You are on page 1of 26

LAPORAN AKUNTABILITAS KIN ERJA INS TANS I PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2010 KOTA PROBOLINGGO ________________________________________________

I.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan terciptanya pelaksanaan otonomi daerah yang luas dan bertanggungjawab, serta untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab dan untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam rangka perwujudan Good Governance maka perlu disusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah memberikan kewajiban dan pedoman bagi instansi pemerintah untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja yang diawali dengan penyusunan perencanaan strategis tentang program-program pembangunan yang menjadi tolok ukur bagi keberhasilan pencapaiannya. Pemerintah Kota Probolinggo sebagai bagian integral dari sistem Pemerintahan Republik Indonesia dituntut untuk mengikuti trend perubahan lingkungan terutama penataan kembali penyelenggaraan pemerintahan untuk meningkatkan kembali standart hidup masyarakat, mengokohkan kembali struktur ekonomi, sosial dan budaya tanpa mengabaikan faktor hak asasi manusia dan kelestarian alam. Perubahan tersebut mutlak untuk dilakukan oleh pemerintah Kota Probolinggo agar tetap eksis dan survive dalam mengelola seluruh sumberdaya yang dimiliki. Salah satu instrumennya adalah penyelenggaraan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( AKIP ) yang merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan / kegagalan pelaksanaan misi organisasi, dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Dengan demikian laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Probolinggo ini merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan visi dan misi Pemerintah Kota Probolinggo dalam mencapai tujuan dan sasaran serta berbagai kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

B. Tujuan Penyusunan Tujuan penyusunan dan penyampaian laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Probolinggo adalah: 1. Untuk mewujudkan akuntabilitas instansi pemerintah Kota Probolinggo kepada unit pemerintah diatasnya; 2. M emberikan informasi kinerja yang mempresentasikan kinerja yang sesungguhnya yang dapat dijadikan sumber umpan balik untuk melakukan perbaikan manajemen pemerintah dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan; 3. Pengambilan keputusan dan pelaksanaan perubahan perubahan ke arah perbaikan, dalam mencapai kehematan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, serta ketaatan terhadap peraturan perundang undangan yang berlaku, dalam rangka pelaksanaan misi; 4. Perbaikan perencanaan, khususnya perencanaan jangka menengah dan jangka pendek; 5. Dalam kerangka upaya membangun good governance dan sekaligus result oriented goverment.

C. Dasar Hukum Penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) berdasarkan peraturan perundang undangan sebagai berikut: 1. 2. Undang undang Dasar (UUD) 1945; Tap MPR RI Nomor : XI/M PR/1998 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 3. Undang undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 4. 5. 6. Undang undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok pokok Kepegawaian; Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; Undang undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 7. Instruksi Presiden R I Nomor 9 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur Negara;

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

8. 9.

Instruksi Presiden R I Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Keputusan Kepala LAN Nomor : 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Peraturan M enteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dna Pelaporan akunatabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA PROBOLINGGO I. Kondisi Geografis Letak Kota Probolinggo berada pada 7 43 41 sampai dengan 7 49 04 Lintang Selatan dan 113 10 sampai dengan 113 15 Bujur Timur dengan luas wilayah 56,667 Km. Disamping itu Kota Probolinggo merupakan daerah transit yang menghubungkan kota-kota (sebelah timur) : Banyuwangi, Jember, Bondowoso,

Situbondo, Lumajang, dengan kota-kota (sebelah barat) : Pasuruan, M alang, Surabaya. Adapun batas wilayah administrasi Kota Probolinggo meliputi : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan : Selat M adura : Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo : Kecamatan Leces, Wonomerto, dan Sumberasih Kabupaten Probolinggo Sebelah Barat : Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo

Secara administrasi Pemerintahan Kota Probolinggo terdiri dari 5 kecamatan yaitu Kecamatan M ayangan dengan 5 Kelurahan, Kecamatan Kanigaran dengan 6 Kelurahan, Kecamatan Kedopok dengan 6 Kelurahan, Kecamatan Wonoasih dengan 6 Kelurahan dan Kecamatan Kademangan dengan 6 Kelurahan (Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 20 Tahun 2006 tentang Penataan dan Pengembangan Kelembagaan Kecamatan). Kota Probolinggo mempunyai perubahan iklim sebanyak 2 musim setiap tahunnya, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Pada tahun-tahun lalu musim penghujan terjadi pada bulan Januari sampai dengan Juli dan Nopember sampai dengan Desember, sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Agustus sampai bulan Oktober. Jumlah curah hujan pada tahun 2009 dari hasil pemantauan pada 4 stasiun pengamatan hujan yang ada di Kota Probolinggo, rata rata tercatat sebesar 955 mm dan hari hujan sebanyak 64 hari. Apabila dibandingkan dengan rata-rata curah hujan tahun 2009 sebesar 932 mm dengan 75 hari hujan, maka kondisi tahun 2010 lebih basah dibandingkan tahun 2009. Ada banyak terjadi fenomena perubahan iklim di tahun 2010, datangnya musim hujan tidak lagi memungkinkan diperkirakan dengan pengetahuan lokal. Curah hujan naik pada periode Nopember sampai bulan M aret. Kenaikan sampai dengan 50 mm. M usim kemarau yang biasanya terjadi pada bulan Agustus sampai dengan bulan
_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

