You are on page 1of 17

ARTRITIS RHEUMATOID 1.

Pengertian Rhematoid ArtritisRheumatoid artritis atau rheumatik ialah adalah Penyakit dengan gejala yang terdiridari rasa nyeri dan kekakuan yang terutama mengenai otot gerak, leher, bahu danpanggul. Terutama mengenai usia pertengahan atau usia lanjut sekitar 50 tahun keatas. (Luckman and Sorensens, 2000). 2. Penyebab Rhematoid Artritis a. Umur, jarang pada umur dibawah 40 tahun dan sering pada umur diatas 60 tahun. b. Jenis Kelamin, Secara keeluruhan dibawah 45 tahun frekuensi kurang lebih samapada laki dan wanita tetapi diatas 50 tahun frekuensi lebih banyak pada wanitadari pada pria hal ini menunjukkan adanya peran hormon. c. Keturunand.Suku, prevalensi dan pola terkenanya lebih sering dijumpai pada orang orangAmerika asli dari pada orang kulit putih. 3.Kegemukan, Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnyaresiko 4.Tanda dan Gejala Rhematoid Artritis a.Nyeri pada sendi yang terkena b.Rasa kaku c.Hambatan pada pergerakan sendi d.kaku pagi e. Pembesaran sendi f. Perubahan gaya berjalan 5. Komplikasi Rhematoid Artritis a. Kelainan bentuk tulang b. Kelumpuhan 6. Penatalaksanaan Rhematoid Artritis a. Obat obatanSampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk rheumatic,oleh karena patogenesisnya yang belum jelas, obat yang diberikan bertujuanuntuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan mobilitas dan mengurangiketidakmampuan. Obat-obatan anti inflamasion steroid

bekerja sebagaianalgetik dan sekaligus mengurangi sinovitis, meskipun tidak dapatmemperbaiki atau menghentikan proses patologis rheumatic. b. Perlindungan sendiRheumatik mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme tubuh yangkurang baik.Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit.Pemakaian tongkat, alat-alat listrik yang memperingan kerja sendi juga perludiperhatikan.Beban pada lutut berlebihan karena kaki yang tertekuk. c.Diet Diet untuk menurunkan berat badan pasien rheumatic yang gemuk harusmenjadi program utama pengobatan rheumatic.Penurunan berat badan seringkali dapat mengurangi timbulnya keluhan dan peradangan. d.Dukungan psikososial Dukungan psikososial diperlukan pasien rheumatik oleh karena sifatnya yangmenahun dan ketidakmampuannya yang ditimbulkannya. Disatu pihak pasien ingin menyembunyikan ketidakmampuannya, dipihak lain dia ingin orang lainturut memikirkan penyakitnya. Pasien rheunatik sering kali keberatan untuk memakai alat-alat pembantu karena faktorfaktor psikologis. e.Fisioterapi Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan rheumatic, yang meliputipemakaian panas dan dingin dan program latihan yang tepat.Pemakaian panasyang sedang diberikan sebelum latihan untuk mengurangi rasa nyeri dankekakuan.Pada sendi yang masih aktif sebaiknya diberi dingin dan obatobatangosok jangan dipakai sebelum pemanasan. f.Operasi Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien rheumatic dengan kerusakan sendiyang nyata dengan nyeri yang menetap dan kelemahan fungsi. Tindakan yangdilakukan adalah osteomy untuk mengoreksi ketidaklurusan atauketidaksesuaian, debridement sendi untuk menghilangkan fragmen tulangrawan sendi, pembersihan osteofit. Sumber :http://www.scribd.com/doc/45909992/SAP-Rheumatik

Rheumatoid Arthritis: Gejala dan Pengobatan Juli 20, 2010 Rheumatoid arthritis (RA) adalah jenis arthritis kronis. Gejala awal RA meliputi kelelahan, nyeri sendi, dan kekakuan. Gejala lain rheumatoid arthritis mungkin merasa seperti flu, dengan perasaan sakit, nyeri otot, dan kehilangan nafsu makan. Penyebab rheumatoid arthritis tidak diketahui, walaupun mungkin ada komponen genetik.Pengobatan awal arthritis, dapat efektif meningkatkan prognosis dan dapat membantu mencegah kerusakan tulang sendi yang terkait dengan RA.

