Professional Documents
Culture Documents
( Suatu Riset Analisis isi Kuantitatif berdasarkan Kode Etik Periklanan pada Tabloid Nova edisi
Desember 2006-Mei 2007)
SKRIPSI
Oleh :
Dita Verolyna
D1E 003028
Orang yang tak beruntung adalah orang yang tahu apa yang
dia tidak mau tetapi tak tahu apa yang dia mau
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tua yang
kucintai ”Muntiana” dan ”Eridon”. Adikku ”Nana”, Anakku
”Muhammad Raffy” dan Omaku ”Rosmani”. Perjuanganku
semata demi kalian.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Dita Verolyna/ TTl : Bengkulu, 16 Des ‘85/Hobi : Shopping, Ngabisin uang
jatah Belanja/Kewarganegaraan :So Pasti Indonesia/Alamat :Jl.. Kz Abidin II Gg.Damai
3 Rt.03 Rw.01 no.39 Ps. Minggu/Cita-cita : Ingin jadi Ibu Rumah Tangga yang baik
sekaligus career woman yang sukses/Status dalam keluarga : Anak pertama dari dua
bersaudara
DATA KELUARGA
Suami: Harry Oktaviansyah/ Anak : Muhammad Raffy Oktaviansyah/ Nama Orang tua ;
Ayah : Eridon ;Ibu : Muntiana/ Oma : Rosmani/ Adik : Diana Andriasty
PENDIDIKAN FORMAL
Kursus memasak biar jadi ibu yang baik/Kursus Bahasa Inggris dan Mandarin di UPT
Unib/ Kursus Komputer di El-Rahma
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam analisis ini
dilaksanakan sejak bulan April 2007 ini ialah Analisis Isi Iklan Sariayu (suatu riset
analisis isi kuantitatif berdasarkan kode etik periklanan pada Tabloid Nova edisi
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam memenuhi gelar sarjana
pada fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik program studi Ilmu Komunikasi Universitas
Bengkulu.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, untuk
itu, pada kesempatan yang baik ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Heri suprianto selaku dosen Pembimbing Utama yang selalu
2. Ibu Dra. Yudisiani, M.si selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang selalu
3. Bapak Heri Budianto S.sos, M.si dan Ibu Ratih Hasanah, S.sos yang telah
4. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah ikut membantu
7. Teman-teman yang selalu memberikan semangat serta semua pihak yang telah
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan
sehingga penulis mengharapkan masukan, kritik dan saran yang dapat membangun
sehingga dapat lebih menyempurnakan penulisan skripsi ini di waktu yang akan datang.
Penulis
THANK’S TO ALLAH
Alhamdulillah, dengan Rahmat Allah dan kegigihan yang luar biasa, dengan tatapan
teduh sang buah hatiku “Raffy” akhirnya kutuntaskan juga perjuangan ini. Apa yang
kudapatkan ini tidak lepas dari bantuan semua orang-orang yang menyayangiku. Melalui
tulisan ini, aku ingin mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada :
gokil abis : Yaser si kribo, Bhu-bhu, Bunda selly ca’em, A’ie si juru rias, I’a si
pengarang “monkey Love”, Iis si centil, Mak lex yang kebelet kawin, Adhe si
rajin, Srie yang genit, Eva sang ratu centil, Reza ya habibie, Hanum ya
ummairoh, Dinda, Dora, Yuli, Okta, Cucur, Astrid yang suka konser, Ria
sekayu si calon reporter, Gita “urang awak”, me’I si olive nya yaser, Jika,
Latif yang udah jadi ‘papa’, Ri-q, Puspita, Butet, Rhino, Bee, Anis de el el
K’ Thamzan yang Bantu jadi informan dalam ‘berburu’ tanda tangan dosen
Halaman
Riwayat Hidup.......................................................................................................... i
Kata Pengantar ........................................................................................................ ii
Daftar Isi ................................................................................................................... iv
Daftar Tabel.............................................................................................................. vi
Daftar Lampiran ...................................................................................................... vii
Abstrak...................................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................................. 8
1.3 Batasan Masalah .................................................................................................. 8
1.4 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................................... 8
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 65
6.2 Saran..................................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel 1. Klasifikasi Modernisasi Media
Tabel 2. Jenis iklan yang dimuat di Tabloid Nova edisi Desember 2006 – Mei
2007
Tabel 3. Pelanggaran Iklan Sariayu
Tabel 4. Uji Reliabilitas Kategori
Tabel 5. Frekuensi Kategori
Tabel 6. Pemenuhan Kode etik Periklanan iklan Sariayu bulan Desember 2006 –
Mei 2007
Tabel 7. Pemenuhan Kode etik Periklanan iklan Sariayu bulan Desember 2006 –
Mei 2007
Tabel 8. Tabel Induk
Tabel 9. Pemenuhan Kode etik periklanan Iklan Lulur SPA 2 IN 1 Sariayu
Tabel 11. Pemenuhan Kode etik periklanan Iklan Parijs Van Java Sariayu
Tabel 12. Pemenuhan Kode etik periklanan Iklan Two Way Cake SPF 15 Sariayu
DAFTAR LAMPIRAN
Penelitian ini berjudul Analisis isi Iklan Sariayu (suatu riset Analisis Isi
Kuantitatif berdasarkan Kode Etik Periklanan pada Tabloid Nova edisi Desember 2006-
Mei 2007). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah iklan sariayu
yang dimuat pada Tabloid Nova telah memenuhi kode etik periklanan yang dibuat oleh
asosiasi pengiklan indonesia. Penelitian ini menggunakan metode content analisis
(analisis isi). Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dan
perhitungan koefisien reliabilitas dengan menggunakan rumus R. Holsty dan rumus scott
untuk menguji reliabilitas kategori. Secara umum, iklan sariayu yang dimuat di tabloid
nova edisi Desember 2006 - Mei 2007 dengan total kategori berjumlah 40, kategori yang
memenuhi kode etik periklanan sebanyak 29 dan 11 kategori tidak terpenuhi. Maka hasil
yang diperoleh adalah iklan sariayu yang dimuat di Tabloid Nova edisi desember 2006 –
Mei 2007 secara umum telah memenuhi kode etik periklanan.
BAB I
PENDAHULUAN
Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan
lewat media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat (Kasali, 1995) Iklan
bukanlah barang baru dalam sejarah perekonomian Indonesia. Namun iklan-iklan pada
berkembangnya jasa periklanan di dalam negeri juga terlihat pada penggunaan tenaga
kerja asing yang bekerja pada perusahaan jasa periklanan. Media yang muncul
menyebabkan iklan semakin menjamur antara lain seperti yang disajikan dalam Tabel 1 :
Jenis media yang diproduksi biasanya dikelompokkan menjadi dua kelompok besar,
yaitu media cetak dan elektronik. Sesuai dengan namanya, media cetak adalah kumpulan
berbagai media informasi yang dibuat (diproduksi) dan disampaikan kepada khalayak
sasaran (pembaca) melalui tulisan (cetakan) dan seringkali disertai gambar sehingga data
menampilkan gambar dan informasinya lebih rinci. Selain itu, informasi di media cetak
lebih mudah disimpan atau didokumetasikan. Inilah salah satu kelebihan media cetak
periklanan. Oleh sebab itu, iklan cetak digemari pengiklan dan produsen. Tetapi, seiring
dengan majunya teknologi media , peranan para ilmuwan telah banyak membuktikan
bahwa konsumen dapat dibujuk untuk membeli sesuatu. Semuanya dilibatkan untuk
dari produsen dan pemasang iklan. Kebingungan akan informasi dalam iklan membuat
pemerintah Indonesia menyusun kode etik periklanan yang melibatkan berbagai pihak.
Kode etik ini merupakan tuntutan bagi terbinanya suatu dunia periklanan yang tertib,
sehat, dan bertanggung jawab. Kode etik tersebut juga merupakan landasan untuk
masyarakat periklanan Indonesia. Namun, adanya kode etik periklanan ini belum
menjamin sepenuhnya bahwa iklan akan semakin bertanggung jawab. Iklan sariayu,
yang merupakan iklan media cetak ternyata belum sepenuhnya menjalankan kode etik
tersebut. Ini dapat dilihat dari perbandingan visual dan teks yang tampak dengan point-
produknya (barang atau jasa) kepada masyarakat konsumen. Hadirnya iklan sebagai
bagian kehidupan kita tidak akan menjadi persoalan ketika iklan tersebut mampu
negatif masyarakat, baik secara ekonomi, politik, sosial budaya dan keagamaan. Hal ini
bukan tidak mungkin terjadi , karena iklan mempunyai kharisma tersendiri yang cukup
mampu untuk memikat khayalan yang kemudian larut di dalam rub yang di set-up
designernya.
