You are on page 1of 27

MAKALAH PRAKTIKUM INSTRUMEN SPEKTROSKOPI PERCOBAAN II INSTRUMEN SPEKTROSKOPI UV-Vis SERTA APLIKASINYA PADA PENENTUAN KADAR NITRIT ( N-NO2

) DALAM AIR MINUM

OLEH NAMA : NIA SASRIA STAMBUK : F1C1 09 042 KELOMPOK : IV (EMPAT) ASISTEN : HARDIN AGUSMAN, S. Si

LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUA ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2011 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penggunaan spektroskopi sebagai sarana penentuan struktur senyawa memiliki sejarah yang panjang. Reaksi nyala yang populer berdasarkan prinsip yang sama dengan spektroskopi. Di pertengahan abad ke-19, kimiawan Jerman Robert Wilhelm Bunsen (1811-1899) dan fisikawan Jerman Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887) berkerjasama mengembangkan spektrometer (Gambar 13.2). Dengan bantuan alat baru ini, mereka berhasil menemukan dua unsur baru, rubidium dan cesium. Kemudian alat ini digunakan banyak kimiawan untuk menemukan unsur baru semacam galium, indium dan unsur-unsur tanah jarang. Spektroskopi telah memainkan peran penting dalam penemuan gas-gas mulia. Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi. Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisa kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi spektroskopi berkembang seiring teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak, tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik seperti gelombang mikro, gelombang radio, elektron, fonon, gelombang suara, sinar x dan lain sebagainya. Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang diserap. Alat untuk merekam spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi juga digunakan secara intensif dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh.Teknik spektroskopi meliputi spektroskopi UV-Vis, spektroskopi serapan atom, spektroskopi infra merah,

spektroskopi fluorensi, spektroskopi NMR, spektroskopi massa. Dalam makalah ini akan saya bahas mengenai salah satu teknik spektroskopi yaitu spektroskopi UVVis serta salah satu aplikasinya yaitu penentuan kadar nitrit dalam sampel air minum. B. Rumusan masalah Rumusan masalah yang perlu dikaji pada praktikum kali ini yaitu : 1. Bagaimana prinsip kerja spektroskopi UV-Vis ? 2. Apa saja instrumentasi dalam spektroskopi UV-Vis ? 3. Bagaimana interpretasi dan pengolahan data spektroskopi UV-Vis ? 4. Bagaimana aplikasi spektroskopi UV-Vis pada penentuan kadar nitrit dalam sampel air minum ? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari praktikum ini yaitu untuk : 1. Mengetahui prinsip kerja spektroskopi UV-Vis. 2. Mengetahui instrumentasi dalam spektroskopi UV-Vis. 3. Mengetahui interpretasi dan pengolahan data spektroskopi UV-Vis. 4. Mengetahui aplikasi spektroskopi UV-Vis pada penentuan kadar nitrit dalam sampel air minum ? BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis Spektroskopi didasarkan pada interaksi radiasi dengan spesies kimia. Berprinsip pada penggunaan cahaya/tenaga magnek atau listrik untuk mempengaruhi senyawa kimia sehingga menimbulkan tanggapan.Tanggapan tersebut dapat diukur untuk menetukan jumlah atau jenis senyawa. Cara interaksi dengan suatu sampel dapat dengan absorpsi, pemendaran (luminenscence) emisi,

dan penghamburan (scattering) tergantung pada sifat materi.Teknik spektroskopi meliputi spektroskopi UV-Vis, spektroskopi serapan atom, spektroskopi infra merah, spektroskopi fluorensi, spektroskopi NMR, spektroskopi massa (Khophar, 2003). Metoda penyelidikan dengan bantuan spektrometer disebut spektrometri. Dengan sumber cahaya apapun, spektrometer terdiri atas sumber sinar, prisma, sel sampel, detektor dan pencatat. Fungsi prisma adalah untuk memisahkan sinar polimkromatis di sumber cahaya menjadi sinar monokromatis, dan dengan demikian memainkan peran kunci dalam spektrometer. Dalam spektrometer modern, sinar yang datang pada sampel diubah panjang gelombangnya secara kontinyu. Hasil percobaan diungkapkan dalam spektrum dengan absisnya menyatakan panjang gelombang (atau bilangan gelombang atau frekuensi) sinar datang dan ordinatnya menyatakan energi yang diserap sampel (Underwood, 1986). Spektrofotometer sesuai dengan namanya merupakan alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorbsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi cahaya secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum sinar tampak yang sinambung dan monokromatis. Sel pengabsorbsi untuk mengukur perbedaan absorbsi antara cuplikan dengan blanko ataupun pembanding (Krisnandi, 2002). Spektroskopi UV-Vis digunakan untuk cairan berwarna. Sehingga sampel yang akan diidentifikasi harus diubah dalam senyawa kompleks. Analisis unsur berasal dari jaringan tanaman, hewan, manusia harus diubah dalam bentuk larutan, misalnya destruksi campuran asam (H2SO4+ HNO3 + HClO4) pada suhu

tinggi. Larutan sample diperoleh dilakukan preparasi tahap berikutnya dengan pereaksi tertentu untuk memisahkan unsur satu dengan lainya, misal analisis Pb dengan ekstraksi dithizon pada pH tertentu. Sampel Pb direaksikan dengan amonium sitrat dan natriun fosfit, pH disesuaikan dengan penambahan amonium hidroksida kemudian ditambah KCN dan NH2OH.HCl dan ekstraksi dengan dithizon (Beran, 1996). Elektron dalam ikatan rangkap dan ganda tiga agak mudah dieksitasikan ke orbital yang lebih tinggi. Suatu transisi * bila sebuah electron pi ditingkatkan dari suatu-dilambangkan dengan orbital bonding-pi ke suatu orbital antibonding pi. Penyerapan energy dalam transisi semacam itu biasanya lebih intensif daripada dalam *. Dalam molekul tergonjugasi (yakni molekul yang memiliki-transisi ikatan-ikatan rangkap berselang seling dengan ikatan rangkap) absorbs bergeser ke panjang gelombang yang lebih panjang (Sastrohamidjojo, 1991).

