You are on page 1of 112

IND.VII.2.5.10 s.d. IND.VII.2.8.

18

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester

: : :

Bahasa Indonesia VII 2 (Dua)

KEGIATAN SISWA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

KATA PENGANTAR Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di SMP Terbuka, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah penyempurnaan modul sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Oleh karena itu Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama berupaya melakukan penyempurnaan modul SMP Terbuka agar sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat memenuhi kebutuhan siswa. Seiring dengan dinamika penyempurnaan tersebut, telah ditetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Kedua peraturan tersebut merupakan pedoman dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Modul sebagai sumber belajar utama dalam proses pembelajaran bagi siswa SMP Terbuka ini telah disusun sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pembahasannya modul ini telah mencakup seluruh Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mencapai standar kompetensi lulusan minimal tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dengan disempurnakannya modul SMP Terbuka ini diharapkan siswa memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Modul ini dapat juga digunakan sebagai sumber belajar bagi siswa SMP atau yang sederajat selain siswa SMP Terbuka. Mengingat Kurikulum yang digunakan dalam penulisan modul ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), diharapkan masukan dan saran dari lapangan untuk penyempurnaan baik isi maupun perwajahan modul ini di masa yang akan datang. Dalam Pelaksanaannya Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan sekolah dapat melakukan penambahan dan pengembangan sesuai dengan kondisi masing-masing daerah. Semoga modul ini dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga mutu pendidikan SMP Terbuka mengalami peningkatan sesuai dengan tuntutan jaman. Jakarta, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Juli 2011

Didik Suhardi, Ph. D. NIP. 19631203 198303 1 004

DAFTAR ISI

Halaman Kata Pengantar Daftar Isi Petunjuk Belajar IND.VII.2.5.10 IND.VII.2.5.11 IND.VII.2.5.12 IND.VII.2.6.13 IND.VII.2.6.14 IND.VII.2.7.15 IND.VII.2.7.16 IND.VII.2.8.17 IND.VII.2.8.18 Kepustakaan ................................................................................................ ................................................................................................ ................................................................................................ Wawancara dengan Pemusik ................................................... Tokoh Idola ............................................................................. Percakapan Melalui Telepon ................................................... Polusi ...................................................................................... Teks Wawancara ..................................................................... Mengungkapkan Isi Puisi ........................................................ Tokoh dan Latar ...................................................................... Puisi Keindahan Alam ............................................................. Menulis Kreatif Puisi .............................................................. ................................................................................................ iii v vii 1 15 25 37 49 63 73 93 107 121

PETUNJUK BELAJAR

Buku ini memuat 9 (sembilan) modul untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII Semester 2. Modul ini harus Kamu pelajari dan selesaikan dalam jangka waktu satu semester, baik melalui kegiatan belajar di TKB (Tempat Kegiatan Belajar) maupun belajar di luar TKB. Dalam mempelajari modul ini supaya diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Belajar dengan modul keberhasilannya tergantung dari kedisiplinan dan ketekunan Kamu dalam memahami dan mematuhi langkah-langkah belajarnya. 2. Belajar dengan modul dapat dilakukan secara mandiri atau kelompok, baik di TKB atau di luar TKB. 3. Langkah-langkah yang perlu Kamu ikuti secara berurutan dalam mempelajari modul ini adalah sebagai berikut : a. Usahakan Kamu (bila memungkinkan) memiliki buku paket Bahasa Indonesia Kelas VII sebagai bahan pengayaan atau pendalaman materi, karena dalam modul ini diutamakan pada materi esensial/materi pokok/materi utama. b. Baca dan pahami benar-benar tujuan yang terdapat pada modul ini. Perhatikan materi pokoknya dan uraian materinya. c. Bila dalam mempelajari materi tersebut mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-teman yang lain. Dan bila inipun belum terpecahkan sebaiknya Kamu tanyakan pada Guru Pamong di TKB atau tulis dalam format kesulitan dan tunjukkan pada Guru bina pada waktu tatap muka. d. Setelah Kamu merasa memahami materi pelajaran tersebut, kerjakan tugas-tugas yang tercantum dalam modul ini, dalam lembar jawaban yang terpisah atau pada buku tulis Kamu. e. Periksalah hasil penyelesaian tugas tersebut melalui kunci yang tersedia. Dan bila ada jawaban yang belum betul, pelajari sekali lagi materi yang bersangkutan. Bila semua kegiatan dalam satu modul sudah dapat diselesaikan dengan baik Kamu berhak mengikuti tes akhir modul yang diselenggarakan oleh Guru Bina atau Guru Pamong. f. Bila dalam tes akhir modul Kamu dapat mencapai nilai 6,5 Kamu dapat mempelajari modul berikutnya. 4. Urutan kegiatan di atas harus ditaati, agar Kamu lebih berhasil mempelajari modul ini.

Selamat Belajar !

vii

IND.VII.2.5.10

MODUL SMP TERBUKA


Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu : : : : Bahasa Indonesia VII 2 (Dua) 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA
IND.VII.2.M.01 Wawancara dengan Pemusik WAWANCARA DENGAN PEMUSIK

Penulis Pengkaji Materi

: :

Dra. Edy Warsih Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

A. PENDAHULUAN Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul-modul terdahulu tanpa mengalami kesulitan. Acungan jempol patut disampaikan kepadamu. Kali ini, Kamu akan melakukan pembelajaran tentang wawancara. Standar kompetensi yang dituntut adalah agar Kamu mampu memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara. Modul ini terbagi dalam dua kegiatan pembelajaran. Waktu untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit. Gunakan waktu sebaik-baiknya agar hasil yang akan Kamu peroleh benar-benar maksimal. Apabila Kamu mendapat kesulitan dalam memahami modul ini, Kamu dapat berdiskusi dengan teman-teman. Kamu bisa juga menanyakan kepada kakakmu di rumah atau berdiskusi dengan guru pamong di TKB (Tempat Kegiatan Belajar). Selamat belajar dan semoga sukses!

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Simpulan Pikiran, Pendapat, dan Gagasan dalam Wawancara 1. Standar Kompetensi Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara. 2. Kompetensi Dasar Menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan seorang tokoh/narasumber yang disampaikan dalam wawancara. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu mendata pikiran, pendapat, dan gagasan yang dikemukakan narasumber. 2. Mampu menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan narasumber. 3. Mampu menuliskan informasi yang diperoleh dari wawancara yang didengarkan ke dalam beberapa kalimat. 4. Materi Pokok Penyimpulan Pikiran, Pendapat, dan Gagasan dalam Wawancara. 5. Uraian Materi Pernahkah Kamu mendengarkan sebuah wawancara baik di televisi, radio, maupun secara langsung? Wawancara disebut juga interview. Wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data atau informasi dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber atau informan. Narasumber bisa seorang pakar atau seseorang yang mempunyai kewenangan dalam suatu bidang tertentu atau bisa pula seorang tokoh masyarakat. Nah, dalam pembelajaran ini, Kamu diharapkan menyimak baik-baik wawancara yang diperdengarkan. Dalam menyimak hasil wawancara, agar informasi yang diterima tidak menyimpang dari isi wawancara maka si pendengar harus mengetahui pokok-pokok atau informasi yang diungkapkan. Melalui kegiatan ini Kamu akan berlatih: 1. Mendata pikiran, pendapat, dan gagasan yang dikemukakan narasumber. 2. Menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan yang dikemukakan narasumber. 3. Menuliskan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara yang didengar ke dalam beberapa kalimat. Simaklah baik-baik petikan wawancara Dahono Fitrianto dan Ilham Khoiri dengan Grup Band Radja yang diambil dari Harian Kompas tanggal 7 Januari 2007, yang telah disarikan.

Radja dan Sukses Pop Komersil Radja adalah fenomena. Berawal dengan terseok-seok dan diremehkan orang lain, kini Radja telah menjadi band papan atas. Tak bisa dibantah, band yang dibentuk di Jakarta, 17 Maret 2001 itu adalah grup terpopuler saat ini. Konsernya selalu dipadati ribuan orang, tak peduli itu digelar di Senayan atau di Papua. Bagi para personel Radja, yakni Ian Kasela (vokal), Moldy (gitar), Indra (bass), dan Seno (drum), sukses itu datang begitu tiba-tiba. Dua tahun lalu mereka masih ke sanake mari naik angkot. Kini rumah mereka berada di kompleks perumahan mewah di kawasan Cibubur dan mobil-mobil terbaru menjadi tunggangan harian mereka. Bagaimana rasanya sukses? : Yang pasti senang. Kita syukuri apa yang kita dapat. Sudah lebih dan yang kita harapkan. Meski ukuran sukses itu sendiri relatif. Indra : Yang paling menyenangkan, karya Radja sudah di dengar dan diterima masyarakat. Itu luar biasa. Ian : Saat kita manggung, 10.000 manusia berteriak histeris, menyanyikan lagu Radja. Itu nikmatnya minta ampun. Rasanya merinding. Melihat semua orang tangannya ke atas, loncat, bernyanyi. Wah! Menyangka enggak bakal sukses seperti sekarang? Ian : Kami selama ini hanya berharap, berdoa, dan berusaha. Ternyata doa dikabulkan Tuhan dan usaha kita berhasil. Kita tak menyangka. Mimpi telah jadi nyata. Moldy : Kami memang berawal dari mimpi. Mimpi itu doa, semangat, dan keyakinan. Apa yang membuat Radja sukses? Ian : Ikhlas dan tulus. Keseriusan seluruh personel Kami berempat hidup matinya di situ. Kami akui, kehidupan kami kini bagaikan bumi dan langit dibandingkan dua tahun lalu. Perubahan kehidupan kami bagaikan membalikkan telapak tangan. Sangat berbeda dan terjadi dalam waktu singkat. Ian

Bagaimana cerita jaman susah dulu? Indra : Manggung enggak ditonton, enggak dilirik, itu sering. Ian : Mei 2004, kami konser di GOR Padjajaran, Bogor, yang kapasitasnya 5.000 orang, tetapi yang nonton paling banyak 100 orang. Waktu kita main, ada yang ngobrol sendiri, bahkan ada yang main bola. Miris rasanya Tetapi, kami tetap berusaha profesional, 10 lagu tetap dimainkan sampai selesai. Seno : Sedih banget! Ibarat makan kerupuk tapi melempem dan gak asin. Hambar. Apes. Tapi, tetap dimakan juga. Habis itu trauma manggung. Indra : Alhamdulillah, manggung selanjutnya di Banjarmasin (Banjarmasin adalah kota kelahiran Moldy dan Ian), Agustus 2004, ternyata penuh. Jadi traumanya tidak berlanjut, he-he-he.

Seno : Kita juga pernah ngisi opening konser Pas Band di Tangerang dan disuruh turun sama penonton. Proses menuju sukses Radja sama sekali tak seperti membalikkan telapak tangan. Perjuangan berat dan kerja keras tak kenal lelah selama sepuluh tahun diawali dengan kepindahan Moldy dari Banjarmasin ke Jakarta. Waktu itu Moldy mengikuti festival band nasional di Bandung dan terpilih sebagai pemain gitar terbaik. Pindah ke Jakarta kapan? Moldy : Tahun 1994, saya ikut festival band di Bandung. Di sanalah saya mulai berkenalan dengan banyak orang musik. Setelah itu ditawari rekaman jadi additional player, tetapi belum dibayar. Yang penting berpengalaman masuk rekaman dulu. Ian : Sebulan setelah Moldy ke Jakarta aku menyusul sambil bawa beberapa lagu yang kami ciptakan untuk rekaman album solo. Berangkat naik kapal sampai Surabaya, terus disambung naik KA kelas ekonomi. Sampai di Jakarta duit tinggal Rp 100.000. Kapan Radja terbentuk? Ian : Radja terbentuk di Jakarta 17 Maret tahun 2001. Jadi Radja itu bukan band Kalimantan, tetapi band Jakarta. Kami waktu itu masih memainkan musik sweet rock, seperti Bon Jovi dan Guns N Roses. Album pertama gagal karena kesalahan manajemen. Pada album kedua formasi berubah dengan bergabungnya Seno dan Indra.

Kenapa pakai nama Radja? Ian : Biar jadi penyemangat. Biar menjadi band yang merajai dunia musik. Album kedua, Manusia Biasa, dirilis akhir 2003 di bawah label rekaman Malta Records. Dari album itu, bermunculan hits Radja, seperti Jujur, Manusia Biasa, dan Cinderella. Yang di luar dugaan, ternyata disukai orang.

Bagaimana menjaga Radja agar tidak pecah seperti band-band lain? Moldy : Band-band lain bubar karena para personelnya tidak fokus. Para pemainnya mencabang-cabang, enggak cuma ngurusin musik. Indra : Alhamdulillah, semua personel Radja berpikir, kami besar bersama-sama. Harus diakui ada motor dalam band seperti Moldy dan Ian, tetapi mereka enggak jadi diktator yang ingin menang sendiri. Ian : Hal paling sensitif itu soal duit. Yang harus dijaga itu. Masa perjuangan jaman dulu, yang sulit, mengingatkan kami untuk tetap bareng-bareng menjaga kekompakan. Seperti apa Radja 10 tahun lagi? Moldy : Kami ingin menjadi band legendaris. Kami akan terus menciptakan musik sehingga semua bergantung ke sini dan solid. Mimpi terbesar saya, suatu saat bisa bekerja sama dengan Brian May dari Queen untuk memainkan Too Much Love Will Kill You dalam album Radja. Queen kan artinya ratu, jadi Radja bisa bersanding dengan ratu.

Baru saja Kamu menyimak hasil wawancara yang telah diperagakan oleh temanmu. Bagaimana cara mendata pikiran, pendapat, dan gagasan yang dikemukakan narasumber? Yang harus Kamu lakukan adalah menggali informasi penting dari narasumber. Informasi penting itu dapat diambil dari segi sikap atau pemikiran narasumber. Sekarang Kamu coba mendata pikiran, pendapat, dan gagasan narasumber pada wawancara Radja dan Sukses Pop Komersil tersebut. Perhatikan hal-hal yang berkaitan dengan wawancara sebagai berikut: Radja bersyukur karena karyanya telah diterima oleh masyarakat. Mengapa Radja mengungkapkan itu? Tahukah Kamu? Hal itu diungkapkan oleh Radja karena selama sepuluh tahun perjalanannya terseok-seok, setiap konser kesana-kemari penontonnya sedikit, tidak mendapat sambutan. Tetapi Radja tetap berusaha profesional. Dengan contoh tersebut, saya yakin Kamu telah memahami cara mendata pikiran, pendapat, dan gagasan hasil wawancara dengan narasumber. Setelah Kamu menemukan data-data tersebut, diharapkan Kamu dapat menyimpulkannya. Perhatikan contoh berikut: Perjuangan Radja tidak sia-sia, karena sekarang telah sukses. Setiap konser selalu mendapat sambutan yang meriah dari penonton atau masyarakat. Agar informasi tersebut lebih jelas lagi, sebaiknya simpulan ditulis kembali ke dalam beberapa kalimat, misalnya sebagai berikut: Selama sepuluh tahun kariernya Radja terseok-seok, diremehkan orang lain. Setiap konsernya tidak mendapat sambutan dari penonton. Namun Radja tetap tampil profesional. Berkat perjuangannya, kini Radja telah sukses. Dari contoh yang telah diuraikan, apakah Kamu sudah jelas? Bila belum, bacalah sekali lagi kemudian diskusikan dengan teman-temanmu. Bila mengalami kesulitan, tanyakan pada Guru Pamongmu. Kalau sudah paham, lanjutkan kegiatan dengan mengerjakan tugas. Jangan lupa untuk membaca kosakata dan rangkuman agar lebih menambah pemahamanmu dan akan memudahkanmu untuk mengerjakan tugas. Kosakata fenomena populer personel sukses konser profesional trauma festival additional player universal sweet rock hits fokus : : : : : : : : : : : : : hal yang dapat disaksikan dengan pancaindera. dikenal dan disukai orang banyak. anggota, pegawai, anak buah berhasil, beruntung. pertunjukan musik di depan umum. bersangkutan dengan profesi. luka berat, tidak ingin lagi. penyelenggaraan acara secara langsung di tempat terbuka pemain tambahan, pemain pelengkap. bersifat umum. aliran musik Rock yang tidak terlalu keras iramanya. mencapai puncak, mengenai terpusat. 7

diktator opening dirilis sensitif legendaris solid Too Much Love Will Kill You relatif histeris Rangkuman

: : : : : : : : :

bersangkutan dengan kekuasaan, mutlak, harus dituruti. pembukaan. diluncurkan, dikeluarkan. peka. terkenal sepanjang masa. kuat, kokoh, tidak terpecah-belah. (judul lagu) Terlalu Banyak Cinta Akan Membunuhmu. tidak mutlak gangguan pada gerak-gerik jiwa dan rasa dengan gejala luapan emosi yang sering tidak terkendali.

1. Wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data atau informasi dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber atau informan. 2. Narasumber bisa seorang pakar, seorang yang mempunyai kewenangan dalam suatu bidang tertentu, atau dapat pula seorang tokoh masyarakat. 6. Tugas 1 1. Datalah kembali pikiran, pendapat, dan gagasan setiap personil Radja dalam wawancara Radja dan Sukses Pop Komersil 2. Simpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan narasumber. 3. Tuliskan kembali informasi yang terdapat dalam wawancara Radja dan Sukses Pop Komersil

Kegiatan 2: Hal-hal Penting dalam Wawancara 1. Standar Kompetensi Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara. 2. Kompetensi Dasar Menulis dengan singkat hal-hal penting yang dikemukakan narasumber dalam wawancara. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu mendata hal-hal penting dari narasumber yang diwawancara. 2. Mampu menuliskan hal-hal penting dari suatu wawancara dengan bahasa yang komunikatif. 4. Materi Pokok Penulisan Hal-hal Penting/Isi Wawancara. 5. Uraian Materi Pada kegiatan pertama, Kamu telah dapat menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan dalam wawancara. Sekarang dalam kegiatan kedua ini Kamu akan mempelajari penulisan singkat hal-hal penting yang dikemukakan narasumber dalam wawancara. Sebelum itu, alangkah baiknya Kamu membaca kembali teks wawancara Radja dan Sukses Pop Komersil 8

Wawancara Radja adalah fenomena. Berawal dengan terseok-seok dan diremehkan orang lain, kini Radja telah menjadi band papan atas. Tak bisa dibantah, band yang dibentuk di Jakarta, 17 Maret 2001 itu adalah grup terpopuler saat ini. Konsernya selalu dipadati ribuan orang, tak peduli itu digelar di Senayan atau di Papua. Bagi para personel Radja, yakni Ian Kasela (vokal), Moldy (gitar), Indra (bass), dan Seno (drum), sukses itu datang begitu tiba-tiba. Dua tahun lalu mereka masih ke sana-ke mari naik angkot. Kini rumah mereka berada di kompleks perumahan mewah di kawasan Cibubur dan mobil-mobil terbaru menjadi tunggangan harian mereka. Bagaimana rasanya sukses?