Memang media masih terlihat berpihak pada pengiklan. Banyak media yang
menjalankan kehidupannya dari hasil penerimaan iklan. Suatu media cetak dengan oplah
40.000 eksemplar yang dijual 3.000 Rupiah per eksemplar hanya menerima 120.000.000
Rupiah dari sirkulasinya. Dan itu belum dipotong pajak (PPN) komisi agen atau
penyalur (30 %), biaya cetak (60 %), serta sejumlah biaya lainnya. Sulit sekali menutup
semua biaya tersebut hanya dari penerimaan sirkulasi. Dari iklanlah pihak media dapat
menyambung hidupnya. Jika ada 30 iklan yang masuk pada setiap edisi dan masing-
masing membayar 4.000.000, rupiah maka pihak media dapat mensubsidi pembacanya
dilihat dari banyaknya produsen kosmetik yang memuat iklan di media cetak seperti
Tabel 2. Jenis Iklan yang dimuat di Tabloid Nova edisi Desember 2006-Mei 2007
Dari data di atas dapat dilihat bahwa iklan Sariayu memiliki jenis produk yang
lebih banyak dibandingkan dengan produk kosmetik lainnya. Iklan yang dipasang oleh
produsen kosmetik Pixy hanya iklan bedak padat dan lipstik saja, sedangkan iklan dari
produsen kosmetik citra terdiri dari lulur bengkoang dan Body lotion. Iklan yang dimuat
di Tabloid Nova merupakan salah satu cara produsen kosmetik sariayu dalam
minat pembeli. Tinggal pada konsumen untuk memilih sesuai dengan kebutuhanmya.
Tetapi konsumen perlu juga melihat kebenaran informasi produk, bukan hanya percaya
kepentingan masyarakat banyak? Apakah kepentingan hati nurani dapat dikubur begtiu
saja oleh kepentingan bisnis semata? Mereka yang terjun dalam bisnis media massa dan
yang telah membaca bagaimana menjual ruang dan waktunya, hendaknya dapat
bertindak lebih bijaksana, lebih berhati-hati dan lebih mengutamakan perjuangan hati
Iklan dan pesan iklan mengandung dua unsur penting dalam promosi. Pertama,
yang disampaikan harus benar (truthful) dan dalam zaman global ini pun manusia tidak
luput dari tuntutan untuk tetap berpedoman kebenaran dalam hidupnya. Memang
terdapat indikasi bahwa hidup manusia dewasa ini sudah tercemar dengan banyak
kebohongan
kebenaran informasi yang dipesankan semakin sulit terwujud. Tanggung jawab akan
kebenaran informasi mungkin tidak dirasakan oleh pengiklan, apapun alasannya, karena
itu perusahaan pengiklan harus membantu memberi pengertian kepada pengiklan dan
Produk kosmetik adalah kebutuhan dasar bagi kaum wanita. Berbagai kosmetik
diiklankan dengan kata-kata yang membujuk agar menarik minat beli konsumen. Salah
satu media yang digunakan pengiklan adalah Tabloid Nova Tabloid ini menyajikan
informasi tentang beragam rubrik wanita dan tentu saja ada iklan di dalamnya. Iklan
membuat kerugian di pihak konsumen. Penggunaan kata-kata yang ambigu dan terlalu
membujuk dapat menimbulkan salah interpretasi pada Konsumen Seperti contoh dalam
iklan kosmetika bedak Sariayu disebutkan jaminan memperoleh hasil dalam waktu
tertentu. Padahal ini dilarang oleh peraturan Departemen Kesehatan RI tentang pedoman
pengiklan produk kosmetika. Disebutkan bahwa waktu dalam hasil tidak bisa disebutkan
karena perbedaan metabolisme dari setiap orang. Pelanggaran iklan kosmetik sariayu
etik periklanan. Berdasarkan tabel tersebut juga diketahui terdapat dua iklan sariayu
tidak mencantumkan nama dan alamat perusahaan dalam iklan. Sedangkan iklan yang
lain tidak mencantumkan keterangan yang lebih lanjut mengenai produknya. Adanya
pelanggaran seperti di atas, maka dari itu menjadi alasan peneliti untuk melakukan
penelitian adalah : ”Apakah isi pesan iklan produk kosmetika Sariayu di Tabloid Nova
Memperhatikan luasnya aspek ruang lingkup penelitian maka dalam penulisan ini
penulis membatasi permasalahan pada iklan sariayu yang dimuat di Tabloid Nova edisi
Mengetahui apakah pesan iklan produk kosmetika Sariayu yang dimuat Nova
edisi Desember 2006 – Mei 2007 telah memenuhi kode etik periklanan yang
2. Sebagai informasi dan masukan bagi pihak yang ingin melakukan penelitian
suatu komunikasi massa dan harus dibayar untuk menarik kesadaran, menanamkan
interposed ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung,
massa seperti surat kabar, majalah, radio, film atau televisi (Pool dalamWiryanto, 2000)
yang dikemukakan oleh Russel H. Colley pada 1961 yang digunakan untuk memilih dan
menetapkan tujuan. DAGMAR merupakan singkatan dari Defining Advertising Goals for
komunikasi yang terdiri dari langkah-langkah yang harus dilalui suatu produk untuk
sampai pada tujuan yang dikehendaki yaitu berupa tindakan yang diambil konsumen.
Kesadaran (Aware)
Sikap (Attitude)
Tindakan (Action)
Seorang calon pembeli yang belum pernah melihat dan mendengar suatu
produk bermula pada keadaan yang disebut tidak berkesadaran, yaitu tidak sadar atas
kehadiran produk tersebut. Tugas periklanan di sini adalah meraih kesadaran calon
pembeli sebagai langkah awal. Langkah pemahaman dibutuhkan sebagai suatu proses
belajar dalam bidang kognitif. Calon pembeli akan mempelajari karakter spesifik produk
tersebut, perbedaan dengan merk lain serta keuntungan produk tersebut. Langkah
terakhir disebut tahap tindakan dimana produsen mengharapkan agar calon pembeli
Mencoba memahami
tempuh melalui iklan. Biasanya iklan akan dititikberatkan dan memiliki departemen
khusus.
Menurut Franchis (1999), iklan adalah bentuk komunikasi non personal yang
menjangkau khalayak melalui media. Iklan membayar jasa sponsor dan batas waktu
yang digunakan. Jadi, bisa ditentukan kapan iklan akan muncul atau ditayangkan.
pikat dan kadang-kadang menjengkelkan. Iklan ibarat hama yang menganggu tanaman
Oleh Karena itu menurut Klepper dalam Liliweri (1992) iklan artinya
mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain yang bersifat satu arah. Kemudian
Sprigel menjelaskan iklan adalah pangan informasi barang dan jasa, gagasan yang
melalui media massa baik cetak maupun elektronik. Untuk dimuat pada media cetak,
iklan akan diletakkan di salah satu halaman media sesuai dengan pesanan dan biaya
pemuatan. Iklan merupakan komunikasi antar produsen dengan khalayak melalui media.
Lewat iklan, produsen dapat menyampaikan informasi segala sesuatu tentang apa yang
Pesan adalah ide atau pikiran yang berupa simbol, angka maupun tulisan yang
alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan. Pesan berupa verbal maupun non
verbal. Pesan non verbal menggunakan bahasa tubuh seperti tindakan, gerakan tangan
siapa saja
Media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan
visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau foto dalam
tata warna dan halaman putih. Seperti televisi dan radio dalam jajaran medium
penyiaran, fungsi utama media cetak adalah memberi informasi dan menghibur. Media
ini berbeda dengan media elektronik dalam hal kemampuannya untuk memperoleh
penghargaan. Media cetak adalah suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang
lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh sang jurnalis dan diubah dalam bentuk
kata-kata, gambar, foto dan sebagainya. Dalam pengertian ini, media cetak yang
digunakan adalah media cetak yang digunakan sebagai media untuk periklanan dibatasi
untuk menjangkau konsumen tertentu. Setiap majalah mempunyai pembaca yang jauh
lebih sedikit daripada pembaca surat kabar, namun memiliki pasar yang jauh lebih
panjang dari surat kabar. Disamping itu majalah memiliki kedalaman isi ketimbang surat
wanita. Salah satu penyebabnya adalah karena segmen ini cukup potensial untuk
memasarkan produk tertentu seperti kosmetik, busana, aksessori, dan perabotan rumah
Kekuatan :
1. Khalayak sasaran
2. Penerimaan khalayak
diiklankan sejajar dengan persepsi khalayak sasaran terhadap prestise majalah yang
bersangkutan.