Oktober, pada tahun 2010 musim kemarau lebih panjang yang dimulai pada bulan April dengan intensitas curah hujan menurun sampai dengan September. Curah hujan terlebat terjadi pada bulan Januari sebesar 336 mm, sedangkan hari hujan terlama terjadi pada bulan Januari dengan 21 hari hujan. M usim kering yang terjadi pada bulan Agustus sampai dengan Oktober di Kota Probolinggo berpengaruh terjadinya angin kering yang bertiup cukup kencang dari arah tenggara ke barat laut, yang populer dengan sebutan Angin Gending. Secara umum, kondisi dan struktur tanah Kota Probolinggo cukup produktif untuk berbagai jenis tanaman. Hal ini banyak dipengaruhi oleh pengairan yang cukup, sehingga memungkinkan pengembangan lahan sawah untuk tanaman pangan maupun hortikultura, khususnya bawang merah yang merupakan komoditi unggulan. Akan tetapi ada beberapa dampak perubahan iklim yang terjadi di Kota Probolinggo dan perubahan pola hujan menyebabkan pergeseran dalam periode tanam, musim dan pola tanam, degredasi tanah dan penurunan ketersediaan air pada bulan A gustus sampai dengan bulan Oktober. Sumber data yang disampaikan diatas hasil dari pemantauan dan kerjasama antara Pemerintah Federal Jerman (GIZ) Perubahan Iklim (PAKLIM ) dan Pemerintah Kota Probolinggo. M eskipun merupakan wilayah perkotaan, pola penggunaan tanah di Kota Probolinggo tahun 2010 ternyata masih terdapat lahan sawah seluas 1.866 hektar, lahan bukan sawah seluas 3.801 hektar. Lahan bukan sawah terbagi atas lahan kering 3.702,28 hektar dan lahan lainnya (tambak dan mangrove) seluas 98,72 hektar. M elihat potensi dan pemanfaatan wilayah demikian itu, banyak alternatif yang bisa dipilih untuk mengoptimalkan pemanfaatan dan pemberdayaan potensi daerah kota, guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kota Probolinggo melalui percepatan

penanggulangan kemiskinan dan pengangguran berbasis investasi produktif dan berkesinambungan

II.

Gambaran Umum Demografis Jumlah penduduk Kota Probolinggo berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2010 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik adalah sebesar 216.967 jiwa dengan

komposisi penduduk laki-laki sebanyak 106.812 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 110.155 jiwa. Data ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki dan tingkat kepadatan penduduk Kota Probolinggo mencapai 3.829 jiwa setiap 1 km. Ditinjau dari penyebaran penduduk di wilayah Kota Probolinggo, Kecamatan M ayangan memiliki kepadatan penduduk tertinggi yakni 6.980 jiwa setiap km, disusul kemudian Kecamatan Kanigaran yaitu 5.121 jiwa setiap km, Kecamatan Kademangan yakni 3.132 km, Kecamatan Wonoasih 2.881 km dan terendah Kecamatan Kedopok 2.233 jiwa setiap km.

III.

Kondisi Ekonomi 1. Potensi Unggulan Daerah b. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Secara klimatologis Kota Probolinggo merupakan dataran rendah dengan ketinggian daerah rata rata + 4 M diatas permukaan laut. Hal ini mempengaruhi kondisi cuaca di Kota Probolinggo dengan karakteristik suhu maksimun 32oC dan suhu minimum 26oC. Potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Kota Probolinggo antara lain : Pertanian, Perkebunan dan Perikanan. c. Sumber Daya M anusia Berdasarkan data dari BPS jumlah pencari kerja terdaftar pada tahun 2009 sebesar 14.957 orang, berhasil ditempatkan 724 orang dan pencari kerja yang tidak melapor 756 orang. Sehingga sisa pencari kerja yang belum ditempatkan 13.477 orang terdiri dari lulusan akademi/universitas 1.993 orang, lulusan SLTA 9.273 orang, lulusan SLTP 1.552 orang, tamatan SD 633 orang dan tidak tamat SD 26 orang. d. Keamanan dan Ketertiban Umum Kondisi keamanan dan ketertiban umum di Kota Probolinggo pada tahun 2010 relative kondusif dan terkendali. Hal ini terwujud karena masyarakat Kota Probolinggo memiliki karakteristik sosial budaya yang sangat kondusif bagi terwujudnya ketentraman dan ketertiban. Kentalnya nilai-nilai agama yang termanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari memungkinkan masyarakat Kota Probolinggo untuk memiliki ketaatan hukum yang tinggi serta kesadaran akan hak asasi manusia.

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

2. Pertumbuhan Ekonomi / PDRB Salah satu indikator untuk melihat gambaran pembangunan ekonomi daerah adalah dengan menggunakan perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Ditinjau dari segi pendapatan Kota Probolinggo, PDRB merupakan jumlah dari semua pendapatan yang timbul oleh karena ikut sertanya faktor produksi dalam proses produksi diwilayah Kota Probolinggo. Pada tahun 2006 PDRB (Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000) Kota Probolinggo sebesar Rp.1,603 triliun dan

meningkat menjadi Rp. 1,706 triliun pada tahun 2007. Sedangkan PDRB tahun 2008 sebesar Rp. 1.808 triliun dan meningkat menjadi Rp. 1,905 triliun pada tahun 2009 serta menjadi Rp. 2,026 triliun (angka sementara) pada tahun 2010. Pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo pada tahun 2006 mencapai 5,92% meningkat menjadi 6,39% pada tahun 2007. Pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo 6,02%, tahun 2009 menjadi 5,35 % dan tahun 2010 (angka sementara) menjadi 6,35.

