Sebuah fatwa dari Mufti wilayah persekutuan Malaysia telah menimbulkan kehebohan di beberapa milis Islam Indonesia. Karena apa? Karena fatwa yang Mufti Malaysia sampaikan tersebut akan sangat berimplikasi dengan sebuah lembaga training sumber daya manusia yang ada di Indonesia yang bernama ESQ. ESQ yang berpusat di menara 165 jalan TB Simatupang Jakarta selatan dan digawangi oleh Ary Ginanjar Agustian, telah berhasil mentraining puluhan ribu orang dengan konsep keseimbangan antara Emosi, Spiritual dan intelektual. Dari penjelasan tentang ESQ sendiri dijabarkan bahwa ESQ adalah pelatihan sumber daya manusia yang bertujuan untuk membentuk nilai moral dan karakter manusia, melalui penggabungan 3 potensi yang ada di manusia yaitu kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Selama ketiga potensi manusia tersebut terpisah dan tidak didayagunakan dengan baik dan maksimal maka menurut kajian ESQ manusia akan terjadi krisis moral dan split personality. Dan lebih buruk lagi manusia yang tidak dapat mendayagunakan ketiga potensi itu maka manusia tersebut akan kehilangan makna hidup serta jati dirinya. Begitu kutipan yang menjelaskan apa itu ESQ secara singkat. Namun bagi mufti Malaysia ajaran yang dipopulerkan oleh Ary Ginanjar ini adalah ajaran sesat dan harus dihindari. Melalui kajian, akhirnya mereka memutuskan bahwa ajaran ESQ yang mengusung ide 7 Budi Utama dan bercita-cita akan menuju Indonesia Emas pada tahun 2020 ini, difatwakan sesat berdasarkan sebuah fatwa tertanggal 10 Juni 2010. Dalam fatwanya Mufti wilayah persekutuan Malaysia menjelaskan alasan kesesatan ESQ Ary Ginanjar, berikut ringkasan fatwanya: ESQ mendukung paham liberalisme yang menafsirkan nash-nash agama (al-quran dan sunnah) secara bebas. ESQ menuduh para Nabi mencapai kebenaran melalui pengalaman dan pencarian dan ini bertentangan dengan aqidah Islam tentang Nabi dan Rasul. ESQ mencampuradukkan ajaran spritual bukan Islam dengan ajaran spiritual Islam. ESQ menekankan konsep 'suara hati' sebagai rujukan utama dalam menentukan baik atau buruknya sebuah perbuatan. ESQ menjadikan logika sebagai sumber rujukan utama. ESQ mengingkari mukjizat karena dianggap tidak dapat diterima akal. ESQ menyamakan bacaan Al-fatiha sebanyak 17 kali dalam shalat dengan ajaran Bushido Jepang yang berlatar belakang ajaran Buddha. ESQ menafsirkan kalimat syahadat dengan "triple one". Demikian ringkasan singkat fatwa Mufti wilayah persekutuan Malaysia yang ditandatangani oleh Datuk Hj. Wan Zahidi bin Wan Teh yang merupakan mufti resmi wilayah persekutuan Malaysia. Sebenarnya beberapa waktu lalu telah ada yang menuduh ESQ sesat di Indonesia. Pada sebuah sesi tanya jawab dalam sebuah acara dari salah satu radio di Bekasi, seorang ustadz yang mengisi acara tersebut ditanya oleh pendengar yang meminta tanggapan ustadz tersebut tentang training ESQ. Dengan sangat mengejutkan sang ustadz tersebut membeberkan kesesatan ESQ menurut yang ia pahami dan poin-poin yang ia anggap sesat itu agak mirip dengan apa yang difatwakan oleh mufti Malaysia ini. Untuk mendonload fatwa lengkapnya bisa diklik alamat ini, http://www.muftiwp.gov.my/pmwp/profail_jabatan_files/fatwa_esq.pdf Sampai berita ini diturunkan dari situs-situs ESQ belum ada tanggapan terkait fatwa Mufti Malaysia ini yang menyesatkan ajaran ESQ.(fq)
Inilah Fatwa Mufti Malaysia tentang Kesesatan ESQ Ary Ginanjar
Rabu, 07 Jul 2010 - www.voa-islam.com
Fatwa Berkenaan Dengan Kursus ESQ Leadership Training Dan Fahaman Yang Seumpama Dengannya (a) Ajaran, pegangan dan fahaman yang dibawa oleh ESQ Leadership Training anjuran Ary Ginanjar Agustian dan apa-apa ajaran yang seumpama dengannya adalah menyeleweng daripada ajaran Islam kerana mengandungi ajaran-ajaran yang boleh merosakkan akidah dan syariah Islam. Ciri-ciri penyelewengan tersebut adalah seperti yang berikut: (i) mendukung fahaman liberalisme iaitu memahami atau mentafsir nas-nas agama (Al- Quran dan as-Sunnah) secara bebas, dan fahaman pluralisme-agama iaitu fahaman yang mengajarkan semua agama adalah sama dan benar. Kedua-dua fahaman ini adalah sesat dan boleh membawa kepada kekufuran. (ii) mendakwa bahawa para Nabi mencapai kebenaran melalui pengalaman dan pencarian. Ini bercanggah dengan akidah Islam tentang Nabi dan Rasul. Menurut akidah Ahli Sunnah Wal Jamaah, kenabian dan kerasulan adalah pilihan Allah SWT semata-mata (Al-Isthifaiyyah), dan bukan sesuatu yang boleh diusahakan (Al-Kasbiyyah), (iii) mencampuradukkan ajaran kerohanian bukan Islam dengan ajaran Islam. "SQ" adalah hasil penemuan seorang Yahudi, Danah Zohar, manakala "God Spot" adalah hasil kajian seorang Hindu VS Ramachandran. Kedua-dua penemuan ini disahkan dengan ayat Al-Quran (AI-Hajj ayat 46). ...ESQ mencampuradukkan ajaran kerohanian bukan Islam dengan ajaran Islam... (iv) menekankan konsep "suara hati" atau "conscience" sebagai sumber rujukan utama dalam menentukan baik dan buruk sesuatu perbuatan. Konsep suara hati adalah ajaran paling suci dalam agama Kristian. The Oxford Dictionary of World Religion menyebut: "In the main forms of Christianity, conscience is the absolutely inviolable and sacrosanct centre of the person as human as responsible for her or his decisions". Konsep suara hati juga merupakan ajaran agama Hindu seperti yang dijelaskan oleh Swami Vivekananda: "The Atman is the Holy Ghost of the Biblical Trinity, and the purpose of all religions is to make men heard 'the still small voice' within them". Menurut Imam Abu Al-Abbas, pendapat demikian adalah zindiq dan kufur. (v) menjadikan logika sebagai sumber rujukan utama. Ini bertentangan dengan akidah Islam yang menetapkan bahawa Al-Quran dan as-Sunnah sebagai sumber rujukan utama. (vi) Mengingkari mukjizat dan menganggapnya tidak dapat diterima oleh akal dan tidak sesuai dengan zaman sekarang yang serba logik. Mengingkari mukjizat adalah kufur dengan ijmak ulama kerana ia bermakna mengingkari nas-nas Al-Quran dan Hadits Mutawatir yang mensabitkan mukjizat bagi para Nabi AS. ...ESQ kufur karena mMengingkari mukjizat dan menganggapnya tidak dapat diterima oleh akal... (vii) menggunakan Kod 19 rekaan Rasyad Khalifah untuk menafsir Al-Quran. Rasyad Khalifah mengaku dirinya sebagai rasul dan membawa agama baru yang dinamakan "submission." Teori Kod 19 dianggap lebih tinggi daripada Al-Quran kerana mengikut teori ini, ayat-ayat Al-Quran perlu dibuang atau ditambah bagi menyesuaikan dengan Kod 19. (viii) menyamakan bacaan Al-Fatihah sebanyak 17 kali sehari oleh orang Islam dengan amalan Bushido oleh orang Jepun yang berteraskan ajaran Buddha. (ix) mendakwa bahawa kekuatan luar biasa seperti mukjizat boleh berlaku melalui rumus Zero Mind Process (ZMP). Dengan rumus ZMP ini, ESQ mengiaskan bahawa mukjizat Nabi Musa AS diselamatkan daripada Firaun boleh juga berlaku kepada orang lain seperti yang berlaku kepada juruterbang Kapten Abdul Razak. Kefahaman mukjizat seperti ini merupakan ajaran a.aama Hindu seperti yan.g diterangkan oleh Swami Vivekananda: 'When Jesus healed, they called it a miracle". What is a miracle? A supernatural even says the dictionary. "Applied Raja Yoga", says the Yogi. "Just because you don't understand it, you call it a miracle. We know what it's about. It's natural to its". ...ESQ menafsirkan makna kalimat syahadat dengan "triple one" yang digunakan oleh Kristian untuk menghuraikan Konsep Trinity... (x) menafsirkan makna kalimat syahadat dengan "triple one". Ini adalah tafsiran bidah dan sesat. Dalam konteks akidah, "triple one" digunakan oleh Kristian untuk menghuraikan Konsep Trinity. Buku "Christianity For Dummies", ketika menguraikan konsep ini menyatakan: "The Trinity: How 1 + 1 + 1 Equals 1. Christianity says that God is Trinity - one God expressed in three beings. The term trinity means: "three-oneness. (b) Mana-mana orang hendaklah menjauhi ajaran, pegangan dan fahaman sebagaimana yang. dinyatakan dalam perenggan (a). Bertarikh 10 Jan 2010 [PMWP/100/20 Klt. 2; PN(PU 2 )530/VI] Datuk Hj. Wan Zahidi bin Wan Teh Mufti Wilayah-Wilayah Persekutuan Sumber: http://www.muftiwp.gov.my/pmwp/profail_jabatan_files/fatwa_esq.pdf
ESQ Ary Ginanjar Difatwa Sesat Karena Merusak Aqidah dan Menghina Nabi
Rabu, 07 Jul 2010- www.voa-islam.com
