You are on page 1of 3

BAB I PENDAHULUAN I.1.

LATAR BELAKANG

Angkutan penyeberangan adalah salah satu bentuk sistem transportasi yang diperlukan untuk menjangkau daerah-daerah yang dibatasi oleh sungai, laut, selat, maupun teluk. Disadari bersama, bahwa laut sebagai salah satu prasarana perhubungan yang mempunyai peranan penting terutama mewujudkan perkembangan antar daerah yang seimbang dan pemerataan hasil pembangunan. perkembangan tersebut membawa dampak arus urbanisasi yang mengakibatkan peningkatan jumlah penduduk yang memiliki kendaraan dan sangat berpengaruh terhadap penyediaan lahan pemukiman dan transportasi. Pertumbuhan penduduk pada suatu daerah yang sangat pesat seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi sehingga kebutuhan untuk melakukan pergerakan menjadi semakin meningkat. Dengan demikian, kegiatan angkutan penyeberangan bukanlah merupakan kegiatan yang berdiri sendiri, tapi berkaitan erat dengan aspek-aspek ekonomi dan sosial yang berada dalam jangkauan pelayanan angkutan penyeberangan tersebut. Dengan meningkatnya kegiatan aktivitas di dermaga, hal tersebut tidak mungkin dihambat sementara prasarana transportasi yang ada sangat terbatas sehingga menimbulkan permasalahan transportasi khususnya pada daerah wilayah seperti di dermaga Kapuas Siantan ( sebaliknya Siantan Kapuas ). Jadi, pembangunan dermaga penyeberangan kapal ferry Nipah Kuning sangat diperlukan untuk melayani angkutan penyeberangan lintasan Nipah Kuning-Batu Layang sehingga dapat mengurangi kemacetan pada jembatan penyeberangan serta jalur-jalur pendukungnya. Dengan adanya angkutan ini diharapkan dapat dipenuhi kebutuhan transportasi antar daerah yang

menunjang pembangunan/ perkembangan wilayah yang bersangkutan. Perkembangan suatu daerah sangat bergantung kepada bagaimana hubungan antara daerah tersebut dengan daerah atau tempat lain.

I.2. PERMASALAHAN Pilihan untuk membangun dermaga penyeberangan yakni di daerah Nipah Kuning. Tetapi hal ini menjadi permasalahan dari berbagai bidang. Pada bidang transportasi permasalahan yang perlu diperhatikan adalah agar setelah pembangunan dermaga penyeberangan yang baru ini akan sangat bermanfaat dan tidak disia-siakan pembangunannya. Adapun permasalahan yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi dermaga penyeberangan adalah sebagai berikut : 1. Jembatan Kapuas tingkat kemacetannya akan bertambah parah dimasa mendatang, walaupun kini telah di bangun jembatan Kapuas II, dan hanya ada sebuah dermaga penyeberangan. 2. Pada lokasi dermaga penyeberangan Kapuas saat ini tingkat kepadatannya sudah sangat tinggi. 3. Perlu pemikiran tentang dermaga penyeberangan Kapuas yang baru yang dapat membantu kelancaran dan transportasi di masa mendatang. 4. Pentingnya pembangunan dermaga penyeberangan di Nipah Kuning dengan dilihat dari estimasi jumlah penumpang yang akan menggunakan moda transportasi. 5. Analisa Ekonomi BCR (Benefit Cost Ratio) NPV (Net Present Value)

I.3. MAKSUD DAN TUJUAN Adapun maksud dari dilakukan penelitian ini untuk mengkaji estimasi jumlah penumpang yang akan menggunakan ferry penyeberangan di Nipah Kuning, serta menilai sarana & prasarana yang telah ada apakah dapat mendukung dermaga penyeberangan baru pada lokasi yang telah ditentukan. I.4. PEMBATASAN MASALAH Adapun batasan-batasan yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Saat ini penulis hanya meninjau rencana pembangunan dermaga penyeberangan yang berlokasi di daerah Nipah Kuning apakah dapat dianggap layak dengan mengestimasi jumlah penumpang yang akan menggunakan ferry penyeberangan di Nipah Kuning. 2. Lokasi dermaga berdasarkan rencana Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat. 3. Tidak merencanakan struktur dermaga.

You might also like