BAB III PEMBAHASAN A. Prinsip Kerja UV-Vis Spektrofotometer Uv-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Prinsip kerja spektrofotometri UV-Vis adalah interaksi yang terjadi antara energy yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa molekul. Besar energy yang diserap tertentu dan menyebabkan electron tereksitasi dari ground state ke keadaan tereksitasi yang memiliki energy lebih tinggi. Serapan tidak terjadi seketika pada daerah ultraviolet-visible untuk

semua struktur elektronik tetapi hanya pada system-sistem terkonjugasi, struktur elektronik dengan adanya ikatan dan non bonding electron. Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya monokromatik (Io) melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It). B. Instrumentasi Spektroskopi UV-VIS

memiliki instrumentasi yang terdiri dari lima komponen utama, yaitu sumber radiasi, wadah sampel, monokromator, detektor, serta amplifier dan rekorder. Secara umum diagram instrumen UV-Vis, yaitu :

1. Sumber radiasi yang digunakan oleh spektronik 20 adalah lampu wolfram atau sering disebut lampu tungsten dan ada juga yang menggunakan lampu Deuteurium (lampu hydrogen).

Lampu Tungsten atau Wolfram adalah sumber radiasi dengan panjang gelombang antara 350-2500 nm. Kelebihan dari lampu wolfram adalah energy radiasi yang dilepaskan tidak berpariasi pada berbagai panjang

gelombang. Kebaikan lampu wolfarm adalah energi radiasi yang dibebaskan tidak bervariasi pada berbagai panjang gelombang.

Lampu deuterium (hydrogen), lampu ini menghasilkan spectrum kontinu dalam daerah UV yang dihasilkan oleh eksitasi elektrik dan deuterium atau hydrogen pada tekanan rendah dimana sinar timbul karena pemanasan filament dan elektroda logam. lampu deuterium mengandung gas deuterium pada kondisi tekanan rendah dan dihubungkan dengan tegangan tinggi. Ini menghasilkan suatu spektrum kontinu yang merupakan spektrum UV.

2. Wadah sampel yang digunakan disebut sel atau kuvet. Kuvet yang baik untuk spektroskopi UV-Vis yaitu kuvet dari kuarsa yang dapat melewatkan radiasi daerah ultraviolet (< 350 nm). Sel yang baik tegak lurus terhadap arah sinar untuk meminimalkan pengaruh pantulan radiasi. Kuvet harus memenuhi syarat- syarat sebagai berikut :
o o o o o

Tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan semua cahaya. Permukaannya secara optis harus benar- benar sejajar. Harus tahan (tidak bereaksi) terhadap bahan- bahan kimia. Tidak boleh rapuh. Mempunyai bentuk (design) yang sederhana. Pada pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass,

sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak (visible).

3. Monokromator digunakan sebagai alat penghasil sumber sinar monokromatis, kata lainnya adalah menghasilkan radiasi dengan satu panjang gelombang. 4. Detektor berfungsi untuk menangkap sinar yang merupakan sinar terusan dari larutan. Sifat-sifat detector yang ideal, antara lain :
o o o o o

Kepekaan tinggi Perbandingan sinyal dan nosie tinggi Punya respon tetap pada daerah panjang gelombang pengamatan. Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi. Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.

5. Amplifier dan Rekorder berfungsi untuk memperkuat hasil pembacaan detector tadi dalam hal panjang gelombang. Selanjutnya panjang gelombang tersebut di lanjutkan kerecorder untuk mengubah kedalam bentuk sinyal-sinyal listrik dalam bentuk spekrum. Berdasarkan sistem optiknya terdapat 2 jenis spektrofotometer : a. Spektrofotometer single beam (berkas tunggal) Pada spektrofotometer ini hanya terdapat satu berkas sinar yang dilewatkan melalui cuvet. Blanko, larutan standar dan contoh diperiksa secara bergantian. Single-beam instrument dapat digunakan untuk kuantitatif dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang tunggal. Single-beam instrument mempunyai beberapa keuntungan yaitu sederhana, harganya murah, dan mengurangi biaya yang ada merupakan keuntungan yang nyata. b. Spektrofotometer double beam (berkas ganda) Double-beam dibuat untuk digunakan pada panjang gelombang 190 - 750 nm. Double-beam instrument dimana mempunyai dua sinar yang dibentuk oleh potongan cermin yang berbentuk V yang disebut pemecah sinar. Sinar pertama

melewati larutan blangko dan sinar kedua secara serentak melewati sampel, mencocokkan fotodetektor yang keluar menjelaskan perbandingan yang ditetapkan secara elektronik dan ditunjukkan oleh alat pembaca. F. Interpretasi dan Pengolahan Data Analisis Langkah-langkah utama dalam analisis kuantitatif adalah ;

Pembentukan warna (untuk zat yang yang tak berwarna atau warnanya kurang kuat),

Penentuan panjang gelombang maksimum, Pembuatan kurva kalibrasi, Pengukuran konsentrasi sampel. Dengan membandingkan serapan radiasi oleh sampel terhadap larutan

standar yang telah diketahui konsentrasinya dapat ditentukan konsentrasi sampel. Penentuan konsentrasi zat dalam contoh dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu dengan cara kurva kalibrasi dan cara standar adisi.

