You are on page 1of 17

Humas memiliki tiga pengertian[2]: 1.Memberi penerangan kepada masyarakat.[2] 2.

Pembujukan langsung terhadap masyarakat guna mengubah sikap dan tindakan.[2] 3.Usaha-usaha mengintegrasikan sikap dan tindakan dari permasalahan dengan masyarakat dan dari masyarakat terhadap permasalahannya.[2]

Scott M. Cutlip dan Allen H. Center


Humas merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk memperoleh pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya.[3]

The Public Relations Society of America


Humas membantu suatu organisasi dan publiknya untuk saling beradaptasi secara menguntungkan.[4] Humas adalah usaha organisasi untuk memperoleh kerjasama dari sekelompok orang.[4] Humas membantu organisasi berinteraksi secara efektif dan berkomunikasi dengan publik utama.[4]

J.C.Seidel
Humas adalah proses yang berkelanjutan dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh itikad baik dan pengertian dari langganannya, pegawai, dan publik umumnya; ke dalam dengan mengadakan analisis dan perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataanpernyataan. (Public Relations is the continuing process by which management endeavors to obtain goodwill and understanding of its customers, its employers, and the public at large; inwardly through self analysis and corrections, inwardly through all means of expressions).[5]

W. Emerson Reck
Humas adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penetuan pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan itikad baik dari mereka.[6] Kedua, pelaksanaan kebijaksanaaan, pelayanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaikbaiknya.[6](Public relations is the continued process of keying policies, services and actions to be the best of interest of those individual and groups whose confidence and goodwill an individual or institutions covets and secondly, its the interpretation of these policies, services and actions to assure complete understanding and appreciation).[6]

Public Relation World Conference


Humas adalah gabungan antara seni dan ilmu pengetahuan yang memperdiksi kecenderungan, memperkirakan konsekuensi, memberi saran kepada pimpinan organisasi, dan melaksanakan rencana kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan untuk melayani kepentingan publik dan organisasinya.[4]

Cutlip, Center, dan Broom


Humas adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaaat antara organisasi dengan publik yang memengaruhi kesuksesan dan kegagalan organisasi tersebut.[7]

The British Institute of Public Relation


Humas adalah suatu usaha berencana dan berkesinambungan untuk membina serta memelihara itikad baik ataupun pengertian bersama antara organisasi dengan masyarakatnya.[8]

Frank Jeffkins
Humas adalah sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi berencana baik ke dalam maupun ke luar antara organisasi dengan publiknya untuk mencapai tujuan khusus, yakni pengertian bersama.[9]

Jeffkins & Daniel Yadin


Humas adalah sebuah sistem komunikasi untuk menciptakan niat baik.[8] Public relations is a system of communication to create goodwill).[8]

Referensi
1. ^ Jefkins, Frank. 1994. Public Relations Techniques. Butterworth Heinemann. ISBN 07506-1563-X,9780750615631. 2. ^ a b c d Prof. Drs. H.A.W. Widjaja. 2008. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT.Bumi Aksara. 3. ^ Ruslan, Rosady. 2005. Kampanye Public Relations. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. 4. ^ a b c d Davis, Anthony. 2005. Everything You Should Know About Public Relations. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo. 5. ^ Seidel. 1947. Stores. Jilid 33. National Retail Merchants Association, Inc. Hal 20. 6. ^ a b c Burlingame, Dwight. 1990. Library Development:A Future Imperative. Routledge. Hal 16. 7. ^ Dozier, David M, dkk. 1995. Manager's guide to excellence in public relations and communication management. Routledge. Hal 71.