JAKARTA (voa-islam.com) Dinilai banyak yang bertentangan dengan ajaran agama Islam, Emotional and Spiritual Quotient (ESQ) milik Ary Ginanjar Agustian difatwa sesat oleh Mufti Malaysia. Fatwa Mufti Malaysia itu ditandatangani oleh Mufti wilayah persekutuan Malaysia, Datuk Hj. Wan Zahidi bin Wan Teh tanggal 10 Juni 2010, dan dirilis dalam situs resmi pemerintah Malaysia www.muftiwp.gov.my, Rabu (7/7/2010). Oleh Mufti Malaysia, ESQ dianggap ajaran yang dapat merusak akidah serta syariah Islam. Ciri-cirinya, menurut Mufti Malaysia adalah, ESQ mendukung paham liberalisme karena menafsirkan Al-Quran dan As-Sunnah secara bebas. ESQ mengajarkan bahwa pada dasarnya ajaran seluruh agama adalah benar dan sama. ...ESQ mendukung paham liberalisme karena menafsirkan Al-Quran dan As-Sunnah secara bebas... ESQ juga dianggap menuduh para Nabi mencapai kebenaran melalui pengalaman dan pencarian. Ini sangat bertentangan dengan akidah Islam soal Nabi dan Rasul. ESQ dituduh telah mencampuradukan ajaran kerohanian bukan Islam dengan ajaran Islam. Mufti juga melihat jika ESQ menekankan konsep suara hati sebagai rujukan utama dalam menentukan baik buruk suatu perbuatan. ...ESQ juga dianggap salah karena telah menjadikan logika sebagai rujukan, bukannya Al-Quran dan Hadits... ESQ juga dianggap salah karena telah menjadikan logika sebagai rujukan, bukannya Al- Quran dan Hadits. ESQ juga dianggap mengingkari mukjizat karena bertentangan dengan keadaan zaman sekarang yang serba logik, dan tidak dapat diterima akal. ESQ dinilai salah karena menggunakan kode 19 rekaan dari Rasyad Khalifah untuk menafsirkan Al-Quran. Rasyad Khalifah mengaku sebagai rasul dan membawa agama baru yang dinamakan submission. Teori ini bahkan dipandang lebih tinggi dibanding Al-Quran. ...ESQ menyamakan bacaan Al-Fatihah sebanyak 17 kali oleh orang Islam dengan ajaran Bushido Jepang. Ini adalah tafsiran sesat... ESQ menyamakan bacaan Al-Fatihah sebanyak 17 kali oleh orang Islam dengan ajaran Bushido Jepang. ESQ dianggap telah menafsirkan makna kalimat syahadat dengan triple one. Menurut Mufti, itu adalah tafsiran sesat. Dalam laman facebook yang dibuat oleh pengikut ajaran Ary, salah seorang juga sempat menanyakan soal fatwa Mufti ini. Account dengan nama FKA ESQ 165 - Samarinda Kukar tersebut meminta tanggapan dari pengikut yang lain terkait fatwa Mufti. ...ESQ juga dianggap menuduh para Nabi mencapai kebenaran melalui pengalaman dan pencarian. Ini sangat bertentangan dengan akidah Islam soal Nabi dan Rasul... Hingga kini Ary Ginanjar belum bisa dihubungi. Dia masih berada di luar negeri. Sedangkan sekretarisnya, Susi, tidak mau mengomentari fatwa ini. Dalam situs resmi ESQ juga belum ada tanggapan terkait fatwa Mufti Malaysia yang menyesatkan ajaran ESQ. Sebenarnya beberapa waktu lalu telah ada yang menilai ESQ sesat di Indonesia. Pada sebuah sesi tanya jawab dalam sebuah acara dari salah satu radio di Bekasi, seorang ustadz yang mengisi acara tersebut ditanya oleh pendengar yang meminta tanggapan ustadz tersebut tentang training ESQ. Dengan sangat mengejutkan sang ustadz tersebut membeberkan kesesatan ESQ menurut yang ia pahami dan poin-poin yang ia anggap sesat itu agak mirip dengan apa yang difatwakan oleh mufti Malaysia ini. [taz]
27 Penyimpangan ESQ Ary Ginanjar Versi nahimunkar.com
Kamis, 08 Jul 2010- www.voa-islam.com
KRISIS multi dimensi yang menimpa bangsa tercinta, bangsa Indonesia yang belum kunjung reda, dan bahkan makin melilit kuat menjerat rakyat kecil tanpa ada rasa belas kasih, serta membuat angka kemiskinan anak bangsa makin membesar, adalah akibat ulah tangan para pengelola yang tidak bertanggung-jawab. Keseimbangan yang merupakan ciri khas hukum penciptaan Allah diobrak-abrik oleh para pengelola bangsa yang buta mata hatinya. Berbagai upaya dilakukan oleh berbagai komponen bangsa, baik secara kolektif, krusial dan rumit. Di antara sekian upaya yang dilakukan itu adalah apa yang dilakukan oleh Ary Ginanjar Agustian dengan ESQ Model-nya yang fenomenal. ESQ Model ini sudah tidak asing bagi masyarakat kita, bahkan buku monumental Ary yang berjudul Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual sudah terjual lebih dari 150.000 eksemplar dan sudah dicetak lebih dari 20 kali! Di balik berbagai kebaikan yang terdapat pada ESQ Model, terdapat pula sisi negatifnya Ada sisi kebaikan yang terdapat di dalam ESQ Model ini, di antaranya adalah: 1. Menumbuhkan kesadaran akan eksistensi para peserta di muka bumi ini sebagai Khalifah (wakil Allah). 2. ESQ mampu menggugah nurani para peserta training dan mengenalkan wujud Allah Subhanahu Wa Taala kepada mereka, kebesaran, keagungan, keperkasaan dan kemahapemurahan-Nya. 3. ESQ mampu menghidupkan kembali cahaya nurani para peserta training yang selama ini padam. 4. ESQ mampu mengasah spiritualitas para peserta. Hal itu tampak jelas dari pengakuan banyak mantan peserta training yang selama ini merasa hati (spiritualitas)nya kering kerontang. Namun, di balik berbagai kebaikan yang terdapat pada ESQ Model, terdapat pula sisi negatifnya, bahkan boleh dikata sudah menyangkut permasalahan yang sangat prinsip. Di antara sisi negatif yang harus segera dihindari itu adalah sebagai berikut: 1. Ary Ginanjar yang mencetuskan model ESQ Training ini tidak mau mengatakan kalau ESQ Model yang diasuhnya sebagai lembaga dakwah atau sebagai kegiatan dakwah, padahal training yang diselenggarakan tidak lepas dari ayat-ayat al-Quran dan hadits- hadits Nabi Shallallahu alaihi wasallam, bahkan ada kutipan-kutipan perkataan shahabat nabi Shallallahu alaihi wasallam. Kenyataan ini ternyata berlawanan dengan yang tertera di dalam buku saku ESQ Model yang dibagikan kepada peserta secara gratis, sebagai berikut Tiada hari tanpa dakwah yang kemudian dikutip pula ayat al-Quran 125 dari Surat al-Nahl. Ary Ginanjar tidak mau menyebut ESQ yang diasuhnya sebagai kegiatan dakwah, padahal trainingnya tidak lepas dari ayat-ayat al-Quran dan hadits-hadits Nabi. Dan buku saku ESQ Model yang dibagikan kepada peserta tertera label Tiada hari tanpa dakwah
Di sela-sela trainingnya di hadapan para peserta dan pada saat emosi dan spiritual para peserta tersentuh Ary mengatakan ini bukan sekedar training!. Ia ucapkan lebih dari sekali. Namun hal ini tidak masalah, apakah ESQ Model itu disebut lembaga dakwah atau bukan, akan tetapi jujur itu lebih baik ! Atau memang ada sesuatu hal yang terselubung di balik ESQ Model ini. Wallahu alam. 2. Setiap suasana emosi dan ektasi, dzikir dan doa selalu diiringi dengan lantunan musik lembut, dengan maksud agar bisa mencapai pada titik alpha, tutur Ary. Bahkan dentuman suara musik yang selalu mengawali acara training pun sampai membuat jantung terasa sakit, sehingga tidak mungkin acara-acara seperti ini diselenggarakan di masjid-masjid. Ia memang pantas kalau diselenggarakan di hotel-hotel? Cara-cara seperti ini merupakan kebiasaan dan sunnah kaum Nasrani yang kita dilarang oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengikutinya. Dalam kaidah ushul disebutkan: tujuan tidak boleh menghalalkan segala cara. Cara-cara seperti ini merupakan kebiasaan kaum Nasrani yang kita dilarang oleh Rasulullah untuk mengikutinya. Kaidah ushul disebutkan, tujuan tidak boleh menghalalkan segala cara 3. Bershalawat sambil nyanyi pun dilakukan, bahkan Haddad Alawi yang berfaham Syiah yang sangat anti bershalawat kepada para shahabat Nabi menjadi bintang tamu. Dalam shalawatnya Alwi tidak pernah menyebut para shahabat Nabi. 4. Shalawat sambil menyanyi pun dianggap sebagai pengamalan terhadap perintah bershalawat kepada nabi yang tertera di dalam surah Al-Ahzab. 5. Shalawat kepada nabi Shallallahu alaihi wasallam itu artinya memohon kepada Allah, berdoa kepada- Nya agar rahmat, kedudukan yang mulia di sisi- Nya dianugerahkan kepada Nabi Muhammad, Shallallahu alaihi wasallam. Oleh karena shalawat adalah doa, maka doa harus dilakukan sebagai mana doa lainnya, bukan dengan bernyanyi..! Para sahabat Nabi Shallallahu alaihi wasallam, para tabiin dan para pemuka imam Mazhab yang empat yang sudah tidak diragukan kecintaan mereka kepada nabi Shallallahu alaihi wasallam tidak pernah bershalawat dengan cara bernyanyi. Dalam training ESQ ini, zikir L ilha illalloh bersama sambil geleng-geleng kepala dengan suara nyaring pun dilakukan dan dipimpin oleh Ary sendiri 6. Nuansa sufistik pun sangat kental dalam training ESQ ini, zikir L ilha illalloh bersama sambil geleng-geleng kepala dengan suara nyaring pun dilakukan dan dipimpin oleh Ary sendiri. 7. Tafsir batiniy terhadap rukun iman dan rukun Islam pun sangat kental, terutama dalam menafsirkan surat al-Fatihah dan ritual haji, sebagaimana akan disebutkan di bawah. 8. Ketika peserta sudah berada dalam kondisi tersentuh spiritualitasnya mereka disuruh sujud dan minta ampun dan ada juga yang bertakbir histeris. Sujud apa ini? Tidak jelas, sehabis sujud kadang diselingi dengan teriyakan yel-yel ESQ, Mars ESQ atau senam erobic atau lainnya. 9. Untuk menambah suasana histeris, petugas menghampiri peserta yang histeris menangis dan memperdengarkannya kepada khalayak melalui pengeras suara! Harus seperti inikah melatih dan mengasah ESQ para peserta? 10. Tafsir sufi (batiniy, isyaariy) terhadap surat Al-Fatihah pun terjadi, seperti ihdinas shirthal mustaqm (Ihdins dengan H besar, yang harus dibunyikan dari dalam perut diartikan menunjukkan kesungguhan dalam beraksi dan ayat-ayat sebelum dan sesudahnya diartikan secara paksa agar sesuai dengan jiwa managemen perusahaan. 11. Demikian pula tafsir terhadap ritual haji. Bahkan tiga hari pertama dari training terkesan diartikan sebagai prosesi wuquf, yang dalam ESQ training berwujud ZMP, sedangkan hari keempat sebagai prosesi thawaf dan sai. Thawaf dan Sai diartikan sebagai simbol kerja keras (total action). Yang lebih nyeleneh lagi adalah pada hari keempat ada simulasi sai dan thawaf yang tidak hanya sekedar simulasi, melainkan benar-benar harus dirasakan seperti melontar jumroh, sai dan thawaf di Kabah yang harus dilakukan dengan ikhlas dan dengan niat yang sebenarnya . Melontar diartikan membuang sifat-sifat buruk yang ada pada diri, dan yang dilempari pun adalah gambar makhluk yang menyeramkan (setan) yang telah disediakan panitia, berikut batu kerikil imitasinya. Sai dan thawaf diartikan sebagai simbol kerja keras (total action). Seusai Sai di tempat training, maka peserta harus melakukan thawaf di tempat yang sama dengan mengelilingi Kabah buatan. Ini benar-benar ajaran sufi yang menyimpang. 12. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam tidak pernah mengajarkan hal-hal seperti itu kepada para shahabatnya. Bahkan, Umar bin Khatthab, Radhiyallahu anhu (yang selalu mendapat ilham) pada saat melaksanakan ibadah haji di masa ke-Khalifah-annya tidak pernah mempunyai pemahaman seperti itu. Malah saat beliau akan mengecup Hajar Aswad beliau berkata: Hai Hajar Aswad, aku tahu bahwa kamu tidak bisa memberi manfaat dan tidak pula dapat mendatangkan madharat. Kalau saja bukan karena aku telah melihat Rasulullah mengecupmu niscaya aku tidak akan mengecupmu. 13. Sebelum mereka melakukan ibadah haji pun sudah total action, bahkan mengerahkan semua kemampuan dalam beramal dengan semangat ikhlas dan ihsan sudah mereka sadari sebagai tuntutan tauhid dan ketulusan mengabdi kepada Allah SWT, jauh sebelum mereka mengenal ibadah haji. 14. Dengan empat hari itu terkesan bahwa ajaran Islam sudah lengkap dan sempurna, maka ayat 3 surat Al-Maidah pun dibacakan sebagai tanda sempurnanya ajarannya. Dengan demikian ESQ Training mengesankan bahwa Islam ala ESQ itulah cerminan Islam sejati. Kesan ini pun lebih nampak lagi dengan dibuatnya kartu alumni bagi para peserta yang telah mengikuti training selama 4 hari, yang dengan kartu itu peserta dapat mengechas kembali iman mereka, sekalipun beberapa alumni sedang ngechas yang kami wawancarai mengatakan kami tidak menangis seperti waktu dulu saat training, karena tidak ada yang baru lagi bagi kami. Bagi Ary Ginanjar, sumber utama kebenaran adalah suara hati. Kebenaran Suara hati bagi Ary di atas kebenaran al-Quran dan hadits Nabi Shallallahu alaihi wasallam 15. Bagi Ary, sumber utama kebenaran adalah suara hati. Kebenaran Suara hati bagi Ary di atas kebenaran al-Quran dan hadits Nabi Shallallahu alaihi wasallam. Berikut ungkapnya: Pergunakanlah suara hati anda yang terdalam sebagai sumber kebenaran, .. Lebih lanjut ia mengatakan: ., dan ayat-ayat Al Quran sebagai dasar berpijak (legitimasi). Dan yang terpenting adalah legitimasi suara hati anda sendiri, sebagai nara sumber kebenaran sejati (Lihat: Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual, hal. Liv). Suara hati dalam bahasa kaum sufi sering disebut dengan Dzauq (rasa hati) yang pada prinsipnya sama, yaitu sumber kebenaran sejati. Maka tidak heran kalau dari mulut mereka kita dengar ungkapan haddatsanii robbii an nafsii (Tuhan ku menginformasikan kepada ku melalui jiwa ku). Juga ungkapan: kalian belajar kepada orang yang sudah mati, sedangkan kami belajar langsung kepada Yang Maha Hidup. 16. Keyakinan Ary yang lebih rancu dan sangat berbahaya lagi adalah ungkapannya bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dalam kepribadiannya sebagai Rasul yang sekaligus sebagai pemimpin abadi sangat mengandalkan logika dan suara hati. Berikut ungkapannya: Itulah tanda bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam merupakan nabi penutup, atau yang terakhir, yang begitu mengandalkan logika dan suara hati,. (Lihat buku Rahasia Sukses . ESQ, hal. 100). Padahal kita kaum muslimin meyakini bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam selalu bersandar kepada wahyu ilahi yang diturunkan melalui Jibril. Wahyu ilahi bukan suara hati! Bisakah Ary membedakan suara Tuhan dengan suara setan? Saya khawatir akan muncul Mirza Ghulam Ahmad abad baru lagi! Apa lagi Ary mulai dan sering mengutarakan hal-hal ganjil, seperti melihat cahaya yang ia yakini Allah, dan merasa ada hembusan angin malaikat di wajahnya 17. Bisakah Ary membedakan mana suara Tuhan dan mana suara syetan! Saya khawatir akan muncul Mirza Ghulam Ahmad abad 21 dan Lia Aminuddin baru lagi! Apa lagi Ary mulai dan sering mengutarakan hal-hal ganjil, seperti melihat cahaya yang ia yakini Allah, dan merasa ada hantaman angin di wajahnya sehabis memberikan materi trainingnya, yang ia yakini hembusan angin malaikat! Subhanallah!! 18. Misteri Graha 165. Adalah graha yang dirancang untuk pusat Training ESQ. Setelah uji kelayakan tanah, ternyata tanah ini serupa kwalitasnya dengan tanah di Mekkah, maka Graha ESQ merupakan satu- satunya bangunan pencakar langit di Ibu kota yang dibangun tidak menggunakan pondasi pancang. Hal ini dianggap sebagai karomah bagi Ary dan ESQ-nya. Sample tanahnya pun dibuat cindera mata yang dipersembahkan kepada salah seorang tokoh di antar peserta training. Graha ini pun dalam rencananya dilengkapi dengan satu ruang samedi (pertapaan) khusus bagi para alumni ESQ yang terletak di paling puncak bangunan. Ia bukan mushalla dan bukan juga masjid. Sebab mushalla sudah di sediakan di lantai bawah. Hal ini diungkapkan oleh Ary sendiri pada saat mengenalkan program pembangunan Graha 165 guna mendapatkan dukungan dana dari para peserta. Dalam Islam tidak ada semedi atau pertapaan. Bahkan, apa yang pernah dilakukan Nabi Shallallahu alaihi wasallam di gua Hira sebelum diangkat menjadi Nabi, beliau tidak pernah menganjurkannya kepada umatnya dan tidak pernah pula dilakukan oleh seorang pun di antara shahabatnya. Islam hanya mengajarkan itikaf yang hanya bisa dilakukan di masjid-masjid. ayat al-Quran sering diartikan tidak pada tempat atau maksud yang sesungguhnya, hal ini banyak terdapat di dalam buku monumentalnya 19. Ayat-ayat al-Quran sering diartikan tidak pada tempat atau maksud yang sesungguhnya, hal ini banyak terdapat di dalam buku monumentalnya. Seperti ayat QS 40 Surat al-Muminun, ayat 17, Hari ini setiap orang mendapat balasan menurut usahanya. Hari ini tiada kezaliman. Allah sungguh cepat membuat perhitungan. Ary jadikan ayat ini sebagai legitimasi terhadap hadiah yang diberikan kepada seorang karyawan berinisial DS oleh atasannya yang di luar dugaan sebelumnya, karena telah melakukan suatu pekerjaan tanpa mengharapkan sesuatu apapun. (Lihat kisahnya pada halaman 52 dari buku ESQ). Padahal ayat di atas berkenaan dengan pembalasan Allah di hari akhirat kelak, yaitu pada yaumul hisab. 20. Model ESQ yang dicetus oleh Ary nampaknya menganut faham pluralisme agama. Hal itu tampak dari ungkapan salah seorang Profesor UI yang menjadi salah satu petinggi ESQ dalam sambutannya pada acara penutupan training. Bahkan, Prof Dr Komaruddin Hidayat yang menganut faham pluralis pun digandeng dan ditetapkan sebagai salah satu anggota sidang redaksi Majalah Nebula-nya ESQ yang dipimpin oleh Ary. Faham pluralisme agama sudah difatwakan haram oleh majlis Ulama Indonesia tahun lalu, bahkan para ulama-ulama Islam sebelumnya menegaskan bahwa orang yang meyakini agama selain Islam benar adalah murtad. Model ESQ Ary Ginanjar menganut faham pluralisme agama. Faham pluralisme agama sudah difatwakan haram oleh majlis Ulama Indonesia 21. Bagi para peserta yang selama ini belum pernah menangis karena takut kepada Allah, dan belum pernah merenungkan ayat-ayat al Quran dan ayat-ayat kauniyah, ESQ Training adalah segala-galanya. Bahkan akan berkesimpulan ESQ Training adalah jalan hidupnya. Dan bagi yang sudah pergi haji bersama group ESQ Training pun akan timbul rasa bahwa tidak sempurna bila tidak beribadah haji bersama group ESQ Training. Tidak begitu halnya bagi orang yang sudah biasa dekat kepada Allah dan mengenal keagungan, kebesaran dan rahmat-Nya, ESQ Training itu biasa-biasa saja. Bahkan, bagi orang yang pernah tafaqquh fiddin dengan benar yang bersumber kepada al-Quran dan Sunnah secara komprehensif dan integral, ESQ Training perlu diluruskan. 22. Pengkultusan terhadap Ary dan ESQ-nya kini mulai kental terasa, dan jika tidak segera diwaspadai dan Ary tidak siap diberi nasihat dan selalu bersikap ZMP yang didengungkannya, maka tidak mustahil kalau ESQ Training akan menjadi agama baru bagi bangsa Indonesia. Apa lagi Ary dengan ESQ-nya mendapat respon dari pemerintah, bahkan mereka yang ikut dalam training pun bukan sembarang orang, melainkan para petinggi negara! Ary tidak siap diberi nasihat dan selalu bersikap ZMP yang didengungkannya, maka tidak mustahil kalau ESQ Training akan menjadi agama baru bagi bangsa Indonesia. Apa lagi Ary dengan ESQ-nya mendapat respon dari pemerintah 23. Dalam mengartikan al-Asmaul Husna dan dalam upaya merefleksikannya di dalam dunia bisnis dan leadership banyak disalahartikan dan dipaksakan agar sesuai dengan keinginan Ary. Seperti nama al-aakhir diartikan Allah bersifat visioner, dan akhlaq yang harus diambil adalah manusia harus memiliki visi. Al-jaami yang berarti Maha Penghimpun, Ary merefleksikannya dalam arti keharusan kerjasama. Dan masih banyak lagi nama-nama Allah lainnya yang disalahartikan. Di dalam menanamkan asmaul Husna ini Ary mengutip hadits palsu yang sering dipakai oleh kaum sufi untuk menanamkan ajarannya, yaitu: takhallquu biakhlaaqil-llah (berakhlaqlah dengan akhlaq-akhlaq Allah). Al-Matin: akhlaq yang harus diambil adalah sikap selalu berdisiplin. Kalau al- mutakkabbir yang ditiru atau diambil apanya ? Atau diartikan Yang Maha Pembesar, lalu kita berupaya ingin menjadi orang- orang pembesar? Kalau al-hamiid apa direfleksikan kepada upaya keras agar kita menjadi orang terpuji seperti Dia, sehingga pujian mengarah kepada kita? Lalu kalau Allah adalah al-Khaliq, maka yang ditiru adalah sifat