Professional Documents
Culture Documents
Mien Danumihardja
STANDAR KOPETENSI
Mahasiswa memahami hakekat belajar dan pembelajaran beserta unsur dan pendekatannya serta mampu mengaplikasikannya dalam kegiatan belajar pembelajaran
BUKU SUMBER :
1. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran Jakarta: Rineka Cipta 2. Nana Sudjana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru 3. W. Gulo.2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Gramedia 4. Winkel. 1981. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo 5. Depdikbud. 1981. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Ditjendikti 6. Dinas P dan K Prop. Jawa Timur. 2003. Pengintegrasian Life Skills ke Dalam Silabus Berdasarkan KBK 7. Mohamad Nur., dkk. 1999. Teori Belajar. Surabaya : University Press Universitas Negeri Surabaya
BELAJAR
APA YANG DIMAKSUD DENGAN BELAJAR ?
Belajar merupakan aktivitas kearah perubahan tingkahlaku melalui interaksi aktif individu terhadap lingkungan (pengalaman)
1. Potensi manusia bersifat laten dan terbuka 2. Pertumbuhan dan perkembangan manusia lebih banyak terjadi secara non instingtif/alamiah
PEMBELAJARAN
1.
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran ? Pembelajaran adalah penyediaan sistem lingkungan yang mengakibatkan terjadinya proses belajar pada diri siswa
2. 3. 4. 5. 6.
Adanya unsur guru Adanya unsur siswa Adanya aktivitas guru dan siswa Adanya interaksi antar guru siswa Bertujuan kearah perubahan tingkah laku siswa Proses dan hasilnya terencana/ terprogram
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses dan hasil belajar-pembelajaran ? 1. Guru 2. Siswa 3. tujuan
4. Materi
5.Instrumental 6. lingkungan
Faktor guru
1. Kondisi fisik a. kondisi kesehatan fisik secara umum b. kondisi fungsi inderawi 2. Kondisi psikis a. suasana kejiwaan b. kompetensi paedagogis, kepribadian, sosial, profesional)
FAKTOR SISWA
1. Kondisi Fisik a. kondisi kesehatan fisik secara umum b. kondisi fungsi inderawi
Kondisi Psikis bakat, minat, kemampuan, motivasi, situasi kejiwaan
2.
FAKTOR TUJUAN
1. 2. 3. 4. Kejelasan Urgensi Tingkat kesulitan Kesesuaian dengan tingkat
perkembangan siswa
FAKTOR MATERI
1. 2. 3. 4.
FAKTOR LINGKUNGAN
1. Lingkungan fisik
Suhu dan kelembapan udara
Jenis-jenis perilaku yang menjadi dasar dalam penentuan dan perumusan tujuan belajarpembelajaran meliputi apa saja ? 1. Perilaku ranah kognitif 2. Perilaku ranah afektif 3. Perilaku ranah psikomotor
Jenis perilaku yang berkaitan dengan kemampuan mengingat dan berfikir (memecahkan masalah)
2.
3. Penerapan (kemampuan menerapkan dalam situasi yang baru/konkrit) Perilaku internal a.l : menggunakan..,membuat.., Perilaku eksternal a.l : mendemonstrasikan, menghitung, membuktikan 4. Analisis (kemampuan menguraikan suatu kesatuan kedalam bagian-bagian) Perilaku internal a.l : menganalisis, merinci Perilaku eksternal a.l : membandingkan, membagi, memilih
TERDIRI DARI 5 PRILAKU 1. Penerimaan (adanya kesadaran dan perhatian terhadap stimulan
yang datang )
ataupun
3. Penilaian/Penetuan sikap ( penyesuaian diri sesuai dengan penilaian yang telah dilakukannya) Perilaku internal : mengakui, menyepakati, menyukai, menghargai Perilaku eksternal : mengajak, menolak, melaksanakan, membela, ikut serta
4. Organisasi (menghubungkan antar nilai sistem nilai) menjadi suatu
Perilaku internal : membentuk sistem nilai Perilaku eksternal : merumuskan, mengatur, 5. Pembentukan pola hidup (menjadikan sistem nilai sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupannya) Perilaku internal Perilaku eksternal : menunjukkan ......melibatkan diri ........ : memperlihatkan, Bertahan, membuktikan