8. ^ a b c Canfield, Bertrand. R. 1968. Public relations; principles, cases, and problems. R. D. Irwin. Hal 389. 9. ^ Jefkins, Frank. 1986. Planned Press and Public Relations. Edisi 2. Blackie. Hal 7. 2. Dalam organisasi, kita biasanya mengenal yang namanya Humas atau hubungan masyarakat. Humas adalah nama lain dari Public Relations (PR) dan merupakan bagian terpenting dari komunikasi yang bertujuan memperkenalkan dan mengangkat citra positif organisasi atau perusahaan tertentu secara internal atau eksternal. Karena kedudukannya sebagai bentuk komunikasi PR menjadi bagian dari cabang ilmu sosial yakni sosiologi, pendidikan, psikologi, dan juga aspek kebahasan linguistik 3. Di dalam suatu wilayah, terjadi hubungan antar manusia sebagai masayarakat yang tinggal dilingkungan tertentu dengan kondisi psikollogi, pendidikan , dan bahasa yang dipergunakan relatif sama. Orang-orang yang menjadi PR atau suatu organaisasi dapat melakukan pendekatan di wilayah dengan melihat beberapa aspek. Bagaimana tanggapan para ahli tentang pengertian tujaun dari dari PR itu sendiri. 4. Menurut Howard Bonhan, seorang penulis bisnis dan keuangan yang pernah bekerja untuk perusahaan riset indenpenden Houston, Texas mengungkapkan bahwa PR adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seeorang atau organiasasi tertentu. Sedangkan menurut James E Gruning seorang penulis dan penerima penghargaan dari Public Relations Sociaty of America, PR adalah cara melatih komunikasi antara organisasi dan masyarakatnya. 5. Sedangkan tujuan Public Relations secara umum adalah menciptakan dan memelihara saling pengertian, maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak lain yang berkepentingan. Dengan adanya kata saling maka organisasi pun harus dapat memahami publiknya. 6. Menurut Charles S. Steinberg tujuan PR adalah menciptakan opini publik yang favourable tentang kegiatankegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan (Abdurachman,II001:II6). 7. Tujuan PR untuk mengembangkan pengertian dan kemauan baik (goodwill) publiknya serta untuk memperoleh opini publik yang menguntungkan atau untuk menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan publik (Soemirat dan Ardianto,II00II:89). 8. Frank Jeffkins, dalam bukunya Public Relations mengemukakan bahwa ruang lingkup tujuan PR itu ternyata sangat luas. Melalui serangkaian pembahasan yang mendalam, maka beberapa di antaranya yang pokok adalah sebagai berikut : 9. 1. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatankegiatan baru yang dilakukan perusahaan. 2. Untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan. 3. Untuk meningkatkan bobot kualitas calon pegawai. 4. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan. 5. Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan. 6. Untuk mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari penyelengaraan suatu

acara. 7. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas,serta membuka pasarpasar ekspor baru. 8. Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena adanya perusahaan yang go public. 9. Untuk meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit setelah krisis. 10. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahananperusahaan dalam rangka menghadapi risiko pengambil alihan. 11. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru. 12. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari. 13. Untuk memastikan para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan. 14. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan. 10. Dan fungsi PR adalah menjadi kebutuhan utama dalam suatu organisasi atau lembaga karena peranannya yang kuat dalam memperlihatkan wajah perusahaan denga image yang baik dan usaha mencari dukungan masyarakat. Tidak hanya itu, ada beberapa fungsi penting lainnya seperti berikut 1. Menarik simpati masyarakat agar perusahaan dapat dikenal public dengan baik 2. Menerangkan kepada masyarakat tentang fungsi kelembagaan dan keuntungan yang akan didapat bila bergabung dengan organisasi atau menggunakan jasa perusahaan 3. Menimbulkan efek persuasif atau pembujukan langsung sehingga masyarakat mengubah sikapnya dari belum percaya menjadi percaya terhadapa oraganisasi. 4. Mengevaluasi sikap perusahaan terdahulu dilihat dari tanggapan publik sehingga dapat memperbaiki manajemen perusahaan kedepannya 5. Menjadi jembatan penghubung atara masyarakat sebagai pelanggan dan perusahaan dengan manajemen sebagai penyedia jasa dan layanan. 11. Pada dasarnya setiap individu adalah humas atau PR bagi dirinya sendiri. Ketika ia terju ke masyarakat, pembawaan dirinya menjadi citra yang selalu melekat dan selalu diingat oleh individu-individu lain. Begitu pula denga PR dari sebuah organisasi atau perusahaan yang membawacitra atau image yang tentunya diharapkan baik sehingga masyarakat dapat percaya dan simpatik pada kualitas perusahaan tersebut.