berkreasinya! Sehingga ketika memahami al-asmaul husna terdapat pemahaman yang kontradiksi antara merefleksikan nama-nama Allah tersebut pada diri kita, sehingga kita berbuat (bersikap dan bertindak) seperti Allah (sebagai subject), dengan merefleksikannya pada diri kita sehingga kita menjadi object. Seperti pada al-jaami dan al-Khaliq. Sebaiknya saudara Ary tidak memaksakan ayat, hadits atau pun nama Allah agar bisa sesuai dengan kehendak dirinya. Bacalah buku-buku para ulama berkenaan dengan masalah ini, lalu hayatilah! Dalam masalah ini, kadang apa yang ditulis oleh Ary dalam bukunya, berbeda dengan yang ia sampaikan saat training. apa yang ditulis oleh Ary dalam bukunya, berbeda dengan yang ia sampaikan saat training 24. Rukun iman juga mengalami tafsiran pemaksaan dari Ary, agar ESQ Training nya bisa dikatakan berdasarkan rukun iman (Mental Building). Untuk itu, rukun iman hanya dipahami dengan pemahaman-pemahaman yang bisa diarahkan menjadi sebagai prinsip- prinsip leadership, tidak komprehensif. Demikian pula rukun Islam yang diartikan sebagai landasan ketangguhan pribadi. Syahadat rasul terkesan hanya shalawat nya sebagai bukti cinta kepada Rasul, bukan bagaimana menjadikan sunnahnya sebagai pegangan dan pedoman. Yang diambil hanya yang berkaitan dengan keleadershipannya saja. 25. Rujukan dan sandaran Ary dalam penulisan bukunya adalah buku-buku yang bermasalah, seperti buku Sejarah Kehidupan Nabi yang ditulis oleh M. Haikal, juga tulisan Ali Syariati yang menganut faham syiah. Rujukan dan sandaran Ary dalam penulisan bukunya adalah buku-buku yang bermasalah 26. Hadits-hadits palsu yang biasa menjadi rujukan kaum sufi pun dijadikan sandaran ESQ Model-nya Ary, baik dalam buku yang pertama maupun dalam buku yang kedua. Sebut saja misalnya hadits palsu: Apabila engkau mengenal siapa dirimu, maka engkau mengenal siapa tuhannya, yang dalam terjemah letterlijknya sebagai berikut: Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia telah mengenal tuhannya. Hadits palsu ini telah menyeret kepada faham manunggaling kawulo gusti (ittihaad, menyatu dengan Tuhan) dalam kalangan kaum sufi, dan ini pun terjadi dalam faham Ary. Setelah ia mengutip tulisan Ali Syariati yang mengandung faham ittihad, Ary kemudian menyempurnakannya dengan apa yang ia sebut untaian kata mutiara Syamsi Thabriz yang berbunyi sebagai berikut: Kabah adalah pusat dunia. Semua wajah menghadap ke Kabah. Tengoklah. Lihat! Setiap orang menyembah jiwa masing-masing. Faham sesat inilah yang dianut oleh al-Hallaj dan Syeikh Siti Jenar, yang aromanya sangat kental di dalam ESQ Model-nya Ary. 27. Begitu pula atsar-atsar palsu banyak dimuat dalam bukunya, seperti atsar (ucapan shahabat nabi atau tabiin), seperti atsar yang dinisbatkannya kepada Umar bin Khatthab, Radhiyallahu anhu berikut: Hatiku telah melihat Tuhanku karena hijab (tirai) telah terangkat oleh taqwa. Barangsiapa yang telah terangkat hijab (tirai) antara dirinya dengan Allah, maka jadi jelaslah di dalam hatinya akan gambaran kerajaan bumi dan kerajaan langit. (Lihat Buku Saku ESQ). Dalam kutipan-kutipan Ary sama sekali tidak bersandar kepada rujukan-rujukan primer, melainkan mengekor kepada tokoh-tokoh sufi dan orang-orang yang tidak jelas keislamannya. Dalam kutipan-kutipan seperti ini Ary sama sekali tidak bersandar kepada rujukan- rujukan primer, melainkan mengekor kepada tokoh-tokoh sufi dan orang-orang yang tidak jelas keislamannya. Maklum, Ary bukan seorang pakar dalam ilmu Agama, melainkan seorang pebisnis tulen. Tetapi ia berani berbicara tentang masalah agama, bahkan dalam hal-hal yang sangat prinsip dalam agama. Semoga Allah memberi hidayah kepada kita semua. Amin. Masih banyak lagi catatan-catatan yang seharusnya dituangkan di sini untuk dijadikan bahan kajian dan kritikan yang membangun, bukan untuk menyudutkan atau mencemarkan nama baik Ary Ginanjar. Buku Rahasia Sukses ESQ karya Ary yang diberi pengantar oleh sejumlah tokoh itu banyak memuat kejanggalan dan hadits-hadits palsu, menempatkan ayat-ayat al- Quran bukan pada tempatnya, harus dikaji ulang dan dikritisi secara objektif, sebagai wujud tawaashaw bil haqq. Sebaiknya, setiap para alumni Training ESQ Model-nya Ary jangan menutup diri untuk belajar Islam lebih jauh, dan jangan mengultuskan ESQ Model-nya Ary Sebaiknya, setiap para alumni Training ESQ Model-nya Ary jangan menutup diri untuk belajar Islam lebih jauh, dan jangan mengultuskan ESQ Model-nya Ary. Anda hendaknya tahu dan menyadari bahwa kelezatan spiritual yang anda rasakan dalam training ESQ itu sama sekali tidak menunjukkan kebenaran ESQ Model, sebab hal seperti bisa anda temukan di semua kelompok faham, bahkan di semua agama dan berbagai aliran kepercayaan! Nabi Muhammad, Shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya telah menghayati sedalam-dalamnya ajaran Islam, sampai pada tingkat ihsan yang paling tinggi, maka bercerminlah kepada mereka, dan cermin itu ada di dalam sunnah Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. [taz] Amin Djamaluddin: Ajaran ESQ Ary Ginanjar tentang Asma Allah Jelas Menyimpang
Jum'at, 09 Jul 2010- www.voa-islam.com
RAMAINYA kontroversi ESQ Model Ary Ginanjar Agustian setelah difatwa sesat oleh Mufti Malaysia, tak luput dari perhatian H Amin Djamaluddin. Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini memang telah menjadi rujukan informasi berbagai aliran dan paham sesat di Indonesia. Hampir setiap aliran sesat yang merebak di nusantara, Aminlah yang menjadi saksi ketika kasusnya disidang di pengadilan. Bulan lalu, tepatnya 1 Juni 2010 tokoh bersahaja yang akrab disapa Pak Amin menjadi saksi ahli dalam sidang penodaan agama yang dilakukan oleh aliran sesat Surga Eden Cirebon, Jawa Barat. Aliran Surga Eden yang dipimpin oleh Nabi Palsu Tantowi ini divonis sesat karena ajarannya menyimpang dari Islam, antara lain: pimpinannya, Ahmad Tantowi mengaku sebagai Tuhan semesta alam yang menjanjikan surga bagi pengikut wanitanya dengan satu syarat: mau ML (bersetubuh) dengannya. Sebagai tuhan sekte, Tantowi melarang pengikutnya mengamalkan syariat agama Islam, seperti shalat lima waktu, puasa ramadhan, dan mengaji Al-Quran. Ditemui wartawan voa-islam.com, Kamis malam (8/7/2010) di kantor Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI) kawasan Tambak, Jakarta Pusat, pakar dan pemerhati aliran sesat ini bicara blak-blakan tentang ESQ. Dengan bahasa yang gamblang, tanpa tedeng aling-aling, Pak Amin yang juga pengurus Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Pusat ini menyatakan penyimpangan ajaran ESQ Ary Ginanjar dalam buku resmi ESQ. Berikut petikan wawancaranya: Bagaimana tanggapan Pak Amin tentang kontroversi ESQ Ary Ginanjar. Bagi saya, setelah membaca buku Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ yang ditulis oleh Ary Ginanjar, pemahaman tentang Asmaul Husna itu jelas sangat menyimpang. Sebab dalam ayat itu kan disebutkan walillahil asmaa`ul Husna faduuhu bihaa. Begitu perintah Allah dalam Al-Qur'an. Terjemahan Depag disebutkan, Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu. Di situ ada kata hanya. Asmaul Husna itu hanya milik Allah. Kita diperintahkan faduhu biha bermohonlah kepadanya dengan menyebut Asmaul Husna itu, yaitu berdoa dengan menyeru: Ya Allah, ya Rahman, ya Ghaffar, dan seterusnya. Tapi Asmaul Husna dalam buku ESQ diartikan menyimpang. Misalnya Al-Majid diartikan saya bersifat mulia. Al-Majidnya Allah diartikan Ary Ginanjar dengan makna saya bersifat mulia. Mengaku sebagai orang yang mulia itu adalah sifat yang angkuh dan sombong. Kalau orang lain yang menilai kita mulia, itu ndak masalah. Tapi kalau kita sendiri yang mengaku mulia, ini kan pengakuan yang angkuh dan sombong. Contoh lainnya, Asmaul Husna Huwal awwalu wal-akhir diartikan menjadi saya bersikap selalu menjadi orang pertama dan terakhir. Ayat Huwal awwalu wal-akhir itu disamakan dengan kita. Tidak bisa manusia masuk menyerupai asma Allah, kekuasaan Allah, kebesaran Allah, dan Rahman Rahimnya Allah. Tidak bisa! Jangan dibandingkan manusia dengan Allah. Apa sih artinya manusia, kok dibandingkan dengan kebesarannya Allah? Apa saja yang dinilai menyimpang dalam buku ESQ tersebut? Menurut saya, kesalahan yang paling mendasar dalam buku ESQ ini adalah penyimpangan makna Asmaul Husna, karena ini adalah kunci dan inti buku ini. Dalam buku ini, masalah Asmaul Husna merupakan kesimpulan akhir. Asmaul Husna Al-Muqsith diartikan saya adil dalam menghukum. Bagaimana mungkin menyamakan keadilan Allah dengan keadilan manusia? Ini adalah penyimpangan yang ingin menyaingi Allah SWT. Sama kayak HMA Bijak Bestari yang dulu sering tampil di televisi tiap Sabtu mengobati orang. Bijak Bestari mengaku dirinya tuhan tertinggi di atas Allahu Akbar. Allahu Akbar setingkat di bawah dia. Hampir sama ESQ dengan HMA Bijak Bestari. ...kesalahan yang paling mendasar dalam buku ESQ ini adalah penyimpangan makna Asmaul Husna. Ini adalah penyimpangan yang ingin menyaingi Allah SWT... Bagaimana dengan doktrin ESQ Ary Ginanjar yang menjadikan suara hati sebagai sumber utama kebenaran? Dalam buku tersebut Ary Ginanjar menulis imbauan: Pergunakanlah suara hati anda yang terdalam sebagai sumber kebenaran, yang merupakan karunia Tuhan (Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ, hal. liv). Ini tidak benar. Tidak ada ukuran kebenaran dengan suara hati. Manusia tidak bisa menemukan kebenaran kalau mengikuti suara hati. Karena kebenaran itu hanya dari Allah dan Rasul-Nya. Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 147 Allah menyatakan: Al- haqqu min robbika. Kebenaran itu hanya dari Allah. Jadi tidak ada jaminan kebenaran berdasarkan suara hati. Apa sih artinya suara hati? Kebenaran menurut Islam, sumbernya adalah qolalloh dan qola rosululloh (apa kata Allah dan Rasulnya, red.). Jangan jadikan suara hati sebagai sumber kebenaran, karena setan bisa mengendalikan hati. Apa ukurannya, rumusannya apa kalau suara hati dijadikan kebenaran? Karena suara hati setiap orang itu berbeda-beda. Jangan coba-coba jadikan suara hati sebagai sumber kebenaran! ...ESQ tidak benar. Manusia tidak bisa menemukan kebenaran kalau mengikuti suara hati. Karena kebenaran itu hanya dari Allah dan Rasul-Nya. Jadi tidak ada jaminan kebenaran berdasarkan suara hati... Tapi menurut Ary Ginanjar, Nabi Muhammad adalah pemimpin yang mengandalkan logika dan suara hati. Tidak benar! Rasulullah itu bertindak sesuai dengan petunjuk dan wahyu Allah. Rasulullah itu tidak menggunakan suara hati, tapi dibimbing wahyu. Rasulullah pernah memakai sepatu (khuf). Ketika bersuci, Rasulullah mengusap bagian atas sepatu. Padahal menurut logika, seharusnya yang diusap (dibersihkan) adalah bagian bawah sepatu, karena yang kotor adalah bagian bawah sepatu. Makanya dalam hadits Ali radhiyallahu anhu, ia berkata: Seandainya agama itu dengan akal niscaya yang lebih pantas diusap adalah bagian bawah khuf daripada bagian atasnya. Sungguh aku melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengusap di atas kedua khufnya. Agama adalah wahyu, bukan logika dan suara hati. Logika dan suara hati setiap manusia itu tidak sama. ...Agama adalah wahyu, bukan logika dan suara hati. Logika dan suara hati setiap manusia itu tidak sama... Bagaimana dengan klaim Ary Ginanjar bahwa mukjizat Nabi itu tidak bisa diterima dengan akal? Masuk akal atau tidak, mukjizat Nabi itu harus kita terima dengan iman. Karena mukjizat itu memang tidak bisa diterima oleh akal. Tapi iman bisa menerimanya. Jangan menolak mukjizat meskipun akal tidak bisa menerimanya. Makanya kayak aliran Isa Bugis yang menolak mukjizat karena dianggap tidak sesuai dengan akal pikiran. ...Jangan menolak mukjizat meskipun akal tidak bisa menerimanya, kayak aliran Isa Bugis yang menolak mukjizat karena dianggap tidak sesuai dengan akal pikiran... Apa sikap Pak Amin terhadap para tokoh Islam yang mendukung ESQ? Saya akan temui MUI dan Dewan Dakwah yang mendukung ESQ Ary Ginanjar. Juga kepada orang Depag yang membela ESQ akan saya temui, akan saya jelaskan masalah ini. Ini menegakkan aqidah. Ini bukan soal Malaysia atau Indonesia, tapi masalah aqidah. Masalah aqidah tidak terbatas wilayah negara. Orang kok diajak supaya menjadi seperti sifatnya Allah, ini tidak benar. Asma Allah Al-Majid diartikan Ary Ginanjar dengan makna saya bersifat mulia. Hanya iblis saja yang punya prinsip ana khairun minhum (aku lebih baik, red.) itu. Karena ini masalah akidah, siapapun yang bertanya akan saya jelaskan bahwa ESQ ini menyimpang. ...Hanya iblis saja yang punya prinsip ana khairun minhum (aku lebih baik)... Apa imbauan Pak Amin untuk ESQ Ary Ginanjar? Saya berharap agar dia kembali kepada kebenaran, mudah-mudahan dalam hal ini hanya khilaf karena kurangnya pemahaman tentang agama. Mudah-mudahan sadar kembali kepada kebenaran, dan mau mengakui kesalahannya. Namanya manusia itu bisa saja salah. Kita bukan cari ribut, tapi kalau dia tetap bertahan, ya akan jadi masalah nanti. Rujuklah kepada al-haqq. [taz, zak/voa-islam.com]
Kamis, 15 Jul 2010- www.voa-islam.com Paduan Suara Lagu 'Asma' Para Pembela ESQ Ary Ginanjar Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh. Ada masalah prinsip dalam buku ESQ karya Ary Ginanjar yang dipersoalkan orang, menyangkut Allah Ta'ala dan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Buku berjudul Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual itu banyak digugat, baik oleh Mufti Wilayah Persekutuan Malaysia maupun banyak artikel yang beredar di Indonesia seperti di website nahimunkar.com atau buku Rekayasa Pembusukan Islam. Ketika berbicara mengenai Allah Ta'ala (dalam hal ini di antaranya asmaul husna) dan menyifati Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, seandainya tidak ada yang mempersoalkannya pun mesti harus berdasarkan dalil (ayat ataupun hadits yang shahih) dan pemahaman yang benar. Itu semua hanya dapat dilakukan oleh yang berilmu, dalam hal ini tentang Allah dan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. ...Ada masalah prinsip dalam buku ESQ karya Ary Ginanjar yang dipersoalkan orang, menyangkut Allah Ta'ala dan Nabi Muhammad... Bila tanpa ilmu, maka walau benar, maka tetap dinilai salah, sebab memasuki satu perkara tanpa lewat pintunya. Sehingga, di sini untuk menilai Ary Ginanjar, perlu
dibuktikan: apakah dia membawa dalil-dalil yang shahih dan pemahaman yang shahih. Juga apakah dia ahli (memiliki ilmu) tentang yang dia kemukakan dan dipersoalkan oleh Mufti dan lainnya itu. Lantas seandainya dia sudah terbukti bahwa memang punya dalil, dan juga punya ilmu tentang itu, masih pula perlu dinilai, apakah pemahamannya tentang dalil itu benar? Setelah itu dilihat pula apakah memang pemakaiannya juga benar. Sangat disayangkan, banyak tokoh yang mendukung Ary Ginanjar tanpa dalil yang jelas. Padahal dalam kasus ESQ ini sangat memerlukan dalil dan pemahaman yang benar ini. Janganlah disikapi dengan gegabah ala koor (paduan suara) lagu ASMA (Jawa: asal mangap). Bagi yang ahli dan mengerti serta tahu siapa gurunya, dan seperti apa pemahaman gurunya, sebenarnya untuk menilai Ary Ginanjar akan lebih dapat tahu dengan nyata, karena gurunya yang di Bali, mendiang Habib Adnan juga ada buku-buku tulisannya yang dapat dikaji pula beberapa masalah yang ada di dalamnya. Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh. Hajaiz Ahmad
Kontroversi Fatwa Haram ESQ, Malaysia Belajar Di Indonesia
Kamis, 15 Jul 2010- www.voa-islam.com
PUTRAJAYA (Berita SuaraMedia) - Setelah sempat menjadi perbincangan hangat dan kontroversi di Malaysia karena fatwa haram terhadap ESQ yang dikeluarkan Mufti Wilayah Persekutuan, sejumlah ulama lain kembali mengeluarkan keputusan baru. Berbeda dengan fatwa sebelumnya, mereka mengeluarkan keputusan tentang halalnya ESQ.
Majlis Mudzakarah Fatwa Nasional Malaysia memutuskan pelatihan manajemen diri ESQ tetap diperbolehkan dilanjutkan di Malaysia. Keputusan tersebut dibacakan Ketua Majlis Mudzakarah Fatwa Nasional Abdul Shukor Husin dalan jumpa pers di Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) di Putrajaya.
Menurut Abdul Shukor, Jakim telah membentuk lembaga khusus untuk memantau ESQ sebelum mengeluarkan fatwa halal tersebut. Fatwa halal ESQ ini, lanjut dia, antara lain didasari pertimbangan sikap terbuka ESQ yang mendatangi langsung JAKIM untuk menjelaskan isu-isu yang dianggap meragukan, seperti isu 'suara hati' dan angka '165'.
Bahkan untuk mengetahui lebih jauh muatan materi ESQ, beberapa Mufti Malaysia pergi ke Indonesia untuk mengikuti secara langsung training manajemen diri yang digagas oleh Ary Ginanjar tersebut. "Ada 8 orang Mufti dari 14 Mufti yang ada di Malaysia telah mengikuti pelatihan ESQ. Bahkan untuk lebih mengetahui ESQ lebih dalam, beberapa Mufti mengikuti pelatihan ESQ langsung di Indonesia," ujarnya.
Atas pertimbangan itulah, Majelis Mudzakarah Fatwa Nasional Malaysia memutuskan ESQ boleh tetap dilaksanakan di Malaysia. Apalagi karena pelaksanaan ESQ ini juga akan diawasi Dewan Syariah yang telah dibentuk ESQ.
Tidak hanya itu, bahkan Abdul Shukor mengungkapkan, fatwa ini diambil setelah Majelis Mudzakarah Fatwa Nasional mengadakan tujuh kali pertemuan untuk membahas masalah ESQ sejak April 2009 hingga yang terakhir 16 Juni 2010.
Keputusan halal ini berlaku untuk 13 Mufti kecuali Mufti wilayah Persekutuan yang meliputi Kuala Lumpur, Putrajaya dan Labuan yang telah mengharamkan ESQ.
Di Malaysia, Mufti merupakan pemuka agama Islam tertinggi di tingkat provinsi. Ada 14 Mufti yang mewakili 14 provinsi di Malaysia. Mufti Wilayah Persekutuan yang meliputi Kuala Lumpur, Putra Jaya dan Labuan adalah yang mengharamkan ESQ. Fatwa tersebut keluar pada 10 Juni lalu.
Fatwa haram itu diteken Datuk Hj. Wan Zahidi Bin Wan Teh yang menganggap Emotional and Spiritual Quotient (ESQ) milik Ary Ginanjar Agustian melenceng dari ajaran-ajaran agama Islam. Dia beralasan, ESQ "Leadership Training" yang diajarkan Ary melenceng dari ajaran Islam dan mengandung ajaran-ajaran yang bisa merusak akidah dan syariah Islam. Penyelewengan itu, menurut Mufti Wilayah Persekutuan - seperti yang diberitakan dalam situs muftiwp.gov.my- karena ajaran Ary mengandung faham liberalisme di mana ia menerjemahkan nas-nas Al-Quran secara bebas serta juga mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan benar. Kini, Majelis Fatwa Kebangsaan Malaysia untuk agama Islam menyatakan, pelatihan ESQ yang didirikan Ary Ginanjar Agustian, tidak melanggar akidah dan syariah Islam sehingga kegiatan ESQ Leadership Center dapat diteruskan di Malaysia, kecuali wilayah Kuala Lumpur, Putrajaya dan Labuan.