Hal-hal Penting Radja menjadi band papan atas. Band Radja dibentuk di Jakarta, 17 Maret 2001. Personel Radja adalah Moldy, Ian, Seno, Indra

Ian: Yang pasti senang. Kita syukuri apa yang Mensyukuri kesuksesannya. kita dapat. Sudah lebih dan yang kita Radja sudah diterima masyarakat harapkan. Meski ukuran sukses itu sendiri relatif. Indra: Yang paling menyenangkan, karya Radja sudah di dengar dan diterima masyarakat. Itu luar biasa. Ian: Saat kita manggung, 10.000 manusia berteriak histeris, menyanyikan lagu Radja. Itu nikmatnya minta ampun. Rasanya merinding. Melihat semua orang tangannya ke atas, loncat, bernyanyi. Wah! Dari contoh tersebut, jelaslah bahwa setiap pertanyaan yang disampaikan dijawab oleh narasumber, dalam hal ini adalah Radja. Di dalam jawaban narasumber terdapat halhal penting. Untuk mengembangkan keterampilanmu, cobalah lanjutkan kegiatanmu untuk menuliskan hal-hal penting yang terdapat pada wawancara Radja dan Sukses Pop Komersil Kerjakan di buku latihanmu! No. 1 Wawancara Menyangka enggak bakal sukses seperti sekarang? Ian: Kami selama ini hanya berharap, berdoa, dan berusaha. Ternyata doa 9 Hal-hal Penting

dikabulkan Tuhan dan usaha kita berhasil. Kita tak menyangka. Mimpi telah jadi nyata. Moldy: Kami memang berawal dari mimpi. Mimpi itu doa, Semangat, dan keyakinan. Apa yang membuat Radja sukses? Ian: Ikhlas dan tulus. Keseriusan seluruh personel Kami berempat hidup matinya di situ. Kami akui, kehidupan kami kini bagaikan bumi dan langit dibandingkan dua tahun lalu. Ibaratnya perubahan kehidupan kami bagaikan membalikkan telapak tangan. Sangat berbeda dan terjadi dalam waktu singkat. Bagaimana cerita jaman susah dulu? Indra: Manggung enggak ditonton, enggak dilirik, itu sering. Ian: Mei 2004, kami konser di GOR Padjajaran, Bogor, yang kapasitasnya 5.000 orang, tetapi yang nonton paling banyak 100 orang. Waktu kita main, ada yang ngobrol sendiri, bahkan ada yang main bola. Miris rasanya, tetapi kami tetap berusaha profesional, 10 lagu tetap kami mainkan sampai selesai. Seno: Sedih banget! Ibarat makan kerupuk tapi melempem dan gak asin. Hambar. Apes. Tapi, tetap dimakan juga. Habis itu trauma manggung. Indra: Alhamdulillah, manggung selanjutnya di Banjarmasin (Banjarmasin adalah kota kelahiran Moldy dan Ian), Agustus 2004, ternyata penuh. Jadi traumanya tidak berlanjut, he-he-he. Seno: Kita juga pernah ngisi opening konser Pas Band di Tangerang dan disuruh turun sama penonton. Namun, proses menuju sukses Radja sama sekali tak seperti membalikkan telapak tangan. Perjuangan berat dan kerja keras tak kenal lelah selama sepuluh tahun diawali dengan kepindahan Moldy dari Banjarmasin ke Jakarta. Waktu itu Moldy mengikuti festival band nasional di Bandung dan terpilih sebagai pemain gitar terbaik. 10

Pindah ke Jakarta kapan? Moldy: Tahun 1994, saya ikut festival band di Bandung. Di sanalah saya mulai berkenalan dengan banyak orang musik. Setelah itu ditawari rekaman jadi additional player, tetapi belum dibayar. Yang penting berpengalaman masuk rekaman dulu. Ian: Sebulan setelah Moldy ke Jakarta aku menyusul sambil bawa beberapa lagu yang kami ciptakan untuk rekaman album solo. Berangkat naik kapal sampai Surabaya, terus disambung naik KA kelas ekonomi. Sampai di Jakarta duit tinggal Rp 100.000.

Bagaimana hasil pekerjaanmu? Nah, cocokkanlah hasil jawabanmu dengan jawaban di bawah ini. No. 1 2 3 Hal-hal Penting Dengan berharap, berdoa, dan berusaha. Ternyata berhasil Dengan ikhlas dan tulus Radja mencapai sukses Ketika jaman susah: Konser penontonnya sedikit Saat tampil di panggung disuruh turun oleh penonton Proses menuju sukses memerlukan perjuangan berat dan kerja keras. Tahun 1994 ikut festival band di Bandung Ditawari rekaman jadi additional player

Apabila jawabanmu berbeda tidak perlu kecewa. Yang paling penting ialah jangan pernah bosan untuk terus belajar dan berlatih agar Kamu semakin mahir. Jangan lupa, bacalah rangkuman berikut! Rangkuman 1. Yang harus diperhatikan dalam menentukan hal-hal penting yaitu dengan menentukan terlebih dahulu pokok-pokok persoalan yang diungkapkan oleh narasumber. 6. Tugas 2 Lanjutkanlah menuliskan hal-hal penting yang terdapat dalam wawancara Radja dan Sukses Pop Komersil No Wawancara Band Jakarta Baru pada 2001 Radja didirikan dengan personel awal Ian, Moldy, Shuma (bass), dan Adit (drum). Album pertama mereka, Lepas 11 Hal-hal Penting

Masa Lalu, dirilis di bawah label Universal Music Indonesia. Kapan Radja terbentuk? Ian: Radja terbentuk di Jakarta 17 Maret tahun 2001. Jadi Radja itu bukan band Kalimantan, tetapi band Jakarta. Kami waktu itu masih memainkan musik sweet rock, seperti Bon Jovi dan Guns N Roses. Album pertama gagal karena kesalahan manajemen. Pada al bum kedua formasi berubah dengan bergabungnya Seno dan Indra. Kenapa pakai nama Radja? Ian: Biar jadi penyemangat. Biar menjadi band yang merajai dunia musik. Album kedua, Manusia Biasa, dirilis akhir 2003 di bawah label rekaman Malta Records. Dari album itu, bermunculan hits Radja, seperti Jujur, Manusia Biasa, dan Cinderella, yang di luar dugaan, ternyata disukai orang. Bagaimana menjaga Radja agar tidak pecah seperti band-band lain? Moldy: Band-band lain bubar karena para personelnya tidak fokus. Para pemainnya mencabang-cabang, enggak cuma ngurusin musik. Indra: Alhamdulillah, semua personel Radja berpikir, kami besar bersama-sama. Harus diakui ada motor dalam band, seperti Moldy dan Ian, tetapi mereka enggak jadi diktator yang ingin menang sendiri. Ian: Hal paling sensitif itu soal duit. Yang harus dijaga itu. Masa perjuangan jaman dulu, yang sulit, mengingatkan kami untuk tetap bareng-bareng, menjaga kekompakan. Seperti apa Radja 10 tahun lagi? Moldy: Kami ingin menjadi band legendaris. Kami akan terus menciptakan musik sehingga semua bergantung ke sini dan solid. Mimpi terbesar saya, suatu saat bisa bekerja sama dengan Brian May dari Queen untuk memainkan Too Much Love Will Kill You dalam album Radja. Queen kan artinya ratu, jadi Radja bisa bersanding dengan ratu.

12

C. PENUTUP Selamat atas keseriusanmu dalam membaca dan memahami modul ini. Dua kompetensi penting telah Kamu peroleh, yaitu: menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan seorang tokoh/narasumber yang disampaikan dalam wawancara, menulis hal-hal penting yang dikemukakan narasumber dalam wawancara. Apakah rangkuman dan tugas akhir kegiatan selalu Kamu baca dan Kamu kerjakan dengan baik? Jika tugas-tugas dalam modul ini telah Kamu selesaikan berarti Kamu telah mencapai kompetensi yang diharapkan. Jika masih menemukan kesulitan dalam mempelajari materi dalam modul ini, jangan segan-segan mintalah bantuan Guru Pamongmu. Sekarang mintalah kepada Guru Pamongmu tes akhir modul dan kerjakan dengan baik. Tes akhir modul disediakan waktu 1 x 40 menit. Dengan terus tekun belajar, niscaya keberhasilan mudah Kamu raih.

13

D. KUNCI TUGAS Alternatif jawaban Tugas 1 1. Mendata pikiran, pendapat, dan gagasan wawancara Radja dan Sukses Pop Komersil 1) Radja dibentuk di Jakarta, 17 Maret 2001 2) Personel Radja adalah Moldy, Ian, Seno, dan Indra. 3) Radja bersyukur karena karyanya telah diterima oleh masyarakat. 4) Radja sukses berkat perjuangan dan kerja keras personelnya dan tidak mengenal lelah selama sepuluh tahun. 5) Menggunakan nama Radja dengan tujuan menjadi penyemangat dan dengan harapan dapat merajai dunia musik. 6) Radja tetap menjaga grup band nya supaya tidak bubar dengan cara tetap harus kompak di segala hal, terutama soal uang. 7) Harapan Radja sepuluh tahun ke depan adalah menjadi band legendaris. 2. Simpulan dari wawancara Radja dan Sukses Pop Komersil Radja dibentuk di Jakarta, 17 Maret 2001 dengan jumlah personelnya ada 4 yaitu Moldy, Ian, Seno, dan Indra. Radja yang dulu diremehkan oleh orang lain kini karyanya telah diterima oleh masyarakat banyak. Hal ini tidak lepas dari perjuangan dan kerja keras yang tidak mengenal lelah selama sepuluh tahun. Kini Radja telah menjadi band papan atas. 3. Menuliskan kembali informasi yang terdapat dalam wawancara Radja dan Sukses Pop Komersil Grup band Radja dibentuk di Jakarta, 17 Maret 2001. personel Radja yakni Moldy (gitar), Ian Kasela (vokal), Indra (bass), dan Seno (drum). Mereka tinggal di kompleks perumahan mewah di kawasan Cibubur. Dulu grup band ini diremehkan orang, kini Radja telah menjadi band papan atas. Keberhasilan ini berkat kesabaran, ketekunan dan kerja keras selama sepuluh tahun. Album pertama dirilis pada tahun 2001 yaitu berjudul Lepas Masa Lalu, sedangkan album kedua dirilis tahun 2003 yaitu album dengan judul Manusia Biasa. Sepuluh tahun ke depan Radja berharap dapat menjadi band legendaris. Tugas 2 No 1 2 3 4 Hal-hal Penting Radja berdiri tahun 2001 Kegagalan album pertama dikarenakan kesalahan manajemen Bergabungnya Seno dan Indra pada album kedua Menggunakan nama Radja sebagai penyemangat Bermunculan hits Radja pada tahun 2003 Harus fokus supaya tidak bubar Tidak ada yang merasa menang sendiri Ingin menjadi band legendaris Bercita-cita bekerja sama dengan anggota band Queen yaitu Brian May

14

IND.VII.2.5.11

MODUL SMP TERBUKA


Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu : : : : Bahasa Indonesia VII 2 (Dua) 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA
IND.VII.2.M.02 Tokoh Idola TOKOH IDOLA

Penulis Pengkaji Materi

: :

Drs. Santiyo Dra. Edy Warsih Prof. Dr. Ahmad HP., M.Pd. Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


15

A. PENDAHULUAN Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul yang lalu. Kali ini kamu akan mempelajari modul dengan judul Tokoh Idola. Tujuan yang ingin dicapai dalam modul ini ada dua yaitu menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas tokoh, menentukan keunggulan tokoh, dan mengungkapkan halhal teladan dari tokoh dalam biografi. Jika kegiatan beserta tugas-tugas telah kamu selesaikan dengan baik, segeralah kamu minta teks akhir modul kepada guru pamongmu. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini 4 x 40 menit termasuk teks akhir modul. Mengingat waktu yang disediakan terbatas, Kamu harus dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Bila ada kesulitan jangan segan-segan berdiskusi dengan temantemanmu, atau langsung menanyakan kepada guru pamongmu Selamat belajar, semoga sukses kamu raih.

17

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1: Penceritaan Tokoh Idola 1. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman melalui kegiatan menanggapi cerita dari telepon 2. Kompetensi Dasar Menceritakan Tokoh Idola dengan mengemukakan identitas dan keunggulan tokoh, serta alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas tokoh, keunggulan, dan alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai 4. Materi Pokok Cerita Tokoh 5. Uraian Materi Pada kegiatan ini kita akan menceritakan tokoh idola. Tokoh idola maksudnya tokoh atau seseorang (baik yang masih hidup maupun yang telah tiada). Idola maksudnya orang atau gambar, patung dan sebagainya yang menjadi pujaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1999:366). Tokoh idola yang dapat kita ceritakan bisa Nabi atau Rasul, Ilmuwan, Ulama, Pejabat, artis, atau orangtua kita. Kemudian bagaimana cara bercerita, dimulai dari bagaimana, dan apa sajakah yang akan diceritakan? Mari kita simak contoh cerita berikut! Ayahku bernama : W. S. Rendra, nama lengkap Willybrandus Surendra Brata. Ayahku lahir di Solo 7 November 1935. Beliau Penyair Indonesia terpandang masa kini. Ayahku mengumumkan sajak-sajaknya sejak tahun 1954 di majalah terkemuka di Jakarta dan majalah yang ada di Jogja. Kumpulan sajaknya yang pertama adalah Balada Orang-orang Tercinta tahun 1957. Keunggulan ayahku adalah tanggung jawab, tubuhnya, tinggi, ramah pada orang lain, sayang dengan Ibu maupun dengan adikadikku. Ayahku juga pintar menulis puisi dan membawakannya. Beliau juga mendirikan Padepokan Seni di Depok Jawa Barat.

18

Karya lainnya, buku Tentang Bermain Drama, (Kumpulan Sajak tahun 1961). Buku kumpulan puisi yang terkenal adalah Ia Sudah Bertualang (1963). Ayahku termasuk penyair angkatan 66. Karya terjemahan dari bahasa asing Im The Man, karya pengarang drama terkenal kelahiran Rumania Eugene Ionesco, berjudul Kereta Kencana. Oedypus Sang raja terjemahan cerita drama klasik dari Yunani Kuno. Karya lainnya, yang ditulis waktu di Amerika adalah Nyanyian Angsa, Khutbah, Blues untuk Bonnie. Mengapa aku mengidolakan ayahku? Aku berpendapat ayahku : 1. ganteng, gagah, dan masih tetap berkarya sampai saat ini 2. pandai berbahasa asing 3. disiplin tinggi, sayang dengan keluarga, bersahabat dengan siapapun 4. rajin sholat dan ibadah-ibadah lainnya Nah, kita juga dapat bercerita tentang ayah atau Ibu, bercerita tentang Proklamator RI, bercerita tentang pahlawan-pahlawan kita. Dari mana sumbernya? Ya, tentu harus banyak membaca sebelum bercerita. Hal-hal yang harus dipersiapkan adalah (1) bahan seperti identitas (nama, lahir di mana, kapan, Agama, profesi, dan identitas lain); (2) keunggulan atau kelebihan-kelebihan yang dimiliki dari yang lain dan sertakan alasanalasannya; dan (3) memilih kata yang menarik. Rangkuman 1. Menceritakan tokoh idola hendaknya 1. mengemukakan identitas 2. mengungkapkan keunggulan-keunggulan 3. mengungkapkan alasan kekaguman/mengapa diidolakan 4. memilih kata-kata yang menarik agar enak dan menyenangkan untuk didengarkan. 6. Tugas 1 Ceritakan salah satu tokoh idola tentang pahlawan atau seniman yang menjadi idolamu, sertakan alasan-alasannya Kegiatan 2 : Buku Biografi 1. Standar Kompetensi Memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif dan membaca memindai. 2. Kompetensi Dasar Mengungkapkan hal-hal yang dapat diteladani dari buku biografi yang dibaca secara intensif. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menyarikan riwayat hidup tokoh. 2. Mampu menyimpulkan keistimewaan tokoh. 3. Mampu mencatat hal-hal teladan dari tokoh dalam biografi. 4. Materi Pokok Pengungkapan Hal-hal Teladan dari Tokoh dalam Biografi.

19

5. Uraian Materi Pernahkah Kamu membaca biografi seseorang? Apakah biografi itu? Biografi adalah riwayat hidup, atau buku yang menguraikan riwayat hidup seorang tokoh. Wah, pasti membaca biografi itu mengasyikkan. Dengan membaca biografi, Kamu dapat mengetahui perjalanan hidup seorang tokoh, mulai dari lahir sampai dewasa, bahkan kadang-kadang sampai tokoh itu wafat. Di samping itu, Kamu juga dapat mengetahui sikap, pandangan hidup tokoh dan jumlah penghargaan yang pernah diraihnya, serta dapat menarik pelajaran dari apa yang telah diteladani tokoh. Bacalah cuplikan teks biografi berikut: Bapak Rohani Kemerdekaan India Mahatma Gandhi Mahatma Gandhi lahir 2 Oktober 1869 Masehi di India barat. Terlahir dengan nama Mohandas Karamchand Gandhi dari kasta Waisya. Pada usia 13 tahun, Gandhi menikah dengan Kasturbal yang seusia dengannya. Setelah lulus SMA Gandhi sekolah ilmu hukum di Inggris, dan empat tahun kemudian Gandhi lulus sebagai pengacara. Pada 12 Juni 1891 Gandhi kembali ke India sebagai pengacara di Bombay. Karena di Bombay kariernya kurang berkembang Gandhi pindah ke Afrika Selatan, tepatnya pada bulan Mei 1893. Dia sebagai pengacara dan memimpin orang India di Afrika melawan tekanan kulit putih. Gandhi berjuang menghapuskan perbedaan kasta dan menggugah bangsa India agar adil terhadap sesama. Kebiasaannya berhemat berkaitan erat dengan kepribadiannya. Dia sangat mempedulikan penderitaan beribu-ibu sesama. Bersamaan dengan itu kedua tangannya memimpin tiga miliar rakyat India memperoleh kemerdekaan. Tahun 1928 Gandhi menentang utusan dari Inggris dan menuntut kemerdekaan penuh India dalam waktu satu tahun. Dan pada akhirnya India mencapai kemerdekaannya pada 15 Agustus 1947. Gandhi meninggal dunia pada tanggal 30 Januari 1948 karena tertembak. Cinta kasih dalam dada Gandhi adalah kasih yang tak terbatas.
(Mahatma Gandhi- Kwok Yuen Min W)

setelah Kamu membaca teks biografi Bapak Rohani Kemerdekaan India, Mahatma Gandhi dengan cermat tentu Kamu menemukan keistimewaan yang dimilikinya, yaitu berkat perjuangannya India dapat memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tanggal 15 Agustus 1947. Selain keistimewaan yang pernah diraih oleh tokoh Gandhi, Kamu dapat mencatat halhal yang dapat diteladani darinya. Misalnya Mahatma Gandhi telah memimpin orang India di Afrika melawan tekanan kulit putih karena bangsa India merasa tertindas, 20

menghapuskan perbedaan kasta dan menggugah bangsa India agar adil terhadap sesama. Ada pula yang tidak kalah pentingnya, yaitu sifat Gandhi yang dapat dijadikan teladan bagi kita, yaitu kebiasaan berhemat dan sangat mempedulikan sesama. Bagaimana, sudah jelas, bukan? Untuk selanjutnya coba Kamu mencari buku di perpustakaan tentang biografi. Buku biografi tersebut boleh tentang tokoh proklamator, tokoh pahlawan, sastrawan, dan lain-lain. Bacalah buku biografi tersebut dengan baik. Rangkuman 1. Biografi adalah riwayat hidup seorang tokoh. 2. Dengan membaca buku biografi dapat mengetahui riwayat hidup seorang tokoh dari lahir hingga wafat. 3. Dari biografi dapat kita ambil hal-hal yang dapat dijadikan sebagai teladan dari tokoh tersebut. 6. Tugas 2 Bacalah cuplikan buku biografi yang berjudul Shirin Ebadi, kemudian kerjakan tugas berikut ini! 1. Buat laporan yang berisi intisari riwayat tokoh! 2. Tuliskan keistimewaan tokoh! 3. Tuliskan hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh! SHIRIN EBADI Nama Shirin Ebadi memang langsung melesat dan jadi fokus berita di mana-mana. Maklum Oktober lalu, dia dianugerahi Nobel untuk kategori perdamaian. Dan itu berarti, dia menjadi wanita muslim pertama yang mendapatkan Nobel, wanita kedua dari Asia setelah Aung San Sun Kyi dari Myanmar, dan wanita ke 11 di dunia yang memperoleh hadiah Nobel sejak penghargaan mi dibagikan mulai tahun 1901. Shirin Ebadi, yang dikenal di Iran sebagai pejuang hak-hak asasi manusia ini mendapatkan hadiah Nobel atas kerja kerasnya mempromosikan pentingnya kehidupan berdemokrasi dan menegakkan hak-hak wanita dan anak-anak di Iran. Shirin Ebadi lahir di Hamadan, sebelah barat Iran, 56 tahun yang lalu. Ayahnya Muhammad Ali Ebadi, adalah pengacara terkemuka yang juga seorang pengarang buku Hukum Bisnis dan juga dosen Universitas. Nggak heran, bila akhirnya ia terpengaruh untuk menekuni bidang hukum. Wanita yang kemudian menikah dengan Javed Tavassolian, seorang Insinyur Elektro yang lima tahun lebih tua darinya ini berjuang menyelesaikan kuliahnya hingga mendapat gelar Master dan Jurusan Fakultas Hukum di Teheran University. Prestasi pertamanya ialah ketika ia dipercaya sebagai hakim wanita Iran pertama dan juga menjadi ketua Badan Pengadilan kota Teheran sejak tahun 1975 hingga 1979. Namun, 21

kariernya sebagai hakim terpaksa berhenti ketika meletus Revolusi Islam di Iran tahun 1979, di mana wanita tidak diperbolehkan menjabat sebagai hakim. Saat itu Ebadi memutuskan menjadi dosen freelance di Teheran University. Masalah muncul ketika pemerintah Iran hasil revolusi Islam menerapkan nilai-nilai Islam yang sangat konservatif dan dinilai bertentangan dengan hak-hak asasi manusia. Ebadi tersentuh, jiwanya berontak. Apalagi, berdasarkan risetnya, ia menemukan bahwa hukum Islam sebetulnya mempunyai harmoni yang sama dengan nilai-nilai hak asasi manusia seperti demokrasi, kesamaan hak dalam hukum, kebebasan beragama, dan kebebasan berbicara. Ebadi gencar menyuarakan hal tersebut dalam berbagai forum dan debat publik. Ia mempromosikan pandangan baru terhadap nilai-nilai Islam, selain mempromosikan nilai-nilai perdamaian untuk menyelesaikan suatu konflik. Tidak hanya itu, Ebadi pun aktif sebagai aktifis untuk mengungsi dan juga mendirikan Association For Support Of Childrens Right in Iran tempat ia jadi ketuanya. Dia juga menerbitkan beberapa buku mengenai hak-hak asasi manusia. Bekerja membela hak-hak azasi manusia, sudah pasti banyak resikonya. Semua orang yang berjuang menegakkan hak azasi manusia di Iran akan mengalami ketakutan terus menerus dari ia lahir hingga meninggal. Tapi aku berusaha menepis semua ketakutan itu, katanya dengan gagah berani. Di sela-sela kegigihannya, Ebadi masih menyempatkan waktu untuk mengurus keluarganya. Dua putrinya yaitu Negar yang berusia 22 tahun kini telah lulus dari jurusan Komunikasi di Sharif University-Teheran dan sedang melanjutkan Postgraduate Course di McGill University, Kanada. Sedangkan putri bungsunya Narguess yang berusia 21 tahun, mengikuti jejak ibunya kuliah di Fakultas Hukum, Behesti University, Teheran. Meski tidak semua pihak di Iran menyambut kemenangannya (terutama pihak pemerintah dan pers yang konservatif), namun banyak orang berpendapat, kemenangan Ebadi bukan hanya untuk masyarakat Iran. Keberhasilan Ebadi meraih Nobel, menyiratkan pesan bahwa alangkah indahnya kalau kita semua mau berdialog untuk menjembatani perbedaan kebudayaan dan agama di seluruh dunia.