Untuk lebih jelasnya dapat disajikan dalam tabel dibawah ini: TABEL PDRB KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2006-2010 ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000
URAIAN TAHUN 2008 2010 **

2006

2007

2009

Atas Dasar Harga B erlaku

1 2

P DRB (Juta Rupiah)

2.871.893,63

3.272.352,52

3.792.923,65

4.189.614,49

4.455.655,01

P DRB perkapita (Rp.)

13.113.968,96

14.685.948,95

16.735.234,05

18.169.423,00

20.536.095,39

Atas Dasar Harga Konstan 2000

1 2

P DRB (Juta Rupiah) P DRB perkapita (Rp.) Laju P ertumbuhan Ekonomi Jml penduduk

1.603.445,99 7.321.838,34 5,92 207.953

1.705.841,87 7.655.625,89 6,39 210.446

1.808.452,67 7.979.300,79 6,02 216.833

1.905.226,66 8.262.543,00 5,35 217.501

2.026.208,55 9.338.786,78 6,35 216.967

Keterangan : ** Angka sementara tahun 2010

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

BAB III PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KIN ERJA

I.

Perencanaan Kinerja a. Visi Berdasarkan Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Berdasarkan pengertian dimaksud serta dengan berlandaskan kepada dasar filosofis yang dianut oleh masyarakat Kota Probolinggo, maka visi pembangunan daerah Kota Probolinggo Tahun 2010-2014 adalah : TERWUJUDNYA KES EJAHTERAAN MAS YARAKAT KOTA PROBOLINGGO MELALUI PERCEPATAN

PEN ANGGULANGAN KEMIS KINAN DAN PENGANGGURAN BERBAS IS INVES TAS I PRODUKTIF DAN BERKES INAMBUNGAN. Visi ini memiliki makna sebagai berikut : 1. Kejahteraan masyarakat, adalah merupakan tujuan akhir dari sebuah proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. M asyarakat yang sejahtera lahir dan batin akan menjadi modal utama untuk mewujudkan masyarakat madani, yakni masyarakat sipil yang berdaya dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungannya sehingga senantiasa berpartisipasi aktif dalam setiap aktivitas pembangunan. 2. Kemiskinan, merupakan suatu kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang, laki - laki dan perempuan, tidak terpenuhi hak - hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Definisi kemiskinan ini beranjak dari pendekatan berbasis hak yang mengakui bahwa masyarakat miskin, baik laki - laki maupun perempuan, mempunyai hak - hak dasar yang sama dengan anggota masyarakat lainnya. Kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan pemenuhan hak -

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang, laki laki dan perempuan, dalam menjalani kehidupan secara bermartabat. Hak - hak dasar terdiri dari hak - hak yang dipahami masyarakat miskin sebagai hak mereka untuk dapat menikmati kehidupan yang bermartabat dan hak yang diakui dalam peraturan perundang - undangan. Hak - hak dasar yang diakui secara umum antara lain meliputi terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumberdaya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan, dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial - politik, baik bagi perempuan maupun laki laki. Hak - hak dasar tidak berdiri sendiri tetapi saling mempengaruhi satu sama lain sehingga tidak terpenuhinya satu hak dapat mempengaruhi pemenuhan hak lainnya. 3. Pengangguran merupakan suatu kondisi seseorang yang tidak memiliki pekerjaan tetap atau bekerja kurang dari 2 (dua) hari dalam satu minggu dan yang bersangkutan berusaha mencari pekerjaan. Pengangguran merupakan bagian dari mata rantai kemiskinan dimana orang yang menganggur tidak memiliki pekerjaan yang dapat menghasilkan pendapatan sehingga akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. 4. Investasi merupakan upaya untuk menanamkan modal dengan harapan akan mendapatkan keuntungan pada masa yang akan datang. Investasi tidak hanya ditinjau dari aspek ekonomi tapi juga dari aspek manusia sebagai sumber daya insani dan sumber daya sosial. Dalam aspek ekonomi, investasi dilakukan dengan memanfaatkan potensi ekonomi daerah secara optimal dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan kemajuan perekonomian daerah yang akan berdampak langsung terhadap terciptanya lapangan kerja baru yang pada akhirnya akan bermuara terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Dalam aspek manusia sebagai sumber daya insani, investasi merupakan manifestasi dari upaya - upaya peningkatan kualitas sumber manusia yang memiliki keunggulan kompetitif baik dari aspek pendidikan, kesehatan maupun mental - spiritual. Dalam aspek manusia sebagai makhluk sosial, investasi merupakan wujud dari upaya - upaya membentuk modal sosial - kolektif yang harmonis dan sinergis antar elemen masyarakat sehingga dapat memberikan daya dukung yang optimal terhadap
_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

terwujudnya tujuan bersama dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keTuhanan. Produktif dan berkesinambungan merupakan komitmen pemerintah Kota Probolinggo untuk menjadikan investasi lebih memberikan manfaat yang optimal bagi kepentingan rakyat serta berkesinambungan dalam jangka panjang serta berwawasan lingkungan.

b. M isi M isi merupakan rumusan umum mengenai upaya - upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Berdasarkan pengertian dimaksud serta dengan berlandaskan kepada makna visi Kota Probolinggo, maka ditetapkan misi pembangunan daerah Kota Probolinggo 2010-2014, yakni : 1. M ewujudkan masyarakat Kota Probolinggo yang berdaya, mandiri, berbudaya, demokratis dan agamis yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia; 2. M ewujudkan kesejahteraan masyarakat seutuhnya melalui pertumbuhan ekonomi yang merata, berkeadilan dan berwawasan lingkungan; 3. M ewujudkan iklim investasi yang prospektif dan kondusif yang didukung oleh sarana dan prasarana kota yang berkualitas serta pelayanan publik yang prima; 4. M enegakkan supremasi hukum, ketentraman dan ketertiban umum yang disertai dengan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa berlandaskan prinsip - prinsip tata pemerintahan yang baik.