26 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Public Relations

2.1.1 Pengertian Public Relations Public Relations yang biasa ditulis dengan singkat PR atau yang juga lazim disebut Purel atau Hubungan Masyarakat, masih merupakan bidang baru terutama di Indonesia. Berhubung dengan meningkatnya perhatian terhadap public relations, terutama dari perusahaan-perusahaan besar, timbul kebutuhan akan orang-orang yang memiliki pengetahuan khusus dalam bidang itu. Istilah Public Relations diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, istilah itu mengandung arti hubungan dengan publik. Pengertian Publik adalah sekelompok orang yang menaruh perhatian pada sesuatu hal yang sama, mempunyai minat dan kepentingan yang sama. Sedangkan istilah relations (dengan istilah jamak) penting sekali jika dilihat dalam hubungannya dengan pengertian : Public Relations. Istilah relations merupakan prinsip dari pada Public Relations. Penggunaan istilah relations mengandung arti adanya hubungan yang timbal balik atau two-waycommunication. Dengan pengertian diatas tadi, maka public relations pada dasarnya berfungsi untuk menghubungkan publik-publik atau pihak-pihak yang berkepentingan didalam suatu instansi atau perusahaan. Hubungan yang efektif 27 antara pihak-pihak yang berkepentingan itu adalah penting sekali demi tercapainya kepentingan dan kepuasan bersama. Dapat di uraikan disini beberapa definisi Public Relations yang di kemukakan oleh pakar komunikasi. Public Relations, yang didefinisikan oleh Frank Jefkins adalah : Semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. (Jefkins, 2003:10) Definisi Public Relations menurut J. C., Seidel dalam buku dasar-dasar Public Relations adalah : Public relations is the continuing process by which management endeavors to obtain goodwill and understanding of its customers, its employees and the public at large, inwardly through self analysis and correction, outwardly through all means of expression.(proses yang kontinu dari usaha-usaha management untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya dan publik umumnya; kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan.) (Abdurrachman, 2001:24) Jadi, berdasarkan definisi-definisi tadi terdapatlah didalam public relations itu suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, good-will, kepercayaan, penghargaan pada dan dari publik sesuatu badan khususnya dan masyarakat umumnya. Dalam public relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara sesuatu badan dengan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang 28

menyenangkan; sehingga akan timbul opini public yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan itu. 2.1.2 Ciri-ciri Public Relations Ciri dan fungsi sangat erat kaitannya, fungsi atau dalam Inggris fuction, bersumber pada perkataan bahasa latin, factio yang berarti penampilan, perbuatan pelaksanaan atau kegiatan. Dalam kaitannya dengan humas dalam suatu instasi berfungsi apabila humas itu menunjukkan kegiatan yang jelas, yang dapat dibebaskan dari kegiatan lainnya. Berfungsi tidaknya humas dalam organisasi dapat diketahui dari ada tidaknya yang menunjunkkan ciri-cirinya. Ciri-ciri humas adalah : a. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik. b. Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh manajement suatu organisasi. c. Public yang menjadi sasaran kegiatan humas adalah Publik eksternal dan Publik Internal. (Effendy, 1993:31). Operasional humas adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan Publik mencegah terjadinya rintangan psikologi, baik yang timbul dari pihak organisasi maupun dari pihak publik. 29 2.1.3 Fungsi Public Relations Fungsi Public Relations menurut Cutlip & centre and Candflield dalam Ruslan pada bukunya Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (konsepsi dan aplikasi) fungsi Public Relations yaitu : a. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen organisasi). b. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran. c. Mengidentifikasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi yang di wakilinya, atau sebaliknya. d. Melayani keinginan public dan memberikan sumbang saran kepada pemimpin organisasi demi tujuan dan manfaat bersama. e. Menciptakan komunikasi dua arah atau timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak (Ruslan, 2006:19). 2.1.4 Tujuan Public Relations Adapun tujuan dari Public Relations menurut Oemi Abdurrachman adalah mengembangkan good will dan memperoleh opini publik yang favorable atau menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan 30

