa
pemahaman yang benar. Ini bisa menimbulkan ketakutan pada diri sendiri.
3. Perbanyak konsumsi sayur dan buah (misal, jambu biji merah, tomat merah, apel,
semangka, pisang) untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Di dalam makanan
tersebut terkandung beberapa nutrisi yang bisa meningkatkan kemampuan bagian
otak yang menciptakan otosugesti dan efek plasebo..................................
Alabama (Liputan6)--- Otak dikenal sebagai pusat koordinasi tubuh. Namun jika
terjadi kerusakan pada jaringan otak, akan berakibat terganggunya sistem koordinasi
terhadap bagian tubuh tertentu. Sejumlah pakar saraf di Alabama, Amerika Serikat,
baru-baru ini, mengaku gangguan itu bisa disembuhkan. Itu didasari pada pemikiran
bahwa organ-organ tubuh mampu untuk menyembuhkan diri, tidak terkecuali otak.
Langkah itu ditempuh dengan memaksa pasien menggunakan bagian tubuh
yang lumpuh secara berulang-ulang selama empat jam setiap hari dan lima hari selama
sepekan. Gerakan berulang-ulang itu diyakini mampu merangsang jaringan yang rusak
untuk membangun jaringan baru. Bila dilakukan secara intensif dan dengan kesabaran
penuh maka peluang pasien dapat kembali normal dalam jangka waktu yang tidak
terlalu lama sangatlah terbuka Para pakar saraf itu memegang prinsip--seperti anggota
tubuh lainnya--otak dapat dikondisikan dengan pemberian rangsangan untuk
mengembalikan fungsi yang rusak. Metode tersebut sejauh ini masih dalam tahap
pengembangan. Salah seorang pasien--sebut saja Linda--kehilangan kemampuan
koordinasi tubuh bagian kanan akibat tindakan medis berupa penyinaran radiasi tinggi.
Saat itu upaya tersebut dilakukan untuk membunuh sel tumor yang tumbuh pada
otaknya. Meski pada akhirnya pemberian radiasi berhasil, tak urung sebagian jaringan
sel otak Linda rusak. Karena itu, ia kini tidak dapat menggerakkan sebagian organ
tubuhnya. Upaya terapi pun dijalani. Ia dapat mulai berjalan. Tapi tingkat
keberhasilannya masih setengah-setengah karena pada bagian tangan dan kaki kanan
Linda terlihat kaku untuk bergerak
Sejak dua tahun silam ia mulai mengikuti terapi lanjutan dengan metode
rangsangan baru dan mendapat hasil yang cukup mengagumkan. Menurut Dokter
Edward Taub, metode baru yang diperkenalkannya membuktikan bahwa otak mampu
beradaptasi lebih cepat dari yang diperkirakan. Mengenai dugaan sel otak yang rusak
akan menjadi tidak aktif secara permanen ternyata tidak benar. Sebab, ada cara lain
untuk mengembalikannya.(AIS/Ijx)
"Sinyal ultrasonik tadi mengubah timing syaraf di bagian korteks," terang Sony dalam rilis
persnya. "Tak diperlukan pembedahan invasif untuk membantu orang buta agar bisa melihat
gambar atau mendengar suara yang telah direkam."
Menurut majalah New Scientist yang pertama kali melaporkan paten itu, penemuan Sony ini
membuat teknik nonbedah transcranial magnetic stimulation menjadi semakin baik. Cara ini
mengaktifkan syaraf manusia dengan menggunakan medan magnet yang berubah-ubah
dengan cepat. Namun kelemahannya, tidak dapat difokuskan pada sebagian kecil sel-sel
otak.
Namun, juru bicara Sony Electronics menegaskan, sejauh ini belum ada eksperimen yang
dilakukan. Paten tersebut, katanya adalah "berdasarkan inspirasi yang kelak akan membawa
kita ke arah teknologi itu."
Mencermati Pengaruh Musik pada Kecerdasan Anak
Pengaruh musik pada kecerdasan anak, tidak hanya kecerdasan berpikir saja, namun juga
kecerdasan emosi. Tapi yang pasti, orang tua perlu cermat memilih jenis musik bagaimana
yang positif dampaknya dalam menstimulasi otak si kecil.
Musik yang dapat dipergunakan untuk pendidikan dan alat mempertajam kecerdasan
manusia adalah musik yang mempunyai keseimbangan 3 unsur:
1. Melody
2. Ritme
3. Timbre (tone colour)
Hasil penelitian Prof. Gordon Shaw dari Universitas California, Los Angeles, membagi
sekelompok anak menjadi 3 kelompok:
- Belajar Musik
- Belajar Komputer
- Belajar Keterampilan
Ternyata kelompok pertama menunjukkan perkembangan yang dramatis, yaitu 35% lebih
cerdas dari kelompok kedua maupun ketiga.
Usia 3-4 sampai 6 tahun adalah masa yang paling tepat untuk mulai belajar musik, karena
masa ini adalah masa terbaik pada perkembangan pendengaran.
perkenalan pertama terhadap musik menjadi menarik dan menyenangkan. Kursus ini
memadukan kedinamisan musik dengan aktivitas fisik dan mental yang menstimulasi indra-
indra musik mereka dan menolong mempersiapkan mereka untuk berbagai macam variasi
pendidikan musik di kemudian hari.
Metode belajar di KMA merupakan metode yang sangat efektif untuk diterapkan pada usia
4-5 tahun, dimana anak-anak dirangsang untuk mencintai musik, dan melalui kursus ini juga
dikembangkan minat mereka untuk mempelajari musik, dengan cara bermain. Bermain
merupakan dunia yang tidak dapat dipisahkan dari anak-anak.
Agar anak-anak bisa menikmati suasana learning by hearing, singing, playing and reading,
maka pelajaran KMA setiap minggu dirancang seperti sebuah acara "REKREASI KE DUNIA
MUSIK" dengan berbagai imajinasinya, sehingga perkenalan pertama terhadap musik
menjadi menarik dan menyenangkan.
Sambil bermain, anak-anak akan memperoleh pengetahuan dasar musik secara bertahap,
sehingga akhirnya dapat memainkan musik dengan penuh rasa percaya diri.
Kurikulumnya dirancang untuk dapat menciptakan lingkungan yang nyaman bagi anak
untuk belajar musik dan disesuaikan dengan anak usia 6-8 tahun, dimana pada usia
tersebut anak-anak cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap segala hal. Jika
saat itu diimbangi dengan belajar musik, niscaya keingintahuannya tersalurkan sehingga
kecerdasan dan kepekaannya meningkat. Rangsangan pada otot di ujung jari saat berlatih
musik ikut memacu perkembangan otaknya.
Didalam kursus yang diajarkan dengan mudah dan menyenangkan ini, materi edukasi
(buku-buku, kaset & CD) yang disusun sebagai materi pelajaran yang disesuaikan dengan
kondisi psikologis anak-anak, dengan lagu-lagu seperti "Mari Ke Kebun Binatang", dll.
Mereka juga dibimbing untuk belajar bernyanyi dan melatih pendengaran, membuat
aransemen serta membuat lagu. Pasti banyak manfaat yang diambil oleh putra-putri anda.
Untuk siswa berusia 7-10 tahun, dapat mengikuti Kursus Gitar Junior (KGJ) yang
menggunakan gitar Yamaha tipe CS-40 berukuran junior (3/4 kali ukuran standart) dan tipe
CGS-102 (1/2 kali ukuran standar) untuk memudahkan anak-anak memegang dan
memainkannya. Metodenya efektif dan efisien dengan sistem belajar group lesson yang
terdiri dari 3-4 anak tiap groupnya. Sedangkan bagi yang berusia di atas 10 tahun, dapat
mengikuti Guitar Course dengan memilih kelas group atau privat
ADALAH hal yang sangat naif, ketika seorang anak menjadi bodoh, nakal, pemberang, atau
bermasalah, lalu orang tua menyalahkan guru, pergaulan di sekolah, dan lingkungan yang
tidak beres. Tiga faktor itu hanya berperan dalam proses perkembangan anak, sedangkan
bakat anak itu menjadi bodoh, nakal, atau pemberang justru terletak dari bagaimana orang
tua memberikan awal kehidupan si anak tersebut.
Bukan hal aneh bahwa seorang anak dapat dididik dan dirangsang kecerdasannya
sejak masih dalam kandungan. Malah, sejak masih janin, orang tua dapat melihat
perkembangan kecerdasan anaknya. Untuk bisa seperti itu, orang tua harus memperhatikan
Bicara tentang kecerdasan, tentu saja tidak bisa lepas dari masalah kualitas otak,
sedangkan kualitas otak itu dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Secara prinsip, menurut
Sudjatmiko, perkembangan positif kecerdasan sejak dalam kandungan itu bisa terjadi
dengan memperhatikan banyak hal. Pertama, kebutuhan-kebutuhan biologis (fisik) berupa
nutrisi bagi ibu hamil harus benar-benar terpenuhi. Seorang ibu hamil, gizinya harus cukup.
Artinya, asupan protein, karbohidrat, dan mineralnya terpenuhi dengan baik.
Selain itu, seorang ibu hamil tidak menderita penyakit yang akan mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kandungannya. Kebutuhan nutrisi itu sendiri,
sebenarnya bukan hanya ketika ibu mengandung, melainkan ketika ia siap untuk
mengandung pun sudah harus memperhatikan gizi, makanan, dan komposisi nutrisinya
harus lengkap, sehingga ketika ia hamil, dari segi fisik sudah siap dan proses kehamilan
akan berlangsung optimal secara nutrisi.
Tapi, memang di Indonesia atau di negara-negara berkembang pada umumnya--
boleh dikatakan sangat jarang ada keluarga yang mempersiapkan kehamilan. Malah, kerap
kehamilan dianggap sebagai suatu yang mengejutkan. Berbeda dengan yang terjadi di
negara-negara maju. Inilah yang cenderung menjadi penyebab awal mengapa anak-anak
yang lahir kemudian tidak berkualitas, karena orang tua seakan tidak siap dalam segala hal
untuk memelihara anaknya.
Faktor kedua adalah kebutuhan kasih sayang. Seorang ibu harus menerima
kehamilan itu, dalam arti kehamilan yang benar-benar dikehendaki. Tanpa kasih sayang,
tumbuh kembangnya bayi tidak akan optimal. "Si ibu hamil harus siap dan dapat menerima
risiko dari kehamilannya," kata mantan Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Anak Indonesia itu.
"Risiko itu, misalnya, seorang wanita karier yang hamil, merasa terbebani dan khawatir akan
mengganggu pekerjaannya. Ia sebenarnya ingin hamil, tapi juga merasa terganggu dengan
kehamilannya itu. Kondisi seperti ini tidak kondusif untuk merangsang perkembangan bayi
dalam kandungannya," tambahnya.
Selain itu, menurut Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, ada faktor
psikologis yang memengaruhi perkembangan kecerdasan bayi, yaitu apakah si ibu hamil
menikah secara resmi atau kawin lari. Pernikahannya direstui atau tidak, dan apakah ada
komitmen antara istri dan suami. Tanpa komitmen di antara keduanya, kehamilan itu bisa
dianggap mengganggu.
Juga harus ada support (dukungan). Tanpa support, walaupun ada komitmen dari
suami dan orang tua dapat mengurangi perkembangan dan rangsangan kecerdasan bayi
dalam kandungan. "Jadi, variabel kasih sayang tadi adalah komitmen dengan suami, serta
support dari orang tua dan keluarga, sehingga seorang ibu dapat menerima kehamilannya
dengan hati tenteram," lanjut Sudjatmiko.
Faktor ketiga adalah adanya perhatian penuh dari si ibu hamil terhadap
kandungannya. Ia dapat memberikan rangsangan dan sentuhan secara sengaja kepada bayi
dalam kandungannya. Karena secara emosional akan terjadi kontak. Jika ibunya gembira
dan senang, dalam darahnya akan melepaskan neo transmitter zat-zat rasa senang,
sehingga bayi dalam kandungannya juga akan merasa senang.
Sebaliknya, bila si ibu selalu merasa tertekan, terbebani, gelisah, dan stres, ia akan
melepaskan zat-zat dalam darahnya yang mengandung rasa tidak nyaman tersebut,
sehingga secara tidak sadar bayi akan terstimuli juga ikut gelisah. "Yang paling baik adalah
stimuli berupa suara-suara, elusan, dan nyanyian yang disukai si ibu. Hal ini akan
merangsang bayi untuk ikut senang. Berbeda jika si ibu melakukan hal-hal yang tidak
disukainya, karena itu sama saja memberikan rangsangan negatif pada bayi," ujar
Sudjatmiko.
Tapi, stimuli itu sendiri lebih efektif bila kehamilan sudah menginjak usia di atas enam bulan.
Sebab, pada usia tersebut jaringan struktur otak pada bayi sudah mulai bisa berfungsi.
Untuk mendapatkan kondisi-kondisi itulah, seorang ibu hamil harus tetap menjaga nutrisi
yang didapat dari makanan sehari-hari. Bahkan, perlu diimunisasi, misalnya dengan suntik
TT. Lakukan juga konsultasi rutin dengan dokter secara berkala. Mula-mula sekali sebulan,
dan pada bulan terakhir menjelang kelahiran (partus), diperketat menjadi tiga minggu
sekali, lalu dua minggu sekali, dan bahkan mendekati partus menjadi setiap minggu.
Sudjatmiko juga menyarankan untuk tidak meminum obat-obatan yang katanya bisa
merangsang perkembangan dan kecerdasan otak bayi. Obat-obatan semacam itu hanya
omong kosong. "Pemberian obat semacam itu percuma saja, dan tidak berpengaruh apa-
apa," katanya. "Yang penting, ciptakan saja lingkungan mendidik, yaitu tiga faktor tadi.
Sementara itu, psikolog anak Dra Surastuti Nurdadi juga mengungkapkan pendapat yang
sama. Stimulasi positif, menurutnya, memang dapat meningkatkan kecerdasan anak sejak
dalam kandungan. Dari stimulasi ini, diharapkan ketika anak tumbuh, bukan hanya menjadi
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
PoEtoet
TUJUAN
Berdasarkan 4 masalah di atas, Erlin Barnard, Fanny Loe, Lucia Lawu dan penulis
merancang paket materi pengajaran dengan pendekatan yang bervariasi untuk
mencapai tujuan akhir (target bahasa) yang sama. Sebelum mahasiswa diharapkan
berbicara, mahasiswa diberi berbagai masukan untuk mencapai pemahaman bahasa.
Masukan dan respons mahasiswa dibuat sedemikian rupa agar kedua belahan otak kiri dan
kanan berfungsi optimal, bisa dalam bentuk permainan, peragaan, menggambar,
menyanyi , drama, bercerita dan berimajinasi.
Paket pengajaran ini merupakan bahan ajar yang dikembangkan dari materi pengajaran
“oral proficiency” ciptaan Erlin Barnard dan Luciawati Suharni.
Bahan ajar ini diujicobakan pada mahasiswa National University of Singapore semester satu
dan dua. Pembelajar dibagi dalam dua kelompok, yang satu diberi bahan ajar ketrampilan
oral, dan kelompok kedua diberi bahan ajar “baru”.
KAJIAN TEORI
Setiap belahan otak (kiri atau kanan) mempunyai fungsi yang berbeda. Belahan otak kiri
berhubungan dengan logika, analisa, bahasa, rangkaian (sequence) dan matematika. Jadi
belahan otak kiri berespons terhadap masukan-masukan di mana dibutuhkan kemampuan
mengupas/meninjau (critiquing), menyatakan (declaring), menganalisa, menjelaskan,
berdiskusi dan memutuskan (judging).Belahan otak kanan berkaitan dengan ritme,
kreativitas, warna, imajinasi dan dimensi. Jadi belahan otak kanan berfungsi kalau manusia
menggambar, menunjuk, memeragakan, bermain, berolahraga, bernyanyi, dan aktivitas
motorik lainnya.Sebenarnya kedua belahan otak kiri dan kanan sama penting dan sama
kuatnya. Mereka saling melengkapi satu dengan yang lain.
Kalau sampai saat ini pembelajar lebih banyak menggunakan belahan otak kiri, apa yang
terjadi kalau sekarang mereka memakai kedua belahan itu sekaligus ? Tentunya secara
teoritis pembelajar akan memiliki kekuatan otak yang ganda, karena memakai semua
kapasitas otak yang dimilikinya. Bahan ajaryang diciptakan inimemakai strategi
mengoptimalkan seluruh kapasitas otak pembelajar.
Pembelajar khususnya orang dewasa biasanya takut untuk berbuat kesalahan. Sudah tentu
semua proses belajar ada kemungkinan gagal atau membuat kesalahan. Tapi sebagai
pengajar kita bisa membuat resiko ini seminimal mungkin. Hal ini agak sulit dicapai
kalau pembelajar diminta untuk berbicara dalam bahasa target. Di lain pihak ada pendapat
bahwa orang akan belajar secara optimal kalau dia ikut berpartisipasi (Malouf, Doug
2000). Tugas pengajar untuk memikirkan aktivitas apa yang paling optimal, menarik,
dinamis dan relatif lebih kecil resikonya.
2. Tahap peragaan.
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Dalam setiap kebudayaan sepanjang sejarah manusia, anak-anak berbicara dalam “bahasa
ibu” setelah lebih dari setahun ibu atau orang2 di sekitarnya berkomunikasi dengan anak
itu. Seseorang harus mencapai tahap pemahaman lebih dulu sebelum dia mulai berbicara.
Bahkan dapat dikatakan bahwa pemahaman adalah kondisi yang diperlukan sebelum
perkataan muncul. Dan pemahaman ini bisa dipercepat melalui pemberian instruksi.
Pendekatan ini dipakai oleh Asher untuk mengajarkan bahasa melalui “learning another
language through actions”. Usaha yang optimal dilakukan dengan cara yang menarik
perhatian pembelajar untuk menangkap makna pesannya. Hal ini berguna untuk
menguatkan pengertian bahasa dalam waktu singkat karena pengajaran dilakukan
terkonsentrasi, bervariasi, menarik dan direncanakan secara khusus. Alat2 peragapun
hendaknya bertahap, mulai dari benda2 konkrit, gambar2 sampai akhirnya ke kata2 yang
tertulis.Kalau pemahaman ini sudah benar2 meresap, maka bahasa ekspresif akan
muncul secara spontan (Asher, James, 1996).
Masa pubertas adalah masa kritis yang menentukan apakah seseorang akan mencapai
kemampuan berkomunikasi yang hampir sama dengan penutur asli atau tidak. Dalam
belajar bahasa ada pendapat, kalau pengajar sejak awal membiarkan kesalahan2 dalam
produksi (bahasa ekspresif), maka pembelajar akan terus menerapkan “kebiasaan buruk”
ini, dan akhirnya kesalahan makin sulit untuk diperbaiki. Di lain pihak Asher and Garcia
(1969, 1982, 1986) dalam penelitiannya pada imigran Cuba di San Francisco Bay
menemukan bahwa sangat jarang pendatang yang tiba setelah masa pubertas bisa
berkomunikasi mendekati penutur asli. Tetapi pendatang ini mampu mencapai kemampuan
menyimak atau pemahaman bahasa seperti penutur asli. Inilah yang mendasari penciptaan
bahan ajar dengan pendekatan yang lebih mengutamakan kemampuan menyimak dan
pemahaman bahasa sebagai dasar yang kuat sebelum mengharapkan tercapainya bahasa
ekspresif.
Melalui dialog mahasiswa diperkenalkan pada autentisitas aspek budaya yang melatar
belakangi konteks dialog atau bahasa itu sendiri. Hal ini bisa ditunjukkan melalui peragaan,
terutama kalau pengajar mau menunjukkan pentingnya keramahtamahan untuk suksesnya
berkomunikasi.
Sebelum dialog diperdengarkan, bisa dilakukan tanya jawab pradialog untuk memudahkan
pembelajar masuk dalam konteks budaya yang melatarbelakangi dialog. Hal ini perlu
ditumbuhkan dalam pikiran pembelajar sebelum mereka mulai mendengar dialog.
Pemahaman tentang isi dialog bisa dipermudah dengan bantuan gerakan. Ini akan
meningkatkan semangat pembelajar, karena bukan hanya pembelajar saja tapi juga
pengajar turut berpartisipasi sehingga proses belajar menjadi lebih dinamis, terbuka, dan
interaktif.
PENUTUP
PELAJARAN 9D
KEGIATAN PENGANTAR
A. Pra-aktivitas
Bagaimana tradisi di sini kalau orang pindah rumah ?
Di Indonesia, kalau orang baru pindah rumah biasanya ……..
Susi datang ke rumah bu Ida yang baru pindah rumah.
Kira-kira percakapan apa yang terjadi antara Susi dengan bu Ida ?
B. Siapkan
1. Gambar rumah, gambar perabot.
2. Jam dinding.
PERABOT
I. …………………….SAMBIL…………………….
A. Pra-aktivitas
Susi menolong mengantarkan nasikuningdanlaukpauknyakerumah
tetanggabuIda,buBandi.Diasedangapa waktu Susi ke rumahnya ?
B. Siapkan
1. Majalah
2. Gambar orang di terminal bis untuk latihan 1.
3. Kaset rekaman dansatu set gambar untuk latihan 2 dan 3.
4. Gambar untuk latihan 4.
D. Latihan
1. Mendengar dan memperhatikan.
Pengajar memeragakan / menunjukkan 2 hal sekaligus.
Saya berjalan sambil melihat majalah.
Saya menelepon sambil membuat kue.
Orang ini membaca surat kabar sambil menunggu bis.
2. Mendengarkan narasi sambil memasangkan gambar.
Teks narasi : PAK TOMO DAN KELUARGANYA.
A. Pra-aktivitas.
Rumah bu Ida besar, ya (tunjukkan gambar interior rumah yang besardan
kosong). Jadi diaperlu banyak perabot untuk rumahnya. Barangapa saja
yang masih harus dibeli ?
B. Siapkan
1. Gambar rumah, jam dinding, perabot
2. Gambar untuk latihan 3
C. Mendengarkan rekaman bagian 2
D. Latihan
1. Mendengar dan memperhatikan.
Sambil memeragakan pengajar bertanya :
“Barang-barangapasajayangmasih harus dibeli / ditambahdi
ruang ini ?”
3. Bermain peran.
Lihat gambar – Barang-baranginimasihharusAndaapakan ?
A. Pra-aktivitas
Bu Ida mau membeli jam dinding. Di mana dia bisa mendapatkannya ?
Bagaimana kira-kira respon Susi ?
B. Siapkan.
1. Gambar iklan handphone.
2. Kaset rekaman dan kertas untuk menggambar (latihan 2).
3. Set gambar untuk latihan 3.
D. Latihan
1. Mendengar dan memperhatikan
Sambil menunjuk pada iklan handphone pengajar berkata :
Teman saya mau membeli handphone dengan nomer khusus.
Barangkali ada nomer yang dicari teman saya di toko ini.
Saya dengar ada model handphone yang terbaru.
Barangkali ada model terbaru yang dijual di toko ini.
2. MendengarrekamanpercakapanbapakdanibuAlidan
mahasiswa menggambar.
Judul : PANTAI PANGANDARAN.
A. Pra-aktivitas
WaktuRatihmaumengantarkan jam dinding ke rumah bu Ida, apa yang
dikatakan bu Ida ? Apa situasiataudialog seperti ini sering Anda jumpai
di negara Anda ? Pengajarbisa menerangkanlatarbelakangbudaya Indonesia.
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
B. Siapkan
Set pernyataan untuk latihan 2.
D. Latihan
1. Mendengar dan memperhatikan.
Pengajar melakukansesuatuyangmenimbulkan respon mahasiswa.
Misalnya sengaja menjatuhkan bolpen di depan mahasiswa. Waktu
mahasiswa mau mengambil,pengajar berkata:
“Tidak usah diambilkan, biar saya ambil sendiri”.
Pengajar mau memberikan kertas kerja kepada mahasiswa.
Waktu mahasiswa mau berdiri, pengajar berkata :
“Tidak usah kemari, biar saya yang ke situ saja”.
2. Kegiatan berkelompok.
Mencocokkan kalimat-kalimat di kolom A, B dan C.
3. Berpasangan : berdialog
Situasi : Di toko kue.
Berilah respon memakai pola :”Tidak usah..……..biar..………”
Pegawai toko : Saya akan mengantar kueulangtahunnyabesok
ke rumah Anda.
Anda : …………………………………………………………dst
RANGKUMAN
2. Mainkan peran antara Anda (orang Singapura) dan teman pena Anda di Indonesia.
(A: Orang Singapura ; B : Orang Indonesia).
Situasi : Anda mau berlibur ke Jogja selama 2 minggu. Di sana Anda akan tinggal
dengantemanpenaAnda. Diskusikanlahdengan teman pena Anda itu,
barang-barang apa saja yang perlu dibawa.
Sejak ditemukannya asam glutamat atau yang sering disebut dengan MSG (Monosodium
Glutamat) pada tahun 1940, asam glutamat telah digunakan di berbagai macam jenis
produk makanan di berbagai negara, khususnya dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Asam
glutamat merupakan salah satu dari 20 asam amino yang ditemukan pada protein dan MSG
merupakan monomer dari asam glutamat. MSG memberikan rasa gurih dan nikmat pada
berbagai macam masakan, walaupun masakan itu sebenarnya tidak memberikan rasa gurih
yang berarti. Penambahan MSG ini membuat masakan seperti daging, sayur, sup berasa
lebih nikmat dan gurih. MSG dijual dalam berbagai bentuk produk dan kemasan, produk
penyedap rasa seperti Ajinomoto atau Royco mengandung MSG sebagai salah satu bahan
penyedap rasa. Produk makanan siap saji, makanan beku maupun makanan kaleng juga
mengandung MSG dalam jumlah yang cukup besar. Selain lada dan garam, botol berlabel
penyedap rasa yang mengandung MSG juga dapat dengan mudah ditemukan di rak bumbu
dapur maupun di atas meja restoran. Umumnya, Restoran Cina banyak menggunakan MSG
untuk menyedapkan masakan-masakannya.
Walaupun sebagian besar orang dapat mengkonsumsi MSG tanpa masalah, beberapa
orang memiliki alergi bila mengkonsumsi berlebihan yaitu gejala seperti pening, mati
rasa yang menjalar dari rahang sampai belakang leher, sesak nafas dan keringat dingin.
Secara umum, gejala-gejala ini dikenal dengan nama sindrom restoran cina.
Hanya dengan pikiran, Matthew Nagle bisa bermain tetris di komputer. Ia mengontrol kursor
permainan di layar komputer dengan bantuan chip yang dicangkokkan di otaknya. Saat uji
coba setelah pencangkokan, Nagle juga bisa menggambar di komputer, membuka email,
dan bermain pong sebaik ia bermain tetris. Selanjutnya, ia bermain game Super Mario
Brothers.
Kini, kualitas hidup pria berusia 25 tahun ini memang bertambah baik. Setelah melihat
kemajuan yang ditunjukkan Nagle, kini, empat orang lainnya mengikuti jejak Nagle. Dua
orang di antaranya lumpuh sebagian tubuh dan memakai kursi roda. Keempat orang
tersebut dapat menggerakkan kursor komputer ketika dipasangi topi yang dilengkapi
dengan 64 elektroda penangkap gelombang otak. Sebelumnya, keseharian Nagle amat
bergantung pada orang lain. Pada tahun 2001, seorang penjahat menghujamkan pisaunya
ke tubuh warga Amerika Serikat itu. Kelumpuhan yang menimpa leher ke bawah membuat ia
tidak bisa berbuat banyak di atas kursi roda.
Sekarang, banyak hal yang dapat dikerjakan pria yang pernah menjadi bintang sepak bola
Weymouth High School itu. Kemampuan itu tidak diraihnya dengan mudah. Namun, Nagle
bersedia mengambil risiko untuk menjadi orang pertama di muka bumi yang dibantu chip
otak untuk membaca pikirannya. Operasi Nagle berlangsung di New England Sinai Hospital,
Massachusetts, pada Oktober tahun lalu. Chip otak itu membaca pikiran Nagle dan
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
mengirimkan sinyalnya ke komputer melalui sebuah alat penerima yang disebut decipher.
Lewat chip tersebut ia bisa menghidupkan dan mematikan televisi, mengganti saluran, dan
menyesuaikan volume televisi dengan bantuan software yang dihubungkan dengan peranti
elektronik di rumahnya.
Para ilmuwan telah melakukan beragam percobaan yang amat memakan waktu untuk
menemukan alat yang dapat membuat orang cacat bisa mengendalikan perangkat
elektronik dengan perintah otak. Sebelumnya, dalam beberapa penelitian yang melibatkan
monyet terlihat harapan yang menjanjikan. Otak monyet percobaan itu mampu
mengendalikan sebuah komputer dengan bantuan elektroda yang telah dicangkokkan ke
otaknya. Alat yang dipasang di otak Nagle disebut sebagai BrainGate. Chip itu terdiri dari
100 elektroda setipis helaian rambut. BrainGate dicangkokkan sedalam satu milimeter di
otak bagian korteks yang mengendalikan gerakan. ''Kemampuan alat itu cukup
mengesankan,'' kata Dr Richard Apps, pakar neuropsikologi dari Bristol University.
Kumpulan elektroda itu mengambil informasi dari otak Nagle dan menyalurkannya ke kabel
yang tersambung dengan komputer. Komputer itulah yang menganalisis sinyal otak Nagle.
Sinyal otak diinterpretasikan dan diterjemahkan menjadi gerakan kursor. Pada dasarnya,
layar komputer tidak berbeda dengan panel remote control TV. Ada serangkaian ikon yang
tersedia untuk dipilih. Untuk menunjukkan opsi yang dipilih oleh otak Nagel, kursor harus
diarahkan ke ikon yang dimaksud. Langkah ini sama artinya dengan mengklik ikon. Selain
bisa mengatur televisi, BrainGate buatan Cyberkinetics ini juga mampu membantu
menggerakkan lengan robotik dan tangan palsu Nagle untuk mengambil permen dari tangan
orang lain dan meletakkannya di tangan yang lain.
Selaku pengembang chip otak, Profesor John Donoghue, berharap nantinya pasien lumpuh
dapat kembali beraktivitas dengan lengannya. ''Suatu saat mereka akan bisa menggerakkan
tangannya,'' kata pakar neuroscience dari Brown University, Rhode Island. Donoghue
mengatakan tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk mendesain paket seukuran
ponsel yang bertenaga baterai untuk merangsang otot pasien secara elektrik. Oleh Apps,
harapan Donoghue dianggap sebagai sesuatu yang sangat mungkin untuk dicapai. Namun,
BrainGate dipastikannya tidak akan mampu menggantikan fungsi korteks motorik.
BrainGate, lanjut Apps, hanya bisa membantu orang lumpuh melakukan gerakan sederhana.
Itu pun tidak akan berlangsung sempurna seperti aslinya. ''Sebab, sekalipun sederhana,
gerakan simpel tetap melibatkan sejumlah sinyal elektrik nan kompleks yang sangat sulit
untuk ditiru,'' jelas Apps. Untuk melakukan gerakan, ada jutaan neuron yang terlibat. Chip
otak hanya merepresentasikan sedikit neuron. ''Terlepas dari fakta tersebut temuan
BrainGate tetap bermanfaat untuk membantu pasien yang tidak bisa bergerak,''
komentarnya.
Metode Ampuh Mengoptimalkan Otak
Otak manusia terbagai menjadi dua bagian, yaitu otak kanan dan kiri. Belahan kanan otak
berkaitan dengan sisi kiri tubuh, dan belahan kiri dengan sisi
kanan. Kita akan menganggap kebahagiaan tercatat secara
lebih kuat di sisi kanan wajah. Sementara rasa muak,
kemarahan, dan ketakutan di sisi kiri. Meskipun belahan kiri
tidak mendominasi dalam mengalami emosi positif, belahan
kanan tampaknya terlibat dalam pengenalan dan pemrosesan
kedua sinyal emosi positif dan negatif itu. Otak kanan juga
mengambil ekspresi-ekspresi wajah positif lebih dari yang kita
kira berdasarkan dominasi otak kiri dalam merasakan emosi-emosi positif. Meski begitu,
otak kiri benar-benar memainkan peran dalam memproses sinyal-sinyal positif serta
mengalaminya
menyumbat aliran darah ke otak, sehingga sel-sel otak kekurangan oksigen dan
nutrisi.
Jenis yang kedua disebut haemorrhagic stroke, yaitu stroke yang disebabkan
oleh pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga terjadi perdarahan di otak.
Haemorrhagic stroke umumnya terjadi karena tekanan darah yang terlalu tinggi.
Hampir 70 persen kasus haemorrhagic stroke terjadi pada penderita hipertensi
(tekanan darah tinggi). Hipertensi menyebabkan tekanan yang lebih besar pada
dinding pembuluh darah, sehingga dinding pembuluh darah menjadi lemah dan
pembuluh darah rentan pecah. Namun demikian, hemorrhagic stroke juga dapat
terjadi pada bukan penderita hipertensi. Pada kasus seperti ini biasanya pembuluh
darah pecah karena lonjakan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba karena suatu
sebab tertentu, misalnya karena makanan atau faktor emosional.
Pecahnya pembuluh darah di suatu tempat di otak dapat menyebabkan sel-sel
otak yang seharusnya mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang dibawa melalui
pembuluh darah tersebut menjadi kekurangan nutrisi dan akhirnya mati. Darah yang
tersembur dari pembuluh darah yang pecah tersebut juga dapat merusak sel-sel otak
yang berada di sekitarnya. Walaupun terjadi lebih jarang dari ischemic stroke, hanya
20 persen dari kasus stroke yang terjadi, namun haemorrhagic stroke lebih serius
tingkat bahayanya dibandingkan ischemic stroke.