Cara kurva kalibrasi

Hal pertama yang dilakukan dengan menggunakan cara ini adalah pembuatan deret larutan standar, kemudian diukur serapannya dan dibuat kurvakalibrasi antara konsentrasi dengan serapan. Dengan mengukur serapan sampel dan memasukannya kedalam persamaan garis yang dihasilkan dari kurva kalibrasi, maka konsentrasi sampel akan diketahui.

Gambar kurva kalibrasi

Cara standar adisi. Hal pertama yang dilakukan

adalah menambahkan sejumlah larutan sampel yang sama ke dalam larutan standar. Cara ini menggunakan persamaan Lamber-Beer;

Dimana Ac merupakan absorbansi campuran antara sampel dan standar sedangkan Vx, Vs, Vt adalah volume standar, volume standar dan volume total. Sedangkan Cx dan Cs adalah konsentrasi sampel dan standar. Kurva Ac diperoleh dengan cara mengikuti persamaan di atas. Dimana kurva Ac merupakan fungsi dari Vs dan berbentuk linier. Dengan menggunakan persamaan tersebut juga dapat ditentukan konsentrasi sampel ( Cx ). F. Aplikasi UV-Vis Pada Penentuan Kadar Nitrit dalam sampel Air minum Pada umumnya spektrofotometri UV-Vis dalam analisis senyawa organik digunakan untuk menentukan jenis khromofor, ikatan rangkap yang terkonjugasi dan ausokhrom dari suatu senyawa organik ataupun anorganik kompleks serta untuk menjelaskan informasi dari struktur berdasarkan panjang gelombang serapan maksimum suatu senyawa.

Salah satu senyawa organik yang dapat dianalisis oleh spektrofotometri UVVis ini yaitu nitrit, dimana nitrit ini jika dalam suasana asam (pH 2,02,5) akan bereaksi dengan sulfanisme dan N-1 napthyl ethylene diamnine dihydrocloride membentuk senyawa azo yang berwarna merah keunguan. Warna yang terbentuk ini diukur absorbansinya secara spektrofotometri pada panjang maksimum 543 nm. Pengukuran larutan sampel (air minum) dengan spektrofotometri UV menunjukkan adanya nitrit dengan absorbansinya adalah 0,0191 mg/L. Keberadan nitrit dalam sampel ini dapat dijadikan sebagai parameter indikator pencemaran air. Metoda ini tidak hanya dipakai untuk penetapan kadar nitrit dalam sampel air minum tetapi juga pada sampel air buangan industri dan rumah tanngga. Prosedur dengan spektofotometri ini digunakan untuk pengujian kadar nitrit dalam air antara 0,001 0,100 mg/L. Jika menggunakan kuvet 1 cm dalam penentuan kadar nitrit, maka akan diperoleh kadar nitrit 0,18 mg/L. Untuk meningkatkan ketelitian pembacaan dapat digunakan kuvet yang lebih panjang lintasanya (5 cm 10 cm). F. Kelebihan Keuntungan dari spektrofotometer adalah : 1. Penggunaannya luas, dapat digunakan untuk senyawa anorganik, organik dan biokimia yang diabsorpsi di daerah ultra lembayung atau daerah tampak. 2. Sensitivitasnya tinggi, batas deteksi untuk mengabsorpsi pada jarak 104

sampai 10-5 M. Jarak ini dapat diperpanjang menjadi 10-6 sampai 10-7 M

dengan prosedur modifikasi yang pasti.

3. Selektivitasnya sedang sampai tinggi, jika panjang gelombang dapat ditemukan dimana analit mengabsorpsi sendiri, persiapan pemisahan menjadi tidak perlu. 4. Ketelitiannya baik, kesalahan relatif pada konsentrasi yang ditemui dengan tipe spektrofotometer UV-Vis ada pada jarak dari 1% sampai 5%. Kesalahan tersebut dapat diperkecil hingga beberapa puluh persen dengan perlakuan yang khusus. 5. Mudah, spektrofotometer mengukur dengan mudah dan kinerjanya cepat dengan instrumen modern, daerah pembacaannya otomatis. BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan tujuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Prinsip kerja spektrofotometri UV-Vis adalah interaksi yang terjadi antara energi yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa molekul. Besar energy yang diserap tertentu dan menyebabkan electron tereksitasi dari ground state ke keadaan tereksitasi yang memiliki energy lebih tinggi. 2. Instrumentasi UV-Vis meliputi sumber sinar, monokromator, tempat sampel, detector, amplifier dan rekorder. 3. Analisa kuantitatif dari data UV-Vis meliputi langkah-langkah yakni pembentukan warna, penentuan panjang gelombang maksimum, pembuatan kurva kalibrasi dan pengukuran konsentrasi sampel.

4. Aplikasi spektroskopi UV-Vis misalnya dalam analisis senyawa organik seperti kadar nitrit dalam sampel air minum.

DAFTAR PUSTAKA Beran, J.A., 1996. Chemistry in The Laboratory. John Willey & Sons. Khophar S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta. Krisnandi, I., 2002. Pengantar Analisis Instrumental. Sekolah Menengah Analis Kimia. Bogor. Sastrohamidjojo, H., 1991. Spektroskopi. Liberty. Yogyakarta. Underwood,A.L. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.

http://kimiaiwak.blogspot.com/2011/05/spektrofotometer-uv-vis.html

Spektrofotometer UV-VIS

Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut. Dalam hal ini, hukum Lamber-Beer dapat menyatakan hubungan antara serapan cahaya dengan konsentrasi zat dalam larutan. Di bawah ini adalah persamaan LamberBeer ;