berbagai public, kegiatan public Relations harus dikerahkan kedalam dan keluar.(Abdurrachman, 2001:34) 2.2 Tinjauan Tentang Strategi 2.2.1 Pengertian Strategi Istilah strategi berasal dari kata Yunani Strategeia (stratos = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi jaman dulu yang sering diwarnai perang, di mana jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Strategi juga bisa dapat diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan kekuatan dan penempatan posisi lawan, karakteristik fisik medan perang, kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap orang-orang yang menempati teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap perubahan yang mungkin terjadi. Konsep strategi militer seringkali diadaptasi dan diterapkan dalam dunia bisnis, misalnya konsep Sun Tzu, Hannibal, dan Carl von Clausewitz. Dalam konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi. 31 Setiap organisasi membutuhkan strategi manakala menghadapi situasi berikut (Jain, dalam Tjiptono, 1997:3) : 1. Sumber daya yang dimiliki terbatas 2. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi 3. Komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi 4. Keputusan-keputusan harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu 5. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, Jr. (dalam Tjiptono 1997:3), konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda, yaitu : 1. Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do), dan 2. Dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does). Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplimentasikan misinya. Makna yang terkandung dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan peranan yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi. Dalam lingkungan yang turbulen dan selalu mengalami perubahan, pandangan ini lebih banyak diterapkan. Sedangkan pada perspektif kedua, strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. 32 Pada definisi ini, setiap organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi para manajer yang bersifat reaktif, yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan. Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan berrsifat subjektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang

lain. Dalam suatu perusahaan terdapat tiga level strategi, yaitu : level korporasi, level unit bisnis atau lini bisnis, dan level fungsional (Hayes dan Wheel wright, 1984 dalam Tjiptono, 1997:4). 2.2.2 Strategi Public Relations Menurut Robson, 1997:4 strategi adalah formula berbasis luas mengenai cara bisnis bersaing : tujuan apa yang ingin dicapai dan kebijakan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan Ahmad S. Adnanputra pakar humas mengatakan bahwa strategi adalah bagian dari suatu rencana (Plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen. Mengacu pada pola strategi Public Relations tersebut, maka menurut Ahmad S. Adnanputra memebrikan batasan pengertian tentang 33 strategi Public Relations, antara lain alternative optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan Public Relations dalam kerangka suatu rencana Public Relations (Public Relations Plan). (Ruslan, 1999:101) S.B. Hari Lubis, 1992 : 2 strategi Public Relations adalah bagaimana seorang Public Relations officer dapat menganalisa lingkungan, strategi, mengimplementasikan startegi, mengendalikan strategi. Wheelen dan Hunger, 1995 : 9 bahwa startegi Public Relations ialah suatu proses kegiatan dengan melakukan Scanning lingkungan, formulasi strategi, Implementasi strategi, evaluasi dan control. Public Relations memberikan suatu fungsi manajemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan. Public Relations dalam tujuan strategi, yaitu untuk membaca rintangan yang muncul dari luar serta dapat mengatasinya agar sasaran perusahaan dapat tercapai. Public Relations memberikan sumbangan yang sangat besar bagi perusahaan dengan mengembangkan hubungan-hubungan harmonis dengan sasaran publiknya. Peace dan Robinson yang dikutip oleh Rhenald Kasali, mengembangkan langkah-langkah strategi Public Relations, sebagai berikut : 1. Menentukan misi perusahaan. Termasuk pernyataan yang umum mengenai maksud pendirian, filosofi dan sasaran Perusahaan 34 2. Mengembangkan profile Perusahaan (Company Profile) yang mencerminkan kondisi internal Perusahaan dan kemampuan Perusahaan yang dimilikinya 3. Penilaian terhadap lingkungan eksternal Perusahaan, baik dari segi semangat kompetitif maupun secara umum 4. Analisa terhadap peluang yang tersedia pada lingkungan 5. Identifikasi atas pilihan yang dikehendaki yang tidak dapat dilengkapi untuk memenuhi tuntutan misi Perusahaan 6. Pemilihan strategi atas objektif jangka panjang dan garis besar strategi yang dibutuhkan untuk mencapai objektif tertentu 7. Objektif tahunan dan rencana jangka pendek yang selaras dengan objektif jangka panjang dan garis besar objektif 8. Implementasi atas hal-hal di atas dengan menggunakan sumber yang tercantum pada anggaran dan mengawinkan rencana tersebut dengan sumber daya manusia, struktur teknologi dan sistem balas jasa yang memungkinkan 9. Review dan evaluasi atas hal-hal yang telah dicapai dalam setiap jangka pendek sebagai masukan begi pengambilan keputusan di masa yang akan datang. (Kasali, 2000:43) 35