Apakah stroke dapat disebabkan faktor keturunan? Para ahli kesehatan meyakini,
ada hubungan antara risiko stroke dengan faktor keturunan, walaupun tidak secara
langsung. Pada keluarga yang banyak anggotanya menderita stroke, kewaspadaan
terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan stroke harus lebih ditingkatkan.
Namun demikian stroke bukan merupakan penyakit keturunan. Banyaknya kasus
stroke dalam keluarga Anda mungkin lebih disebabkan faktor pola makan, gaya hidup,
dan watak yang hampir sama. Makanan bersantan asal tidak berlebihan sebetulnya
tidak berbahaya. Namun jika setiap hari mengonsumsi makanan berlemak, terutama
lemak hewani dalam jumlah berlebihan, apalagi kurang makan sayur dan buah-buahan
segar, tentu akan meningkatkan risiko stroke. Cepat marah, panik, dan stres, apalagi
perokok, kurang olah raga, berat badan berlebih dan kurang tidur akan melipat
gandakan kemungkinan Anda terkena stroke.
Apa yang harus dilakukan untuk menghindari stroke? Dari apa yang diuraikan
tadi, dapat dipahami bahwa hipertensi (tekanan darah tinggi) dan aterosklerosis
(penyumbatan/pengkakuan pembuluh darah karena tertimbunnya zat-zat lemak
termasuk kolesterol di dinding pembuluh darah) merupakan dua faktor utama yang
dapat menyebabkan stroke. Oleh sebab itu semua faktor yang dapat memperbesar
risiko Anda menderita hipertensi dan/atau aterosklerosis harus dihindari untuk
mencegah atau menghindari terjadinya stroke.
Makanan yang berlemak, kurang olah raga, obesitas (kegemukan), merokok, dan
stres merupakan hal-hal yang dapat meningkatkan risiko stroke. Oleh sebab itu
perbanyaklah makan sayur, buah-buahan segar, dan makanan yang berserat. Olah
raga yang dilakukan secara teratur, misalnya lari pagi dan berenang, akan mengurangi
risiko terkena stroke. Jaga berat badan Anda agar berkisar di sekitar berat badan ideal.
Jika Anda perokok atau minum alkohol, segera hentikan kebiasaan buruk itu. Merokok
atau minum alkohol akan meningkatkan risiko stroke sampai 200 persen. Bekerja dan
menikmati hidup dengan santai juga sangat penting untuk menghindari stroke. Stres
akan meningkatkan kadar radikal bebas di dalam tubuh Anda, yang dapat merusak
berbagai jaringan dan organ-organ tubuh yang vital.
Untuk penderita hipertensi seperti Ibu Anda, selain hal-hal yang sudah
disebutkan tadi, rutinlah memeriksakan tekanan darah dan juga kadar kolesterol darah
paling tidak sebulan sekali. Sayang Anda tidak menceritakan seberapa tinggi tekanan
darah Ibu. Jika sudah cukup tinggi, mungkin pemeriksaan rutin tekanan darah
sebaiknya dilakukan dua minggu atau seminggu sekali. Untuk ini berkonsultasilah
dengan dokter yang merawat Ibu Anda. Jangan lupa, patuhi jadual minum obat
sebagaimana yang ditetapkan dokter.
Jika Anda merasa pola makan, olahraga dan gaya hidup Anda kurang ideal, apa
lagi jika Anda menderita obesitas (kegemukan), hipertensi, aterosklerosis dan/atau
kadar kolesterol tinggi, Anda dapat mengonsumsi suplemen makanan yang
mengandung antioksidan. Zat-zat antioksidan dapat mengurangi kadar radikal bebas
di dalam tubuh, sehingga dapat mengurangi risiko terkena stroke. Saat ini sangat
kata) Uqbah bin Amr berkata, “Pada suatu hari Rasulallah keluar rumah, sementara
kami berada di Shuffah, beliau bersabda “ Siapa diantara kalian yang suka pergi ke
lembah Batkhan atau Aqiq dan membawa pulang dua unta berpunggung besar tanpa
harus berdosa dan memutus hubungan kekerabatan ? kami menjawab ,”Kami semua
suka ya Rasulallah, Beliau bersabda, “ mengapa kamu tidak pergi ke masjid belajar
atau membaca dua ayat Allah yang itu jauh lebih baik dari pada dua unta. Tiga ayat
lebih baik daripada tiga unta, dan empat ayat lebih baik daripada empat unta Pada
hadits ini Rasulallah shallalhu alaihi wa Sallam mengajak para sahabat (Ahli Shufah)
untuk tidak hanya berfikir linear. Beliau mendekatkan kenyataan yang abstrak dalam
bentuk nyata yang dapat dilihat dan diraba (konkrtit). Pembelajaran Dengan Musik
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dengan irama. Denyut nadi dan degup
jantung manusia pun memiliki irama khusus. Belahan otak kanan menunjukan
aktivitas kerja ketika di-perdengarkan musik. reaksi yang di-perlihatkan otak
tergantung dengan jenis musik yang mempengaruhinya. Musik keras seperti rock
memberikan pengaruh keras kepada orang yang menyanyikan maupun yang
mendengarnya oleh karena itu ketika Cate Steven yang semula pemusik rock
berpindah agama menjadi muslim, berubah pula ke-pribadiannya menjadi seorang
Yusuf Islam yang lembut dan tenang. Musik Pop dan dangdut yang diirngi lirik cinta
penuh asmara cenderung menumbuhkan gairah cinta yang tidak terkontrol bagi
penggemarnya. Musik keroncong yang terkesan pasif membuat pendengarnya menjadi
mengantuk pasif dan bersikap ‘nrimo’. Pengaruh Musik Bagi Jiwa Manusia Dengan
musik yang tepat : • Denyut nadi dan tekanan darah menurun, Gelombang otak
melambat, Otot-otot rilek Tanpa Musik : Denyut nadi dan tekanan darah meningkat,
Gelombang otak semakin cepat, Otot-otot menegang Mengingat adanya pengaruh
musik yang baik bagi jiwa manusia Islam mem-perbolehkan musik dan nyanyian asal
tidak kotor, cabul dan berbuat mengajak maksiat. Bahkan disunahkan dalam situasi
gembira guna melahirkan perasaan ria dan menghibur hati, misalnya pada waktu hari
raya, persepsi perkawinan, waktu kelahiran anak, aqiqah dan sebagainya. Demikian
menurut Yusuf Al Qaradlawi. Hal ini berdasarkan beberapa hadits antara lain yang
diriwayatkan oleh Al Bukhari dari Aisyah r.a bahwa ketika dia mengantar pengantin
perempuan ke tempat llelaki Anshar, Nabi Saw bertanya, ”Wahai Aisyah apakah
mereka diirirngi hiburan, karena orang Anshar suka hiburan. Imaam Al Ghazaki
berkata, “Semua hadit tentang bernyanyi itu terdapat dalam shahih bukhari dan
muslim dan ini merupakan nash yang jelas bahwa menyanyi dan bermain itu tidak
haram. Al Qadli Abu Bakar, Ibnu Arabi berkata, ”Tidak ada satupun hadits yang shahih
yang mengharamkan nyanyian. Ibnu Hazm berkata, “Semua riwayat yang
mengharamkan nyanyian adalah bathil dan maudlu (palsu)”.. Sebagian ulama
mengatakan bahwa nyanyian itu termasuk Lahwal Hadits (perkataan yang tidak
berguna) yang disebut dalam firman Allah (QS. Luqman:06). Mengomentari pendapat
ini Ibnu Hazm berkata, ”Ayat tersebut menyebutkan suatu sifat yang apabila dilakukan
menyebabkan pelakunya menjadi kafir dengan tidak diperselisihkan lagi, yaitu apabila
dia menjadikan jalan Allah sebagai olok-olokan. Kalau seseorang membeli mushaf Al
Quran untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah dan menjadikannya olok-olokan,
maka dia kafir. Hal demikian inilah yang dicela oleh Allah. Tetapi Allah tidak mencela
orang yang membeli lahwal hadits untuk hiburan dan mengembirakan hati kecuali jika
di pergunakan untuk menyesatkan manusia dari jalan ‘Allah Azza Wa Jalla’
Kesehatan - Musik Dan Kesehatan
Apa hubungan musik dan kesehatan? Ternyata musik dan kesehatan memiliki
kaitan erat dimana tidak diragunakan lagi mendengarkan musik favorit dapat dengan
cepat membawa Anda dalam mood yang baik.
Para ilmuwan saat ini menemukan bahwa musik dapat melakukan lebih terhadap
Anda dari sekedar meningkatkan semangat. Penelitian menunjukkan musik memiliki
berbagai keuntungan kesehatan.
Berikut enam fakta dimana musik dapat membantu kesehatan Anda dan
keluarga:
Menyembuhkan sakit punggung kronis
Musik bekerja pada sistem sarap autonomic yaitu bagian sistem saraf yang
bertanggung jawab mengotrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak yang
mengotrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua sistem tersebut bereaksi
sensitif terhadap musik.
Selain masalah gizi, senam hamil dan musik ternyata dapat pula membantu
proses kecerdasan anak. Senam hamil dibutuhkan untuk memperlancar persalinan,
karena proses kelahiran yang macet bisa merusak otak, dan berdampak pada
kecerdasan anak kelak.
Begitu juga dengan musik berguna untuk merangsang saraf-saraf kecerdasan di otak.
Menurut dr Hardi Susanto, spesialis obstetri dan ginekologi, bila plasenta berfungsi
baik dalam mengalirkan darah, maka suplai makanan, dan oksigen dari ibu ke anak
juga baik. Dampaknya pada ibu hamil tentu tidak ada komplikasi saat persalinan,
misalnya perdarahan, persalinan macet, gawat janin, gangguan suplai oksigen pada
janin. Proses persalinan baik dan lancar itu, ternyata dapat memengaruhi fungsi otak
dan kecerdasan anak di kemudian hari.
"Salah satu cara untuk memaksimalkan fungsi plasenta dan juga memperlancar proses
persalinan ialah dengan senam hamil, karena pengaruh senam hamil membantu ibu-
ibu agar dapat melahirkan dengan baik dan membantu suplai makanan ke janin," kata
Hardi dari Siloam Graha Medika Hospital, Jakarta.
Hardi mengatakan, ketidakmampuan ibu untuk mengatur pernapasan akan
menghambat proses persalinan, atau akan berlangsung lebih lama dari seharusnya.
Kemudian hal tersebut akan mengganggu suplai darah dan oksigen ke otak janin,
sehingga dapat menyebabkan rusaknya sel-sel otak pada janin, dan akhirnya
berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak.
Manfaat senam hamil, antara lain:
- Meningkatkan stamina ibu hamil
- Melatih kekuatan otot perut, panggul, dan otot-otot penunjang lainnya agar tidak
kaku dan terkoordinasi dengan baik, serta dapat melahirkan dengan normal.
- Membantu melancarkan sirkulasi darah,
- Melatih pernapasan dan teknik-teknik melahirkan yang baik dan benar.
- Mempercepat proses pemulihan pascapersalinan agar saat melahirkan tidak kaku
dan rileks
- Membentuk dan mempertahankan postur tubuh dan tulang belakang,
Musik
Sementara itu, psikolog Lidwina Banowati mengatakan bayi dapat mendengar dan
merespons segala bunyi dan suara yang didengarnya. Bahkan ketika janin masih
berusia 24 minggu di kandungan, telinganya sudah bisa berinteraksi dengan bunyi-
bunyian.
"Dalam pengobatan tradisional Ayurveda di India, terapi musik dapat memacu
perkembangan otak kanan dan kiri. Otak kiri merupakan tempat melakukan fungsi
akademik, yakni kemampuan berbahasa, baca, tulis, hitung, dan daya ingat, serta
berperan dalam mempelajari matematika, tata bahasa, berpikir kritis, kemampuan
analisis, dan sintesis. Otak kanan terutama berkaitan dengan artistik, kreatif,
perasaan, gaya bahasa, irama musik, imajinasi, sosialisasi, dan perkembangan
kepribadian,'' jelas Lidwina pada seminar soal kecerdasan anak di Siloam Graha
Medika Hospital, Jakarta beberapa waktu lalu.
Sebenarnya, lanjutnya, tingkat kecerdasan anak yang terutama bergantung dari segi
keturunan, gizi selama dalam kandungan dan sesudah lahir. Terakhir barulah
rangsangan psikososial yang harus diberikan sedini mungkin sesuai dengan
perkembangan otaknya, termasuk memberi rangsangan musik.
Lidwina mengatakan terapi musik dapat berguna sebagai relaksasi bagi ibu hamil,
stimulasi dini pada janin, menjalin keterikatan emosional antara ibu hamil dan
janinnya, serta dapat membantu ibu-ibu hamil agar dapat mempertahankan
keseimbangan kesehatan jasmani, pikiran, dan emosi.
Terapi musik ini juga dapat menyembuhkan, merehabilitasi, mendidik, melatih anak-
anak dan orang dewasa yang menderita gangguan fisik dan mental atau emosional.
Mempersatukan seni, ilmu pengetahuan, dan emosi seperti perasaan cinta dan kasih
sayang, juga dapat ditimbulkan oleh terapi musik.
''Perkembangan otak anak pada usia 0 sampai 5 tahun meningkat secara cepat
sebanyak 80%. Baru setelah melewati usia tersebut, perkembangannya hanya 20%.''
Untuk itu, lanjut Lidwina, terapi musik dibutuhkan untuk perkembangan kecerdasan
janin karena manfaatnya bagi ibu hamil atau sesudah melahirkan dapat menimbulkan
reaksi psikologis seperti relaksasi dan stimulasi, mendorong untuk berpikir positif, dan
lebih menahan emosi. Musik juga dapat menyongsong masa depan bayi atau anak
Bila pernyataan ini dapat diterima, maka akan terjadi perubahan yang sangat
mendasar terhadap proses belajar seorang anak, sudah harus dimulai sejak masih
dalam kandungan. Alasannya, telinga adalah panca indera pertama yang berkembang
ketika anak masih dalam kandungan. Jadi, bunyi merupakan sumber informasi awal
tentang dunia yang diterima janin. Begitu lahir, fungsi pendengaran itulah yang
pertama kali bekerja.
Seorang psikolog Monty P. Satiadarma menyebutkan keampuhan musik.
Dikatakan, musik itu masuk lewat pendengaran, tetapi menimbulkan kesan visual. Di
sini prinsip yang berlaku adalah prinsip asosiasi. Misalnya musik tertentu membuat
anda merasa bahagia karena musik itu mengingatkan Anda pada suatu pengalaman
yang indah. Tetapi, orang lain mungkin merasa sebal mendengar lagu itu karena
teringat pada peristiwa yang tidak menyenangkan.
Hal senada dituturkan oleh seorang psikolog, Alfa Handayani S.Psi. Ia juga
menyebutkan, musik mampu meningkatkan pertumbuhan otak anak, karena musik itu
sendiri merangsang pertumbuhan sel otak. Musik bisa membuat kita rileks dan senang
hati, yang merupakan emosi positif. Emosi positif inilah membuat fungsi berpikir
seseorang menjadi maksimal.
Selain itu, musik juga bagus untuk emosional anak. Misalnya, jika didengarkan
musik lembut, maka anak akan tenang, kalau musik yang riang, anak pun akan terlihat
gembira. Biasanya, seorang anak yang sejak dalam kandungan biasa diperdengarkan
musik, ketika dalam perkembangan pertumbuhannya nanti, anak itu dapat dengan
mudah beradaptasi dan belajar soal musik.
Menurut Alfa, ibu satu orang anak itu, musik memiliki fungsi terapik. Oleh karena
itu, memanfaatkan fungsi musik di rumah, akan sangat bagus bagi perkembangan
anak, karena membuat atmosfer rumah lebih bersemangat, tergantung musik yang
dipasang.
Sayangnya, musik tidak banyak dilibatkan dalam kurikulum sekolah, bahkan
kerap kali dipandang remeh. Berangkat dari pemahaman betapa musik berfungsi
terapi, di sekolah yang ia pimpin, Alfa memasukkan unsur musik dalam proses belajar-
mengajar.
Orang yang sebaiknya mengikuti terapi musik di antaranya ialah orang yang
mengalami gangguan jiwa, cacat fisik, lanjut usia (lansia), penderita penyakit stadium
akhir (tidak ada harapan hidup), degradasi mental, perkembangan yang terhambat
dan yang mengalami kesulitan kesulitan belajar.
Banyak hal yang bisa diperoleh dari terapi musik. Terapi musik bisa
meningkatkan keterampilan berkomunikasi, mengurangi perilaku yang tidak selaras,
memperbaiki prestasi anak didik, memeperbaiki gerakan psikomotorik, menambah
perhatian, memperbaiki hubungan interpersonal, pengelolaan nyeri dan mengurangi
stres.
Sampai saat ini ada anggapan musik yang bisa memberi pengaruh positif dan
mencerdaskan otak adalah musik klasik. Suka Hardjana, etnomusikolog yang pernah
mengajar di IKJ, mengatakan bahwa baru musik klasiklah yang sudah diteliti para ahli,
sehingga musik klasik dianggap bisa mengasah otak. ''Tetapi sebenarnya, musik apa
pun, menurut saya, bisa mencerdaskan. Musik kan abstrak, tidak tersentuh, hanya
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
bisa dirasakan. Semua yang bersifat abstrak, mendorong otak kiri kita menjadi lebih
aktif. Dengan cara itu kita jadi lebih cerdas,'' ujarnya.
Dari hasil penelitian, ternyata musik etnik Bali, Semar Pegulingan, Kebyar
Gamelan Bali bisa juga dijadikan satu alternatif pilihan musik untuk meningkatkan
daya konsentrasi.
Musik vs Makan
Makan sambil mendengarkan musik harus dilakukan hati-hati. Pemilihan musik
yang salah bisa membuat orang menjadi gemuk tanpa disadari. Musik mempengaruhi
pola makan. Jenis musik bertempo lambat cenderung mendorong orang mengunyah
secara perlahan.
Ini menyebabkan makanan bisa dicerna lebih baik dan lebih cepat kenyang.
Konon perut lebih cepat kenyang setelah mengunyah selama 15-20 menit. Kebiasaan
ini dapat membuat pencernaan lebih baik dan orang makan dalam jumlah yang lebih
sedikit. Suatu cara yang aman dan sehat untuk menuju langsing.
Sementara musik ingar-bingar merangsang orang makan cepat, asal
mengunyah, dan melahap makanan lebih banyak sebelum merasa kenyang.
Akibatnya, bila jadi kebiasaan ini membuat berat tubuh bertambah tanpa disadari.
Karenanya, bagi yang berdiet harus benar-benar memilih musik yang sesuai.
Musik Bagi Tanaman
Musik tak hanya bermanfaat bagi manusia. Tanaman ternyata menyukai musik
pula. Bahkan orang-orang zaman dulu mengetahui bahwa musik berpengaruh
terhadap kesehatan tanaman. Tak heran bila di berbagai budaya ada irama pengiring
tarian dalam upacara musim tanam atau menjelang panen.
Seorang peneliti dari Minnesota, Amerika, Dan Carlson mengikuti cara seperti ini.
Dia menggunakan bunyi-bunyian berfrekuensi tinggi pemancing energi kepada
tanaman. Bunyi tersebut berfrekuensi 5.000 Hz (sama dengan frekuensi nyanyian
burung), mirip suara jangkrik raksasa yang dipadukan dengan musik Baroque dan
musik klasik lain.
Setiap sore, sambil menyemprotkan pupuk, ia menyetel musik ini. Ternyata
hasilnya tanaman mampu menyerap pupuk 700 persen lebih banyak dan tumbuh
dengan kecepatan 99 persen lebih daripada biasanya.
Tanaman purple plant (tanaman merambat) yang biasanya hanya tumbuh
sepanjang 4,5 cm per tahun bisa mencapai 3,5 meter setelah selama dua tahun
menerima "suplemen" musik dari Carlson. Kegemilangan teknik ini membuatnya
tercatat dalam Guiness Book of Record. Teknik Carlson itu juga "dipinjam" Pangeran
Charles dari Inggris untuk menangani tanaman mawarnya.
Dia yang terkenal fanatik pada musik selalu memperdengarkan musik klasik
pada tanaman mawarnya di kebun Istana Sudley. Ulah unik ini ternyata bisa
meningkatkan pertumbuhan bunga mawar. Satu batang mawar yang semula hanya
menghasilkan lima kuntum setiap cabangnya, mampu memekarkan 60 mawar setelah
mendapat pupuk dan musik. (ari/berbagai sumber)
Salah satu gangguan yang sering menimpa lambung adalah meningkatnya
produksi asam lambung secara berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan luka pada
dinding lambung yang secara populer biasa disebut sebagai gejala penyakit Maag.
Ada tulisan menarik yang membahas seputar penyakit Maag serta hubungannya
dengan ibadah puasa Ramadhan yang sedang dijalani kaum Muslimin saat ini:
Lambung adalah pusat sistem pencernaan dari umumnya mahluk vertabrata,
termasuk juga pada manusia. Letaknya di perut, di antara saluran esophagus
(tenggorokan) dengan usus halus. Pada manusia, lambung berupa organ dengan
penampang mirip botol. Panjangnya kurang dari 20 cm dengan berat hanya sekitar 1%
total berat badan pemiliknya. Permukannya cukup elastis sehingga mampu
mengembang untuk menampung makanan yang cukup banyak tanpa menaikkan
tekanan pada dindingnya. Lambung memproduksi sejumlah besar asam hydrochloric
(hydrochloric acid) yang dapat mengaktifkan pepsinogen dari enzim pepsin. Asam
hydrochloric dan pepsin secara bersamaan dimanfaatkan untuk mencernakan
makanan berupa daging dan protein lainnya. Disamping itu, asam hydrochloric juga
berguna untuk membunuh bakteri yang masuk ke lambung bersama dengan makanan.
Saat kita mengkonsumsi makanan, lambung mengeluarkan getah lambung yang
terdiri dari acid (asam lambung), mucus (lendir), dan pepsinogen. Asam lambung
diproduksi dari area kelenjar oxyntic pada mucosa (selaput lendir) pada getah
lambung, dimana sel-sel lain dalam daerah ini juga memproduksi mucus dan
pepsinogen. Mucus berfungsi sebagai semacam pelumas untuk melindungi dinding
Sangat jarang bintang yang mempunyai gerak diri 100 km per detik. Bintang dengan
gerak diri terbesar yang pernah tercatat adalah Bintang Barnard. Selama jangka waktu
180 tahun bintang ini telah berubah posisinya sebesar diameter tampak bulan.
Gerak diri bintang pada akhirnya akan mengubah pola rasi yang sudah dikenal.
Ini juga menjelaskan mengapa pola rasi yang tertera pada naskah-naskah Astronomi
jaman dulu seringkali berbeda dengan yang bisa kita lihat sekarang ini.
Under a Tropical Sky: A History of Astronomy in Indonesia, paper Dr.
Bambang Hidayat tentang sejarah perkembangan astronomi "modern" di Indonesia ini
bisa didownload melalui halaman ini atau langsung di sini (1,8 MB PDF Format).
Apabila ada masalah, dapat juga diakses melalui mirrornya di situs ini. Paper ini juga
mengungkap sejarah berdirinya observatorium Bosscha dan perkembangannya hingga
saat ini (kebetulan beberapa hari yang lalu ada pengunjung web ini yang nyari
informasi seputar Bosscha).
Penulisnya, Dr. Bambang Hidayat adalah peneliti dan mantan kepala di Obs.
Bosscha, Lembang. Walaupun secara ilmiah keberadaan efek Mozart cenderung
ditanggapi secara skeptis, tapi tidak demikian halnya di dunia komersial. Kalau kita
jalan-jalan ke music store, dengan mudah kita bisa menemukan CD musik klasik
dengan cover yang bergambar ibu hamil atau pola-pola yang mengingatkan kita
dengan dunia kanak-kanak atau balita. Konon mendengarkan CD semacam ini (yang
biasanya berisi komposisi light classic, tentu saja didominasi oleh Mozart) dianggap
bermanfaat sebagai semacam terapi bagi janin maupun ibu hamil itu sendiri.
Kalau melihat latar belakang ilmiah tentang efek Mozart yang tidak seberapa
kuat itu, seharusnya terapi ini juga perlu dilihat dengan kacamata sedikit pesimis.
Sebagai sarana relaksaksi sih tidak mengapa. Masuk akal kalau si Ibu melewatkan
masa kehamilannya dengan tenang tanpa dibebani stress maka itu akan berpengaruh
baik kepada janin yang dikandungnya. Tapi karena pengaruh latar belakang budaya,
maka mendengarkan musik klasik bisa menjadi siksaan tersendiri untuk telinga yang
tidak terbiasa. Ujung-ujungnya ini bisa mendatangkan stress yang akhirnya malahan
berpengaruh buruk terhadap janin. Satu-satunya pengaruh yang masuk akal dari
terapi musik ini adalah mengasah kepekaan estetis yang memang berpengaruh
langsung terhadap EQ. Tetapi kepekaan estetis untuk itu tentunya tidak mesti dilatih
lewat musik klasik, apalagi harus Mozart.
Masih seputar pengaruh terhadap EQ. Karena EQ lebih banyak berkaitan dengan
fungsi-fungsi non-akademik, maka bisa ditebak bahwa EQ banyak berkorelasi dengan
perkembangan belahan kanan pada otak (lihat catatan dua hari lalu). Fungsi estetis
hanyalah salah satu diantara sekian banyak fungsi yang di-handle oleh otak di belahan
kanan, karenanya terapi lewat musik saja belumlah cukup. Bagi kaum Muslimin,
tentunya kenal dengan anjuran kepada ibu hamil untuk menjaga perkataan dan
perbuatan, serta memperbanyak ibadah. Sebenarnya, kegiatan religius semacam ini
akan memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap EQ jabang bayi yang
dikandung daripada terapi apapun! Lagipula, bukankah mengenalkan kegiatan
keagamaan secara dini kepada anak adalah sangat dianjurkan dalam ajaran Islam?
Heboh soal efek Mozart ini bermula dari buku berjudul The Mozart Effect yang ditulis
oleh John Campbell. Dalam bukunya, Campbell merangkum beberapa hasil penelitian
mengenai efek positif dari beberapa jenis musik, diantaranya menenangkan anak-anak
hiperaktif, meningkatkan kreatifitas dan daya ingat, mensinkronkan kinerja otak kiri
dan otak kanan, dan bahkan meningkatkan IQ hingga 9 point!
Banyak fakta-fakta menarik yang diungkap Campbell dalam bukunya ini
berkaitan dengan efek positif musik klasik, khususnya komposisi Mozart. Namun
sebagaimana teori kontroversial lain yang lebih banyak mengandalkan bukti empiris
ketimbang hasil penelitian yang memperhatikan kaidah-kaidah ilmiah, topik seputar
efek Mozart ini perlu dibaca dengan kacamata yang sedikit skeptis.
Para pendukung teori efek Mozart percaya bahwa stimulasi dengan komposisi
karya Mozart kepada bayi maupun janin dalam kandungan mampu memberikan efek-
efek positif sebagaimana disebutkan diatas pada sang bayi. Lantas kenapa harus
Mozart? Konon beberapa komposisi karyanya, diantaranya Sonata in D major for Two
Pianos, K488 dianggap memiliki efek stimuli yang paling kuat.
"Anda dapat mengaktifkan bagian-bagian yang berbeda dari otak, tergantung
jenis musik yang anda dengarkan. Karena itu, musik dapat menstimulasi bagian dari
otak yang tidak aktif karena gangguan neurologis semacam kelainan mental atau
emosi," demikian menurut ahli saraf, Anne Blood dari McGill University, Kanada, yang
secara khusus mempelajari efek musik terhadap otak manusia. Sementara itu,
beberapa penelitian menunjukkan efek positif dari musik (umumnya musik klasik),
Mesir kuno membayangkan rasi Orion sebagai perwujudan dari Osiris, salah satu Dewa
mereka yang sedang memegang tongkat kebesarannya. Dalam kepercayaan Mesir
Kuno, Osiris bersemayam di Alnitak, salah satu bintang di Sabuk Orion, sedagkan
permaisurinya, Isis, dipercaya menetap di Sirius. Ketiga primida besar yang dibangun
di Gizeh (Giza) oleh Firaun kedua dari Dinasti ke-4, masing-masing: Khufu (orang
Yunani menyebutnya Cheops), Khafre (Chepren), dan Menkaure (Mycerinus) dibangun
dengan berderet mengacu pada posisi ketiga bintang anggota Sabuk Orion. Konon,
karena Osiris adalah Dewa Kematian bangsa Mesir Kuno, maka diharapkan dengan
cara ini, roh dari mereka yang dikubur di piramid tersebut tidak akan tersesat dalam
perjalanannya menghadap Osiris. Bagaimana dengan kita di Indonesia? Orang Jawa
biasa menyebut rasi Orion sebagai Waluku. Kemunculannya di awal musim hujan
dianggap menandai awal periode bercocok tanam bagi para petani. Sampai saat ini
saya masih belum menemukan mitologi khas Indonesia tentang rasi yang satu ini, tapi
rasanya kemungkinan besar ada. Bukankah bangsa kita memang paling hobby dengan
yang namanya mitos? Bahkan setelah bangsa Yunani dan Mesir berkembang menjadi
masyarakat yang modern, bangsa kita masih senang berkutat dengan cerita-cerita
semacam Nyai Roro Kidul dan sejenisnya itu :).
Dini hari tadi, iseng-iseng saya bikin observasi kecil-kecilan untuk menentukan
posisi rasi Leo, lokasi yang menandai pusat hujan meteor Leonid yang akan terjadi
beberapa hari lagi. Tadinya saya berharap bisa mengenali rasi ini lewat bagian
"kepala" yang ditandai dengan formasi segi tiga dengan Denebola, salah satu bintang
utama Leo di ujungnya. Kenyataannya, setelah beberapa lama mengamati langit di
sebelah timur, Leo malahan berhasil saya kenali lewat tiga bintang redup yang
menandai "bokong" rasi itu. Regulus, bintang utama lainnya yang membentuk rasi
Leo di bagian ini ternyata kelihatan tidak terlalu cemerlang. Sementara Denebola
sendiri berhasil saya identifikasi, tapi pola segi tiga yang membentuk "kepala" terlalu
samar untuk bisa diamati dengan mata telanjang (kemungkinan karena pengaruh
"polusi cahaya").
Apa yang kita kenal sebagai hujan meteor Leonid ini terjadi akibat Bumi melintasi
orbit partikel jejak komet 55P/Tempel-Tuttle. Komet berdiameter sekitar 4 km dengan
periode orbit sekitar 33,25 tahun tersebut ditemukan oleh Wilhelm Tempel (Perancis,
Desember 1865) dan Horace Tuttle (Amerika Serikat, Januari 1866) secara terpisah.
Komet ini terakhir kali mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada 28 Februari 1998.
Jejak yang ditinggalkannya berupa partikel-partikel kecil yang terdiri dari debu dan
batuan kecil dengan berat rata-rata kurang dari 1 gram akan menghujam bumi dengan
kecepatan 71 kilometer per detik. Saat itu kita akan melihat banyak kilatan cahaya
dari debu-debu tersebut yang mulai terbakar pada ketinggian 100-150 km di atas
permukaan bumi dan habis pada ketinggian 50-100 km. Ada yang menarik di rasi
Orion ini. Kalau kita perhatikan, relatif di selatan dari salah satu ujung sabuk Orion,
saat langit sedang cerah, kita bisa melihat sebuah bercak samar. Orang Yunani kuno
membayangkan bercak ini sebagai pedang Orion. Bercak tersebut sebenarnya adalah
sebuah nebula (kabut yang terdiri dari debu dan gas). Para astronom mengenalnya
sebagai Nebula Orion. Terletak sejauh 1500 tahun cahaya dari Bumi kita, konon nebula
Orion adalah benda terjauh yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Nebula Orion
adalah tempat pembentukan bintang-bintang muda yang masih aktif hingga kini.
Lantas apa artinya jarak sejauh 1500 tahun cahaya itu? Simpel saja, karena
terminologi "tahun cahaya" ekuivalen dengan jarak yang ditempuh suatu pancaran
cahaya dalam waktu setahun, maka perjalanan menuju nebula Orion bisa dibayangkan
akan memakan waktu selama 1500 tahun apabila ditempuh dalam kecepatan cahaya.
Artinya lagi, cahaya yang kita lihat memancar dari nebula Orion sebenarnya adalah
cahaya yang dipancarkannya 1500 tahun lalu! Pemandangan apa yang cukup menarik
di langit malam kali ini? Bagi saya sih, salah satu yang menarik adalah rasi Orion. Rasi
ini gampang dikenali dari tiga bintang yang berjajar lurus dengan formasi yang khas di
sekitar khatulistiwa langit. Ketiga bintang ini dikenal sebagai Sabuk Orion. Bintang-
bintang di "sabuk" ini namanya agak ke Arab-Araban: Alnitak, Alnilam, dan Mintaka.
"Sabuk" ini berada didalam sebuah persegi empat imajiner yang terbentuk dari empat
buah bintang: Betelgeuse, Bellatrix, Saiph, dan Rigel. Perhatikan juga di arah tenggara
(relatif terhadap sabuk orion), kita bisa melihat bintang Sirius, bintang paling terang di
langit malam. Di sebelah timur, menjelang tengah malam kita bisa melihat rasi Leo.