A = - log T = b c Dengan A = absorban, T = transmitan, = absortivitas molar (Lcm-1.mol-1), b = panjang sel (cm), dan c = konsentrasi zat (mol/L). Spektrum absorpsi yang diperoleh dari hasil analisis dapat memberikan informasi panjang gelombang dengan absorban maksimum dari senyawa atau unsur. Panjang gelombang dan absorban yang dihasilkan selama proses analisis digunakan untuk membuat kurva standar. Konsentrasi suatu senyawa atau unsur dapat dihitung dari kurva standar yang diukur pada panjang gelombang dengan absorban maksimum. Dari kurva standar kalibrasi, diperoleh persamaan garis Y = ax + b Dimana Y merupakan serapan dan x adalah konsentrasi unsur atau senyawa. Dengan persamaan garis tersebut dapat ditentukan konsentrasi sampel. Pada spektrofotometer UVVIS, warna yang diserap oleh suatu senyawa atau unsur adalah warna komplementer dari warna yang teramati.Hal tersebut dapat diketahui dari larutan berwarna yang memiliki serapan maksimum pada warna komplementernya. Namun apabila larutan berwarna dilewati radiasi atau cahaya putih, maka radiasi tersebut pada panjang gelombang tertentu akan diserap secara selektif sedangkan radiasi yang tidak diserap akan diteruskan. Beberapa warna yang diamati dan warna komplementer terdapat pada table 1.1. Contohnya adalah, hijau memiliki warna komplementer merah dan akan menyerap radiasi pada panjang gelombang sekitar 700 nm.

Adanya perpindahan elektron dalam atom atau molekul ke tingkat energi yang lebih tinggi merupakan akibat dari antaraksi antara materi dengan sinar elektromagnetik. Besarnya perpindahan elektron sama dengan energi radiasi yang berineraksi dengan molekul. Eksitasi elektron ketingkat energi yang lebih tinggi tergantung pada senyawa penyerapnya (kromofor penyerap). Eksitasi elektron dari tingkat energi dasar ketingkat ketingkat energi yang lebih tinggi melelui dua tahap, yaitu sebagai berikut :

Tahap 1 ( Absorpsi ) = M +hv M* Tahap 2 ( Relaksasi ) = M* M +heat Tahap pertama adalah eksitasi M yang disebabkan oleh absobsi foton (hv) dan memiliki waktu hidup 10-8 - 10-9 detik. Sedangkan tahap kedua merupakan relaksasi M* menjadi spesies yang baru dengan reaksi fotokimia. Serapan pada daerah ultraviolet mengakibatkan eksitasi elektron ikatan.Ikatan-ikatan yang ada dalam spesies dapat dihubungkan dengan puncak absobsi atau panjang gelombang maksimum. Adapun spesies yang mengabsobsi dapat melekukan transisi meliputi ; a) Zat pengabsorbsi yang mengandung elektron , dan n-elektron Zat pengabsorbsi terjadi pada molekul-molekul organik dan sedikit anion anorganik. Senyawa tersebut memiliki elektron valensi yang dapat dieksitasi ketingkat energi yang lebih tinggi sehingga senyawa ini dapat menyerap cahaya yang dipancarkan. Untuk mengeksitasi elektron pembentuk ikatan tunggal diperlukan energi yang cukup tinggi sehingga penyerapannya terbatas pada daerah UV vakum atau pada panjang gelombang lebih dari 185 nm. Sedangkan penyerapan yang terjadi pada daerah yang lebih besar dari daerah UV vakum terbatas pada sejumlah gugus fungsi ( chromofore ) yang memiliki elektron valensi dengan energi eksitasi rendah. Eksitasi elektron n ke orbital * dalam ikatan ganda terjadi pada saat sinar UV-VIS diserap oleh molekul yang dianalisis dan transisi yang terjadi adalah n *. Pada umumnya tingkat energi elektron nonbonding terdapat pada orbital- orbital dan bonding dan antibonding. Penyerapan terhadap radiasi dapat menyebabkan transisi elektron diantara tingkat elektron tertentu. Pada gambar 5.2 dapat dilihat jenis transisi yang mungkin terjadi pada saat analisis, diantaranya *, n *, n *, dan *.

Gambar 5.1 tingkat energi elektron molekul Kromofor Allena ( C6H13CH=CH2 ), pelarut n-heptan merupakan kromofor organik yang memiliki panjang gelombang maksimum 177 nm. Data panjang gelombang tersebut hanya mampu member petunjuk kasar yang digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsional. Hal ini disebabkan posisi maksimum dipengaruhi pelarut serta struktur molekul kromofor. Kromofor dan ausokrom mempengaruhi penyerapan cahaya pada spektrofotometer UV-VIS. Kromofor merupakan gugus yang dapat menyerap sinar UV-VIS, sedangkan ausokrom adalah gugus yang tidak dapat menerap radiasi, tetapi dapat menggeser panjang gelombang maksimum atau meningkatkan max. Berikut adalah tabel gugus-gugus penyerap cahaya pada panjang gelombang UV-VIS