"Kami majelis muzakarah telah mengadakan rapat sebanyak tujuh kali, mulai dari April 2009 hingga 16 Juni 2010 membahas salah satunya adalah penilaian terhadap kegiatan ESQ di Malaysia," kata Ketua Majelis Fatwa Kebangsaan Malaysia, Dr Abdul Shukor Husin di Kualalumpur.
Dalam rapat itu, majelis fatwa mengundang 14 mufti (ulama) negara bagian dan para ahli di bidang agama Islam, serta para pengurus ESQ termasuk Ary Ginanjar untuk memberikan penjelasan mengenai isu-isu yang dituduhkan.
"Kami berbicara terbuka, Ary Ginanjar dan pengurus lainnya juga menjelaskan semuanya. Kami dapat terima penjelasan mereka," katanya didampingi beberapa pengurus Majelis Fatwa Kebangsaan Malaysia.
"Atas permintaan kami, ESQ telah mengangkat juga Dewan Syariah untuk memantau kegiatan dan pelatihan ESQ agar tidak menyimpangkan akidah dan syariah. Dewan Syariah ini diketuai oleh Mustafa Abd Rahman, mantan Ketua Jakim (Jabatan Kemajuan Islam Malaysia) dan para mantan mufti negara bagian serta akademisi yang ahli dalam pengajian Islam," katanya.
"Kita semua tahu reputasi mantan Ketua Jakim Mustafa Abd Rahman yang mengeluarkan fatwa mengharamkan kegiatan Darul Arqam," kata Dr Abdul Shukor Husin.
Delapan mufti mengikuti kegiatan ESQ, bahkan beberapa diantaranya mengikuti latihan di Indonesia untuk menilai apakah pelatihan di Indonesia sama dengan di Malaysia.
"Ternyata delapan mufti itu menyatakan, kegiatan ESQ positif dan tidak menyimpang dari akidah dan syariah Islam," kata dia.
Dukungan Majelis Fatwa Malaysia kepada ESQ juga didasarkan karena pelatihan ESQ telah berkembang pesat hingga ke beberapa negara muslim seperti Brunei, Arab Saudi dan negara nonmuslim seperti Singapura, Belanda, Australia dan Amerika.
Para peserta training merupakan pemuka agama Islam, politisi, akademisi dan para profesional hingga para artis.
"Saya baca di koran kemarin, ternyata artis terkenal Erra Fazira ikut pelatihan ESQ dan menyatakan sangat bermanfaat bagi dirinya sendiri," katanya.
Sebelumnya, dalam rapat Majelis Fatwa Kebangsaan terakhir pada 16 Juni 2010, 13 mufti mendukung kegiatan ESQ dan hanya satu mufti menolak, yakni Mufti Wilayah Persekutuan.
"Usai rapat tanggal 16 Juni 2010, Mufti Wilayah Persekutuan mengeluarkan fatwa bahwa kegiatan ESQ melanggar akidah dan syariah Islam. Kami menghormati keputusan itu, walaupun tidak etis, seharusnya menunggu terlebih dulu keputusan Majelis Fatwa Kebangsaan barulah memberikan tanggapan," kata Abdul Shukor. (fn/dt/ant) www.suaramedia.com
Semua artikel berita diatas di kutip dari www.voa-islam.com Ary Ginanjar Bantah ESQ Sesat, Betulkah ? Ahad, 18 Jul 2010 JAKARTA (Arrahmah.com) - Bertempat di ESQ Leadership Center, Pondok Pinang, Jakarta, Sabtu (17/7), Ary Ginanjar membantah ESQ sesat. Selesaikah masalahnya ? Di hadapan puluhan media Islam, Ary Ginanjar memberikan penjelasan tentang apa dan bagaimana ESQ, serta membantah tuduhan sesatnya ESQ oleh mufti Malaysia, serta beberapa tuduhan sesat lainnya yang berkembang. Dialog dan tanya jawab berlangsung seru hingga menjelang magrib. Apakah jumpa pers dan dialog ini dapat dianggap cukup untuk membantah bahwa ESQ sesat? Tuduhan Sesat di Usia 10 Tahun Perjalanan ESQ Ary Ginanjar pimpinan sekaligus pemilik ESQ Training Center akhirnya angkat bicara. Hal ini terkait dengan difatwa sesatnya ESQ oleh mufti wilayah persekutuan Malaysia, tertanggal 10 Juni 2010. Datuk Hj. Wan Zahidi Wan Teh, mufti resmi wilayah persekutuan Malaysia memuat 10 point kesesatan ESQ yang kini telah tersebar luas di masyarakat. Membantah tuduhan mufti Malaysia ini Ary Ginanjar mengatakan : Tuduhan yang didakwakan pihak Malaysia lebih mengarah pada tudingan bahwa ESQ dinilai liberal dan cenderung pluralis. Itu yang tidak benar. Dan salah satu buktinya, semua wilayah di Malaysia akhirnya mendukung setelah kami jelaskan. Satu-satunya yang melarang tersebut adalah mufti yang belum pernah sama sekali mengundang diskusi ataupun mendengarkan penjelasan kami,. Dalam kesempatan jumpa pers tersebut Ary Ginanjar juga membagikan dokumen Penjelasan ESQ Leadership Center Mengenai: Pelarangan Training ESQ oleh Mufti Wilayah Persekutuan di Malaysia. Dalam dokumen tersebut terdapat jawaban atas dakwaan fatwa mufti wilayah persekutuan Malaysia yang menghebohkan tersebut. Ary Ginanjar juga menceritakan perjalanan ESQ yang sudah 10 tahun berkiprah dan menghasilkan ribuan alumni dari pelbagai kalangan tersebut. Sayangnya, di usia ke-10 tahun itulah ESQ dianggap sesat. Ary Ginanjar mengatakan : Kami sudah sepuluh tahun menggelar ESQ. Kalau memang ada masalah, seharusnya dari dulu sudah ada masalah. Yang di training juga dari beragam masyarakat. Sepanjang sepuluh tahun tersebut para ulama dan kiyai pimpinan pondok pesantren yang ikut training dan melihat itu hingga saat ini tidak ada masalah. Ini menjadi masalah karena Malaysia yang belum tahu training menerka-nerka hal tersebut,. Betulkah demikian ? Mengapa baru 10 tahun berkiprah baru ESQ dianggap sesat ? Apakah sebelum mufti wilayah persekutuan Malaysia belum ada seorang Ustadz pun yang memberikan fatwa sesat terhadap Ary Ginanjar dan ESQnya ? Klarifikasi & Uji Shahih Materi ESQ Setelah break sholat ashar, jumpa pers dan dialog antara media-media Islam dengan ESQ pimpinan Ary Ginanjar kembali berlanjut. Kali ini masuk ke sesi tanya jawab dan klarifikasi tuduhan sesat ESQ. Dalam kesempatan pertama, ditanyakan apakah Ary Ginanjar dan ESQ sudah klarifikasi, mengundang, dan menjawab tuduhan sesat yang dialamatkan kepadanya dari ulama-ulama di Indonesia, seperti dari Ustadz Hartono Ahmad Jaiz. Ustadz Hartono Ahmad Jaiz dalam situsnya nahimunkar.com mencatat ada 27 penyimpangan ESQ Ary Ginanjar. Ustadz Hajaiz yang dikenal concern meneliti aliran dan faham sesat ini mengungkapkan dalam kutipan-kutipannya Ary sama sekali tidak bersandar kepada rujukan-rujukan primer, melainkan mengekor kepada tokoh-tokoh sufi dan orang-orang yang tidak jelas keislamannya. Maklum, Ary bukan seorang pakar dalam ilmu Agama, melainkan seorang pebisnis tulen. Tetapi ia berani berbicara tentang masalah agama, bahkan dalam hal-hal yang sangat prinsip dalam agama. Menjawab pertanyaan ini, Ary Ginanjar mengatakan bersedia dan mau diskusi dengan para ulama yang telah memfatwa sesat ESQ. Ary Ginanjar juga mengatakan bahwa dirinya telah diskusi dengan Ustadz Amin Djamaluddin dan bersedia merevisi beberapa tulisan di dalam bukunya yang dianggap menyimpang. Sebelumnya, Ustadz Amin Djamaluddin, pakar dan pemerhati aliran sesat di Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI), secara blak-blakan dalam sebuah wawancara mengatakan kesesatan ESQ. Berikut sebagian kutipannya : Bagi saya, setelah membaca buku Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ yang ditulis oleh Ary Ginanjar, pemahaman tentang Asmaul Husna itu jelas sangat menyimpang. Sebab dalam ayat itu kan disebutkan walillahil asmaaul Husna faduuhu bihaa. Begitu perintah Allah dalam Al-Quran. Terjemahan Depag disebutkan, Hanya milik Allah asmaa- ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu. Di situ ada kata hanya. Asmaul Husna itu hanya milik Allah. Kita diperintahkan faduhu biha bermohonlah kepadanya dengan menyebut Asmaul Husna itu, yaitu berdoa dengan menyeru: Ya Allah, ya Rahman, ya Ghaffar, dan seterusnya. Tapi Asmaul Husna dalam buku ESQ diartikan menyimpang. Misalnya Al-Majid diartikan saya bersifat mulia. Al-Majidnya Allah diartikan Ary Ginanjar dengan makna saya bersifat mulia. Mengaku sebagai orang yang mulia itu adalah sifat yang angkuh dan sombong. Kalau orang lain yang menilai kita mulia, itu ndakmasalah. Tapi kalau kita sendiri yang mengaku mulia, ini kan pengakuan yang angkuh dan sombong. Contoh lainnya, Asmaul Husna Huwal awwalu wal-akhir diartikan menjadi saya bersikap selalu menjadi orang pertama dan terakhir. Ayat Huwal awwalu wal-akhir itu disamakan dengan kita. Tidak bisa manusia masuk menyerupai asma Allah, kekuasaan Allah, kebesaran Allah, dan Rahman Rahimnya Allah. Tidak bisa! Jangan dibandingkan manusia dengan Allah. Apa sih artinya manusia, kok dibandingkan dengan kebesarannya Allah? Dalam dialog dan tanya jawab tersebut juga terungkap bahwa sebenarnya pada tahun 2006, Ustadz Farid Okbah, pimpinan Pondok Pesantren Al Islam, Bekasi, telah memberikan penilaian terhadap penyimpangan-penyimpangan ESQ dan disampaikan oleh beliau di Radio Dakta, Bekasi. Ustadz Farid Okbah dapat memberikan penilaian terhadap penyimpangan ESQ karena beliau sendiri pernah ikut langsung training tersebut dan sudah pernah secara tertulis menyampaikan hal tersebut kepada ESQ. Namun, hingga saat ini tidak pernah ada tanggapan dari ESQ. Terhadap hal ini, Ary Ginanjar mengaku bersedia untuk bersilaturrahmi menemui Ustadz Farid Okbah mendiskusikan dan membahas permasalahan agar tuntas. Sementara itu, Ustadz Hajaiz agak keberatan dan pesimis bertemu dengan ESQ karena dianggap tidak bisa berlaku jujur. Hal ini sebagaimana SMS beliau kepada salah seorang rekan di media Islam. Dengan Pak Amin Djamaluddin yang sudah 3 kali saja masih diklaim bahwa hanya persoalan redaksional. Padahal kata Pak Amin, bukan soal redaksional tapi masalah aqidah! Dengan Pak Amin (Usdtadz Amin Djamaluddin) yang duduk di lembaga saja bisa diplintir apalagi dengan saya yang perorangan, , ujar Beliau. Kebenaran Tetap Kebenaran, Meski Hanya Seorang Diri! Dalam kesempatan jumpa pers dan dialog dengan media-media Islam tersebut, Ary Ginanjar juga menegaskan bahwa ESQ (Emotional and Spiritual Quotient) yang ia ajarkan merupakan salah satu metode pendidikan karakter, bukan merupakan lembaga agama ataupun bukan lembaga dakwah. Ary menjelaskan, ESQ miliknya merupakan salah satu metode training SDM (sumber daya manusia) serta manajemen yang juga menambahkan unsur spiritualitas. Unsur spiritualitas tersebut yang membuat ESQ berbeda. Akan tetapi, ia meyakinkan bahwa metode spiritualitas yang mereka lakukan tidaklah sesat. Terhadap masalah sesat dan tidak sesatnya ESQ ini, memang akhirnya membutuhkan klarifikasi dan uji shahih materi, dan tidak cukup hanya