2.3 Tinjauan Tentang Mobile Unit Departement 2.3.1 Tinjauan Tentang Mobile Unit Mobile Unit (OB VAN) dalam sebuah Radio diperlukan sebagai image dan eklusifitas Radio tersebut Radio sebagai media penghubung antara organisasi, audience, acvertiser, dan segala kalangan dan segmen secara on air/ auditif/ lisan, tetapi dengan adanya Mobile Unit (OB VAN) dapat dilihat secara langsung dan nyata, baik dari tampilan, gaya dan bentuk Unit itu sendiri. Sarana pendukung baik on air ataupun off air, dan keberadaan Mobile Unit (OB VAN) dalam sebuah Radio diperlukan sebagai image dan eklusifitas Radio tersebut Radio sebagai media penghubung antara organisasi, audience, acvertiser, dan segala kalangan dan segmen secara on air/ auditif/ lisan, tetapi dengan adanya Mobile Unit (OB VAN) dapat dilihat secara langsung dan nyata, baik dari tampilan, gaya dan bentuk Unit itu sendiri. 2.3.2 Tinjauan Tentang Mobile Unit Departement Mobile Unit Departement adalah sebuah Departement yang masuk dalam struktur organisasi perusahaan yang dikepalai oleh seorang Manager Unit yang selanjutnya disebut sebagai Mobile Unit Manager dan bertanggung jawab langsung kepada General Manager. Mobile Department terkait erat dengan PR & Promotion, Event Promo, Marketing & KBI, Program Departement. Dengan 36 ekuatan ini Mobile Departement berharap dapat mewujudkan sebuah kinerja yang profesional untuk selalu memuaskan keinginan semua pihak. Adanya Mobile Unit Departement para audience dapat melihat dengan nyata replika ruang siaran ardan yang selalu mobile Selain itu juga, dapat menjadi sarana bersosialisasi para penyiar dan reporter dengan audience Ardan. Sebagai image dari Radio itu sendiri Bisa dijadikan sebagai tools event. Dengan Mobile Unit semua venue acara / Siaran luar dan order liputan dapat lebih terjangkau dari segi branding dan image. Sebagai perwujudkan komitmen untuk selalu inovatif, memberikan pelayanan yang memuaskan dan menghasilkan yang terbaik bagi klien, Mobile Department juga mengembangkan dirinya untuk tidak hanya berfungsi sebagai sebuah Department, tetapi juga membuat berbagai program penunjang baik untuk membantu promosi para client, maupun untuk memuaskan pendengar setia Ardan sendiri (Insan Muda). (Sumber : www.ardanmobileunit.com) 2.4 Tinjauan Tentang Radio Radio mendapat julukan sebagai kekuasaan atau the fifth estate, setelah pers (surat kabar) dianggap sebagai kekuasaan keempat atau the four estate. Dibandingkan dengan televise, televise lebih sempurna daripada radio, karena kalau radio sifatnya auditif (hanya dapat didengar) maka televise selain auditif, juga visual (dapat dilihat). Tetapi meskipun televise melebihi 37