(kromofor). Tabel 1.2 gugus-gugus penyerap cahaya pada UV-VIS (kromofor) :

b) Absorbsi yang melibatkan elekttron d dan f Elektron-elektron pada orbital f menyerap cahaya UV mengkibatkan terjadinya transisi logam golongan f. Sedangkan unsur-unsur yang tergolong pada orbital d dapat menyerap cahaya UV dan cahaya tampak. Sementara itu, proses penyerapan pada unsur-unsur transisi dalam seperti lantanida dan aktinida menyebabkan terjadinya transisi elektron pada 4f dan 5f. Untuk transisi 3d dan 4dmemiliki pita lebar dab biasanya terdeteksi pada daerah sinar tampak. Puncak-puncak absorpsi yang terbentuk dipengaruhi lingkungan yang mengelilinginya. Dengan menggunakan teori medan kristal diketahui bahwa dengan adanya ligan, orbital t2g ( dxy, dyz,dzx ) dan orbital eg terpecah sebesar .besarnya splitting pada ligan dapat dilihat dalam deret spektrokimia berikut ini, I- < Br- < Cl- < F- < OH- < oksalat2- < H2O < SCN- < NH3 < en < NO2- < CN-. c) Absorbsi perpindahan muatan Kompleks perpindahan mauatan merupakan akibat dari komplek anorganik yang memperlihatkan perpindahan muatan. Salah satu contohnya adalah kompleks besi (II) openentrolina. Suatu komplek dapat menunjukan spektrum perpindahan elektron apabila salah satu dari komponen komplek tersebut memiliki sifat penyumbang elektron atau dapat dikatakan sebagai pendonor sedangkan komponen lainnya bersifat penerima atau akseptor elektron. Perpindahan elektron dari donor elektron ke akseptror elektron merupakan akibat dari penyerapan radiasi, sehingga bentuk tereksitasi merupakan hasil dari proses oksidasi reduksi internal. Semakin kecil energi yang diperlukan untuk proses perpindahan elektron , menyebabkan komplek menyerap radiasi pada panjang gelombang lebih besar.

Spektrofotometer UV-VIS dapat digunakan untuk analisis kualitatif maupun analisis kuantitatif.

Analisis Kualitatif Penggunaan alat ini dalam analisis kuantitatif sedikit terbatas sebab spektrum sinar tampak atau sinar UV menghasilkan puncak-puncak serapan yang lebar sehingga dapat disimpulkan bahwa spektrum yang dihasilkan kurang menunjukan puncak-punca serapan. Namun, walaupun puncak yang dihasilkan bebentuk lebar, puncak tersebut masih dapat digunakan untuk memperoleh keterangan ada atau tidaknya gugus fungsional tertentu dalam suatu molekul organik. Analisis Kuantitatif Penggunaan sinar UV dalam analisis kuantitatif memberikan beberapa keuntungan, diantaranya ; Dapat digunakan secara luas Memiliki kepekaan tinggi Keselektifannya cukup baik dan terkadang tinggi Ketelitian tinggi Tidak rumit dan sepat Adapun langkah-langkah utama dalam analisis kuantitatif adalah ; Pembentukan warna ( untuk zat yang yang tak berwarna atau warnanya kurang kuat ), Penentuan panjang gelombang maksimum, Pembuatan kurva kalibrasi, Peangukuran konsentrasi sampel. Larutan-larutan standar sebaiknya memiliki komposisi yang sama dengan komposisi cuplikan sementara konsentrosi cuplikan berada diantara konsentrasi-konsentrasi larutan standar. Dengan membandingkan serapan radiasi oleh sampel terhadap larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya dapat ditentukan konsentrasi sampel. Penentuan konsentrasi zat dalam contoh dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu dengan cara kurva kalibrasi dan cara standar adisi. Cara kurva kalibrasi. Hal pertama yang dilakukan denagn menggunakan cara ini adalah pembuatan deret larutan standar, kemudian diukur serapannya dan dibuat kurva kalibrasi antara konsentrasi dengan serapan. Dengan mengukur serapan sampel dan memesukannya kedalam persamaan garis yang dihasilkan dari kurva kalibrasi, maka konsentrasi sampel akan diketahui

absorbansi konsentrasi Gambar 5.2 kurva kalibrasi

Cara standar adisi dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah larutan sampel yang sama ke dalam larutan standar. Cara ini menggunakan persamaan Lamber-Beer,Ac = .b.Vx.Cx + .b.Vs.Cs Vt Vt

Dimana Ac merupakan absorbansi campuran antara sampel dan standar sedangkan Vx, Vs, Vt adalah volume standar, volume standar dan volume total. Sedangkan Cx dan Cs adalah konsentrasi sampel dan standar. Kurva Ac diperoleh dengan cara mengikuti persamaan di atas. Dimana kurva Ac merupakan fungsi dari Vs dan berbentuk linier. Dengan menggunakan persamaan tersebut juga dapat ditentukan konsentrasi sampel ( Cx ). Spektrofotometer merupakan alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Dimana spektrometer merupakan alat yang dapat menghasilkan spektrum yang diperoleh dari sinar dengan panjang tertentu, sedangkan fotometer adalah alat yang memiliki fungsi untuk mengukur intensitas cahaya yang diserap maupun yang diteruskan. Maka dapat disimpulkan bahwa spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur energi secara selektif apabila energi tersebut diteruskan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai panjang gelombang. Spektrofotometer yang digunakan adalah spektronik 20. Alat ini memiliki panjang gelombang pada rentang 340 nm 600 nm. Larutan berwarna yang akan dianalisis diletakan ke dalam tabung kufet untuk kemudian diletakan pada tempat cuplikan dan absorbsi atau % transmitan dapat dilihat pada skala pembaca. Spektroskofi UV-VIS memiliki instrumentasi yang terdiri dari lima komponen utama, yaitu ; Sumber radiasi Wadah sample Monokromator Detektor Rekorder Gambar 5.3 alat spektonik 20