Selamat mengerjakan!

22

C. P E N U T U P Setelah mempelajari modul ini, ada dua keterampilan yang sudah Kamu raih. Yang jelas, Kamu sudah dapat menceritakan tokoh idola dan dapat mengungkapkan hal-hal yang dapat diteladani dari buku biografi. Dalam menceritakan tokoh idola pasti akan berbeda-beda antara satu siswa dengan siswa yang lain. Setiap siswa mengidolakan tokoh yang berbeda-beda. Demikian pula dalam mengungkapkan hal-hal yang dapat diteladani dari buku biografi. Siapkan dirimu untuk mengikuti tes akhir modul. Teriring do'a semoga Kamu naik kelas II dan selalu sukses!

23

D. KUNCI TUGAS Tugas 1 R.A. KARTINI R.A. Kartini dilahirkan pada tanggal 21 April 1879 di Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Ia puteri ke lima dari Bupati Jepara, R.M. Adipati Sosrodiningrat. Ketika Kartini berumur 7 tahun ia dimasukkan oleh orangtuanya ke sekolah kelas dua Belanda di kota Jepara. Setelah lulus SD dan berumur 12 tahun Kartini masuk pingitan. Dalam masa pingitan Kartini merasa kesepian tetapi ia patuh pada adat. Di usia 16 tahun, ia mulai agak dibebaskan dari pingitan. Pada saat itu kedudukan wanita sangat terbelakang. Karena itulah Kartini bercita-cita menjadi guru untuk mendidik bangsa Indonesia. Ia pun sangat menaruh perhatian pada soal agama. Tugas 2 1. Intisari Riwayat Hidup Tokoh Shirin Ebadi lahir di Hamadan, sebelah barat Iran, 56 tahun yang lalu. Ayahnya Muhammad Ali Ebadi. Shirin Ebadi menikah dengan Joved Tavassolian, seorang insinyur Elektro. Ia mendapat gelar master dari Fakultas Hukum di Teheran University. Prestasi pertamanya adalah ia dipercaya sebagai hakim wanita Iran pertama dan menjadi ketua Badan Pengadilan Kota Teheran sejak tahun 1975 hingga tahun 1979. kariernya sebagai hakim terpaksa berhenti ketika meletus revolusi Islam di Iran tahun 1979, dimana wanita tidak diperbolehkan menjabat sebagai hakim. Munculnya hasil revolusi Islam menerapkan nilai-nilai Islam yang sangat konservatif dan dinilai bertentangan dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Ia tersentuh, jiwanya berontak. Ia menemukan bahwa Rukun Islam itu mempunyai harmoni yang sama dengan nilai-nilai Hak Asasi Manusia seperti demokrasi, kesamaan hak dalam hukum, kebebasan beragama, dan kebebasan berbicara. Ia pun gencar mempromosikan pandangan baru terhadap nilai-nilai Islam, mempromosikan nilai-nilai perdamaian untuk menyelesaikan suatu konflik. Shirin Ebadi, dikenal di Iran sebagai pejuang hak-hak asasi manusia, mendapatkan hadiah Nobel atas kerja kerasnya mempromosikan pentingnya kehidupan berdemokrasi dan menegakkan hak-hak wanita dan anak-anak di Iran. 2. Keistimewaan tokoh Keistimewaan dari Shirin Ebadi adalah ia menjadi wanita muslim pertama yang mendapatkan Nobel, atas kerja kerasnya mempromosikan pentingnya kehidupan berdemokrasi dan menegakkan hak-hak wanita dan anak-anak di Iran. 3. Hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh Yang dapat diteladani dari Shirin Ebadi ialah di sela-sela kegigihannya ia tetap menyempatkan waktu untuk mengurus keluarganya. 24

IND.VII.2.5.12

MODUL SMP TERBUKA


Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu : : : : Bahasa Indonesia VII 2 (Dua) 4 x 40 menit

IND.VII.2.M.03 Percakapan Melalui Telepon

KEGIATAN SISWA

PERCAKAPAN MELALUI TELEPON

Penulis

Drs. H. Nasruddin, M.Pd Dra. Edy Warsih

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

25

A. PENDAHULUAN Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul yang lalu. Kali ini Kamu akan mempelajari modul ini dengan judul percakapan Melalui Telepon. Tujuan yang ingin dicapai dalam modul ini ada dua yaitu memeragakan isi percakapan melalui telepon serta dapat menentukan isi percakapan melalui telepon, dan dapat menulis pesan singkat atau memo sesuai konteks. Untuk mencapai tujuan itu, Kamu akan mempelajari dua kegiatan yaitu yang pertama tata cara percakapan melalui telepon dan kedua menulis pesan singkat atau memo sesuai konteks. Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Kamu selesaikan dengan baik, segeralah Kamu minta tes akhir modul kepada guru pamongmu. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit termasuk tes akhir modul. Mengingat waktu yang disediakan terbatas, Kamu harus dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Bila ada kesulitan, jangan segan-segan mendiskusikannya dengan teman-temanmu, atau langsung menanyakan kepada guru pamongmu. Selamat belajar, semoga sukses.

27

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1: Penentuan Isi Percakapan Melalui Telepon 1. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman melalui kegiatan menanggapi cerita dan bertelepon. 2. Kompetensi Dasar Bertelepon dengan kalimat yang efektif dan bahasa yang santun 3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu mendiskusikan tata cara bertelepon 2. Mampu bertelepon dengan mitra bicara sesuai dengan konteks 4. Materi Pokok Isi Percakapan melalui Telepon. 5. Uraian Materi Pada jaman modern ini, dalam berkomunikasi manusia tidak harus selalu bertatap muka/berhadapan. Salah satu contoh berkomunikasi yang tidak melalui tatap muka ialah bertelepon. Mungkin Kamu pernah berbicara melalui telepon. Sekurangkurangnya Kamu pernah melihat orang yang sedang bertelepon. Berbicara melalui telepon harus sopan dan memperhatikan tata krama bertelepon walaupun antara penelepon dan penerima tidak berhadapan langsung. Cara bertelepon yang menyenangkan mempunyai pengaruh baik terhadap citra penelepon. Perhatikan contoh peristiwa bertelepon berikut ini! Penelepon Penerima telepon Penelepon Penerima telepon Penelepon : : : : : Halo, Ujang ada? Halo, dari mana ini? Dari kawannya. Iya, dari siapa? Ala ., katakan saja dari temannya gitu. Dia sudah tahu kok!

Percakapan di atas terasa tutur katanya kurang sopan, si penelepon tidak mau menerangkan jati dirinya (identitas atau namanya). Percakapan melalui telepon memang menyenangkan. Sebaliknya apabila sopan santun dalam bertelepon kurang diindahkan maka akan terjadi kesalahpahaman. Jika hendak menelepon, pertama-tama kita harus mengetahui Nomor teleponnya. Setelah nomor telepon kita ketahui, kita angkat gagang telepon (handset), kemudian kita putar (dial) atau tekanlah (push button) nomor-nomor yang dipilih pada pesawat

28

telepon. Bila terdengar nada sibuk pada pesawat telepon yang kita hubungi kita ulangi secara semula lagi. Bila orang yang kita hubungi sudah menjawab, kita langsung menyampaikan salam dan mengenalkan diri dengan menyebutkan nama atau instansi (tempat kerja) kita. Kemudian kita minta untuk berbicara dengan orang yang kita cari. Misalnya : Penelepon : Atau Penelepon : Hallo, selamat pagi! Mohon dihubungkan dengan pesawat 540. Sebaliknya jika menerima pesawat telepon, kita langsung menyebutkan Nomor telepon kita atau instansi kita bekerja atau belajar. Pada saat kita menerima telepon, kita dapat mengatakan. Misalnya : 1. Penerima telepon 2. Penerima telepon 3. Penerima telepon : : : 7490274, selamat pagi SMP Terbuka, selamat siang! Suasana, selamat siang! Assalamualaikum. Di sini Susi, ingin berbicara dengan Nina.

Dengan cara seperti di atas, orang yang menelepon tahu tentang adanya salah sambung atau tidak. Setelah kita menyebutkan jati diri kita, segera kita tanyakan siapa yang ingin diajak bicara serta apa keperluannya. Pada waktu mengajukan pertanyaan, hendaklah menggunakan cara yang baik dan sopan. Misalnya. Penerima telepon : Maaf, boleh saya tahu, dengan siapa saya bicara? Pertanyaan seperti Ini siapa?, Saudara siapa?, atau Situ siapa? tentulah tidak sopan. Jika penelepon ingin bicara dengan yang lain, kita jawab dengan sopan, seperti Silakan tunggu sebentar! Jika terjadi salah sambung kita menjawab Maaf, Anda/Saudara/Bapak/Ibu salah sambung! Dalam berkomunikasi dengan telepon, bahasa yang digunakan harus jelas, singkat, tidak bertele-tele, dan lugas. Jika kata tertentu diucapkan kurang jelas, hendaknya kita meminta agar si penelepon mengeja kata itu, selain itu, berita yang ingin disampaikan harus dipersiapkan sebelumnya.

29

Akhirnya setiap pembicaraan melalui telepon haruslah dilakukan dengan ramah dan tidak tergesa-gesa. Kemudian kita akhiri pembicaraan itu antara lain seperti berikut. 1. Terima kasih atas informasi Saudara, selamat siang! 2. Terima kasih, Bu Fat, assalamualaikum! 3. Trims, Ya! Daaah! (diucapkan kepada teman akrab). Bacalah percakapan melalui telepon berikut ini! Dudi : (Nomor telepon diputar/ditekan. Setelah di seberang terdengar bunyi tut yang panjang terdengar suara pria dari sana) Halo Baik, tunggu sebentar (diam sebentar kemudian) Halo Dud, bagaimana? Ron, sejak tadi kami menunggu. Pinjami aku pulpen karena aku lupa membawanya! Aku pun minta tolong, sampaikan salamku pada teman-teman yang menungguku! Ron, teman-teman sudah mulai berdiskusi. Jangan lupa persiapan pertanyaan-pertanyaan sebelum kau datang ke sini! Ya sebentar lagi aku datang. Tadi Ibu menyuruhku ke toko berbelanja. Baiklah! Assalamualaikum. Waalaikumsalam.

Di seberang : Dudi Roni Dudi Roni Dudi Roni : : : : : :

Berbicara melalui telepon, selain harus sopan dan singkat tentunya mempunyai maksud tertentu sekurang-kurangnya penelepon ingin menginformasikan sesuatu, atau memerlukan informasi dari penerima telepon. Nah, setelah Kamu membaca percakapan Dudi dengan Roni di atas, apakah isi percakapan itu? Sebelum Kamu menjawab pertanyaan itu, tentu saja Kamu harus memahami isi yang disampaikan oleh kedua pembicara itu. Pertama Dudi sebagai penelepon dan kedua, Roni sebagai penerima telepon. Dudi menanyakan keterlambatan Roni, dan Roni pun menginformasikan atas keterlambatannya. Selain itu keduanya saling meminta tolong. Dengan demikian kita dapat menentukan bahwa percakapan dalam telepon antara Dudi dan Roni ialah : 1. Roni ditunggu teman-temannya yang akan berdiskusi. 2. Dudi minta dibawakan pulpen oleh Roni 3. Dudi menginformasikan kepada Roni bahwa teman-temannya sudah mulai berdiskusi 4. Roni minta tolong kepada Dudi untuk menyampaikan salamnya bahwa ia terlambat karena disuruh Ibunya. Bagaimana? Apakah Kamu sudah mengerti uraian materi di atas? Jika belum, bacalah sekali lagi. Intinya Kamu harus mengetahui isi percakapan itu dan Kamu pun harus mengetahui simpulan informasi beritanya. Sebelum Kamu mengerjakan tugas kegiatan pertama ini, terlebih dahulu bacalah rangkuman berikut ini!

30

Rangkuman 1. Berbicara/berkomunikasi melalui telepon harus sopan dan memperhatikan tata krama bertelepon. 2. Berkomunikasi yang sopan akan berpengaruh baik terhadap citra pribadi penelepon. Isi percakapan dalam telepon ialah masalah-masalah yang disampaikan antara penelepon dan penerima telepon (bukan obrolan keduanya) 3. Simpulan informasi berita melalui telepon ialah hal-hal inti yang diinformasikan antara keduanya. 6. Tugas 1 Bacalah percakapan melalui telepon berikut ini! Penelepon : Halo, Erna! Besok siang akan ada acara menarik, mau ikut tidak? Penerima : Halo, Tuti! Acara apa, sih? Penelepon : Ada, deh! Pokoknya sip, Er! Kan ada acara menarik. Penerima : Ah, Kamu! Acara apa sih, coba katakan! Penelepon : Makan rujak bersama Wawan dan Ade! Penerima : Asyik! Kalau begitu, Aku ikut ya! Penelepon : Oke, aku tunggu besok siang! Daaah, Erna! Penerima : Daaah, selamat malam, Tuti! Untuk mengetahui isi percakapan tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini! 1. Siapa nama penelepon dan penerima telepon? 2. Acara apakah yang akan mereka adakan? 3. Berapa orangkah yang ikut dalam acara itu? 4. Sebutkan nama-nama orang yang terlibat dalam acara itu! 5. Kapankah waktu mereka bertelepon? 6. Asyik! Kalau begitu, aku ikut, yah! Siapakah nama orang yang mengucapkan kalimat di atas? Kegiatan 2 : Penulisan Pesan Singkat 1. Standar Kompetensi Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat 2. Kompetensi Dasar Menulis pesan singkat sesuai dengan isi, dengan menggunakan kalimat efektif dan bahasa yang santun 3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menulis pokok-pokok pesan yang akan ditulis 2. Mampu menulis pesan singkat sesuai dengan konteks 4. Materi Pokok Penulisan Pesan Singkat 5. Uraian Materi Pada pembelajaran (1) Kamu telah mengenal bertelepon. Dalam kehidupan sehari-hari ada dua cara berkomunikasi yaitu komunikasi secara langsung dan tidak langsung.

31

Bertelepon adalah salah satu bentuk komunikasi secara langsung. Adapun bentuk komunikasi tidak langsung di antaranya memo atau pesan singkat. Pada kegiatan ini, Kamu akan belajar menulis pesan singkat atau memo. Pesan singkat atau memo adalah perintah, nasihat, permintaan, amanat yang disampaikan melalui orang lain dengan singkat. Walaupun singkat, harus tetap memperhatikan keefektifan kalimat dan ketentuan berbahasa. Baca dan amatilah contoh pesan singkat berikut ini! Contoh 1 MEMO Untuk : Lita Dari : Dini Hal : Tugas kelompok bahasa Indonesia Guru Bahasa Indonesia menugaskan kita untuk membuat teks dialog bertelepon dengan teman belajar. Sabtu, 13 Januari kita bertemu di TKB pukul 15.00 menyusun teks dialog tersebut. Terima kasih. Jakarta, 25 Januari 2006

DINI Pesan yang ditulis Dini untuk Lita isinya sangat ringkas, yaitu tentang tugas kelompok bahasa Indonesia. Bahasa yang dipakai untuk menulis memo tersebut komunikatif, padat, dan langsung pada pokok persoalan. Walaupun singkat, tidak mengurangi maksud dan tujuannya. Selain bersifat pribadi, memo juga dipakai dalam dinas. Dalam dinas memo biasanya dipakai oleh atasan kepada bawahannya. Contoh 2 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERBUKA Jl. Rorotan IX No.2 Cilincing Jakarta Utara MEMO Dari Kepada : Kepala Sekolah : Kepala Tata Usaha

Harap segera dibuatkan daftar nama siswa-siswi SMP Terbuka yang akan mengikuti UN (Ujian Nasional). Letakkan di meja Saya. Jakarta, 25 Mei 2006

Drs. Abdullah

32

Cermatilah contoh memo nomor 2! Jelaslah bahwa memo pada contoh 2 ditulis oleh Kepala Sekolah yang ditujukan kepada Kepala Tata Usaha, maka dikategorikan memo yang bersifat resmi atau kedinasan. Tahukah Kamu di mana letak perbedaan kedua contoh memo di atas? Amatilah sekali lagi memo tersebut! Perbedaannya adalah pada memo contoh 1 tidak ada kop surat, sedangkan pada memo contoh 2 terdapat kop surat. Kop surat tersebut menunjukan identitas sekolah yang mengeluarkan memo. Itulah perbedaan kedua memo tersebut. Jika memang masih ada perbedaannya Kamu boleh menambahkan. Bagaimana? Pasti Kamu sudah memahami penjelasan memo atau pesan singkat. Berarti, Kamu sudah dapat membuat memo atau pesan singkat jika mendapat tugas. Untuk itu, berlatih terus dan jangan bosan-bosan membaca ilmu pengetahuan. Jangan lupa baca rangkumannya. Rangkuman 1. Ada dua cara berkomunikasi yaitu langsung dan tidak langsung 2. Komunikasi secara langsung misalnya berbicara berhadapan, berbicara melalui telepon. 3. Komunikasi tidak langsung misal surat, memo atau pesan singkat. 4. Memo atau pesan singkat biasanya berisi tentang perintah, nasihat, permintaan, amanat. 6. Tugas 2 Buatlah pesan singkat pada temanmu Rudi, bahwa pada hari Sabtu pukul 15.00 di sekolah ada latihan Pramuka!