radio pada umumnya sudah cukup tua sampai sekarang belum pernah diberi julukan the sixth estate. Itulah sebabnya maka kalau dalam suatu Negara terjadi revolusi atau kudeta atau pemberontakan, maka yang pertama dikuasai adalah radio. Radio siaran dalam arti kata broadcast dimulai pada tahun 1920 oleh stasiun radio KDKA Pittsburg di amerika serikat, memang pada waktu itu radio dirasakan sebagai penemuan yang penting artinya bagi kehidupan manusia yang pengaruhnya dapat dirasakan dalam berbagai bidang. Tetapi sampai tahun tiga puluhan belum terlihat gejala yang menjadikan radio mendapat julukan kekuasaan kelima. Pada tahun-tahun sesudah ditemukannya radio itu, medium tersebut hanya mempunyai tiga fungsi, yakni sebagai berikut : - Sarana hiburan - Sarana penerangan - Sarana pendidikan Demikian pula sesudah radio siaran meluas ke Negara-negara eropa, dimana Inggris merupakan Negara termaju dalam bidang ini, fungsinya masih tiga itu. Inggris menggunakan medium tersebut untuk kepentingan penjajahnya menanamkan kebudayaan Inggris pada Negara-negara jajahannya dan mengadakan hubungan batin antar warga Negara berdiam di Negara-negara jajahannya diseluruh dunia. 38 Akan tetapi sejak nazi Jerman kuat dibawah pimpinan Adolf Hitler, Radio siaran bertambah fungsinya yakni bukan saja sebagai sarana hiburan, penerangan dan pendidikan, tetapi juga sebagai sarana propaganda. Medium radio oleh Hitler dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mempropagandakan ide-idenya, lagu-lagu Deutchland-deutchland uber alles in der wett, sebuah lagu yang mengandung propaganda ke dalam, yakni kepada rakyat Jerman sendiri, dengan perantara radio siaran dapat dibuat lebih menata kepada seluruh bangsa Jerman, propaganda bahwa bangsa Jerman dengan bentuk badannya yang gagah, matanya yang biru cemerlang dan rambutnya yang kuning keemasan turunan dewa adalah bangsa yang terbaik yang ditakdirkan harus menguasai dunia dengan medium radio dapat lebih diintesifkan Hitler bersama mentri propagandanya Goebbels menyadari keampuhan radio, maka dari itu radio siaran dalam susunan kementrian propaganda dijadikan bagian khusus. Dengan demikian, dengan alat yang ampuh itu propaganda tidak saja terbatas dalam wilayah Jerman sendiri, akan tetapi dapat diperluas secara intensif dan ekstensif ke luar batas wilayah Negara Jerman raya, sejak tahun 1936 terasalah oleh rakyat Negara-negara eropa betapa hebatnya propaganda Jerman yang dilancarkan ke luar Negeri. 39 2.4.1 Karakteristik Radio Radio memiliki karakteristik yang berbeda dengan media massa lainnya. Dibandingkan dengan media massa lain, media Radio memiliki karakteristik khas sebagai berikut : 1. Auditori : Radio adalah suara, untuk didengar, karena isinya siaran bersifat sepintas lalu dan tidak dapat diulang. 2. Transmisi : Proses penyebarluasannya atau disampaikan kepada pendengar melalui pemancar (transmisi). 3. Ada gangguan : Seperti timbul-tenggelam (fading) dan gangguan teknis chanel noise factor. 4. Theatre of mind : Radio menciptakan gambar dalam Imajinasi pendengar dengan kekuatan kata dan suara. Siaran radio merupakan seni memainkan imajinasi, pendengar melalui kata dan suara. 5. Identik music : Radio adalah sarana hiburan termurah dan tercepat sehingga menjadi media massa utama untuk mendengarkan music. Dalam hal music, Radio memiliki daya surprise seketika atau member kejutan, karena biasanya pendengar tidak tahu lagu apa yang disajikan. (Romli, 2004:2223). 2.4.2 Kelebihan Radio