Rubrik masakan misalnya, akan tetap disimpan oleh pembacanya yang gemar
memasak
4. Kualitas visual
Kualitas visual majalah sangat prima karena umumnya dicetak di atas kertas
5. Promosi penjualan
Majalah adalah media efektif untuk menyiarkan pesan iklan yang berbau promosi
penjualan seperti kupon-kupon yang akan diundi, percontoh produk, dan kartu-kartu
petunjuk.
Kelemahan :
1. Fleksibilitas terbatas
2. Biaya tinggi
3. Distribusi
1. Tanggung kawab utama bagi iklan yang benar dan tidak menyesatkan terletak
pada pengiklan. Pengiklan harus siap untuk membuktikan setiap claim atau
penawaran yang dilakukan sebelum dipublikasikan atau disiarkan, dan jika
diminta memberi bukti termaksud dengan segera kepada perusahaan iklan atau
pihak yang berwenang.
2. Iklan yang tidak benar, menyesatkan melakukan pernyataan palsu, membohongi,
menjelekkan kompetitor secara tidak benar, mengajukan penawaran yang tidak
sungguh-sungguh tidak boleh dipakai. Suatu iklan secara keseluruhan mungkin
menyesatkan walaupun setiap bagian kalimat bila dipisahkan secara harfiah
benar.
promosi harus berdasarkan kebenaran ilmiah dan secara pragmatis hal ini tercantum
dalam product information yang telah disetujui yang berwenang. Semua jenis informasi
harus informative, benar dan dapat dibuktikan, akurat, dapat dipercaya, seimbang,
mutakhir, dan pantas dilihat atau didengar. Pernyataan tidak boleh menimbulkan salah
interpretasi sehingga produknya dapat dipakai secara rasional dan dapat diantisipasi
a. Headline atau judul ( yang tentu harus memiliki kaitan dengan bodycopy-
nya)
b. Visual, ilustrasi, gambar atau foto orang (model) atau apapun yang
berkaitan dengan konsep kreatif dan atau foto produk itu sendiri.
c. Bodycopy atau teks yang memberikan informasi lebih rinci tentang produk
d. Product Shot atau foto produk (yang sekaligus bisa menampilkan nama
merk). Produk shot ini bisa saja merupakan main visual atau ilustrasi utama.
e. Baseline yang biasanya terletak paling bawah di layout iklan. Di bagian ini
bisa dimasukkan tagline, slogan, catch phrase, atau nama dan alamat
perusahaan pengiklan.
konsumen.
Kata etika berasal dari kata ethos ( bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang
dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang
Menururt Martin dalam CBN (2004), etika didefinisikan sebagai the dicipline
which can acts the performance index or references for our control system. Dengan
demikian, etika akan memberian semacam batasan maupun standar yang akan mengatur
pergaulan manusia di dalam kelompok sosial. Dalam pengertiannya yang secara khusus
dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk
aturan (kode) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip
moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk
menghakimi segala macam tindakan ynag secara logika rasional umum dinilai
menyimpang dari kode etik. Dengan demikian, etika adalah refleksi dari apa yang
disebut dengan self control karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan
Dari pengertian tersebut, maka kode etika periklanan adalah tata krama yang
dibuat oleh asosiasi yang berwenang, Kode etik periklanan merupakan perilaku yang
sendiri untuk dipenuhi. Tata krama atau kode etik periklanan yang akan dijadikan
A. Asas-asas Umum
Iklan harus jujur, bertanggung jawab dan tidak bertentangan dengan hukum yang
berlaku
Hal ini dimaksudkan pada produk iklan yang ditawarkan. Kesesuaian isi iklan
dengan judul iklan berarti menunjukkan adanya kejujuran dan tanggung jawab
a. iklan tidak boleh menyesatkan antara lain dengan memberikan keterangan yang
janji yang berlebihan atas kemampuan produk yang ditawarkan. Seperti misalnya
berlebihan.
b. isi iklan
c. kesaksian konsumen
Nama dan alamat pemberi keterangan harus dinyatakan denga jelas dan
sebenarnya.
Apabila dalam iklan terdapat kesaksian atas kemampuan produk maka harus
tercantum lengkap nama dan alamat yang menjadi sumber kesaksian. Jika
terdapat alamat sumber, maka konsumen yang lain bisa melakukan sendiri
d. pencantuman harga
bilamana suatu produk dicantumkan dalam iklan, maka harga harus jelas
sehingga konsumen mengetahui barang apa yang akan diperoleh denga harga
tersebut.
Pencantuman harga berarti telah memberikan informasi yang benar kepada
konsumen. Konsumen tidak perlu takut untuk menerka berapa harga produk yang
Istilah ilmiah dan statistik ini biasanya digunakan oleh pengiklan untuk menarik
Isi pesan iklan yang dibuat tidak boleh menjelekkan perusahaan lain yang
memproduksi produk sejenis. Hal ini dimaksudkan harus ada rasa saling
Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata “ter”, “paling”, “nomor satu” dan
membujuk konsumen.
h. Perbandingan langsung
perbandingan tersebut.
i. Merendahkan
Iklan tidak boleh secara langsung atau pun tidak langsung merendahkan produk-
produk lain.
j. Peniruan
Iklan tidak boleh meniru iklan lain sedemikian rupa sehingga menimbulkan
penyesatan. Hal ini meliputi merk dagang, logo, komposisi huruf dan gambar,
Dokter, ahli farmasi, tenaga medis dan para medis lainnya atau atribut profesinya
kesehatan.
a. Iklan harus sesuai dengan indikasi jenis produk yang disetujui oleh Departemen
Kesehatan RI
b. Iklan tidak boleh menjanjikan penyembuhan mutlak terhadap kelainan-kelainan
2.8 Konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk
barang misal obat-obatan, suplemen makanan, produk kesehatan, dan produk jasa
misalnya jasa pelayanan kesehatan yanag diberikan oleh dokter dan lain-lain.
Konsumen harus cermat dalam memilih produk dan mencerna pesan yang
Sebagai pengiklan yang baik seharusnya memperhatikan tata krama yang telah
yang disampaikan.
Namun Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan DepKes RI 1994
menentukan pedoman bagi pengiklan dalam membuat pesan iklan ynag akan
disampaikan.
Secara rinci tata krama iklan kosmetika yang dibuat berdasarkan keputusan
kosmetika tradisional.
¾ Iklan kosmetika tidak boleh diperagakan dan atau ditujukan untuk bayi
- pewarna rambut
- depilatory
- pemutih kulit
- anti jerawat
disertakan”.
a. Untuk media televisi : spot iklan harus dicantumkan dengan tulisan yang
b. Untuk media radio : spot iklan harus dibacakan pada akhir iklan dengan
c. Media cetak : spot iklan harus dengan tulisan yang jelas terbaca.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, perlindungan konsumen adalah segala upaya
konsumen. Untuk kepentingan konsumen dan alasan bahwa Indonesia adalah negara
yang berdasarkan atas hukum maka dibuatlah UU Nomor 8 Tahun 1999 atau peraturan
permasalahan dalam penelitian ini adalah mengenai isi pesan yang tampak,
sasaran/tujuan, dan teks atau bahasa yang digunakan, serta banyaknya pelanggaran
Metode analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi–
inferensi (kesimpulan) yang dapat ditiru (replicable) (Kripendroff, 1993). Analisis isi
adalah metode yang bersifat non reaktif yang tidak melibatkan reaksi subjek karena
metode analisis isi digunakan untuk meneliti objek tidak hidup (mati) seperti dokumen-
dokumen, buku-buku, dan film. Pada umumnya digunkan untuk meneliti surat kabar,
Metode analisis isi pada dasarnya merupakan suatu teknik sistematik untuk
menganalisis isi pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan
Adapun yang menjadi Objek penelitian adalah isi pesan iklan Kosmetik Sariayu
dengan mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai jenis isi
yang didefinisikan.
karakteristik yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti ke dalam kategori dan
melakukan uji statistik untuk menentukan besarnya perbedaan atau hubungan antara data
Unit analisis dalam penelitian ini adalah iklan produk sariayu berupa visual
dan teks iklan yang dimuat di Tabloid Nova pada edisi Desember 2006 – Mei 2007
Sesuai berarti apabila kata-kata dalam pesan iklan sama dengan produk yang
ada pada iklan. Kesesuaian disini menyangkut judul produk yang ditawarkan.