33

C. PENUTUP Dengan selesainya Kamu mempelajari modul berarti ada dua keterampilan berbahasa yang telah Kamu kuasai yaitu dapat menentukan isi percakapan melalui telepon dan dapat menulis pesan singkat atau memo sesuai dengan konteks. Bila dua tugas dalam modul ini telah Kamu kerjakan, maka hasil pekerjaanmu boleh Kamu cocokkan dengan kunci tugas modul ini. Bila berbeda, Kamu tidak perlu kecewa. Lanjutkan kegiatanmu dengan mengikuti tes akhir modul, kemudian siapkan dirimu untuk mempelajari modul berikutnya. Sukses selalu untuk Kamu!

34

D. KUNCI TUGAS Tugas 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Penelepon : Tuti Penerima : Erna Acara makan rujak Dua orang Selain Tuti dan Erna ada juga Wawan dan Ade Pada malam hari Erna

Tugas 2 MEMO Untuk : Dari : Hal : Rudi Eka Latihan Pramuka

Pada hari Sabtu, 27 Januari 2006, pukul 15.00 ada latihan Pramuka di sekolah, harap datang. Jakarta, 26 Januari 2006

Eka

35

IND.VII.2.6.13

MODUL SMP TERBUKA


Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu : : : : Bahasa Indonesia VII 2 (Dua) 4 x 40 menit

IND.VII.2.M.04 Polusi

KEGIATAN SISWA

POLUSI

Penulis Pengkaji Materi

: :

Dra. Edy Warsih Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

A. PENDAHULUAN Selamat bertemu kembali dalam modul Bahasa Indonesia. Bagaimana hasil tes Kamu pada modul sebelumnya? Cukup baik, bukan? Nah, pelajarilah modul ini dengan tekun, supaya nilai Kamu lebih bagus lagi. Standar kompetensi yang dituntut adalah agar Kamu mampu menemukan gagasan utama dalam teks bacaan dan menemukan informasi secara cepat dari tabel/diagram sera mengubah tabel/diagram dalam bentuk narasi. Untuk mencapai standar kompetensi tersebut, Kamu harus mempelajari dua materi. Materi pertama penemuan gagasan utama atau ide pokok teks bacaan dan kedua dapat menemukan informasi secara cepat dari tabel/diagram serta dapat mengubah tabel/diagram dalam bentuk narasi. Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Kamu selesaikan dengan baik, segeralah Kamu minta tes akhir modul kepada guru pamongmu. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit, termasuk tes akhir modul. Mengingat waktu yang disediakan terbatas, Kamu harus dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Bila ada kesulitan jangan segan-segan mendiskusikan dengan teman-temanmu, atau langsung menanyakan kepada guru pamongmu. Selamat belajar, semoga sukses.

39

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Pembuatan Ikhtisar Wacana 1. Standar Kompetensi Memahami wacana tulis melalui membaca intensif dan membaca memindai 2. Kompetensi Dasar Membaca dan menemukan gagasan utama dalam teks yang dibaca 3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu mengungkapkan gagasan utama/ide pokok dalam setiap paragraf pada suatu teks bacaan. 2. Mampu menunjukkan letak kalimat utama dalam suatu paragraf pada teks bacaan. 4. Materi Pokok Penemuan Gagasan Utama Teks 5. Uraian Materi Sebuah wacana dapat tercipta dari beberapa Paragraf. Pada setiap Paragraf mempunyai satu gagasan utama atau ide. Ide ini menjadi pokok atau tumpuan untuk mengembangkan kalimat. Untuk menentukan gagasan utama tiap Paragraf, Kamu harus membaca dulu wacana yang berjudul Standar Hidup Semakin Meningkat, Limbah Juga Makin Banyak dengan teliti.

Standar Hidup Semakin Meningkat, Limbah Juga Makin Banyak

Gambar 02.01 Pencemaran yang dihasilkan industri Standar hidup yang meningkat ternyata juga meningkatkan jumlah limbah yang dibuang. Padahal kapasitas bumi untuk mendaur ulang menyerap limbah yang makin meningkat tidak berubah. Akibat peningkatan pertumbuhan ekonomi beberapa dekade terakhir, telah mengakibatkan krisis ekologi yang serius. Peningkatan ekonomi dan standar hidup ini telah membawa implikasi peningkatan konsumsi. Makin banyak yang dibeli, makin banyak pula kertas, plastik, dan bungkusan yang harus dibuang. Demikian juga dengan kendaraan bermotor yang digunakan sebagai alat transportasi dapat menimbulkan emisi-emisi gas akibat

40

pembakaran. Peningkatan standar hidup berkorelasi dengan peningkatan limbah dan polutan per satuan individu, kata Retno. Selain itu, setiap tragedi kenaikan konsumsi terjadi juga peningkatan produksi di industri sehingga juga menambah polutan yang dihasilkan. Bukti-bukti korelasi ini, tidak hanya dilihat dari kenaikan limbah dihilangkan pada per rumah tangga setiap tahunnya, tetapi juga makin besarnya pencemaran yang dihasilkan oleh industri. Pengelolaan Limbah Limbah menurut Soerjani adalah sesuatu baik dalam bentuk materi, makhluk hidup, energi maupun informasi yang berada di suatu sistem yang tidak sesuai peruntukannya, memang harus dikelola. Idealnya bahan baku dikurangi barang kebutuhan sama dengan nol, sehingga tidak ada limbah. Tetapi itu sulit sekali, kata Koentyo. Yang terjadi saat ini adalah setiap proses produksi menghasilkan limbah dan hasil produksi itu sendiri suatu saat juga menjadi limbah. Ini yang menurut para pembicara harus dikelola sehingga keseimbangan ekologi di bumi tetap tercipta. Sampah basah yang biasanya terdiri dari bahan-bahan yang mudah busuk biasanya akan dimanfaatkan para pembuat kompos. Sedangkan sampah kering seperti kertas, kayu, logam dapat dipilih lagi oleh pemulung untuk dikembalikan ke tempat pengerjaannya menjadi bahan baku. Dengan pemilihan, biasanya yang benar-benar limbah dan tidak dapat digunakan lagi tinggal sedikit sehingga mudah dikelola, misalnya dengan dibakar, tambah Tanyo. Untuk limbah gas, dan cair yang kebanyakan dari industri, saat ini teknologi sudah dapat mengelolanya.
(Dikutip seperlunya dari Kompas, Mei 1999)

Untuk lebih memudahkan Kamu memahami isi wacana tersebut, bacalah kosakata berikut ini. Kosakata bahan baku berkorelasi dikelola dekade ekologi emisi ideal implikasi informasi kompos konsumsi limbah mendaur ulang pemilihan pemulung polutan sistem standar : : : : : : : : : : : : : : : : : : bahan utama untuk industri berhubungan dikerjakan masa sepuluh tahun ilmu tentang hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya. pemancaran, penyinaran, pencurahan (cahaya, panas) sesuai dengan yang diinginkan keterlibatan penerangan pupuk dari sampah dan kotoran pemakaian barang-barang hasil industri sisa proses produksi, air buangan pabrik diproses kembali pemisahan orang yang pekerjaannya memungut barang-barang bekas bahan yang mengubah derajat pengalihan dua unsur lingkungan dan mengakibatkan gangguan terhadap kelayakan lingkungan. aturan ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan.

41

Cara Menentukan Gagasan Utama Untuk memudahkan Kamu dapat menentukan gagasan utama, ikutilah petunjuk di bawah ini: 1. Bacalah wacana tersebut secara keseluruhan sampai beberapa kali. Hal ini berguna bagi dirimu untuk mengetahui kesan umum dan maksud atau tujuan isi wacana tersebut. Catatlah semua gagasan utama yang terdapat dalam wacana tersebut. Sebagai contoh, cobalah Kamu membaca secara teliti paragraf 1. Gagasan utama pada paragraf tersebut adalah standar hidup meningkat. Gagasan ini menjadi pokok pembicaraan paragraf tersebut. Gagasan ini dikembangkan dengan pikiran penjelas sebagai berikut : a. Jumlah limbah meningkat b. Kapasitas bumi untuk menyerap limbah tidak berubah c. Akibatnya terjadi krisis ekologi yang serius Semua pikiran penjelasan tersebut menunjang terbentuknya paragraf 1. Gagasannya saling berkaitan dengan gagasan pokok tersebut. 2. Kemudian bacalah kembali isi paragraf 2 dengan teliti. Dapatkah Kamu menentukan gagasan pokok paragraf tersebut ? Mungkin Kamu dapat menjawabnya. Gagasan pokok paragraf tersebut adalah akibat-akibat adanya peningkatan ekonomi dan standar hidup. Sekarang, Kamu sudah dapat mencatat pikiran penjelas yang ada dalam paragraf 2 sebagai berikut. a. b. c. d. Membawa implikasi peningkatan konsumsi Banyak yang dibeli, makin banyak yang dibuang Timbul emisi gas akibat alat transportasi Berkolerasi dengan peningkatan limbah

Kamu sudah dapat menentukan gagasan pokok paragraf 1 dan 2. Pikiran penjelas pada paragraf itu pun sudah dapat Kamu temukan. Dengan mudah Kamu dapat mengembangkan kedua gagasan itu dengan kata-kata sendiri. 3. Cobalah lanjutkan kegiatan untuk mencari gagasan pokok paragraf 3. Pikiran penjelasannya harus Kamu catat. Bila mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-temanmu. Untuk menemukan gagasan pokok dan kalimat penjelasannya, jawabanmu dengan jawaban teman-temanmu harus sama, karena berdasarkan fakta-fakta yang ada dalam wacana tersebut. a. gagasan pokoknya 1) kenaikan konsumsi b. pikiran penjelasannya : 1) adanya peningkatan industri 2) menambah polutan 3) korelasi dapat dilihat 4) pencemaran makin besar Dalam menentukan gagasan utama tetap mempertahankan susunan gagasan asli, tidak ada hal-hal yang baru.

42

6. Tugas 1 Wacana Standar Hidup Semakin Meningkat, Limbah Juga Makin Banyak belum disusun gagasan secara menyeluruh. Tugas yang harus Kamu kerjakan adalah menyusun gagasan utama wacana tersebut, pada paragraf 4 dan 5. Apabila tugas itu sudah selesai Kamu boleh mencocokkan jawabanmu pada kunci tugas, Kamu jangan memasukkan hal-hal baru yang tidak ada dalam naskah tersebut. Kemudian lanjutkan kegiatanmu untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu penggunaan kalimat berita dan kalimat tanya.

Kegiatan 2 : Membaca Tabel/Diagram 1. Standar Kompetensi Memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif dan membaca memindai 2. Kompetensi Dasar Menemukan informasi secara cepat dari tabel/diagram. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu mengenali bagian-bagian tabel/diagram. 2. Mampu menemukan makna/isi tabel atau diagram. 3. Mampu mengubah tabel/diagram menjadi bentuk narasi. 4. Materi pokok Tabel atau Grafik 5. Uraian Materi Sudah tahukah Kamu tentang tabel atau diagram? apakah fungsi tabel atau diagram? Apakah Kamu juga mengetahui bagian-bagian tabel/diagram dan cara membaca tabel atau diagram? Dalam pembelajaran ini Kamu akan mempelajari tiga hal tersebut. Tabel adalah daftar yang berisi ikhtisar sejumlah data informasi yang biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak. Sedangkan diagram adalah gambaran (buram, sketsa) untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu. Berikut ini sebuah tabel tentang hasil pertanian sayur-sayuran yang dikelola oleh Faizal selama lima bulan.

43

DATA HASIL PERTANIAN SAYUR-SAYURAN YANG DIKELOLA OLEH FAIZAL SELAMA LIMA BULAN NO NAMA SAYURAN BULAN KE 3 2,000 kg 1,800 kg 1,900 kg

1 Tomat 2 Wortel 3 Kentang

1 -

2 -

4 2,050 kg 1,000 kg 900 kg

5 2,150 kg 800 kg 600 kg

1. Nah, sebelum membaca tabel dan diagram, kenalilah bagian-bagiannya.

DATA HASIL PERTANIAN SAYUR-SAYURAN YANG DIKELOLA OLEH FAIZAL SELAMA LIMA BULAN

Judul

Baris

Kolom Sekarang Kamu sudah mengenal bagian-bagian tabel. Untuk selanjutnya tabel tersebut dapat pula ditampilkan dalam bentuk diagram. Berikut ini informasi dari tabel tersebut disampaikan dalam bentuk diagram..

2500 2000 1500 1000 500 0 I II III IV V

Tomat Wortel Kentang

Jika Kamu perhatikan tabel atau diagram tersebut, Kamu dapat dengan mudah menemukan informasi yang ada. Misalnya, Kamu ingin mengetahui hasil pertanian yang terbanyak yaitu tomat pada bulan ke-5. bentuk informasi dapat juga berbentuk

44

kalimat berita. Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan atau menyatakan sesuatu. Contoh: Hasil pertanian sayur-sayuran yang dikelola oleh Faizal terbanyak yaitu tomat mencapai 2.150 kg pada bulan ke-5. 2. Menemukan makna atau isi tabel atau diagram. Baru saja Kamu dapat menemukan informasi dengan cepat. Nah, sekarang bagaimana langkah-langkah selanjutnya jika Kamu ingin mengetahui informasi lainnya dari tabel tersebut. Untuk memudahkan Kamu memperoleh informasi, dapat menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan tabel. Kamu dapat menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan tabel. Kamu dapat menyampaikan pertanyaan dengan menggunakan kata tanya, seperti apa, siapa, berapa, dan bagaimana. Jawaban tersebut dapat menjelaskan isi tabel secara keseluruhan. Contoh pertanyaan: Jenis sayur apakah yang banyak diperoleh oleh Faizal? Jawaban: Tomat 3. Mengubah tabel atau diagram menjadi narasi. Bagaimana? Sudah paham dalam menemukan makna atau isi tabel/diagram, bukan? Kali ini Kamu diharapkan dapat mengubah tabel menjadi wacana jenis narasi. Narasi adalah karangan yang berupa rangkaian peristiwa yang membentuk jalinan cerita. Coba Kamu perhatikan kembali tabel tadi! Selanjutnya, Kamu ubah tabel tersebut menjadi sebuah wacana narasi. Agar Kamu lebih jelas lagi, perhatikan contoh wacana narasi berikut yang berasal dari tabel tersebut yang diubah menjadi narasi. Faizal Petani Sayur-sayuran Faizal adalah seorang petani sayuran yang cukup berhasil. Banyak sayuran yang ia kelola di kebunnya. Jenis sayuran yang dikategorikan paling banyak hasilnya yaitu tomat, wortel, dan kentang. Karena hasilnya cukup bagus, banyak petani lainnya yang mencontoh kiat-kiat Faizal dalam mengelola sayurannya. Dari hasil penjualan sayuran, keluarga Faizal cukup bahagia. Rangkuman 1. Tabel adalah daftar ikhtisar sejumlah data informasi yang biasanya berupa katakata dan bilangan yang tersusun secara bersistem urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak. 2. Diagram adalah gambaran (buram, sketsa) untuk memperlihatkan atau menerangkan. 3. Narasi adalah karangan yang berupa rangkaian peristiwa yang membentuk jalinan cerita.

45

6. Tugas 2 Buatlah karangan berbentuk narasi berdasarkan tabel berikut ini!


Jumlah Siswa SMP Negeri 200 Jakarta No 1 2 3 4 Tahun Ajaran 2003 / 2004 2004 / 2005 2005 / 2006 2006 / 2007 Jumlah Siswa Perempuan 657 594 803 674

Laki-laki 602 573 706 643

Jumlah 1259 1167 1509 1317

46

C. PENUTUP Dengan selesainya Kamu mempelajari modul ini berarti Kamu telah menambah keterampilan yang Kamu miliki. Pertama, Kamu sudah dapat menentukan kegiatan utama sebuah wacana yang bertopikkan Polusi. Kedua, Kamu sudah dapat menemukan informasi secara cepat dari tabel atau diagram serta mengubah tabel atau diagram dalam bentuk narasi. Semakin banyak berlatih, Kamu akan semakin terampil. Jangan lupa, cocokkanlah hasil pekerjaanmu dengan kunci tugas modul ini. Bila berbeda, Kamu tidak perlu kecewa. Untuk membuat gagasan sebuah wacana tiap orang tidak akan sama. Demikianlah pula dengan materi tentang menemukan informasi secara cepat dari tabel/diagram serta mengubahnya dalam bentuk narasi. Lanjutkan kegiatanmu dengan mengikuti tes akhir modul, kemudian siapkan dirimu untuk mengikuti modul berikutnya. Selamat mengikuti tes!

47

D. KUNCI TUGAS Tugas 1 Paragraf 4 : Limbah harus dikelola 1. pengertian limbah 2. setiap produksi menghasilkan limbah

Paragraf 5 1. Jenis sampah 2. basah dan kering 3. pengelolaan sampah Tugas 2 Jumlah Siswa SMPN 200 Jakarta pada tahun ajaran 2003/2004 berjumlah 1.259 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 602 siswa dan jumlah siswa perempuan 657 siswa. Namun pada tahun ajaran berikutnya yaitu tahun 2004/2005 mengalami penurunan menjadi 1.167 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 573 siswa dan jumlah siswa perempuan 594 siswa. Pada tahun ajaran berikutnya terjadi peningkatan jumlah siswa keseluruhan yang drastis yaitu sebanyak 342 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 706 siswa dan jumlah siswa perempuan 803 siswa. Kemudian pada tahun ajaran 2006/2007 kembali mengalami penurunan menjadi 1.317 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 643 siswa dan jumlah siswa perempuan 674 siswa. Jadi, jumlah siswa dari tahun ke tahun tidak selalu sama, tetapi jumlah siswa perempuan selalu lebih banyak daripada jumlah siswa laki-laki. Terutama pada tahun ajaran 2005/2006, terdapat perbedaan jumlah yang mencolok antara jumlah siswa lakilaki dengan jumlah siswa perempuan.

48

IND.VII.2.6.14

MODUL SMP TERBUKA


Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu : : : : Bahasa Indonesia VII 2 (Dua) 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA
IND.VII.2.M.05 Teks Wawancara TEKS WAWANCARA

Penulis Pengkaji Materi

: :

Dra. Edy Warsih Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

A. PENDAHULUAN Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul-modul terdahulu. Kali ini Kamu akan mempelajari tentang teks wawancara. Standar kompetensi yang harus Kamu miliki adalah agar Kamu mampu jmengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan pembelajaran yaitu: mengubah kalimat langsung dalam wawancara menjadi kalimat tidak langsung, mengubah teks wawancara ke bentuk narasi, dan menyunting narasi sendiri atau teman. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit. Manfaatkan waktu yang tersedia sebaik mungkin. Jika Kamu mengalami kesulitan, Kamu dapat berdiskusi dengan teman atau langsung kepada Guru Pamong di Tempat Kegiatan Belajar (TKB). Selamat belajar, semoga sukses!

51

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1: Wawancara 1. Standar Kompetensi Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat. 2. Kompetensi Dasar Mengubah teks wawancara menjadi narasi 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu mengubah kalimat langsung dalam wawancara menjadi kalimat tidak langsung. 4. Materi Pokok Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung. 5. Uraian Materi Pada modul terdahulu Kamu telah mempelajari wawancara. Wawancara adalah tanyajawab dengan seseorang untuk mendapatkan keterangan atau meminta pendapatnya mengenai sesuatu hal. Proses tanya-jawab itu biasanya dilakukan dengan cara bertatap muka antara dua orang atau lebih. Ketika melaksanakan wawancara, kita dapat menggunakan pedoman pada 5W dan 1H, yaitu What (apa), Who (siapa), why (mengapa), when (kapan), where (di mana), dan how (bagaimana). Pada rumus 5W dan 1H dalam wawancara akan menghasilkan kalimat langsung. Pada kegiatan ini, Kamu diharapkan dapat mengubah kalimat langsung dalam wawancara menjadi kalimat tidak langsung. Perhatikan wawancara sebagai berikut: Rina Bapak Camat Rina Bapak Camat Rina : : : : : Selamat pagi, Pak! Selamat pagi! Mohon ma'af Pak, bisakah saya minta waktu beberapa menit? Bisa, silakan. Terima kasih Pak. Saya melihat di televisi bahwa wilayah kecamatan yang Bapak pimpin menjadi wilayah terindah dan terbersih. Apakah usaha Bapak, sehingga berhasil menjadi juara keindahan dan kebersihan? Kita gerakkan seluruh warga melakukan kerja bakti. Siapa saja yang membantu Bapak dalam meningkatkan kebersihan? Seluruh aparat Kelurahan, Kecamatan, dan masyarakat. Kapan melakukan kerja baktinya? Setiap satu minggu sekali. Di mana saja yang perlu dibersihkan? Di jalan-jalan, trotoar, saluran air, dan lingkungan tempat tinggal. Bagaimana peran serta masyarakat di dalam menjaga kebersihan? Bagus, mereka sangat peduli. Terima kasih Pak, atas keterangan dan waktu yang telah diberikan.