II.

Penetapan Kinerja Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Probolinggo berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan pemberantasan Korupsi dan Surat Edaran M enteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negera Nomor SE/31.M .PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja. Penepatan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekap dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

10

rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk: meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur; sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dan pemberi amanah; sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; sebagai dasar penilaian

keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; mencitakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sangsi. Penetapan Kinerja Tahun 2010 Kota Probolinggo sebagai berikut :

Misi 1 : M ewujudkan masyarakat Kota Probolinggo yang berdaya, mandiri, berbudaya, demokratis dan agamis yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia

S asaran 1. M eningkatnya kualitas pelayanan keagamaan bagi seluruh golongan masyarakat 2. M eningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat 3. M eningkatnya kualitas sarana dan prasarana ibadah 4. M eningkatnya kualitas pendidikan masyarakat 5. M eningkatnya kualitas kesehatan masyarakat

Indikator S asaran Frekuensi pelaksanaan kegiatan keagamaan (%) kegiatan-

Target 100

Tingkat kerukunan hidup internal umat beragama (%)

100

Realisasi penambahan jumlah sarana dan prasarana ibadah keagamaan (%) 1) Angka melek huruf (%) 2) Rata-rata lama sekolah (tahun) 1) Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup (AKB) 2) Angka Kematian Ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup (AKI) 3) Balita dengan gizi buruk (%) 4) Usia harapan hidup (tahun) 1) Jumlah ormas kepemudaan yang berperan aktif (%) 2) Peningkatan peran dan prestasi generasi muda (%)

100

95 12 40 150 100 70 90 90

6. M eningkatnya kualitas pemuda

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

11

7. M eningkatnya kualitas olahraga

8. M eningkatnya kualitas perempuan

1) Peningkatan prestasi yang dicapai dlm bidang olah raga (%) 2) M eningkatnya pembudayaan olah raga (%) 1) Jumlah organisasi perempuan yang berperan aktif (%) 2) Peningkatan peranan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (%) 1) Proporsi jumlah PM KS terhadap jumlah penduduk (%) 2) Proporsi jumlah KK miskin terhadap banyaknya KK (%) 1) Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan M usrenbang (%) 2) Tingkat keterlibatan masyarakat dalam ikut mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan pembangunan (%) 1) Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pilkada Gubernur (%) 2) Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pilkada Walikota (%) 3) Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pemilu Legislatif (%) 4) Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pemilu Presiden (%) 1) Jumlah kelompok pelestari budaya lokal yang aktif (%) 2) Tingkat pengembangan budaya lokal (%) 1) Jumlah lembaga swadaya masyarakat yang berperan aktif dalam pembangunan (%) 2) Ratio swadaya masyarakat dalam pembangunan dengan jumlah stimulan dari pemerintah (kali)

90 90 90

90

9. M eningkatnya kualitas dan aksesibilitas penyandang masalah-masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan penduduk miskin 10. M eningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan,monitoring dan evaluasi pembangunan

10 10

85 85

11. M eningkatnya partisipasi masyarakat dalam menyampaikan pendapat dan berpolitik

85 90 80 85

12. M eningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelestarian dan pengembangan budaya lokal 13. M eningkatnya peran serta kelompok-kelompok masyarakat dalam pembangunan

80 85 85

85

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

12

Misi 2 : M ewujudkan kesejahteraan masyarakat seutuhnya melalui pertumbuhan ekonomi yang merata, berkeadilan dan berwawasan lingkungan S asaran Indikator S asaran Target 4 8

2 3 1. M eningkatnya pertumbuhan Angka pertumbuhan ekonomi daerah ekonomi daerah yang disertai (%) dengan pemerataan 2. M eningkatnya kontribusi sektor Pertumbuhan PDRB atas dasar harga jasa terhadap pertumbuhan konstan sektor jasa-jasa (%) ekonomi daerah 3. M eningkatnya kontribusi Pertumbuhan PDRB atas dasar harga industri kecil, mikro dan konstan sektor industri (%) menengah serta koperasi terhadap kesejahteraan masy. 4. M eningkatnya ketahanan pangan daerah Tingkat ketersediaan beras/pangan (%) Tingkat konsumsi pangan karbohidrat non beras (%) 5. M eningkatnya pendapatan per kapita masyarakat 6. M eningkatnya nilai tabungan masyarakat 7. M eningkatnya jumlah dan volume usaha kegiatan usaha ekonomi produktif masyarakat 8. M eningkatnya kemanfatan sumber daya lokal bagi pertumbuhan ekonomi daerah sumber

100 100

PDRB per kapita (Juta/Rupiah/Jiwa) Rasio tabungan masyarakat dengan nilai investas (kali) 1) Peningkatan jumlah Usaha Ekonomi Produktif (%) 2) Pengembangan volume usaha (%) 1) Kontribusi pemanfaatan sumber daya alam pada PAD (%) 2) Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan sektor sumber daya mineral (%) 1) Indeks standar pencemaran udara (% kategori baik) 2) Penurunan kasus pencemaran lingkungan (%)

25.607 10 70

100 5 5

9. M eningkatnya kualitas lingkungan hidup di perkotaan

80 80

Misi 3: M ewujudkan iklim investasi yang prospektif dan kondusif yang didukung oleh sarana dan prasarana kota yang berkualitas serta pelayanan publik yang prima.
_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