TERDIRI DARI 7 PERILAKU 1. Persepsi (kemampuan mengenal obyek motorik dengan panca indera) Perilaku internal : membedakan, menafsirkan, Perilaku eksternal : mengidentifikasi, membedakan, memilih 2. Kesiapan (kemampuan mempersiapkan diri untuk melakukan suatu gerakan) Perilaku internal : berkonsentrasi, menyiapkan diri Perilaku eksternal : menunjukkan, mengawali, mempersiapkan 3. Gerakan terbimbing (kemampuan melakukan gerakan dengan mengikuti contoh) Perilaku internal : meniru contoh Perilaku eksternal : mengikuti, memasang, mencoba, membuat
4. Gerakan terbiasa (kemampuan melakukan gerakan tanpa melihat contoh) Perilaku internal : terampil Perilaku eksternal : memainkan, mendemonstrasikan, mengatur 5. Gerakan kompleks ( kemampuan melakukan serangkaian gerakan secara tepat, lancar, luwes) Perilaku internal : terampil .............. Perilaku eksternal : memasang, membongkar, mendemonstrasikan
Penyesuaian pola gerakan (kemampuan menyesuaikan gerakan dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya) Perilaku internal : menyesuaikan diri, bervariasi Perilaku eksternal : mengubah, mengatur, membuat variasI
gerakan baru)
Perilaku internal Perilaku eksternal : menciptakan sesuatu yang baru : merancang, menciptakan, mendesain
A. Behavioristik Thorndike
Pembelajaran dengan memberi stimulus kepada siswa agar menimbulkan respon yang tepat seperti yang kita inginkan. Hubungan stimulus dan respons ini bila diulang kan menjadi sebuah kebiasaan.selanjutnya, bila siswa menemukan kesulitan atau msalah, guru menyuruhnya untuk mencoba dan mencoba lagi (trial and error) sehingga akhirnya diperoleh hasil.
B. Kognitivisme Piaget
Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera siswa agar memperoleh pemahaman/insigh sedangkan pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan media/alat Bantu. Disamping itu penyampaian pengajaran dengan berbagai variasi artinya menggunakan banyak metode.
E. Kontruktivis
proses individu menghubungkan dan mengasimilasikan pengetahuan/kecakapan/ pengalaman yang telah dimilikinya dengan pengetahuan/kecakapan/pengalaman baru sehingga terjadi rubahan/perkembangan
1. ALIRAN BEHAVIORISTIK
A. ASUMSI
Manusia dipandang sebagai organisme yang pasif. Prilaku manusia dikuasai oleh stimulus yang ada di lingkungannya. Oleh karena itu perilaku manusia dapat dikontrol/ dikendalikan melalui pemanipulasian lingkungan
B. CIRI-CIRI 1. Mementingkan pengaruh lingkungan 2. Mementingkan bagian-bagian 3. Mementingkan peranan reaksi
4. Mementingkan mekanisme terbentuknya hasil belajar
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulusresponnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Tokoh-tokoh aliran behavioristik di antaranya adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner. Berikut akan dibahas karya-karya para tokoh aliran behavioristik dan analisis serta peranannya dalam pembelajaran.
Stimulus
bond
Respon
1. 2. 3. 4.
Ada makanan, keluar air liur Dibunyikan lonceng, tdk keluar air liur Dibunyikan lonceng dan makanan, keluar air liur Dibunyikan lonceng, keluar air liur
Menurut Piaget pengetahuan (knowledge) adalah interksi yangterus menerus antara individu dengan lingkungan. Fokus perkembangan kognitif Piaget adalah perkembangan secara alami fikiran pembelajar mulai anak-anak sampai dewasa. Konsepsi perkembangan kognitif Piaget, duturunkan dari analisa perkembangan biologi organisme tertentu. Menurut Piaget, intelegen (IQ=kecerdasan) adalah seperti system kehidupan lainnya, yaitu proses adaptasi. Ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif yaitu : 1) lingkungan fisik 2) kematangan 3) pengaruh social 4) proses pengendalian diri (equilibration) (Piaget, 1977) Tahap perkembangan kognitif : 1) Periode Sensori motor (sejak lahir 1,5 2 tahun) 2) Periode Pra Operasional (2-3 tahun sampai 7-8 tahun) 3) Periode operasi yang nyata (7-8 tahun sampai 12-14 tahun) 4) Periode operasi formal Kunci dari keberhasilan pembelajaran adalah instruktur/guru/dosen/guru harus memfasilitasi agar pembelajar dapat mengembangkan berpikir logis.