Bapak Camat Rina Bapak Camat Rina Bapak Camat Rina Bapak Camat Rina Bapak Camat Rina

: : : : : : : : : :

52

proses tanya jawab dalam wawancara Setelah Kamu membaca teks wawancara tersebut, jelaslah bahwa pembicaraan Rina dengan Bapak Camat menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung adalah kalimat yang dikutip secara langsung dari ucapan orang pertama. Ucapan langsung itu diberi tanda petik (). Baiklah, perhatikan contoh berikut ini. Contoh: Rina menyapa, Selamat Pagi, Pak! Sapaan tersebut langsung diucapkan oleh Rina kepada Bapak Camat. Dapat pula ditambahkan dengan kata sapa seperti berikut: Selamat pagi, Pak! sapa Rina. Jika kalimat langsung di atas diubah menjadi kalimat tidak langsung, maka kalimatnya menjadi sebagai berikut: Rina menyapa Bapak Camat, selamat pagi. Kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang telah diubah susunan kalimatnya dan tidak diberi tanda petik. Perhatikan perubahan kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung pada contoh berikut ini: Bapak Camat atau : Selamat pagi! Selamat pagi! jawab Bapak Camat. menjadi: Bapak Camat menjawab dengan mengucapkan selamat pagi. Kalimat tidak langsung Kalimat langsung

Saya yakin, Kamu sudah mengerti. Untuk lebih memantapkan pemahamanmu terhadap materi ini, coba ubahlah kalimat langsung pada teks wawancara tersebut menjadi kalimat tidak langsung.

53

Rina berkata, Mohon ma'af Pak, bisakah saya minta waktu anda beberapa menit?

Kalimat langsung

Rina mengatakan bahwa ia mohon maaf, karena ia akan minta waktu beberapa menit kepada Bapak Camat. Saya melihat di televisi, bahwa wilayah kecamatan yang Bapak pimpin menjadi wilayah terindah dan terbersih, kata Rina.

Kalimat tidak langsung Kalimat langsung

Rina mengatakan bahwa ia melihat di televisi, bahwa kecamatan yang dipimpin oleh Bapak Camat menjadi wilayah terindah dan terbersih. Rangkuman

Kalimat tidak langsung

1. Dalam wawancara selalu menggunakan kalimat langsung. 2. Kalimat langsung adalah kalimat yang dikutip secara langsung dari ucapan orang pertama dan diberi tanda petik (.). 3. Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang telah diubah susunan kalimatnya dan tidak diberi tanda petik. 6. Tugas 1 Ubahlah cuplikan teks wawancara berikut ini menjadi kalimat tidak langsung! Bapak Camat Rina Bapak Camat Rina Bapak Camat Rina Bapak Camat Rina Bapak Camat Rina : : : : : : : : : : Kita gerakkan seluruh warga melakukan kerja bakti. Siapa saja yang membantu Bapak dalam meningkatkan kebersihan? Seluruh aparat Kelurahan, Kecamatan, dan masyarakat. Kapan melakukan kerja baktinya? Setiap satu minggu sekali. Dimana saja yang perlu dibersihkan? Di jalan-jalan, trotoar, saluran air, dan lingkungan tempat tinggal. Bagaimana peran serta masyarakat di dalam menjaga kebersihan? Bagus, mereka sangat peduli. Terima kasih Pak, atas keterangan dan waktu yang telah diberikan.

54

Kegiatan 2: Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi 1. Standar Kompetensi Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat. 2. Kompetensi Dasar Mengubah teks wawancara menjadi narasi 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu mengubah kalimat teks wawancara menjadi narasi. 4. Materi Pokok Cara Mengubah Teks Wawancara ke Bentuk Narasi dan Implementasinya. 5. Uraian Materi Setelah Kamu mempelajari kalimat langsung dalam wawancara diubah menjadi kalimat tidak langsung maka dalam kegiatan ini Kamu dituntut mampu mengubah teks wawancara menjadi narasi. Narasi adalah karangan yang merupakan rangkaian peristiwa yang disusun menurut urutan kejadian atau urutan waktu. Perhatikan teks wawancara berikut ini! Rina Bapak Camat Rina Bapak Camat Rina : : : : : Selamat pagi, Pak! Selamat pagi! Mohon ma'af Pak, bisakah saya minta waktu beberapa menit? Bisa, silakan. Terima kasih Pak. Saya melihat di televisi, bahwa wilayah kecamatan yang Bapak pimpin menjadi wilayah terindah dan terbersih. Apakah usaha Bapak, sehingga berhasil menjadi juara keindahan dan kebersihan? Kita gerakkan seluruh warga melakukan kerja bakti. Siapa saja yang membantu Bapak dalam meningkatkan kebersihan? Seluruh aparat Kelurahan, Kecamatan, dan masyarakat. Kapan melakukan kerja baktinya? Setiap satu minggu sekali. Dimana saja yang perlu dibersihkan? Di jalan-jalan, trotoar, saluran air, dan lingkungan tempat tinggal. Bagaimana peran serta masyarakat di dalam menjaga kebersihan? Bagus, mereka sangat peduli. Terima kasih Pak, atas keterangan dan waktu yang telah diberikan.

Bapak Camat Rina Bapak Camat Rina Bapak Camat Rina Bapak Camat Rina Bapak Camat Rina

: : : : : : : : : :

Untuk mengubah teks wawancara menjadi karangan narasi, Kamu harus menguasai perubahan dari kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung. Perhatikan contoh penulisan wawancara menjadi tulisan narasi berikut ini.

55

Wilayah Terindah dan Terbersih

Pagi ini, Rina ingin mewawancarai Bapak Camat. Sebelum wawancara dilakukan, terlebih dahulu meminta izin. Setelah mendapat izin dari Bapak Camat, Rina memulai mewawancarainya. Rina menanyakan tentang usaha apa yang dilakukan Bapak Camat sehingga mendapat juara lomba keindahan dan kebersihan di daerahnya. Informasi ini dia peroleh dari siaran televisi. Kemudian, Bapak Camat pun menjawab, bahwa semua itu berkat gerakan seluruh warganya melakukan kerja bakti. Setelah itu, Rina pun bertanya kembali, bahwa siapa yang membantunya dalam meningkatkan kebersihan di daerah itu. Ia pun menjawab, bahwa yang membantunya adalah aparat Kelurahan, Kecamatan, dan masyarakat sekitar. Kemudian Rina meneruskan wawancaranya kembali, yaitu kapan kerja bakti itu dilakukan. Jawaban Bapak Camat adalah satu Minggu sekali. Lalu, Rina menanyakan kembali tentang tempat-tempat yang perlu dibersihkan. Bapak Camat pun menjelaskannya, yang dibersihkan adalah mulai dari jalan-jalan, trotoar, saluran air, dan lingkungan tempat tinggal penduduk setempat. Akhirnya, sampailah Rina, ke pertanyaan yang terakhir, yaitu bagaimana peran serta masyarakat di sana dalam menjaga kebersihan. Jawabannya adalah, bahwa masyarakat sekitar sangat peduli. Setelah pertanyaan itu berakhir, maka berakhir pulalah wawancara yang Rina lakukan. Ia pun segera mengucapkan terima kasih, atas keterangan dan waktu yang diberikan Bapak Camat kepadanya. Rangkuman 1. Pada saat mengubah teks wawancara menjadi bentuk narasi, yang harus dipahami adalah perubahan dari kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung. 2. Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan atau ujaran orang lain. Bagian kutipan dalam kalimat bisa berupa kalimat tanya, kalimat berita, atau kalimat perintah. 3. Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan ucapan atau ujaran orang lain. Bagian kutipan dalam kalimat tidak langsung semuanya berbentuk kalimat berita.

56

6. Tugas 2 Ubahlah teks wawancara berikut ini menjadi teks narasi! Perhatikan penulisan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung! Dini Hesti Dini Hesti : : : : Bagaimana perasaanmu setelah memenangkan lomba menyanyi tahun ini? Yang pasti senang dan bersyukur kepada Tuhan serta berterima kasih atas dukungan teman-teman. Kalau boleh tanya, apakah sampai saat ini sudah ada produser yang mengajak rekaman? ada sih, beberapa. Tetapi orangtua saya belum mengizinkan untuk saat ini karena saya masih harus menempuh ujian di sekolah. Memang kenapa orangtuamu tidak setuju? Bukannya tidak setuju, tapi saya harus mengutamakan sekolah dulu. Oo. Begitu.

Dini Hesti Dini

: : :

Kegiatan 3: Menyunting Teks Narasi 1. Standar Kompetensi Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat. 2. Kompetensi Dasar Mengubah teks wawancara menjadi narasi. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menyunting narasi sendiri atau teman. 4. Materi Pokok Penyuntingan. 5. Uraian Materi Pada kegiatan 2, Kamu telah memahami cara mengubah teks wawancara menjadi narasi, bukan? Dalam menyusun tulisan kita harus memerhatikan beberapa tahapan. Di antaranya adalah menyunting. Menyunting adalah proses memperbaiki atau menyempurnakan tulisan dengan memerhatikan segi urutan penyajian isi dan bahasa. Misalnya penulisan ejaan, tanda baca, kata, pilihan kata (diksi), penggunaan kalimat yang efektif, dan kepaduan paragraf. Ketika menyunting, seorang penyunting dengan teliti memeriksa kesalahan penulisan teks. Kesalahan-kesalahan dibetulkan atau dikoreksi dengan membubuhkan tandatanda penyuntingan. Berikut ini tabel tanda-tanda koreksi dan cara penggunaannya.

57

Tabel tanda-tanda koreksi dan penggunaannya.

58

Perhatikan cuplikan berikut! Naskah Pagi ini Rina ingin sekali mewawancarai Bapak Camat. Sebelum wawancara dilakukan, Rina meminta izin terlebih dahulu. Setelah mendapat izin dari Bapak Camat Rina memulai mewawancarai nya. Rina menanyakan tentang usaha apa yang dilakukan Bapak Camat sehingga mendapat juara lomba keindahan dan kebersihan didaerahnya. Informasi ini dia peroleh dari siaran televisi. Suntingan Pagi ini rina ingin sekali mewawancarai bapak Camat. Sebelum wawancara dilakukan, Rina meminta izin terlebih dahulu. Setelah mendapat izin dari Bapak Camat Rina memulai mewawancarai nya. Rina menanyakan tentang usaha apa yang dilakukan Bapak Camat sehingga mendapat juara lomba keindahan dan kebersihan didaerahnya. Informasi ini dia peroleh dari siaran televisi. Perbaikan Pagi ini, Rina ingin mewawancarai Bapak Camat. Sebelum wawancara dilakukan, Rina meminta izin terlebih dahulu. Setelah mendapat izin dari Bapak Camat, Rina memulai mewawancarainya. Rina menanyakan tentang usaha apa yang dilakukan Bapak Camat sehingga mendapat juara lomba keindahan dan kebersihan di daerahnya. Informasi ini dia peroleh dari siaran televisi.

Rangkuman 1. 2. 3. Menyunting adalah proses memperbaiki atau menyempurnakan tulisan dengan memerhatikan segi urutan penyajian isi dan bahasa. Ketika menyunting, seorang penyunting memeriksa kesalahan penulisan teks dengan teliti. Kesalahan-kesalahan dikoreksi dengan membubuhkan tanda-tanda penyuntingan.

6. Tugas 3 Suntinglah paragraf di bawah ini agar menjadi paragraf yang sempurna sesuai dengan ejaan (tanda baca, huruf besar), dan pilihan katanya! Kendati diwarnai hujan deras angin kencang dan ombak besar upaya pencarian badan pesawat adam air KI 574 diperairan Barru dan Parepare, sulawesi selatan, terus diintensifkan, Sabtu 13/1. Pencarian tidak hanya mengandalkan pandangan mata saat melakukan penyisiran, tetapi juga menerjunkan regu penyelamat.

59

C. PENUTUP Kamu telah menguasai materi modul Teks Wawancara. Ini berarti bahwa Kamu telah menguasai tiga keterampilan, yaitu mengubah kalimat langsung dalam wawancara menjadi kalimat tidak langsung, mengubah teks wawancara ke bentuk narasi, dan menyunting narasi sendiri atau teman. Bila tugas-tugas dalam modul ini telah Kamu kerjakan, maka hasil pekerjaanmu boleh Kamu cocokkan dengan kunci modul ini. Kamu telah menyelesaikan tes akhir modul dengan baik, maka Kamu boleh melanjutkan kegiatan pada modul berikutnya. Silakan Kamu mengambil modul baru! Rebutlah keberhasilanmu!

60

D. KUNCI TUGAS Tugas 1 1. Bapak Camat mengatakan bahwa ia menggerakkan seluruh warga melakukan kerja bakti. 2. Rina menanyakan bahwa siapa saja yang membantu Bapak Camat dalam peningkatan kebersihan. 3. Bapak Camat mengatakan seluruh aparat kelurahan, kecamatan, dan masyarakat. 4. Rina menanyakan kapan melakukan kerja baktinya. 5. Bapak Camat menjawab setiap satu minggu sekali. Tugas 2 Hari ini, Hesti merasa sangat senang, karena ia telah berhasil memenangkan lomba menyanyi tahun ini. Dan ia pun merasa bersyukur kepada Tuhannya dan ia juga berterima kasih kepada teman-temannya karena telah memberi dukungan kepadanya. Saat Dini bertanya kepadanya, bahwa apakah sampai saat ini sudah ada produser yang mengajaknya rekaman, ia pun menjawab bahwa ada beberapa. Tetapi orang tuanya belum mengizinkannya, karena saat ini, ia masih menempuh ujian di sekolahnya. Tapi, Dini salah paham, ia berpikir bahwa orang tua Hesti tidak menyetujuinya. Kemudian Hesti pun menjelaskannya bahwa, orang tuanya bukan tidak setuju, melainkan karena ia harus mengutamakan sekolahnya terlebih dahulu. Setelah Hesti menjelaskannya, Dini pun akhirnya mengerti.

Tugas 3 Suntingan Kendati diwarnai hujan deras angin kencang dan ombak besar upaya pencarian badan pesawat adam air KI 574 diperairan Barru dan Parepare, sulawesi selatan, terus diintensifkan, Sabtu 13/1. Pencarian tidak hanya mengandalkan pandangan mata saat melakukan penyisiran, tetapi juga menerjunkan regu penyelamat. Perbaikan Kendati diwarnai hujan deras, angin kencang, dan ombak besar, upaya pencarian badan pesawat Adam Air KI 574 di perairan Barru dan Parepare, Sulawesi Selatan, terus diintensifkan, Sabtu 13/1. Pencarian tidak hanya mengandalkan pandangan mata saat melakukan penyisiran, tetapi juga menerjunkan regu penyelamat.

61

IND.VII.2.7.15

MODUL SMP TERBUKA


Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu : : : : Bahasa Indonesia VII 2 (Dua) 4 x 40 menit

IND.VII.2.M.06 Men

KEGIATAN SISWA

MENGUNGKAPKAN ISI PUISI

Penulis Pengkaji Materi

: :

Drs. Santiyo Dra. Sunaryati Prof. Dr. Ahmad HP., M.Pd. Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

A. PENDAHULUAN Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul yang lalu. Kali ini, kamu akan mempelajari modul dengan judul Mengungkapkan Isi puisi. Kompetensi yang ingin dicapai dalam modul ini ada dua, yaitu : mampu mengungkapkan isi puisi dengan mempertimbangkan nada, suasana, irama dan pilihan kata, mampu menangkap isi puisi seperti gambaran penginderaan, perasaan dan pendapat, dan mampu merefleksi isi puisi. Untuk mencapai kompetensi itu kamu akan mempelajari kegiatan kesatu mengungkapkan isi puisi dengan mempertimbangkan nada, suasana, irama, dan pilihan kata. Kegiatan kedua menangkap isi puisi seperti gambaran penginderaan, perasaan, dan pendapat. Jika kegiatan beserta tugas-tugas telah kamu selesaikan dengan baik, segeralah kamu minta tes akhir modul kepada guru pamongmu. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini 4 x 40 menit termasuk tes akhir modul. Mengingat waktu yang disediakan terbatas, kamu harus mampu memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Bila ada kesulitan jangan segan-segan berdiskusi dengan temantemanmu, atau langsung menanyakan kepada guru pamongmu. Selamat belajar, semoga sukses kamu raih.

65

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Pengungkapan Isi Puisi 1. Standar Kompetensi Memahami pembacaan puisi 2. Kompetensi Dasar Menanggapi cara pembacaan puisi 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu mengungkapkan isi puisi dengan mempertimbangkan nada suasana, irama, dan pilihan kata 4. Materi Pokok Mengungkapkan Isi Puisi 5. Uraian materi Ada berbagai cara manusia dalam menuangkan gagasan pikirannya. Salah satunya melalui puisi. Puisi merupakan pengungkapan ekspresi manusia yang mewakili dirinya dengan menggunakan rangkaian kata, untaian kalimat berwujud larik-larik dan menggunakan pilihan kata yang padat dengan makna. Setiap penyair dalam mengungkapkan puisinya mempunyai nada dan suasana berbedabeda atau dengan caranya sendiri-sendiri. Nada dan suasana sangat berhubungan dengan perasaan penyair. Nada puisi merupakan sikap penyair, misalnya menggurui, mengkritik, dan main-main. Dalam arti yang luas Dari nada puisi tersebut mengakibatkan muncul suasana yang ditimbulkan menjadi puisi. Di samping itu dalam puisi, irama dan lagu kalimat merupakan salah satu daya ungkap yang penting, Beberapa hal tersebut dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh penyair. Yang dimaksud dengan irama dalam puisi adalah pengulangan pola waktu dan pola tekanan yang terjadi secara teratur. Perhatikan puisi berikut ini dan bacalah dengan cermat! SENJA DI PELABUHAN KECIL Ini kali tidak ada yang mencari cinta Di antara gudang rumah tua, pada cerita Tiang serta temali kapal. Kapal, perahu tiada berlaut Menghembus diri dalam mempercaya maut berpaut Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelopak elang Menyinggung muram, desis hari lari berenang Menemu bujuk pangkal akaran. Tidak bergerak dan Kini tanah dan air tidur hilang ombak Tiada lagi aku sendiri. Berjalan Menyisir semenanjung, masih pengap harap Sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan Dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap Dari : Deru Campur Debu Chairil Anwar

66

Setelah membaca puisi tersebut, kamu dapat mengungkapkan isi puisi itu, yaitu tentang kesendirian di pelabuhan pada waktu senja. Hal ini dapat kamu ungkap isi puisi tersebut dengan mempertimbangkan nada dan suasana puisi tersebut yaitu bermain-main dengan suasana sepi. Di samping nada suasana, dapat pula dilukiskan penginderaan dan perasaan yang ada dalam puisi. Bagaimana hubungan antara puisi dengan penginderaan dan perasaan? Puisi merupakan gagasan penyair yang dituangkan dalam larik dan bait. Gagasan yang dituangkan dalam larik dan bait merupakan hasil penginderaan. Puisi dapat berwujud dari hasil penginderaan penglihatan, pendengaran, perasaan, pencecapan, perabaan, penciuman, gerakan, dan pemikiran. Di samping itu, puisi merupakan cetusan perasaan penyair. Misalnya, cetusan perasaan semangat, sedih, atau terharu dan sebagainya Bacalah puisi berikut ini !