13

S asaran 2 1. M eningkatnya nilai investasi dan penanaman modal, baik modal dalam negeri maupun modal asing 2. M eningkatnya daya serap investasi terhadap tenaga kerja lokal 3. M eningkatnya kontribusi investasi terhadap penurunan kemiskinan

Indikator S asaran 3 1) Peningkatan jumlah PMA dan PMDN (%) 2) Peningkatan nilai investasi pembangunan daerah (%) Perluasan lapangan kerja (%)

Target 4 80 80

20

4. M eningkatnya kontribusi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi regional maupun nasional

1) Tingkat kesesuaian upah pekerja dengan kebutuhan hidup layak (%) 2) Tingkat daya serap tenaga kerja pada sektor industri, perdagangan dan jasa (%) 1) Peningkatan nilai ekspor komoditas unggulan (%) 2) Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan sektor perdagangan, hotel dan restoran (%) 1) Prasarana jalan kota dengan kondisi mantap (%) 2) Sarana perhubungan darat dan laut dalam kondisi baik (%) 1) Tingkat kelancaran dan ketertiban arus transportasi kota (%) 2) Tingkat ketersediaan fsilitas umum perkotaan (%) 1) Tingkat kualitas penyediaan air bersih perkotaan (%) 2) Tingkat kualitas penyediaan energi listrik (%) 3) Tingkat kualitas penyediaan fasilitas telekomunikasi (%) 1) Tingkat kecepatan dan ketepatan waktu pelayanan perijinan investasi (%) 2) Tingkat komplain terhadap pelayanan perijinan investasi (%) Peningkatan jumlah produk hukum perbaikan iklim investasi (%)

90 1000

35 9

5. M eningkatnya kualitas sarana dan prasarana perhubungan darat dan laut 6. M eningkatnya kuantitas dan kualitas fasilitas umum kota

90 90 90 80 90 100 90 100 5

7. M eningkatnya kualitas pelayanan air bersih, energi dan telekomunikasi

8. M eningkatnya kualitas pelayanan perijinan investasi

9. M eningkatnya produk-produk kebijakan publik yang berpengaruh baik terhadap iklim investasi

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

14

M isi 4: M enegakkan supremasi hukum, ketentraman dan ketertiban umum yang disertai dengan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa belandaskan prinsip - prinsip tata pemerintahan yang baik. S asaran 2 1. M eningkatnya kualitas dan akuntabilitas manajemen pemerintahan daerah Indikator S asaran 3 1) Jumlah SKPD yang menerapkan Sistem AKIP dengan predikat baik (%) 2) Jumlah SKPD yang telah dilakukan analisis jabatan (%) 3) Jumlah SKPD yang memiliki jaringan berbasis komputer (LAN) (%) 1) Jumlah pejabat struktural definitif yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan (%) 2) Persentase jumlah aparatur yang telah mengikuti Diklat (%) 3) Tingkat pelanggaran disiplin pegawai (%) 4) Persentase jumlah aparatur yang mendapatkan penghargaan (%) 1) Jumlah SKPD yang mendapatkan dan menerapkan standarisasi ISO dalam pelayanan (%) 2) Jumlah SKPD yang telah menyusun dan menerapkan Standar Pelayanan Publik (%) 3) Jumlah aparatur pada SKPD yang memahami makna pelayanan publik (%) 1) Jumlah Perda inisiatif DPRD (%) 2) Persentase capaian target penyelesaian produk hukum oleh DPRD (%) Penurunan angka konflik berlatar belakang kepentingan politik kelompok (%) Penurunan angka pelanggaran hukum (%) Penurunan angka pelanggaran HAM (%) Target 4 100 100 100

2. M eningkatnya kualitas SDM aparatur Pemerintah Daerah

100

50 2

50 100

3. M eningkatnya kualitas pelayanan publik pemerintah daerah

100

100

4. M eningkatnya kualitas lembaga perwakilan rakyat daerah

10 100 90

5. M eningkatnya harmoni antar organisasi politik 6. M enurunnya kasus pelanggaran hukum 7. M enurunnya kasus pelanggaran hak asasi manusia

90

100

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

15

8. M eningkatnya upaya-upaya penegakan hukum dan hak asasi manusia 9. M enurunnya gangguan terhadap ketentraman dan ketertiban masyarakat 10. M eningkatnya partisipasi masyarakat dalam penciptaan suasana yang tentram dan tertib

Tingkat penyelesaian kasus pelanggaran hukum dan HAM 1) Angka kriminalitas (%) 2) Peningkatan pelayanan penanggulangan bencana (%) 1) Tingkat implementasi kebijakan Pam Swakarsa (%) 2) Tingkat efektifitas peran RT dan RW dalam penciptaan ketertiban dan ketenteraman masyarakat (%)

90

5 90 90

90

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

16

BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA

Pencapaian S asaran Indikator Kinerja Misi 1 : M ewujudkan masyarakat Kota Probolinggo yang berdaya, mandiri, berbudaya, demokratis dan agamis yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia

S asaran 1. M eningkatnya kualitas pelayanan keagamaan bagi seluruh golongan masyarakat 2. M eningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat 3. M eningkatnya kualitas sarana dan prasarana ibadah 10. M eningkatnya kualitas pendidikan masyarakat

Indikator S asaran Frekuensi pelaksanaan kegiatan-kegiatan keagamaan (%) Tingkat kerukunan hidup internal umat beragama (%) Realisasi penambahan jumlah sarana dan prasarana ibadah keagamaan (%) 3) Angka melek huruf (%) 4) Rata-rata lama sekolah (tahun) 5) Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup (AKB) 6) Angka Kematian Ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup (AKI) 7) Balita dengan gizi buruk (%) 8) Usia harapan hidup (tahun) 3) Jumlah ormas kepemudaan yang berperan aktif (%) 4) Peningkatan peran dan prestasi generasi muda (%)