A. Teori Gestalt
Sumber utama dalam belajar adalah dimengertinya hal-hal yang dipelajari. Pemahaman(insight )
Register pengindraan
Pemrosesan awal
1. 2. Perhatian Perlu waktu
recall
pengulangan
Lupa/hilang
pengulangan
REGISTER PENGINDRAAN
Pemrosesan awal
1. Perhatian Lupa/hilang 2. Perlu waktu
Stimulus
Melihat Mendengar Meraba
Register pengindraan
Membau
mencecap
Sesaat setelah stimulus diterima oleh indra, otak segera memproses stimulus tsb. Gambaran yang ada dalam otak (persepsi) tdk persis sama dengan yang diterima oleh indra. persepsi merupakan interpretasi seseorang thd stimulus yang telah dipengaruhi oleh status mental, pengalaman masa lalu, pengetahuan yang telah dimiliki, motivasi, dll.
stimulus
Register pengindraan
lupa/hilang
Proses awal
Persepsi masuk dan berada dalam register penginderaan dalam waktu yang relatif singkat (tidak lebih dari 2 detik). Jika tidak ada pemrosesan lebih lanjut atau terdesak informasi baru, maka informasi akan hilang/lupa, tetapi jika ada pemrosesan lebih lanjut maka informasi akan masuk dan tersimpan dalam memori jangka pendek.
1. KAPASITAS TERBATAS
2. WAKTU SANGAT SINGKAT (TDK LEBIH
DARI 2 DETIK)
PROSES AWAL
Pemrosesan awal
MEMORI jangka panjang
1.
2.
Perlu perhatian a. Pemusatan energi psikis terhadap obyek tertentu b. kadar kesadaran yang menyertai aktivitas yang sedang dilakukan Perlu waktu untuk sampai dalam kesadaran
Persepsi yang telah diproses ditransfer ke memori jangka pendek Memori jangka pendek kapasitasnya terbatas ( 5 9 bits (hal yang berbeda dlm satuan waktu tertentu/ 10-20 menit) Informasi yang masuk ke memori jangka pendek dapat berasal dari register pengindraan atau dari memori jangka panjang dan sering terjadi secara bersamaan
penyimpanan dilakukan dengan rehearsal (mengucapkan secara berulangkali) Jika dalam waktu 30 detik tidak ada pengulangan maka informasi akan hilang/dilupakan Semakin lama informasi berada dalam memori jangka pendek semakin besar kesempatan untuk masuk ke dalam memori jangka panjang
Lanjutan
1. Memori jangka panjang merupakan bagian dari sistem memori untuk meyimpan informasi dalam kurun waktu yang panjang dengan kapasitas yang besar
2. informasi yang telah tersimpan dalam memori jangka panjang tidak pernah akan terlupakan. Kemungkinan yang terjadi adalah kehilangan kemampuan untuk menemukan kembali (recall)
Mengapa lupa ?
1. Persepsi tidak diproses lebih lanjut 2. Informasi dalam memori jangka pendek tidak ditranfer ke dalam memori jangka panjang 3. Distorsi recall 4. Interferensi ( tercampur atau terdesak oleh informasi lain)
Mengapa ingat ?
1. Efek pertama (perhatian masih penuh) dan efek terakhir (tidak terinferensi informasi lain) 2. Belajar informasi baru lebih mudah bila sebelumnya telah mempelajari hal serupa
C. TEORI KONSTRUKTIVISTIK
Dasar pandangan Perubahan kognitif hanya terjadi jika konsepsi- konsepsi yang telah dimiliki sebelumnya diolah melalui suatu proses ketidakseimbangan dalam upaya memahami informasi baru
2.
3.
4.
struktur kognitif lama peran guru : menvalitasi terjadinya proses kontruksi siswa
proses pembelajaran Siswa menambah merevisi, memodivikasi pengetahuan, pemahaman, kecakapan, pengalaman,
proses konstruksi
Pengertian motivasi
Perkataan MOTIVASI adalah berasal daripada perkataan Bahasa Inggeris - "MOTIVATION". Perkataan asalnya ialah "MOTIVE" yang juga telah dipinjam oleh Bahasa Melayu / Bahasa Malaysia kepada MOTIF, yakni bermaksud TUJUAN. Di dalam surat khabar, kerap pemberita menulis ayat "motif pembunuhan". Perkataan motif di sini boleh kita fahami sebagai sebab atau tujuan yang mendorong sesuatu pembunuhan itu dilakukan.