GADIS PEMINTA-MINTA
Setiap kali bertemu, gadis kecil berkaleng kecil Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka Tengadah padaku, pada bulan merah jambu Tapi kataku jadi hilang, tanpa jiwa Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan Gembira dari kemayangan riang Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral Melintas-lintas di atas air kotor tapi yang begitukan hafal Jiwa begitu murni, terlalu murni Untuk membagi dukamu Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil Bulan di atas itu, tak ada yang punya Dan kataku, ah kataku Hidupnya tak lagi punya tanda Toto Sudarto Bahtiar
Dari Metodologi Pengajaran Puisi Drs. B. P. Simatupang

Penginderaan adalah kesan yang ditangkap dari sebuah puisi oleh pancaindera kita. Maka akan dikenal penginderaan pendengaran (telinga), penginderaan penglihatan (mata), penginderaan gerakan, penginderaan perabaan (meraba), penginderaan penciuman (hidung). Setelah membaca puisi tersebut kamu dapat mengungkapkan isi puisi berdasarkan penginderaan, misalnya : - pada larik kesatu bait pertama merupakan penginderaan penglihatan. - pada larik kedua bait pertama hasil penginderaan perasaan - pada larik ketiga bait pertama hasil penginderaan perasaan - pada larik keempat bait pertama hasil penginderaan perasaan

67

Coba lanjutkan untuk bait kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya. Di samping itu, kamu dapat menentukan cetusan perasaan yang dituangkan dalam puisi tersebut, yaitu perasaan haru. Rangkuman 1. Puisi merupakan pengungkapan perasaan menggunakan pilihan kata yang padat, susunan kalimat yang efektif dan menggambarkan tangkapan pancaindera. 2. Puisi adalah hasil perenungan gagasan, pikiran, perasaan dan menampilkan nada dan suasana tertentu. Hasil pengungkapan tiap penyair akan berbeda-beda 6. Tugas 1 1. Simpulkan isi puisi berjudul Gadis Peminta-minta, karya Toto Sudarto Bahtiar 2. Pesan apakah yang terkandung dalam puisi tersebut? Kegiatan 2 : Refleksi Puisi 1. Standar Kompetensi Memahami pembacaan puisi 2. Kompetensi Dasar Merefleksi isi puisi yang dibaca 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu merefleksikan isi puisi yang dibacakan 7. Materi Pokok Refleksi Puisi 8. Uraian Materi Merefleksi dalam kamus disebutkan artinya gerakan pantulan di luar kemauan atau kesadaran sebagai jawaban suatu hal atau kegiatan yang datangnya dari luar. Merefleksi isi puisi artinya pantulan atau memantulkan isi puisi di luar pengarangnya. Kita sebagai penikmat puisi artinya di luar puisi. Merefleksi puisi merupakan kegiatan: 1. memikirkan atau merenungkan; 2. menelaah dan merespon; 3. menanggapi isi puisi secara menyeluruh. Merefleksi dapat diartikan menggunakan isi puisi atau pesan yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari. Merefleksi dapat diartikan memetik manfaat apa yang terkandung apa yang diinginkan dan yang dimaksud pengarang atau penyair dalam puisinya. Kegiatan merefleksi misalnya merenungkan nilai-nilai yang terkandung dalam puisi. Bacalah sekali lagi puisi berjudul Gadis Peminta-minta. Setelah kamu baca, kamu dapat merefleksikan isi puisi tersebut, bahwa kita merasa terharu atas penderitaan, kemiskinan, dan penghidupan yang papa yang hanya mengharap belas kasihan.

68

Inilah refleksi dari peristiwa tersebut. Dari refleksi ini diharapkan timbul jiwa dermawan, dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya yang diterima. Rangkuman 1. 2. 3. 4. 5. 6. Merefleksi puisi merupakan kegiatan: memikirkan atau merenungkan; menelaah dan merespon; menanggapi isi puisi secara menyeluruh Mengungkapkan isi puisi berarti menggali gagasan yang terkandung dalam puisi. Nada suasana puisi merupakan sikap penyair terhadap sesuatu hal, misalnya mengkritik, menggurui atau menilai. 7. Refleksi adalah kegiatan memikirkan atau merenungkan suatu hal yang telah terjadi dalam sebuah puisi.

6. Tugas 2 Bacalah puisi berikut ini ! KEPADA PEMELUK TEGUH Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut Nama-Mu Biar susah sungguh Mengingatkan susah seluruh Cahyamu panas suci Tinggal kerdip lilin Tuhanku Aku hilang bentuk Remuk Tuhanku Aku mengembara di negeri asing Tuhanku Di pintu Mu aku mengetuk Aku tak bisa berpaling Karya Chairil Anwar Dari Pengarang Indonesia Yang Kita Kenal

Jawablah pertanyaan berikut: 1. Manfaat apakah yang dapat kita ambil dari puisi tersebut?

69

C. PENUTUP Dalam mempelajari modul ini, pastilah pemahamanmu tentang puisi semakin berkembang. Setelah dikaji, ternyata setiap puisi mempunyai pesan yang cukup tinggi dalam nilai-nilai kehidupan. Jawaban atau hasil pekerjaanmu tidak harus sama dengan jawaban pada modul ini, yang penting, jawabanmu tidak lari atau tidak menyimpang dari konteks puisi tersebut. Selamat meraih sukses.

70

D. KUNCI TUGAS

Tugas 1 1. Puisi gadis peminta-minta menceritakan tentang penderitaan seorang gadis kecil yang tinggal di bawah jembatan. Setiap hari ia berjalan dengan membawa kaleng kecil untuk mohon belas kasihan dari banyak orang. Seandainya suatu saat ia meninggal dunia, tak satu pun yang menangisinya. 2. Pesan yang terkandung dalam puisi tersebut adalah : 1. Mencintai sesama manusia, sekalipun orang itu berasal dari lingkungan yang hidupnya penuh derita 2. Selagi hayat masih dikandung badan, banyaklah berbuat amal kebaikan kepada sesama. 3. Tuhan YME adalah penentu nasib setiap hamba-hambanya. Jangan berputus asa dalam menghadapi kehidupan ini. Bersyukurlah dan berserahdirilah setiap saat kepada Tuhan. Tugas 2 1. Di manapun kita berada, dalam keadaan senang atau susah, hendaknya selalu mengingat dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Suci.

71

IND.VII.2.7.16

MODUL SMP TERBUKA


Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu : : : : Bahasa Indonesia VII 2 (Dua) 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA
IND.VII.2.M.07 Tokoh dan Latar TOKOH DAN LATAR

Penulis Pengkaji Materi

: :

Dra. Sri Rahayu Dra. Sunaryati Prof. Dr. Ahmad HP., M.Pd. Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

A. PENDAHULUAN Modul Bahasa Indonesia yang lalu tentunya sudah Kamu pelajari dengan baik. Bagaimana hasilnya, baik bukan? Kini lanjutkan mempelajari modul yang berjudul Tokoh dan Latar Materi Pokok yang Kamu pelajari dalam modul ini adalah penentuan tokoh utama dan tokoh sampingan, penentuan latar atau setting, dan penentuan alur dari cerita Di Tengah Keluarga karangan Ajip Rosidi. Dengan mempelajari modul ini, Kamu diharapkan dapat menentukan: pertama, tokoh utama dan tokoh sampingan dari cuplikan cerita Di Tengah Keluarga yang berjudul Temanku Pergi Belajar. Kedua, latar atau setting dari cerita tersebut. Untuk memudahkan mempelajari modul ini, Kamu dapat meminjam buku cerita Di Tengah Keluarga karangan Ajib Rosidi, di perpustakaan sekolah induk. Bila tidak ada, dalam modul ini sudah disediakan cuplikannya yang berjudul Temanku Pergi Belajar Modul ini berisi tiga kegiatan yang harus Kamu kerjakan, pertama penentuan tokoh utama dan tokoh sampingan, kedua penentuan latar atau setting, dan ketiga, penentuan alur dari cuplikan cerita Di Tengah Keluarga. Waktu yang disediakan 4 x 40 menit, termasuk tes akhir modul Dalam modul ini disediakan pula kunci jawaban tugas kegiatan. Dapat dilihat setelah mengerjakan tugas. Pelajari modul ini dengan baik. Semoga berhasil!

75

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Penentuan Tokoh Utama dan Tokoh Sampingan 1. Standar Kompetensi Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen 2. Kompetensi Dasar Menanggapi pembacaan cerpen 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu mengungkapkan tokoh-tokoh dengan cara penokohannya disertai data tekstual. 4. Materi Pokok Buku Cerita 5. Uraian Materi Pernahkah Kamu membaca novel? Bila sudah pernah, tentu Kamu menemukan pelakupelaku atau tokoh-tokoh yang berperan dalam novel. Untuk dapat menentukan tokoh utama dan tokoh sampingan cerita I Di Tengah Keluarga Kamu harus membaca cerita tersebut. Kamu dapat meminjam cerita tersebut di sekolah induk bila ada tetapi bila tidak ada, dalam kegiatan ini sudah disediakan cuplikannya yang berjudul Teman Pergi Belajar Bacalah cuplikan cerita berjudul Temanku Pergi Belajar yang diambil dari novel Di Tengah Keluarga ini. Kemudian tulis pelaku-pelaku atau tokoh-tokoh yang ada dalam novel tersebut. Cuplikan cerita Di Tengah Keluarga yang dikarang Ajip Rosidi TEMANKU PERGI BELAJAR 1. Jika pagi-pagi Aku akan berangkat ke sekolah, seorang teman datang menjemput. Biasanya Aku baru bangun kalau dia datang. Karena itu, dia harus menungguku mandi. Biasanya, Pamanlah yang menemaninya. Paman sudah lama ke luar dari sekolah rakyat, sedang Aku baru kelas empat. Tapi Paman tak bisa melanjutkan sekolah karena perang. 2. Temanku ini sangat suka merokok yang seharusnya belum disukai oleh anak-anak sebayanya. Orang tuanya selalu menceritakan keburukan-keburukan tentang kebiasaan merokok. Kecuali merusak kesehatan, juga menambah kebebalan seseorang. Dan Aku percaya betul omongan-omongan itu. Karena Aku mau pintar, seperti Paman, Ayah dan semua orang pandai, Aku tidak mau merokok 3. Tetapi sebenarnya ada sebab lain yang menjadikan Aku tidak suka rokok. Kejadian semasa kecil, ketika baru empat atau lima tahun usiaku. 4. Seperti biasa, Aku disuapi ibu di setiap senja, makan di ruang depan. Selama Aku makan, Aku banyak bermain dengan teman-temanku yang datang ke rumah kami. Rumah kami tempatnya anak-anak bermain karena pekarangannya luas dan banyak alat mainnya.

76

5. Sebentar-bentar Aku datang pada ibu, mengangakan mulut dan ibu menyuapkan segumpal nasi dengan lauknya ke mulutku. Kemudian Aku berlari pula ke tempat teman-teman bermain. Jika mulutku telah kosong, dan mamahan telah masuk ke dalam lambung, kembali pada ibu mengangakan mulutku supaya minta diisi. 6. Sore itu, ibu pakai hoskur berwarna gading, duduk di tangga rumah kami yang terbikin dari ubin, menyuapi Aku sebagaimana biasa. Aku melompat-lompat lari padanya mengangakan mulutku, dan ketika memamah nasi yang sudah dimasukkan ibu ke mulutku itu, Aku terpekik. Terasa pedas. Dan Aku tidak suka makanan pedas. Tentu cabe turut termakan. Kumuntahkan nasi yang sudah dikunyah ke tangan ibu. Tapi ternyata tak ada cabe, Cuma ada beberapa rambut tembakau. 7. Aku lantas teringat pada tembakau rokok dan ingat pula mulut kakek yang suka betul merokok dan sering berair-air meleleh ke dagunya, menjijikkan betul jika mengingat itu semua, Aku pun muntah. 8. Sejak itu, Aku benci sama rokok, sama tembakau. Jika kebetulan melihat orang merokok atau puntung rokok terletak, sementara Aku mengunyah makanan, timbullah rasa mualku. Lantas kutengokkan kepalaku, agar tak melihat teman itu. 9. Akhirnya, rokok menjadi barang tabu bagiku. Melihat rokok Aku seperti melihat tai, ah, malah lebih dari itu. Agaknya Aku lebih suka melihat kotoran daripada rokok, apalagi puntung! 10. Itulah sebabnya Aku tidak suka merokok. Hingga sekarang. Timbul saja rasa jijikku pada rokok puntung dan perokok. 11. Jadi dengan temanku itu, berlainan benar. Aku sebenarnya tak begitu suka sama dia, karena dia bau tembakau seluruh tubuhnya, nafas, baju dan juga buku-bukunya. Tapi dia sendiri suka benar, berkawan denganku, karena Ayahku guru. Dia suka, bisa minta pena, buku, atau buku tulis padaku, dan Aku sendiri biasanya mendapat barang-barang itu dari Ayah. 12. Sebagai teman, dia juga pelindungku. Dialah selalu yang mempertahankan Aku dari serangan-serangan teman yang galak. Dia pernah benjol-benjol kepala karena mempertahankan Aku. Dan Aku jadi terharu oleh keikhlasannya berteman. Oleh kerelaannya berkorban untuk Aku. Sejak itulah Aku mengganggapnya sebagai yang benar-benar teman walaupun bau rokoknya tak berkurang malah bertambah seseorang. 13. Ayah tahu juga temanku ini suka merokok Dan menurut pendapat Ayah, tak ada guna mencegahnya lagi, sudah terlanjur. 14. Sekali ketika Ayah kehabisan geretan, Ayah meminta api pada teman ini di dalam kelas, teman ini malu-malu. Katanya dia tak pernah merokok. Tapi dengan senyum dan ramahnya Aku senang betul melihat Ayah ramah dengan murid-muridnya Ayah berkata, Berikan saja, tidak apa. Murid yang merokok selayaknya dikasih hukuman. Tapi kau sudah terlalu candu untuk dihukum. Asal jangan kau ajari Ajib merokok, senanglah Aku. 15. Kami tertawa, seluruh kelas. Dengan ragu-ragu dia masih belum juga yakin bahwa Ayah takkan memberinya hukuman karena ia perokok-ia memberikan

77

gandawesinya, yang baru bisa membikin api jika cetusan dari batu dengan waja membakar kawul di antaranya. Dan sejak itu mendapat julukan si-Kawul dari teman-teman lainnya. Tapi heran ia tak pernah marah. Ya, jika ia sendiri yang diganggu teman-teman ia tak pernah marah. Tapi kalau aku mereka ganggu, naik darahlah ia dan ia tak segan-segan melayangkan tinjunya. 16. Sesungguhnya dia orang yang bodoh, bodoh benar. Jauh lebih bodoh daripadaku. Dan karena Aku tak mau duduk sebangku dengan dia, Aku selalu tak suka membantu tubuhnya yang penuh bau tembakau itu, dia duduk di belakangku. Dan duduk di belakang itu sungguh menguntungkan, dengan kakinya, dia menanyakan buku tulisku saja, supaya bisa dengan gampang dilihatnya. 17. Ketololannya itu sungguh meyakinkan Aku, bahwa orang perokok itu sungguh jadi bodoh, bahkan makin goblok. Dikutip dari : Di Tengah Keluarga Karangan Ajip Rosidi Setelah Kamu membaca cuplikan cerita Di Tengah Keluarga yang berjudul Temanku Pergi Belajar, Kamu sudah dapat menentukan pelaku-pelakunya. Coba sebutkan pelaku-pelakunya! 1. Aku 2. Temanku ( Si Kawul) 3. Ayah 4. Ibu Empat pelaku tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kalimat yaitu : kelompok pertama adalah kelompok yang selalu berbicara atau diceritakan; kelompok kedua yang menjalankan cerita dan selalu menjadi pusat cerita. Perhatikan tokoh Aku dan Temanku (Si Kawul). Hampir dalam setiap paragraf menceritakan tokoh tersebut tokoh tersebut. Tokoh yang demikian itu disebut tokoh utama atau pelaku utama Tokoh Aku adalah tokoh yang mempunyai persoalan-persoalan. Persoalan yang dihadapi oleh Aku adalah Aku tidak suka merokok bahkan benci merokok karena merokok dapat membuat orang menjadi bodoh. Persoalan itu tertulis dalam paragraf 3, 7, 8, 16 dan 17. Tokoh utama yang mempunyai persoalan seperti tokoh Aku disebut tokoh antagonis. Dengan adanya tokoh protaganis dan tokoh antagonis, cerita bergerak dan berkembang karena konflik-konflik mereka. Tokoh ibu dan tokoh Ayah adalah tokoh yang kurang menonjol perannya. Tokoh kurang berperan dan tidak banyak dibicarakan disebut tokoh sampingan atau tokoh tambahan.

78

Nah, bagaimana mudah dipelajari bukan? Untuk menentukan tokoh utama dan tokoh sampingan pada cuplikan cerita Di Tengah Keluarga karangan Ajip Rosidi yang berjudul Temanku Pergi Belajar. Cobalah pada cerita-cerita yang lain, tentukan tokoh utama dan tokoh sampingnya. Bila Kamu mendapat kesulitan, diskusikan dengan teman sekelompokmu atau tanyakan kepada guru pamongmu. Kemudian lanjutkan dengan mengerjakan tugas yang disediakan, jangan lupa pelajari terus pelajaran berikutnya. Untuk memudahkan Kamu mempelajari kegiatan ini, bacalah kosakata dan rangkuman kegiatan. Karena dengan mempelajari rangkuman berarti Kamu sudah mempelajari inti materi kegiatan ini. Kosakata novel : karangan prosa yang panjang menceritakan sebagian kehidupan seseorang yang dianggap istimewa dengan menonjolkan watak dan sifat pelakunya. pertentangan antara dua tokoh tokoh yang mempunyai persoalan tokoh yang selalu bersama dengan tokoh protagonis tetapi mempunyai persoalan yang berlawanan.

konflik : tokoh protagonis : tokoh antagonis :

Rangkuman 1. 2. 3. 4. Dalam sebuah cerita fiksi selalu ada tokoh utama dan tokoh sampingan. Tokoh utama adalah tokoh yang sangat berperan, tokoh penggerak cerita Tokoh utama yang mempunyai persoalan disebut tokoh protagonis Tokoh utama yang selalu bersama tokoh protagonis tetapi mempunyai persoalan yang berlawanan disebut tokoh antagonis. 5. Tokoh yang kurang berperan disebut tokoh sampingan atau tokoh tambahan.