dengan jumpa pers dan tanya jawab singkat, lalu selesai dan dijustifikasi bahwa ESQ tidak sesat. Karena dibutuhkan pembahasan dan perincian satu persatu materi-materi training ESQ oleh yang memang benar-benar ahlinya. Karena dalam training-training ESQ, Ary Ginanjar jelas-jelas membawa-bawa agama, bahkan mengutip ayat-ayat Al-Quran dan hadits yang sayangnya menurut penafsirannya sendiri, atau berdasarkan penafsiran yang lemah bahkan menyimpang. Ustadz Hajaiz secara khusus menanggapi hal ini dalam situs nahimunkar.com, sebagai berikut : Ketika berbicara mengenai Allah Taala (dalam hal ini di antaranya asmaul husna) dan mensifati Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, seandainya tidak ada yang mempersoalkannya pun mesti harus berdasarkan dalil (ayat ataupun hadits yang shahih) dan pemahaman yang benar. Itu semua hanya dapat dilakukan oleh yang berilmu, dalam hal ini tentang Allah dan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Bila tanpa ilmu, maka walau benar, maka tetap dinilai salah, sebab memasuki satu perkara tanpa lewat pintunya. Sehingga, di sini untuk menilai Ary Ginanjar, perlu dibuktikan: apakah dia membawa dalil-dalil yang shahih dan pemahaman yang shahih. juga apakah dia ahli (memiliki ilmu) tentang yang dia kemukakan dan dipersoalkan oleh Mufti dan lainnya itu. Lantas seandainya dia sudah terbukti bahwa memang punya dalil, dan juga punya ilmu tentang itu, masih pula perlu dinilai, apakah pemahamannya tentang dalil itu benar. setelah itu dilihat pula apakah memang pemakaiannya juga benar. Bagi yang ahli dan mengerti serta tahu siapa gurunya, dan seperti apa pemahaman gurunya, sebenarnya untuk menilai Ary Ginanjar akan lebih dapat tahu dengan nyata, karena gurunya yang di Bali, mendiang Habib Adnan juga ada buku-buku tulisannya yang dapat dikaji pula beberapa masalah yang ada di dalamnya. Sangat disayangkan, banyak tokoh yang mendukung Ary Ginanjar tanpa dalil yang jelas. Bahkan (maaf) terkesan seperti orang di dalam kakus, ketika orang di luar kakus menyatakan bahwa isi dalam kakus itu bau, kemudian buru-buru orang dalam kakus bilang, sama sekali tidak bau. Maaf, kalau perkataan ini kurang pas, ini sekadar mengingatkan adanya kasus yang sebenarnya memerlukan dalil dan pemahaman yang benar namun disikapi dengan suara semacam koor nyanyian asma (asal mangap). Maaf. Justifikasi tergesa untuk tidak menfatwa ESQ sesat memang terasa, sebelum dilakukan klarifikasi dan ujih shahih materi secara mendalam. Jawatan Fatwa Kebangsaan Malaysia (14/7) menyatakan pelatihan yang dilakukan oleh ESQ boleh tetap berjalan, sebagaimana dilansir oleh Republika (15/7). Dalam dokumen Penjelasan ESQ Leadership Center juga disertakan dukungan dari beberapa lembaga keagamaan di Indonesia, seperti Menteri Agama, NU, Muhammadiyyah, bahkan dari kepolisian. Hal ini sempat disindir oleh salah seorang perwakilan media Islam yang hadir dengan peryataan apakah ESQ berusaha mengumpulkan sebanyak-banyaknya dukungan agar tidak dianggap sesat, meski harus menghalalkan segala cara untuk mendapat rekomendasi tersebut. Tentu saja, peryataan itu dibantah oleh Ary Ginanjar dan mengatakan bahwa hak masing-masing lembaga keagamaan untuk menolak atau menerima ESQ. Hal ini akhirnya mengungkap sebuah fakta bahwa Surat Rekomendasi Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII) Pusat yang dimuat di Republika (13/7) di halaman 25, tidak sah mewakili sikap resmi DDII. Ustadz Syuhada Bahri, Ketua Umum DDII pada hari Jumat (17/7) membantah telah mengeluarkan surat rekomendasi yang mendukung ESQ Ary Ginanjar. Sebelum magrib, acara jumpa pers dan tanya jawab antara ESQ dan media-media Islam diakhiri. Banyak hal belum terjawab secara tuntas. Beberapa media Islam menawarkan kepada Ary Ginanjar dan ESQ agar kembali berdialog dan terus mengklarifikasi seluruh materi-materi training ESQ, baik secara formal maupun non formal. Media-media Islam berjanji dan bersedia untuk memfasilitasi dan memediasi Ary Ginanjar dengan beberapa Ustadz yang secara kritis telah membedah ESQ. Semua ini demi menjaga kemurnian aqidah Islam, kemaslahatan ummat, dan melakukan tugas amar maruf nahi munkar media-media Islam. Bukankah secara tegas telah disampaikan dalam sebuah hadits dimana Sahabat Abdullah bin Masud r.a. pernah berkata : Tetaplah bersama Jamaah (kebenaran) meskipun jika kamu seorang diri. Wallahualam bis showab! (M Fachry/arrahmah.com) Sumber: voa-islam.com/lintasberita/arrahmah
NASEHAT BUAT BAPAK ARY GINANJAR July 19, 2010 1:43 am (nahimunkar.com) ,=' -=' - -- NASEHAT BUAT BAPAK ARY GINANJAR Mukaddimah Dalam rangka melaksanakan perintah Allah untuk saling menasehati dengan kebenaran dan kesabaran (--''- ,-,- =''- ,-,- ), maka saya sebagai saudara muslim tergugah untuk memberikan nasehat kepada Bapak Ary Ginanjar, barangkali memberikan manfaat. Ini saya lakukan, setidaknya, karena tiga hal. Pertama, saya mencintainya karena Allah. Kedua, karena saya sudah menyaksikan baik lewat kumpulan vcd maupun pelatihan ESQ yang ke-46 dengan regristrasi nomor 166. Maka, tanggung jawab orang yang mengetahui berbeda dengan orang yang tidak mengetahui. Ketiga, bahwa saya tidak ada kepentingan apapun selain menyampaikan kebenaran agar Bapak Ary terhindar dari ancaman surat Al-Ahzab ayat 66 68 karena mengajarkan yang salah dan diikuti oleh orang banyak, meskipun bapak menyatakan bahwa ini training manajemen, bukan agama. Namun, isi training ini lebih menonjol sisi agamanya. Allah menyebutkan dalam surat Yunus ayat 32 Adakah setelah kebenaran kecuali kesesatan? Semoga saja, nasehat yang keluar dari hati akan masuk ke hati. Penilaian Umum A. HAL-HAL YANG POSITIF Setelah menyaksikan secara langsung pelatihan ESQ ke-46 di Hotel Melia, Kuningan yang diikuti oleh 650 peserta dan dibuka oleh menteri Sugiharto serta diramaikan oleh alumnus-alumnus berbobot ESQ seperti AM. Fatwa, saya melihat ada sejumlah kelebihan pelatihan ESQ. Yaitu: 1. Penampilan menarik. 2. Situasi dibuat sedemikian rupa sehingga betul-betul mendukung. 3. Multimedia bagus. 4. Kerja sama tim yang rapi dan kompak. 5. Selingan humor dan olahraga. 6. Menampilkan hasil penelitian ilmiah. 7. Banyak memakai istilah bahasa Inggris. 8. Ary Ginanjar tampil all out. 9. Cerita-cerita yang memukau. 10. Pemberian hadiah memotivasi. 11. Banyak diikuti oleh kalangan elitis yang belum tersentuh pengajian. 12. Menampilkan pengalaman-pengalaman pribadi atau orang lain seperti kapten Abdul Razak. 13. Insya Allah ini akan berkembang tapi perlu disempurnakan. B. HAL-HAL YANG NEGATIF PERLU DIPERBAIKI Agar objektif dan jujur saya terpaksa mengemukakan hal-hal yang saya pandang negatif agar diperbaiki. 1. Dalam masalah akidah. a. Meyakini Allah terdapat dalam hati. Seperti mengemukakan riwayat Umar yang telah melihat Tuhan dengan hatinya. Koreksi: riwayat ini tidak benar. Tetapi yang benar adalah Aisyah bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam apakah beliau melihat Tuhan di sidratul muntaha. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Cahaya, bagaimana aku melihatnya? Terdapat pendapat Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melihat Tuhan dengan mata hatinya. Demikian keyakinan ahlus sunnah. b. Berkali-kali Pak Ary Ginanjar menyebut hadits: - = -- --- = - Siapa yang mengetahui dirinya, maka dia mengenal Tuhannya. Koreksi: Kalimat di atas bukanlah hadits, melainkan ucapan Saad bin Muadz (lihat kitab --=' --'--' karangan Imam Shahawi ). Sementara Abu Nuaim dalam kitabnya ,'=' 10 / . mengatakan bahwa ucapan itu adalah kata-kata Sahal Attasturi. Ibnul Qayyim dalam kitabnya --,-' hal 290 telah menjelaskan maknanya. Maaf, berbahaya berbicara mengatas namakan Nabi, padahal beliau tidak mengatakannya. Rasulullah bersabda: ''- ' - '-' - - --- ,-`,' ' ) ,'= --- ) Siapa yang mengatakan sesuatu yang saya tidak mengatakannya, maka hendaknya dia menempati tempat duduknya dalam api neraka. (HR Muttafaqun alaihi). c. Pak Ary sangat menekankan Asmaul Husna untuk diikuti dan berpegang kepada ungkapan - ''= '- ,-'=- Berakhlaklah dengan akhlak Allah. Koreksi: tekanan Al-Quran adalah agar kita berakhlak seperti Nabi Muhammad. Allah berfirman: ,== '= _'' =- ( '-' : ) Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (Al-Qalam:4) Sedang terhadap asmaul husna, Allah memerintahkan untuk berdoa dengannya. '+- -,=' _--=' '-- '' '' ( =` : ) Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu (Al-Araf: 180) Bahkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyebut Al-ismul Adham (Nama yang paling agung) seperti dalam beberapa riwayat. d. Kajian tauhid hanya menekankan kepada tauhid rububiyah yang menekankan kebesaran Allah Subhanahu wa Taala melalui ciptaan-Nya (,-, ', ) yang sebenarnya Allah hanya menuntut memahaminya saja agar lebih dekat kepada Allah dan menyampaikan ayat-ayat quraniyah (,- ',) sebagai pendukung. Padahal Allah menekankan ayat-ayat quraniyah untuk diikuti secara total. Dan misi utama para nabi justru pada tauhid uluhiyah atau tauhid ibadah (QS. An-Nahl: 36) Dan jangan lupa sebanyak 84 surat turun di Mekah untuk menekankan tauhid selama 13 tahun tidak mungkin akan difahami dalam 4 hari dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan perintah Allah seperti larangan tepuk tangan (QS. Al-Anfal: 35) dan larangan musik-musik seperti (QS. Al-mukminun: 3) Beliau bersumpah seandainya mereka siap untuk dimatikan sekarang dan masuk neraka. Jangan nantang Allah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika bersumpah Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya. Dan lain-lain kesalahan akidah (saya sertakan beberapa makalah barangkali bermanfaat). Yang lebih fatal lagi, Bapak menyebut bahwa Allah menciptakan alam semesta ini untukmu wahai Muhammad. Ini adalah bertentangan dengan Al-Quran surat Adz-Dzariyat ayat 56. Dan, kalaupun itu ada yang menyebut hadits ternyata itu palsu. Dan keyakinan harus didasarkan kepada Al-Quran dan sunnah yang shahih. Dan masih banyak kesalahan lain yang belum saya sebutkan. Wallahu Alam. Bekasi, 29 April 2006 Farid Achmad Okbah, M.A.