Diagnosa rheumatoid arthritis (RA), pada tahap awal, bisa sulit.Tidak ada tes tunggal yang dapat dengan jelas mengidentifikasi rheumatoid arthritis.Sebaliknya, dokter mendiagnosis rheumatoid arthritis berdasarkan faktor-faktor yang sangat terkait dengan penyakit ini.American College of Rheumatology menggunakan daftar kriteria: 1. Kekakuan pagi hari di dalam dan sekitar sendi minimal satu jam. 2. Pembengkakan atau cairan di sekitar tiga atau lebih sendi secara bersamaan. 3. Setidaknya satu bengkak di daerah pergelangan tangan, tangan, atau sendi jari. 4. Arthritis melibatkan sendi yang sama di kedua sisi tubuh (arthritis simetris). 5. Rheumatoid nodul, benjolan pada kulit penderita rheumatoid arthritis. Nodul ini biasanya di titik-titik tekanan dari tubuh, paling sering siku. 6. Jumlah faktor rematoid dalam darah abnormal. 7. X-ray tampak perubahan di tangan dan pergelangan tangan khas dari rheumatoid arthritis, dengan kerusakan tulang di sekitar sendi yang terlibat. Obat apa yang digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis? NSAID Sebagai bagian dari perawatan rheumatoid arthritis Anda, dokter Anda mungkin akan memberikan resep obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID). Obat ini mengurangi rasa sakit dan inflamasi tetapi tidak memperlambat kemajuan RA.Oleh karena itu, orang dengan RA sedang sampai parah seringkali membutuhkan obat tambahan untuk mencegah kerusakan sendi lebih lanjut. DMARDs Disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs) membantu memperlambat atau menghentikan perkembangan RA. DMARD yang paling umum digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis adalah metotreksat.DMARDs lainnya termasuk Arava, Azulfidine, Cytoxan, Imuran, Neoral, dan Plaquenil.

Biologis Pengobatan yang terbaru dan paling efektif untuk rheumatoid arthritis adalah terapi biologis.Terapi biologis secara genetik direkayasa protein.Mereka dirancang untuk menghambat komponen spesifik sistem kekebalan tubuh yang memainkan peran penting dalam peradangan, komponen kunci dalam rheumatoid arthritis. TNF blocker membantu mengurangi rasa sakit dan kerusakan sendi dengan memblokir sebuah protein inflamasi disebut tumor necrosis factor (TNF).Ada beberapa bukti bahwa TNF blocker dapat menghentikan perkembangan rheumatoid arthritis.Penelitian terbaru telah menunjukkan manfaat ketika mereka menggabungkan dengan methotrexate. TNF blocker mencakup Enbrel, Humira, Remicade, Cimzia, dan Simponi Sumber :http://jurnalkedokteranindonesia.wordpress.com/2010/07/20/rheumatoid-arthritis-gejaladan-pengobatan/

Kenali Reumatoid Artritis: Si Sistem Imun yang tak lagi Menjalankan Fungsinya 25-05-2009 | Enny Sophia-medicastore.com Reumatoid artritis vs Asam Urat Rheumatoid arthritis (RA) atau sering juga disebut artritis reumatoid (AR) merupakan salah satu jenis penyakit rematik yang merupakan penyakit autoimun.Jenis penyakit rematik bermacam-macam.Lebih kurang terdapat lebih dari 100 jenis penyakit rematik. Penyakit rematik memiliki gejala yang mirip satu

dengan yang lain. Masyarakat umumnya menganggap semua penyakit rematik disebabkan oleh asam urat, padahal penyakit rematik karena asam urat (reumatoid gout) hanya terjadi sekitar 7% dari keseluruhan penyakit rematik.Penyakit reumatoid artritis merupakan salah satu penyakit rematik yang termasuk jarang dijumpai, namun bila tidak diobati, penyakit ini dapat mengakibatkan kecacatan sendi secara permanen.