Target 100

Realisasi 90

% 90

100

100

100

100

90

90

95 12 40

95 12 21,2

100 100

11. M eningkatnya kualitas kesehatan masyarakat

150

167,1

89,7

100 70 90 90

4,2 70 85 70

4,2 100 94,44 77,78

12. M eningkatnya kualitas pemuda

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

17

13. M eningkatnya kualitas olahraga

14. M eningkatnya kualitas perempuan

15. M eningkatnya kualitas dan aksesibilitas penyandang masalah-masalah kesejahteraan sosial (PM KS) dan penduduk miskin

14. M eningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan,monitoring dan evaluasi pembangunan

15. M eningkatnya partisipasi masyarakat dalam menyampaikan pendapat dan berpolitik

3) Peningkatan prestasi yang dicapai dlm bidang olah raga (%) 4) M eningkatnya pembudayaan olah raga (%) 3) Jumlah organisasi perempuan yang berperan aktif (%) 4) Peningkatan peranan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (%) 3) Proporsi jumlah PM KS terhadap jumlah penduduk (%) 4) Proporsi jumlah KK miskin terhadap banyaknya KK (%) 3) Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan M usrenbang (%) 4) Tingkat keterlibatan masyarakat dalam ikut mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan pembangunan (%) 5) Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pilkada Gubernur (%) 6) Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pilkada Walikota (%) 7) Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pemilu Legislatif (%) 8) Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pemilu

90 90

75 80

83.33 88,89

90

97,45

108,28

90

30

30

10

0,22

4.545

10

13,24

75

85

50

58,8

85

50

58,8

85

80

94

90

90

100

80

80

80

85

80

94

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

18

Presiden (%) 16. M eningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelestarian dan pengembangan budaya lokal 3) Jumlah kelompok pelestari budaya lokal yang aktif (%) 4) Tingkat pengembangan budaya lokal (%) 3) Jumlah lembaga swadaya masyarakat yang berperan aktif dalam pembangunan (%) 4) Ratio swadaya masyarakat dalam pembangunan dengan jumlah stimulan dari pemerintah (kali) 80 75 93,75

85

75

88,24

17. M eningkatnya peran serta kelompok-kelompok masyarakat dalam pembangunan

85

60

75

85

70

82,35

Dari tabel pencapaian sasaran misi I dapat dijelaskan ada beberapa indikator sasaran yang pencapaiannya 100 % bahkan ada yang melebihi 100 %. Yang sudah tercapai 100 % antara lain angka melek huruf dari target yang ditetapkan sebesar 95 % sudah tercapai 100%, rata rata lama sekolah yang ditargetkan 12 tahun pada tahun 2010 sudah tercapai 100 %, usia harapan hidup target yang ditetapkan 70 tahun terealisasi 100 % dan pencapaiannya melebihi 100 % yaitu indikator organisasi perempuan yang berperan aktif dari target 90 % tercapai 108,28 %. Indikator sasaran yang lain frekuensi pelaksanaan kegiatan kegiatan keagamaan dari target 100 % tercapai 90 %. Hal dikarenakan pemahaman masyarakat terhadap nilai nilai yang ada dalam agama yang dianut masih kurang. A gama hanya dijadikan simbol bahwa seseorang punya agama, belum mengamalkan ajaran ajaran yang ada dalam agama tersebut. Oleh karena pelayanan kualitas keagamaan masih perlu ditingkatkan lagi. Indikator sasaran lain yang juga perlu mendapat perhatian yaitu : angka kematian ibu melahirkan dari target 150 ternyata realisasinya mencapai 167. Hasil ini menunjukkan bahwa program program kesehatan yang utamanya mencegah kematian ibu melahirkan perlu ditingkatkan dan dikembangkan, Demikian juga dengan indikator sasaran Balita dengan gizi buruk dari target 100 % baru tercapai 4,2 %. Hal menunjukkan bahwa masih banyaknya penduduk yang kurang memperhatikan asupan gizi terhadap bayi yang dilahirkan. Program program yang

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

19

berkenaan dengan peningkatan gizi masyarakat harus ditingkatkan utamanya untuk penduduk miskin. Dengan melihat pencapaian indikator sasaran tersebut diatas masih banyak yang perlu dilakukan dilakukan oleh Pemerintah Kota Probolinggo. Dengan melaksanakan kegiatan kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat bawah dan yang betul betul dibutuhkan oleh masyarakat diharapkan target target indikator yang telah ditetapkan dapat tercapai. M elihat realisasi pencapaian indikator tersebut diatas maka dapat dikatakan bahwa pencapaian target pencapaian indikator sasaran dari misi I pada tahun 2010 belum tercapai secara memuaskan, sehingga di tahun mendatang perlu diambil langkah langkah strategis melalui pemelihan kegiatan kegiatan yang memang dibutuhkan oleh masyarakat.

Misi 2 : M ewujudkan kesejahteraan masyarakat seutuhnya melalui pertumbuhan ekonomi yang merata, berkeadilan dan berwawasan lingkungan S asaran 1. 2 M eningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah yang disertai dengan pemerataan M eningkatnya kontribusi sektor jasa terhadap pertumbuhan ekonomi daerah M eningkatnya kontribusi industri kecil, mikro dan menengah serta koperasi terhadap kesejahteraan masy. M eningkatnya ketahanan pangan daerah Indikator S asaran 3 Angka pertumbuhan ekonomi daerah (%) Target 4 8 Realisasi 6,36 % 79

2.