Gambar diatas adalah gambar alat spektronik 20 yang sering digunakan. Gambar 5.3 alat spektonik 20 Sumber radiasi yang digunakan oleh spektronik 20 adalah lampu wolfram atau sering disebut lampu tungsten. Arus cahaya pada lampu tungsten tergantung pada tegangan lampu dan eksvonen, i = kVn. Adapun kelebihan dari lampu wolfram adalah energy radiasi yang

dilepaskan tidak berpariasi pada berbagai panjang gelombang. Wadah sampel yang digunakan pada umumnya disebut sel atau kuvet. Kuvet yang baik untuk spektroskopi ultra violet dan spektroskopi sinar tampak adalah kuvet yang terbuat dari kuarsa. Sektroskopi ultra violet biasanya menggunakan panjang sel 1 cm serta ada juga yang panjangnya 0,1 cm. Monokromator digunakan sebagai alat penghasil sumber sinar monokromatis, kata lainnya adalah menghasilkan radiasi dengan satu panjang gelombang. Monokromator prisma, celah, lensa serta cermin. Celah digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diharapkan dari sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang tepat, maka radiasi akan dirotasikan melalui prisma sehingga diperoleh panjang gelombang yang diharapkan. Detektor berfungsi untuk menangkap sinar yang merupakan sinar terusan dari larutan. Di dalam amplifier sinar tersebut diubah menjadi signal listrik. Dan di dalam rekorder signal tersebut direkam sebagai spektrum yang berbentuk puncak-puncak. Spektrum absorpsi merupakan plot antara absorbans sebagai ordinat dan panjang gelombang sebagai absis.

Tidak semua pelarut dapat digunakan dalam spektrofotometri. Pelarut yang digunakan dalam spektrofotometri adalah pelarut yang dapat melarutkan cuplikan serta tidak menyerap sinar yang digunakan sebagai sumber radiasi. . The Woodward-aturan Fieser adalah serangkaian pengamatan empiris yang dapat digunakan untuk memprediksi max , yang panjang gelombang yang paling intens UV / Vis penyerapan, untuk conjugated compounds organik seperti dienes dan ketones. The wavelengths penyerapan puncak dapat berhubungan dengan jenis obligasi yang ada pada molekul dan berharga dalam menentukan kelompok fungsional dalam molekul. UV / Vis penyerapan tidak Namun, khusus untuk menguji setiap kompleks. Sifat dari larutan, dengan pH dari solusi, suhu, konsentrasi elektrolit tinggi, dan adanya campur zat dapat mempengaruhi penyerapan Spectra dari compounds, seperti variasi di celah lebar (bandwidth efektif) di spectrophotometer.

SPEKTROFOTOMETER UV-VISA . T u j u a n P r a k t i k u m Menentukan kadar Fe (II) dalam sampel air sumur d e n g a n menggunakan spektrofotometer UV-VIS. B.Tinjauan Pustaka S p e k t r o f o t o m e t e r U V- V I S m e r u p a k a n a l a t d e n g a n t e k n i k spektrofotometer pada daerah ultra-violet d a n s i n a r t a m p a k . A l a t i n i digunakan guna mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak olehs u a t u m a t e r i d a l a m b e n t u k l a r u t a n . K o n s e n t r a s i l a r u t a n y a n g d i a n a l i s i s sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalamlarutan tersebut. Dalam hal ini, hukum LamberB e e r d a p a t m e n y a t a k a n hubungan antara serapan cahaya dengan konsentrasi zat dalam larutan. Di bawah ini adalah persamaan LamberBeer ;A = l o g T = b c Dengan A = absorban, T = transmitan, = absortivitas molar (Lcm -1 .mol

-1 ), b= panjang sel (cm), dan c = konsentrasi zat (mol/L).Spektrum absorpsi yang diperoleh dari hasil analisis dapat memberikaninformasi panjang gelombang dengan absorban maksimum dari senyawa atauu n s u r. P a n j a n g g e l o m b a n g d a n a b s o r b a n y a n g d i h a s i l k a n s e l a m a p r o s e s analisis digunakan untuk membuat kurva standar. Konsentrasi suatu senyawaa t a u u n s u r d a p a t d i h i t u n g d a r i k u r v a s t a n d a r y a n g d i u k u r pada panjanggelombang dengan absorban maksimum. Dari kurva s t a n d a r k a l i b r a s i , diperoleh persamaan garisY = a x + b Dimana Y merupakan serapan dan x adalah konsentrasi unsur atau senyawa.Dengan persamaan garis tersebut dapat ditentukan konsentrasi sampel.P a d a s p e k t r o f o t o m e t e r U V- V I S , w a r n a y a n g d i s e r a p o l e h s u a t u senyawa atau unsur adalah warna komplementer dari warna yang teramati Hal tersebut dapat diketahui dari larutan berwarna yang memiliki s e r a p a n maksimum pada warna komplementernya. Namun apabila larutan berwarnad i l e w a t i r a d i a s i a t a u c a h a y a p u t i h , m a k a r a d i a s i t e r s e b u t p a d a p a n j a n g gelombang tertentu akan diserap secara selektif sedangkan radiasi yang tidak diserap akan diteruskan.Beberapa warna yang diamati dan warna komplementer terdapat padatable 1.1. Contohnya adalah, hijau memiliki warna komplementer merah danakan menyerap radiasi pada panjang gelombang sekitar 700 nm.Table 1.1 Radiasi Cahaya Tampak dan Warna Komplementer WavelenghthRange (nm)Wave Numbers(cm -1 )ColorComplementary Color < 4 0 0 > 2 5 . 0 0 0 U l t r a v i o l e t 4 0 0 4 5 0 2 2 . 0 0 0 2 5 . 0 0 0 V i o l e t Y e l l o w 4 5 0 4 9 0 2 0 . 0 0 0 2 2 . 0 0 0 B l u e O r a n g e 4 9 0 5 5 0 1 8 . 0 0 0 2 0 . 0 0 0 G r e e n R e d 5 5 0 5 8 0 1 7 . 0 0 0 1 8 . 0 0 0 Y e l l o w V i o l e t 5 8 0 6 5 0 1 5 . 0 0 0 1 7 . 0 0 0 O r a n g e B l u e 6 5 0 7 0 0 1 4 . 0 0 0 1 5 . 0 0 0 R e d G r e e n > 7 0 0 < 1 4 . 0 0 0 I n f r a r e d Adanya perpindahan elektron d a l a m a t o m a t a u m o l e k u l k e t i n g k a t energi yang lebih tinggi merupakan akibat dari antaraksi antara materi dengansinar elektromagnetik. Besarnya