Di antara Dampak Fatwa Haram dan Sesatnya ESQ Ary Ginanjar July 21, 2010 1:33 am (nahimunkar.com) Di antara Dampak Fatwa Haram dan Sesatnya ESQ Ary Ginanjar Keluarnya fatwa dari Mufti Wilayah Persekutuan Malaysia yang mengharamkan ikut ESQ Ary Ginanjar karena sesat dan banyak menyimpang dari Islam disikapi dengan aneka reaksi oleh pihak yang terkena fatwa ataupun pembela-pembelanya. Ada yang membela dengan beraninya menggunakan kop surat dan cap dari lembaga tempat mereka berada, dan ada yang memaki-maki Mufti sampai mengatakannya bodoh segala, lewat sebuah mailing list yang kemudian banyak ditanggapi orang. Entah seberapa kepintaran si pemaki itu belum diketahui secara umum, namun makiannya sudah. Kepada para wartawan pun (dari Majalah Sabili dan lainnya) pihak yang terkena fatwa itu mengundang ke kantor ESQ dan di antaranya membekali sebundel berkas yang berisi dukungan-dukungan terhadap ESQ. Setelah itu ada wartawan yang rasan-rasan, kenapa ya rata-rata dari bundel surat-surat dukungan, baik dari Malaysia maupun Indonesia itu tidak ada capnya? Bahkan yang ada capnya (stempelnya) hanya dari dua lembaga, NU (Nahdlatul Ulama) yang ditandatangani Hasyim Muzadi tahun 2009, dan DDII. Namun yang dari DDII (Dewan Dawah Islamiyah Indonesia) kemudian ada surat resmi dari ketua umumnya Syuhada Bahri dan Sekjennya Abdul Wahid Alwi, Jumat 17 Juli 2010 bahwa tidak pernah membuat surat resmi berisi dukungan terhadap ESQ Ary Ginanjar. Bantahan DDII itu kemudian diiklankan di Koran Republika, Selasa 20 Juli 2010, halaman 6, sebesar seperempat halaman koran. Kalau dilihat dari segi persuratan, surat Din Syamsuddin yang Ketua Umum Muhammadiyah pun tidak ada capnya, bahkan tidak ada nomor suratnya. Seorang wartawan yang mengecek ke temannya di dalam (Muhammadiyah), katanya tidak pernah membuat surat resmi seperti itu pula. Dari sisi lain, dengan keluarnya fatwa dari seorang Mufti di Malaysia itu walau dikecam-kecam sampai dianggap bodoh oleh orang yang mengaku pernah ikut ESQ, namun tampaknya fatwa itu besar juga dampaknya. Di antaranya, sikap sombong pihak ESQ yang selama ini cuwek ketika dinasihati dan tidak menggubrisnya, kemudian kini tampak tergopoh-gopoh dan mengatakan mau bersilaturahim kepada yang menasihati namun dicuwekin itu. Sejatinya, nasehat itu sudah ditulis dan dipidatokan di satu radio di Bekasi Jawa Barat dan kemudian rekaman suaranya disiarkan lewat situs alislamu.com tahun 2006 namun baru setelah ada fatwa dari Malaysia itu lah sikap tergopoh-gopoh dari pihak ESQ terlihat. Nasehat yang dimakasud adalah yang ketika kasus ESQ ini mencuat kemudian di muat di situs nahimunkar.com berjudul NASEHAT BUAT BAPAK ARY GINANJAR.
Akhirnya Ary Ginanjar Akui Kekeliruan ESQ
Selasa, 27 Jul 2010
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Di tengah gonjang-ganjing status keabsanan ESQ Ary Ginanjar setelah difatwa sesat oleh Mufti Malaysia, alhamdulillah, di Bekasi Jawa Barat terjadi dialog dari hati ke hati antara seorang alumnus training ESQ, Ustadz Farid Achmad Okbah MA dengan pendiri ESQ, Bapak Dr Ary Ginanjar Agustian. Dialog diadakan pada hari selasa 20 Juli 2010 pukul 18.30 - 20.00 WIB di Meeting Room Radio DAKTA Jl. KH. Agus Salim Bekasi. Saya adalah salah satu saksi mata pertemuan antara Bapak Dr. Ary Ginanjar Agustian dengan Ustadz Farid Ahmad Oqbah, MA (Direktur Islamic Center Al-Islam Bekasi dan narasumber Kajian Aqidah Radio Dakta 107 FM Bekasi). Pertemuan ini terkait penjelasan atas beberapa koreksi Ustadz Farid terhadap ESQ yang dimuat di berbagai media, antara lain voa-islam.com (baca: Nasihat Alumnus ESQ untuk Ary Ginanjar Agustian). Ustadz Farid Okbah berani mengoreksi beberapa ajaran ESQ Ary Ginanjar, karena beliau telah mengikuti pelatihan ESQ tahun 2006 silam. Ust Farid sendiri adalah alumni ESQ ke-46. Dalam pertemuan itu sangat jelas dan terang Bapak Ary Ginanjar menerima semua koreksi Ustadz Farid dan berjanji akan memperbaiki kekeliruan-kekeliruannya. Di samping memang Pak Ary sendiri sangat kooperatif, terbuka dan jujur menerima semua masukan Ustadz Farid. Perlu dicatat bahwa hampir semua nasihat dan koreksi Ustadz Farid sama persis dengan Fatwa Ulama Persekutuan Malasyia yang menyesatkan ajaran ESQ. Dan itu tidak dibantah sedikit pun oleh Pak Ary. (Adalah urusan Allah yang tahu apakah Pak Ary menerimanya atau tidak) Sebelumnya kita tahu betul bahwa Bapak Ary Ginanjar menolak semua dakwaan bahkan cenderung membenturkan ulama dengan ulama. Sementara Majelis Fatwa Mudzakarah Malasyia yang mendukung ESQ pun tetap dengan syarat ESQ memperbetul (memperbaiki) kekeliruan yang sudah terjadi. (Karena kebenaran tidak bisa dikalahkan dengan banyaknya jumlah yang mayoritas). Sementara itu, Ust Farid memandang bagaimanapun juga ESQ adalah aset umat yang sangat berharga yang harus dijaga dan didukung namun tetap harus dikoreksi jika terdapat kekeliruannya di dalamnya, sebagai kewajiban saudara muslim terhadap muslim lainnya agar sama-sama selamat dunia akhirat. ...Ary Ginanjar dengan besar hati mengakui kekeliruannya. Ia menegaskan bahwa dari awal ESQ sangat komitmen terhadap Al-Qur'an dan As-Sunnah. Hanya beliau menyadari ada kekeliruan dalam memahami tafsir dan syarah keduanya.... Ustadz Farid Okbah juga sangat menyayangkan pembelaan membuta KH Said Agil Siradj dan Prof Dr Din Syamsuddin terhadap ESQ. Sementara Bapak Ary Ginanjar sendiri dengan besar hati mengakui kekeliruannya. Pak Ary menegaskan bahwa dari awal ESQ sangat komitmen terhadap Al-Qur'an dan As-Sunnah dan akan terus berpegang teguh kepada keduanya. Hanya beliau menyadari ada kekeliruan dalam memahami tafsir dan syarah keduanya. Pertemuan di atas berjalan penuh dengan nuansa kekeluargaan, akrab, hangat dan cair. Salut buat Pak Ary yang bersedia mendatangi Ulama untuk meminta taushiah, dan mengakui kekeliruannya. Semoga urusan umat ini semakin melancarkan perjuangan Da'wah ilallah. Perbaiki Bangkit, maju dan berkibarlah ESQ dengan semangat liilai kalimatillah. Amien. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Wildan Hasan (Penyiar Radio Dakta 107 FM Bekasi) Pusdiklat Dewan Dawah Kp. Bulu Setiamekar Tambun Bekasi 17510 HP. 0813 8665 7822
Semoga dengan pengakuan salah dari owner Training ESQ, bisa menjadi pembelajaran untuk segera berbenah dari kesalahanya.Umat juga akan semakin hati-hati, tidak gampang sembarang mengikuti sebuah ritualitas yang belum tentu merujuk ke Islam yang benar bersumber AlQuran dan Sunnah. Wallahualam