6. Tugas 1 Bacalah cuplikan cerita Di Tengah Keluarga karangan Ajip Rosidi berikut ini kemudian jawablah pertanyaan di bawahnya. Cuplikan Cerita : Kini Aku sendirian. Untung kerbau-kerbau itu jinak, tak mau masuk kebun Pak Dulah. Aku pun beryanyilah. Nyanyian yang sumbang, karena memang Aku tak bisa bernyanyi. Ketika mataku melihat saung di kebun Pak Dulah, kupikir mungkin si Obod di sana. Tapi sekeliling kebun itu dipagar. Untuk melalui pintu tak bisa, karena diikat oleh Pak Dulah, Terung dan ketimun sedang berbuah. Cabe sudah merah-merah kulihat. Tapi siapa bilang si Obod tak bisa melompati pagar itu dan kini lagi tidur di saung itu. Untuk membuktikan sendiri Aku tak berani, takut kepergok Pak Dulah. Ah, lama benar si Minta itu. Belum juga ia muncul. Ke mana dia? Aku terus berteriakteriak sesuka hati. Tapi ada juga teman yang kelihatan. Beberapa orang lewat di pematang pinggir saluran air yang kering, menuju kampungnya. Mereka itu tak ada

79

yang menaruh peduli padaku, karena mereka setiap lewat di sana ada anak-anak yang berteriak-teriak, bernyanyi lagu yang sumbang, seperti Aku sekarang. Tak ada yang tertarik oleh perhatianku. Semuanya biasa. Kini Aku sekarang. Tak ada yang tertarik oleh perhatianku. Semuanya biasa. Kini Aku yang merasakan kesendiranku di keleluasaan ini. Aku berhenti berteriak, tiba-tiba, seperti ada yang memanggil si Minta, tetapi tak ada jawaban. Rasa takutku timbul. Kuhitung jumlah kerbau itu masih cukup tiga belas. Bagaimana jika seekor masuk ke kebun Pak Dulah Ketakutan menjadi-jadi. Aku melompat, berdiri ke pematang, berteriak. Tak ada yang membahas. Aku diam lagi. Bernyanyi dengan suara yang tak karuan, tiba-tiba kudengar suara Minta. Jauh sekali, di ujung sawah di pinggir kampong. Dia bilang, Obod tak ketemu. Dia kini lagi makan. Tapi suara itu sudah cukup menambah keberanianku. Kini Aku haus kini. Mungkin Minta Punya air. Untuk mendapatkannya alangkah jauh. Aku mencari-cari. Dan di saluran air yang sudah kering itu ada ketinggalan segenang air. Bening karena mengendap. Aku sentuh dengan jari terasa hangat. Seekor burung kecil terbang lamalama ke arah kepalaku. Aku berjongkok, mencoba air dengan mulutku. Sukar sekali. Aku terpaksa tiduran dengan dadaku di atas pematang. Sakit, tetapi sudah kering kini. Aku minum puas sekali. Sehabis minum kupandangi air yang tinggal, tak banyak lagi. Cuma setinggi jari tengah. Sambil bermain-main kupermainkan kakiku dalam air yang sudah hangat itu. Enak, hangat menggerigiti kulit. Aku mengawasi air itu. Karena keaduk, naiklah semua yang mengendap di dasar air, kulihat yang muncul bubuk kekuning-kuningan. Aku tertawa sendirian. Ketika Kasum datang dari arah yang berlawanan dengan arah si Minta pergi, dia bertanya dimana Minta. Kubilang lagi makan. Mungkin di pinggir kolam. Dan Kasum tanyakan lagi dimana di Obod. Aku menggeleng. Nggak tahu, belum kelihatan. Tadi kami mencarinya, Si Manis juga belum makan mencari si Obod, tapi tak ketemu. Kasum menaruh bungkusan nasi di pematang dan ia lari ke arah kebun Pak Dulah. Dia loncati pagarnya. Di dalam kebun, dia menuju saung. Kudengar teriaknya, membangunkan si Obod penidur. Ketika kembali? dia memetik terung, beberapa ketimun dan cabe. Berlari kecil dia keluar meloncati pagar. Si Obod dimarahinya, dikatainya penidur. Aku tertawa saja. Kau mesti tinggal di sini. Betul-betul jaga kerbau. Kami mau makan dahulu. Kau kan sudah makan. Kalau mau lagi, datanglah nanti di kolam. Awas si Jalu masuk kebun Pak Dulah! Pergilah kami-Aku dan Kasum-ke tempat di Minta Soal : 1. Siapakah tokoh utama dalam cuplikan novel tersebut? 2. Mengapa tokoh tersebut (soal no. 1) disebut tokoh utama? 3. Si Obod, Si Manis dan Si Kasum disebut tokoh apakah dalam cuplikan novel tersebut? Mengapa demikian?

80

Kegiatan 2 : Penentuan Latar 1. Standar Kompetensi Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen. 2. Kompetensi Dasar Menjelaskan hubungan latar suatu cerpen dengan realitas social 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu menentukan latar atau setting cuplikan cerita Di Tengah Keluarga karangan Ajip Rosidi yang berjudul Temanku Pergi Belajar 4. Materi Pokok Latar dan Setting 5. Uraian Materi Pada kegiatan satu Kamu sudah dapat menentukan tokoh utama dan sampingan cuplikan cerita Di Tengah Keluarga karangan Ajip Rosidi yang berjudul Temanku Pergi Belajar. Kini kamu akan mempelajari latar atau setting dari cuplikan cerita tersebut. Apakah latar atau setting itu? Latar atau setting adalah tempat waktu atau kejadian dalam cerita Bacalah kembali cuplikan cerita yang berjudul Temanku Pergi Belajar dalam kegiatan 1 kemudian tulislah tempat kejadian, waktu kejadian dan suasana kejadian yang ada dalam cuplikan cerita tersebut. Kemudian perhatikan tabel/setting tentang cerita Temanku Pergi Belajar berikut ini. Latar/Setting Temanku Pergi Belajar Paragraf 1 3,4,5 Latar Waktu Pagi hari akan berangkat sekolah Setiap sore/senja Ketika Aku (Ajip) masih 6,7 kecil Di ruang depan Rumah Ajip, di pekarangan rumah Latar Tempat Di rumah Ajip Latar Suasana Penantian (bosan tetapi senang) Gembira, mengenakkan Dalam masa kecil tibatiba berubah kegembiraan menjadi jijik, benci pada rokok 14,15 Kegiatan Ayah kehabisan geretan Di kelas Gembira, senang bahagia

81

Dalam paragraf 1, tertulis : Jika pagi-pagi Aku akan berangkat ke sekolah, seorang teman datang menjemput. Biasanya Aku baru pagi sekali kalau Dia datang. Karena itu dia harus menungguku mandi. Biasanya Paman yang menemaninya. Dari cerita di atas Kamu dapat menentukan : 1. Kapan peristiwa itu terjadi? Pada pagi hari akan berangkat sekolah. (Latar Waktu) 2. Dimana kejadian itu terjadi? Di rumahku (Ajip) karena temanku selalu menjemputku di rumah, Aku baru bangun di rumah, Aku mandi di rumah, jadi tempatnya adalah di rumahku (latar tempat) 3. Bagaimana suasananya? Temanku menanti Aku mandi, ditemani Paman. Jadi suasananya penantian, menanti Aku selesai mandi (latar suasana) Dalam paragraf 3, 4, 5, 6, 7. Kejadiannya semasa kecil, ketika baru empat atau lima tahun usiaku. Seperti biasa Aku disuapi ibu setiap senja, makan di ruang depan. Selama Aku makan Aku banyak bermain dengan teman-temanku yang datang ke rumah kami. Rumah kami tempat anak-anak bermain karena pekarangannya luas dan banyak alat mainnya. Dari sini sudah dapat ditentukan latar waktunya. Kapan? Ketika Aku masih kecil Dimana? (Untuk menentukan latar tempat) tentunya di ruang depan rumah Ajip, di pekarangan. Bagaimana suasananya? Gembira, Ajip dan temannya dapat bermain berlari-lari sambil disuapi ibu. Tetapi kegembiraan itu kembali (paragraf 6). Ketika termakan beberapa rambut tembakau. Suasana menjadi menjijikan. Nasi yang sudah dikunyah dimuntahkan di tangan ibu. Kemudian Ajib teringat pada kakek yang suka merokok, pada mulutnya yang berair-air meleleh ke dagunya. Betul-betul menjijikan. Dalam paragraf 14 dan 15 diceritakan Ketika Ayah kehabisan geretan, Ayah meminta api pada teman ini, di dalam kelas dan teman ini malu-malu. Dari sini saja Kamu sudah dapat menentukan latar waktu dan latar tempat. Latar waktunya yaitu ketika Ayah kehabisan geretan Latar tempatnya sangat jelas yaitu di kelas Bagaimana latar suasananya? Aku sangat senang melihat Ayah ramah dengan murid-muridnya. Sudah selayaknya Ayah menghukum muridnya yang merokok. Tapi Ayahku tahu bahwa temanku itu sudah terlalu candu, Ayah hanya berpesan saja, Asal jangan kau ajak Ajib merokok

82

senanglah hatiku. Kami kelas tertawa senang. Tapi temanku masih ragu-ragu terhadap Ayah yang takkan menghukumnya walaupun dia merokok. Meskipun demikian gandawesinya (korek api) diberikan juga pada Ayah. Bila ingin menggunakan harus diletuskan dari batu dengan waja yang kemudian membakar kawul yang ada diantaranya. Dan sejak itu temanku itu diberi julukan Si Kawul. Dan temanku itu tidak marah diberi julukan tersebut. Jadi suasananya bagaimana? Tentunya gembira menyenangkan, Ayah ramah walaupun temanku perokok berat. Suasana kelas gembira tertawa-tawa. Setelah Kamu membaca penjelasan dan keterangan serta contoh-contoh yang diberikan, tentunya Kamu sudah dapat menentukan latar atau setting cuplikan novel Di Tengah Keluarga yang berjudul Temanku Pergi Belajar karangan Ajip Rosidi. Cobalah untuk menentukan latar dalam cerita lain yang Kamu baca. Bila Kamu menemukan kesulitan diskusikan dengan temanmu atau tanyakan pada guru pamongmu. Jangan lupa bacalah kosakata dan rangkuman di berikut ini. Dengan membaca kosakata dan mempelajari rangkuman berarti Kamu sudah mempelajari simpulan dari seluruh materi dalam kegiatan ini. Sehingga akan menjadi lebih jelas penjelasan materi kegiatan ini. Kerjakan tugas yang sudah disediakan. Bila sudah dapat, Kamu cocokkan dengan kunci jawaban tugas yang disertakan dalam modul ini. Selamat belajar semoga berhasil. Kosakata latar atau setting : bosan suasana Rangkuman 1. 2. 3. 4. Latar atau setting sebuah cerita terdiri dari : Latar tempat yaitu tempat kejadian dalam cerita Latar waktu yaitu waktu kejadian dalam cerita Latar suasana yaitu suasana yang terjadi dalam cerita : : keterangan tentang tempat, waktu dan suasana terjadinya cerita (lakon) dalam karya sastra jemu keadaan suatu peristiwa

6. Tugas 2 Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Kamu anggap benar! 1. Kami lagi dalam perjalanan; Aku dengan Nenekku, dalam dokar. Kudanya lamban benar, kurus, tak terpelihara, atau kurang pelihara. Jalan aspal bongkah-bongkah dan batu kerikil menyeringai dari bawah. Tak enak benar rasanya seperti diapungapung dari tempat duduk. Dalam paragraf di atas latar suasana yang tergambar adalah .

83

a. b. c. d.

menyenangkan menggelisahkan tidak menyenangkan tidak menggembirakan

2. Ketika Ayahku keluar dari tawanan, berita itu sudah kami terima seminggu sebelumnya. Ibu tiriku menyewa dokar dua buah buat dia dan saudara-saudaranya. Sedang Nenek dan Bibi-bibiku yang ingin menjemput Ayah terpaksa jalan kaki, karena tidak punya uang.Latar waktu dalam paragraf tersebut adalah .. a. ketika Ayah keluar dari tawanan b. ketika Nenek ingin menjemput Ayah c. seminggu sebelumnya d. dalam waktu seminggu 3. Ketika itu Ayah telah berbicara dengan ibu. Aku dan ibu tinggal bersama kakak, Ayah tiri ibu, yang ketika itu menjadi lurah di kota kami. Dia sebagai pamong segera kakek dikenal bangsa yang pendekar kuning itu. Sering mereka berkunjung ke rumah kami. Dan setiap kali datang tentu ada apa-apa yang dimintanya. Latar tempat di bawah ini tepat, kecuali a. Rumah kakek b. Rumah Ayah tiri ibu c. Rumah Pak Lurah d. Rumah Ayah

Kegiatan 3 : Penentuan Alur 1. Standar Kompetensi Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen 2. Kompetensi Dasar Menanggapi pembacaan cerpen 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Kamu diharapkan dapat menentukan alur cuplikan cerita Di Tengah Keluarga karangan Ajip Rosidi. 4. Materi Pokok Alur Cerita 5. Uraian Materi Setelah mempelajari tokoh dan latar dari cuplikan cerita Di Tengah Keluarga yang berjudul Temanku Pergi Belajar, kemudian mempelajari cara menentukan alur dari cuplikan cerita tersebut. Apakah alur atau plot itu? Apabila Kamu membaca cerita, ceritanya disusun dan dijalin dari peristiwa bergerak menjadi jalannya puncak ketegangan sampai penyelesaian. Itulah yang disebut alur atau plot. Agar lebih jelas baca kembali cuplikan cerita Di Tengah Keluarga yang berjudul Temanku Pergi Belajar dalam kegiatan 1.

84

Setelah Kamu baca kembali cerita tersebut, coba Kamu perhatikan paragraf (1) dan paragraf (2): Jika pagi-pagi Aku akan berangkat ke sekolah, seorang teman datang menjemput. Biasanya Aku baru bangun betul kalau dia datang. Biasanya Pamanku yang menemaninya. Paman sudah lama keluar dari sekolah rakyat, sedangkan Aku baru kelas empat. Tapi Paman tak melanjutkan sekolah karena perang. Temanku itu sangat suka merokok yang seharusnya belum disukai oleh anak-anak sebaya Aku atau dia. Sebelumnya Kamu belum kenal siapa Aku, siapa temanku kemudian di mana tempat kejadiannya dan kapan waktunya? Kamu dapat mengenal melalui paragraf ini. Aku adalah siswa kelas empat, sekolah rakyat, temanku adalah teman sekelas yang suka menjemputku dan suka merokok. Kejadiannya setiap pagi akan berangkat sekolah, tempatnya di rumahku. Bagian yang demikian dalam cerita disebut bagian pengenalan (1) Dalam paragraf 2 tokoh Aku mulai menampilkan masalahnya yaitu tidak suka merokok. Tertulis dalam kalimat-kalimat: Oleh orang tua pun selalu diceritakan pada kami tenang keburukan-keburukan merokok. Kecuali merusak kesehatan, juga menambah kebebalan seseorang. Dan Aku percaya betul omongan-omongan itu. Karena Aku mau pintar, seperti Paman, Ayah dan semua orang pandai, Aku tak mau merokok. Dikuatkan dengan paragraf 3 : Tapi sebenarnya ada penyebab lain yang menyebabkan Aku tak suka merokok. Kejadian semasa kecil, ketika baru empat atau lima tahun usiaku. Didukung dengan cerita masa kecilnya dalam paragraf 4 dan paragraf 5. Dalam paragraf 6 menguatkan penampilan masalah ini yang tertulis : Dan sore itu, ibu pakai hoskur berwarna gading, duduk di tangga rumah kami yang tersebut dari ubin, menyuapi Aku bagaimana biasa. Aku melompat-lompat lari mendekati ibu mengangakan mulutku, dan ketika memamah nasi yang sudah dimasukkan ke mulutku itu Aku terpekik. Terasa pedas dan Aku tidak suka pedas. Tentu cabe turut termakan. Kumuntahkan nasi yang sudah dikunyah ke tangan ibu. Tapi ternyata tak ada cabe Cuma ada beberapa rambut tembakau. Bagian yang inilah disebut bagian penampilan masalah (2). Masalah Aku yang tak suka rokok. Kemudian masalah itu menjadi memuncak. Aku (Ajib) tidak hanya tidak suka merokok, tapi mulai jijik melihat orang merokok. Karena selalu ingat kakek yang perokok. Hal itu tertulis pada paragraf 7 yang berbunyi.

85

Aku lantas teringat pada tembakau rokok dan ingat pula mulut kakek yang suka betul merokok dan sering berair-air meleleh ke dagunya, menjijikkan betul, mengingat itu semua, Aku pun muntah. Bagian ini disebut bagian masalah memuncak (3) Masalah yang memuncak ini sampailah pada puncaknya disebut bagian puncak ketegangan (4) Yang tadinya hanya tidak suka merokok kemudian jijik mengingat kakek merokok. Kini tidak suka pada bau orang merokok, bau tembakau, bahkan melihat rokok dan melihat orang merokok pun Aku tak suka lebih baik melihat kotoran dari pada rokok atau puntung rokok. Bagian puncak ketegangan ini tertulis dalam paragraf 8, 9, dan 10 yang berbunyi. Sejak itu, Aku benci sama rokok, dan tembakau. Jika kebetulan melihat orang merokok atau puntung rokok terletak sementara Aku mengunyah makanan, timbullah rasa mualku. Lantas kutengokkan kepalaku, agar tak melihat teman itu. Akhirnya, rokok menjadi tabu bagiku. Menjadi pantang. Melihat rokok Aku seperti melihat tai, ah, malah lebih dari itu. Agaknya Aku lebih suka melihat kotoran dari pada rokok, apalagi puntung! Itulah sebab sebenarnya, Aku tidak suka merokok. Hingga sekarang. Timbul saja jijikku pada rokok, puntung dan perokok. Bagian selanjutnya adalah bagian ketegangan menurun. (5) Yang tadinya persoalan itu sudah sampai puncaknya kini menurun. Tokoh Aku (Ajib) yang tidak suka dengan rokok dan perokok, menghadapi temannya yang suka merokok ini lain, mengapa? Karena temannya itu sangat suka kepada Ajib (Aku) adalah anak guru. Kedua, karena temannya itu adalah pelindungku (Ajib). Ketiga, Ayah Aku (Ajib) tahu bahwa temanku itu adalah perokok berat yang sudah tidak dapat lagi dicegah. Asal tidak mengajari Ajib saja tidak apa-apa berteman denganku. Dan keempat, dia (temanku) tidak pernah marah bila diganggu teman-teman yang lain asal jangan Aku yang diganggunya. Semua itu tertulis dalam paragraf k, l, m, n, dan o. Paragraf 1 : Jadi dengan temanku itu, berlainan benar Aku sebenarnya tak begitu suka sama dia, karena dia bau tembakau diseluruh tubuh, nafas, baju juga buku-bukunya. Tapi dia sendiri suka benar berkawan denganku, karena Ayahku guru dan bila dia tak punya bisa minta pena, buku atau pun buku tulis padaku, dan Aku biasanya mendapat barang-barang itu dari Ayah. Cerita yang memiliki alur gabungan : Masa kini masa lalu masa kini, disebut alur gabungan. Jadi cerita Temanku Pergi Belajar alurnya gabungan.

86

Dari penjelasan dan contoh-contoh di atas, Kamu sudah dapat menentukan alur sebuah cerita. Coba Kamu baca cerita yang lain. Kemudian tentukan alurnya. Bila Kamu mendapat kesulitan, diskusikan dengan temanmu atau tanyakan kepada guru pamongmu. Pelajari juga kosakata dan rangkuman berikut ini. Karena dengan mempelajari rangkuman Kamu dapat dengan mudah menentukan inti dari materi kegiatan yang Kamu pelajari. Jangan lupa kerjakan tugas akhir yang ada dalam pelajaran ini. Bila sudah selesai Kamu kerjakan, segera minta tes akhir modul pada guru pamongmu. Belajarlah baik-baik. Kosakata alur atau plot : rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan baik sehingga dapat menggerakkan jalannya cerita melalui permasalahan ke arah puncak ketegangan atau klimaks terus ke penyelesaian. puncak dari suatu kejadian, keadaan yang berkembang secara berangsur-angsur. puncak dari suatu kejadian atau peristiwa mulai menurun penolakan atau perasaan tidak suka yang kuat

klimaks antiklimaks antipati

: : :

Rangkuman 1. Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan baik sehingga dapat menggerakkan jalannya cerita melalui permasalahan ke arah puncak ketegangan atau klimaks penyelesaian. 2. Bagian-bagian alur : a. Pengenalan b. Penampilan masalah c. Masalah memuncak d. Puncak ketegangan (klimaks) e. Ketegangan menurun (anti klimaks) f. Penyelesaian 3. Alur maju adalah cerita yang Jalan ceritanya bergerak maju dengan urutan a, b, c, d, e, f, g 4. Alur mundur adalah cerita yang ceritanya bergerak mundur dengan urutan g, f, e, d, c, b, a. 5. Alur gabungan adalah cerita yang Jalan ceritanya bergerak dari masa kini masa lalu masa kini.