perpindahan elektron sama dengan energiradiasi yang berineraksi dengan molekul. Eksitasi elektron ketingkat energiyang lebih tinggi tergantung pada senyawa penyerapnya (kromofor penyerap).Eksitasi elektron dari tingkat energi dasar ketingkat ketingkat energiyang lebih tinggi melelui dua tahap, yaitu sebagai berikut ;T a h a p 1 ( Absorpsi )=M + hv M*T a h a p 2 ( R e l a k s a s i ) = M * M+ heat Tahap pertama adalah eksitasi M yang disebabkan oleh absobsi foton( hv) dan memiliki waktu hidup 10 -8 - 10 -9 d e t i k . S e d a n g k a n t a h a p k e d u a merupakan relaksasi M* menjadi spesies yang baru dengan reaksi fotokimia.S e r a p a n p a d a d a e r a h u l t r a v i o l e t m e n g a k i b a t k a n e k s i t a s i e l e k t r o n ikata

Gambar 5.1 tingkat energi elektron molekul Kromofor Allena ( C 6 H 13 CH=CH 2 ) , p e l a r u t n - h e p t a n m e r u p a k a n kromofor organik yang memiliki panjang gelombang maksimum 177 nm.Data panjang gelombang tersebut hanya mampu member petunjuk kasar y a n g d i g u n a k a n u n t u k m e n g i d e n t i f i k a s i g u g u s f u n g s i o n a l . H a l i n i disebabkan posisi maksimum dipengaruhi pelarut serta struktur molekulkromofor.K r o m o f o r d a n a u s o k r o m m e m p e n g a r u h i p e n y e r a p a n c a h a y a p a d a s p e k t r o f o t o m e t e r U V- V I S . K r o m o f o r m e r u p a k a n g u g u s y a n g d a p a t menyerap sinar UV-VIS, sedangkan ausokrom adalah gugus yang tidak d a p a t m e n e r a p r a d i a s i , t e t a p i d a p a t m e n g g e s e r p a n j a n g g e l o m b a n g maksimum atau meningkatkan max. Berikut adalah tabel gugus-gugus penyerap cahaya pada p a n j a n g gelombang UV-VIS (kromofor). Tabel 1.2 gugus-gugus penyerap cahaya pada UV-VIS (kromofor) b ) A b s o r b s i y a n g m e l i b a t k a n e l e k t t r o n d d a n f Elektron-elektron pada orbital f menyerap cahaya UV mengkibatkant e r j a d i n y a t r a n s i s i l o g a m g o l o n g a n f . S e d a n g k a n u n s u r - u n s u r y a n g tergolong pada orbital d dapat menyerap cahaya UV dan cahaya tampak.Sementara itu, proses penyerapan pada unsur-unsur transisi dalam sepertilantanida

dan aktinida menyebabkan terjadinya transisi elektron pada 4f dan 5f. Untuk transisi 3d dan 4dmemiliki pita lebar dab biasanya terdeteksi p a d a d a e r a h s i n a r t a m p a k . P u n c a k - p u n c a k a b s o r p s i y a n g terbentuk

dipengaruhi lingkungan yang mengelilinginya. Dengan menggunakan teorim e d a n k r i s t a l d i k e t a h u i b a h w a d e n g a n a d a n y a l i g a n , o r b i t a l t 2g (d xy ,d yz ,d zx

) dan orbital eg terpecah sebesar .besarnya splitting pada ligandapat dilihat dalam deret spektrokimia berikut ini,I < Br < Cl <F < OH < oksalat 2<H 2 O < SCN < NH 3 < en < NO 2<CN .c ) A b s o r b s i p e r p i n d a h a n m u a t a n K o m p l e k s p e r p i n d a h a n m a u a t a n merupakan akibat dari komplek a n o r g a n i k y a n g m e m p e r l i h a t k a n p e r p i n d a h a n m u a t a n . S a l a h s a t u contohnya adalah kompleks besi (II) openentrolina.S u a t u k o m p l e k d a p a t m e n u n j u k a n s p e k t r u m p e r p i n d a h a n e l e k t rona p a b i l a s a l a h s a t u d a r i k o m p o n e n k o m p l e k t e r s e b u t m e m i l i k i s i f a t penyumbang elektron atau dapat dikatakan sebagai pendonor sedangkankomponen lainnya bersifat penerima atau akseptor elektron.P e r p i n d a h a n e l e k t r o n d a r i d o n o r e l e k t r o n k e a k s e p t r o r e l e k t r o n merupakan akibat dari penyerapan radiasi, sehingga bentuk tereksitasim e r u p a k a n h a s i l d a r i p r o s e s o k s i d a s i r e d u k s i i n t e r n a l . S e m a k i n k e c i l energi yang diperlukan untuk proses perpindahan elektron , menyebabkankomplek menyerap radiasi pada panjang gelombang lebih besar.Spektrofotometer UV-VIS dapat digunakan untuk analisis kualitatif maupun analisis kuantitatif. Analisis Kualitatif Penggunaan alat ini dalam analisis kuantitatif sedikit terbatas sebabs p e k t r u m s i n a r t a m p a k a t a u s i n a r U V m e n g h a s i l k a n p u n c a k - p u n c a k s e r a p a n y a n g l e b a r s e h i n g g a d a p a t d i s i m p u l k a n b a h w a s p e k t r u m y a n g dih asilkan kurang menunjukan puncak-punca serapan. Namun, walaupun p u n c a k y a n g d i h a s i l k a n b e b e n t u k l e b a r, p u n c a k t e r s e b u t m a s i h dapatd i g u n a k a n u n t u k m e m p e r o l e h k e t e r a n g a n a d a a t a u t i d a k n y a g u g u s fungsional tertentu dalam suatu molekul organik