Apabila produk yang ditawarkan adalah lipstik, maka judul dan isi pesan
dimaksudkan kepada foto produk yang terlihat pada iklan. Apabila iklan
iklan.
Ada pencampuran fakta produk dan opini pengiklan apabila dalam iklan
terdapat kata-kata “aman’, “terjamin” dan hasil permanen. Opini di sini bisa
dilihat dari kata-kata yang terdapat dalam pesan iklan. Kata-kata aman,
Apabila terdapat satu ata lebih kata-kata seperti ini, maka terdapat
perusahaan yang tertera pada iklan. Jika demikian berarti sumber perusahaan
jelas.
produk yang ditawarkan. Ada atau tidaknya model dalam iklan dibolehkan
Ada batas waktu apabila dalam pesan iklan terdapat batasan waktu hasil yang
kemampuan produk.
Menggunakan istilah ilmiah dan statistik dapat dilihat apabila dalam iklan
sejenisnya
yang membandingkan produk dengan produk sejenis yang lain. Misalnya ada
9. Ketentuan harga
Sesuai apabila isi pesan iklan sama dengan tata krama pada iklan Bab
Populasi adalah seluruh obyek, seluruh individu, seluruh gejala atau sebuah
kejadian pada semua unit-unit yang diteliti. Populasi tidak selalu berwujud manusia
tetapi dapat juga gejala-gejala tingkah laku, pasal undang-undang informasi. Populasi
adalah sejumlah individu dari mana sampel diperoleh (Kartono,1992). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh iklan yang terbit di Tabloid Nova pada bulan Desember
Sampling adalah suatu macam cara pengumpulan data yang sifatnya tidak
secara menyeluruh, artinya tidak mencakup seluruh obyek penelitian (populasi =
universe), akan tetapi hanya sebagian populasi saja, yaitu mencakup sample yang
diambil dari populasi tersebut.
Sampel dalam penelitian ini adalah iklan kosmetik sariayu yang dimuat di
tabloid Nova edisi Desember 2006 – Mei 2007 Penarikan sampel dilakukan dengan
penarikan sampel Desember 2006 – Mei 2007 atas dasar pertimbangan karena pada
bulan tersebutlah iklan produk sariayu lebih bervariasi / lebih banyak jenis produknya.
3.8 Uji Reabilitas
pengukur (kategorisasi) dapat dipercaya atau diandalkan bila dipakai lebih dari satu kali
untuk mengukur gejala yang sama. Rumus yang digunakan dalam penelitian ini
2006 ) yaitu :
C.R. = 2M
N1+N2
Keterangan :
M = jumlah pernyataan yang disetujui oleh tiga pengkode (peneliti dan hakim)
N1,N2 = jumlah pernyataan yang diberi kode oleh pengkode dan peneliti
Dari hasil tersebut akan ditemukan observed agreement persetujuan yang diperoleh dari
Scott :
Keterangan :
pi = nilai keterhandalan
apengkoding (periset dan hakim) telah mencapai minimal 0,75 maka kategorisas yang
teknik dokumentasi adalah pencarian data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan,
transkrip buku, surat kabar, majalah, notulen, agenda, karangan indah, laporan dan
sebagainya. Atau pengumpulan data dengan jalan mengumpulkan data berupa dokumen
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah iklan produk Sariayu yang dimuat
di tabloid Nova edisi Desember 2006 – Mei 2007, data yang terkumpul akan dijadikan
landasan dalam membahas permasalahan yang ada, selanjutnya data yang terkumpul
- Data sekunder : Data yang digunakan adalah buku periklanan dan pustaka
akan diteliti dalam penelitian ini adalah iklan produk Sariayu yang dimuat di tabloid
1. Mengumpulkan seluruh iklan produk sariayu yang dimuat di Tabloid Nova edisi
4. Hasil identifikasi dimasukkan ke dalam tabel data yang dalam peneltian ini
Sariayu didirikan pada tahun 1970. Pada mulanya Sariayu berawal dari
dibukanya sebuah salon kecil bernama “Martha Salon” di garasi rumah DR. Martha
Tilaar yang nantinya menjadi pemilik perusahaan Sariayu. Pendirinya tersebut gemar
perkembangan terus dilalui oleh Martha Tilaar sehingga pada tahun 1977, dibuatlah
kerjasama dengan PT Kalbe Farma yang melahirkan perusahaan kosmetik dengan nama
PT Martina Berto dan meluncurkan Sariayu Martha Tilaar sebagai produk pertama. PT
Sari Ayu Indonesia didirikan pada 1983 yang merupakan distributor resmi produk
kosmetika sariayu.
Sariayu memiliki desain yang berbeda dari kosmetik lainnya. Hal ini dibuktikan
dengan perpaduan unsur etnik dan budaya Indonesia pada hampir setiap produk yang
diluncurkan. Misalnya “Puri Prameswari” yang memadukan etnik Cirebon dan Bali.
Atau ‘Riwayat Asmat” yang diangkat dari budaya Papua. Tidak diragukan lagi apabila
Sariayu menjadi trendsetter tata rias di Indonesia dan mampu mengalahkan perusahaan
saingannya.
4.2 Sirkulasi
Anak perusahaan Martha tilaar group terdiri dari PT Martina Berto dan PT
Tiara Permata Sari (sebagai pemanufaktur dan pemasar produk Sariayu Martha Tilaar,
Biokos, Belia, bertho, Aromatic oil of java, dewi sri spa dan jamu garden martha tilaar)
produk Mirabella dan Cempaka), PT Sari Ayu Indonesia (distributor semua produk PT
Martina Bertho dan PT Tiara Permata Sari, produk Cempaka Belkosindo Indah, kecuali
produk Cempaka), PT Martha Beauty Gallery (perusahaan jasa untuk Martha tilaar
Salon, Martha tilaar Salon dan Day Spa, Cipta Busana Martha Tilaar)
tersedia lengkap mulai dari Make up base, Decorative, solusi body care, sariayu skin
Function
Berfungsi sebagai sentuhan akhir pada tata rias untuk menyempurnakan tata rias
keseluruhan. Diperkaya dengan Ekstrak Pinang dan Tabir Surya Alami.
Compact Powder
Bedak Padat SPF 15
Function
Bedak padat dengan inovasi kandungan SPF 15, vitamin E dan palm oil sebagai
pelembab alami. Terdiri dari dua varian, kuning langsat dan kuning pengantin yang
cocok untuk kulit orang Asia.
Ingredients
• SPF 15 vitamin E
• palm oil
Function
Meratakan warna kulit dan menyamarkan noda/flek agar kulit terlihat halus, tahan lama,
cocok untuk pesta maupun riasan panggung
Function
Menjadikan warna kulit tampak lebih rata. Menyamarkan noda/flek agar kulit terlihat
lebih halus.Diperkaya dengan Ekstrak Pinang dan Tabir Surya Alami.
Loose Powder
Bedak Tabur
Function
Dengan butiran lembut yang menjadikan kulit tampak lebih halus. Diperkaya dengan
Ekstrak Pinang dan Tabir Surya Alami
Variant :
Tersedia sesuai jenis dan warna kulit. Kuning Langsat, Kuning Pengantin, Kuning
Kencana, Kuning Gading, Sawo Mateng.
Function
Paduan foundation dan bedak untuk hasil yang lebih menutup.Menyempurnakan
riasan(Fungsi bedak)sekaligus menyamarkan noda(fungsi foundation). Praktis
digunakan untuk merapikan( touch up)tata rias. Diperkaya dengan Ekstrak Pinang dan
Tabir Surya Alami.