Radio memiliki kelebihan yang salah satunya adalah cepat dan mudah dibawa kemana-mana (Cangara, 2004:124). Namun selain itu Radio siaran juga memiliki kelebihan lainnya yaitu sifatnya yang santai (Effendy, 1990:19). 40

Oleh karena itu Radio dapat dinikmati sambil mengerjakan kegiatan lain. Pada radio siaran, manusia menjadi modal utama, yang mana ini menjadi kelebihan radio siaran menurut Eric Barnouw, menurutnya dengan suara orang bias mendramatisir sesuatu siaran dan lebih berkesan (Palapa & Syamsudin, 1983:76). Selain itu Radio mendapat julukan kekuasaan kelima (the fifth estate), terdapat beberapa factor yang mendukungnya, yaitu: 1. Radio siaran bersifat lanngsung Makna langsung sebagai sifat Radio siaran ialah, bahwa suatu pesan yang akan disiarkan dapat dilakukan tanpa proses yang rumit. 2. Radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan Begitu suatu pesan diucapkan oleh seseorang penyiar atau orator, pada saat itu juga dapat diterima oleh khalayak dan bagaimanapun jauhnya sasaran yang dituju, radio dapat mencapainya. 3. Radio siaran memiliki daya tarik Daya tarik yang dimiliki oleh Radio siaran disebabkan oleh unsur yang melekat padanya yaitu : a. Kata kata lisan (Spoken Words) b. Musik (Music) c. Efek suara (Sound Effect) (Effendy, 1993:107) 41

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan, penyampaian pesan melalui media massa lainnya, dan juga kelebihannya yang dapat dibawa dan didengarkan dimana saja pendengarnya 2.4.3 Kelemahan Radio Seperti media yang lainnya, Radio juga memiliki kelemahan atau kekurangan. Kekurangannya yaitu bahwa radio tidak bias mempertunjukkan sesuatu, tidak bias melakukan show seperti media massa lainnya. (Palapa & Syamsudin, 1983:75). Bagi Radio siaran, tempat untuk mengutarakan pesannya terletak pada setiap jam para pendengarnya, yang merupakan Imajinasi seseorang setelah mendengarkan sesuatu siaran, inilah yang menjadi kelemahan utama Radio menurut Eric Barnouw yaitu Radio tidak dapat mempertunjukkan (demonstrate) pesan yang disampaikan secara jelas. 2.5 Tinjauan Tentang Minat Pada hakikatnya praktek antara minat dan perhatian pada umumnya hampir sama selalu bergandengan tangan antara satu dengan yang lain. Apabila seseorang tertuju pada suatu objek, sebenarnya dimulai dengan adanya minat terhadap objek tersebut. Minat mempunyai peranan besar dalam menentukan apa yang kita lihat dan amati dilingkungan kita, bukan hanya alat pengamatan dan kecerdasan kita (Gerungan, 1991 : 146). 42

Lita. L. Atikson mengatakan apa yang kita kenali tidak bergantung pada stimuli tetapi pada proses kognitif yang merefleksikan minat, tujuan, harapan kita pada saat itu, kontras dan gerakan variable internal terdapat dalam motif berupa harapan dan minat yang juga menentukan stimulus yang menarik perhatian. Antara minat dan perhatian pada prakteknya selalu berhubungan yang menarik minat dapat menyebabkan adanya perhatian. Apa yang menyebabkan adanya perhatian terhadap sesuatu tentu disertai dengan minat. Proses penatahapan minat dapat dijadikan acuan bagi seorang komunikator dalam usaha menumbuhkan minat pada komunikan, yaitu dimana komunikator menyampaikan pesan yang dapat disesuaikan dengan tahapan-tahapan yang dapat menimbulkan minat itu sendiri. Adapun yang dimaksud dengan minat primitive dan minat cultural tersebut adalah : a. Minat primitive Minat yang timbul dari kebutuhan-kebutuhan jaringan dalam diri dan kebebasan unsur tersebut dapat memuaskan dorongan untuk dapat mempertahankan organisme meskipun secara langsung tidak ada sangkut pautnya pada diri seseorang. 43

