You are on page 1of 5

Agama Kristen (Protestan)

Perkahwinan Perkawinan dipandang sebagai kesetiakawanan bertiga antara suami, istri di hadapan Allah. Perkawinan itu suci. Seorang pria dan seorang wanita membentuk rumah tangga karena dipersatukan oleh Allah. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Pada prinsipnya makna perkawinan dalam agama Kristen (Protestan) memiliki makna kesamaan, namun dalam ritus dan peraturannya berbeda. Peraturan perkawinan lebih longgar alias tidak seketat dan serumit dalam perkawinan dalam Katolik.

Bila Menikah berarti di persatukan dua menjadi SATU yang mempersatukan adalah TUHAN. Dan apa pun tak bisa menceraikan mereka.

MATIUS 19:16 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

MARKUS 10:9 Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Perceraian Tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Namun pada suatu saat perkawinan akan berakhir karena sebab-sebab tertentu, dan salah satunya adalah karena perceraian. Pada asasnya, menurut agama Kristen sebuah perkawinan hanya dapat putus karena kematian. Perceraian di dalam agama Kristen diperbolehkan atau diizinkan, tetapi tidak pernah ditetapkan sebagai bagian dari rencana Allah atas perkawinan dan bukan merupakan peraturan Allah yang

ditetapkan untuk ditambahkan kepada prinsip perkawinan yang sesungguhnya. Pada kasuskasus khusus, seperti karena alasan perzinahan, seorang beriman menikah dengan orang yang tidak beriman dan kemudian orang yang tidak beriman itu mau bercerai, dan pada kasus kekerasan dalam rumah tangga yang mengancam kehidupan jasmani dan rohani istri dan anak; maka perceraian dapat terjadi Pertama-tama, apapun pandangan mengenai perceraian, adalah penting untuk mengingat kata-kata Alkitab dalam Maleakhi 2:16a: Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel. Menurut Alkitab, kehendak Allah adalah pernikahan sebagai komimen seumur hidup. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia" (Matius 19:6). Meskipun demikian, Allah menyadari bahwa karena pernikahan melibatkan dua manusia yang berdosa, perceraian akan terjadi. Dalam Perjanjian Lama Tuhan menetapkan beberapa hukum untuk melindungi hak-hak dari orang yang bercerai, khususnya wanita (Ulangan 24:14). Yesus menunjukkan bahwa hukum-hukum ini diberikan karena ketegaran hati manusia, bukan karena rencana Tuhan (Matius 19:8) Homoseksualitas Homoseksualitas (Kejadian 19:1-11) Salah satu jenis penyimpangan seks yang ada dalam PL adalah homoseksualitas, yang dapat diartikan sebagai hasrat hubungan kelamin dengan orang yang sama jenis kelaminnya. Karena itulah gejala ini dinyatakan dengan kata Yunani homoos artinya sama.[2] Cerita Alkitab yang paling banyak dikutif berkenaan homoseksual adalah cerita tentang laki-laki Sodom kepada Lot dalam Kejadian 19:1-11. Yang merupakan karya penulis Yahwist.[3] Narasi ini menggambarkan bahwa penduduk Sodom melakukan hal yang jahat di mata

Tuhan, yaitu hasrat untuk melakukan hubungan seks dengan sesama jenis, yang dipratikkan dengan sodomi. Perbuatan homos ex/ lesbian itu dibenci da n dilarang Tuhan. sesuatu yg dilarang dalam perbuatan dosa. Dala m Roma 1:27 dikatakan jelas bahwa lelaki dengan lelaki melakuka n persetubuhanyang tidak wajar (yg wajar ialah suami dan istri), dengan melakukan kemesuman itu. Disini ada disebutkan juga pikiran pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yangt i d a k p a n t a s . Jika dibandingkan dengan Roma 6, bisa dikatakan dan disamakan juga mereka yang telah menyerahkan anggota tubuhnya menja di ha mba kecemaran da n kedurhakaan. Jadi ini bukan persoalan yang tidak merugikan, melainkan soal kewajaran dan kekudusan hidupy a n g T u h a n s u d a h t e n t u k a n . Mengenai orang yang dilahirkan sebagai homo atau lesbi sendiri sebenarnya orang tersebuttidak bisa disalahkan, karena orang tersebut tidak berdaya atas kelahirannya. Bandingkansaja dengan kisah orang yang buta sejak lahirnya dalam Yohanes 9.Mereka yang dilahirkan begitu, bisa saja berarti karena pekerjaan Allah juga harus dinyatakan di dalam dia. Lain sekali denga n orang-orang ya ng ter bawa pengaruh

lingkungannya, ya ngmu n g k i n s e c a r a t i d a k s a da r me r e k a s e b e na r n ya t i d k m e mi l i h s e n d i r i u nt u k me nj a di demikian.Homo dan lesbi bisa menjadi normal dan disembuhkan. Memang sulit sekali hanyacuma didoakan saja, karena hal ini menyangkut keberadaan roh roh jahat yang menguasaimereka.

KDRT

Dalam agama Kristen tidak dikenal istilah perceraian. Oleh karena itu pendeta akan semaksimal mungkin berusaha melakukan mediasi dan proses perdamaian kepada pihakpihak bermasalah. Namun apabila pasangan bermasalah bersikeras untuk berpisah maka

pendeta mempersialakan pasangan bermasalah untuk mencari jalan sendiri diluar agama kristen. Jalan keluar yang dimaksud adalah melalui proses hukum pengadilan

Jika dihubungkan dengan ajaran Etika Kristen, tentang KDRT tidak ada ditemukan. Di dalam Alkitab Perjanjian Baru banyak kita baca tentang ajaranyang berhubungan dengan rumah tangga Kristen yang mengutamakan KASIH. Maka dapat kita lihat bahwa Alkitab banyak sekali mengajarkan kepada setiap keluarga tentang tindakan preventif (pencegahan) agar sebuah rumah tangga hidup dalam damai sejahtera penuh dengan Kasih Kristus.

Hal-hal yang menentukan kebahagiaan sebuah keluarga Kristen sekaligus menjadi anti terjadinya KDRT yaitu :-

Saling menasehati

Saling menghibur

Saling membela

Sabar seorang terhadap yang lain

Saling mengampuni

Saling berbuat baik

Ciptakan suasana sukacita dalam keluarga.

Daftar pustaka

1. Perceraian Kristen Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Atmalib perpustakaan unika atmajaya. Copyright 2007-2008. Available at http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=k&id=41155 2. Penyimpangan Sex k Uputin. Scribed. Copyright 2012 Scribd Inc. available at http://www.scribd.com/doc/28738821/Penyimpangan-Sex-k-Uputin 3. KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) ditinjau dari sudut hukum Negara dan etika Kristen. L a w f i r m b a n g u n , s a m i n o t o & p a r t n e r s . February 15, 2010. Available at http://bangunsiregar68.blogspot.com/2010/02/kekerasan-dalam-rumah-tanggakdrt.html

You might also like