Tiap bulan November, hujan meteor yang dikenal sebagai Leonid Meteorid Shower
(LMS) akan muncul dari rasi ini. Untuk tahun ini, puncak LMS akan dicapai pada 18
November 2001, 18:19:00 UT (19 November 2001, 01:19:00 WIB tengah malam).
mengucapkan bagian kalimat kedua, sehingga kita bisa mengerti apa yang ia
maksudkan. Memori ini disimpan di Prefrontal Cortex pada otak.
- Episodik: Memori yang menyangkut pengalaman yang belum lama terjadi,
misalnya judul film yang kita tonton di TV semalam, dimana kita memarkir
kendaraan, dsb. Memori episodik akan mengalami kemunduran seiring dg
bertambahnya usia. Memori ini disimpan di Hippocampus.
- Remote: merupakan gudang data yang umumnya juga melemah seiring dengan
bertambahnya usia. Data-data seperti urutan nama presiden RI dari yang pertama
hingga yang sekarang menjabat, ibukota propinsi di Indonesia, dsb. disimpan di
bagian ini. Lokasi di otak yang bertanggung jawab terhadap memori Remote
adalah Celebral Cortex.
NEUROSAINTIFIK FRENOLOGI
Kita telah terbiasa dengan pembagian otak kiri atau kanan, pembagian area-area
yang dominan buat penglihatan, pendengaran, bahasa, yang masing-masing diwakili
oleh struktur-struktur khusus di otak. Sebut saja pandangan ini 'lokalisasionalisme
serebral'.
Kelanjutannya, saya sering mendengar bahwa stimulasi bagian spesifik di otak
akan berefek ke performa intelijensi tertentu (kecekatan berhitung, menulis puisi,
bermain bola, etc.), dan sebaliknya, performa intelijensi tertentu dipengaruhi bagian
otak tertentu. Seorang seniman dan seorang ilmuwan konon mempunyai
perkembangan hemisfer yang saling bertolak belakang. Maka teringatkanlah kita ke
sebuah sains palsu (dilengkapi metodologi yang sistematis tetapi hasil temuannya
tidak bisa di-refute, misalnya astrologi) dari abad XIX: frenologi.
Jauh sebelum berkembangnya teknologi pencitraan, otak telah dipetak-petak.
Yang mengawalinya adalah Franz Joseph Gall yang percaya bahwa otak terdiri dari
banyak sekali 'organ' khusus, masing-masing bertanggungjawab terhadap satu aspek
mental seseorang. Maka, makin besar ukuran organ 'kebijaksanaan', makin bijaksana
pulalah seseorang. Lebih anehnya, pertumbuhan organ ini tak hanya dari dalam, tapi
bisa dirangsang dari luar, dari batok kepala.
Mengapa frenologi tidak saintifik? Gall dan pengikut-pengikutnya benar bahwa
ada area fungsional tertentu di otak, walau prosedur pengujian teori ini belum ada
pada jamannya. Tapi penampang luar tengkoran serta dimensi otak, dengan bantuan
tomografi, terbukti sama sekali tak ada hubungannya dengan bentuk didalamnya.
Meski demikian, frenologi telanjur menyebar dan menjadi pengetahuan pseudo-
saintifik populer seperti astrologi, numerologi, telepati atau aura. Ada masanya,
frenologi menjadi mimpi buruk bagi sejarah manusia, karena digunakan Nazi untuk
membedakan ras Aria dan non-Aria berdasarkan ukuran kranium. Hasilnya, banyak
orang dikirim ke kamp-kamp konsentrasi yang salah karena prosedur yang juga salah.
Mungkin ini sebab dari ketidakpopuleran pendekatan biologis untuk fenomena-
fenomena psikologis (tidak harus psikiatris) di berbagai penjuru bumi di paruh kedua
abad lalu. Tapi yang bisa disimpulkan sejauh ini--Gall mungkin akan terkejut--adalah
bahwa ternyata ada bagian yang lebih elementer di sistem syaraf pusat, yaitu neuron-
neuron yang nyaris seragam, terhubung secara kompleks, tetapi terlalu sederhana jika
secara individual dianggap bertanggungjawab terhadap munculnya kognisi. Lebih
parah, penyelidikan frenologi bahkan tidak berusaha menyentuh neuronnya.
Jangan karena harganya yang murah meriah lantas Anda merasa turun gengsi ketika
membelinya di pasar atau supermarket besar. Sebab, ditilik dari kandungan gizinya, ubi
merah memberikan manfaat segudang. Jadi, selain enak dan mengenyangkan, ubi merah ini
pun menyehatkan. Masih tak percaya? Dari berbagai penelitian, ubi jalar merah ini ternyata
memiliki kandungan yang tak terhingga. Keunggulan itu antara lain: mengurangi risiko
terkena penyakit jantung dan kanker; mengontrol kenaikan kadar gula darah bagi penderita
diabetes, dan dapat menjaga daya ingat (anti pikun). Bisa dikata, ubi merah adalah
gudangnya antioksidan. Di dalamnya terkandung trio antioksidan yaitu vitamin C, vitamin E,
dan betakaroten. Jadi, kalau Anda penggemar ubi, lebih baik pilih ubi yang berwarna merah.
Sebab, semakin merah atau jingga warnanya, semakin tinggi kandungan betakarotennya.
Dengan tingginya antioksdian dalam ubi merah, maka bahan pangan ini bisa diandalkan
untuk mencegah radikal bebas, menekan risiko penyakit jantung, dan anti kanker. Ubi merah
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
kaya akan kandungan serat, karbohidrat kompleks, dan rendah kalori. Hal ini sangat
menguntungkan bagi penderita diabetes karena bisa mengontrol atau memperlambat
peningkatan kadar gula dalam darah penderita diabetes. Kelebihan lain dari ubi merah ialah
kandungan vitamin B yaitu B6 dan asam folat yang cukup mengesankan. Kedua vitamin in
sangat dibutuhkan untuk mengopimalkan kerja otak sehingga daya ingat dapat
dipertahankan. Dan Anda pun terhindar dari kepikunan.
Jadi, dahsyat kan?
Abstrak: Orientasi pembelajaran life skills kini menjadi dimensi penting proses pendidikan
di Indonesia. Pembelajaran life skills ialah proses pendidikan yang melatih individu-belajar
agar memiliki kapasitas sosial tanpa jenjang pendidikan yang berkelanjutan. Studi ini
mengusulkan wacana life skills bagi pendidikan jurnalistik yang selama ini proses
pembelajarannya dikritik. Banyak wartawan berasal dari lulusan nonjurnalistik. Banyak
wartawan lulusan SLTA yang tidak memahami jurnalisme walaupun telah dilatih beberapa
lama. Orientasi pembelajaran life skills dikembangkan melalui metode pengajaran quantum
learning yaitu pengondisian proses belajar aktif hingga siswa memiliki knowledge dan skills
(pengetahuan dan keterampilan) tertentu serta potensi bagi pengembangan skills lebih
lanjut. Kompetensi kewartawanan dirujuk sebagai materi pembelajaran. Metode quantum
learning berkaitan dengan model pembelajaran life skills bagi siswa-siswa jurnalistik yang
siap bekerja dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya di industri media.
Model pembelajaran ini bersifar terbuka bagi lulusan SLTA ataupun universitas.
Kata Kunci: life Skills, quantum learning, kompetensi profesi jurnalistik, kapasitas sosial.
*)
Pengajar urnalistik di FIKOM UNISBA
1. Pendahuluan
Hal ini bisa disimak melalui model pelatihan dari The Columbia Publishing Course's. Para
siswanya, seusai mengikuti pelatihan, telah menyebar bekerja di berbagai tempat, dari
Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Mereka rata-rata memiliki ciri individu jurnalisme yang
mencintai buku-buku, selalu bersemangat untuk belajar, sangat menghargai pekerjaan
menulis, dan selalu bersentuhan dengan wacana aktual masyarakat.
Melalui program pelatihan jurnalistik selama enam minggu, para siswanya diajak terlibat
dalam proses simulatif dari kegiatan memproduksi media cetak. Dari sejak dini, pelatihan
telah mengarahkan belajar masing-masing siswa dengan pilihan karir yang akan ditekuninya
kelak, sesuai dengan resume minat yang mereka aplikasikan. Di dalam pelatihan, para siswa
telah disimulasikan ke dalam model pembelajaran aplikatif dari kegiatan penerbitan media
cetak.
Mereka juga diajak untuk mengenali talenta dan energi diri sendiri. Para siswa ditarik ke
dalam suasana pembelajaran yang mencintai literatur dan bahasa, dunia penerbitan,
menyenangkannya berada dalam proses industri media, menjadi individu yang well
informed, dan entertains. Mereka telah diarahkan untuk berkarir di bidang penerbitan media
secara alami, yakni memadukan minat personal dengan sikap positif seorang profesional.
Pelatihan jurnalisme di Columbia Publishing Course memberi peralatan dan pembelajaran
tentang seluk beluk penting dunia publishing, para profesional top penerbitan, catatan-
catatan pengalaman mereka, perbandingan tipe-tipe penerbitan.
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Pelatihan jurnalistik harus memberikan konsepsi dan kemampuan praksis yang dapat
digunakan di dalam kehidupan keseharian dari peserta usai mengikuti pelatihan.
Di sisi lain, adalah efek domino dari pelatihan, yakni membuat peserta pelatihan yang tidak
memiliki peluang ataupun kemampuan untuk melanjutkan studi atau kursus tertentu, akan
tetap dapat memanfaatkan proses belajarnya di dalam pelatihan sebagai sebuah
keterampilan yang berguna bagi keseharian hidupnya. Ia memiliki kemampuan untuk
berkarya yang dihargai oleh masyarakatnya. Ia memiliki kemampuan life skills yang bisa
dikembangkan lebih lanjut di dalam profesi jurnalistik.
Untuk mencapai itu, dibutuhkan konsep pelatihan yang dapat membekali siswa sampai ke
tingkat pemilikan pengetahuan yang menjadi bagian dari dirinya sendiri. Peserta diajak
terlibat secara kognitif, afektif, dan konatif. Ia bukan hanya menjadi pengoleksi pemahaman,
tapi juga merasa mendapatkan sesuatu yang berharga dan tak mungkin lepas dalam
hidupnya, serta berkeingingan untuk dipraktikkan dalam hidup kesehariannya.
Quantum learning adalah model pembelajaran yang hendak membekali siswa dengan target
seperti itu. Melalui teknik dan metoda belajar yang bersuasana persuasif, quantum learning
mempola kognisi, afektif, dan konatif peserta didik agar terlibat dalam proses belajar aktif.
1.3. Tujuan
Banyaknya berdiri lembaga pendidikan jurnalistik selama ini tampaknya hanya mampu
menjawab kebutuhan akan kuantifikasi lulusan sarjana bagi masyarakat. Akan tetapi, belum
dapat menyentuh esensi dari pendidikan yang membekali siswa pengetahuan dan
keterampilan bagi hidupnya selepas ia lulus dan terjun ke masyarakat. Peningkatan jumlah
wartawan sendiri bagi kehidupan pers, selepas reformasi politik berlangsung masih
dikendalai oleh ketidakmampuan pekerja pers dalam melaksanakan kerja di profesi
jurnalistik. Berbagai mutu pelaporan pers masih dinilai banyak yang tidak profesional.
2. Kajian Literatur
Tujuannya adalah mendidik siswa agar mampu melakukan tindak realisasi diri, diantaranya:
menjadikan mereka untuk tahu pentingnya belajar, mampu berbahasa, membaca, menulis,
menghitung, dan mengobservasi. Dalam kaitan tujuan perhubungan kemanusiaan, siswa
diharapkan paham akan kegunaan hubungan sosial, dapat bekerja dan adaptif dengan
lingkungan sosial, tahu akan fungsi keluarga sebagai unit sosial terkecil, dan mampu
berhubungan sosial di dalam sebuah keluarga. Sedangkan tujuan efisiensi ekonomi tertuju
kepada siswa yang antara lain: (1) mengetahui arti sebuah pekerjaan yang baik, (2)
mengetahui persyaratan dan kesempatan untuk bekerja, (3) mampu menjalani karir kerja
yang dipilihnya, dan (4) tahu harga sosial dari pekerjaanya.
Oleh karena itu, secara elementer wacana klasik edukasi mengatur metoda dan proses
pendidikan seperti teknik tanya-jawab, penuturan pengalaman, memberi petunjuk-petunjuk,
membuat pelaporan, atau diskusi informal. Lalu, pemikiran Benyamin S. Bloom dkk (1956)
dalam Taxonomy of Educational Objectives pun kerap dikutip untuk memetakan tiga tujuan
pendidikan: (1) Cognitive domain (pengetahuan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi), (2) Affective domain (sikap, nilai, minat, dan apresiasi), (3) psycho-motor domain
(keterampilan, kemampuan, dan kebiasaan).
Tujuan pendidikan itu diantaranya diarahkan kepada pencapaian empat kemampuan dasar
belajar yang, menurut Ace Suryadi, adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan verbal,
seperti kemampuan memahami gagasan tertulis (reading ability), kemampuan menangkap
isi pembicaraan (listening comprehension), dan kemampuan mengungkap gagasan lisan
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
maupun tertulis (verbal expression). Kedua, kemampuan memahami logika angka, bidang,
dan ruang – seperti berhitung, mengukur bidang, dan mengukur ruang (mathematical
reasoning ability), untuk melatih ketajaman berpikir. Ketiga, kemampuan analitis, yaitu
menghubungkan satu gejala dengan gejala lain. Keempat, kemampuan berpikir kritis dan
evaluatif, yaitu menyimpulkan dan melakukan evaluasi terhadap permasalahan pada
tingkatan yang lebih abstrak, serta mencari solusi.
Setiap jenjang pendidikan mengajarkan siswa agar menguasai semua dimensi kemampuan
belajar. Pada pendidikan tinggi, muatan kemampuan belajar berubah menjadi kemampuan
untuk meneliti dan inovasi sedangkan konten pendidikannya semakin terspesialisasikan.
Kompas (30/1/2002) melaporkan tentang kecakapan vokasional yang kurang dihasilkan dari
lembaga pendidikan. Melanjutkan permasalahan reformasi sosial-politik Indonesia, dunia
pendidikan SLTA menyisakan lulusan sebanyak 60 persen siswanya yang tak mampu
melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Jumlah itu amat rentan bila dikaitkan
dengan ketiadaan kecakapan sosial mereka dalam memasuki kehidupan kemasyarakatan.
Untuk mengatasi itu, kini masyarakat dikenalkan dengan konsep pendidikan life skills (LS),
serta broad-base education (BBE), school-base quality improvement (SBQI), dan school-base
management (SBM). Suryadi menyatakan, "Kita bisa menganggap bahwa broad-base
education adalah landasan paradigmanya, life skills substansinya, school-base quality
improvement pendekatan pembelajarannya, dan school-base management sebagai bentuk
pengelolaannya."
Konsep life skills menjadi landasan pokok kurikulum, pembelajaran, dan pengelolaan semua
jalur, jenis, dan jenjang pendidikan yang berbasis masyarakat. Hal ini terkait dengan
paradigma broad-base education yang mewacanakan muatan dan pengelolan pendidikan
berdasarkan keadaan dan permasalahan masyarakat. Pendidikan menyatu dengan keadaan
dan permasalahan masyarakat. Dengan demikian, orientasi life skills menghindari sistem
pendidikan yang hanya sebatas formalitas, pembakuan, dan kaku. Gambaran
ketidakformalan itu tampaknya bisa dilihat dari model Targeting Life Skills yang dibuat Pat
Hendricks, dari Iowa State University, seperti ditunjukkan oleh Gambar 1. Model Hendricks
ini dibuat dari konsep pendidikan yang dikembangkan Family Living and 4-H Youth
Development ketika melaksanakan program pendidikan anak kapabel, kompeten, dan
menghargai masyarakat. Model Targeting Life Skills (TLS) ini terdiri dari 35 faktor
kemampuan life skills (LS). Semua faktornya saling terhubung dan terintegrasi. Masing-
masing faktor merujuk pada kompetensi individual yang dibutuhkan lingkungan sosialnya.
a. Memahami permasalahan
b. Mengikuti instruksi
c. Memberi kontribusi pada kerja tim
d. Siap bertanggung jawab pada tiap tugas yang diberikan
e. Menghindari kesalahan dan mencatat prestasi
f. Siap melamar pekerjaan
8. Healthy lifestyle choices (kemampuan memilih gaya hidup sehat); kemampuan
memilih gaya hidup sehat bagi tubuh dan
pikiran, menghindari penyakit dan luka-luka
a. Mengerjakan sesuatu yang benar bagi diri sendiri ketika di dalam kelompok
b. Selalu mengingatkan diri akan kesalahan yang bisa dibuat
c. Mencoba memahami betul sebelum membuat komitmen
d. Mengontrol tindakan diri berdasarkan tujuan/masa depan
Dari penjelasan tersebut dapat terlihat dimensi khusus dari pendidikan life skills. menurut
Syamsul Hadi Thumbany, pendidikan life skills mengorientasikan siswa untuk memiliki
kemampuan dan modal dasar agar untuk hidup mandiri dan survive di lingkungannya.
Thumbany menilik kegunaan pendidikan life skills bila diterapkan di Indonesia karena
muatan kurikulum di Indonesia yang cenderung hanya memperkuat kemampuan teoritis-
akademik (academic skills). Pelbagai kebutuhan dan persoalan empirik lingkungan tempat
siswa tumbuh kurang diperhatikan. Hal ini menyebabkan siswa tak mampu mengaplikasikan
kemampuan belajarnya dengan kebutuhan dan persoalan masyarakatnya. Esensi sekolah
sebagai wahana pengembangan kepribadian individu yang cerdas secara intelektual, moral,
dan sosial, bahkan, tereduksi menjadi sarana pencari status sosial semata. Karenanya, tidak
mengherankan apabila output yang dihasilkan, meskipun terlihat pintar dan menguasai
teori, tetapi miskin pengalaman dan kreativitas. Karena itu, ilmu yang dipelajari tidak bisa
menghasilkan banyak manfaat, apalagi untuk melakukan perubahan terhadap
penyimpangan di masyarakat.
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Kenyataan itu terjadi pula di dalam dunia pendidikan jurnalistik. Perkembangan industri
media kerap tidak mampu diikuti oleh para lulusan jurnalistik baik dari perguruan tinggi
maupun sekolah diploma dan kursus-kursus. Laporan Jurnal Media Wacth (edisi 15/Nop-Des
2001) menyebutkan pelanggaran kode etik di dalam pemberitaan media. Walaupun
kodifikasi etik jurnalistik, peralatan teknologi jurnalistik, dan pemasukan iklan, telah cukup
memodali peralatan pencarian berita, akan tetapi berbagai pelanggaran masih dilakukan.
Berbagai pihak kerap menyesalkan kekurangakuratan dan ketidakmampuan wartawan
dalam mengolah pemberitaan. Bahkan, reformasi kebebasan pers kini malah dibebani
dengan fenomena wartawan "amplop", khususnya di daerah-daerah, dari berbagai media
beroplah kecil yang dikelola oleh keredaksian yang kebanyakannya lulusan SLTA atau tidak
mengenyam pendidikan jurnalistik secara serius. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia
di bidang kewartawanan Indonesia yang belum komprehensif pengetahuan dan
keterampilan jurnalistiknya. Hal ini disebabkan antara lain, oleh lemahnya kompetensi
profesional dari pelaku pers. Lemahnya kompetensi itu diantaranya disebabkan oleh
ketidakpekaan lembaga dan pengajar jurnalistik dengan kompleksitas kebutuhan dan
persoalan masyarakat.
Keadaan itu oleh John Irby (2001) dinyatakan melalui pertanyaan-pertanyaan tentang masih
banyaknya pertanyaan yang belum bisa dijawab oleh lembaga pendidikan jurnalistik:
Quantum learning ialah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat
mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses
yang menyenangkan dan bermanfaat. Beberapa teknik yang dikemukakan merupakan
teknik meningkatkan kemampuan diri yang sudah populer dan umum digunakan. Namun,
Bobbi DePorter mengembangkan teknik-teknik yang sasaran akhirnya ditujukan untuk
membantu para siswa menjadi responsif dan bergairah dalam menghadapi tantangan dan
perubahan realitas (yang terkait dengan sifat jurnalisme).
Quantum learning berakar dari upaya Georgi Lozanov, pendidik berkebangsaan Bulgaria. Ia
melakukan eksperimen yang disebutnya suggestology (suggestopedia). Prinsipnya adalah
bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil apa pun
memberikan sugesti positif atau negatif. Untuk mendapatkan sugesti positif, beberapa
teknik digunakan. Para murid di dalam kelas dibuat menjadi nyaman. Musik dipasang,
partisipasi mereka didorong lebih jauh. Poster-poster besar, yang menonjolkan informasi,
ditempel. Guru-guru yang terampil dalam seni pengajaran sugestif bermunculan.
Beberapa hal yang penting dicatat dalam quantum learning adalah sebagai berikut. Para
siswa dikenali tentang "kekuatan pikiran" yang tak terbatas. Ditegaskan bahwa otak
manusia mempunyai potensi yang sama dengan yang dimilliki oleh Albert Einstein. Selain
itu, dipaparkan tentang bukti fisik dan ilmiah yang memerikan bagaimana proses otak itu
bekerja. Melalui hasil penelitian Global Learning, dikenalkan bahwa proses belajar itu mirip
bekerjanya otak seorang anak 6-7 tahun yang seperti spons menyerap berbagai fakta, sifat-
sifat fisik, dan kerumitan bahasa yang kacau dengan "cara yang menyenangkan dan bebas
stres". Bagaimana faktor-faktor umpan balik dan rangsangan dari lingkungan telah
menciptakan kondisi yang sempurna untuk belajar apa saja. Hal ini menegaskan bahwa
kegagalan, dalam belajar, bukan merupakan rintangan. Keyakinan untuk terus berusaha
merupakan alat pendamping dan pendorong bagi keberhasilan dalam proses belajar. Setiap
keberhasilan perlu diakhiri dengan "kegembiraan dan tepukan."
Berdasarkan penjelasan mengenai apa dan bagaimana unsur-unsur dan struktur otak
manusia bekerja, dibuat model pembelajaran yang dapat mendorong peningkatan
kecerdasan linguistik, matematika, visual/spasial, kinestetik/perasa, musikal, interpersonal,
intarpersonal, dan intuisi. Bagaimana mengembangkan fungsi motor sensorik (melalui
kontak langsung dengan lingkungan), sistem emosional-kognitif (melalui bermain, meniru,
dan pembacaan cerita), dan kecerdasan yang lebih tinggi (melalui perawatan yang benar
dan pengondisian emosional yang sehat). Bagaimana memanfaatkan cara berpikir dua
belahan otak "kiri dan kanan". Proses berpikir otak kiri (yang bersifat logis, sekuensial, linear
dan rasional), misalnya, dikenakan dengan proses pembelajaran melalui tugas-tugas teratur
yang bersifat ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi auditorial, menempatkan detil
dan fakta, fonetik, serta simbolisme. Proses berpikir otak kanan (yang bersifat acak, tidak
teratur, intuitif, dan holistik), dikenakan dengan proses pembelajaran yang terkait dengan
pengetahuan nonverbal (seperti perasaan dan emosi), kesadaran akan perasaan tertentu
(merasakan kehadiran orang atau suatu benda), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan
pola, musik, seni, kepekaan warna, kreatifitas dan visualisasi.
Semua itu, pada akhirnya, tertuju pada proses belajar yang menargetkan tumbuhnya "emosi
positif, kekuatan otak, keberhasilan, dan kehormatan diri." Keempat unsur ini bila
digambarkan saling terkait. Dari kehormatan diri, misalnya, terdorong emosi positif yang
mengembangkan kekuatan otak, dan menghasilkan keberhasilan, lalu (balik lagi) kepada
penciptaan kehormatan diri.
Dalam kaitan itu pula, antara lain, quantum learning mengonsep tentang "menata pentas:
lingkungan belajar yang tepat." Penataan lingkungan ditujukan kepada upaya membangun
dan mempertahankan sikap positif. Sikap positif merupakan aset penting untuk belajar.
Peserta didik quantum dikondisikan ke dalam lingkungan belajar yang optimal baik secara
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
fisik maupun mental. Dengan mengatur lingkungan belajar demikian rupa, para pelajar
diharapkan mendapat langkah pertama yang efektif untuk mengatur pengalaman belajar.
Penataan lingkungan belajar ini dibagi dua yaitu: lingkungan mikro dan lingkungan makro.
Lingkungan mikro ialah tempat peserta didik melakukan proses belajar (bekerja dan
berkreasi). Quantum learning menekankan penataan cahaya, musik, dan desain ruang,
karena semua itu dinilai mempengaruhi peserta didik dalam menerima, menyerap, dan
mengolah informasi. Ini tampaknya yang menjadi kekuatan orisinalitas quantum learning.
Akan tetapi, dalam kaitan pengajaran umumnya di ruang-ruang pendidikan di Indonesia,
lebih baik memfokuskan perhatian kepada penataan lingkungan formal dan terstruktur
seperti: meja, kursi, tempat khusus, dan tempat belajar yang teratur. Target penataannya
ialah menciptakan suasana yang menimbulkan kenyamanan dan rasa santai. Keadaan
santai mendorong siswa untuk dapat berkonsentrasi dengan sangat baik dan mampu belajar
dengan sangat mudah. Keadaan tegang menghambat aliran darah dan proses otak bekerja
serta akhirnya konsentrasi siswa.
Lingkungan makro ialah "dunia yang luas." Peserta didik diminta untuk menciptakan ruang
belajar di masyarakat. Mereka diminta untuk memperluas lingkup pengaruh dan kekuatan
pribadi, berinteraksi sosial ke lingkungan masyarakat yang diminatinya. "Semakin siswa
berinteraksi dengan lingkungan, semakin mahir mengatasi sistuasi-situasi yang menantang
dan semakin mudah Anda mempelajari informasi baru," tulis Porter. Setiap siswa diminta
berhubungan secara aktif dan mendapat rangsangan baru dalam lingkungan masyarakat,
agar mereka mendapat pengalaman membangun gudang penyimpanan pengertahuan
pribadi. Selain itu, berinteraksi dengan masyarakat juga berarti mengambil peluang-peluang
yang akan datang, dan menciptakan peluang jika tidak ada, dengan catatan terlibat aktif di
dalam tiap proses interaksi tersebut (untuk belajar lebih banyak mengenai sesuatu). Pada
akhirnya, interaksi ini diperlukan untuk mengenalkan siswa kepada kesiapan diri dalam
melakukan perubahan. Mereka tidak boleh terbenam dengan situasi status quo yang
diciptakan di dalam lingkungan mikro. Mereka diminta untuk melebarkan lingkungan belajar
ke arah sesuatu yang baru. Pengalaman mendapatkan sesuatu yang baru akan memperluas
"zona aman, nyaman dan merasa dihargai" dari siswa.
Dalam studi ini, metode quantum learning hanya dipelajari pada tingkatan dasar. Tidak
sampai kepada seluk beluk keseluruhannya. Hal ini mengingat tujuan studi adalah pada
penyiapan peserta didik pada proses pendidikan jurnalistik. Pendidikan jurnalistik diarahkan
pada pembelajaran yang lebih terkait dengan kebutuhan kapasitas lulusan yang mampu
memahami beberapa elemen jurnalistik seperti pencarian fakta dan pelaporan berita. Selain
itu, juga terkait dengan upaya penerobosan pengajaran yang lebih favorabel dalam ruang
kelas atau kuliah.
3. Metodologi
Berkaitan dengan latar belakang, masalah, dan tujuan studi adalah kajian literatur yang
mengetengahkan ihwal model pembelajaran quantum learning dan kemungkinannya bila
dikaitkan dengan peraihan kompetensi profesi jurnalistik. Metoda quantum learning akan
ditelusuri pada beberapa konsep dasarnya. Tidak keseluruhan metodanya dijadikan sebagai
dasar pemikiran bagi konsep pembelajaran jurnalistik. Hal ini terkait dengan fokus studi
yang hendak mencoba melihat potensi belajar quantum learning sebagai sarana pencapaian
proses belajar yang dapat menghasilkan siswa-siswa yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang bersifat life skills.
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Untuk melengkapinya, beberapa kajian teoritik proses belajar dan mengajar dikutip pula
sebagai wacana tambahan. Pada kajian jurnalistik, yang dipetik adalah pencapaian yang
hendak diraih dari konsep pembelajaran jurnalistik. Karena itu, kompetensi profesi jurnalistik
menjadi salah satu alat ukur. Pada beberapa alat ukur, baik di dalam ruang kurikulum
jurnalistik maupun di dalam ruang praktek kewartawanan, kerap dimunculkan beberapa
unsur, seperti kompetensi penulisan, performa oral, penguasaan alat dan teknis media,
pemahaman nilai-nilai etik, dan sebagainya.
Kedua wacana literatur itu di dalam pembahasan akan diuraikan. Bagaimana keterkaitan
poin-poin dasar dari pengajaran quantum learning dimanfaatkan bagi proses pembelajaran
jurnalistik. Bagaimana kompetensi jurnalistik dapat lebih dioptimalkan di dalam proses
pembelajaran yang memakai metoda quantum learning. Bagaimana target life skills bagi
realitas pendidikan jurnalistik di Indonesia dapat diraih melalui pembelajaran ini.
Pelatihan direncanakan menggunakan konsep learning by doing. Para peserta diajak untuk
mendalami teori-teori jurnalistik, sebagai dasar pemahaman tentang esensi jurnalistik yang
hendak dipelajarinya. Pelbagai teknik jurnalistik yang berkaitan dengan yang dilakukan para
pekerja pers, juga disampaikan. Model pembelajaran quantum learning memerikan proses
belajar secara menyenangkan, terlibat penuh, tidak linear, dan membekali peserta akan
sikap memliki pengetahuan dan keterampilan jurnalistik yang tidak usai di pelatihan.
Siswa memerlukan proses pembelajaran yang hasil akhirnya memiliki tiga nilai kompetensi.
Pertama, pemahaman dan keterampilan tentang penulisan (writing), performa oral (oral
performance), riset dan investigatif (research and investigative), dan pengetahuan dasar
(broad-based knowledge) jurnalisme. Kedua, pemahaman dan keterampilan tentang Dasar-
dasar web (web-based), audio visual, dan aplikasi dasar keterampilan komputer (skills-based
computer application). Ketiga, pemahaman tentang etika (ethics), legal, dan karir (career)
jurnalistik. Seluruh proses belajar jurnalistik, membutuhkan ruang-ruang pengajaran yang
berisi tuturan materi yang punya daya jelajah terhadap kerangka kehidupan
kemasyarakatan dan kemajuannya.
Nilai manfaat pengajaran seperti itu dibutuhkan dalam menumbuhkan kapasitas mental dan
pikiran siswa yang responsif dan bergairah dalam menghadapi tantangan dan perubahan.
Sikap responsif diperlukan peserta didik ketika berhadapan dengan peristiwa atau pihak-
pihak terkait yang harus diinvestigasi tingkat kebenaran informasinya. Pasifnya sikap
wartawan dapat menyebabkan rendahnya nilai akurasi pelaporan. Hal itu merugikan
masyarakat dan mengurangi kredibilitas fungsi jurnalistik sebagai pelapor "kebenaran"
persoalan masyarakat.
Pelbagai tantangan dalam menggali data dan fakta telah menjadi pola kerja jurnalistik.
Tantangan itu terkait dengan karakter jurnalistik yang "membongkar" jalannya peristiwa
kemasyarakatan secara tidak biasa. Dari rincian peristiwa sampai berbagai pihak yang
terlibat mesti diungkap dengan jelas dan tegas. Kelugasan pelaporan macam ini kerap
mendapat tentangan. Oleh karena itu, ruang pengajaran jurnalisme mesti menyiapkan
peserta didik yang memiliki ketahanan mental dalam menghadapi tantangan-tantangan
jurnalistik.
Pengajar yang sugestif dibutuhkan agar dapat menstimulir siswanya. Sugesti positif
diperlukan peserta didik agar mampu memiliki referensi teori dan praktek jurnalistik. Para
siswa dibuat nyaman dan berpartisipasi aktif dalam tiap momen belajar. Kenyamanan psikis
diharapkan dapat membuat siswa bergairah untuk memahami teknik-teknik pencarian dan
pelaporan berita. Pemasangan musik tentu saja tidak bisa begitu saja disiapkan bagi proses
pengajaran pendidikan di Indonesia. Akan tetapi, yang dapat diacu dalam hal ini ialah
mengondisikan siswa untuk merasakan kesenangan tertentu ketika belajar.
Melalui proses sugestif, pemercepatan belajar jurnalisme lebih mudah terjadi. Kegembiraan
mendorong para siswa menjadi mudah menerima apa-apa yang diberikan pengajar.
Kegembiraan tumbuh melalui pengajaran yang mengandung hiburan, permainan, emosi
yang sehat, dan cara berpikir positif. Keempat unsur ini berperan penting dalam mengaitkan
seluk beluk jurnalisme yang bersifat aplikasi teoritik.