Function
Dasar tata rias yang berfungsi sebagai foundation sekaligus bedak, dengan inovasi
kandungan SPF 15, vitamin E dan palm oil sebagai pelembab alami. Terdiri dari
dua varian, kuning langsat dan kuning pengantin yang cocok untuk kulit orang
Asia
Ingredients
• SPF 15 vitamin E
• palm oil
SARIAYU DECORATIVE
Lipstick Imut
Lipstick cantik dengan fruity flavor segar, plus pelembap alami yang melembutkan
bibirmu agar tidak kering. Diperkaya Vit A E & F serta tabir surya alami yang
melindungi bibirmu dari sinar UV sehingga tidak iritasi.
1. Seudati No. 01
2. Seudati No. 02
3. Serimpi No. 06
4. Serimpi No. 07
5. Ronggeng No. 11
6. Ronggeng No. 12
7. Ronggeng No. 13
8. Legong No. 16
9. Legong No. 17
10. Legong No. 18
Lipshine
Mengandung :
- Pelembap Alami
- Vit. E Sebagai Anti Oksidan
- Nutrisi yag menjaga kesegaran Bibir
- Essential Oil sebagai anti depresi dan membangkitkan semangat.
Lip Care
Mascara
Function
Sebagai pelentik bulu mata, tersedia dalam warna biru dan hitam.
Function
Lipstick dengan pelembap alami untuk merawat bibir dari kekeringan. Mengandung
tabir surya untuk melindungi bibir dari pengaruh sinar matahari, bisabolol untuk
mencegah iritasi dan vitamin – vitamin untuk menjaga kelembapan bibir.
Pemulas mata
Pemulas mata
Function
Banyak pilihan warna yang dapat dipadupadankan, Mengandung pelembap alami
dilengkapi bahan tabir surya untuk mencegah kekeringan kulit serta melindungi dari
pengaruh buruk sinar matahari. Tekstur yang halus dan mudah dibaurkan.
Ingredients
Pemulas Pipi
Pemulas Pipi
Function
Mengandung bahan-bahan alami yang dapat membantu mempercantik hasil ruasan Anda
Ingredients
Variant:
- Pagaruyung
- Lembah Anai
- Apokayan
- Merah Delima
SARIAYU SOLUSI
Body Lotion
UV Whitening Body Lotion
Function
Menjaga kelembapan, mencerahkan dan merawat kelembutan kulit tubuh.
Body Lotion
Body Lotion - Aktif
Function
Melembapkan, memutihkan, melembutkan, melindungi kulit dari sinar matahari,
membantu regenerasi kulit, dengan efek aromaterapi yang mengembalikan semangat
sehingga lebih bergairah menghadapi hari.
Ingredients
Body Lotion
Body Lotion - Harmoni
Function
Melembapkan, memutihkan, melembutkan, melindungi kulit dari sinar matahari,
membantu regenerasi kulit, dengan efek aromaterapi yang menstimulasi sekaligus
memberikan relaksasi sehingga dapat mengembalikan kesegaran tubuh.
Ingredients
Function
Mengeringkan jerawat kecil.
Ingredients
- Sulfur Serbuk : Mengeringkan & memudahkan pengeluaran jerawat.
- Menthol : Mendinginkan.
- Champhora : Mengurangi rasa sakit/nyeri.
- Glycerin : Melembapkan
Function
- Menghilangkan kelebihan Minyak pada wajah.
- mencegah infeksi pada jerawat.
Ingredients
- Pegagan : Menyegarkan wajah
- Ketapang : Anti jamur, Astringensia
- Sirih : Anti septika
- Kemuning : Menghaluskan kulit
- Bidari Laut : Anti radang & anti septik
Cleanser
Pembersih Refreshing Aromatic Jeruk
Function
Untuk kulit normal-berminyak (150 & 100 ml) sebagai aromaterapi untuk memberi
kesegaran, efektif membersihkan kotoran dan make up, mengurangi kelebihan minyak
dan kilau pada wajah, memperkecil pori-pori dan membantu merawat kekencangan
kulit.
Ingredients
Ekstrak Jeruk Nipis, Peppermint Oil, Ekstrak Pinang
Cleanser
Pembersih Refreshing Aromatic Kenanga
Function
Untuk kulit normal (150 & 100 ml) sebagai aromaterapi untuk memberi kesegaran,
efektif membersihkan kotoran dan make up, melembutkan kulit, dan membantu merawat
kekencangan kulit.
Ingredients
Ekstrak Bunga Kenanga, Peppermint Oil, Ekstrak Pinang
Cleanser
Pembersih Refreshing Aromatic Mawar
Function
Untuk kulit normal kering (150 & 100 ml) sebagai aromaterapi untuk memberi
kesegaran, efektif membersihkan kotoran dan make up, menjaga kelembapan dan
membuat kulit terasa lembut, serta merawat kekencangan kulit.
Ingredients
Ekstrak Bunga Mawar, Minyak Zaitun, Peppermint Oil, Ekstrak Pinang
Function
Membersihkan tata rias di daerah sekitar mata sekaligus melembapkan
Ingredients
- Sorbitol : Menjaga kelembaban
- Provitamin B5 : Melembapkan & melembutkan
- Turunan Asam Amino : Membersihkan & melembabkan.
PUTIH LANGSAT
LULUR SPA 2 IN 1
Hadirkan sensasi Lulur dan Mandi dalam 1 langkah dengan LULUR SPA 2 IN 1
dari seri Sariayu Putih Langsat. Menjadikan kulit putih cerah, harum dan lembut
terawat setiap hari.
Body Lotion
Body Lotion - Aktif
Function
Melembapkan, memutihkan, melembutkan, melindungi kulit dari sinar matahari,
membantu regenerasi kulit, dengan efek aromaterapi yang mengembalikan semangat
sehingga lebih bergairah menghadapi hari.
Ingredients
• Minyak esensial Jeruk Nipis dan Jeruk untuk mengembalikan semangat.
• Ekstrak kembang sepatu dengan AHA dan vitamin C untuk memutihkan
• Ekstrak kencur sebagai tabir surya alami
• Vitamin E sebagai antioksidan
• Vitamin B3 dan Allantoin untuk melembapkan, melembutkan dan membantu
regenerasi kulit
BAB V
Hasil penelitian ini diperoleh dengan melakukan analisis kode etik periklanan
pada produk kosmetika Sariayu yang telah dipilih dari bulan Desember 2006 – Mei 2007
iklan berdasarkan kategori yang telah ditetapkan menggunakan uji reabilitas kategori.
Kategori dalam analisi isi merupakan instrumen pengumpul data. Fungsinya identik
dengan kuisioner dalam survei. Supaya objektif, maka kategorisasi harus dijaga
reliabilitasnya.
rumus R. Holsty. Pada penelitian ini periset menunjuk satu orang dosen Universitas
Mercu Buana dan satu orang praktisi iklan Kharisma Advertising sebagai pembanding
atau hakim yaitu Heri Budianto,S.sos M.si dan Ratih Hasanah,S.sos. Uji ini dikenal
dengan uji antar kode. Kemudian hasil pengkodingan dibandingkan dengan mengunakan
rumus Holsty. Hasil yang diperoleh dari rumus tersebut disebut Observed Agreement.
Ambang penerimaan yang sering digunakan untuk uji reabilitas kategorisasi adalah 0,75.
dengan demikian, jika persetujuan antar pengkoding (periset dan hakim) telah mencapai
minimal 0,75 maka kategorisasi yang telah ditetapkan oleh peneliti sudah reliable.