b. Minat Kultural Minat yang timbul dari dorongan social yakni perbuatan, belajar dengan tarap yang lebih tinggi, karena tarap yang lebih tinggi merupakan sesuatu yang lebih penting bagi manusia terdidik yang dimulai oleh adanya minat yang benar-benar luas terhadap hal-hal yang ternilai. (Buchari, 1985 : 136). 2.5.1 Proses Terbentuknya Minat Minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu objek seseorang, suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut pautnya dengan dirinya, serta minat dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar. Kalau tidak demikian minat tidak mempunyai arti sama sekali. (Buchori, 1985:35). Oleh karena itu informasi tentang seseorang atau suatu objek, pasti harus terlebih dahulu pada minat seseorang terhadap orang tatau objek tertentu. Minat timbul karena aanya perhatian, rasa tertarik akan sesuatu hal yang menjadi stimulus atau rangsangan yang kemudian dilanjutkan oleh suatu keinginan. Kesemuanya itu sebagai suatu tahap awal terbentuknya minat. Minat adalah sikap yang membuat orang senang akan objek, situasi atau ide-ide tertentu. (Asad, 1987:4). Hal tersebut akan dapat diikuti oleh perasaan senang dan cenderung untuk mencari objek yang disenanginya itu. 44

2.6 Tinjauan Tentang Pendengar Seperti ditulis oleh Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul Radio Siaran Teori dan Praktek bahwa : Pendengar adalah sasaran komunikasi massa melalui media radio siaran komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pendengar terpikat perhatiannya, tertarik terus minatnya, mengenai, tergerak hatinya dan melakukan kegiatan apa yang diinginkan si pembicara. Selain itu bukunya yang sama Onong Uchjana Effendy menulis beberapa sifat dari pendengar yang antara lain adalah sebagai berikut : 1. Heterogen Artinya adalah pendengar radio tersebar diseluruh jangkauan pemancar, mengingat radio adalah seperangkat radio yang dapat dibawa kemana-mana dan setiap orang memilikinya dengan demikian pendengar terpencara di berbagai tempat dan golongan sosial. 2. Pribadi Artinya adalah Radio menempati ruangan-ruangan si pemiliknya baik itu dikamar, dihotel, diwarung kopi dan sebagainya. Keadaan tersebut mengharuskan si penyiar tidak mungkin menguraikan isi siarannya dengan semangat yang berapi-api seperti seorang ocator yang sedang berbicara di mimbar yang ditonton langsung oleh hiburan pendengarnya. 45

3. Aktif dan selektif Artinya adalah walaupun pendengar tidak mungkin menyalahkan langsung kepada penyiar tentang kesalahan atau kekeliruan yang dilakukan si penyiar tetapi pendengar dapat memilih, menyeleksi dan berpindah saluran sesuai dengan keinginannya. Pendengar sendiri biasa dilakukan dengan istilah audiens media tetapi audiens media berlaku universal dan secara sederhana dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, pemirsa dari berbagai media atau komponen isinya. Tetapi pada arti yang tampaknya sangat sederhana itu mengundang berbagai cara yang berbagai tempat realitas konsepsi audiens. Menurut Dennis McQuail dalam bukunya Teori Komunikasi Massa, sumber paling penting yang menimbulkan masalah tentang audiens adalah hakikat dualitasnya, ia merupakan kolektivitas yang terbentuk baik sebagai tanggapan terhadap isi media dan didefinisikan berdasarkan perhatian pada isi itu maupun sesuatu yang sudah ada dalam kehidupan social dan kemudian dilayani provinsi media tertentu tidak sering memang, tapi keduanya tidak dapat dipisahkan pada saat yang sama (McQuail, 1987:201).

You might also like