Perlu diberikan contoh dalam pengajaran materi penulisan berita. Siswa dibuat lebih enjoy
ketika menerima pemahaman mengenai apa yang disebut berita. Sifat berita tidak mudah
digambarkan secara linear. Tidak setiap peristiwa bisa diberitakan. Ada unsur-unsur yang
disebut news value (nilai berita) yang mensyaratkan sebuah peristiwa dapat dilaporkan
kepada masyarakat. Hal ini antara lain yang menyebabkan seorang ahli jurnalistik
mendefinisikan berita sebagai peristiwa yang dilaporkan. Karena jika tidak dilaporkan maka
peristiwa tersebut belum menjadi berita. Menjabarkan apa yang dimaksud nilai berita,
melalui unsur-unsurnya, bukanlah pekerjaan mudah. Perlu perluasan keterangan, disertai
contoh-contoh, dalam menerangkannya. Ketika menerangkan, diperlukan upaya pengajaran
yang bersifat menghibur, dalam tanya-jawab yang tidak didaktik tapi mengandung simulasi
permainan tertentu, dan membawa keterlibatan emotif siswa untuk merasakan apa yang
dialami wartawan di lapangan, serta tetap mengajak siswa untuk nalar, logis dalam
mengerangka pemahamannya.
Menggambarkan unsur proksimitas (keterdekatan), sebagai salah satu unsur nilai berita,
tidak hanya digambarkan lewat contoh peristiwa berita. Pengajar perlu menyeleksi contoh
berita dari ukuran yang amat serius sampai yang mengandung humor. Sekadar mengambil
contoh berita yang sedang aktual, hanya akan membuat kelas menjadi kering. Siswa hanya
akan mendapat pemahaman teoritik. Lain halnya, bila disandingkan dengan contoh-contoh
berita yang menghibur. Dialog disisipkan, dalam proses tanya-jawab, yang mensimulasikan
gambaran realitas bila siswa berada dalam situasi riil kewartawanan di lapangan. Dengan
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
mengajak mereka merasakan benar bagaimana memilih angle peristiwa keseharian yang
bisa dijadikan berita. Suasana afektif tumbuh dengan cara pengajaran seperti ini.
Keterlibatan emotif siswa terdorong. Pada saat inilah, pengajar memasukan cara berpikir
siswa ke arah penemuan apa yang dimaksud proksimitas. Penalaran siswa diajak larut ke
dalam wacana riil yang ia sendiri temukan, sesuai dengan kerangka pemahaman yang
disodorkan pengajar.
Bahasa menjadi sarana bertukar pikiran yang lebih mendalam daripada sekadar kerangka
teks buku-buku acuan. Hidupnya suasana kelas terbangun dengan sendiri melalui bahasa
yang tercipta dalam proses two way communication. Tidak searah hanya dari bahasa si
pengajar. Situasi behavioral pun ikut terbangun dalam proses komunikasi pengajaran ini.
Tindakan-tindakan postif, yang sesuai dengan kerangka silabi materi perkuliahan, tercipta.
Logika siswa terpaut dengan perilaku belajar yang diminta pengajar ketika kesamaan pikiran
tercipta. Proses enkoding siswa dalam menyerap pesan tidak dihalangi oleh barier ataupun
noise. Kesalahan persepsi dan kesalahan penafsiran selama pengajaran berlangsung tidak
terjadi.
Metode quantum learning, yang mengutip rumus E = mc2 dan mengamsalkan tubuh pelajar
"adalah materi", hendak membuat peserta didik menghasilkan "energi cahaya" pencerahan
bagi dirinya sendiri. Ini sesuai dengan wacana jurnalistik.
Proses belajar jurnalistik terpola kepada bangunan pemaparan yang interaksional dan
inspiratif, serta hubungan-hubungan yang "mencerahkan" wacana siswa. Mental set peserta
didik diarahkan ke dalam bentuk yang tidak hanya memfotokopi materi-materi pengajaran,
melainkan lebih ditujukan kepada pembentukan mental set yang terbuka terhadap
kemajuan masyarakat. Dengan begitu, dibutuhkan bangunan mental dan penalaran yang
kapabel dalam mengembangkan intelektualitas. Akselerasi modernitas, yang kian cepat
menemukan kecanggihan teknologi, memerlukan kredibilitas pekerja media dalam
menentukan sikap dan pemikiran. Tidak setiap temuan teknologi mesti diserap dan
diaplikasikan di dalam kegiatan jurnalistik, tapi tidak setiap temuan teknologi ditolak.
Gabungan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP, dari quantum learning, maka
itu, punya nilai kecocokan dengan strategi pembelajaran jurnalisme. Termasuk pemakaian
konsep-konsep kunci dari strategi belajar seperti teori otak kanan/kiri, teori otak triune (3 in
1), pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestik), teori kecerdasan ganda, pendidikan
holistik, belajar berdasarkan pengalaman, belajar dengan simbol (metaphoric learning),
simulasi/permainan.
Kekuatan pikiran adalah ciri penting para pekerja jurnalistik. Melalui metode quantum
learning, para siswa jurnalistik diajak mengenali kekuatan pikiran yang seperti "spons
menyerap berbagai fakta, sifat-sifat fisik, dan kerumitan bahasa yang kacau dengan cara
yang menyenangkan dan bebas stres". Hal ini terkait dengan area reportase jurnalistik.
Wartawan mesti memiliki kecerdasan dalam menyerap berbagai fakta. Tiap peristiwa berita
dicatat wartawan. Catatan wartawan menampilkan deskripsi fisikal dari peristiwa yang
dipersepsinya. Kerumitan membahasakan peristiwa ke dalam pelaporan berita mesti
dikerjakan dengan perasaan yang menyenangkan, tidak di bawah ketegangan. Selain itu,
kesiapan diri yang dengan wajar menerima berbagai tanggapan dari lingkungan, sebagai
umpan balik, adalah kebiasaan yang mesti dipelajari sejak dari masa pembelajaran.
Sifat pembelajaran skills ini bukan hanya bersifat tuturan teknis penggunaan alat kamera
atau komputer. Dengan dasar pengenalan siswa sendiri terhadap peningatkan kecerdasan,
proses pembelajaran akan lebih mudah. Penjelasan akan menyangkut pentingnya kreatifitas
dan inovasi dalam mengaplikasikan teknik-teknik teknologi jurnalisme yang kian kini kian
canggih. Pentingnya kreatifitas terkait dengan pekerjaan seperti merancang web-site,
misalnya, yang penuh dengan hitungan tidak hanya menariknya tampilan situs atau
indahnya tangkapan kamera.
Dari sana, siswa dididik untuk mengenali bagaimana proses kecerdasan diasah. Bagaimana
intelektualitas indvidu jurnalistik mengembangkan fungsi motor sensorik, emosional-kognitif,
dan kecerdasannya. Bagaimana proses berpikir logis, sekuensial, linear dan rasional akan
ditemukan melalui kegiatan seperti menulis, membaca, dan menempatkan detil dan fakta
serta simbolisme. Bagaimana menajamkan proses berpikir yang bersifat acak, tidak teratur,
intuitif, dan holistik, melalui kegiatan seperti mendengarkan musik dan melakukan aktifitas
kreatif. Akhirnya, siswa menemukan rangkaian pola pemilikan emosi yang positif, dari
kekuatan nalar, keberhasilan, dan kehormatan diri, di dalam hidup kewartawanan. Tahu
bagaimana mendapatkan cara menumbuhkan motivasi, minat, dan sikap untuk belajar aktif.
Sikap mau belajar apa saja dari setiap situasi, untuk pengembangan diri, serta selalu
mengusahakan terlaksananya tugas-tugas yang diberikan institusi kerja jurnalisme, sebagai
bagian dari visi kehidupan kewartawanan.
Pada titik ini, diharapkan siswa mendapatkan pemahaman yang esensial tentang etika,
legal, dan karir jurnalistik. Nilai-nilai etik merupakan nilai-nilai yang bersifat abstrak. Ia
hanya dikenali ketika berhadapan dengan realitas persoalan kemasyarakatan. Masalah etis
dan tidak-etis bukan hanya menyangkut soal kesopanan bersikap dan berperilaku. Ini
menyangkut kehormatan diri dalam memakai label statur dari profesi kewartawanan.
Pelanggaran hukum merupakan lanjutannya. Ketika data-data dari nara sumber sengaja
disembunyikan, pemahaman tentang hukum amatlah diperlukan. Di hadapan hukum,
wartawan tidak punya kekebalan. Jika ia dengan sengaja mencuri data-data dari nara
sumber maka tindakan itu masuk ke dalam tindak pencurian: profesi kewartawanannya
tidak dapat menjadi pembelaan sebagai pencari kebenaran.
Proses belajar-mengajar jurnalistik mesti menerangkan dengan tuntas ihwal semua itu.
Ruang belajar yang efektif untuk menjelaskannya ialah ruang yang tidak membuat siswa
pasif, amat tergantung kepada pengajar, dan terpuruk dalam sikap rendah diri. Metoda
quantum akan menyentuh para siswa untuk beremosi positif, berpikir jernih, dan memiliki
keyakinan untuk berhasil melaksanakan pelbagai kegiatan jurnalistik.
5.1. Simpulan
Pembelajaran yang dialaminya, selama pendidikan, telah membentuk sikap, pemikiran, dan
perilaku diri yang tidak cuma lulus hapalan tekstual. Siswa bukan hanya berhasil, dan
mendapat sertifikasi pelulusan, dengan angka-angka indeks prestasi akumulatif yang
dipersyaratkan. Akan tetapi, lebih dari itu, siswa menjadi tahu kemampuan dirinya, mampu
menggunakan kemampuannya, serta siap mengembangkan kemampuannya di dalam
kehidupannya sendiri.
Hal ini menyentuh dua manfaat bagi proses pendidikan. Pertama, setelah totalitas individu
siswa dilibatkan secara penuh di dalam proses belajar, ia dapat mengembangkan dirinya
untuk belajar aktif secara otodidak. Ia telah diberi bekal yang mendasar untuk
mengembangkan diri dalam proses belajar sendiri. Ketika kondisi sosial-ekonominya tidak
mampu untuk melanjutkan studinya, ia dapat bertahan dari ketidakpercayaan diri
menghadapi persyaratan kelembagaan kerja masyarakat. Ia tidak perlu memaksakan diri
untuk masuk ke bidang akademik dari kelembagaan formal institusi pendidikan.
Keyakinannya akan kemampuan diri dapat pula mengarahkan wacana kegiatan hidupnya di
dalam area yang positif. Ia dapat menolak ajakan-ajakan negatif lingkungannya. Ia tidak
terjebak frustasi lingkungan yang kehilangan keyakinan untuk berinteraksi dengan tuntutan
kapasitas sumber daya manusia yang siap kerja, menuntut sertifikasi ijazah, maupun
referen-referen kemampuan kerja lainnya.
Kedua, ketika standar mutu dan globalisasi ditetapkan masyarakat, ia pun masih dapat
menjawab tantangannya. Metode quantum learning, dalam proses pengajaran jurnalistik
yang diikutinya, memberi nilai akhir lulusan pada kekuatan individu. Setiap siswa dibekali
kesiapan untuk mau belajar dengan tantangan dan peluang yang ada, tidak terpuruk dalam
ketidakyakinan berakselerasi dengan persyaratan mutu dan globalisasi dari kemajuan
masyarakat. Bekal pemilikan pengetahuan dari pembelajaran jurnalistiknya memiliki nilai
representatif bila disajikan di hadapan petugas-petugas institusi mutu dan globalisasi.
Penanaman sikap dan perilaku belajar aktif, yang ditempa dalam pengajaran jurnalistik
bermetoda quantum learning, merupakan kapasitas yang tidak akan mudah menyerah
untuk ditantang persaingan kerja kompetitif.
5.2. Saran
Model pembelajaran ini membutuhkan ruang dan waktu pengajaran yang khusus. Khusus
dalam arti, prasarana dan sarana pendidikan yang cukup representatif bagi pemotivasian
siswa ke dalam ajakan pembelajaran. Untuk itu, diperlukan perencanaan yang matang.
Selain itu, kesiapan kelembagaan dalam mengolah proses pembelajaran yang optimal di
tiap tahapnya.
Pada sisi lain, kesiapan ruang sosial masyarakat pun perlu dibina. Pengajaran jurnalistik
yang hanya siap di unsur kelembagaan pendidikan akan menjadi sia-sia jika kelembagaan
kerja (pelbagai lembaga media massa) masih diganduli tradisi senioritas, primordial, dan
berbagai sikap negatif lain yang menghambat proses pengembangan individu muda dalam
berkarir.
SEMUA orang di dunia ini tentu suka akan musik. Bahkan anak bayi sekalipun, bila dikasih
mainan yang bermusik, secara spontan ia akan bereaksi.
Memang, musik -- dalam hubungannya dengan manusia -- memiliki sejarah yang tua. Salah
satu bukti, di dinding goa Trois Freres, Prancis bagian selatan, terdapat lukisan tua berusia
40.000 tahun yang menggambarkan sosok bertopeng tengah memainkan alat musik
bersenar satu. Sejak zaman perunggu di Sumeria, alat musik harpa sangat dikenal.
Sementara di Cina, musik lonceng sudah ada sejak 500 tahun SM.
Bicara soal musik, belakangan ini para ilmuwan berhasil mengorek kekuatan musik yang
lain di balik kemampuannya dalam memengaruhi jiwa seseorang. Musik ternyata dapat juga
Gado gado artikel 109
putut_2002@plasa.com
digunakan untuk menyelidiki misteri otak. Dengan bantuan teknologi komputer yang
canggih, para peneliti itu mampu menciptakan nada-nada khayali. Salah satu penemuan
dari riset itu adalah adanya kaitan antara mekanisme mental -- yang memproses musik --
dengan fungsi-fungsi dasar otak seperti persepsi, ingatan, maupun bahasa.
Diana Deutsch, dari Universitas California, San Diego, dalam sebuah penelitian yang
dipublikasikan menyatakan, persepsi musik seseorang dipengaruhi oleh suara orang itu
ketika bicara. Dengan bantuan seperangkat alat yang mampu menghasilkan bunyi-bunyian
secara konstan, Deutsch menemukan, pola nada (pitch) seseorang untuk sebagian berbeda
dengan orang lain.
Menurut peneliti itu, setiap orang -- secara sadar -- tidak dapat menentukan not-not yang
sebenarnya biasa, seperti kunci F atau B, misalnya. Kesanggupan untuk mengenali pola
nada yang sempurna ada pada otak. Namun untuk mengategorisasi nada-nada tersebut,
ingatlah yang melakukannya. Dalam arti lain, setiap orang memiliki lembar pola nada yang
sempurna dalam bawah sadarnya.
Mereka yang telah menjalani uji coba dalam eksperimen ini ternyata berubah sedemikian
rupa sesuai suara yang dihasilkan. Lebih lanjut, para mahasiswa U.C. San Diego itu
mendapatkan, nada-nada yang dipersepsi sekelompok orang Swedia dan Austria berubah
dengan cara yang berbeda.
Deutsch kemudian menjelaskan, pola nada yang ada dalam alam bawah sadar manusia tak
berlaku untuk ekspresi musik saja. Tapi juga berfungsi sebagai komposisi kunci dari strategi
survive seseorang. Jika seseorang merasa terdesak maka pola nadanya akan semakin tinggi.
Nada tinggi seperti itu mengindikasikan sang pembicara tengah dalam keadaan tertekan.
Lebih seru lagi, skala pola nada seseorang di atas ternyata juga dipengaruhi oleh komunitas
(masyarakat) tempat orang itu hidup dan bertempat tinggal. Studi mengenai daya pikiran
seseorang terhadap musik memberikan penjelasan mengenai hal itu.
Telinga manusia menerima suara dari berbagai jurusan, dan masuk ke dalam otak yang
kemudian menyortir untuk dijadikan sesuatu yang akrab. Sehingga suara anjing menyalak
dan bunyi alat pendingin pun dapat dibedakan dengan baik.
Penelitian Deutsch di atas memperlihatkan, bagaimana otak memilih dan memilah suara
bising yang datang dari arah yang sama, dan kemudian mengelompokkannya. Dan ternyata
bunyi yang sampai atau terdengar adalah bunyi yang memiliki pola nada yang tinggi. Not
yang tinggi takkan melewati jarak yang sama jauhnya dengan not rendah. Karena itulah
suara bass sebuah drum band akan terdengar lebih lama ketimbang bunyi piccolo
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Otak Wanita Terkena Depresi dan Stres Lebih Besar Dibanding Pria
Dalam soal intelejensiamungkin otak wanita tidak jauh berbeda dengan otak pria ,tetapi
dalam hal-hal tertentu ,misalnya jika wanita menanggapi stres berbeda,karena ,kenapa
wanita lebih mudah terserang penyakit depresi berkepanjangan di bandingkan dengan kaum
pria .Demikianlah konsep baru tentang perbedaan otak pria dan wanita yang belakangan ini
mendapat perhatian khusus dari pakar peneliti otak atau para ilmuwan dibilang suaraf
( neoroscientist ).
Salah satu temuan yang terpentingdan mungkin terbesar adalah terkuaknya misteri
pengelolaan emosi didalam otak manusia ,baik pria mau pun wanita .Kini berkat kehadiran
perangkat teknalogi kedokteran baru separti MRI (Maganetic Recornance Imaging ) .PET
(Positron Emssion Tomography) tingkah laku manusia dapat diketahui dengan jelas ,dengan
thenik itulah manusia dapat mengetahui dan menganalisa nebgenai apa yang sedang terjadi
dalam otak ketika menangis,berpikir merenung , bersedih mau pun genbira .
Dalam bidang profesi mungkin wanita bisa memegang suatu jabatan pria ,misalnya sebagai
perdana menteri ,astronout ,pimpinan atau komandan militer yang membawahi pria
,menjadi co-pilot atau pilot pesawat terbang .Berbagai profesi yang disebutkan diatas
,menunjukkan bahwa otak wanita ternyata mampu juga memegang pekerjaan yang dilakoni
pria . Tetapi dalam segi tertentu ,misalnya mengantisipasi stres atau depresi ,justru ada
perbedaan .Hal ini telah dibuktikan oleh kelompok riset Australia yang melakukan penelitian
terharap sepasang suami istri,yang suaminya memiliki WIL.Uji eksperimen yang dilakukan
kepada sejumlah tikus jantan dan betina memperlihatkan adanyaperbedaan yang
suginifikan terharap otak jantan dan betina ,dalam riset yang dipimpin oleh Prof Graham
Jhonston dari Universitas Sydney itu ,selama stres mengganggu otak jantan memperlihatkan
peningkatan aktivitas ,sebaliknya otak tikus betina tidak menunjukkan peningkatan kegiatan
yang berarti malah bisa berkonsentrasi .Penelitian yang lain tentang reaksi otak pria dan
wanita tengah menganggur atau sedang aktif berkerja .dilaporkan ,ketika manusia tengah
bekerja mau pun menganggur telah terjadiperbeddan susunanneuron otak . penelitian baru
melaporkanbahwa otak wanita begerja lebih giatsaat ia sedang bersedih . selain itu pada
saat seperti iniwanita memiliki kemampuannalar yang rendah .bagai mana emosi pria dan
wanita?dari hasil penelitian Dr george dan sejawatnya bisa dilaporkan-pengolahan emosi
yang terjadi pada pria memang berbeda pada wanita "sistem limbic interior pada
wanitalebih aktif ketimbang yang terjadi pria waktu sedang bersedih ;" jika wanita sedang
bersedih aktifitas bagian itumeningkat hingga dua kalidibanding pria . barang kali ini bisa
menjawab pertanyaan ,kenapa wanita berisiko dua kali lipat menderita depresi dibanding
pria . belakangan ini sedang berkembang ilmu tentang otak yang sedang merambah ke
indonesia , khususnya jakarta . perkembangan ilmu tentang otak sangat perlu ,
sebagaimana penemuan PET atau MRI seperti di sebutkan diatas . ilmu tentang otak
memungkinkan para akhli mengetahui lebih banyakmengenai kesehatan dan penyakit
mental , gangguan kejiwaan dan saraf . Berbeda dasawarsa sebelumnya orang menganggap
otak sebagai organ tunggal , berikut seluruh neurondi dalamnya berfungsi tunggal pula . ini
menyulitkan perkembanganya upaya pengobatan medus, seperti pemakaian elektrosock
therapy Tapi sekarang mereka telah mengetahui bahwa otak memiliki struktur yang
kompleks , terdiri dari banyak jaringan saraf, masing-masing melaksanakan fungsi yang
berbeda .dengan cara menganalisa jaringan-jaringan itu, akan dapat di pelajari masalah
khusus dalam otak. dengan demikianberbagai bentuk pengobatan akan lebih memberi
harapan , termasuk misalnya penyisipan tissue dalam otak , yang mungkin dapat
merangsang produksi dopamine untuk menyembuhkan berbagai penyakitparkison,
alzemer's bahkan untuk menyambung pembuluh-pembuluh syaraf yang rusak akibat luka
Menurut Mohd. Saffari, mereka yang didiagnos mengalami pendarahan otak tergolong
dalam kumpulan yang memerlukan rawatan kecemasan bergantung kepada keadaan
semasa si pesakit.
Ini kerana, apabila pendarahan berlaku, darah yang membeku di sekeliling tisu otak atau di
bahagian bawah selaput otak boleh menyebabkan tekanan dalam otak meningkat. ``Apabila
tekanan meningkat, ia akan memberi kesan pada lokasi berlakunya pendarahan. Biasanya,
pendarahan otak akibat tekanan darah tinggi berlaku di bahagian basal ganglia,'' katanya.
``Pendarahan yang berlaku pada bahagian inilah yang boleh menyebabkan pesakit lumpuh
pada sebelah tubuh, keadaan muka senget sebelah dan mengalami masalah pertuturan,''
jelasnya. Lebih membahayakan, jika pendarahan yang berlaku pada saluran darah kecil. Ini
kerana tekanan darah yang tinggi boleh menyebabkan saluran darah tersebut pecah.
Sehubungan itu, Mohd. Saffari menegaskan supaya jangan mengambil mudah jika secara
tiba-tiba anda mengalami sakit kepala yang teramat sangat. Gejala ini merupakan salah
satu daripada punca pendarahan otak dan ia sangat berbeza dengan sakit kepala seperti
migrain.
Selain sakit kepala, pesakit akan muntah-muntah, pengsan atau tidak boleh menggerakkan
anggota tubuh.
Dalam keadaan begini, kata Mohd. Saffari, pesakit memerlukan rawatan kecemasan.
Keadaan ini boleh menyebabkan tahap kesedaran pesakit semakin menurun dan akhirnya
mengakibatkan kematian. Bagaimanapun, ada sesetengah kes seperti transient ischemic
attack yang berlaku secara tiba-tiba, boleh juga menyebabkan keadaan pesakit semakin
pulih. ``Sebaliknya, bagi keadaan pesakit yang tidak pulih lebih baik menjalani pemeriksaan
rapi di hospital bagi memastikan tahap angin ahmar yang dialami,'' kata Mohd. Saffari.
Ini kerana, kemungkinan peluang untuk pesakit dipulihkan adalah cerah. Tetapi, jika
dibiarkan, lama-kelamaan tisu otak akan rosak sekali gus akan menghilangkan fungsinya.
Tekanan pada otak, boleh merosakkan `fungsinya' yang akhirnya mengakibatkan tahap
kesihatan pesakit menurun.
Menurut Mohd. Saffari, pendarahan otak boleh dirawat jika pesakit segera dibawa berjumpa
dengan doktor bagi mendapatkan rawatan yang sewajarnya. ``Kes-kes seperti pesakit yang
koma secara tiba-tiba mesti dibawa berjumpa doktor dengan segera. Kita akan mengesyaki
kemungkinan pesakit mengalami pendarahan otak, tetapi kita tidak tahu setakat mana
tahap keseriusan keadaannya. ``Kemungkinan, pendarahan yang dialami oleh pesakit
berada pada tahap sedikit, sederhana atau serius,'' kata beliau.
Rawatan
Bergantung kepada keadaan pesakit. Jika pesakit yang mengalami pendarahan otak ini
disebabkan hipertensi dan dalam keadaan koma, darah beku perlu dikeluarkan segera.
Selain pembedahan, rawatan fisioterapi dan terapi pertuturan amat penting untuk
pemulihan bagi pesakit-pesakit yang mengalami pendarahan otak. Mengawal tekanan darah
dengan mengambil ubat penting untuk mengelakkan berulangnya pendarahan otak.
Sekiranya pendarahan berpunca daripada:
- Aneurisme - pilihan rawatan yang biasa ialah dengan membuat pembedahan dan
memasang clip pada leher aneurisme tersebut untuk menutup laluan darah dari- pada
pembuluh darah utama.
- Rawatan lain yang semakin banyak digunakan sekarang adalah coiling pada aneurisme
terbabit.
- Kecacatan arteriovena (AVM) - ujian dilakukan de- ngan angiogram untuk memastikan
keadaan ini.
Antara rawatan pilihan termasuklah:
a. Pembedahan
b. Pancaran radiasi bertenaga tinggi (Radiosurgery) untuk mengecutkan AVM
c. Rawatan Endovascular atau Embolization - menyekat aliran darah ke saluran darah AVM
dengan sejenis ubat.
Selain itu, pesakit juga memerlukan pemulihan yang khusus bergantung kepada tahap
kesihatan pesakit.
Komplikasi pembedahan
Belum diketahui apa penyebab pasti anak-anak menjadi hiperaktif. Namun, menurut dunia
kedokteran, itu terkait dengan faktor biologis dan genetis, serta lingkungan. Anak yang
hiperaktif sering diartikan sebagai anak-anak yang nakal. Pemahaman seperti itu tidak
benar.
Bila ada anak yang hiperaktif dan sulit berkonsentrasi itu berarti ada masalah pada otaknya.
Kondisi hiperaktif ini disebut sebagai attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) yang
merupakan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. Masalah utama yang dialami
penderita ADHD adalah sulit mengontrol hiperaktivitas, impulsivitas, dan kurang dapat
memusatkan perhatian.
Menurut Dr Hardiono D Pusponegoro SpA(K), kepala Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),
ADHD merupakan gangguan tingkah laku yang paling sering ditemui pada anak-anak.
Prevalensinya sekitar 3-19 persen. ''Gejalanya mudah dikenali setelah anak bersekolah.
Pada anak laki-laki kejadiannya tiga kali lebih sering dibandingkan perempuan. Alasannya
belum jelas,'' katanya pada diskusi masalah ADHD di Jakarta, beberapa waktu lalu.
ADHD pada anak-anak ini bisa terbawa sampai usia dewasa. Dari 50-60 persen anak dengan
ADHD, gejalanya akan terus berlanjut hingga saat dewasa. Penyebab pasti belum diketahui.
Namun, papar Hardiono, ada bukti bahwa faktor biologis dan genetis berperan dalam ADHD.
Faktor biologis berpengaruh pada dua neurotransmiter di otak, yaitu dopamin dan
norepinefrin.
Dopamin merupakan zat yang bertanggung jawab pada tingkah laku dan hubungan sosial,
serta mengontrol aktivitas fisik. Norepinefrin berkaitan dengan konsentrasi, memusatkan
perhatian, dan perasaan. Faktor lainnya yang berpengaruh adalah lingkungan. Karakter
dalam keluarga juga dapat berperan menimbulkan gejala ADHD. Bahkan, dari penelitian di
beberapa rumah tahanan, sebagian besar penghuninya ternyata pernah ADHD pada masa
kecilnya. Demikian juga terjadi pada para pengguna narkoba.
''Selain masalah perilaku anak ADHD sering mengalami kesulitan dalam perkembangannya,
seperti kesulitan bicara, mengungkapkan ide, atau emosi,' 'sambung Hardiono. Dr Ika
Widyawati SpKJ dari FKUI mengatakan, jika tak didiagnosa sejak dini, ADHD dan gejalanya
dapat menetap sampai usia remaja dan dewasa. Berdasarkan penelitian, orang tua yang
mengidap ADHD akan mengalami stres yang tinggi karena mereka merasa seolah-olah
dikucilkan teman-temannya. Mereka juga akan merasa depresi, rendah diri, lalu tergantung
pada alkohol, dan akhirnya bisa terancam masalah perceraian.
Sesudah sekolah
Ika mengungkapkan, terapi bagi penderita ADHD ditujukan untuk mengurangi perilaku yang
mengganggu, memperbaiki prestasi sekolah dan hubungan dengan lingkungannya, serta
lebih mandiri di rumah dan di sekolah. ''Di samping itu, terapi ditujukan untuk meningkatkan
kepercayaan diri anak dan perilaku yang lebih aman di komunitas.''
Saat dilaksanakan terapi Ika menyarankan keluarga penderita dilibatkan agar terapi dapat
berlangsung dengan lebih efektif. Keterlibatan anggota keluarga lainnya dan guru sangat
diperlukan dalam penanganan ADHD. Dalam hal ini dokter berperan sebagai edukator dan
konsultan bagi penderita dan keluarga penderita. Terapi farmakologis dilakukan dengan cara
mengontrol zat-zat yang ada dalam otak yang terlibat dalam ADHD. Pilihan utama terapi
adalah obat dari golongan psikostimulan. Salah satunya adalah methylphenidate.
''Obat tersebut diberikan bila gejalanya cukup mengganggu, terjadinya hambatan fungsi
sosial, edukasi, dan emosional. Dengan memberi obat terapi lain bisa lebih berhasil.
Biasanya pengobatan diberikan sesudah jam sekolah,'' ujar Ika. Berdasarkan penelitian,
methylphenidate tepat dipakai sebagai pengobatan dan sudah digunakan lebih dari 40
tahun untuk ADHD. Efektivitas tinggi pada lebih dari 75 persen anak ADHD. Seminggu sejak
pengobatan terjadi perbaikan tingkah laku dan memperbaiki produktivitas, akurasi, dan
efisiensi. Pengobatan ini direkomendasikan oleh banyak kalangan dan yayasan yang
menangani ADHD.
Mekanisme kerja methylphenidate adalah meningkatkan pelepasan dopamin dan
noradrenalin di dalam otak. Zat tersebut juga memblokir masuknya kembali kedua
Sekiranya rawatan tidak dilakukan, ia boleh menyebabkan kecacatan kekal (fizikal dan
kognitif). Kejayaan sesuatu rawatan bergantung kepada masa yang diambil dari tarikh
pesakit mengalami tanda-tanda dan apabila ia didiagnoskan. Selain daripada itu faktor
seperti kecederaan otak samada kekal atau sebaliknya juga mempengaruhi keputusan akhir
sesuatu rawatan.
Jenis-jenis rawatan
a) Shunt
Shunt ialah tiub khas yang dimasukkan ke otak (sistem ventrikel) dan mengalihkan
pengaliran cecair serebrospinal ke bahagian lain badan seperti jantung dan kaviti peritoneal.
Shunt diperbuat daripada plastik khas yang lembut dan mudah dilenturkan.
Rawatan shunt ini hanya dilakukan oleh pakar bedah otak dan kebiasannya tidak mengambil
masa yang lama. Pesakit dibawa ke bilik bedah dan diberi bius sepenuhnya. Kulit kepala dan
bahagian abdomen akan dicuci dengan antiseptic. Torehan kecil di kulit kepala dilakukan, ini
diikuti dengan tebukan lubang kecil di tengkorak. Pembedahan yang sama juga akan
dilakukan di abdomen. Satu lubang kecil akan ditebuk. Satu hujung shunt akan dimasukkan
ke ventrikel melalui lubang kecil ditengkorak. Kemudiannya shunt akan ditolak dan
dimasukkan dibawah kulit sehingga ke lubang diabdomen dimana hujung shunt akan
ditempatkan di ruang peritoneal. Sila lihat rajah.
Komplikasi:
Diantara komplikasi- komplikasi shunt yang sering dilihat ialah:
a. Shunt tidak berfungsi
-disebabkan shunt tersumbat . Ianya boleh berlaku samada didalam ventrikel atau tiub
(shunt) itu sendiri atau didalam ruangan peritoneal. Antara penyebab-penyebabnya ialah:
i. Darah beku
ii. Rangkaian choroids
iii. Kaparan-kaparan
b. Jangkitan kuman
-kebiasaannya disebabkan kuman yang mendiami dikulit dan kelenjar peluh seperti S
epidermidis dan bukannya datang daripada pesakit lain.
- pada kebiasaanya jangkitan kuman ini berlaku satu hingga tiga bulan selepas pembedahan
dan kadang-kadang sehingga enam bulan.Apabila berlakunya jangkitan kuman, rawatan
segera mesti dilakukan untuk mengelak kecederaan otak yang kekal.
c. Komplikasi lain
- Kegagalan mekanikal disebabkan injap tidak berfungsi
- Pengaliran cecair serebrospinal yang terlalu cepat atau perlahan
Tanda-tanda jangkitan kuman dan shunt tidak berfungsi
Tanda-tanda mungkin berlainan untuk setiap pesakit
Antara tanda-tanda:
a. Muntah-muntah
b. Sakit kepala
c. Penglibatan kabur/kurang
d. Letih
e. Pertukaran personaliti
f. Hilang kawalan atau koordinasi
g. Bengkak atau merah-merah sepanjang laluan shunt
h. Cepat mengantuk /susah untuk jaga dari tidur
i. Tidak waras atau hilang daya berfikir
j. Demam panas
b. Penebukkan Lubang Ventrikel Ketiga Secara Endoskopic
Grace Sudargo, seorang musisi dan pendidik mengatakan, "Dasar-dasar musik klasik secara
umum berasal dari ritme denyut nadi manusia sehingga ia berperan besar dalam
perkembangan otak, pembentukan jiwa, karakter, bahkan raga manusia".
Penelitian menunjukkan, musik klasik yang mengandung komposisi nada berfluktuasi antara
nada tinggi dan nada rendah akan merangsang kuadran C pada otak. Sampai usia 4 tahun,
kuadran B dan C pada otak anak-anak akan berkembang hingga 80 % dengan musik.
"Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik memiliki 3 bagian penting yaitu
beat, ritme, dan harmony", demikian kata Ev. Andreas Christanday dalam suatu ceramah
musik. "Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa, sedangkan harmony
mempengaruhi roh". Contoh paling nyata bahwa beat sangat mempengaruhi tubuh adalah
dalam konser musik rock. Bisa dipastikan tidak ada penonton maupun pemain dalam konser
musik rock yang tubuhnya tidak bergerak. Semuanya bergoyang dengan dahsyat, bahkan
cenderung lepas kontrol. Kita masih ingat dengan "head banger", suatu gerakan memutar-
mutar kepala mengikuti irama music rock yang kencang. Dan tubuh itu mengikutinya seakan
tanpa rasa lelah. Jika hati kita sedang susah, cobalah mendengarkan musik yang indah,
yang memiliki irama (ritme) yang teratur. Perasaan kita akan lebih enak dan enteng. Bahkan
di luar negeri, pihak rumah sakit banyak memperdengarkan lagu-lagu indah untuk
membantu penyembuhan para pasiennya. Itu suatu bukti, bahwa ritme sangat
mempengaruhi jiwa manusia. Sedangkan harmony sangat mempengaruhi roh. Jika kita
menonton film horor, selalu terdengar harmony (melodi) yang menyayat hati, yang
membuat bulu kuduk kita berdiri. Dalam ritual-ritual keagamaan juga banyak digunakan
harmony yang membawa roh manusia masuk ke dalam alam penyembahan. Di dalam
meditasi, manusia mendengar harmony dari suara-suara alam disekelilingnya. "Musik yang
baik bagi kehidupan manusia adalah musik yang seimbang antara beat, ritme, dan
harmony", ujar Ev. Andreas Christanday.
Seorang ahli biofisika telah melakukan suatu percobaan tentang pengaruh musik bagi
kehidupan makhluk hidup. Dua tanaman dari jenis dan umur yang sama diletakkan pada
tempat yang berbeda. Yang satu diletakkan dekat dengan pengeras suara (speaker) yang
menyajikan lagu-lagu slow rock dan heavy rock, sedangkan tanaman yang lain diletakkan
dekat dengan speaker yang memperdengarkan lagu-lagu yang indah dan berirama teratur.
Dalam beberapa hari terjadi perbedaan yang sangat mencolok. Tanaman yang berada di
dekat speaker lagu-lagu rock menjadi layu dan mati, sedangkan tanaman yang berada di
dekat speaker lagu-lagu indah tumbuh segar dan berbunga. Suatu bukti nyata bahwa musik
sangat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup.
Alam semesta tercipta dengan musik alam yang sangat indah. Gemuruh ombak di laut, deru
angin di gunung, dan rintik hujan merupakan musik alam yang sangat indah. Dan sudah
terbukti, bagaimana pengaruh musik alam itu bagi kehidupan manusia.
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Wulaningrum Wibisono, S.Psi mengatakan, "Jikalau Anda merasakan hari ini begitu berat,
coba periksa lagi hidup Anda pada hari ini. Jangan-jangan Anda belum mendengarkan musik
dan bernyanyi".
Sebagai makhluk sosial, perilaku kita banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari
dalam diri kita (organismic forces) maupun dari luar diri kita (environmental forces). Kita
berfikir, merasa, bersikap dan bertindak karena adanya rangsangan dari luar diri kita.
Perilaku kita ditentukan oleh otak kita. Dengan 10 trilyun sel syarafnya, otak membantu kita
menentukan apa yang kita pikirkan, rasakan, pelajari dan lakukan. Perilaku apa dan
bagaimana yang akan kita tampilkan ditentukan oleh cortex, lapisan teratas dari otak kita.
Informasi dari luar masuk ke dalam diri kita lewat jalur inderawi (sensory pathways). Lewat
mata, telinga, hidung, kulit dan lidah informasi tentang apa-apa yang terjadi di sekitar kita
dan di dalam diri kita disampaikan. Selanjutnya cortex memproses informasi inderawi
tersebut, dengan pertimbangan-pertimbangan kemampuan, logika dan moral, mencek file
memory yang ada apa yang harus dilakukan, pikirkan, atau rasakan dalam situasi-situasi
tertentu. Apabila cortex telah memutuskan lalu memerintahkan lewat jalur motorik (motor
pathways) ke otot-otot tubuh apa-apa yang harus dilakukan.
Sejak lahir hingga mati seseorang secara langsung atau tidak akan mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh tingkah laku orang lain atau benda serta peristiwa di sekitarnya. Hanya
lewat interaksi inilah seseorang (anak) akan menjadi dewasa dan mendapatkan
kepribadiannya. Tanpa ini dia tak lebih dari seekor binatang. (Brown, 1969)
Sebagai sebuah lembaga sosial keluarga adalah lingkungan yang kuat sekali pengaruhnya
(baik untuk hal-hal yang baik maupun yang jelek) dalam mengembangkan sifat-sifat dasar
anak. Peranan keluarga penting sekali dalam mengubah seorang individu menjadi manusia,
dari original nature ke human nature. Dalam keluarga kita dapati berbagai aktor/pelaku
yang potensial untuk menjadi tokoh identifikasi diri seorang anak. Lewat identifikasi diri
inilah terjadi pula internalisasi nilai-nilai dalam diri seseorang anak.
Perilaku bukanlah karakteristik yang kekal sifatnya tetapi dapat berubah, diubah dan
berkembang sebagai hasil dari interkasi individu dengan lingkungannya. Perubahan bisa
bersifat positif dan negatif. Sifat perubahan yang terjadi ditentukan oleh diri individu yang
bersangkutan dan lingkungannya. Proses perubahan perilaku bukanlah proses yang sekali
jadi tetapi memerlukan waktu yang relatif sifatnya. Perilaku bukan pula bawaan atau
turunan tetapi lebih merupakan produk belajar, yang mencakup kawasan-kawasan kognitif,
afektif dan psikomotor.
Frekuensi dan intensitas informasi yang kita peroleh akan menentukan apakah perilaku kita
akan terpengaruh oleh informasi tersebut (Thorndike, Law of Repetition). Informasi yang
sama, senada atau serupa yang masuk secara berulang-ulang ke dalam diri seseorang akan
memberikan pengaruh yang berbeda dengan apabila informasi tersebut hanya diterima
sekali. Seringkali tanpa disadari informasi tersebut terinternalisasi ke dalam diri kita dan
selanjutnya terealisasikan dalam bentuk perilaku tertentu. Bahkan sesuatu informasi yang
salah karena berulang-ulang disampaikan tanpa disadari akan dianggap sebagai suatu
kebenaran.
Pola tingkah laku kita peroleh lewat pengalaman langsung atau lewat pengamatan terhadap
tingkah laku orang lain. Kegiatan, tindakan dan tingkah laku sedikit banyak ditentukan oleh
konsekuensi-konsekuensi yang kita bayangkan akan datang, baik positif maupun negatif.
Apa dan bagaimana akibat yang ditimbulkan oleh suatu perbuatan akan menentukan
apakah perbuatan tersebut akan diulang oleh yang bersangkutan atau tidak. Perilaku atau
tindakan yang mendatangkan efek yang positif dan menyenangkan cenderung untuk
dilakukan kembali di masa mendatang. Sebaliknya, perilaku atau tindakan yang
memberikan efek negatif dan tidak enak cenderung untuk tidak diulangi lagi.
Televisi adalah media yang potensial sekali tidak saja untuk menyampaikan informasi tetapi
juga membentuk perilaku seseorang, baik ke arah positif maupun negatif, disengaja ataupun
tidak. Sebagai media audio vsiual TV mampu merebut 94 % saluran masuknya pesan-pesan
atau informasi ke dalam jiwa manusia yaitu lewat mata dan telinga. Televisi mampu untuk
membuat orang pada umumnya mengingat 50 % dari apa yang mereka lihat dan dengar di
layar televisi walaupun hanya sekali ditayangkan. Atau, secara umum orang akan ingat 85
% dari apa yang mereka lihat di TV, setelah 3 jam kemudian dan 65 % setelah 3 hari
kemudian. (Dwyer, 1988).
Semakin lama televisi semakin terasa sebagai bagian dari kehidupan keluarga kita. Dalam
kelompok masyarakat tertentu televisi mutlak harus ada dan sulit membayangkan hidup
tanpa televisi. Karena televisi, ritme dan kegiatan dalam hidup kita banyak diatur (suka atau
tidak, sadar ataupun tidak) olehnya.
Televisi adalah jendela dunia di rumah kita, yang tidak aman sama sekali. Anggota kelompok
sosial yang kita sebut keluarga "bertam-bah" dengan hadirnya tokoh-tokoh lain dari luar
rumah, luar kota, luar negeri bahkan luar angkasa. Pesan-pesan dan informasi baik yang
bersifat hiburan maupun penerangan dan pendidikan makin deras membanjiri kita. Model
perilaku dan tokoh identifikasi diri semakin banyak ditawarkan kepada kita dan keluarga
kita. Totally unsecured electronic windows in most Asian countries ini seringkali "diam-diam"
mengajari, memberi contoh model-model perilaku tertentu dan selanjutnya (sengaja
ataupun tidak) mengajak anggota keluarga kita untuk menirunya.
Televisi adalah media komuni-kasi, sedangkan komunikasi adalah suatu bisnis yang besar.
Sebagai layaknya setiap bisnis, motivasi dan kebutuhannya adalah untuk mendapatkan
keuntungan, bukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan
(Cross, 1983)
Namun perlu diingat bahwa televisi hanyalah sebagian dari sekian banyak faktor di luar diri
individu yang akan berpengaruh pada perubahan perilakunya. Dibandingkan dengan faktor
lain, televisi adalah the most seductive, the most pervasive, the most influential form of
mass communication (Fred Allen, dalam Cross, 1983)
Telah banyak bukti dan penelitian yang dilakukan atas pengaruh televisi pada perilaku
manusia, mulai dari tindakan-tindakan fisik yang sederhana hingga sikap, pandangan dan
nilai serta norma yang lebih mendalam.
- Pada waktu film Airport ditayangkan, PAM di Lafayette, Lousiana, melaporkan bahwa
selama setengah jam terakhir tidak ada orang yang beranjak dari depan TV. Tetapi begitu
sajian tersebut selesai 20.000 orang mengguyurkan sebanyak 80.000 galon air di kamar
kecil pada waktu yang sama. Hal yang serupa pernah terjadi pula di tanah air kita. Pada
waktu Mohammad Ali masih jaya, setiap kali ada pertandingan pasti jalan raya jadi sepi,
kantor lumpuh. Begitu pula kemudian Mike Tyson.
- Chu dan Schramm (1979) sudah sejak lama telah mengadakan studi metaanalisi dan
melaporkan betapa televisi mempunyai contribusi yang besar dalam meningkatkan efisiensi
dan efektivitas belajar manusia, meningkatkan daya retensi siswa.
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
- Bohari (1993) melaporkan betapa televisi dapat mengubah perilaku sebagian penduduk
Tg. Karang (sekitar 90 km dari Kuala Lumpur) dari perokok berat menjadi berhenti merokok
(32,4 %), bertahap selama 6 bulan berhenti merokok (51,4 %) dan sisanya berjanji akan
mengurangi porsi rokoknya.
- Rahim dan Basri (1993) juga melaporkan bahwa televisi telah membantu usaha rekayasa
sosial di sebagian masyarakat Malaysia. Masyarakat pedesaan telah berubah sikap mereka
terhadap pekerjaan dan produtivitas.
Mereka telah pula berimigrasi untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik. Walaupun
mungkin belum ada penelitian yang menyeluruh atas mempengaruhi siaran televisi dapat
perilaku positif masyarakat (pedesaan) kita namun rasanya dapat kita lihat indikator-
indikator ke arah itu.
- Sementara itu pengaruh yang negatif juga tidak kalah menariknya untuk disimak. Pada
tahun 1975 yang lalu, data statistik di Amerika menyebutkan bahwa setiap tahun terjadi
15.000 pembunuhan, 30.000 perkosaan dan 300.000 korban kekerasan/kebrutalan. Tindak
membunuh tersebut dijumpai kebanyakan oleh anak muda, rata-rata usia 20 tahun,
sementara korbannya rata-rata di bawah 30 tahun. Tindak pembunuhan tersebut kebanyak-
an dengan menggunakan senjata api. Di Amerika orang boleh memiliki senjata api.
Sementara itu di Inggris, dengan penduduk 50 juta jiwa hanya dijumpai 150 peristiwa
pembunuhan. Di Inggris orang tidak bebas memiliki senjata api. Bagaimana pengaruh TV ?
Dr.Jesse Steinfield melaporkan studinya bahwa 94,3 % film kartun menyajikan adegan
kekerasan, 81, 6 % sajian-sajian prime time menyuguhkan hal serupa. Selanjutnya
diperkirakan anak-anak normal yang tumbuh di tahun 60 an dan awal 1970 an telah
menelan 20.000 sajian kekerasan di TV saat mereka berusia 19 tahun.
- Dr. Robert M. Liebert, menegas-kan setelah meneliti 50 studi tentang perilaku 10.000 anak
usia 3 - 19 tahun bahwa : the more violence and aggression a youngster regardless of his
age, sex or social background, the more aggressive he is likely to be in his own atitude and
behaviors. Selanjutnya dikatakan bahwa It was not a boys home life, not his school
performance, not his family background, but the amount of TV violence he viewed at age 9
wich was the single most important determinant of how aggressive he was 10 years latter,
at age 19.
- Zhao Yuhui, melaporkan bahwa pada tahun 1986 ada seri TV berjudul Garrison’s Gorillas di
TV China. Karena tayangan tersebut kemudian banyak bermunculan kelompok-kelom-pok
Garrison’s Gorillas di SMP bahkan SD. Mereka melempar batu-batu ke jendela sekolah dan
merusak bangku. Banyak guru dan orangtua protes sehingga tayangan di China Central TV
tersebut kemudian distop. (Unesco, 1994). Walaupun tidak sejelek itu, kasus serupa sering
kita jumpai di suatu daerah di Jawa tengah. Anak-anak tidak mau mengaji apabila sarung
dan kopiahnya bukan yang bercap KBH (Ksatria Baja Hitam)
- Pada tahun 1994, koran-koran di Singapura melaporkan poling pendapat yang dilakukan
oleh pihak kepolisian kepada 50 pemuda yang terlibat pada tindak kekerasan. Ditemukan
bahwa kebanyakan dari mereka suka menikmati film-film kekerasan di TV, melihat orang-
orang dipukul atau dibunuh di layar kaca tersebut (Unesco, 1994)
Masih banyak contoh-contoh atau temuan betapa televisi benar-benar merupakan media
yang ampuh untuk mempengaruhi perilaku orang. Sebagaimana upaya mengubah perilaku
yang lain siaran TV memulainya dengan membuat orang tahu dan sadar akan adanya
informasi yang ingin disampaikan. Selanjutnya memberi kesempatan penonton untuk
menilai informasi tersebut dan menerima atau menolaknya. Dengan kemasan hiburan,
pesan yang disampaikan jauh lebih mudah untuk membuat penonton tahan melihat dan
berinteraksi dengan sajian televisi. Mau menonton dan berinteraksi tersebut berarti jendela
dunia di keluarga tersebut telah terbuka. Dengan dibukanya jendela tersebut masuklah
pesan-pesan dengan segala muatannya. Adalah tugas kita untuk mendayagunakan
kemampuan televisi untuk mengubah dan membentuk perilaku penonton seperti yang kita
inginkan. Tantang ini perlu kita jawab dengan sungguh-sungguh.
Sumber Bacaan
Barangkali sulit dipercaya, namun musik ternyata berpotensi menyembuhkan stroke. Meski
prosesnya baru sebagian dapat dikuakkan, paling tidak kabar ini cukup menyegarkan bagi
dunia kesehatan.
Di pusat rehabilitasi di AS, para pasien stroke disuruh berbaris sambil mendengarkan musik
mars yang berirama dua dan empat ketukan lewat walkman. Ternyata, jenis musik ini
mampu menstimulasi otak.
Tujuan perawatan ini agar si pasien terbiasa dengan irama dan kebutuhan telinga dalam
bisa terpenuhi. Dengan ini, lama-kelamaan mereka dapat bergerak normal lagi walau tanpa
musik. Hasil penyelidikan menunjukkan, kemampuan koordinasi motorik otak yang terlatih
tadi lama-kelamaan akan menunjukkan perbaikan.
Prof. Thaut menganggap musik merupakan komponen penting dalam terapi. Prof. Thaut
yang kelahiran Hamburg dan direktur pusat penelitian musik untuk biomedis dan rehabilitasi
saraf di Colorado State University di Fort Collins meneliti pengaruh musik terhadap organ
alat gerak. Dia melihat para penari langsung menggoyangkan kaki begitu mendengar musik.
Baru-baru ini, para ilmuwan mulai mengamati mekanisme fisiologis yang menghubungkan
alat pendengar dengan sistem motorik manusia. ''Baru sekarang dapat dilakukan karena
baru kini tersedia teknologi komputer yang menciptakan irama tertentu, dan juga video
yang bisa merekam setiap gerakan para sukarelawan. Dengan video ini bisa dilihat setiap
perubahan gerakan sekecil apa pun,'' ujar Thaut.
Ternyata organ pendengaran pada manusia lebih baik daripada organ penglihatan. Pada
zaman nenek moyang, hanya manusia yang punya pendengaran baik yang bisa bertahan
hidup. Karena dengan mengandalkan pendengaran yang baik itu, mereka bisa menghindar
dari serangan binatang-binatang buas.
Salah satu kemampuan dasar indera pendengaran adalah mendengar irama. Sejak berupa
embrio, manusia sudah mendengar irama, yakni irama detak jantung sang ibu. Menurut
kelompok kerja Michael Thauts pada Fort Collins, otak manusia sangat cepat menerima
ritme dari luar dan mengubahnya menjadi gerakan.
Hal ini terlihat pada para sukarelawan yang gerakannya direkam dengan video. Menurut
Thaut, "Otak sangat cepat menerima irama dan segera memerintahkan gerak motorik untuk
bekerja."
Dari sudut pandang medis, Thaut mempertanyakan apakah mekanisme yang merangsang
ini tetap bisa berpengaruh terhadap manusia yang otaknya rusak? Banyak pasien stroke
atau pasien parkinson tidak bisa melangkahkan kakinya atau mengkoordinasikan langkah
mereka. Anehnya, menurut kelompok kerja Prof. Thaut, mereka bisa melangkahkan kaki
kembali setelah mendengarkan musik dengan irama tertentu. Seperti ada suatu kekuatan
yang memungkinkan mereka dapat berjalan kembali. "Mereka tidak perlu belajar lagi jalan,''
ujar Prof. Thaut.
Contoh lain tentang kehebatan musik tampak pada seorang pasien alzheimer yang sudah
tak ada harapan di pusat rehabilitasi New Yorker Beth Abraham. ''Pasien ini menderita
parkinson hebat, tubuhnya gemetar seperti orang kedinginan. Walau demikian, dia masih
berusaha untuk bermain piano. Dia memainkan lagu-lagu dari komponis favoritnya, yakni
Frederic Chopin. Kalau sudah demikian, dia bisa duduk berjam-jam di depan piano dan lupa
akan penyakitnya. Rupanya, saat dia bermain dan terbuai oleh lagunya itu, tubuhnya
bereaksi," ujar Concetta.
Berdasarkan pengamatan di kliniknya, Concetta Tomaino, direktur program terapi musik
pada rumah sakit Beth Abraham. melihat musik mampu "menggali" ingatan pasien-
pasiennya. ''Saya pernah mencobanya pada pasien alzheimer yang kemampuan berpikirnya
hampir hilang sama sekali. Ketika saya memainkan musik yang dia kenal sewaktu mudanya,
tiba-tiba dia jadi ingat akan tempat dan orang-orang yang pernah dia kenal''.
Memang fenomena seperti itu sampai sekarang belum jelas seluruhnya. Yang penting musik
telah berhasil mengaktifkan kembali otak. Concetta Tomaino yang bekerja sama dengan
para ahli saraf dan otak dari New Yorker Albert Einstein College of Medicine memperkirakan,
"stimulasi total" dengan musik bisa memperbaiki minimal sebagian daerah fungsi otak yang
rusak.
Perhatikan diri Anda saat bernafas. Anda akan melihat bahwa rusuk
Anda mengembang. Pada saat itu, diafragma di bawah paru-paru mengembang ke bawah
dan paru-paru membesar. Paru-paru menarik udara dari batang tenggorokan. Saat
dihembuskan, rangka tulang rusuk tertarik ke arah dalam dan diafragma di bawah tulang
rusuk bergerak ke atas. Sewaktu paru-paru mengecil, udara yang ada di dalam kantung
udara kecil-kecil terdorong ke luar melalui batang tenggorokan.
Berlari, tertawa, berjalan, berbaring… Anda melakukan gerakan-gerakan ini tanpa berpikir,
namun selama berlangsungnya semua gerakan ini, sistem pengendali pernafasan otomatis
bekerja di dalam paru-paru Anda; proses ini menentukan kebutuhan oksigen tubuh Anda.
Selama bergerak, kegiatan sel tubuh meningkat dan sel memakai daya dan tenaga yang
lebih banyak. Karena itulah, sekitar 100 triliun sel di dalam tubuh memerlukan oksigen lebih
banyak dari biasanya. Selain peningkatan kebutuhan oksigen, karbondioksida yang
dihasilkan sel harus segera dibuang dari tubuh. Jika peningkatan kebutuhan oksigen tidak
dipenuhi, seluruh tubuh akan menderita. Akibatnya, pernafasan meningkat. Dengan kata
lain, paru-paru bekerja lebih cepat.
Keadaan yang sangat penting ini sekali lagi diwujudkan melalui sebuah sistem yang ajaib.
Wilayah yang disebut “batang otak” mengandung reseptor (alat penerima sinyal) yang
terus-menerus mengendalikan kadar karbondioksida di dalam darah. Jika kadar
karbondioksida menjadi terlalu tinggi, reseptor di batang otak memberi sinyal kepada pusat
pernafasan untuk meningkatkan laju dan kedalaman bernafas. Selain batang otak, ada pula
berbagai reseptor di dalam paru-paru yang mengubah proses pernafasan. Reseptor ini
bereaksi bila paru-paru dan dinding dada membesar akibat tekanan dari dalam, sedemikian
rupa sehingga mencegah penghirupan nafas. Dalam hal ini, reseptor mengirimkan sinyal
kepada pusat pernafasan untuk menurunkan kedalaman pernafasan. Proses ini diulangi
setiap hari, setiap detik, dan setiap saat tanpa pernah berhenti.
Sudah jelas tidak mungkin untuk menyatakan bahwa sistem ini, yang terdiri dari berbagai
keseimbangan yang saling melengkapi satu sama lain, muncul dengan sendirinya sebagai
akibat dari kebetulan tak sengaja semata. Sistem pernafasan tubuh manusia hanyalah salah
satu contoh seni mencipta Allah.
Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang
yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan?
(QS. Adz Dzaariyaat, 51: 20-21)
Otak manusia memiliki sistem yang dapat menjalankan beberapa tugas sekaligus pada saat
bersamaan. Misalnya, karena struktur otak yang sempurna, seseorang, saat mengendarai
mobil, dapat sekaligus menyetel radionya dan memutar kemudi dengan mudah. Walaupun
dia melakukan sejumlah hal berbeda pada waktu bersamaan, dia tidak menabrak mobil atau
orang lain. Selain itu, dia dapat mengoperasikan pedal gas dengan kakinya. Dia dapat
memahami berita yang didengarnya dari radio. Dia dapat menyambung kembali
pembicaraannya dari tempat pembicaraan itu terhenti. Dan, yang terpenting, dia dapat
mengatur semua hal ini secara sempurna, pada waktu yang bersamaan. Singkatnya, dengan
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
kemampuan otak manusia yang luar biasa, orang dapat menangani berbagai hal sekaligus.
Keselarasan ini dimungkinkan oleh adanya hubungan antar sel saraf di dalam otak.
Berjuta-juta, bahkan bermiliar-miliar, rangsangan yang sampai ke otak dari dunia luar
diuraikan di dalam otak dengan selaras, lalu diperiksa dan dinilai. Otak kemudian
memberikan tanggapan kepada setiap sumber rangsangan. Operasi sistem yang rumit ini
terus berfungsi dalam kehidupan seseorang tanpa berhenti. Dengan begitu, kita melihat,
mendengar, merasakan, dan kehidupan kita pun terus berlangsung.
Salah satu unsur terpenting yang menyusun sistem sempurna di dalam otak adalah sel-sel
saraf, yang berjumlah sekitar 10 miliar.44 Sel-sel saraf otak, tidak seperti sel-sel lainnya,
mengirimkan dan mengolah informasi dengan cara menciptakan dan menyalurkan arus
listrik lemah.
Struktur yang bekerja saling terkait di dalam otak ini, seperti juga sistem-sistem lainnya
dalam tubuh manusia, memiliki rancangan sempurna di setiap tahap. Kenyataan bahwa otak
dapat menjalankan berjuta fungsinya tanpa kesalahan atau kekacauan menjadi bukti bahwa
Allah, Pemilik kebijaksanaan tanpa batas, telah menciptakannya dilengkapi semua ciri-
cirinya yang khas.
Misalnya, tubuh manusia masih terus berkembang sampai akhir masa remaja. Bertriliun-
triliun sel berlipat ganda dengan membelah diri, sehingga pertumbuhan jaringan dan organ
dapat disempurnakan. Saat ukuran tertentu dicapai, aktivitas pertumbuhan di dalam organ
terhenti. Kelenjar lendir inilah yang merasakan sampai kapan kita butuh tumbuh dan yang
Gado gado artikel 129
putut_2002@plasa.com
menghentikan pertumbuhan bila kita sudah mencapai ukuran yang sesuai. Kelenjar lendir,
pada saat yang sama, juga menyesuaikan metabolisme zat tepung dan lemak di dalam
tubuh. Bila diperlukan, kelenjar ini meningkatkan produksi protein di dalam sel.
Jika Anda merasa pusing atau mengalami kesedihan, Anda hanya perlu beristirahat sebentar
dan kesedihan Anda seharusnya menghilang. Jika penyebab kesedihan ini adalah turunnya
tekanan darah Anda, kelenjar lendir akan segera bereaksi. Molekul-molekul yang dikeluarkan
oleh kelenjar lendir menyebabkan otot-otot di sekitar pembuluh balik (vena) mengalami
kontraksi (mengerut). Kontraksi berjuta-juta otot dan penyempitan pembuluh vena
meningkatkan tekanan darah sehingga Anda merasa lebih tenang.
Kelenjar lendir hanyalah salah satu dari beberapa wilayah yang mengeluarkan sejumlah
hormon sekaligus. Selain itu, wilayah seperti kelenjar thyroid, kelenjar parathyroid, kelenjar
adrenalin, pankreas, indung telur dan testis mengeluarkan hormon yang sangat penting bagi
kelangsungan kehidupan. Jika terjadi kehilangan atau kesalahan fungsi di dalam salah satu
wilayah ini, kehidupan tidak mungkin berlanjut. Sistem hormonal, seperti sistem-sistem
lainnya di dalam tubuh, bekerja dalam keselarasan yang sempurna. Tidak diragukan lagi,
Allah, yang Mahakuasa, yang membuat keterpaduan ini dan menciptakan sistem komunikasi
sempurna ini di dalam tubuh manusia.
Bayangkanlah sebuah gedung yang diberi tindakan keamanan sangat ketat; tidak boleh ada
hal-hal berbahaya masuk ke dalamnya, pengendalian yang luar biasa diterapkan sehingga
pendatang-baru hanya boleh masuk apabila telah diperiksa. Namun, anggaplah bahwa
gedung ini menjalankan berbagai fungsi ini sendirian. Anggaplah gedung ini bertindak
seperti makhluk hidup tanpa ada campur tangan atau bantuan. Dengan teknologi masa kini,
sudah dapat dibuat sebuah gedung yang mampu bertindak sebagai suatu makhluk yang
punya kesadaran, dengan kata lain, mampu menjalankan pengendalian keamanan dengan
bantuan komputer dan mampu melakukan pemeriksaan identitas. Lalu bagaimana
tanggapan Anda bila kami beri tahu bahwa sistem yang seperti itu sebenarnya telah ada di
suatu tempat yang berukuran hanya satu per seratus ribu milimeter? Dengan teknologi
masa kini pun, prestasi seperti ini jelas masih berada di luar jangkauan kita. Namun, hal ini
tidak berarti bahwa sistem sedemikian tidak ada di mana pun di seluruh penjuru bumi.
Sistem yang luar biasa ini, yang dalam benak Anda seolah mustahil saat Anda mula-mula
mendengarnya, telah ada sejak sistem ini pertama kali muncul. Sistem seperti itu sudah ada
di dalam setiap membran (selaput pembungkus) sel yang berjumlah sekitar 100 triliun, yang
menyusun tubuh manusia.
Selaput sel memiliki kemampuan seperti membuat keputusan, mengingat, dan menghitung,
yang merupakan sebagian sifat dasar manusia. Selaput sel menjaga hubungan dengan sel
yang bersebelahan dan juga mengendalikan lalu-lintas aliran zat yang masuk dan keluar sel
dengan amat peka.
Tugas utama selaput sel adalah untuk menjaga agar organel (bagian-bagian di dalam sel)
tidak terpisah-pisah, dengan cara membungkus semua bagian sel tersebut. Selain itu,
melalui selaput ini pula masuk zat-zat yang diperlukan dari luar, yang memungkinkan
semua organel itu berfungsi dengan baik. Dalam mempertukarkan zat, selaput sel bertindak
sangat ekonomis, tidak membiarkan pertukaran zat melebihi jumlah yang diperlukan.
Selaput dapat dengan seketika mengenali bahan buangan yang berbahaya dan segera
membuangnya. Peran selaput sel sangatlah penting; tidak boleh ada sedikit kekeliruan pun
pada selaput ini, karena setiap kekeliruan atau cacat akan menyebabkan kematian sel
Nyatalah bahwa tindakan cerdas seperti ini dan pengambilan keputusan dengan sadar oleh
selaput sel, suatu lapisan yang tersusun dari molekul lemak dan protein, tidak timbul dari
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
dirinya sendiri. Setiap orang yang memiliki kebijaksanaan dan kesadaran dapat dengan
mudah melihat bahwa sistem seperti ini tidak dapat muncul secara kebetulan. Baik sel
maupun selaput yang membungkusnya telah diciptakan oleh Allah, pemilik sumber
pengetahuan tertinggi. Dan mereka menjalani perintah yang telah ditentukan bagi mereka
oleh Allah, Yang telah menciptakan mereka dengan sempurna.
DNA adalah basis data tubuh manusia. Perhatikanlah orang-orang di sekitar Anda dan
cobalah berpikir sejenak tentang ciri-ciri macam apa saja yang mereka miliki. Sebenarnya,
warna mata, tinggi tubuh, warna dan jenis rambut, suara, dan warna kulit mereka serta
seluruh data yang sejenisnya direkam di dalam DNA mereka. Basis data ini mengandung
segala jenis informasi tentang struktur dan kebutuhan sel tempat DNA itu berada maupun
semua sel lainnya di dalam tubuh. Bila kita membandingkan tubuh manusia dengan sebuah
struktur, kita akan menemukan cetak-biru yang lengkap dari tubuh, termasuk setiap sifat
dan setiap detil, tidak terkecuali yang terkecil sekali pun, dalam nukleus (inti) setiap sel,
yaitu di dalam DNA.
DNA berada di tempat yang amat terlindung dalam inti di pusat sel. Bila seseorang ingat
bahwa garis tengah rata-rata sel adalah satu per seratus milimeter, dia akan sadar betapa
kecilnya wilayah yang sedang dibicarakan. Molekul yang ajaib ini merupakan bukti nyata
akan kesempurnaan dan kemegahan cita rasa seni Allah dalam penciptaan.
Informasi yang dikandung di dalam DNA tidak hanya menentukan ciri-ciri fisik tetapi juga
mengendalikan beribu sistem dan proses yang berbeda-beda di dalam sel dan tubuh.
Tekanan darah yang rendah atau tinggi, misalnya, bergantung pada informasi yang
terkandung di dalam DNA.
Para ilmuwan sudah mengembangkan berbagai teori untuk menekankan jumlah informasi
yang terkandung di dalam struktur genetis seorang manusia. Informasi di dalam DNA begitu
melimpah, sehingga bila buku-buku yang berisi informasi ini ditumpukkan, tumpukan buku
akan mencapai ketinggian sampai 70 meter (230 kaki). Para ilmuwan juga telah menghitung
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengetik peta gen seorang manusia dan mereka
menyimpulkan bahwa seseorang yang mengetik 60 kata per menit dan bekerja 8 jam sehari
akan memerlukan waktu setengah abad penuh untuk menyelesaikan tugas besar ini. Mereka
juga menyatakan bahwa hampir 200 buku telepon, masing-masing setebal 500 halaman,
dapat disetarakan dengan informasi yang terkandung di dalam DNA.