Gambar 5.1 tingkat energi elektron molekul Kromofor Allena ( C

6 H 13 CH=CH 2 ) , p e l a r u t n - h e p t a n m e r u p a k a n kromofor organik yang memiliki panjang gelombang maksimum 177 nm.Data panjang gelombang tersebut hanya mampu member petunjuk kasar y a n g d i g u n a k a n u n t u k m e n g i d e n t i f i k a s i g u g u s f u n g s i o n a l . H a l i n i disebabkan posisi maksimum dipengaruhi pelarut serta struktur molekulkromofor.K r o m o f o r d a n a u s o k r o m m e m p e n g a r u h i p e n y e r a p a n c a h a y a p a d a s p e k t r o f o t o m e t e r U V- V I S . K r o m o f o r m e r u p a k a n g u g u s y a n g d a p a t menyerap sinar UV-VIS, sedangkan ausokrom adalah gugus yang tidak d a p a t m e n e r a p r a d i a s i , t e t a p i d a p a t m e n g g e s e r p a n j a n g g e l o m b a n g maksimum atau meningkatkan max. Berikut adalah tabel gugus-gugus penyerap cahaya pada p a n j a n g gelombang UV-VIS (kromofor). Tabel 1.2 gugus-gugus penyerap cahaya pada UV-VIS (kromofor) b ) A b s o r b s i y a n g m e l i b a t k a n e l e k t t r o n d d a n f Elektron-elektron pada orbital f menyerap cahaya UV mengkibatkant e r j a d i n y a t r a n s i s i l o g a m g o l o n g a n f . S e d a n g k a n u n s u r - u n s u r y a n g tergolong pada orbital d dapat menyerap cahaya UV dan cahaya tampak.Sementara itu, proses penyerapan pada unsur-unsur transisi dalam sepertilantanida dan aktinida menyebabkan terjadinya transisi elektron pada 4f dan 5f. Untuk transisi 3d dan 4dmemiliki pita lebar dab biasanya terdeteksi p a d a d a e r a h s i n a r t a m p a k . P u n c a k - p u n c a k a b s o r p s i y a n g terbentuk

dipengaruhi lingkungan yang mengelilinginya. Dengan menggunakan teorim e d a n k r i s t a l d i k e t a h u i b a h w a d e n g a n a d a n y a l i g a n , o r b i t a l t 2g (d xy ,d yz ,d zx ) dan orbital eg terpecah sebesar .besarnya splitting pada ligandapat dilihat dalam deret spektrokimia berikut ini,I -

< Br < Cl <F < OH < oksalat 2<H 2 O < SCN < NH 3 < en < NO 2<CN .c ) A b s o r b s i p e r p i n d a h a n m u a t a n K o m p l e k s p e r p i n d a h a n m a u a t a n merupakan akibat dari komplek a n o r g a n i k y a n g m e m p e r l i h a t k a n p e r p i n d a h a n m u a t a n . S a l a h s a t u contohnya adalah kompleks besi (II) openentrolina.S u a t u k o m p l e k d a p a t m e n u n j u k a n s p e k t r u m p e r p i n d a h a n e l e k t rona p a b i l a s a l a h s a t u d a r i k o m p o n e n k o m p l e k t e r s e b u t m e m i l i k i s i f a t penyumbang elektron atau dapat dikatakan sebagai pendonor sedangkankomponen lainnya bersifat penerima atau akseptor elektron.P e r p i n d a h a n e l e k t r o n d a r i d o n o r e l e k t r o n k e a k s e p t r o r e l e k t r o n merupakan akibat dari penyerapan radiasi, sehingga bentuk tereksitasim e r u p a k a n h a s i l d a r i p r o s e s o k s i d a s i r e d u k s i i n t e r n a l . S e m a k i n k e c i l energi yang diperlukan untuk proses perpindahan elektron , menyebabkankomplek menyerap radiasi pada panjang gelombang lebih besar.Spektrofotometer UV-VIS dapat digunakan untuk analisis kualitatif maupun analisis kuantitatif. Analisis Kualitatif Penggunaan alat ini dalam analisis kuantitatif sedikit terbatas sebabs p e k t r u m s i n a r t a m p a k a t a u s i n a r U V m e n g h a s i l k a n p u n c a k - p u n c a k s e r a p a n y a n g l e b a r s e h i n g g a d a p a t d i s i m p u l k a n b a h w a s p e k t r u m y a n g dih asilkan kurang menunjukan puncak-punca serapan. Namun, walaupun p u n c a k y a n g d i h a s i l k a n b e b e n t u k l e b a r, p u n c a k t e r s e b u t m a s i h dapatd i g u n a k a n u n t u k m e m p e r o l e h k e t e r a n g a n a d a a t a u t i d a k n y a g u g u s fungsional tertentu dalam suatu molekul organik a

You might also like