You are on page 1of 8

Iman Kepada Qadha dan Qadar

Standar kompetensi Meningkatkan iman kepada Qada dan Qadar

Kompetensi dasar; 1. pengertian iman kepada Qada dan Qadar 2. Ciri-ciri orang beriman kepada Qada dan Qadar 3. Fungsi beriman kepada Qadha dan Qadhar Allah SWT 4. Perilaku seseorang yang telah beriman kepada Qadha dan Qadhar 5. Tanda-tanda orang yang beriman kepada Qadha dan Qadhar 6. Perbedaan antara Qadha dan Qadhar 7. Hubungan Qadha dan Qadhar 8. Macam-macam takdir 9. Contoh-contoh qadha dan qadar yang disebutkan dalam Al-quran 10. Contoh Qadha dan Qadhar dalam kehidupan sehari-hari 11.Kesimpulan Menampilakan prilaku yang mencerminkan keimanan kepada Qada dan Qadar : 1. Pengertian Iman Kepada Qadha dan Qadhar a) Menurut istilah qadha adalah keputusan atau ketetapan suatu rencana dari Allah untuk dilaksanakan. Sedangkan qadar adalah rencana yang telah diberlakukan oleh Allah Swt sejak zaman azali, baik yang sudah, sedang maupun yang akan terjadi terhadap semua makhluknya. Qadha menurut bahasa artinya keputusan, dan qadar artinya jangka atau ukuran. b) Menurut bahasa al-Quran kata qadha mempunyai beberapa arti yakni hukum (QS.An-Nisa 65) menghendaki (QS Ali Imran 47), perintah (QS Al Isra 23), memberitakan (QS Al Isra 4) dan menjadikan (QS Fushilat 12), dan kata qadar berarti ukuran (QS Al Qamar 49), ketetapan (QS Al Ahzab 38), dan ketentuan (QS Al Furqan 2). Pada pelajaran kali ini pengertian yang akan dijadikan rujukan adalah ketentuan QS. Al Furqan : 2, yaitu :

Artinya : yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya (Maksudnya: segala sesuatu yang dijadikan Tuhan diberi-Nya perlengkapanperlengkapan dan persiapan-persiapan, sesuai dengan naluri, sifat-sifat dan fungsinya masing-masing dalam hidup)

Iman kepada Qadha dan Qadhar yaitu Percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa qadha dan qadhar datang dari Allah swt. Menurut Imam Al Ghazhali bahwa tidak ada satu kejadianpun di alam gaib atau alam nyata kecuali dengan ketentuan qadha dan qadhar dari Allah swt. Jadi qadha adalah ketentuan atau ketetapan Allah atas segala makhluknya sejak zaman azali yang belum terjadi. Dan qadhar adalah ketentuan Allah yang sudah terjadi. 2. Ciri-ciri orang beriman kepada Qadha dan Qadhar 1. Senantiasa terdorong untuk selalu taat dan menjauhi larangan Allah dan rasulNya 2. Selalu berprasangka baik kepada Allah atas musibah yang menimpa pada dirinya 3. Termotivasi untuk bekerja keras dan berikhtiar dengan maksimal 4. Terhindar dari sifat sombong takabur dan membanggakan diri 5. Tidak mudah berputus asa dalam menghadapi masalah 6. Tidak kufur karena pandai bersyukur 7. Tahan uji karena sabar dalam menghadapi segala ketentuan Allah 8. Memiliki jiwa tawakkal 9. Selalu optimis dalam meraih cita-cita 10. Yakin bahwa segala sesuatu yang menimpa dirinya adalah kehendak Allah semata 11. Qanaah Dan Kemuliaan Diri. 12. Cita-Cita Yang Tinggi. 13. Bertekad Dan Bersungguh-Sungguh Dalam Berbagai Hal. 14. Bersikap Adil, Baik Pada Saat Senang Maupun Susah. 15. Selamat Dari Kedengkian Dan Penentangan 3. Fungsi beriman kepada Qadadan Qadar Allah SWT. Beriman kepada qadadan qadar mempunyai fungsi penting bagi manusia dalam kehipan sehari-hari.Diantaranya: 1) Mempunyai semangat ikhtiar Qada dan qadar Allah SWT tentang nasib manusia rahasia Allah SWT yang yang semata.karna tidak tau nasibnya,maka manusi tidak boleh menunggu dengan pasrah.manusia harus tau nasibnya.bagaimana caranya?yaitu dengan mempajari dan dengan mempraktikkan hokum-hukum Allah SWT.yang telah diberikan kepada manusia. Ikhtar artinya melakukan perbuatan yang baik dengan penuh kesungguhan dan keyakinan akan hasil yang baik bagi dirinya.dengan pemahaman srperti itulah ,seorang muri akan bekerja keras agar biasa sukses,pedagang akan hidup hemat agar usahanya berkembang, dan sebagainya. Allah SWT berfirman;