Rantai yang tersusun dari atom yang berbaris berdampingan, yang masing-masing bergaris
tengah sepersejuta milimeter ini, menyimpan informasi dan memori dalam jumlah yang
sangat besar sehingga dapat digunakan makhluk hidup untuk menjalankan seluruh fungsi
kehidupannya. Ini adalah bukti penciptaan. Dengan informasi yang diletakkan-Nya di dalam
DNA, Allah sekali lagi menghadirkan kekuatan-Nya yang tidak terbatas dan fakta bahwa Dia
tidak punya sekutu di dalam mencipta. Pengetahuan Allah yang tidak terbatas dinyatakan
dengan perbandingan sebagai berikut di dalam sebuah ayat:
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat
menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampuan lagi
Maha Penyayang. (QS. An Nahl, 16: 18)
Berbagai zat atau bahan tampak berbeda dan memiliki ciri yang berlainan walaupun
mengandung atom yang sama. Menurut Anda, apa yang membuat benda-benda di sekitar
Gado gado artikel 131
putut_2002@plasa.com
Anda berbeda? Apa yang membuat benda berbeda-beda dalam warna, bentuk, bau, dan
rasa dan apa yang menjadikannya lembut atau keras? Penyebab semua perbedaan ini
adalah karena atom-atom membentuk ikatan kimia yang berbeda dalam pembentukan
molekul.
Setelah atom, yang merupakan tahap pertama dalam penyusunan zat, tahap berikutnya
adalah molekul. Molekul merupakan satuan terkecil yang menentukan sifat kimia suatu zat.
Sebagian dari struktur yang kecil ini terdiri dari satu atau lebih atom, tetapi sebagian lainnya
mengandung beribu-ribu kelompok atom. Keanekaragaman yang kita lihat di sekitar kita
terjadi karena molekul terbentuk secara berlainan. Kita dapat melihat ini dengan mengambil
contoh dari indra pengecap dan penciuman kita.
Sebenarnya, konsep seperti “rasa” dan “bau” adalah tidak lebih dari persepsi (pencerapan)
alat pancaindra kita terhadap molekul-molekul yang berlainan. Bau makanan, minuman,
serta beraneka buah dan bunga, semuanya terdiri dari molekul yang mudah menguap, salah
satu contohnya dapat kita lihat pada gambar dalam kotak kecil di halaman sebelah kanan.
Atom menyusun benda hidup dan benda tak-hidup, serta membentuk rasa dan keindahan
pada benda-benda tersebut. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Molekul-molekul yang mudah menguap seperti bau vanila dan wangi bunga tulip menembus
reseptor yang berupa rambut-rambut kecil di wilayah hidung yang disebut epithelium dan
berinteraksi (saling mempengaruhi) dengan reseptor ini. Interaksi ini dirasakan sebagai bau
di dalam otak kita. Serupa dengan itu, ada empat jenis reseptor kimia yang berbeda di
bagian depan lidah manusia. Ini berkaitan dengan rasa asin, manis, asam, dan pahit.
Molekul-molekul yang sampai ke reseptor pada semua indra kita diterima sebagai sinyal
kimiawi oleh otak kita.
Dewasa ini, kita telah memahami bagaimana rasa dan bau diterima oleh indra kita dan
bagaimana cara terbentuknya. Namun, para ilmuwan tidak dapat mencapai kesepakatan
tentang mengapa sejumlah zat berbau lebih menyengat sedangkan sebagian lainnya berbau
lebih lembut, atau mengapa sebagian di antaranya berbau tidak enak sedangkan sebagian
yang lain memiliki bau yang menyenangkan.
Keberadaan rasa dan bau bukanlah kebutuhan mendasar bagi ummat manusia. Namun,
beratus-ratus jenis buah dan sayur-mayur yang lezat, dengan bau-bauan yang menggiurkan,
dan beribu jenis bunga dengan warna, bentuk, dan keharuman yang berbeda-beda, semua
timbul dari dalam tanah. Semuanya menambahkan keindahan yang jelas pada dunia kita
selaku produk seni yang menakjubkan. Dari sudut pandang ini, warna dan bau, seperti
semua nikmat Allah lainnya, adalah dua di antara segenap keindahan, yang dilimpahkan
oleh Allah, Yang Maharamah dan Magaagung, kepada manusia tanpa terhitung.
Ketidakhadiran dua indra perasa ini cukup untuk menjadikan kehidupan manusia terasa
hambar. Sebagai balasan dari semua nikmat yang diberikan kepadanya, seseorang tentulah
harus berusaha untuk menjadi abdi Allah, Yang meliputi manusia dengan pengetahuan-Nya.
Udara, air, pegunungan, hewan, tumbuhan, tubuh kita, kursi tempat Anda duduk,
pendeknya, segala sesuatu, dari benda yang paling kecil sampai yang paling besar yang
Anda lihat, sentuh, dan rasakan, terbuat dari atom. Tangan Anda maupun buku yang Anda
pegang ini terbuat dari atom. Atom adalah partikel yang sedemikian kecilnya sehingga
mustahil kita bisa melihat salah satu saja dari atom walaupun sudah menggunakan
mikroskop yang paling kuat. Garis tengah sebuah atom tunggal adalah satu per sejuta
milimeter.
Seseorang tidak mungkin melihat ukuran yang luar biasa kecil ini. Karenanya, marilah kita
mencoba memahaminya dengan menggunakan contoh. Anggaplah Anda memegang kunci
di tangan Anda. Tidak diragukan lagi, Anda tidak mungkin melihat atom penyusun kunci ini.
Agar dapat melihat atom tersebut, mari kita anggap ukuran kunci ini sama dengan ukuran
bumi. Saat kunci menjadi sebesar bumi, maka setiap atom di dalam kunci adalah seukuran
buah anggur, jadi barulah kita dapat melihatnya.45
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Lalu, apa yang berada dalam struktur yang sangat kecil ini?
Walaupun berukuran kecil, di dalam atom terdapat sistem rumit
yang khas dan sempurna. Setiap atom terdiri dari sebuah inti di
pusat dan elektron yang mengitari inti pada jalur lintasan (orbi)t
yang sangat jauh. Inti atom terletak di pusat atom dan mengandung proton dan netron
dalam jumlah tertentu, tergantung dari sifat atau karakteristik atom.
Jari-jari inti atom adalah sekitar sepersepuluh ribu jari-jari atom. Sekarang, mari kita selidiki
nukleus dari atom berukuran-buah anggur saat kita memperbesar kunci menjadi seukuran
bola bumi ini sebagaimana telah disebutkan tadi. Namun penyelidikan ini sia-sia karena
pada ukuran ini pun jelas tidak mungkin kita mengamati nukleus, yang masih luar biasa
kecilnya. Agar kita dapat melihat nukleus, buah anggur yang melambangkan atom harus
diperbesar sekali lagi sehingga menjadi bola raksasa yang bergaris tengah 200 meter (656
kaki). Walaupun ukuran bola sudah sangat luar biasa, nukleus atom tidak akan lebih besar
daripada sebutir debu.46
Namun, cukup menakjubkan bahwa, walaupun volume nukleus hanya sekitar sepersepuluh
miliar volume atom, massanya mencapai 99,5% massa atom. Tetapi bagaimana bisa,
sesuatu, di satu sisi, memiliki hampir seluruh massa benda, sementara, di sisi lain, hanya
sedikit sekali mengisi ruang benda tersebut? Alasannya adalah massa jenis (densitas) atom,
yang menyusun massanya, terpusat dalam nukleus atom. Ini dapat terjadi karena adanya
gaya yang disebut gaya nuklir yang kuat. Dengan adanya gaya ini, nukleus atom tetap
bersatu tanpa terpencar.
Hal-hal yang sudah kita uraikan sejauh ini hanyalah sekelumit perincian tentang sistem
sempurna yang terdapat di dalam sebuah atom. Sebenarnya, sebuah atom berisi struktur
yang amat luas yang dapat ditulis dalam berjilid-jilid buku. Namun, sedikit perincian yang
kita sebutkan di sini saja sudah cukup bagi kita untuk melihat penciptaan atom yang
menakjubkan dan kenyataan bahwa Allah adalah pencipta semua ini.
Kita perlu meninjau lebih jauh ke perincian tentang struktur sempurna yang berada di dalam
sebuah atom. Seperti yang Anda ketahui, elektron terus berputar mengelilingi inti atom
karena muatan listriknya. Semua elektron bermuatan negatif (-) dan semua netron
bermuatan positif (+). Muatan positif (+) dari inti atom menarik elektron kepadanya. Karena
alasan ini, elektron tidak meninggalkan inti, meskipun ada gaya sentrifugal yang terjadi
akibat kecepatan elektron.
Atom memiliki elektron di bagian luarnya dan proton dalam jumlah sama di bagian
pusatnya. Maka, muatan listrik atom berada dalam keadaan seimbang. Namun, baik volume
maupun massa proton lebih besar daripada elektron. Jika kita membandingkannya,
perbedaan di antara kedua partikel ini adalah seperti perbedaan antara manusia dengan
sebutir kacang kenari. Walaupun demikian, muatan listrik total keduanya tetap sama besar.
Apa yang akan terjadi jika muatan listrik proton dan elektron tidak sama besar?
Dalam hal ini, semua atom di alam semesta, karena ada kelebihan muatan listrik positif (+)
di dalam proton, akan menjadi bermuatan positif (+). Sebagai akibatnya, semua atom akan
saling bertolakan satu sama lain. Apa yang akan terjadi jika situasi seperti ini berlangsung?
Apa yang akan terjadi jika semua atom di alam semesta saling bertolakan?
Hal yang akan terjadi adalah sangat tidak lazim. Begitu terjadi perubahan seperti itu di
dalam atom, tangan Anda yang saat ini sedang memegang buku, begitu pula lengan Anda,
akan hancur berantakan. Tidak hanya tangan dan lengan, tetapi juga tubuh, kaki, kepala,
gigi Anda, singkatnya setiap bagian tubuh Anda akan terpisah-pisah saat itu juga. Ruangan
yang Anda tempati, pemandangan di luar yang terlihat dari jendela juga akan berantakan.
Semua laut di bumi, gunung-gunung, semua planet di dalam tata surya dan semua benda-
benda langit di jagat raya akan musnah, hancur secara serempak. Tidak ada satu benda pun
yang akan tersisa.
Peristiwa seperti ini dapat terjadi jika keseimbangan antara muatan listrik elektron dan
proton berbeda sekecil satu per 100 miliar.47 Perusakan seluruh alam semesta akan terjadi
Kebenaran yang diungkapkan dalam keseimbangan ini adalah alam semesta tidak terjadi
secara tidak sengaja tetapi sebenarnya direncanakan untuk alasan yang jelas. Satu-satunya
kekuatan Yang telah menciptakan alam semesta dari ketiadaan, dan kemudian merancang
dan menyusun alam semesta ini seperti yang diinginkan-Nya, jelas adalah Allah, Tuhan dari
seluruh alam, dengan ungkapan di dalam Al Qur’an. Seperti yang dinyatakan di dalam Al
Qur’an: “Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah
membinanya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya” (QS. An
Naazi’aat, 79: 27-28)
44- Beberapa terbitan merujuk kepada 100 miliar sel saraf di dalam otak. Sebenarnya,
hanya ada 10 miliar, tetapi dikelilingi oleh 90 miliar sel neuroglial (seperti saraf, tetapi
memiliki kemampuan fungsional yang lebih terbatas.)
45- Jean Guitton, Dieu et La Science: Vers Le Métaréalisme, Grasset, Paris, 1991, hal. 62.
46- Jean Guitton, Dieu et La Science: Vers Le Métaréalisme, Grasset, Paris, 1991, hal. 62.
47- George Greenstein, The Symbiotic Universe, William Morrow, New York, 1988, hal. 64-65
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
"Kesalahan pemanfaatan PS yang terjadi selama ini lebih karena waktu dan kepintaran
seseorang untuk memanfaatkannya. Alat ini, bagi anak, selain sebagai media rekreasi, juga
bermanfaat untuk melatih kreativitas dan ketajaman merespon suatu rangsangan melalui
koordinasi gerak dan pikiran. Hal ini juga berlaku bagi lansia. Adanya tuntutan koordinasi
gerak tangan dan pikiran ini bagi lansia akan merangsang otak untuk terus bekerja,sehingga
kepikunan dapat diperlambat," paparnya.
Dr. Adre menjelaskan bahwa bertambahnya usia merupakan suatu proses fislologis yang
tidak bisa dicegah dengan cara apa pun yang berakibat terhadap seluruh fungsi sel,
termasuk fungsi sel otak. Penurunan fungsi otak tentu saja akan mempengaruhi fungsi
sosial manusia dan kualitas hidup. Kasus paling menonjol tentu saja pikun-demensia atau
keadaan terjadinya penurunan fungsi kognitif (kecerdasan yang diperlukan untuk
menjalankan kehidupan sehari-hari dengan normal) secara perlahan atau kronis.
Terdapat dua tipe demensia, yakni alzheimer dan demensia vaskular. Penyakit alzheimer
biasanya menyerang mereka yang berusia di atas 65 tahun dan tidak didahului stroke.
Sebaliknya, demensia vaskular tidak tergantung usia dan biasanya terjadi tiga bulan setelah
serangan stroke pada daerah otak tertentu yang tidak cepat atau segera diatasi pada saat
akut.
Gejala yang mudah diketahui di antaranya gangguan memori, kesukaran menghitung uang
kembalian, kesulitan melakukan rutinitas sehari-hari (mandi, berpakaian, menelepon, dan
mengancingkan baju), tidak dapat menemukan jalan pulang ke rumah saat berpergian, sulit
berkonsentrasi, serta lebih banyak menyendiri.
Jika kondisi ini terus berlanjut tentu akan menjadi beban bagi para lansia dan keluarga
maupun lingkungannya. Selain memanfaatkan PS, usaha yang mudah dilakukan untuk
menghambat kepikunan di antaranya adalah mengembangkan hobi (musik, memancing,
atau berkebun), berdiskusi, dan bersosialisasi.
Usaha intensif untuk menjaga kebugaran otak dan tubuh dilakukan dengan olahraga dan
latihan vitalisasi otak melalui koordinasi gerak dan pernapasan.
Dalam MEDIKA edisi Januari 2002, penulis menyampaikan beberapa pandangan berkaitan
dengan masalah euthanasia dalam artikel bertajuk "Euthanasia Yang (Semakin)
Kontroversial". Pada kenyataannya, perdebatan tentang euthanasia memang sejak dulu
telah diperkirakan oleh para ahli hukum dan kedokteran, seperti beberapa hal lain:
transplantasi organ tubuh manusia, inseminasi buatan, sterilisasi, bayi tabung, dan abortus
provokatus (pengguguran kandungan). Perdebatan atau kontroversi masalah-masalah
tersebut justru terfokus pada aspek-aspek moralitas, etika, dan hukum. Perkembangan
teknologi dan ilmu kedokteran yang begitu pesat akhir-akhir ini ternyata tidak diikuti dengan
kemajuan yang memadai di bidang hukum, misalnya.
Terminologi dan Definisi
Dalam bahasa Yunani, Eu artinya baik, sedangkan thanatos berarti mati atau meninggal.
Suetonius dalam Vitaceasarum merumuskan bahwa euthanasia adalah mati cepat tanpa
derita. Pada perkembangan selanjutnya, istilah euthanasia diartikan sebagai pengakhiran
kehidupan karena belas kasihan (mercy killing) dan membiarkan seseorang untuk mati
(mercy death). Kemudian, ada juga yang mengartikannya sebagai a good or happy death.
Dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI), dikenal tiga pengertian yang berkaitan
dengan euthanasia, yakni: (1) Berpindah ke alam baka dengan tenang dan aman, tanpa
penderitaan, untuk yang beriman dengan nama Allah di bibir; (2) Ketika hidup berakhir,
diringankan penderitaan si sakit dengan memberikan obat penenang; dan (3) Mengakhiri
derita dan hidup seseorang yang sakit dengan sengaja atas permintaan pasien sendiri dan
keluarga.
Menurut Lamerton dan Thiroux, ada empat kategori yang berkaitan dengan euthanasia,
yaitu membiarkan seseorang mati, kematian belas kasihan, pembunuhan belas kasihan, dan
kematian otak/batang otak.
Secara umum, dunia kedokteran mengenal 3 jenis euthanasia, yaitu:
1. Euthanasia aktif, yakni secara sengaja melakukan tindakan/langkah mengakhiri atau
memperpendek hidup penderita.
2. Euthanasia pasif, yakni secara sengaja tidak (lagi) memberikan perawatan atau
bantuan medik yang dapat memperpanjang hidup penderita.
3. Auto-euthanasia, yakni penolakan secara tegas dan sadar oleh pasien untuk
memperoleh bantuan atau perawatan medik terhadap dirinya, walaupun pasien itu
tahu secara pasti bahwa hal itu akan memperpendek atau mengakhiri hidupnya.
Lafal sumpah dokter maupun KODEKI (pasal 10 beserta penjelasannya) dengan jelas
melarang dokter untuk melakukan euthanasia, seperti halnya dengan abortus provokatus
(pengguguran kandungan). Sedangkan KUHP mengatur masalah euthanasia ini melalui
beberapa pasalnya (khususnya pasal 344 yang sering disebut-sebut sebagai "pasal
euthanasia"), walaupun pasal-pasal tersebut tidak menyebut istilah euthanasia secara
eksplisit. Pasal 344 KUHP berbunyi "Barang siapa menghilangkan nyawa orang lain atas
permintaan orang itu sendiri, yang disebutkannya dengan nyata dan dengan sungguh-
sungguh, dihukum penjara selama-lamanya dua belas tahun."
Hubungan hukum dokter-pasien dapat pula dikaji dari sudut perdata, yakni berkaitan
dengan perjanjian/perikatan yang diatur dalam pasal-pasal 1313, 1314, 1315, dan 1319
KUHP Perdata. Pasal 1320, misalnya, mengatur mengenai syarat-syarat sahnya suatu
perjanjian,antara lain kemauan (yang bebas tentunya) dari kedua belah pihak yang
membuat perjanjian. Selain itu, harus diingat pula adanya pasal 351 KUHP. Dalam
pengertian pasal ini, suatu tindakan yang dilakukan terhadap pasien tanpa izin, dapat
dikategorikan sebagai penganiayaan.
Dengan demikian, sepintas terkesan dokter berada pada posisi "serba salah" terhadap
kasus-kasus euthanasia tadi. Jika pasien dibiarkan meninggal atau tidak dilakukan sesuatu
tindakan medis, dokter dapat dituntut berdasarkan pasal 304 KUHP. Pasal itu berbunyi
"Barang siapa dengan sengaja menempatkan atau membiarkan seseorang dalam keadaan
sengsara, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan ia wajib
memberi kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan kepada orang itu, diancam dengan
pidana penjara…". Sebaliknya, jika dilakukan sesuatu tindakan medik lalu pasien meninggal,
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
dokter itu bisa dituntut karena menghilangkan nyawa orang lain, berdasarkan pasal-pasal
euthanasia tadi. Benarkah demikian?
Pseudo-euthanasia
Apabila seorang dokter bertindak dengan memenuhi unsur-unsur yang disebutkan dalam
pasal-pasal KUHP di atas (khususnya pasal 344), maka dokter itu telah melakukan
euthanasia dan sebagaimana telah dibahas di atas, menurut hukum merupakan tindak
pidana. Namun, Van Wijmen (1985) mengetengahkan beberapa keadaan yang tidak dapat
dimasukkan dalam rumusan pasal-pasal KUHP tersebut, yaitu:
1. Abstinence, of which the essence is that treatment in medical respects is useless.
2. Refusing treatment by the patient, in which case the patient’s decision must be fully
respected.
3. Brain-death, in which case the duty to treat ceases to exit.
Kajian dan telaah dari sudut medis, etika, moral, maupun hukum oleh masing-masing
pakarnya akhirnya menyimpulkan adanya beberapa bentuk pengakhiran kehidupan yang
sangat mirip dengan euthanasia, tetapi sebenarnya ternyata bukan euthanasia. Oleh
Leenen, kasus demikian disebut sebagai Pseudo-euthanasia dan secara hukum tidak dapat
diterapkan sebagai euthanasia. Dalam Bahasa Indonesia, mungkin istilah yang tepat adalah
euthanasia semu. Bentuk-bentuk pseudo-euthanasia sebagaimana diuraikan oleh Leenen
ialah:
1. Pengakhiran perawatan medik karena gejala mati otak atau batang otak. Dahulu,
berakhirnya pernapasan dan detak jantung merupakan gejala utama yang
menentukan kematian seseorang. Tetapi, dengan perkembangan kedokteran yang
sangat pesat, kini telah dibedakan antara mati klinis dan mati vegetatif (yakni mati
yang sebenarnya atau true death). Dengan adanya teknologi kedokteran, sekarang
juga dimungkinkan jantung dan paru-paru tetap berfungsi (secara otonom),
walaupun fungsi otak telah berhenti. Fungsi berpikir, kognitif, komunikasi dengan
lingkungan, atau merasakan, dapat berlangsung jika otak masih berfungsi dengan
baik. Walaupun pernapasan dan detak jantung masih ada, jika otak tidak alagi
berfungsi maka kehidupan secara intelektual dan psikis/kejiwaan telah berakhir. Mati
otak menjadi tanda bahwa seseorang telah meninggal dunia dalam proses
kematiannya. Ilmu hukum menyebutkan tentang mati, namun tidak pernah ada
penjelasan lebih lanjut mengenai hal itu. Teknologi dan ilmu kedokteran yang
berkembang demikian pesat mendorong perlunya perumusan soal ini. Dewan
Kesehatan Belanda pada 1974 pernah mengusulkan kriteria mati otak, yaitu otak
yang mutlak tak lagi berfungsi dan fungsi otak mutlak tidak dapat dipulihkan lagi.
Dalam keadaan seperti itu, tidak ada tindak euthanasia karena sebenarnya pasien
telah meninggal dunia dengan tidak berfungsinya otak, walaupun (mungkin)
pernapasan dan detak jantungnya masih ada (karena fungsi otonomnya). Dalam
kaitan ini, penting sekali menentukan kriteria mengenai mati otak/batang otak
berdasarkan pengetahuan iptek.
2. Pasien menolak perawatan atau bantuan medik terhadap dirinya. Sebagaimana telah
disinggung di atas, KUH Perdata telah mengatur tentang perikatan atau perjanjian.
Demikian juga dengan syarat-syarat sahnya perjanjian tersebut. Salah satu syarat
yang harus dipenuhi, menurut pasal 1320 KUH Perdata, ialah kehendak bebas.
Artinya, perjanjian atau perikatan itu bebas dari paksaan, tipuan, atau salah
pengertian. Selain itu, suatu tindakan yang dilakukan tanpa izin pasien dapat
dikategorikan sebagai penganiayaan sebagaimana diatur dalam pasal 351 KUHP.
Secara umum, dapat dikatakan bahwa dokter tidak berhak melakukan tindakan
apapun terhadap pasien jika tidak diizinkan atau dikehendaki oleh pasien tersebut.
Beberapa ahli berpendapat bahwa jika pasien memberi izin seperti ini maka tetap
digolongkan sebagai auto-euthanasia, yang hakikatya adalah euthanasia pasif atas
permintaan pasien. Kategori yang mirip dengan ini adalah euthanasia aktif tidak
langsung , yakni memberikan obat penenag atau penghilang rasa sakit dengan dosis
terapi setiap kali pasien kesakitan. Tujuan utama langkah ini sama sekali bukanlah
untuk memperpendek hidup pasien, melainkan mengurangi atau menghilangkan
penderitaannya, namun dengan efek samping/risiko hidupnya dipersingkat.
3. Berakhirnya kehidupan akibat keadaan darurat karena kuasa tidak terlawan (force
majeure). Keadaan ini sebenarnya telah diatur dalam pasal 48 KUHP. Misalnya, di
suatu RS hanya ada dua buah alat bantu napas (respirator) yang telah terpakai oleh
pasien yang membutuhkan. Jika kemudian datang pasien ketiga yang juga
memerlukan respirator tersebut, dokter harus memilih kepada siapa respirator
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
dipasang. Harus diingat bahwa dokter tidak berhak melepaskan respirator dari kedua
pasien pertama tanpa izin. Seandainya pasien ketiga meninggal karena tidak
mendapat respirator, dokter tidak mungkin disalahkan karena ia berada dalam situasi
darurat dan tidak melakukan sesuatu tindakan yang dapat dihukum.
4. Penghentian perawatan/pengobatan/bantuan medik yang diketahui tidak ada
gunanya lagi. Bagaimanapun juga, ilmu kedokteran tetap mempunyai batas. Hal ini
erat hubungannya dengan kompetensi seorang dokter. Sesuatu yang berada di luar
batas ilmu kedokteran, bukan merupakan kewenangan dokter untuk menanganinya.
Bagi dokter yang bekerja di luar kompetensinya dan apalagi tanpa izin pasien, maka
dapat dikatakan ia telah melakukan penganiayaan terhadap pasien. Yang penting
diketahui, kriteria mediklah yang harus selalu dijadikan pedoman untuk menentukan
apakah suatu langkah pengobatan atau perawatan berguna atau tidak. Tentunya
semua itu berdasarkan pengetahuan, kemampuan, teknologi, maupun pengalaman
yang dimiliki oleh dokter atau rumah sakit tersebut. Dengan demikian, seyogyanya
seorang dokter tidak memulai atau meneruskan suatu pengobatan/perawatan, jika
secara medik telah diketahui tidak dapat diharapkan hasil apapun, walaupun langkah
ini akan mengakibatkan kematian pasien. Penghentian perawatan seperti ini tidak
dimaksudkan untuk mengakhiri atau memperpendek hidup pasien, melainkan untuk
menghindari dokter bertindak di luar kompetensinya. Dapat pula dikatakan bahwa
langkah tersebut mencegah terjadinya penganiayaan terhadap pasien, berdasarkan
pasal 351 KUHP tadi. Dorongan dalam diri dokter untuk selalu berusaha menolong
pasiennya, harus diimbangi dengan sikap rasional terhadap kemungkinan kesulitan
dari segi etika, moralitas, maupun hukumnya.
Penutup
Almarhum Fred Ameln, salah seorang pakar etika dan hukum kedokteran Indonesia,
menyatakan bahwa dalam hal euthanasia tidak akan pernah dicapai kesatuan pendapat etis
sepanjang masa. Namun, hal ini tentu tidak berarti bahwa kita berhenti berupaya mencari
pedoman etika, moral, maupun hukum terhadap masalah euthanasia yang tampaknya akan
sering dihadapi para dokter. Sebagai perbandingan, di AS tercatat 80% dokter menyetujui
dan bahkan pernah mempraktikkan euthanasia negatif dan 18% lainnya menyatakan setuju
terhadap euthanasia serta akan melakukannya jika memperoleh kesempatan.
Yang terpenting sebenarnya adalah "rambu-rambu" etika, moral, dan hukum yang tegas
bagi para dokter, agar diperoleh kejelasan tentang euthanasia. Kemajuan ilmu dan teknologi
masa kini sudah saatnya diantisipasi secara dini dengan rumusan-rumusan etika dan hukum
secara tegas dan bermoral. Langkah yang ditempuh oleh dokter semacam dr. Jack Kevorkian
(yang dijuluki "Doctor Death") di Amerika, seyogyanya sejak dini diantisipasi secara
bijaksana, dengan menetapkan rambu-rambu dan tuntunan etika serta moralitas secara
jelas. Dengan demikian, maksud dan tujuan menolong pasien benar-benar dapat
diwujudkan, sebagai cerminan keluhuran profesi kedokteran dan bukan malah menjadikan
profesi dokter sebagai "monster" pencabut nyawa.
Diakui atau tidak, disukai atau tidak, dan sengaja atau tidak, peristiwa serta masalah
euthanasia hampir selalu dihadapi oleh para dokter ketika bertugas. Rasanya kurang tepat
jika masih saja mengatakan "belum waktunya" atau "belum saatnya" membicarakan
tentang etika, moral, dan khususnya hukum yang berkaitan dengan euthanasia. Akhirnya,
perlu kiranya direnungkan kutipan filsafat dari George Santayana berikut ini: "If not we, then
who? If not now, then when?"
Radang selaput otak dan sumsum tulang belakang adalah radang selaput otak bakterial
yang ditimbulkan oleh kokus radang selaput otak, berjangkit terutama pada musim dingin
dan musim semi, menular melalui udara dan ludah.
Radang selaput otak dan sumsum tulang belakang yang menyebar di Tiongkok pada tahun
1960-an terutama adalah jenis kelompok A. Seiring dengan semakin bertambahnya
komunikasi internasional, bertambah pula kemungkinan penyebaran masuk dan keluarnya
penyakit tersebut. Selama beberapa tahun ini, dilaporkan adanya kasus radang selaput otak
dan sumsum belakang kelompok C di Tiongkok dan penyebaran secara lokal, dengan tingkat
kematian yang tinggi. Dibandingkan dengan ensefalomielitis epidemik kelompok A yang
lebih sering ditemukan sebelumnya, kelompok C lebih mudah penyebarannya, lebih tinggi
tingkat penularan latennya, cepat menunjukkan gejala penyakit dan tinggi tingkat
kematiannya. Dalam praktek klinis termanifestasi sebagai tipe eksplosif, dan penderita
meninggal dalam waktu 24 jam.
Gejala penyakit itu sebagai berikut; pada stadium dini gejalanya seperti flu. Pasien mula-
mula demam rendah, tenggorokan sakit, kemudian suhu badan naik, takut dingin, kepala
pening, muntah-muntah, pada selaput lendir kulit muncul ruam kulit yang besarnya tidak
sama dan penyebarannya tidak rata. Ketika penyakitnya menjadi berat terjadi gejala sakit
kepala yang hebat, muntah yang sering dan menyembur, takut cahaya, mania, nyeri dan
kaku di bagian belakang leher, kalau tidak segera diberi pertolongan, kemungkinan pasien
akan meninggal dalam waktu 24 jam, bagi bayi dan anak yang menderita penyakit tersebut
lebih berbahaya.
Ensefalomielitis epidemik merupakan penyakit yang menular terutama melalui air ludah
lewat saluran pernapasan, daya hidup bakteri di luar badan sangat lemah, maka kecil sekali
kesempatan menular melalui sentuhan tidak langsung antara barang-barang keperluan
hidup sehari-hari. Diplokok hidup membenalu di dalam hidung atau selaput tenggorokan
penderita atau orang sehat, dam ketika batuk, berbicara atau bersin, air ludah yang
membawa banyak bakteri tersembur keluar dan mencemari udara, begitu orang sehat
menghirupnya, dalam kondisi menurunnya imunitas tubuh seseorang, diplokok
ensefalomielitis akan memasuki aliran darah melalui saluran pernapasan, kemudian masuk
ke dalam rongga tempurung kepala, mengakibatkan selaput otak mengalami perubahan
radang, dan muncul serentetan gejala klinis. Orang yang sekamar dengan penderita atau
langsung kontak dengan sekresi rongga mulut penderita, misalnya berciuman, mudah sekali
tertular.
Dewasa ini, di Tiongkok telah memasuki musim berjangkitnya penyakit ensefalomielitis dan
penyakit menular saluran pernapasan lainnya, ditambah jumlah pergerakan manusia yang
bertambah secara drastis sekitar Tahun Baru Imlek, mudah mengakibatkan penyebaran dan
penularan penyakit. Cara paling efektif untuk mencegah ensefalomielitis epidemik ialah
melakukan vaksinasi. Akan tetapi, pakar memperingatkan ada 3 kelompok manusia yang
dilarang menerima vaksin ensefalomielitis kelompok A+C, pertama mereka yang
mempunyai sejarah ayan, kejang klonus, penyakit bagian otak dan alergi; kedua, mereka
yang mengidap penyakit ginjal, penyakit jantung serta penderita TBC aktif; ketiga, penderita
penyakit menular akut serta demam. Penderita yang divaksinasi ensefalomielitis kelompok
A+C dalam waktu tiga tahun tak perlu di vaksinasi lagi.
Pakar memperingatkan, orang tua anak harus mempunyai kesadaran tentang pencegahan
penyakit, selama musim berjangkitnya ensefalomielitis sebaiknya tidak membawa anak ke
tempat umum yang padat orangnya, sirkulasi udara ruang kamar harus lancar, baju dan
selimut sering dijemur, mainan anak-anak harus disteril secara berkala. Anak-anak
diharuskan memperhatikan kebersihan dan mengadakan latihan olah raga untuk
meningkatkan daya tahan terhadap penyakit. Kalau kepala terasa pening, demam dan
muncul bintik-bintik pada kulit harus waspada dan segera berobat ke rumah sakit. Kalau
belum divaksinasi, dan sudah ada penderita ensefalomielitis di kalangan orang-orang
sekitar, boleh minum obat anti radang sesuai petunjuk dokter.
Aktivitas sehari-hari yang banyak menyita waktu dan intensitas tinggi dari pikiran, perasaan,
serta tubuh tanpa kita sadari kian hari membuat kekuatan diri kita melemah. Itulah
sebabnya relaksasi menjadi penting.
"Aduuuh, bete nih...!!! Badan pegal-pegal pula. Kalau sudah begini, bawaannya mau marah
terus, malas, bad mood," keluh Laras suatu ketika. Bete. Kata dalam bahasa prokem itu
belakangan praktis sering meluncur dari bibir seseorang untuk melukiskan kondisi diri yang
tidak pada performa prima.
Relaksasi untuk mengendurkan urat syaraf dan ketegangan tubuh sebenarnya merupakan
kuncinya. Ke Puncak? Ke Anyer? Ke luar kota? Atau ke luar negeri? Sayangnya, kondisi
kebugaran sering kali tidak bisa berkompromi dengan timing kesibukan sehari-hari untuk
mengambil cuti atau bahkan untuk sekadar menghabiskan week-end guna relaksasi.
