You are on page 1of 2

Asap Kendaraan Bermotor Sumber Pencemaran

Pencemaran udara dapat diartikan sebagai hadirnya satu atau beberapa kontaminan di dalam udara atmosfir, seperti antara lain oleh debu, busa, gas, kabut, bau-bauan, asap atau uap dalam kuantitas yang banyak, dengan berbagai sifat maupun lama berlangsungnya di udara tersebut, hingga dapat menimbulkan gangguan-gangguan tehadap kehidupan manusia , tumbuhan, atau hewan maupun benda, atau tanpa alasan jelas sudah dapat memepengaruhi kelestarian kehidupan organisme. Manusia bukan hanya menderita sakit karena pencemaran udara, tetapi juga akibat mengasup makanan yang tercemar logam berat. Sumbernya sayur-sayuran dan buah-buahan yang ditanam di lingkungan yang tercemar atau daging dari ternak yang makan rumput yang sudah mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Masalah pencemaran udara ini pada umumnya sering timbul di wilayah perkotaan, jutaan knalpot kendaraan bermotor menjadi sumber polutan yang setiap harinya melintasi arus lalu lintas. Sialnya beberapa dari pengendara kendaraan yang beroperasi itu termasuk jenis penebar maut. Dari knalpotnya terhitung setiap tahunnya membuang ratusan ton polutan timbal. Dan kelompok masyarakat yang paling rentan tentu saja para pekerja informal yang setiap harinya mengais penghidupan di jalanan. Sebut saja tukang asong, pengamen, pengemudi bus kota dan mikrolet . Kelompok masyarakat inilah yang setiap harinya bercumbu rayu dengan zat-zat maut yang disemprotkan kendaraan yang lalu lalang di sekitarnya. Beberapa faktor penyebab pencemaran udara telah banyak diteliti oleh para ahli dalam upaya mereduksi dampak yang dapat ditimbulkannya. Penelitian yang dilakukan terhadap pengaruh timbal yang masuk ke tubuh manusia atau hewan ternyata membuktikan bahwa bahan tersebut tidak bisa diurai oleh tubuh, maka timbal dapat merusak jaringan tubuh siapa pun yang diendapinya. Proses masuknya Pb ke dalam tubuh dapat melalui beberapa jalur, yaitu melalui makanan dan minuman, udara dan perembasan atau penetrasi pada selaput atau lapisan kulit. Kerugian yang ditimbulkan dari kasus pencemaran udara, lebih terasa jika ditinjau dari aspek kesehatan. Dari setiap unsur dalam komponen polutan udara berpeluang merugikan bagi kesehatan setiap organisme. Timbal (Pb) sebagai salah satu komponen polutan udara mempunyai efek toksik yang luas pada manusia dan hewan dengan mengganggu fungsi ginjal, saluran pencernaan, dan sistem saraf pada remaja, menurunkan fertilitas, menurunkan jumlah spermatozoa, dan meningkatkan spermatozoa abnormal dan aborsi spontan. Selain dapat menurunkan Intellegent Quotient (IQ) pada anak anak , dapat juga menurunkan kemampuan berkonsentrasi, gangguan pernapasan, kanker paruparu dan alergi. Timbal secara umum dikenal dengan sebutan timah hitam, biasa digunakan sebagai campuran bahan bakar bensin. Fungsinya, selain meningkatkan daya pelumasan, juga meningkatkan efisiensi pembakaran. Sehingga kinerja kendaraan bermotor meningkat. Bahan kimia ini bersama bensin dibakar dalam mesin. Sisanya 70% keluar bersama emisi gas buang hasil pembakaran. Dan timbal yang terbuang lewat knalpot itu adalah satu diantara zat pencemar udara. Timbal banyak digunakan oleh industri otomotif, karena setiap tambahan 0,1 gram timbal/liter mampu

meningkatkan oktan sebesar 1,5 hingga 2 satuan. Timbal dan persenyawaannya dapat berda di dalam badan perairan secara alamiah dan sebagai dampak dari aktifitas manusia. Secara alamiah, Pb dapat masuk kedalam badan perairan melalui pengkristalan Pb di udara dengan bantuan air hujan. Disamping itu, proses korofikasi dari batuan mineral akibat hempasan gelombang dan angin, juga merupakan salah satu sumber Pb yang akan masuk kedalam perairan. Untuk menentukan kadar atau jumlah logam Pb yang masuk kedalam badan perairan tersebut dapat digunakan metoda AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) yaitu salah satu cara analisa unsur-unsur kimia berdasarkan pengukuran absorbsi oleh suatu larutan yang mengandung unsur yang akan ditetapkan terhadap cahaya yang dihasilkan pada panjang gelombang tertentu. Prinsip kerja peralatan AAS : larutan sampel dikabutkan dan terbawa oleh gas bahan bakar dan oksidan menuju nyala. Di dalam nyala sampel terionkan dalam bentuk atom dasar, dikenai sinar monokromatis dari HCL (Hallow Catoda Lamp), maka terjadi penyerapan sinar oleh atom sampel, kemudian terdapat sinar yang diteruskan , sinar yang diteruskan ini akan terdeteksi oleh detektor, sedangkan sinar emisi atau dari nyala akan dihambat oleh monokromator. Detektor akan mengubah signal yang tertangkap menjadi arus listrik bolak balik (AC) dan dilanjutkan ke alat baca. Pada alat baca tertera nilai % Transmittan dan Absorban. Hasil dari pengukuran sampel ini dialurkan pada Kurva kalibrasi larutan standar sehingga akan didapatkan konsentrasi dari logam Pb (timbal). (***) *Penulis adalah mahasiswa Kimia 2007, Universitas Andalas Padang

You might also like