Artinya:Dan bahwa manusia hanya meperoleh apa yang usahakannya.Dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan(kepadanya).(Q.S.An-Najm,53:3940)

2) Mempunyai sifat sabar dalam menghadapi cobaan Dengan percaya qada dan qadar,manusia akan sadar bahwa kehidupan adalah ujianujian yang harus dilalui dengan sabar.sabar adalah skap mental yang teguh pendirian,berani menghadapi tantangan ,tahan uji,dan tidak menyerah pada kesulitan.Teguh pendirian berarti tidak mudah goyah dalam memagang prisip atau pedoman hidup.berani menghadapi tantangan berarti berani menghadapi cobaan ,penderitaan ,kesakitan dan kesensaraan,.cobaan harus dihadapi dengan tenang,dipikir dengan jernih, dicari jalan keluarnya tampa menyerah pada kesulitan,dan akhirnya diserahkan kepada Allah SWT.Allah SWT berfirman:

Artinya: Apakh manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya mengatakan ,kami telah beriman ,dan mereka tidak di uji(Q.S.AL-Ankabut,29:2) 3) Sabar bahwa cobaan adalah qadadan qadar dari Allah SWT Segala yang ada di alam semesta hakikatnya adalah milik Allah SWT dan suatu saat akan kembali kepada Allah SWT. Firman Allah SWT:

Artinya:(Yaitu orang-orang apabila ditimpa musibah,mereka berkataInnalilliahi wa inna ilaihi rajiun.(Q.S. Albaqaraqh,2:156) 4. Tanda-tanda orang yang beriman kepada Qadha dan Qadhar Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat berharga bagi kita dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Hikmah tersebut antara lain: a) banyak bersyukur dan bersabar Orang yang beriman kepada qadha dan qadar, apabila mendapat keberuntungan, maka ia akan bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri. Sebaliknya apabila terkena musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebut merupakan ujian. Firman Allah:

Artinya:dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah( datangnya), dan bila ditimpa oleh kemudratan, maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan. ( QS. An-Nahl ayat 53). b) Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa Orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar, apabila memperoleh keberhasilan, ia menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena hasil usahanya sendiri. Ia pun merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan, ia mudah berkeluh kesah dan berputus asa , karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya adalah

ketentuan Allah. Firman Allah SWT:

Artinya: Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. (QS.Yusuf ayat 87) Sabda Rasulullah: yang artinya Tidak akan masuk sorga orang yang didalam hatinya ada sebiji sawi dari sifat kesombongan.( HR. Muslim) c) Bersifat optimis dan giat bekerja Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang tentu menginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak datang begitu saja, tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu. Firaman Allah:

Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS AlQashas ayat 77) d) Jiwanya tenang Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa mengalami ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa senang dengan apa yang ditentukan Allah kepadanya. Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal, ia bersabar dan berusaha lagi.

Artinya : Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang tenang lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam sorga-Ku.( QS. Al-Fajr ayat 27-30)

5. Perilaku seseorang yang telah beriman kepada Qadha dan Qadhar Selalu penuh harapan atas apa yang dikerjakannya baik dalam urusan dunia maupun akherat. Senantiasa menerima apa yang diberikan oleh Allah baik berupa nikmat maupun musibah (cobaan) Jika ia mendapat nikmat dari Allah, maka ia akan bersyukur. Jika mendapat cobaan maka ia akan tabah dan sabar serta mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi roojiuun. Firman Allah dalam QS. Al Baqarah : 156 :