Mau tahu bagaimana langkah mudah mencapai titik kebugaran Anda kembali dalam waktu
singkat dan tanpa harus bingung mengambil cuti di tengah kesibukan mengejar dead line
Anda?
Relaksasi jiwaraga jawabannya. Apa sebenarnya relaksasi jiwaraga itu? Yang dimaksud
relaksasi jiwaraga adalah selain raga (fisik) kita yang dilatih untuk rileks, juga unsur jiwa
kita, yaitu nalar (pikiran) yang artinya otak tidak memerintah tubuh.
Menurut professional trainer terapi penyehatan aura Lianny Hendranata, relaksasi terjadi
bila badan kasar yang terdiri dari tiga unsur jiwa istirahat. Tiga unsur jiwa tersebut terdiri
dari alat gerak (otot), alat cerna (usus, paru), dan alat pikir (otak).
"Berarti, kalau keadaan tenaga luar dalam kondisi istirahat, maka keadaan ini disebut
keadaan alfa atau Alpha State yang juga dinamakan hypnostate," ujar wanita yang sembuh
dari kanker leher rahim lewat penyehatan aura ini.
Manusia, kata dia, diciptakan dengan kelebihan yang sempurna dibanding dengan makhluk
hidup lainnya, namun acap lupa menjaga keseimbangan aspek dirinya. Manusia adalah
makhluk rohani, berjasmani kasar (fisik), serta berjasmani halus atau tubuh bioplasmik
(aura).
Aura yang sehat memberi ketenangan batin, juga mengharmoniskan interaksi dengan
sesama, sehingga penting untuk memperbaiki medan aura untuk meraih sukses dalam
kesehatan, bisnis, dan relasi.
Aura menjadi lemah dan tidak mampu melindungi tubuh fisik, kala seseorang dalam
keadaan sakit fisik dan psikis atau stres berkepanjangan.
Aura bisa disehatkan dengan berbagai cara, yang paling mudah adalah dengan perasaan
yang tenang dan relaks dengan menyeimbangkan tiga unsur jiwaraga yaitu: alat gerak, alat
cerna, alat pikir.
Relaksasi tiga unsur jiwa raga tersebut bisa digunakan untuk menyehatkan aura, sehingga
tubuh fisik mendapat energi elektromagnetik yang optimal.
"Dan menjadikan diri tampil bugar dan tentu saja menarik, sebab orang yang sehat fisik
maupun auranya, senantiasa menampilkan pesona tersendiri," lanjut penulis buku
Pengalamanku: Melepaskan Diri dari Kanker dengan Menyehatkan Aura dan Kala Dua
menjadi Satu ini.
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
3. Penggantian Injap Pengantian satu atau lebih injap jantung sebagai rawatan
Jantung (Heart Valve kepada penyakit injap jantung. Pembetulan atau
Replacement) pembaikan injap jantung dan valvotomi adalah
dikecualikan
i Perpindahan pergerakan
Keupayaan untuk bergerak dari satu bilik ke satu
bilik berdekatan, atau dari satu sudut yang lain di
dalam ruang bilik, atau naik atau turun daripada
katil atau kerusi tanpa memerlukan bantuan fizikal
daripada orang lain.
iii Pemakaian
Merujuk kepada keupayaan untuk memakai atau
meninggalkan pakaian sendiri tanpa bantuan orang
lain.
iv Ke tandas
Keupayaan untuk masuk dan keluar tandas tanpa
bantuan orang lain dan lain-lain penjagaan diri yang
berkaitan seperti mandi.
v Makan
Keupayaan untuk menyuap makanan yang
tersendiri dengan sendiri tanpa dibantu.
12. Pollomielitis Diagnosis pasti oleh Pakar Perunding Neurologi (Kaji saraf)
berkenaan jangkitan kuman polio yang menyebabkan
penyakit yang boleh membawa kelumpuhan yang mana ia
dibuktikan oleh kerosakan fungsi motor atau sistem
pernafasan yang lemah. Kes yang tidak melibatkan
kelumpuhan adalah tidak layak mendapat manfaat ini.
13. Multiple Sclerosis Pengesahan oleh Pakar Perunding Neurologi (Kaji saraf)
diperlukan bagi mengenal pasti penyakit Multiple Scelerosis
disokong oleh bukti yang klinikal yang menghasilkan defisit
neurology dengan tanda-tanda yang melibatkan saraf
optik. Stemotak (Brain stem) & saraf tunjang (Spinal cord),
bersama-sama dengan ketidakupayaan koordinasi di antara
fungsi motor dan deria yang berlanjutan selama enam (6)
bulan.
14. Sindrom Apallik Kematian keseluruhan sel-sel pada lapisan luar otak (Kortex
otak), yang mana pangkal otak adalah sempurna dan tidak
rosak. Pengesahan pakar Perunding Neurologi (Kajisaraf)
diperlukan bagi diagnosis penyakit tersebut. Penyakit ini
mestilah didokumentasikan secara perubatan sekurang-
kurangya tiga puluh (30) hari.
i Perpindahan pergerakan
Keupayaan untuk bergerak dari satu bilik ke satu
bilik berdekatan, atau dari satu sudut yang lain di
dalam ruang bilik, atau naik atau turun daripada
katil atau kerusi tanpa memerlukan bantuan fizikal
daripada orang lain
iii Pemakaian
Merujuk kepada keupayaan untuk memakai atau
meninggalkan pakaian sendiri tanpa bantuan orang
lain.
iv Ke tandas
Keupayaan untuk masuk dan keluar tandas tanpa
bantuan orang lain dan lain-lain penjagaan diri yang
berkaitan seperti mandi.
v Makan
Keupayaan untuk menyuap makanan yang
tersendiri dengan sendiri tanpa dibantu.
18. Hilang Upaya Melihat Kehilangan keupayaan kekal dan keseluruhan untuk
melihat menggunakan kedua-dua belah mata samada dari
penglihatan yang diperbetulkan (Corrected vision) atau
tidak (Uncorrec vision). Bukti yang dapat diterima
mengesahkan hilang upaya melihat mestilah diserahkan.
22. Anaemia Aplastik Kerosakan pasti pada sumsum tulang yang disahkan oleh
Pakar Perunding Haematologi (darah) sebagai anaemia
aplastik yang mengakibatkan anaemia, pengurangan
bilangan neutrophil (Sel darah putih) dalam darah
(neutropenia) dan pengurangan bilangan platelet dalam
darah (thrombocytopenia) yang memerlukan sekurang-
kurangnya salah satu daripada rawatan-rawatan berikut;
i. Transfusi darah
ii. Agen peransang sum-sum
iii. Agen imunosupresif
iv. Pemindahan sumsum tulang
24 Kelecuran Utama Merujuk kepada luka terbakar Tahap Ketiga yang meliputi
sekurang-kurangya 20 % bahagian permukaan badan
26 Kerosakan Renal (Buah Kerosakan renal pada peringkat akhir yang dilihat sebagai
Pinggang) kerosakan kronik yang kekal pada kedua-dua buah
pinggang yang mengakibatkan ketidakfungsian, dimana
akibatnya rawatan dialisis yang rutin atau pembedahan
pemindahan renal diperlukan
Demikian mantan Presiden AS Ronald Reagan (93) mengakhiri suratnya yang ditujukan
kepada rakyat Amerika 10 tahun lalu.
Dalam surat dengan tulisan tangan tertanggal 5 November 1994 itu, Reagan mengatakan
dirinya telah dinyatakan mengidap penyakit Alzheimer.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada rakyat Amerika, yang telah memberikan
kehormatan besar dengan mengijinkannya melakukan pengabdian sebagai presiden dalam
dua periode sekaligus dari tahun 1981 sampai 1988.
Alzheimer yang menggerogoti Reagan memang penyakit maut. Penyebabnya belum
diketahui, mungkin berasal dari faktor genetik, mikroba, infeksi, keracunan, ketidaknormalan
perut, atau kerusakan disebabkan zinc.
Penyakit yang biasa menimpa orang berusia 70 tahun ke atas ini belum ada obatnya dan
akan berkembang terus dengan kerusakan otak yang tak bisa diobati. Ditandai dengan
kehilangan ingatan secara bertahap, disorientasi, perubahan kepribadian dan penderitaan
fungsi-fungsi kognitif. Alzheimer dianggap penyebab utama senile dimentia (semacam
pikun). Akibatnya, orang akan pikun, semakin pikun, dan pikun.
Beberapa tahun setelah Reagan mengumumkan dirinya terkena penyakit pikun tak
tersembuhkan itu, ia masih bisa menghabiskan waktunya beberapa jam setiap hari di
kantornya di distrik Century City, Los Angeles, atau bermain golf, berjalan sepanjang pantai
dengan pengawal-pengawalnya dari Dinas Rahasia AS.
Namun sejak tahun 2000, hal itu tak lagi bisa dilakukannya. Reagan, menghabiskan hari-
harinya dalam perawatan istrinya, di rumah mereka di St Cloud Road, kawasan Bel Air.
Ketika ditanya, apakah Reagan mengenali istrinya, Nancy dalam wawancara dengan stasiun
televisi CBS dalam acara "60 Minutes II" ketika itu mengatakan tidak tahu.
Dokter pribadi Reagan, John Hutton dalam pernyataannya Maret 2000 bahkan meragukan
apakah Reagan masih bertahan hidup sampai lewat tahun 2000.
Prediksi dokter Hutton tersebut beralasan. Dalam laporan yang diungkapkan kepada publik
April 2004 disebutkan wanita yang baru didiagnosa menderita Alzheimer rata-rata bertahan
hidup 5,7 tahun, sedangkan penderita pria hanya mampu bertahan sampai 4,2 tahun
kemudian.
Namun, Reagan yang meninggal 5 Juni 2004 mematahkan semua prediksi tersebut. Ia hidup
sampai 10 tahun terhitung sejak pertama kali didiagnosis menderita Alzheimer. Artinya,
Reagan bertahan lebih lama dari yang diperkirakan dokter pribadinya atau 5,8 tahun lebih
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Sayangnya, meski mampu bertahan begitu lama hilangnya daya ingat Reagan merusak
kebahagiaan yang seharusnya terjadi pada saat-saat penting, seperti peringatan ulang
tahun perkawinannya ke-50 yang jatuh tanggal 4 Maret 2002. Ia pun tak menyadari
kepergian putrinya Maureen Reagan (60), buah perkawinannya dengan aktris Jane Wyman,
yang meninggal 9 Agustus 2001 setelah berjuang melawan penyakit melanoma, kanker kulit
yang mematikan.
Satu dari lima orang di dunia berusia lebih dari 80 tahun menderita kepikunan. Sejumlah
pasien hidup dengan penyakit ini selama bertahun-tahun atau meninggal karena sebab-
sebab tak pasti.
Pada stadium ringan penyakit Alzheimer akan menunjukkan kelambanan daya ingat, yang
paling menonjol berupa kelambanan mengingat-ingat sesuatu (nama orang, benda atau
peristiwa) baru (delayed recall). Kelambanan ini dalam waktu singkat disusul oleh
penurunan daya ingat.
Lambat laun terdapat kesulitan dalam berbahasa terutama gramatika dan semantik serta
gangguan visuosspasial berupa disorientasi waktu dan tempat sehingga ada ancaman untuk
orang tersesat. Gangguan personalitas terutama dimulai dari menurunnya inisiatif dan hobi.
Proses penyakit otak dengan gejala-gejala tersebut berlangsung sangat progresif dan
tampak dalam waktu sekitar enam bulan.
Oleh karenanya perlu diwaspadai jika orang mulai sering lupa, saat bicara artikulasi dan
kelancarannya berkurang, sering mengulang, salah mengerti, sulit mengikuti pembicaraan.
Pada fase lanjut, bicara mulai tak teratur, kehilangan keterampilan, misalnya tak bisa
memegang sesuatu, tak mampu berpakaian, walau tak lumpuh. Penderita mulai tak
mengenal orang dan lingkungan, seringkali kepribadiannya berubah, misalnya menjadi
apatis, mudah tersinggung. Akhirnya, penderita tak bisa meninggalkan tempat tidur sampai
meninggal.
Penyakit Alzheimer mempunyai beberapa faktor risiko. Usia lanjut adalah faktor risiko
utama, selanjutnya adanya riwayat demensia atau sindrom Down pada salah satu anggota
keluarga, ada riwayat cedera kepala (antara lain petinju), ada riwayat hipotiroidi atau
depresi.
Lingkungan juga dapat menjadi faktor risiko antara lain kandungan aluminium dalam air
minum. (Reuters/zrp)
Menjadi tua merupakan anugerah. Itu artinya Tuhan memberi kepercayaan pada diri kita
untuk menikmati hidup lebih panjang. Namun, anugerah yang sangat luar biasa itu tak akan
berarti apa-apa jika harus dilalui dengan kepikunan (dimensia) yang kini makin melanda
kalangan tua, tidak saja di Indonesia tetapi juga masyarakat dunia. Padahal, kepikunan itu
bisa diperlambat loh!
"Dengan pola hidup yang sehat sejak muda, ketika ia memasuki hari tua tidak segera
mengalami kepikunan dan masih dapat mandiri, bahkan produktif," kata dr Achmad Sujudi
dalam sebuah seminar yang diselenggarakan Yayasan Pelita Usila, di Jakarta, Sabtu (15/5).
Saat ini jumlah penduduk usia lanjut (diatas 60 persen) sekitar 7 persen, namun angkanya
diperkirakan akan meningkat terus yang mana pada tahun 2010 mendatang jumlahnya akan
menyamai jumlah balita (dibawah usia 5 tahun) sekitar 11 persen atau 21 juta jiwa.
Peningkatan jumlah penduduk lansia akan berdampak pada pengeluaran di bidang
kesehatan, karena bertambahnya penyakit yang berhubungan dengan proses penuaan di
otak yaitu penyakit kepikunan.
"Masalah kepikunan perlu mendapat perhatian karena tercatat ada sekitar 15 persen
penduduk lansia yang menderita penyakit itu. Angka ini sungguh di luar dugaan mengingat,
selama ini kita hanya fokus pada penyakit-penyakit degeneratif seperti kanker, jantung,
reumatik, osteoporosis dan diabetes melitus atau kencing manis," katanya.
Hal senada dikemukakan pula dr Silvia F Lumempouw dari divisi Neurobehaviour FKUI/RSCM.
Katanya, problema itu tidak saja dialami Indonesia tetapi juga negara-negara maju.
Berdasarkan penelitian di Amerika dan Eropa Barat, menunjukkan, hampir sebagian besar
kepikunan yang melanda kalangan tua di negara tersebut disebabkan penyakit Alzheimer,
sedangkan kepikunan vaskuler akibat penyakit pembuluh darah di otak sebesar 20-30
persen. Di Jepang dan Cina, kondisi terjadi sebaliknya, kepikunan vaskuler justru angkanya
tinggi mencapai 50-60 persen, dan sisanya akibat penyakit Alzheimer.
"Kepikunan bisa juga terjadi akibat cedera otak, infeksi otak, keracunan, kekurangan zat-zat
nutrisi, gangguan oto-imun, gangguan metabolik dan endoktrin, stress, penyakit degenerasi
otak seperti penyakit Pick, dimensia kortikobasal, palsi supranuklear progresif," ujarnya.
Menurut dr Silvia, kepikunan yang disebabkan penyakit degenerasi otak berlangsung secara
lambat dan akan semakin memburuk. Sementara kepikunan yang disebabkan oleh faktor
lain dapat dicegah perburukannya bila faktor risiko penyebabnya dapat diatasi. "Gangguan
kongnitif pada kepikunan tergantung pada penyebab dan tingkat kerusakan di otak. Kondisi
ini bisa menyebabkan perubahan tingkat laku mulai dari yang sederhana hingga
mengganggu yang bisa menimbulkan kelelahan fisik bagi yang merawatnya," ucapnya.
"Saat ini penyebabnya belum diketahui, demikian pula pencegahan dan pengobatannya.
Namun, telah ada kemajuan untuk mengurangi gejala itu dan memperbaiki fungsi
kemampuan otak yang menurun serta perawatannya di rumah," tutur dr Silvia yang
meminta segera berobat ke dokter bila ada salah stau keluarganya yang memiliki ciri-ciri
jadi mudah lupa, kesulitan mengikuti perintah dan melakukan kegiatan sehari-hari seperti
berbelanja, memasak, gangguan penilaian, kebingungan, gelisah, mudah curiga, halusinasi
suara, penglihatan dan penciuman serta kehilangan kemampuan untuk mengurus diri
sendiri.
Senam Otak
Menurut dokter ahli saraf dari FKUI/ RSCM, dr Adre Mayza, ada sejumlah cara untuk
memelihara dan menjaga kesehatan otak. Pertama, mempertahankan keutuhan struktur
otak melalui olahraga. Karena melalui kegiatan olahraga akan tercapai suplai oxigen dan
darah yang cukup ke seluruh tubuh. Kedua, pentingnya mengkonsumsi nutrisi seimbang dan
sejauh mungkin menghindari penyakit-penyakit yang terkait dengan gangguan otak.
"Keutuhan struktur otak saja tidak cukup untuk memelihara otak secara keseluruhan karena
itak adalah organ yang fungsional. Bagaimana mengoptimalkan fungsi-fungsi otak, dengan
cara memaksimalkan fungsi dasar dan fungsi luhur otaknya," katanya.
Bentuk kegiatan yang dapat memaksimalkan fungsi otak, disebutkan dr Adre Mayza, ada 3
kelas yang disesuaikan dengan hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologi dan
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
pemeriksaan neurologi khusus. Kelas A yang disebut Brain Learning yang ditujukan untuk
orang-orang yang belum mengalami fungsi fisik dan fungsional otak.
Selain itu, ada kelas B Brain Exercise yang ditujukan kepada orang-orang yang mengalami
salah satu gangguan dari fungsi dasar dan fungsi luhur. Sedangkan kelas C adalah Brain
Rehabilitation yang ditujukan bagi orang-orang yang mengalami fungsi sosial.
Ia menilai perlunya para perempuan/ laki-laki paruh baya rajin melakukan kegiatan yang
menyelaraskan gerak dan pernapasan. Gerakan-gerakan tersebut melibatkan berbagai
fungsi orak yang bisa diambil dari tarian-tarian dari berbagai wilayah Nusantara. Selain itu,
sering-sering pula menggunakan dan melibatkan fungsi dasar otak seperti fungsi gerak,
rasa, menelan, mendengar, sistem pencernaan, pernafasan, peredaran darah/pembuangan.
Dan kegiatan yang tak kalah penting adalah bagaimana melibatkan fungsi luhur otak seperti
berpikir, belajar, emosi, berbahasa dan berprilaku. Mengisi teka teki silang (TTS) merupakan
salah satu cara menjaga daya ingat yang bisa dilakukan para lansia, selain juga
menggambar maupun mendongeng. "Termasuk kegiatan-kegiatan yang memberi
pendalaman spiritual sehingga hari tuanya bisa dijalaninya dengan lebih baik," tandasnya.
Selain faktor genetik, kecerdasan seorang bayi atau anak juga tergantung pada faktor
lingkungan. Di antaranya, nutrisi yang baik, imunisasi, dan stimulasi atau rangsangan.
Bayi yang mendapat rangsangan secara tepat dan berkesinambungan tentu akan
mempengaruhi perkembangan otaknya. Dengan begitu diharapkan perkembangan fisik,
mental, dan intelektualnya akan melampaui kemampuan dasar atau potensi genetiknya.
PENELITIAN membuktikan bahwa pengalaman dan rangsangan yang diterima pada tahun
pertama kehidupan akan berpengaruh pada perkembangan dan fungsi otaknya di kemudian
hari.
Kartini Sapardjiman, Ketua Senam Otak Indonesia, mengatakan, kecerdasan bayi juga bisa
dioptimalkan dengan senam otak. Senam otak adalah latihan yang terangkai atas gerakan-
gerakan tubuh yang dinamis dan menyilang. Senam ini mendorong keseimbangan aktivitas
kedua belahan otak secara bersamaan. Diharapkan, potensi kedua belahan otak akan
seimbang sehingga kecerdasan anak pun menjadi maksimal.
"Selama ini banyak orang hanya menggunakan otak kirinya saja sehingga potensi otak
kanannya tidak dimanfaatkan secara maksimal," kata Kartini, dalam seminar "Senam Otak
Ibu Hamil dan Bayi Merangsang Potensi Otak Sejak Dini" yang diselenggarakan atas kerja
sama Klub Brain Gym Omni Medical Center (OMC) Kelapa Gading dan RS OMC Pulomas,
Jakarta.
Pada kesempatan yang sama, ahli anak RS Omni Medical Center, dr Caroline Mulawi,
mengatakan, stimulasi pada bayi bisa dilakukan sejak bayi dalam kandungan, yaitu sejak
usia kehamilan tiga bulan.
"Stimulasi bisa berupa suara dan taktil (rabaan). Dari beberapa penelitian menunjukkan,
bayi yang mendapat stimulasi ketika dalam kandungan memiliki tingkat inteligensia lebih
tinggi 14 poin daripada yang tidak mendapatkan stimulasi," kata Caroline.
Stimulasi harus dilakukan tiap hari pada setiap kesempatan berinteraksi dengan bayi,
misalnya ketika memandikan, mengganti popok, menyusui, menyuapi makanan,
menggendong, mengajak berjalan-jalan, bermain, menonton TV, bahkan menjelang tidur.
Stimulasi harus dilakukan dalam suasana aman, nyaman, menyenangkan, penuh kasih
sayang, dan gembira.
Pada prinsipnya, semua ucapan, sikap, dan perbuatan ibu atau pengasuh yang berulang-
ulang akan terekam dalam otak bayi sehingga akan berisiko ditiru oleh bayi. Apa yang bayi
lihat, dengar, atau rasakan akan menjadi pengalaman baru bagi bayi sehingga dia akan
Gado gado artikel 151
putut_2002@plasa.com
mencoba melakukannya sendiri.
SEJAK tahun 2001 sudah ditemukan senam otak yang bisa mengoptimalkan perkembangan
dan potensi otak. Otak terbagi menjadi dua, otak belahan kanan dan otak belahan kiri. Otak
kanan berfungsi untuk intuitif, merasakan, bermusik, menari, kreatif, melihat keseluruhan,
dan ekspresi badan. Sedangkan otak belahan kiri bertugas untuk berpikir logis dan rasional,
menganalisa, bicara, berorientasi pada waktu, dan hal-hal rinci.
Senam otak dengan metode latihan Edu-K atau pelatihan dan kinesis (gerakan) akan
menggunakan seluruh otak melalui pembaruan pola gerakan tertentu untuk membuka
bagian-bagian otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat.
Senam otak ini bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk bayi. Senam otak pada bayi
sebenarnya sangat sederhana. Contohnya, menggerakkan anggota badan secara menyilang
dengan perantara mainan. Bisa berbentuk robot, boneka, bola, balon, atau apa saja yang
sesuai dengan usia anak. Hal yang penting, gerakan yang dilakukan anak melewati garis
tengah antara tubuh bagian kanan dan tubuh bagian kiri.
Kemampuan belajar paling tinggi tercapai jika dua belah otak, dua mata, dan dua telinga
aktif serta bisa bekerja sama dengan baik. Selain itu, gerak badan juga terkoordinasi dan
seimbang. Pertemuan gerakan yang menyilang ini merupakan pusat dari senam otak.
Senam otak dilakukan melalui tiga dimensi, yakni lateralitas komunikasi, pemfokusan
pemahaman, dan pemusatan pengaturan. Lateralitas komunikasi (dimensi kiri-kanan)
bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan belajar. Gerakannya menyangkut mendengar,
melihat, menulis, bergerak, dan sikap positif. Gerakan-gerakan itu menyerap kemampuan
komunikasi yang lebih cepat.
Misalnya, bola digerakkan ke kiri ke kanan di depan bayi, atau bayi memegang mainan lalu
digerakkan ke kiri ke kanan. Bisa juga mainan yang berbunyi digerakkan ke kiri ke kanan
secara menyilang. Bertepuk-tepuk tangan juga melatih pendengaran bayi. Bayi memegang
jari kita lalu digerakkan ke kiri ke kanan, atau membentuk angka delapan tidur. Apa pun
gerakannya asal berdimensi ke kiri ke kanan.
Prakata :
Sebagai Manusia, kita harus memiliki tiga unsur
dalam kesatuan yaitu, Raga / Tubuh, Jiwa / Roh, dan
Fikiran. Bilamana salah satu unsur ini lenyap atau rusak
maka namanya bukan manusia lagi, tetapi menjadi orang
gila, bila fikirannya rusak, jenazah, bila Roh-nya telah
pergi.
Tubuh, Jiwa dan Fikiran membentuk manusia sempurna
ciptaan Allah SWT, yang pada awalnya berupa manusia yang
sehat. Dalam perjalanan hidupnya, banyak faktor lainnya memasuki dan mempengaruhi
diri manusia yang menyebabkan seseorang menjadi sakit, seperti : stress,
depresi,terganggu jiwanya, hingga merasa menderita......
Atau karena kesibukan bekerja hingga lupa mengurus dirinya, tenggelam dalam
berbagai masalah yang menimbulkan strees yang berkepanjangan hingga menjadi
jenuh, kurang bersemangat, tidak bergairah, semua seakan rutinitas yang
Membosankan......
Hal-hal itu menyebabkan keseimbangan metabolisme dalam tubuh orang itu
menjadi kacau, kepribadian seseorang yang tadinya baik berubah menjadi pemarah,
keras kepala, pemalas, galak, temperamental, hal tersebut bisa menyebabkan rusaknya
tubuh, dan berbagai penyakit merasuki dirinya seperti : sakit kepala, maag, jantung,
darah tinggi, lever, ginjal, gangguan pada organ-organ tubuh, penyakit yang tak
terdeteksi oleh medis, dll.
Tubuh manusia memiliki banyak unsur-unsur penunjang yang menyebabkan tubuh
itu hidup, yaitu : otak, jantung, darah, paru-paru, dan unsur-unsur lainnya seperti ginjal,
hati, lambung, usus, dll. Bilamana salah satu dari unsur pedukung kehidupan itu rusak,
maka tubuhnya terasa sakit. Hidup menjadi beban dan hanya terisi oleh penderitaan....
Selain itu, telah banyak yang mengetahui bahwa manusia ternyata memiliki
kekuatan tersembunyi yang kadang-kala aktif bilamana dalam keadaan terdesak,
misalnya : seseorang bisa melompati pagar yang tinggi pada saat terjadi kebakaran,
pertanyaannya adalah, bagaimana kekuatan tersembunyi yang maha dahsyat itu bisa
digunakan untuk diri kita, memanfaatkannya.
Dengan kekuatan fikiran, dan kemauan yang kuat, maka kekuatan tersembunyi itu
bisa di-aktifkan dan digerakkan untuk menyembuhkan dirinya, agar tubuhnya yang sakit
itu sembuh.***
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
SETIAP orang tua menginginkan anaknya tumbuh sempurna, baik secara fisik maupun
nonfisik. Secara fisik, seorang anak diharapkan tumbuh sehat sesuai tahapan yang sudah
ditentukan para ahli. Selain itu, anak juga diharapkan sehat secara intelektual dan kejiwaan,
bahkan hampir semua orang tua menginginkan anaknya cerdas di kemudian hari.
Tetapi, untuk memperoleh sosok anak yang sehat lahir dan batin tidak bisa instan. Jauh
sebelum kelahirannya harus sudah dipersiapkan. Untuk itulah ketika ibu mulai dinyatakan
positif hamil, dokter atau bidan menganjurkan para ibu untuk memenuhi segala kebutuhan
janin, yaitu gizi yang cukup. Kebutuhan ibu hamil terhadap kalsium meningkat mencapai
50% atau 20 kali lebih tinggi dibandingkan orang dewasa yang jumlahnya 800 mg per hari.
Gado gado artikel 157
putut_2002@plasa.com
Jika kurang terpenuhi, maka janin akan mengambil (menyerap) persediaan kalsium dari
ibunya, sehingga si ibu berisiko mengalami gangguan kerapuhan tulang. Dengan sendirinya,
janin juga mengalami kelainan dalam pertumbuhan tulang maupun pembentukan. Dan, itu
berpengaruh pada saat bayi tumbuh menjadi anak. Karena itu, ibu hamil dianjurkan agar
mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium sejak masa kehamilan awal.
Sumber makanan tersebut antara lain dari tempe, tahu, susu, keju, serealia, teri maupun
udang kering, kacang-kacangan berikut hasil olahannya, ataupun sayuran yang berdaun
hijau.
Selain makanan, saat ini para ibu hamil pun dianjurkan mengikuti senam hamil,
mendengarkan musik, dan lain sebagainya. Semua itu untuk mendukung pertumbuhan
janin, dan mendapatkan bayi yang sehat ketika dilahirkan. Senam hamil dibutuhkan untuk
memperlancar persalinan, karena proses kelahiran yang macet bisa merusak otak, dan
berdampak pada kecerdasan anak kelak. Senam hamil membantu ibu-ibu agar dapat
melahirkan dengan baik dan membantu suplai makanan ke janin.
Begitu juga dengan musik berguna untuk merangsang saraf-saraf kecerdasan di otak. Terapi
musik dapat berguna sebagai relaksasi bagi ibu hamil, stimulasi dini pada janin, menjalin
keterikatan emosional antara ibu hamil dan janinnya, serta dapat membantu ibu-ibu hamil
agar dapat mempertahankan keseimbangan kesehatan jasmani, pikiran, dan emosi. Terapi
musik ini juga dapat menyembuhkan, merehabilitasi, mendidik, melatih anak-anak dan
orang dewasa yang menderita gangguan fisik dan mental atau emosional. Mempersatukan
seni, ilmu pengetahuan, dan emosi seperti perasaan cinta dan kasih sayang, juga dapat
ditimbulkan oleh terapi musik.
Ketika bayi telah lahir, ASI (air susu ibu) adalah makanan paling ideal dan lengkap untuk
bayi. ASI mengandung semua yang dibutuhkan bayi, berimbang dan secara fisiologis
membantu pencernaan bayi. Distribusi energi dari ASI ialah protein 8%, karbohidrat 42%,
dan lemak 50%. Selain mengandung zat-zat gizi, ASI juga mengandung zat-zat non-gizi
untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit.
Zat gizi yang selama ini dikatakan makanannya otak, seperti AA (asam arakhidonat) dan
DHA (asam dukosa heksanoat) sudah terkandung di dalam ASI dan tidak mustahil, pada
masa-masa mendatang akan terungkap kandungan ASI yang sampai saat ini belum
diketahui.
Setiap bayi membutuhkan 2 - 2,2 gr/kg protein yang terdapat dalam ASI, daging, ikan, susu,
telur, dan keju. Karbohidrat juga merupakan sumber energi yang terdapat di dalam produk
nabati seperti beras, kacang-kacangan, buah-buahan, dan umbi-umbian. Glukosa yang
terdapat dalam karbohidrat merupakan sumber energi utama di otak dan menjaga integritas
fungsi saraf.
Bayi juga memerlukan lebih banyak lemak dibanding orang dewasa. Fungsi utama lemak
membantu ketersediaan dan penyerapan vitamin, dan memberikan rasa kenyang pada
pencernaan. Lemak yang mengandung DHA dan AA, berperan sebagai penunjang proses
tumbuh kembang anak, terutama dalam hal kecerdasan. Lemak tersebut bisa diperoleh dari
ASI, susu, mentega, kuning telur, daging, kedelai, dan jagung.
Sedangkan pengalaman dan hal-hal baru akan menyegarkan pikiran Anda. Dan Andapun
terhindar dari penyakit lupa. Bahkan ahli medis mengklaim bahwa pengalaman baru dapat
mencegah penyakit alzheimer's.
- Jangan panik
Saat Anda dilanda stres akibat pekerjaan yang menumpuk atau deadline yang mendesak
atau dalam keadaan yang membingungkan, jangan panik. Atasi kepanikan Anda dengan
bersikap tenang, hirup nafas dalam-dalam dan katakan pada diri sendiri "Don't worry be
happy.." Sikap yang tenang mempengaruhi daya kerja otak Anda.
- Lakukan visualisasi
Lakukan visualisasi yang berhubungan dengan sesuatu yang Anda ingat. Misalnya ketika
Anda mengingat seminar yang akan diselenggarakan besok, bayangkanlah suasana seminar
dengan jumlah peserta sekian dan siapa saja pembicara yang hadir dalam seminar itu.
- Biasakan mencatat
Biasakan mencatat hal-hal penting yang berhubungan dengan janji. Tempelkan catatan
tersebut di meja kerja Anda atau di cermin rumah Anda. Ini merupakan cara yang paling
efektif agar Anda tidak lupa dengan semua janji yang telah Anda buat.
Satu hal lagi yang cukup penting agar daya ingat Anda senantiasa 'fresh' adalah berpikir
positif. Jangan bebani pikiran Anda dengan hal-hal negatif tentang hidup ini dan orang lain.
So Anda akan terhindar dari penyakit kelupaan dini!
Andaian demi andaian yang dicetuskan berhubung kesan buruk telefon selular ini sedikit
sebanyak menimbulkan kegelisahan pengguna.
Kenyataan ini disokong pula dengan beberapa data kes-kes kanser yang semakin meningkat
di sesetengah negara yang banyak menggunakan telefon selular.
Menurut Pakar Kanser, Andrew Davidson dari Hospital Fremantle di Western Australia, daftar
kes kanser di negeri itu menunjukkan kenaikan 50 peratus di kalangan lelaki, 62.5 peratus di
kalangan wanita dalam tempoh 10 tahun sejak 1982.