KASUS
1. Beberapa siswa tetap bersemangat mengikuti pelajaran, sementara yang lain ingin pelajaran segera berakhir 2. Sebagian siswa bekerja keras mengerjakan tugas, sementara yang lainnya asyik bermain 3. Terdapat siswa tidak puas dengan nilai B sementara yang lainnya cukup puas dengan nilai C
Motivasi :
2. Dari segi sumber a. Motivasi internal, berfungsinya motivasi karena bersumber dari dalam diri individu b. Motivasi eksternal, berfungsinya motivasi karena bersumber dari luar diri individu
BAGAIMANA CARANYA ?
1. Mengemukakan arti pentingnya hal yang dipelajari 2. Mengkaitkan materi dengan latar belakang kehidupan siswa 3. Menimbulkan perasaan ingin tahu (penasaran) 4. penggunaan multi metode/media 5. mengemukakan tujuan ( jelas, penting, memungkinkan untuk dicapai)
tinggi
diskusi
Aktifitas siswa
ceramah
tinggi rendah aktivitas guru
B. Rasional
1. Aktivitas dalam diri pelajar merupakan salah satu unsur dari hakekat belajar 2. Ragam pengalaman memperkuat efektivitas belajar 3. Keterlibatan dalam persoalan yang dipelajari merupakan sumber motivasi belajar siswa 4. Mengkonkritkan konsep abstrak sehingga mempermudah untuk dipelajari 5. Hasil belajar optimal memerlukan pengalaman langsung dan motivasi internal
C. Ciri ciri
1. 2. Pembelajaran lebih berpusat pada siswa Guru berperan sebagai pembimbing dalam mewujudkan terjadinya pengalaman belajar siswa Guru aktif melakukan tindakan pembelajaran Siswa aktif melakukan tindakan belajar
3. 4.
E. Saran
HINDARI PENGGUNAAN GUNAKAN
AKTIFITAS PRODUKTIF
1. Menulis 2. Membaca
3. Mengamati grafik
Lanjutan PKP
1) mencari, menemukan, mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah 2) mengidentifikasi variabel 3) merumuskan hipotesis 4) membuat instrumen 5) pengumpulan data 6) menganalisa data 7) menyimpulkan
INPUT
PROSES
MELAKUKAN PROSES KERJA ILMIAH
OUT PUT
KETRAMPILAN PROSES KERJA ILMIAH
RASIONAL
1. Iptek berkembang pesat, siswa tidak cukup hanya mengandalkan apa yang diberikan di sekolah, siswa perlu belajar diluar sekolah. Oleh karenanya pembelajaran disekolah harus mengembangkan kemauan dan kemampuan untuk belajar. Siswa tidak hanaya bersifat konsumtif tetapi juga produktif dalam bidang iptek
Lanjutan rasional
2. Kebenaran ilmu pengetahuan bersifat relatif, oleh karenanya perlu senantiasa untuk dipertanyaakan dan diperbaharui 3. Hasil belajar optimal memelukan pengaalaman langsung dan motivasi internal
Self Awareness Kesadaran : Sbg. makhluk Tuhan Akan eksistensi diri Akan potensi diri
Thinking Skill Kecakapan : Menggali informasi Mengolah informasi Mengambil keputusan Memecahkan masalah
Academic Skills kecakapan : mengidentifikasi variabel menghubungkan variabel merumuskan hipotesis melaksanakan penelitian
VOCATIONAL SKILLS
TK/SD/SMP
Standar kompetensi :
siswa mampu menulis berbagai jenis wacana, surat, dan isi ringkas suatu bacaan
Kompetensi dasar :
Siswa mampu: menggunakan EYD menggunakan kalimat efektif membuat berbagai surat resmi
Materi Pokok :
macam dan karakteristik surat :
surat undangan surat penawaran surat perijinan surat permohonan
Pengalaman belajar :
1. Masing-masing siswa mengumpulkan sedikitnya 4 macam surat ketrampilan : menggali informasi, sadar akan eksistensi diri, dan sadar akan potensi diri
Ketrampilan : mengolah informasi, bekerjasama, berkomunikasi lisan, berkomunikasi tulis, mengambil keputusan
4. Siswa menyimpulkan tentang karakteristik setiap macam surat ketrampilan : mengambil keputusan
5. Masing-masing siswa mempraktekkan membuat salah satu macam surat Ketrampilan : Komunikasi lisan, kesadaran akan eksistensi diri, kesadaran akan potensi diri