Artinya : (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" [101] (Artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali. Kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil) 6. Perbedaan antara Qadha dan Qadhar Qadha adalah ketentuan dari Allah dari sejak zaman azali sebelum makhluk itu lahir kealam dunia/sebelum makhluk itu diciptakan, sedangkan qadha adalah ketentuan dari Allah kepada makhluknya setelah ada di alam dunia. 7. Hubungan Qadha dan Qadhar Qadha dan qadar adalah sama-sama ketentuan dari Allah SWT, hanya bedanya kalau qadha tidak bisa dirubah sedang qadar bisa berubah dengan ikhtiarnya. 8. Macam-macam Takdir Segala yang terjadi di dunia ini ditentukan oleh Allah SWT sejak zaman azali. Namun pemberlakuan takdir tersebut ada juga yang melibatkan peran makhluknya, oleh karena itu takdir dibagi menjadi dua bagian, yaitu: takdir mubram dan takdir muallaq. 1. Taqdir Mubram, yaitu ketentuan Allah yang mesti berlaku atas setiap diri manusia tanpa bisa dielakkan atau ditawar-tawar lagi. Contohnya : datangnya kiamat, jenis kelamin bayi yang akan lahir, jodoh, usia (kematian). Firman Allah dalam QS. An Nisa : 78:

...
Artinya : Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh

2. Taqdir Muallaq, yaitu ketentuan Allah yang mungkin dapat diubah oleh manusia melalui usaha atau ikhtiar, jika Allah mengizinkan. Contohnya : kepandaian, kekayaan dan kesehatan. Firman Allah dalam QS. Ar Raad : 11 :

Artinya : Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah. Tuhan tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebabsebab kemunduran mereka.


Artinya : Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ... (Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka) 9. Contoh-contoh qadha dan qadar yang disebutkan dalam Al-quran Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini seperti pasang surutnya air laut, bergeraknya angin, hujan, peredaran matahari, bintang, bulan, revolusi dan rotasi bumi dan orbit planet-planet bukanlah terjadi dengan kebetulan, melainkan telah ditentukan hukumnya oleh Allah SWT. Sebagaimana dalam firmannya:

Artinya: Dan matahari berjalan di tempat peredarannya, demikianlah ketetapan yang maha perkasa lagi maha mengetahui (QS. Yasin, 38) Demikian pula manusia tidak boleh hanya duduk berpangku tangan menunggu datangnya takdir tetapi ia harus berusaha, contoh : seseorang yang berbuat maksiat harus bertobat dan mengubahnya dengan ketaatan. Untuk menjadi pandai kita harus belajar, ingin menjadi orang kaya bekerjalah dengan keras serta hidup hemat, untuk menjadi sehat kita olah raga rutin dan menjaga makanan dan kebersihan. Hal ini dapat dibuktikan dengan ikhtiar untuk menentukan takdir tersebut.

10.Contoh qadha dan qadar dalam kehidupan sehari-hari Kita belajar dengan sungguh-sungguh, terus kita berusaha dengan sungguh-sungguh supaya menjadi orang kaya, menjaga dan memelihara kebersihan agar kita sehat Ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan qadha dan qadar 1. Firman Allah dalam QS. Al Hadid : 22 :

Artinya: Tiada suatu bencanapun yang menimpanya dibumi dan tidak pula pada diraimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (lauhil mahfudz) sebelum kami menciptakannya, sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah SWT (QS Al Hadid, 22) 2. Firman Allah dalam QS. Al Baqarah : 156 :

Artinya : (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun (Artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali. Kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil) 3. Firman Allah dalam QS. Ar Raad : 11 :


Artinya : Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri ... Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka) 4. Firman Allah dalam QS. Yasin : 38 :

Artinya: Dan matahari berjalan di tempat peredarannya, demikianlah ketetapan yang maha perkasa lagi maha mengetahui (QS. Yasin, 38) Dengan demikian dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa : a. Tidak ada bencana/musibah baik yang terjadi didunia maupun pada diri seseorang sudah merupakan ketentuan Allah. b. Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum apabila kaum itu sendiri tidak mau merubahnya.

11. Kesimpulan Iman adalah keyakinan yang diyakini didalam hati, diucapkan dengan lisan, dan dilaksanakan dengan amal perbuatan. Kalau kita melihat qadamenurut bahasa artinya Ketetapan.Qadaartinya ketatapan Allah swt kepada setiap mahluk-Nya yang bersifat Azali.Azali Artinya ketetapan itu sudah ada sebelumnya keberadaan atau kelahiran mahluk. Sedangkan Qadar artinya menurut bahasa berarti ukuran.Qadar artinya terjadi penciptaan sesuai dengan ukuran atau timbangan yang telah ditentuan sebelumnya. Qaqda Qadar dalam keseharian sering kita sebut dengan takdir.

You might also like