5.1 Uji Reliabilitas Kategori
Tabel 4. Lembar Uji Kategori Analisis Kode Etik Periklanan Produk Sariayu
Dalam Melindungi Konsumen
Koder 1 & Kategori
Sampel
Koder 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
K1 V V V - V - V V - V
1
K2 V V V - V - V V - V
K1 V V V - V V V V - V
2
K2 V V V - V V V V - V
K1 - V V - V V V V - V
3
K2 - V V - V V V V - V
K1 V V V V V V V V V -
4
K2 V V V V V V V V V -
Sumber : Hasil Penelitian 2007
Berdasarkan hasil lembar koding di atas, diketahui bahwa ada 4 sampel iklan
produk sariayu yang diberi kode oleh periset dan koder (pembanding atau hakim)
dimasukkan ke dalam 10 kategori yang telah ditetapkan peneliti. Jumlah yang disetujui
oleh pengkode (hakim) dan periset adalah 4 iklan. Dengan demikian tidak terdapat
C.R. = 2M
N1+N2
Keterangan :
M = jumlah pernyataan yang disetujui oleh tiga pengkode (peneliti dan hakim)
N1,N2 = jumlah pernyataan yang diberi kode oleh pengkode dan peneliti
M=4
N1,N2 = 4 + 4 = 8
Sehingga
CR = 2 (4)
4+4
CR = 8
CR = 1
Dari hasil di atas maka CR (coefisient Reliability) adalah 1. Dengan demikian hasil yang
diperoleh dari rumus di atas adalah 1 disebut observed agreement (persetujuan yang
Keterangan :
pi = nilai keterhandalan
suatu kategorisasi yang sama nilai matematisnya, dinyatakan dalam jumlah hasil
antara koder satu dan koder 2. Sehingga kategori persetujuan antar pengkode (+) selalu
memiliki nilai frekuensi 4 (empat). Nilai ini sesuai dengan jumlah sampel yaitu 4
sampel iklan yang diberikan kepada koder. Hasil penambahan proporsi dari total iklan
Keterangan :
Tanda (+) = persetujuan antar pengkode (hakim setuju dengan kode yang ditemukan
dalam pesan)
Tanda (-) = tidak ada persetujuan antar hakim terhadap kode dalam pesan
pi = (1 – 0,01)
(1 - 0,01)
pi = 0,99 = 1
0,99
adalah 0,75. dengan demikian hasil 1 telah menunjukkan kategori peneliti reliabel.
menganalisis 4 sampel iklan produk sariayu pada bulan desember 2006-Mei 2007.
pemenuhan kode etik periklanan iklan sariayu seperti yang disjaikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 6. Pemenuhan Kode Etik Periklanan Iklan Sariayu Bulan Desember 2006 –
Mei 2007
Jumlah Iklan
No Kategori Tidak
Terpenuhi (%) (%)
Terpenuhi
1 Kesesuaian produk iklan dengan isi 3 10,34 1 9,09
pesan iklan
2 Penggunaan kelengkapan informasi 4 13,8 0 0
atas produk iklan yang ditawarkan
3 Kebenaran kemampuan produk. Tidak 3 10,34 1 9,09
adanya pencampuran opini si pengiklan
4 Sumber perusahaan jelas 1 3,45 3 27,27
5 Penggunaan model iklan dalam produk 4 13,8 0 0
6 Pencantuman hasil produk dalam 3 10,34 1 9,09
satuan waktu
7 Mengggunakan istilah ilmiah dan 4 13,8 0 0
statistik dalam iklan
8 Ada/tidak ada Perbandingan secara 3 10,34 0 0
langsung terhadap produk saingan
9 Pencantuman Ketentuan harga 1 3,45 3 27,27
10 Isi pesan iklan sesuai dengan etika 3 10,34 1 9,09
iklan
Jumlah 29 100 11 100
Sumber : Hasil Penelitian 2007
Dari tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa dari keempat iklan sariayu yang telah
atas produk yang ditawarkan. Artinya iklan sariayu telah memberikan informasi yang
benar kepada konsumen dangan memberikan foto produk yang ditawarkan tersebut.
Namun jumlah ini berbanding terbalik dengan kategori kejelasan sumber perusahaan.
Dari keempat sampel iklan tersebut, hanya satu iklan yang mencantumkan alamat
sariayu dalam bentuk website yaitu iklan bedak two way cake SPF 15. Seharusnya
walaupun sariayu telah menjadi produk yang memiliki brand di Indonesia, tetap saja
27,27 %. Ini berarti terdapat banyak iklan yang tidak memenuhi kategori kejelasan
Keterangan harga ini sangat membantu konsumen untuk mengetahui produk apa yang
Dari keseluruhan kategori tersebut dapat dilihat bahwa iklan sariayu lebih
pemenuhan kode etik itu mencapai 29 dari 40 kategori. Sedangkan kategori yang tidak
memenuhi kode etik periklanan memiliki nilai 11. Hal ini berarti secara keseluruhan
Dari tabel pemenuhan Etika Periklanan Produk Sariayu pada bulan Juli-
Desember 2006 diketahui bahwa 10,34% dari iklan mengandung kesesuaian antara judul
iklan dengan isi pesan iklan dan 9,09% tidak memenuhi kesesuaian judul iklan dengan
isi pesan iklan, 13,8% menggunakan kelengkapan informasi mengenai produk yang
ditawarkan, 9,09% mengandung pencampuran fakta dan opini si pengiklan dan 10,34%
tidak mengandung pencampuran fakta dan opini, 27,27% tidak memenuhi kejelasan
produk dalam satuan waktu dan 10,34% tidak mencantumkan hasil produk dalam satuan
waktu, 13,8% tidak menggunakan istilah ilmiah dan statistik dalam iklan, 9,09%
saingan, 3,45% mencantumkan ketentuan harga dalam iklan, 10,34% sesuai dengan
etika iklan yang telah ditetapkan dan 9,09% tidak sesuai dengan etika iklan yang telah
ditetapkan.
Dari keseluruhan iklan produk Sariayu yang dimuat pada Tabloid Nova edisi
Desember 2006 sampai dengan Mei 2007 dengan 10 kategori maka jumlah iklan 4 kali
dengan 10 kategori berjumlah 40, dengan uraian 29 kategori memenuhi kode etik
1. Kategori ke satu kesesuaian produk iklan dengan isi pesan iklan, terpenuhi 75%
6. Kategori ke enam pencantuman hasil produk dalam satuan waktu, terpenuhi 75%
7. Kategori ke tujuh menggunakan istilah ilmiah dan statistik dalam iklan, terpenuhi
100%
10. Kategori ke sepuluh isi pesan iklan sesuai dengan etika iklan, terpenuhi 75%
Sedangkan 11 kategori yang tidak memenuhi kode etik periklanan dengan uraian sebagai
berikut :
1. Kategori ke satu kesesuaian produk iklan dengan isi pesan iklan, tidak terpenuhi
25%
6. Kategori ke enam pencantuman hasil produk dalam satuan waktu, tidak terpenuhi
25%
7. Kategori ke tujuh menggunakan istilah ilmiah dan statistik dalam iklan, tidak
terpenuhi 0%
10. Kategori ke sepuluh isi pesan iklan sesuai dengan etika iklan, tidak terpenuhi 25%
Tabel 7. Pemenuhan Kode Etik Periklanan Produk Kosmetik Sariayu
bulan Desember 2006 – Mei 2007
TIDAK JUMLAH
TERPENUHI
No KATEGORI TERPENUHI IKLAN
F % F % F %
1 Kesesuaian produk iklan
3 75% 1 25% 4 100%
dengan isi pesan iklan
2 Penggunaan kelengkapan
informasi atas produk iklan 4 100% 0 0 4 100%
yang ditawarkan
3 Kebenaran kemampuan
produk. Tidak adanya 3 75% 1 25% 4 100%
pencampuran opini pengiklan
4 Sumber perusahaan jelas 1 25% 3 75% 4 100%
5 Penggunaan model iklan
4 100% 0 0 4 100%
dalam produk
6 Pencantuman hasil produk
3 75% 1 25% 4 100%
dalam satuan waktu
7 Menggunakan istilah ilmiah
4 100% 0 0 4 100%
dan statistik dalam iklan
8 Ada/tidak perbandingan
secara langsung terhadap 3 75% 1 25% 4 100%
produk saingan
9 Pencantuman Ketentuan harga 1 25% 3 75% 4 100%
10 Isi pesan iklan sesuai dengan
3 75% 1 25% 4 100%
etika iklan
Jumlah 29 11 40
didapat tiga kategori yang terpenuhi sebanyak 100%. Kategori tersebut adalah
model iklan dan penggunaan istilah ilmiah dan statsitik dalam iklan. Ketiga kategori ini
menunjukkan sebagian besar iklan sariayu telah memenuhi kode etik periklanan.
perusahaan dan pencantuman ketentuan harga. Sariayu memang tidak memuat ketentuan
harga jual kecuali pada iklan sariayu Two way Cake SPF 15. Jumlah ini menunjukkan
Persentase pemenuhan kode etik periklanan yang mencapai 100% hanya terdapat
pada kolom terpenuhi, sedangkan nilai tertinggi pada kolom tidak terpenuhi hanya
mencapai 75%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa keempat sampel iklan sariayu
memenuhi kategori yang ditetapkan peneliti. Kategori yang tidak terpenuhi hanya
berjumlah 11. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum (general) iklan
5.2 Pembahasan
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sampel iklan di atas ditemukan
pernyataan yang mengandung kategori kesesuaian produk iklan dengan isi pesan iklan.