Reumatoid Artritis si Penyakit Autoimun Reumatoid artritis termasuk penyakit autoimun yang menyerang persendian tulang.Sendi yang terjangkit biasanya sendi kecil seperti tangan dan kaki secara simetris (kiri dan kanan) mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan kemudian sendi mengalami kerusakan. Kerusakan sendi sudah mulai terjadi pada 6 bulan pertama terserang penyakit ini, dan cacat bisa terjadi setelah 2-3 tahun bila penyakit tidak diobati.

Penyakit autoimun terjadi karena adanya gangguan pada fungsi normal dari sistem imun yang menyebabkan sistem imun menyerang jaringan tubuh sendiri atau dikarenakan adanya kegagalan antibodi dan sel T untuk mengenali sel tubuhnya sendiri sehingga merusak sel tubuh sendiri karena menganggap sel tubuh merupakan benda asing.

Reumatoid artritis menyerang lapisan dalam bungkus sendi (sinovium) yang mengakibatkan radang pada pembungkus sendi. Akibat sinovitis (radang pada sinovium) yang menahun, akan terjadi kerusakan pada tulang rawan sendi, tulang, tendon dan ligamen dalam sendi.

Peradangan sinovium menyebabkan keluarnya beberapa zat yang menggerogoti tulang rawan sel sehingga menimbulkan kerusakan tulang dan dapat berakibat menghilangnya permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi. Dalam seminar yang diadakan Wyeth Indonesia 20 Mei 2009 lalu juga mengungkap bahwa artritis reumatoid dapat menyerang semua usia, dari anak sampai usia lanjut dan perbandingan wanita : pria adalah 3 : 1.

Gejala Reumatoid Artritis: Terjadi peradangan pada sendi, terasa hangat di bagian sendi, bengkak, kemerahan dan sangat sakit. Biasanya pada banyak sendi, simetris, sendi terasa kaku di pagi hari.Selain itu, gejala lainnya adalah demam, nafsu makan menurun, berat badan menurun, lemah, dan anemia.

Pengobatan Rheumatoid Artritis Bertindak sebagai nara sumber, Prof. Dr. dr. Harry Issbagio, SpPD-KR, K Ger menyatakan bahwa belum ada obat yang menyembuhkan reumatoid artritis, dalam artian bila obat sihentikan, maka penyakit tidak kambuh lagi. Pengobatan reumatoid artritis ditujukan untuk: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Mengurangi nyeri Mengurangi inflamasi Menghentikan kerusakan sendi Mencegah cacat Memperbaiki fungsi sendi Memperbaiki kualitas hidup Mencegah kematian dini

Dahulu, pengobatan reumatoid artritis hanya untuk menghilangkan gejalanya saja, seperti mengurangi bengkak,nyeri (pengobatan simptomatik). Dengan pengobatan untuk mengurangi gejala saja, cacat tetap terjadi. Sekarang, pengobatan reumatoid artritis dimaksudkan untuk menghentikan penyakit agar tidak berlanjut, mencegah hilangnya fungsi sendi, dan mencegah cacat, sehingga dapat mencegah kematian prematur. Di masa depan, pengobatan diarahkan untuk mengurangi penyakit meskipun pengobatan dihentikan. Pengobatan RA dibagi dua, yaitu terapi menggunakan obat, dan terapi non obat seperti fisioterapi, psikologik, dan pembedahan. Pengobatan dengan menggunakan obat pengubah perjalanan penyakit (disease modifying anti rheumatic drug/DMARD) seperti metroteksat, sulfasalasin, kloroquin dapat digunakan.Namun kekurangan dari penggunaan obat tersebut adalah efek samping yang ditimbulkan cukup besar, prosedur penggunaan cukup rumit, efek lambat, dan angka kegagalan yang cukup besar. Penggunaan agen biologi yang mekanisme kerjanya menginaktivasi sel T memiliki keuntungan bekerja lebih cepat, efek samping yang sedikit, dan angka keberhasilan yang cukup tinggi.Namun kekurangan penggunaan agen biologi dalam pengobatan RA adalah harganya yang cukup mahal bagi kebanyakan masyarakat.Yang perlu diingat adalah bahwa kunci keberhasilan pengobatan RA yaitu diagnosa dini dan pengobatan awal yang prograsif, yaitu sesegera mungkin menggunakan obat pengubah perjalanan penyakit (DMARD) bila diagnosa telah ditegakkan.reumatoid artritis belum dapat disembuhkan, namun dapat dikontrol sampai tercapainya tingkat remisi (sembuh sementara), di mana gejala penyakit terutama kerusakan sendi dapat dihentikan.