3.

Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan sektor jasajasa (%) Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan sektor industri (%)

4,01

57,29

1.95

24,38

4.

Tingkat ketersediaan beras/pangan (%) Tingkat konsumsi pangan sumber karbohidrat non beras (%) 5. M eningkatnya pendapatan PDRB per kapita per kapita masyarakat (Juta/Rupiah/Jiwa) 6. M eningkatnya nilai tabungan masyarakat Rasio tabungan masyarakat dengan nilai investas (kali)

100 100

40 53

40 53

25.607 10

21.000

82,01

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

20

3) Peningkatan 70 25 35,7 jumlah Usaha Ekonomi Produktif (%) 100 25 25 4) Pengembangan volume usaha (%) 8. M eningkatnya 3) Kontribusi 5 1,54 30,80 kemanfatan sumber daya pemanfaatan lokal bagi pertumbuhan sumber daya alam ekonomi daerah pada PAD (%) 4) Pertumbuhan 5 9 180 PDRB atas dasar harga konstan sektor sumber daya mineral (%) 9. M eningkatnya kualitas 3) Indeks standar 80 95 118,75 lingkungan hidup di pencemaran udara perkotaan (% kategori baik) 4) Penurunan kasus 80 100 125 pencemaran lingkungan (%) Hasil pencapaian indikator sasaran dari misi 2 yaitu mewujudkan kesejahteraan masyarakat seutuhnya melalui pertumbuhan ekonomi yang merata, berkeadilan dan berwawasan lingkungan dapat dijelaskan bahwa kesejahteraan masyarakat Kota Probolinggo dari tahun ke tahun semakin membaik. Program - program yang berkenaan dengan perekonomian terus digulirkan Pemerintah Kota Probolinggo antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetetif UM KM ; Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UM KM ; Program Peningkatan kualitas kelambagaan koperasi; Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif; Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi; Program Peningkatan pengembangan sarana perekonomian; Program Peningkatan investasi dan pemberdayaan UM KM ; Program peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan publik.

7. M eningkatnya jumlah dan volume usaha kegiatan usaha ekonomi produktif masyarakat

M eskipun target target tersebut diatas belum tercapai secara memuaskan, namun apabila dilihat data tahunan mencerminkan bahwa kondisi perekonomian Kota Probolinggo terus meningkat, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Kota Probolinggo dari tahun ke tahun menunjukkan tren yang terus meningkat meskipun peningkatan itu belum sesuia dengan target yang telah ditetapkan.

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

21

Misi 3: M ewujudkan iklim investasi yang prospektif dan kondusif yang didukung oleh sarana dan prasarana kota yang berkualitas serta pelayanan publik yang prima. S asaran 2 1. M eningkatnya nilai investasi dan penanaman modal, baik modal dalam negeri maupun modal asing Indikator S asaran 3 1) Peningkatan jumlah PMA dan PMDN (%) 2) Peningkatan nilai investasi pembangunan daerah (%) Perluasan kerja (%) lapangan Target 4 80 80 Realisasi ~ 80 % ~ 100

2. M eningkatnya daya serap investasi terhadap tenaga kerja lokal 3. M eningkatnya kontribusi investasi terhadap penurunan kemiskinan

20

50

250

4. M eningkatnya kontribusi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi regional maupun nasional

1) Tingkat kesesuaian upah pekerja dengan kebutuhan hidup layak (%) 2) Tingkat daya serap tenaga kerja pada sektor industri, perdagangan dan jasa 1) Peningkatan nilai ekspor komoditas unggulan (%) 2) Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan sektor perdagangan, hotel dan restoran (%) 1) Prasarana jalan kota dengan kondisi mantap (%) 2) Sarana perhubungan darat dan laut dalam kondisi baik (%) 1) Tingkat kelancaran dan ketertiban arus transportasi kota (%) 2) Tingkat

90

87,43

97,14

1,000

2.228

222,8

35

35

100

100

5. M eningkatnya kualitas sarana dan prasarana perhubungan darat dan laut

90

60

66,6

90

60

66,6

6. M eningkatnya kuantitas dan kualitas fasilitas umum kota

90

85

94,44

80

70

87,5

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

22

7. M eningkatnya kualitas pelayanan air bersih, energi dan telekomunikasi

1)

2)

3)

8. M eningkatnya kualitas pelayanan perijinan investasi

1)

2)

9. M eningkatnya produkproduk kebijakan publik yang berpengaruh baik terhadap iklim investasi

ketersediaan fsilitas umum perkotaan (%) Tingkat kualitas penyediaan air bersih perkotaan (%) Tingkat kualitas penyediaan energi listrik (%) Tingkat kualitas penyediaan fasilitas telekomunikasi (%) Tingkat kecepatan dan ketepatan waktu pelayanan perijinan investasi (%) Tingkat komplain terhadap pelayanan perijinan investasi (%) Peningkatan jumlah produk hukum perbaikan iklim investasi (%)

90

50

55,5

100

75

75

90

75

75

100

75

75

10

50

40

Dari tabel diatas dapat diakatakan bahwa target indikator sasaran yang telah ditetapkan belum seluruhnya tercapai secara memuaskan, namun secara umum dikatakan bahwa iklim investasi di Kota Probolinggo dari tahun ke tahun terus membaik. Hal tidak terlepas dari kebijakan kebijakan yang diluncurkan Pemerintah Kota Probolinggo dalam menciptakan iklim investasi yang prospektif dan kondusif. Demikian pula dengan penyediaan daya dukungnya yang berupa sarana dan prasarana kota yang berkualitas serta pelayanan publik yang prima.