KESULITAN BELAJAR
5. menunjukkan sikap yang kurang/tidak wajar (misalnya : acuh tak acuh, menentang, berpurapura ) 6. Menunjukkan prilaku yang kurang/tidak wajar ( misalnya : membolos, sering datang terlambat, tidak mengerjakan tugas 7. Menunjukkan gejala emosional yang tidak/kurang wajar ( misalnya : mudah marah, mudah tersinggung, murung )
1. Penanganan secara instruksional paedagogis a. pembelajaran ulang b. program pengayaan c. pembelajaran individual d. penyediaan pelajaran pilihan 2. Penangan secara psikologis melalui layanan BP yang bersifat terapiutik
Kurikulum Pembelajaran
A. Pengertian Kurikulum
1. Secara etimologis a. kurikulum berasal dari kata curere (bhs. Latin) yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh pelari b. kurikulum berasal dari kata chariot (bhs. Yunani) yang berarti kereta pacu yang membawa seseorang dari start sampai finish
2. Secara terminologis
a. Kurikulum dalam arti sempit kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mencapai program/tingkat pendidikan tertentu
* kurikulum dalam arti sempit memunculkan istilah kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler
B. KOMPONEN KURIKULUM
1. Tujuan Tujuan sebagai komponen dari kurikulum berupa kemampuan/kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
* kejelasan rumusan tujuan penting karena digunakan sebagai dasar dalam menentukan materi, bentuk kegiatan, sarana, organisasi, dan evaluasi
Lanjutan komponen kurikulum 2. Komponen isi/materi isi/materi berupa bahan yang harus diajarkan oleh guru/ dipelajari oleh siswa *Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah terkait dengan: a. kedudukan : umum, akademik, profesi/vokasi b. sifat materi : kognitif, afektif, psikomotorik c. urutan : mudah-sukar, kronologis, deduktif induktif d. sumber materi : benda, tempat, orang, barang cetakan
3. Komponen strategi Komponen strategi berupa bentuk kegiatan/ pe ngalaman yang diperlukan ( tanya jawab, diskusi, eksperimen, observasi, simulasi dll.) 4. Komponen organisasi Komponen organisasi berupa model penyusunan dan penyajian isi/materi
a. Terpisah (subject centered curiculum) materi disusun dan disampaikan dalam bentuk mata pelajaran-mata pelajaran yang terpisah antara satu dengan yang lain
b. Gabungan (broad field curiculum) materi disusun dan disampaikan dalam bentuk bidang studi yang merupakan gabungan dari materi yang serumpun/sejenis
materi disusun dan disampaikan dalam bentuk kegiatan yang bersifat wholistik
4. Komponen evaluasi Komponen evaluasi berupa kegiatan mengetahui proses dan hasil pembelajaran yang menyangkut : efektifitas, efisiensi, relevansi, dan produktifitas
C. ASAS KURIKULUM
1. asas filosofis 2. asas sosio-kultural-religius 3. asas psikologis 4. asas perkembangan IPTEK
D. PRINSIP KURIKULUM
1. Prinsip relefansi kesesuaian antara kurikulum dengan: dunia kerja, perkembangan masyarakat, lingkungan kehidupan siswa, serta kesesuaian antara tujuan isi pengalaman - evaluasi
dalam rangka mencapai efektifitas dapat dilakukan dengan : penataran, pemilihan dan penggunaan media yang tepat.
3. Prinsip efisiensi kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan tenaga, biaya, waktu yang digunakan 4. Prinsip kesinambungan kesinambungan antar tingkat pendidikan (vertikal), antar materi (horisontal)
5. Prinsip fleksibelitas
memungkinkan untuk dapat disesuaikan dengan sikon pada saat pelaksanaannya
1. Merencanakan kegiatan belajar-pembelajaran ( tujuan materi pengalaman/strategi evaluasi) 2. Melaksanakan kegiatan belajar pembelajaran 3. Melakukan evaluasi kegiatan belajar pembelajaran