Sumber :http://medicastore.com/seminar/95/Kenali_Reumatoid_Artritis:_Si_Sistem_Imun_yang_tak_lagi_Menj alankan_Fungsinya.html

Artritis reumatoid Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Radang sendi atau artritis reumatoid (bahasa Inggris: Rheumatoid Arthritis, RA) merupakan penyakit autoimun (penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri) yang mengakibatkan peradangan dalam waktu lama pada sendi. Penyakit ini menyerang persendian, biasanya mengenai banyak sendi, yang ditandai dengan radang pada membran sinovial dan struktur-struktur sendi serta atrofi otot dan penipisan tulang. Pada Gambar 1, ditunjukkan bahwa RA dapat mengakibatkan nyeri, kemerahan, bengkok dan panas di sekitar sendi. Berdasarkan studi, RA lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria dengan rasio kejadian 3 : 1. Umumnya penyakit ini menyerang pada sendi-sendi bagian jari, pergelangan tangan, bahu, lutut, dan kaki. Pada penderita stadium lanjut akan membuat si penderita tidak dapat melakukan aktivitas seharihari dan kualitas hidupnya menurun. Gejala yang lain yaitu berupa demam, nafsu makan menurun, berat badan menurun, lemah dan kurang darah. Namun kadang kala si penderita tidak merasakan gejalanya. Diperkirakan kasus Rheumatoid Arthritis diderita pada usia di atas 18 tahun dan berkisar 0,1% sampai dengan 0,3% dari jumlah penduduk Indonesia. Gejala Penderita RA selalu menunjukkan simtomaritme sirkadia dari sistem kekebalan neuroindokrin.[1] RA umumnya ditandai dengan adanya beberapa gejala yang berlangsung selama minimal 6 minggu, yaitu : 1. 2. 3. 4. Kekakuan pada dan sekitar sendi yang berlangsung sekitar 30-60 menit di pagi hari Bengkak pada 3 atau lebih sendi pada saat yang bersamaan Bengkak dan nyeri umumnya terjadi pada sendi-sendi tangan Bengkak dan nyeri umumnya terjadi dengan pola yang simetris (nyeri pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh) dan umumnya menyerang sendi pergelangan tangan

Pada tahap yang lebih lanjut, RA dapat dikarakterisasi juga dengan adanya nodul-nodul rheumatoid, konsentrasi rheumatoid factor (RF) yang abnormal dan perubahan radiografi yang meliputi erosi tulang. Penanda RA yang terdahulu Rheumatoid Factor (RF) merupakan antibodi yang sering digunakan dalam diagnosis RA dan sekitar 75% individu yang mengalami RA juga memiliki nilai RF yang positif. Kelemahan RF antara lain karena nilai RF

positif juga terdapat pada kondisi penyakit autoimun lainnya, infeksi kronik, dan bahkan terdapat pada 3-5% populasi sehat (terutama individu usia lanjut). Oleh karena itu, adanya penanda spesifik dan sensitif yang timbul pada awal penyakit sangat dibutuhkan.Anti-cyclic citrullinated antibody (anti-CCP antibodi) merupakan penanda baru yang berguna dalam diagnosis RA.Walaupun memiliki keterbatasan, RF tetap banyak digunakan sebagai penanda RA dan penggunaan RF bersama-sama anti-CCP antibodi sangat berguna dalam diagnosis RA. ANTI-CCP IgG Anti-CCP IgG merupakan penanda RA yang baru dan banyak digunakan dalam diagnosis kondisi RA. Beberapa kelebihan Anti-CCP IgG dalam kondisi RA antara lain : 1. Anti-CCP IgG dapat timbul jauh sebelum gejala klinik RA muncul. Dengan adanya pengertian bahwa pengobatan sedini mungkin sangat penting untuk mencegah kerusakan sendi, maka penggunaan Anti-CCP IgG untuk diagnosis RA sedini mungkin sangat bermanfaat untuk pengobatan sedini mungkin. 2. Anti-CCP IgG sangat spesifik untuk kondisi RA. Antibodi ini terdeteksi pada 80% individu RA dan memiliki spesifisitas 98%. Antibodi ini juga bersifat spesifik karena dapat membedakan kondisi RA dari penyakit artritis lainnya. 3. Anti-CCP IgG dapat menggambarkan risiko kerusakan sendi lebih lanjut. Individu dengan nilai anti-CCP IgG positif umumnya diperkirakan akan mengalami kerusakan radiologis yang lebih buruk bila dibandingkan individu tanpa anti-CCP IgG.

Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Artritis_reumatoid

Wanita tiga kali lebih sering menderita reumatoid artritis (radang sendi) dibanding dengan laki-laki. Penyakit ini menyerang semua etnis, dengan insiden pada orang berusia di atas 18 tahun berkisar 0,1 persen sampai 0,3 persen, sedangkan pada anak-anak dan remaja yang berusia kurang dari 18 tahun 1/100.000 orang. Hal tersebut disampaikan Profesor dr Harry Isbagio SpPD-KR dalam temu wartawan, di Jakarta, Sabtu (11/2) lalu.Menurut dia, pada tahun 2000 jumlah penderita reumatoid artritis sekitar 120.000 orang.Walaupun prevalensi penyakit rendah, tetapi penyakit ini sangat progresif dan paling sering menyebabkan kecacatan. Apabila tidak diobati, ujarnya, akan muncul kecacatan dalam tempo dua atau tiga tahun kemudian. Disebutkan, reumatoid artritis adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peradangan di persendian.Tepatnya, di lapisan dalam bungkus sendi (sinovitis). Akibat dari sinovitis yang menahun akan terjadi kerusakan pada tulang rawan sendi, tulang, tendon, dan ligamen pada sendi.

Hal ini membuat penderita reumatoid artritis merasa nyeri, sendi kaku dan bengkak.Bahkan merusak sendi.Pada tahap lanjut, penderita tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari, dan kualitas hidup menurun. Gejala sistemiknya berupa demam, nafsu makan turun, berat badan turun, lemah, anemia.Reumatoid artritis terjadi pada banyak sendi dan simetris.Sendi membengkak, kemerahan, hangat dan sangat sakit, jelas Isbagio. Dikatakan, diagnosis reumatoid artritis didasarkan pada gambaran penyakit, laboratorium berupa laju endap darah dan faktor reumatoid serta radiologi berupa erosi sendi.Terapi yang ada saat ini, katanya, bertujuan untuk mengurangi nyeri, mengurangi inflamasi, menghentikan kerusakan sendi, memperbaiki fungsi sendi dan membuat pasien merasa nyaman. Sumber :http://www.peutuah.com/kesehatan-2/wanita-lebih-sering-menderita-reumatoid-artritis.html

Pengobatan Rheumatoid Arthritis Sebuah studi yang dilakukan oleh Institute for Social Medicine di Berlin menyimpulkan bahwa penggunaan bubuk Rose Hips dapat mengurangi gejala yang berkaitan dengan rheumatoid arthritis.Hasilnya diterbitkan dalam International Journal of Phytotherapy dan Phytopharmacology pada tanggal 1 Februari 2010. Menurut penelitian terbaru Rose hips dapat membantu mengurangi nyeri sendi pada pasien dengan osteoarthritis pada lutut, pinggul, dan tangan. Rosehips: bahan ajaib untuk mengalahkan rasa sakit radang sendi Obat anti-inflamasi yang membantu penderita arthritis manusia dan kuda Sumber :http://sehat.wordpress.com/2010/12/10/pengobatan-rheumatoid-arthritis/

Physhioteraphy n nature healing membagi ilmu dan pengobatan berdasarkan prinsip prinsip fisioterapi dan alam

Sekilas tentang Rheumatoid Arthritis

Apa itu Rheumatoid Arthritis ?

Rheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit gangguan sistem autoimmune yang tidak diketahui etiologinya.Hal hal yang sangat membedakan adalah penyakit ini bersifat kronis, simetris dan erosif synovial pada sendi sendi peripher. Keparahan dari penyakit sangat berfluktuasi tetapi pada akhirnya perkembangan penyakit yang progresif ini dengan beberapi disfungsi sendi,kecacatan dan ketidakmampuan (disability)

Rasio Rheumatoid Arthritis

Penyakit sistemik ini mengenai 1-2% populasi orang dewasa di setiap belahan dunia.RA mengenai lebih dari 2 juta penduduk Amerika.Dengan bertambahnya umur penyakit ini meningkat baik wanita maupun laki laki.Puncak kejadianya pada umur 20 -45 tahun. Prevalensi lebih tinggi wanita dibandingkan dengan laki laki, lebih dari 75 % penderita RA adalah wanita. Rheumatoid Faktor pada serum darah ditemukan 85% pasien penderita RA

Bagaimana RA mempengaruhi tubuh ?

Peradangan pada sendi di mulai dari synovium ( jaringan sendi tipis yang berada di sendi) yang biasanya akan mepengaruhi kerusakan cartilago. Kerusakan kartilago akan menyebabkan penyempitan ruang sendi dan menyebabkan kerusakan sendi serta tulang. Synovitis mempunyai potensi dapata membaik kembali biasanya dengan obat obatan.Synovitis ini cenderung berpola fluktuasi. Synovitis Aktif mempunyai tanda tanda hangat, pembengakakan di sekitar sendi yang radang.Sendisendi yang terkena biasanya sendi sendi superfisial dimana capsul sendi mudah dilihat seperti, lutut, pergelangan tangan dan sendi jari jari. Kerusakan struktural biasanya dimulai setelah satu dan dua tahun penyakit ini.hal ini ditandai degan hilangnya kartilago dan erosi periartikuler. Proses ini bersifat irreversible dan berlangsung sebanding lurus dengan adanya sinovitis. Gejala mengalami remisi biasanya terjadi pada dua tahun pertama penyakitini.

Tanda tanda Rheumatoid Arthritis Menurut American College of Rheumatology , adalah apabila menunjukkan 4 gejala dari 7 gejala yang ada :

1. Morning stiffness lebih dari 1 jam, setiap hari lebih dari 6 minggu

2. Radang sendi pada 3 sendi yang berlangsung minimal selama 6 minggu

3. Radang sendi tangan paling minimal selama 6 minggu

4. Radang Sendi simetris yang berlangsung minimal 6 minggu

5. Rheumatoid nodule

6. Rheumatoid Faktor positif

7. Perubahan struktur sendi pada pemeriksaan x- ray

Sendi apa saja yang terkena?

Kelainan sendi pada RA akibat dari Synovitis seperti pembentukan pannus(jaringan granular) disekitar sendi. Kerusakan tulang dan cartilago di akibatkan karena peradangan kronis. Pasien pasien yang menghindari posisi rasa nyeri sehingga akan mengakibatakan bentuk posisi sendi pada posisi dengan nyeri yang paling minimal. Yang termasuk dapat menyebabkan kelainan sendi :

Immobilisasi sendi

Spasme dan pemendekan otot

Kerusakan Tulang dan cartilago

laxity ligamen

Berubahnya fungsi tendon

Sendi sendi yang biasa terkena

Tulang tulang cervical sering terjadi gerakan leher terbatas , instabilitas C1 - C2 karena adanya tenosynovitisligamen tranversalis

Sendi bahu adanya pembengkakan sering tidak terdeteksi keterbatasan gerakan -- frosen shoulder syndrome gejala ini biasanya memburuk diwaktu malam hari)

Sendi Siku sangat mudah untuk dideteksi deformitas fleksi sering terjadi pada umumnya neuropathy saraf ulnaris dapat terjadi.