Hal ini dapat dilihat dari informasi yang sesuai antara produk dengan kalimat
penjelasnya. Iklan di atas menawarkan produk putih langsat sariayu, kalimat penjelasnya
berhubungan dengan produk tersebut seperti dalam kalimat “ rangkaian putih langsat
dari Sariayu dengan manfaat ekstrak buah langsat dari bumi klaimantan…..”. kesesuaian
isi pesan iklan dengan produk mendukung kebenaran informasi dalam etika periklanan
produk yang ditawarkan. Hal ini terlihat pada foto produk yang dicantumkan. Adanya
foto produk untuk membenarkan kesesuaian judul iklan dengan produk yang ditawarkan.
Dengan demikian konsumen dapat melihat langsung apa bentuk dari produk tersebut. Ini
indikasi kata-kata “aman”, “terjamin” dan “hasil permanen” yang merupakan opini si
pengiklan. Katefori ini menunjukkan bahwa iklan putih langsat sariayu tidak
kata tersebut tanpa memberikan keterangan yang lengkap berarti telah melanggar kode
etik periklanan. Pencantuman alamat perusahaan pada iklan bisa membantu konsumen
demikian konsumen dapat mengakses info tentang produk secara lengkap. Atau dengan
mencantumkan layanan bebas pulsa yang dapat digunakan konsumen. Dengan demikian
kategori kejelasan sumber perusahaan tidak terpenuhi. Hal ini berarti tidak ada alamat
yang bisa dijadikan contact apabila terdapat claim dari konsumen. Iklan ini juga
menggunakan model iklan dalam produknya. Penggunaan model dalam iklan dibolehkan
dalam eika periklanan selama model tersebut bukanlah termasuk tenaga ahli professional
seprrti dokter, ahli farmasi, pakar kecantikan,dan anak-anak. Misalnya saja ada iklan
obat jamu yang menggunakan model dengan memakai baju dokter. Hal ini dapat
obat tersebut memang dianjurkan oleh dokter tanpa harus melakukan diagnosa terlebih
dahulu. Pemakaian model dalam iklan putih langsat sariayu telah memenuhi kode etik
periklanan.
Iklan ini mencantumkan hasil pemakaian produk dalam satuan waktu. Hal ini
dapat dilihat dari kalimat “ sari buah langsatnya membuat tampak putih alami dalam 4
minggu”. Ini merupakan pelanggaran dalam etika periklanan karena hasil tersebut tidak
bisa dipastikan dalam waktu tertentu. Setiap manusia mempunyai metabolisme yang
berbeda. Oleh sebab itu, pencapaian hasil tidak bisa dipastikan dalam waktu yang sama.
Pemakaian produk pemutih hanya pada lapisan kulit, tidak merubah struktur pigmen dari
dalam tubuh. Apabila struktur kulit “dipaksa” berubah, tidak menutup kemungkinan bisa
Dalam iklan ini tidak terdapat penggunaan istilah ilmiah dan statistik karena
Ditemukan bahwa obat “A” sangat membantu perkembangan otak anak”. Kalimat
seperti ini dimaksudkan pengiklan untuk lebih meyakinkan konsumen. Selain itu juga
produk saingan. Hal ini dapat dilihat dengan tidak ditemukannya merk dagang produk
Dari analisis isi iklan sariayu, maka dapat diketahui bahwa dari 10 kategori
Tabel 10. Pemenuhan Kode Etik Periklanan IklanLulur Relaksasi SPA Sariayu
Tidak
No Kategori Terpenuhi
terpenuhi
1 Kesesuaian produk iklan dengan isi pesan iklan V -
2 Penggunaan kelengkapan informasi atas produk iklan
V -
yang ditawarkan
3 Kebenaran kemampuan produk. Tidak adanya
V -
pencampuran opini si pengiklan
4 Sumber perusahaan jelas - V
5 Penggunaan model iklan dalam produk V -
6 Pencantuman hasil produk dalam satuan waktu V -
7 Menggunakan istilah ilmiah dan statistik dalam iklan V -
8 Ada/tidak perbandingan secara langsung terhadap
V -
produk saingan
9 Pencantuman ketentuan harga - V
10 Isi pesan iklan sesuai dengan etika iklan V -
Sumber : Hasil Penelitian 2007
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sampel iklan ini memenuhi kategori
kesesuaian produk iklan dengan isi pesan iklan yang ditawarkan. Hal ini dapat dilihat
dari kalimat “ sariayu putih langsat Lulur SPA 2 in 1 akan membuat kulit anda semakin
putih, cerah, harum dan juga lembut. Hal ini disebabkan sariayu Putih langsat lulur SPA
sebagai penjelas dari produk yang ditawarkan. Sampel iklan ini juga memenuhi kategori
penggunaan kelengkapan informasi atas produk iklan yang ditawarkan. Hal ini dapat
dilihat pada foto produk berupa gambar Lulur dengan tulisan “Putih Langsat”. Untuk
kategori kebenaran kemampuan produk, sampel iklan ini memenuhi kode etik periklanan
karena tidak terdapat opini si pengiklan. Hal ini dapat dilihat dengan tidak ditemukannya
kata-kata seperti ‘aman”, “hasil permanen” dan “terjamin” yang merupakan indikasi dari
Sampel iklan ini tidak melakukan kategori penggunaan model karena memang
tidak terdapat gambar model yang memperagakan produk. Ada atau tidak ada model
dalam iklan bukanlah pelanggaran kode etik selama tidak menggunakan tenaga
perusahaan tidak terpenuhi karena tidak terdapat alamat perusahaan sariayu, kategori
pencantuman hasil produk dalam satuan waktu, penggunaan istilah ilmiah dan statsitik
mencantumkan ketentuan harga, dan kesesuaian pesan dengan etika iklan terpenuhi.
Dari analisis iklan produk sariayu di atas dapat diketahui bahwa dari 10
kategori yang ditetapkan oleh peneliti, 8 kategori diantaranya yang terpenuhi yaitu
kategori 1,2,3,5,6,7,8 dan 10 sedangkan yang tidak terpenuhi adalah kategori 4 dan 9.
Tabel 11. Pemenuhan Kode Etik Periklanan Iklan Parijs Van Java
Tidak
No Kategori Terpenuhi
terpenuhi
1 Kesesuaian produk iklan dengan isi pesan iklan - V
2 Penggunaan kelengakapan informasi atas produk iklan
V -
yang ditawarkan
3 Kebenaran kemampuan produk. Tidak adanya
V -
pencampuran opini si pengiklan
4 Sumber perusahaan jelas - V
5 Penggunaan model iklan dalam produk V -
6 Pencantuman hasil produk dalam satuan waktu V -
7 Menggunakan istilah ilmiah statistik dalam iklan V -
8 Ada/tidak perbandingan secara langsung terhadap produk
V -
saingan
9 Pencantuman ketentuan harga - V
10 Isi pesan iklan sesuai dengan etika iklan V -
Sumber : Hasil Penelitian 2007
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa iklan ini tidak memenuhi kategori
kesesuaian produk iklan dengan isi pesan iklan. Hal ini karena ditemukannya kalimat
yang hanya menjelaskan tentang produk Parijs Van Java dalam kalimat “hadir dalam 2
koleksi warna Geulis dan Maribaya”. Kategori kelengkapan informasi tepenuhi, hal ini
dapat dilihat pada gambar rangkaian seri produk Parijs Van Java yang terdiri dari lipstik,
ini tidak ditemukan kata-kata seperti “aman” ‘terjamin” dan “hasil permanen”.