M isi 4: M enegakkan supremasi hukum, ketentraman dan ketertiban umum yang disertai dengan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa belandaskan prinsip - prinsip tata pemerintahan yang baik.

S asaran 2

Indikator S asaran 3

Target 4

Realisasi

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

23

1. M eningkatnya kualitas dan akuntabilitas manajemen pemerintahan daerah

1) Jumlah SKPD yang menerapkan Sistem AKIP dengan predikat baik (%) 2) Jumlah SKPD yang telah dilakukan analisis jabatan (%) 3) Jumlah SKPD yang memiliki jaringan berbasis komputer (LAN) (%) 1) Jumlah pejabat struktural definitif yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan (%) 2) Persentase jumlah aparatur yang telah mengikuti Diklat (%) 3) Tingkat pelanggaran disiplin pegawai (%) 4) Persentase jumlah aparatur yang mendapatkan penghargaan (%) 1) Jumlah SKPD yang mendapatkan dan menerapkan standarisasi ISO dalam pelayanan (%) 2) Jumlah SKPD yang telah menyusun dan menerapkan Standar Pelayanan Publik (%) 3) Jumlah aparatur pada SKPD yang memahami makna pelayanan publik (%) 1) Jumlah Perda inisiatif DPRD (%) 2) Persentase capaian target penyelesaian produk hukum oleh DPRD (%) Penurunan angka konflik berlatar belakang kepentingan politik kelompok (%)

100

75

75

100

25

25

100

10

10

2. M eningkatnya kualitas SDM aparatur Pemerintah Daerah

100

75

75

50

50

25

2 50

1 25

1 25

3. M eningkatnya kualitas pelayanan publik pemerintah daerah

100

70

70

100

97,5

97,5

100

80

80

4. M eningkatnya kualitas lembaga perwakilan rakyat daerah

10 100

5 100

50 100

5. M eningkatnya harmoni antar organisasi politik

90

76,75

85,28

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

24

6. M enurunnya kasus pelanggaran hukum 7. M enurunnya kasus pelanggaran hak asasi manusia 8. M eningkatnya upayaupaya penegakan hukum dan hak asasi manusia 9. M enurunnya gangguan terhadap ketentraman dan ketertiban masyarakat

Penurunan angka pelanggaran hukum (%) Penurunan angka pelanggaran HAM (%) Tingkat penyelesaian kasus pelanggaran hukum dan HAM 1) Angka kriminalitas (%) 2) Peningkatan pelayanan penanggulangan bencana (%) 1) Tingkat implementasi kebijakan Pam Swakarsa (%) 2) Tingkat efektifitas peran RT dan RW dalam penciptaan ketertiban dan ketenteraman masyarakat (%)

90

76,75

85,28

100

99,76

99,76

90

99

110,84

5 90

5 90

100 100

10. M eningkatnya partisipasi masyarakat dalam penciptaan suasana yang tentram dan tertib

90

90

100

90

90

100

Dari tabel tersebut diatas dapat dikatakan bahwa sasaran meningkatnya kualitas dan akuntabilitas manajemen pemerintahan daerah belum menunjukkan hasil yang memuaskan hal ini disebabkan belum seluruh SKPD menerapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja yang baik. Demikian pula belum seluruhnya SKPD dilakukan Analisis Jabatan dan masih minimnya SKPD yang memiliki jaringan komputer berbasis LAN. Dari total SKPD yang ada baru sekitar 75 % yang sistem AKIPnya baik, 25 % dilakukan anjab dan 10 % yang memiliki jaringan komputer berbasis LAN. Demikian pula dengan pencapaian indikator selanjutnya dari tabel diatas pencapaiannya belum memuaskan walaupun ada pencapaiannya 100, 84 %. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Probolinggo harus lebih serius dan selektif dalam pemilihan kebijakan yang mendukung pencapaian indikator sasaran yang ditetapkan.

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

25

PEN UTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Probolinggo Tahun 2010 disusun berdasarkan Peraturan M enteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akunatabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Hasil yang diperoleh dari pengukuran Sasaran Kinerja Tahun 2010 dapat disimpulkan tercapai cukup baik, walaupun demikian dengan mencermati hasil evaluasi yang telah dilaksanakan selama tahun 2010 ternyata masih banyak kendala yang memerlukan upaya dan komitmen bersama untuk terus menerus lebih meningkatkan kinerja agar penetapan kinerja yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik terlebih lagi manfaat dan dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Oleh karena itu penyempurnaan strategi di masa yang akan datang perlu dilaksanakan terutama dalam penyusunan dokumen perencanaan daerah harus mengacu perkembangan lingkungan yang terjadi serta memperhatikan aspirasi masyarakat. Dengan demikian maka perencanaan jangka menengah dan jangka pendek daerah yang disusun mampu mewadahi setiap aspirasi seluruh masyarakat. Dengan menyempurnakan mekanisme perencanaan berbasis partisipasi masyarakat diharapkan Rencana Kinerja Tahunan melalui berbagai program dan kegiatan benar benar dapat menyentuh kebutuhan masyarakat, sehingga sasaran yang diharapkan dapat tercapai semaksimal mungkin. Dengan disusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Probolinggo Tahun 2010 ini, dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pedoman pelaksanaan program kegiatan yang akan dilaksanakan tahun berikutnya. Disadari bahwa dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan masukan demi perbaikan penyusunan di tahun mendatang sangat kami harapkan. Probolinggo, M aret 2011

WALIKOTA PROBOLINGGO

HM . BUCHORI, SH, M .Si

_______________________________________________________________________________ LAKIP KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010

26

You might also like