Tangan/ Pergelangan tangan hampir setiap pasien dengan RA terkena bagian tangan, pergelangan tangan, MCP (metacarpalphalangeal) dan PIP (proximal Interphalangeal)

deviasi ke arah ulnar bagian MCP sedangkan untuk pergelangan tangan ke arah deviasi radial, deformity swan neck

, deformity boutonniere, "Z" deformity

rheumatoid Nodules sepanjang lapisan tendon. Penebalan "nodular" sepanjang tendon fleksor telapak tangan. Putusnya tendon-- yang biasanya adalah otot Ektensor Pollicis Longus

Lutut

Terdapat efusi dan penebalan synovial

Baker's cyst

Fleksi dengan valgus dan rotasi external tibia, subluksasi posterior dari tibia

Pangkal paha

mula mulanya terjadi gangguan fungsi biasanya saat penderita melepas satu sepatu atau kaos kaki

Kaki dan pergelangan kaki

Anggota bagian bawah yang terkenan mengakibatkan disfungsi lebih besardan nyeri, sebagai akibat tumpuan berat badan

"dropping metatarsal head"

" displacement metatarsal

deviasi ke arah lateral jari pertama

ibu jari "hammer"/palu atau "claw"/cakar

Pronasi dan eversi dari kaki

Dapat terjadi "tarsal tunnel" yang mengakibatkan "parasthesia"

claw foot Masalah masalah apa lagi yang timbul di luar persendian? General malaise

Lemah

gejala flu, termasuk demam yang ringan

Rheumatoid nodules (20 % kasus)

Rheumatoid Faktor positif

Jantung -- Pericarditis

Anemia

Saluran nafas-- peradangan sendi cricoaryteroid, nyeri laryng, dysphoni, nyeri pada saat menelan Kehilangan Penglihatan --- scleretis ( peradangan pada pembuluh darah mata) Prognosa Prognosa dari Rheumatoid arthritis tidaklah jelas, dikarenakan perjalan penyakit yang cukup lama dan untuk setiap pasien berbeda terdapat perbedaan. Faktor yang memprediksi keparahan dan menetapnya RA adalah : Di temukannya Rheumatoid Faktor Adanya nodules HLA-DR4 haplotype genetic marker Treatment penderita Rheumatoid Arthritis

Tujuan dari treatment ini adalah mengurangi rasa nyeri, mengurangi peradangan sendi, menjaga dan memperbaiki fungsi sendi ,mencegah kerusakan tulang dan cartilago, serta memaksimalkan kualitas hidup .

Terapi secara cepat dan penghambatan peradangan sedini mungkin merupakan terapi yang biasa dipakai. Pola Saat ini menyarankan, bagi sebagian besar pasien dengan diagnosa Rheumatoid Arthritis harus dimulai dengan DMARD (disease-modifying antirheumatic drugs) terapi selama 3 bulan. Edukasi --penjelasan penyakit dan tatalaksana gejala "Rest" dan latihan -- Fisioterapi akan menolong mengatur keseimbangan yang baik. "joint protection " --- splints, braces , Support, alat-alat bantu Diet - supplement minyak ikan yang mengandung asam lemak omega-3 akan membatu mengurangi peradangan. Medikasi--- NSAIDS (non-steroidal anti-inflammatory drugs) Obat ini akan mengurangi nyeri Sendi dan peradangan, ini akan memperbaiki fungsi sendi karena akan memberikan efek analgesic dan efek anti peradangan. Akan tetapi obat ini tidak akan mengubah perjalanan penyakit atau kerusakan sendi dan biasanya tidak digunakan sebagai obat tunggal RA. SAARDS (slow-acting antirheumatic drugs) / DMARDS (disease-modifying antirheumatic drugs) obat obat inilah yang membuktikan mengontrol atau memperlambat progresifitas dari penyakit Rheumatoid Arthritis. Methotrexate biasanya dianjurkan pada permulaan terapi. Biologic response modifiers -- obat yang mempengaruhi autoimmune response pada RA. Prosorba Column - secara mekanik menghilangkan antibodies peradangan dalam darah. Oral Corticosteroids - Terbukti sangat berguna untuk mengurangi gejala dan untuk menghambat proses kerusakan sendi pada Rheumatoid Arthritis.Penggunaan jangka panjang akan mengakibatkan adverse effect dan menghambat penggunaanya bagi pasien Penurun Rasa nyeri Topikal---creams , spray "Hot/Cold pack" Operasi - biasanya dilakukan pada sendi lutut, siku, dan bahu Sumber :http://fisioteraphy.blogspot.com/2008/09/sekilas-tentang-rheumatoid-arthritis.html

You might also like