Pemenuhan kategori selanjutnya adalah penggunaan model iklan dalam produk. Hal ini
dapat dilihat pada iklan terdapat gambar model yang memperagakan produk Parijs van
Java. Ketentuan harga tidak dicantumkan dalam iklan ini, sehingga konsumen tidak
mengetahui berapa harga jual produk di pasaran. Pada kategori kejelasan sumber
perusahaan tidak terpenuhi karena tidak dicantumkan alamat sariayu yang dapat
dalam satuan waktu, penggunaan istilah ilmiah dan statistik dalam iklan, dan kesesuaian
Dari analisis kode etik periklanan produk kosmetika Sariayu, maka dapat
diketahui bahwa dari 10 kategori yang ditetapkan oleh peneliti, 8 kategori yang
memenuhi yaitu kategori 2,3,5,67,8 dan 10 sedangkan kategori yang tidak memenuhi
Tabel 12. Pemenuhan Kode Etik Periklanan Iklan Produk Two Way cake SPF 15
Tidak
No Kategori Terpenuhi
terpenuhi
1 Kesesuaian produk iklan dengan isi pesan iklan V -
2 Penggunaan kelengakapan informasi atas prdouk iklan
V -
yang ditawarkan
3 Kebenaran kemampuan produk. Tidak adanya
- V
pencampuran opini si pengiklan
4 Sumber perusahaan jelas V
5 Penggunaan model iklan dalam produk V -
6 Pencantuman hasil produk dalam satuan waktu V -
7 Menggunakan istilah ilmiah dan statistik dalam iklan V -
8 Ada/tidak perbandingan secara langsung terhadap
- V
produk saingan
9 Pencantuman ketentuan harga V -
10 Isi pesan iklan sesuai dengan etika iklan - V
Sumber : Hasil Penelitian 2007
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sampel iklan ini memenuhi kategori
kesesuaian produk iklan dengan isi pesan iklan yang ditawarkan. Hal ini dapat dilihat
dari kesesuaian informasi yang dicantumkan. Iklan ini menawarkan produk two way
cake SPF 15, informasi yang dicantumkan juga berupa keterangan mengenai produk
dalam kalimat “Two way cake SPF 15 sariayu kini dengan Aromatic peppermint oil
yang alami dan lembut….”. Sampel iklan ini juga memenuhi kategori penggunaan
kelengkapan informasi atas produk iklan yang ditawarkan. Hal ini dapat dilihat pada foto
produk berupa gambar Two way cake SPF 15. Untuk kategori kebenaran kemampuan
produk , sampel iklan tidak memenuhi karena terdapat opini si pengiklan. Hal ini dapat
dilihat dari kalimat “ kaya akan vitamin E yang menjadikan kulitmu bersinar serta SPF
15 yang memberi perlindungan total dan aman dari sinar ultraviolet serta radikal bebas”.
Sampel iklan ini memenuhi kategori penggunaan model iklan karena terdapat gambar
terpenuhi, karena terdapat nama dan Website Sariayu yang bisa dijadikan konfirmasi.
Iklan di atas mencantumkan harga jual produk di pasaran. Seperti yang dapat dilihat
pasa iklan tulisan Harga : Rp. 21.000,-, Refill : Rp : 13.500,-. Dengan demikian
konsumen dapat mengetahui produk apa yang dapat diperoleh sesuai dengan harga yang
dicantumkan.
menyebutkan fungsi vitamin yang tidak berfungsi sebagai vitamin dalam kalimat “ Kaya
akan vitamin E yang menjadikan kulitmu bersinar….”. selain itu iklan ini juga
menyebutkan nilai SPF yaitu SPF 15. Dalam etika iklan, hal ini tidak dibenarkan karena
produk two way cake bukanlah produk yang digunakan untuk berjemur. Nilai SPF boleh
disebutkan dalam iklan sunblock atau sunscreen yang memang berfungsi sebagai lotion
Dalam iklan ini terdapat dua model yang sama-sama memegang produk two
way cake. Satu model (dina olivia) memegang produk two way cake bertuliskan
Sariayu. Sedangkan model lain juga memegang produk two way cake keluaran
perusahaan lain yang disamarkan. Hal ini berarti ada perbandingan secara langsung
terhadap produk saingan. Dengan demikian iklan ini tidak memenuhi katregori
dari 10 kategori yang ditetapkan oleh peneliti, 7 kategori diantaranya yang terpenuhi
yaitu kategori 1,2,4,5,6,7 dan 9 sedangkan yang tidak terpenuhi adalah kategori 3,8.dan
10.
BAB VI
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan :
1. Iklan produk Sariayu yang dimuat di Tabloid Nova pada bulan Desember 2006 –
Mei 2007 berjumlah 4 iklan dengan 29 kategori memenuhi kode etik periklanan
2. Dari 29 kategori yang memenuhi kode etik periklanan itu meliputi kategori :
Kategori ke satu kesesuaian produk iklan dengan isi pesan iklan terpenuhi 75%,
iklan dalam produk terpenuhi 100%, kategori ke enam pencantuman hasil produk
dalam satuan waktu terpenuhi 75%, kategori ke tujuh menggunakan istilah ilmiah
25%, kategori ke sepuluh isi pesan iklan sesuai dengan etika iklan terpenuhi
75%,
3. Sedangkan 11 kategori tidak memenuhi kode etik periklanan yang meliputi
kategori : Kategori ke satu kesesuaian produk iklan dengan isi pesan iklan tidak
pengiklan tidak terpenuhi 25%, kategori ke empat sumber perusahaan jelas tidak
terpenuhi 75%, kategori ke lima penggunaan model iklan dalam produk tidak
terpenuhi 0%, kategori ke enam pencantuman hasil produk dalam satuan waktu
tidak terpenuhi 25%, kategori ke tujuh menggunakan istilah ilmiah dan statistik
sepuluh isi pesan iklan sesuai dengan etika iklan tidak terpenuhi 25%.
4. Dengan demikian dari kategori yang berjumlah 40, dengan rincian 72,5%
kategori yang memenuhi kode etik periklanan dan 27,5% kategori yang tidak
secara umum (general) iklan produk sariayu yang di muat pada Tabloid Nova
telah memenuhi kode etik periklanan yang telah ditetapkan assosiasi pengiklan
Indonesia
6.2 Saran
Beberapa saran yang dapat periset sampaikan untuk menjadi bahan masukan
1. Walaupun iklan sariayu secara umum telah memenuhi kode etika periklanan
namun hendaknya kategori yang tidak memenuhi kode etik periklanan lebih
diperhatikan lagi agar di kedepannya sariayu dapat membuat iklan yang benar-
hak konsumen.
bisa dikenai oleh pelanggarnya apabila telah melanggar kode etik periklanan
yang telah dibuat. Karena iklan bukan hanya sebagai alat komunikasi dari
produsen kapada konsumen tetapi juga sebagai suatu pesan yang tetap harus
memperhatikan aspek moral. Oleh sebab itu kode etik iklan harus selalu direvisi
4. Kenakan sanksi yang tegas bagi para pengiklan yang tetap melanggar kode etik
pembuat produk.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Franchis, Chris. 1999. How To Pass Advertising. LCCI Examinations Board Guide.
Hongkong
Kripendroff, Klaus. 1993. Analisis Isi, Pengantar Teori dan Metodologi. Diterjemahkan
Farid Wajidi. Rajawali Pers. Jakarta
Kriyantono, Rachmat. 2006. Tekhnik Praktis Riset Komunikasi. Kencana Prenada Media
Group. Jakarta
Liliweri, Alo. 1992. Dasar-dasar Komunikasi Peiklanan. Citra Aditya Bakti. Jakarta
Madjadikara, Agus. S. 2004. Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan. PT. Gramedia.
Jakarta
Moleong, Lexy. 1998. Metodologi Penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Bandung
Sumarsimi, Arikunto. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Rineka
Cipta. Jakarta
Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Remaja rosda karya.
Bandung
Wimmer, Roger D, & Dominick, Joseph, R. 2000. Mass Media Research. Six Edition.
Wadsworth Publishing Company. New York
B. Pustaka Online
Darmansyah, Iwan. Tanggung jawab atas kebenaran informasi dalam pesan iklan.
http://www.PRCyber. 16 Juni 2003
(Suatu Riset Analisis Isi Kuantitatif berdasarkan Kode Etik Periklanan pada Tabloid Nova edisi
Desember 2006-Mei 2007)
SKRIPSI
Oleh :
Dita Verolnya
NPM D1E 003028