Ini bermakna data tersebut menunjukkan kadar kes ketumbuhan otak ialah 6.4 bagi 100,000
lelaki dan 4.0 bagi 100,000 wanita.
Penggunaan telefon selular tidak hanya tertumpu di sesebuah negara, malah ia digunakan
secara meluas di negara-negara yang kaya hasil minyak.
Penolong Pengarah Pusat Kanser Hussein Mekki al-Jomaa, Dr. Hussein al-Jazzaf dari Kuwait,
yang turut menyokong kenyataan di atas, memberi amaran bahawa penggunaan telefon
selular boleh menyebabkan sakit kepala, hilang ingatan dan sakit telinga yang serius.
Beliau mendakwa, terdapat pengguna yang mengalami masalah sakit kepala, hilang
ingatan, tidur tidak nyenyak dan masalah pendengaran kronik.
Sehubungan itu, beliau menasihatkan orang ramai supaya tidak menggunakan telefon
selular kecuali jika berada dalam kecemasan dan tidak menggunakannya melebihi 30 minit
dalam satu-satu masa.
Beliau menjelaskan, pancaran gelombang mikro telefon selular ini memberi kesan
sampingan terhadap sistem saraf pusat.
Kajian saintifik ke atas tikus di makmal Kolej Perubatan Wisconsin, Milwaukee, Amerika
Syarikat menunjukkan petanda bahawa penggunaan telefon selular boleh menyebabkan
kanser walaupun ia tidak dapat dibuktikan.
Kajian yang mengambil masa 18 bulan itu mendedahkan tikus dengan pancaran gelombang
radio sama seperti telefon selular. Hasilnya, kebarangkalian tikus diserang kanser adalah
dua kali ganda. Ini merupakan bukti pertama di dunia yang mendapati frekuensi radio boleh
menyebabkan kanser pada waktu-waktu tertentu.
Namun, kajian ini juga tidak mampu mengubah kenyataan bahawa telefon selular tidak
berbahaya kepada kesihatan kerana masih belum ada bukti kukuh.
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Kenyataan yang selama ini digembar-gemburkan oleh pihak-pihak tertentu yang mendakwa
telefon selular punca meningkatnya kes-kes kanser hanyalah satu andaian. Sehubungan itu,
pakar-pakar perubatan menolak dakwaan yang mengatakan bahawa penggunaan telefon
selular sebagai punca bertambahnya kes-kes kanser otak. Ini kerana peningkatan kes-kes
tersebut hanya dikaitkan dengan penggunaan teknologi terkini tanpa satu bukti yang kukuh.
Kajian yang dijalankan terhadap telefon selular menjelaskan standard keselamatan ini
diperoleh selepas beratus-ratus analisis berhubung gelombang radio frekuensi dan
gelombang mikro dijalankan.
Ini kerana pengukuran kekuatan gelombang daripada telefon selular berada pada paras jauh
lebih rendah daripada had yang ditetapkan oleh Jawatankuasa Antarabangsa Perlindungan
Radiasi Tanpa Pengionan (ICNIRP). Kesan buruk atau bahaya radiasi ini bergantung kepada
tenaga, frekuensi dan dos serta keupayaannya menembusi sel atau tisu manusia.
Pakar Bedah Saraf, Jabatan Surgeri, Pusat Pengajian Sains Perubatan, Hospital Universiti
Sains Malaysia (HUSM), Kubang Krian, Dr. Jafri Malin Datuk Abdullah menyangkal dakwaan
tersebut kerana kejadian kanser otak tidak mempunyai kaitan dengan penggunaan telefon
selular.
Kajian menunjukkan kanser otak biasanya disebabkan oleh faktor genetik, mutasi atau
perubahan pada sel-sel Deoxyribonucleic acid (DNA) seseorang seperti pencemaran udara
atau air.
Malah, sekiranya seseorang itu kekurangan oksigen, atau jatuh yang mengakibatkan
pendarahan juga boleh menyebabkan berlakunya kanser otak.
Justeru, katanya tuduhan yang mengatakan bahawa telefon selular mengakibatkan punca
berlakunya kanser otak adalah tidak berasas.
Dr. Malin berkata, jika dibuat perbandingan telefon selular dengan penggunaan telefon biasa
yang digunakan di pejabat-pejabat dan di rumah, ia juga mempunyai frekuensi yang tinggi.
Ramai menyangka alat-alat teknologi terkini seperti telefon selular, ketuhar mikro,
televisyen, bateri kereta, rumah yang berhampiran kabel elektrik sering dikaitkan dengan
kejadian kanser.
Namun, hingga kini tiada bukti kukuh yang dapat menjelaskan bahawa penggunaan alat-alat
yang mengeluarkan frekuensi tinggi ini punca berlakunya kanser.
Sehubungan itu, katanya orang ramai tidak seharusnya meletakkan satu keyakinan
berdasarkan pada satu kajian yang belum pasti kesahihannya.
Katanya lagi, jika telefon selular dikatakan penyebab kanser otak, penggunaan sakarin iaitu
pemanis dan pewarna dalam makanan juga boleh dikaitkan sebagai punca berlakunya
kanser otak.
Namun, kajian tersebut tidak mempunyai satu bukti yang jelas mengatakan bahawa sakarin
yang didapati dalam tomato, air sirap, kicap dan lain-lain lagi penyebab kanser. Jelasnya,
konsep penyakit kanser ini terlalu luas kerana terdapat kemungkinan, mereka yang
menggunakan telefon selular ini meningkatkan risiko mendapat kanser.
Antara risiko yang meningkatkan seseorang itu mendapatkan kanser ialah kemungkinan
mereka juga meminum minuman keras, merokok, tinggal di tempat yang mempunyai
frekuensi yang tinggi dan tidak mengawal pemakanan mereka.
Pakar Perunding Neurologi, Hospital Universiti Kebangsaan Malaysia (HUKM), Prof. Madya Dr.
Raymond Azman Ali turut menyangkal dakwaan tersebut kerana tidak ada satu bukti jelas
mengatakan bahawa frekuensi gelombang telefon selular meningkatnya kanser otak.
Katanya, hingga kini, belum ada lagi keputusan muktamad dari pertubuhan kesihatan yang
menyatakan bahawa telefon selular penyebab meningkatnya kanser otak. Beliau
memberitahu, laporan tersebut hanya cuba mengaitkan data kejadian kanser yang
meningkat tetapi ia bukanlah satu kajian.
''Data-data yang diperoleh juga berdasarkan daripada aduan pesakit yang mungkin secara
kebetulan menggunakan telefon selular.
''Penggunaannya yang agak berleluasa dalam tempoh lima hingga enam tahun
kebelakangan ini tidak dapat dipastikan sejauh manakah kebenarannya bahawa ia
meningkatkan risiko kanser otak,'' katanya.
Sehubungan itu, pengguna tidak perlu panik dengan dakwaan sedemikian kerana ia
hanyalah kaitan tanpa satu bukti kukuh. Kajian menyeluruh berhubung peningkatan
ketumbuhan otak dengan telefon selular masih memerlukan kajian mendalam.
Meskipun, pelbagai andaian dan tuduhan yang dilontarkan pada telefon selular kerana
menghasilkan haba sehingga menjejaskan sel manusia, namun hingga kini tiada sokongan
saintifik.
Apa yang pasti, sehingga saat ini, belum ada saintis yang berani mengesahkan penggunaan
telefon selular boleh menyebabkan kanser.
Source :
http://www.utusan.com.my/utusan/archive.asp?y=1998&dt=0115&pub=utusan_malaysia&s
ec=rencana&pg=ot_03.
Date Source: 01/15/1998
Menggunakan telepon seluler tidak akan menaikan resiko terkena tumor otak khususnya
pada anak-anak. Demikian kesimpulan dari hasil penelitian yang dipimpin oleh Dr Christoffer
Johansen dari `the Danish Cancer Registry`. Namun memang disarankan penggunaan
telepon seluler untuk anak-anak agar dibatasi.
Penelitian dampak penggunaan telepon seluler pada anak-anak ini melibatkan 1000
sukarelawan dan hasil penelitian dipublikasiakn melalui The journal Neurology.
Karena Dr Johansen berkeyakinan tekologi berkembang sangat cepat dan belumlah cukup
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
untuk mendapatkan kepastian apakah telepon seluler aman bagi kesehatan sang pengguna.
Pernyataan tim pimpinan Dr Johansen oini hampir senada dengan tim yang dipimpin oleh Sir
Williams Stewart yang menyatakan bahwa penggunaan telepon seluler pada anak-anak juga
perlu dibatasi.
Secara umum penelitian kedua tim ini menyimpulkan bahwa telepon seluler tidak merusak
kesehatan sang pengguna.
Debat dampak penggunaan telepon seluler atas kesehatan selalu terjadi karena berpangkal
pada satu pijakan yaitu apakah radiasi elektromagnetik tidak merusak kesehatan manusia
khususnya pada otak.
Untuk memastiskan mereka pengguna aktif, tim peneliti juga melakukan pengecekan atas
tagihan telepon seluler setiap bulannya.
Karena hipertensi sejak usia 20 tahun Tati Hosete punya gangguan hipertensi. Gangguan
hipertensi juga dialami Imawati (49). Ima ketahuan mengidap tekanan darah tinggi sejak 2
tahun lalu. Bila sedang kumat, tensinya mencapai angka 170/110. Selama ini obat
antihipertensi yang menemaninya setiap hari.
Beruntung Tati (kini 57 tahun) dan Ima (49) bertemu Armand Archisaputra, terapis senam
otak dan senam tawa di rumah sakit khusus Dharma Graha Serpong. banten, Armand
kemudian mempresentasikan senam tawa. Lewat praktik gerakan senam tawa, Tati dan Ima
merasa gangguan hipertensinya bisa terkendali. Lalu, lewat komunitas senam jantung
sehat, Armand membentuk klub tawa Seuri Euy di tempat tinggal Tatidan Ima. Seuri Euy
sendiri mempunyai arti "ayo tertawa".
Menurut Armand, terapi tawa sama khasiatnya dengan meditasi karena itu sering disebut
juga dengan yoga tawa. "Terapi ini dapat membuat hidup kita lebih sehat, tenang dan
nyaman serta menunjukkan getaran otak pada frekuensi gelombang alfa yang membuat
orang merasa rileks dan santai," tutur bapak bercucu 3 ini. Katanya lagi, terapi tawa adalah
suatu cara untuk menanggulangi stres di dalam hidup dengan cara tertawa alami.
Tertawa alami adalah tawa yang datang dengan sendirinya dari dalam diri kita tanpa
bantuan atau rangsangan dari luar seperti banyolan, joke, nonton dagelan atau lawakan.
Kata Armand, semua orang dari segala usia dapat tertawa alami dengan mengikuti
pelatihan tawa yang terprogram dan berkesinambungan.
Hormon Endorfin
Terapi tertawa mempunya banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Dijelaskan Armand,
manfaat terapi ini antara lain membuat otot wajah menjadi rileks dan awet muda. Terapi ini
juga meningkatkan kekebalan tubuh guna menghindari infeksi, alargi dan kanker. Trtawa
Selain itu, tertawa dapat juga menurunkan tekanan darah tinggi, mencegah serta
mengendalikan penyakit jantung, memperbaiki sirkulasi darah, meningkatkan pasokan
oksigen ke seluruh tubuh dan otak, sebagai penghilang rasa sakit, mempercepat
penyembuhan penyakit, serta menangkal stres.
Manfaat ini pun dialami Tati, setelah ikut senam tawa, ia merasa lebih rileks. Ketegangan-
ketegangan di kepala sirna. Ima pun mengalami hal serupa. Setelah melatih terus-menerus
senam tawa di kub maupun di rumah, badannya terasa lebih segar, persendiannya lebih
lemas, keringatpun mengucur deras ketika menjalani terapi. Hal ini membuatnya terasa
lebih enjoy dan tekanan darahnya selalu 150/90.
Klub tertawa Seuri Euy yang dipimpin Armand masuh tergolong muda. Meski demikian, ia
mengaku banyak mendapat tawaran untuk mengajar di berbagai kota, sebut saja Bandung
dan Cirebon. Armand mengaku selama ini ia mengajar senam otak dan senam tawa pada
guru-guru TK AL Azhar. Armand bekerja sama dengan Dr. Yul Iskandar, Ph.D, pimpinan
rumah sakit khusus (RSK) Dharma Graha, telah melatih sekitar 400 lebih guru.
Escape From Stres
Kata Armand terapi tawa yang diajarkan kepada pasiennya adalah bagian dari program
escape from stress di RSK Dharma Graha, Serpong Banten. Program lainnya adalah senam
otak, meditasi, dan rileksasi. Selama ini terapi tawa lebih banyak diajarkan pada orangtua
yang mengalami stres ketika sedang mengantar anaknya berobat di RSK Dharma Graha.
Sebenarnya kasus yang banyak ditangani di RSK Dharma Graha adalah pasien dengan
ketergantungan obat. "Selain anak-anaknya, orangtua pun ikur diterapi tawa supaya tidak
mengalami stres," katanya sedikit berpromosi soal RSK Dharma Graha.
Saat diterapi tawa, pasien juga diminta saling melihat mata teman-temannya ketika sedang
tertawa. Hal ini merupakan salah satu rangsangan untuk mengajak pasiennya yang sukar
tertawa dapat tertawa lepas. Selain itu, cara ini bisa menambah efektifitas stimulasi dan
menghasilkan tawa yang alamiah.
Namun, terapi tawa bukan berarti tak mempunyai efek negatif pada kasus-kasus tertentu.
Menurut Armand, "Orang-orang yang menderita hernia, wasir parah, penyakit janting
dengan sesak napas, pasca operasi, peranakan turun, hamil, flu, TBC dan gloukoma, saya
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
tidak menganjurkan untuk mengikuti terapi tawa kelompok atau sendiri di rumah. Larangan
itu lebih kepada tekanan-tekanan dalam perut ketika tawa itu sudah dimulai. Terlebih iu
yang sedang hamil, jangan sekali-kali ikut terapi ini. Hal itu akan menimbulkan kontraksi
pada kandungan. Sedang pada penderita TBC< saya kasihan kepada pasien lainnya. Saya
takut ketika mengucapkan lafal "Ha ha ho ho hi hi', kuman TBC akan menyebar ke sekeliling
ruangan."
Kepada setiap pasiennya Armand selalu menganjurkan untuk membentuk klub-klub tawa di
sekitar rumahnya. Ketika klub tawa sudah mulai banyak berdiri, klub tawa Seuri Euy hanya
tinggal mengunjungi saja kegiatan yang sedang berlangsung. Untuk mengikuti terapi
tertawa dengannya, Armand mengenakan biaya Rp 50.000.AYO TERTAWALAH, SEBELUM
DILARANG.
Seseorang hanya perlu melihat dengan seksama pada makhluk hidup untuk mendapatkan
beberapa konsep kerumitan mereka yang sangat luar biasa. Jika anda punya seekor
binatang peliharaan, pertimbangkan kerumitan yang ada didalamnya - membuat "paket
masalah" itu untuk bergerak, bermain, mengingat, menunjukkan tanda-tanda kasih, makan
dan berkembang biak!
Jika itu tidak cukup untuk mengejutkan pikiraan anda, bayangkan diberi tugas untuk
membuat seekor binatang peliharaan hidup yang mirip dari karbon, kalsium, hidrogen,
oksigen, dsb - bagian-bagian unsur dasar binatang.
Jika anda pernah punya seekor binatang peliharaan kesayangan, lumpuh dan mati, anda
mungkin punya pengertian ketidak berdayaan yang mungkin menimpa ilmuwan yang paling
pandai dan berpengalaman ketika dia punya masalah untuk menciptakan kehidupan.
Sebaliknya, alam tidak mempunyai sisi keuntungan yang dibawa manusia pada masalah
tersebut. Di alam, hanya ada zat, energi, waktu, perubahan dan hukum fisika - tidak ada
kekuatan penuntun, tidak ada maksud dan tidak ada tujuan.
Semua makhluk hidup benar-benar rumit. Bahkan "organisme paling sederhana yang hanya
bisa tergantung hidupnya, sel bakteri prokaryote merupakan sebuah karya agung dari
kerumitan miniatur yang membuat sebuah pesawat ruang angkasa terlihat bertekhnologi
rendah."
Hal ini benar-benar nyata bahwa sebuah mesin secara hati-hati dibuat oleh
seorang pembuatnya mencerminkan keberadaan si penciptanya. Sangatlah
bodoh menyarankan bahwa waktu dan kesempatan dapat membuat sebuah
komputer atau sebuah oven microwave atau bahwa bagian-bagian seseorang
dapat membentuk dirinya sendiri menjadi mekanisme yang kompleks ini
mengingat fisik zat itu. Jadi, kehidupan ini jauh, bahkan sangat jauh lebih
kompleks daripada mesin buatan manusia manapun juga.
Semakin para ilmuwan mempelajari kehidupan, semakin mereka terkesan lebih dalam lagi.
Alam penuh dengan design yang rumit dan indah. Sebaliknya obyek buatan manusia yang
nampak kasar dalam penyelesaiannya dan menggambarkan lebih dekat lagi apa yang
mereka pikirkan ( misalnya melalui mikroskop yang kuat), semakin dekat kehidupan dilihat
semakin kompleks dan menakjubkan nampaknya. Ahli biologi terus membuat penemuan
yang menarik bahkan pada tingkat design dan kompleksitas yang lebih besar.
Panet Bumi dipenuhi banyak sekali kehidupan dalam berbagai bentuk, masing-masing
dengan tingkat kerumitan yang hebat. Kaum materialis percaya bahwa kehidupan dalam
semua bentuknya yang menakjubkan hanya terdiri dari atom dan molekul. Mereka percaya
bahwa atom dan molekul ini membentuk jutaan intrik binatang dan tanaman. Pandangan ini
lahir pada masa ilmu pengetahuan terdahulu dan lebih naif saat kerumitan yang ekstrim
dari sistem kehidupan tidak dimengerti.
Bahkan jika alam secara alamiah dapat membangun protein dan enzym digunakan oleh
makhluk hidup, pekerjaan ini tidak akan dilakukan. Perlu waktu yang lebih dari ini untuk
memproduksi kehidupan. Ada sebuah perbedaan yang sangat besar antara memproduksi
blok bangunan dan memproduksi sebuah gedung pencakar langir yang beroperasi penuh
dan melayani bangunan bertingkat 100 dari blok-blok bangunan itu. Bangungan
memerlukan tenaga pembangun; program memerlukan ahli pembuat program.
Hari ini, kebanyakan ilmuwan yakin bahwa kehidupan tidak pernah ada tanpa seorang
pembuat yang sangat pandai.
[ Jika informasi ini berguna, pertimbangkanlah dalam doa untuk memberi sumbangan guna
membantu menutupi biaya-biaya agar menjadikan pelayanan yang membangun iman ini
tersedia bagi Anda dan keluarga Anda! Sumbangan bersifat tax-deductible (di Amerika).
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Lupa tidak hanya dialami orang lanjut usia yang memang daya ingatnya sudah
menurun tapi seringkali penyakit ini dialami oleh orang-orang yang masih
terbilang muda.
Agar anda tidak mengalami kesulitan mengingat sesuatu yang kecil dan sederhana, cobalah
latihan mental berikut ini untuk menajamkan daya ingat anda:
2. Interaksi sosial
Berhubungan sosial dengan teman dan keluarga juga dapat membantu terhindar
dari penyakit lupa. Penelitian bahkan menujukan lebih banyak seseorang berinteraksi sosial,
semakin kecil mereka mengalami kerusakan fungsi kognitif.
4. Olahraga
Olahraga aerobik seperti berenang, jalan kaki dan sepeda dapat memompa oksigen ke
dalam otot dan meningkatkan aliran darah dalam otak sehingga hasilnya otak lebih mudah
mengingat sesuatu.
a. Siapkan agenda atau organizer dekat dengat anda dan segera tulis segala hal penting
termasuk tanggal, sesuatu yang perlu dilakukan dan lain-lain sebelum anda lupa.
b. Dengar baik-baik informasi penting dan buat catatan kecil untuk mengingatkan apa yang
terkait. Kembali sisihkan waktu untuk menuliskannya jika anda perlu.
c. Jika anda harus mengembalikan sesuatu atau memberi seseorang sesuatu, simpan
ditempat yang selalu anda lihat atau dekat sesuatu yang setiap hari anda bawa, seperti
kunci mobil.
Bukan hanya di Bali, konsep "bilingual baby" menumbuhkan bayi dalam dua bahasa
kini sedang jadi trend di AS. Tengoklah ke toko-toko buku, perpustakaan, atau pergi on-
line barang sejenak. Banyak betul produk, mulai dari buku sampai video yang
menawarkan program ini di AS.
SEBAGIAN bahan tersebut merupakan sumber referensi bagi orangtua, sebagian
lagi berupa program singkat-praktis yang dapat dicerna anak. Katakanlah video berdurasi
50 menit yang dirancang untuk memperkenalkan bahasa Portugis untuk anak. Film
singkat ini dikemas menarik, mulai dari pemilihan objek, warna, tema, hingga musiknya,
sehingga perhatian anak tercuri penuh. Sita, seorang anak berumur 1 tahun, sama sekali
tak berkedip memandang anjing yang berguling di atas rumput. Agaknya, ia pun tertarik
pada bunyi atau bahasa baru yang didengarnya, yang menyebut "anjing itu sedang
bermain" dalam bahasa Portugis.
Sekalipun sedang jadi trend, konsep ini memunculkan banyak konsekuensi
kontroversial. Dukungan pada konsep ini lahir dari hasil riset yang menunjukkan bayi
bilingual umumnya lebih kreatif, kemampuan intelektualnya lebih tinggi, pun dalam
problem pemecahan masalah kapasitas mereka konon lebih baik. Di lain pihak, ada yang
menyanggah, menganggap konsep ini sebagai niat ambisius yang hanya akan melahirkan
malapetaka pada anak yang sedang tumbuh. Yang terjadi bukan "bayi jenius", tetapi anak
yang bingung dan terlambat perkembangan bahasanya. "Wong saya yang 35 tahun saja
belajar bahasa Inggeris nggak bisa-bisa, apalagi bayi disuruh belajar dua bahasa, bisa-
bisa stres," kata Nyoman.
Lalu, benarkah ide memperkenalkan dan menumbuhkan anak dalam dua bahasa
adalah hal yang kontraproduktif? Jawabnya tidak. Ketika seorang anak diperkenalkan dua
bahasa, otaknya yang sedang tumbuh tidak pernah menyadari bahwa sesungguhnya ia
sedang mempelajari dua bahasa yang berbeda. Otak menerima keduanya sebagai satu
sistem. Satu bukti yang disodorkan oleh para ahli ialah hasil pemeriksaan otak yang
menunjukkan dua bahasa tersebut disimpan dalam tempat yang sama.
Lebih Kreatif
Proses ini tidak terjadi pada orang dewasa. Katakanlah Nyoman tadi, yang jatuh cinta
pada keindahan bahasa Prancis. Otak akan merekam bahasa yang baru dipelajarinya itu
pada tempat yang berbeda dengan bahasa ibu, yang ia gunakan dalam percakapan
sehari-hari. Melalui ketekunan yang luar biasa, ia dapat saja fasih berbahasa Prancis,
namun prosesnya jauh lebih alot ketimbang anak. Bayi memiliki kapasitas yang luar biasa
dalam pendengaran. Mereka sanggup membedakan perbedaan-perbedaan bunyi, yang
sangat mirip sekalipun, dalam berbagai macam bahasa.
Ketajaman itu tak lagi dimiliki oleh orang dewasa. Ketajaman dalam mendengarkan
perbedaan tinggi suara, warna suara, dan bunyi-bunyi yang sangat tidak familiar dalam
bahasa yang berbeda. Faktor berikutnya ialah struktur mulut, terutama langit-langit yang
sedang tumbuh dan demikian elastisnya pada anak-anak. Karenanya, bayi lahir dengan
kemampuan menirukan segala bentuk bunyi dalam semua bahasa. Namun, begitu satu
atau dua bahasa diserap atau dikuasai, langit-langit pun tumbuh mengadaptasi dengan
bahasa dominan tersebut. Dan kemampuan untuk menirukan segala bentuk bunyi
menjadi terbatas.
Terus, apakah upaya memperkenalkan bayi dengan dua bahasa tidak justru
membingungkan bayi? Jawabnya pun, tidak. Hasil observasi para ahli menunjukkan, ada
kalanya bahasa anak bilingual terdengar bercampur aduk pada awalnya. Mereka kadang-
kadang bingung menentukan bahasa mana yang mesti mereka gunakan, dan kapan
menggunakannya. Namun, percayalah, sambil memperdalam kemampuan berbahasa,
pada usia tiga tahun mereka sanggup menentukan kapan dan dengan siapa satu bahasa
mesti digunakan, begitu sebaliknya dengan bahasa yang satunya. Otak mereka yang
sangat elastis dan mirip plastik sanggup mengatasi problem ini.
Jika memang betul bayi lahir dengan kemampuan menirukan bunyi yang luar biasa,
keuntungan apa yang bisa ditarik dari pengembangan sistem bilingual? Riset
menyodorkan data bahwa siswa yang menguasai dua bahasa atau lebih punya
kemampuan memecahkan persoalan yang lebih tinggi. Demikian pula dengan daya
analisis dan skor akademik mereka. Para ahli juga melaporkan anak bilingual lebih kreatif
karena mereka terbiasa dengan beberapa pilihan atau jalan untuk mengekspresikan
Banyak Pilihan
Upaya apa yang bisa dikerjakan untuk menumbuhkan kemampuan ini? Anak
bilingual tidaklah harus berasal dari perkawinan campur. Menumbuhkan kemampuan
berbahasa Inggris pada anak tidak berarti anak harus besar dan tumbuh di negeri yang
menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa ibu. Terdapat banyak pilihan yang bisa
dikerjakan untuk melahirkan kemampuan ini. Melalui Play Group atau kelompok bermain
dengan anak-anak yang berbahasa lain. Melalui program sekolah yang memperkenalkan
bahasa kedua. Dan, hal ini memang sedang jadi trend.
Banyak Play Group sampai Taman Kanak-kanak (TK) yang kini memasukkan bahasa
kedua dalam kurikulum mereka. Halini diakui AA Dewi Dharmapatni, Kepala TK Handayani
Denpasar Timur. Dari 54 TK di Denpasar Timur, hampir seluruhnya mulai
memperkenalkan bahasa Inggris. Menurut Dewi, salah satu media yang sangat efektif
ialah buku cerita. Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) wilayah Denpasar
Timur telah menerbitkan majalah Kumara Dewata yang memperkenalkan tiga bahasa
yakni Bali, Indonesia, dan Inggris. Tema yang diangkat adalah sesuatu yang simpel dan
hanya bersifat pengenalan. Dewi mencontohkan, seperti pengenalan bagian tubuh
seperti mata, hidung, telinga, kulit, dll. Pun pengenalan lingkungan sekolah atau keluarga
sebagai bagian unit kehidupan terkecil anak. "Tentu dalam dosis yang ringan, sebab
sifatnya hanya pengenalan," lanjut Dewi.
Metode pengajarannya boleh dikata seperti pyramid. Menurut Dewi, jika hanya
mendengar maka akan lupa (puncak pyramid), dengan melihat kita akan tahu (tengah
pyramid), dengan melakukan misalnya si anak sekaligus menggambar mata sambil
mengucapkan "eye"daya ingat terhadap objek menjadi lebih dalam.
Dewi mengingatkan, usia anak 2-7 tahun sebagai "masa peka" dalam
perkembangan bahasa anak. Maka tak berlebihan jika periode ini juga disebut masa
"lapar bahasa", sebab perkembangan bahasa anak sedang demikian pesatnya. Anak
sangat rajin dan banyak bertanya dalam fase ini. Karena itu, kesempatan ini sangatlah
efektif untuk mengembangakan kosa kata dan menumbuhkan kemampuan berbahasa
anak. Selain buku, lagu-lagu asing, acara televisi yang disuguhkan dalam bahasa asing,
berbagai permainan yang menggunakan istilah asing, dapat digunakan sebagai jembatan
perkenalan.
Saat ini penduduk yang berusia lanjut (diatas 60 tahun) di Indonesia terus meningkat
jumlahnya bahkan pada tahun 2005-2010 nanti diperkirakan menyamai jumlah Balita (usia
bawah lima tahun) yaitu sekitar 8,5% dari jumlah seluruh penduduk atau sekitar 19 juta
jiwa. Peningkatan itu seiring meningkatnya umur harapan hidup (UHH) yaitu 67 tahun untuk
perempuan dan 63 tahun untuk laki-laki. Hal ini mencerminkan salah satu hasil dalam upaya
pembangunan kesehatan di Indonesia. Tetapi di sisi lain merupakan tantangan bagi kita
semua untuk dapat mempertahankan kesehatan dan kemandirian para lanjut usia agar tidak
menjadi beban bagi dirinya, keluarga maupun masyarakat.
>Dari jumlah itu sekitar 15% diantaranya mengalami dementia atau pikun, disamping
penyakit degeneratif lainnya seperti penyakit kanker, jantung, reumatik, osteoporosis,
katarak dan lain-lain. Dementia atau pikun adalah salah satu penyakit yang ditandai
gangguan daya pikir dan daya ingat yang bersifat progresif disertai gangguan bahasa,
perubahan kepribadian dan perilaku.
Demikian penegasan Menkes Dr. Achmad Sujudi ketika membuka Seminar "Tua Boleh, Pikun
Jangan" yang diselenggarakan Yayasan Pelita Usila dalam menyambut Hari Lanjut Usia ke-6
di Jakarta tanggal 15 Mei 2004.
Dementia atau pikun perlu dikenali dan dipahami cara pencegahannya melalui pola hidup
sehat seperti makan dengan gizi seimbang, cukup istirahat dan olah raga, tidak merokok
dan lain-lain agar pada saatnya nanti para usia lanjut tidak segera mengalami kepikunan
dan masih dapat mandiri bahkan produktif.
Lebih lanjut ditegaskan semua orang akan mengalami masa tua atau usia lanjut yang secara
alami tidak dapat dihindarkan. Pada usia tersebut akan terjadi kemunduran sel-sel yang
dapat mempengaruhi fungsi dan kemampuan sistem tubuh termasuk syaraf, jantung dan
pembuluh darah. Berbagai masalah yang dihadapi usia lanjut antara lain penyakit yang
biasanya bersifat kronis dan memerlukan penanganan spesialistik sehingga membutuhkan
waktu relatif lama dan biaya tinggi.
Keterbatasan gerak dan kelincahannya serta usia pensiun yang menyebabkan usia lanjut
cenderung menurun dan kemudian akan mempengaruhi mental serta kehidupan sosialnya.
Karena itu para usia lanjut membutuhkan perhatian khusus dari keluarganya dan
masyarakat. Namun kondisi saat ini menyebabkan para anggota keluarga banyak yang
bekerja maupun mempunyai kegiatan di luar rumah menyebabkan para usia lanjut merasa
tersisihkan.
Sesuai dengan status kesehatannya, kondisi ekonomi, sosial, budaya, pendidikan maupun
lingkungannya, usia lanjut mempunyai pola hidup yang berbeda satu dengan lainnya.
Dengan demikian kebutuhan usia lanjut pun dapat berbeda, termasuk kebutuhan
kesehatannya. Mengingat hal itu, perlu dilakukan pengkajian kebutuhan kesehatan usia
lanjut, agar sesuai dengan kebutuhannya.
Selain itu Menkes berharap, LSM atau organisasi masyarakat lainnya yang peduli usia lanjut
seperti Pelita Usila ini dapat mengembangkan ataupun memfasilitasi pembentukan
kelompok usia lanjut binaan sebagai suatu wadah kegiatannya sebagai model kegiatan
dalam rangka peningkatan kualitas hidup usia lanjut.
Di dalam kelompok, usia lanjut dapat saling berdiskusi tentang pengalaman kesehatannya,
saling bertukar pikiran, senam bersama, berdansa/berjoged atau melakukan kegiatan apa
saja yang dibutuhkan. Dengan demikian mereka tidak merasa kesepian dan akan
mendapatkan banyak pengetahuan tentang kesehatan di samping menerima pelayanan
kesehatan secara sederhana yang dilakukan oleh tenaga kesehatan/Puskesmas.
Odag – odag edisi : MIND MANAGENENT 2005
Para usia lanjut yang terpaksa harus tinggal di rumah karena lemah atau pasca perawatan
dan membutuhkan perawatan kesehatan dapat dibantu dengan "Perawatan Kesehatan Usia
Lanjut di rumah" yang biasa dikenal dengan Home Care melalui pemberdayaan keluarga dan
masyarakat.
Sementara itu Ketua Panitia Seminar Drg. Kuswartini M. Suhel menyatakan , seminar yang
diselenggarakan Yayasan Pelita Usila mengenai kepikunan atau dementia ini merupakan
ketiga kalinya. Dalam seminar ke-3 ini akan dibahas 4 topik yaitu Apa yang disebut Pikun
akan disampaikan oleh Prof. Dr. Jusuf Misbach, Sp.S (K), FAAN, Dapatkah Pikun Dicegah oleh
Dr. Abdul Bar Hamid, Sp.S (K), Bagaimana Memelihara Kesehatan Otak oleh Dr. Adre Mayza,
Sp.S (K) dan Bagaimana Merawat Penderita Pikun oleh Dr. Silvia F. Lumempouw, Sp.S (K).
Pada akhir sesi akan diperagakan Gerak Latih Otak.