87

6. Tugas 3 Bacalah cuplikan cerpen di bawah ini dengan cermat, kemudian jawablah pertanyaanpertanyaan! Cuplikan cerpen Sungai karangan Nugroho Notosusanto 1. Jam satu malam : cuaca gulita dan murung, hujan turun selembut embun namun cukup membosankan. Hati-hati Kasim memimpin anak buahnya menuruni tebing yang curam dan licin. Ia sendiri berjalan sangat hati-hati, menggendong bayi pada pinggulnya sebelah kiri, di bahu kanan bergantung sebuah sten. Hanya samar-samar matanya yang berlatih melihat orang yang berjalan di depannya. Untuk memudahkan penglihatan, tiap-tiap prajurit yang kurang baik matanya, memasang sepotong cendawan yang berpijar pada punggung kawan yang berjalan di mukanya. 2. Sepuluh bulan yang lalu, pada bulan Februari 1948, Sersan Kasim yang menyeberangi sungai Serayu dengan kompinya. Tatkala itu mereka berjalan ke arah timur. Persetujuan Renville telah ditandatangani dan pasukan-pasukan TNI harus hijrah kantong-kantong dalam wilayah de facto Belanda. Banyak diantara bintara dan prajurit yang membawa serta anak istrinya. 3. Ketika itu Sersan Kasim telah setengah tahun menikah. Istrinya yang masih belia sudah lama bulan mengandung. Namun ia memaksa mengikuti suaminya ke wilayah kekuasaan Republik. Pernah terpikir oleh Kasim untuk menitipkan istrinya kepada mertuanya di Pager Agung. Tapi tidak sempat ; lagipula Aminah tidak mau ditinggalkan. Ia bersitegang hendak ikut. Dan siapa yang dapat bertahan terhadap sifat keras kepala wanita yang mengandung. 4. Dua bulan setelah mereka tiba di Yogya, Acep dilahirkan, Matanya hitam tajam meskipun badannya sangat kecil, dan rambutnya lebat seperti hutan di Priangan. Tapi untuk melahirkan anaknya, Aminah telah menggunakan sisa-sisa tenaga rapuhnya yang terakhir. Ia meninggal sehari kemudian karena kepayahan. Acep dapat dipertahankan hidupnya berkat rawatan khusus para dokter dan juru rawat di rumah sakit tentara. 5. Kini Sersan Kasim berjalan kembali ke Jawa Barat, Kali ini jarak Yogya-Priangan Timur harus mereka tempuh dengan berjalan. Tidak ada truk Belanda yang mengangkut tidak ada kereta api Republik yang menjemput. Mereka berjalan kaki, menempuh jarak lebih dari 300 kilometer, turun lembah, naik gunung, menyeberangi sungai kecil dan besar. 6. Akhirnya mereka tiba kembali ke tepian Sungai Serayu, akan tetapi jauh di hulu, di kaki pegunungan daerah Banjarnegara. Kini tiada jembatan, tiada titian. Mereka harus terjun ke dalam air. Diambil dari : Apreasiasi Kesusasteraan Jakob Sumardjo, hal. 57

88

Pertanyaan (soal) Paragraf manakah yang menanyakan alur mundur? Dalam paragraf 4 dan paragraf 5 terdapat alur apa? Penampilan masalah pada cuplikan Sungai terdapat pada paragraf manakah? Kini Sersan Kasim berjalan kembali ke Jawa Barat, kali ini jarak Yogya Priangan Timur harus mereka tempuh dengan berjalan. Tidak ada truk Belanda yang mengangkut, tidak ada kereta api Republik yang menjemput. Mereka berjalan kaki, menempuh jarak lebih dari 300 kilometer, turun lembah, naik gunung, menyeberangi sungai kecil dan besar. Paragraf tersebut menunjukkan bagian alur yang manakah? 5. Bagaimanakah penyelesaian alur cuplikan cerpen Sungai itu? 1. 2. 3. 4.

89

C. PENUTUP Setelah Kamu mempelajari materi modul yang berjudul Pembacaan Cerpen yang berisi 3 kegiatan ini, Kamu sudah dapat menemukan tokoh utama dan tokoh sampingan, menentukan latar, dan menentukan alur Bacalah buku cerita yang lain kemudian temukan tokoh-tokoh latar dan alurnya. Jangan lupa mintalah tes akhir modul pada guru pamongmu. Kerjakanlah dengan baik. Kemudian mintalah modul berikutnya agar dapat dengan segera Kamu pelajari. Selamat belajar semoga
berhasil.

90

D. KUNCI TUGAS Tugas 1 1. Aku dan Minta 2. Karena tokoh Aku dan Minta menggerakkan cerita, banyak dibicarakan, menjadi pusat cerita. 3. Si Obod, Si Manis, dan Kasum disebut tokoh sampingan. Karena perannya kurang menonjol, kurang dibicarakan.

Tugas 2 1. A 2. B 3. C

Tugas 3 1. 2. 3. 4. Paragraf 1 dan paragraf 2 Alur maju Paragraf 1 (Ia sendiri berjalan sangat hati-hati menggendong bayi pada punggungnya) Bagian alur permasalahan sampai pada daerah

91

IND.VII.2.8.17

MODUL SMP TERBUKA


Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu : : : : Bahasa Indonesia VII 2 (Dua) 4 x 40 menit

IND.VII.2.M.08 Puisi Keindahan Alam

KEGIATAN SISWA

PUISI KEINDAHAN ALAM

Penulis Pengkaji Materi

: :

Dra. Edy Warsih Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

A. PENDAHULUAN Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul yang lalu. Kali ini, Kamu akan mempelajari modul ini dengan judul Puisi Keindahan Alam. Tujuan yang ingin dicapai dalam modul ini ada dua yaitu : dapat menulis puisi tentang keindahan alam, mampu membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinestik yang sesuai dengan isi puisi Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Kamu selesaikan dengan baik, segeralah Kamu minta tes akhir kepada guru pamongmu. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit termasuk tes akhir modul. Mengingat waktu yang disediakan terbatas, Kamu harus dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Bila ada kesulitan jangan segan-segan mendiskusikannya dengan teman-temanmu, atau langsung menanyakan kepada guru pamongmu. Selamat belajar, semoga sukses.

95

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Penciptaan sebuah puisi 1. Standar Kompetensi Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi 2. Kompetensi Dasar Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu menulis sebuah puisi tentang keindahan alam yang berisi gagasan sendiri 4. Materi Pokok Penciptaan Puisi tentang Keindahan Alam 5. Uraian Materi Pada kegiatan ini, Kamu akan dilatih untuk menciptakan sebuah puisi tentang keindahan alam yang sederhana. Sebelum menulis puisi Kamu harus mengamati objek yang akan ditulis dengan cermat, setelah mendapatkan salah satu objek di sekelilingmu, boleh kamu menulis sebuah puisi. Contoh : BERDIRI AKU Berdiri aku di senja senyap Camar melayang menepis buih Melayah bakau mengurangi puncak Menjulang datang ubur terkembang Angin pulang menyejuk bumi Menepuk teluk mengempas emas Lari ke gunung memuncak sunyi Berayun-alun di atas alas

Benang raja mencelup ujung Naik marak mengerak corak Elang leka sayap tergulung Di mabuk warna berarak-arak Dalam rupa Maha Sempurna Rindu sendu mengharu kalbu Ingin datang merasa sentosa Menyecap hidup bertemu tuju Amir Hamzah

96

Berdasarkan contoh puisi tersebut, ternyata pengarang menciptakan puisinya terdiri dari empat bait. Setiap bait terdiri dari empat larik. Sajak yang digunakan adalah sajak bebas untuk bait pertama, sedangkan bait kedua, ketiga, dan keempat bersajak silang. Bagaimanakah caranya dapat menciptakan sebuah puisi yang sederhana tentang keindahan alam? Untuk dapat menjawabnya ikutilah penjelasan berikut ini. Langkah-langkah penciptaan puisi: a. Menentukan tema Untuk dapat menyusun sebuah puisi, langkah awal yang harus Kamu kerjakan adalah menentukan tema puisi. Yang dimaksud dengan tema adakah pokok pikiran yang dapat dijadikan dasar menyusun sebuah puisi. Tema dapat Kamu peroleh dari pengalamanmu. Di samping itu, tema dapat juga Kamu peroleh dari pengamatan atau penelitian, dan daya khayal. Boleh juga tema itu Kamu peroleh dari pendapatmu atau sikapmu terhadap sesuatu hal. Kemudian tema itu Kamu batasi, misalnya tentang ketuhanan, sosial, kepahlawanan, pendidikan, lingkungan hidup, keluarga, rasa nasionalisme, dan sebagainya. b. Inspirasi, konsentrasi, kenangan, keyakinan Seorang remaja dapat memiliki kemampuan untuk memindahkan segala sesuatu pengalamannya, perasaannya, pengamatannya, pendapatnya dan sebagainya ke dalam pola-pola kata yang disebut puisi. Untuk itu, remaja tersebut harus mempunyai inspirasi. Inspirasi artinya pengaruh yang membangkitkan kreatif dalam kesusateraan, musik, seni lukis dan sebagainya. Kalau inspirasi itu tidak lekas dituliskan dan diabadikan dia akan hilang. Inspirasi itu hanya datang sekali. Di samping itu, diperlukan juga adanya konsentrasi atau pemusatan pikiran atau perhatian pada suatu hal, dan adanya kenangan terhadap sesuatu. Misalnya Kamu melihat kumbang, kabut, keindahan alam, petani yang sedang mengolah sawahnya, nelayan yang pergi ke laut, dan sebagainya. Semua itu dapat menjadi sumber inspirasi bagi dirimu untuk menciptakan sebuah puisi sederhana. Kemudian Kamu berkonsentrasi memusatkan perhatianmu terhadap kenangan itu untuk Kamu tuangkan ke dalam kata-kata. Nah, yang tak kalah pentingnya Kamu harus mempunyai keyakinan dapat merangkum segala kenangan itu dalam bentuk puisi. Dapatkah Kamu memahami uraian dan penjelasan tentang cara-cara menciptakan sebuah puisi tentang keindahan alam yang sederhana? Bila belum, jangan putus asa dan kecewa. Cobalah Kamu membacanya lagi sampai betul-betul dapat memahaminya. Adakah kesulitan? Diskusikan dengan teman-temanmu. Boleh juga mohon penjelasan dari guru pamongmu. Kemudian lanjutkan kegiatanmu untuk berlatih menciptakan puisi keindahan alam yang sederhana. Dalam menciptakan puisi itu, tema boleh Kamu diskusikan dengan teman-temanmu. Misalnya Kamu hendak memilih sebuah tema tentang pendidikan. Kemudian tema ini Kamu perkecil dengan memusatkan perhatianmu pada guru-guru yang telah berjasa mendidikmu. Ini merupakan sebuah inspirasi yang timbul dari dirimu sendiri. Kemudian cobalah Kamu berkonsentrasi untuk menuliskan kenangan itu, disertai dengan suatu keyakinan Kamu dapat menciptakan sebuah puisi. Hasilnya dapat Kamu susun sebagai berikut:

97

GURU Guru Terima kasih kuucapkan kepadamu Yang telah membantuku Dalam belajar menuntut ilmu Guru Tugasmu sangat mulia Membimbing dengan hati rela Tidak mengenal miskin dan kaya Guru . Semoga Tuhan Yang Maha Esa Melimpahkan rahmat-Nya Kepada guru yang mulia Heri Sustrisno Dalam Pedoman Pengajaran Apresiasi Puisi Karangan : Sumardi, dkk Tema puisi yang dapat Kamu kembangkan bukan hanya itu saja. Misalnya saja tentang ketuhanan. Dalam kehidupanmu sehari-hari tentu Kamu selalu bersyukur Kepada Tuhan dalam menikmati segala anugerah-Nya. Rasa syukur itu mungkin Kamu ungkapkan ketika hasil tes akhir modul memuaskan, Kamu dapat menikmati santapan yang lezat, atau daerahmu mendapatkan curah hujan, dan sebagainya. Curah hujan yang Kamu amati itu dapat mendatangkan suatu inspirasi. Kamu mempunyai kenangan tentang hujan itu. Hujan membasahi bunga-bunga yang ada di halaman rumahmu, menimpa atap atau genting rumahmu dan payung atau jas hujanmu. Nah, sekarang Kamu punya keyakinan untuk menuliskan inspirasi, konsentrasi, dan kenangan itu ke dalam puisi. Tentu saja puisimu tidak akan sama dengan puisi temantemanmu. Setiap orang akan mempunyai pengalaman, pengamatan dan kenangan yang berbeda terhadap hujan tersebut. Misalnya sebagai berikut : Hujan Titik-titik rahmat-Mu Turut membasahi bumiku Singgah pada kuntum mawarku Mengetuk atap rumahku Menerpa payung dan jas hujanku Akhirnya Berserilah hari-hariku

98

Tuhan, Syukurku ke hadirat-Mu Karena mulai hari ini Kemarau Tak lagi melanda persadaku Sugiarti Dalam Pedoman Pengajaran Apresiasi Puisi Karangan : Sumardi, dkk Apabila Kamu sudah memahami uraian dan contoh-contoh puisi remaja lanjutkan kegiatanmu untuk membaca kosakata dan rangkuman agar pemahamanmu semakin jelas, kemudian kerjakan tugas. Kosakata romantika persada singgah melanda menerpa berserilah : : : : : : liku-liku atau seluk beluk tanah air berhenti sebentar dalam suatu perjalanan di suatu tempat menimpa menyerang cerahlah, tampak indah

Rangkuman Langkah-langkah menciptakan sebuah puisi yang sederhana : 1. Menentukan tema Tema dapat digali dari pengalaman, pengamatan, penelitian, dan khayalan serta pendapat atau sikap seseorang terhadap sesuatu hal. Kemudian tema itu dibatasi, misalnya tentang ketuhanan, kepahlawanan, pendidikan, sosial, lingkungan hidup, keluarga, rasa nasionalisme dan sebagainya. 2. Inspirasi, konsentrasi, kenangan dan keyakinan Untuk dapat menciptakan sebuah puisi diperlukan adanya inspirasi, konsentrasi, kenangan dan keyakinan. 6. Tugas 1 Sebagai remaja tentu Kamu pernah merasakan sesuatu, mengalami, mengamati, atau mempunyai pendapat tentang sesuatu. Semua itu dapat Kamu tuangkan ke dalam katakata yang berpola puisi. Tugas yang harus Kamu kerjakan sekarang adalah membuat suatu puisi tentang keindahan alam, kekaguman pada seorang pahlawan nasional, misalnya Jenderal Sudirman, Diponegoro, Ibu Kartini, Cuk Nyak Dhien, atau pahlawan nasional yang ada di daerahmu. Pilih salah satu saja!

99

Kegiatan 2 : Membaca Puisi 1. Standar Kompetensi Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dari buku kumpulan puisi. 2. Kompetensi Dasar Membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinestik sesuai dengan isi puisi 3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menandai penjedaan dalam puisi yang akan dibacakan 2. Mampu membaca indah puisi 4. Materi Pokok Pembacaan Indah Teks Puisi 5. Uraian Materi Pada kegiatan 1, Kamu telah berlatih untuk menciptakan puisi. Bagaimana dengan karya puisimu? Tentu sangat bagus! Nah, pada pembelajaran ini, Kamu diajak untuk membacakan puisi karya sendiri. Sekarang mulailah Kamu membaca puisi berikut ini:

Wajah Indonesia
Nurhayati Indonesiaku Katanya dulu kau cantik Bak bunga yang siap dipetik Membuat orang tergelitik Untuk memetik Indonesiaku Katanya dulu kau manis Seolah wajah tanpa tangis Kayak dibela habis Musuhmu siap dikikis

Indonesiaku Bagaimana wajahmu kini Lihatlah Aceh, Nias, Buyat, Kalimantan, Papua, Ambalat Tangis dan darah tertumpah Itupun tak cukup Masih banyakkah lagi? Pucat pias wajahmu menghiasi hari-harimu

100

Apa yang Kamu rasakan setelah membaca puisi di atas? Adakah rasa senang, atau kagum, atau rasa tentang keindahan? Pasti di antara semua rasa itu, salah satunya muncul di hatimu. Karena, puisi di atas memang cukup menarik dan indah. Daya tarik dan keindahan puisi itu akan semakin Kamu rasakan. Cobalah Kamu baca berulangulang. Apa yang Kamu rasakan setelah membacanya dengan mengeluarkan suara? Kamu merasakan sesuatu yang indah dan menarik, bukan? Dalam membaca puisi, seorang pembaca tidak ada keharusan untuk menghafal puisi, sehingga orang yang baru melihat puisi pun dapat melakukan pembacaan puisi. Ada beberapa hal yang harus Kamu perhatikan dalam pembacaan puisi, sebagai berikut: 1. Pembaca puisi harus memahami benar makna puisi yang hendak dibacakan. Karena itu, pembaca harus memahami (menghayati) kata-kata dan pelambangan yang digunakan. 2. Saat membaca puisi, suara harus cukup keras sehingga dengan mudah didengar orang. Selain itu, pembaca puisi juga harus memperhatikan intonasi 3. Intonasi terdiri atas jeda, tekanan (dinamik, nada, dan tempo /cepat-lambatnya pengucapan) a. Jeda atau penghentian pengucapan sangat menentukan makna yang dimaksud. b. Tekanan dinamik ialah tekanan pada kata yang terpenting. c. Tekanan nada ialah tekanan tinggi atau rendah. perasaan girang atau senang, perasaan marah, keheranan pada umumnya menaikkan suara, sedangkan perasaan sedih merendahkan suara. d. Tekanan tempo ialah lambat-cepatnya pengucapan suku kata atau kata. Untuk memudahkan dalam memahami puisi, dapat pula Kamu memenggal-menggal puisi tersebut, bait demi bait atau bahkan baris demi baris. Indonesiaku Katanya dulu kau cantik Bak bunga yang siap dipetik Membuat orang tergelitik Untuk memetik. Bait ini mengungkapkan bahwa bangsa Indonesia itu dulu terkenal dengan keindahan alamnya yang setiap saat dapat dinikmati oleh siapa saja. Setelah Kamu mengetahui isi puisi tersebut, maka dengan mudah pula Kamu untuk mengekspresikan puisi ketika membacanya. Coba Kamu perhatikan baik-baik, satu bait puisi di atas mengungkapkan keindahan. Maka kemungkinan membacanya dengan nada lirih, namun jelas dan tegas. Khusus untuk mengatur intonasi (tekanan, nada dan perhatian) dapat pula puisi tersebut Kamu penggal-penggal dengan menggunakan tanda garis miring( / ). Tanda garis miring tersebut diantaranya adalah:

101

1. Garis miring satu ( / ) untuk menandai bahwa pembacaan puisi harus berhenti sesaat (jeda) 2. Garis miring dua ( // ) untuk menandai bahwa pembacaan puisi harus berhenti agak lama, tetapi belum berakhir. 3. Garis miring tiga ( /// ) untuk menandai bahwa pembacaan puisi harus berhenti agak lama dan menandai pula bahwa satu bait puisi telah berakhir. Perhatikan bait puisi di bawah ini: Indonesiaku / Katanya / dulu kau cantik // Bak bunga / yang siap dipetik // Membuat orang / tergelitik // Untuk memetik /// Dengan pemenggalan seperti di atas, berarti setelah mengucapkan Indonesiaku, Katanya, Bak bunga, dan Membuat orang sebaiknya Kamu berhenti sesaat. Setelah mengucapkan dulu kau cantik, yang siap dipetik, dan tergelitik, Kamu boleh berhenti agak lama, tetapi tidak berarti bait itu telah berakhir, masih ada satu baris yang belum Kamu ucapkan yaitu untuk memetik ///. Dengan tanda garis miring tiga, maka pembacaan boleh berhenti agak lama, atau bahkan menandakan bahwa puisi tersebut telah selesai. Dengan memahami isi puisi ditambah dengan memberikan tanda garis miring (/, //, ///), tentunya Kamu akan dapat membacakan puisi dengan baik Sekarang, cobalah Kamu pahami isi bait ke dua puisi Wajah Indonesia berikut ini. Kemudian bubuhkan tanda garis miring ( /, //, ./// ) pada bait puisi tersebut! Indonesiaku Katanya dulu kau manis Seolah wajah tanpa tangis Kayak dibela habis Musuhmu siap dikikis Menurutmu, apa yang diungkapkan bait ke dua? Bait ke dua mengungkapkan bahwa walaupun dulu bangsa Indonesia mengalami kesulitan namun tetap tegar menghadapinya. Samakah tanda garis miring yang Kamu bubuhkan dengan penandaan di bawah ini? Cocokkanlah! Indonesiaku / Katanya / dulu kau manis // Seolah wajah tanpa tangis // Kayak dibela habis / Musuhmu siap dikikis ///

102

Baiklah, saya yakin, Kamu telah memahami betul cara membubuhkan garis miring. Oleh karena itu, Kamu pasti akan dapat membacakan puisi Wajah Indonesia dengan baik. Nah, untuk memantapkan pemahamanmu, perhatikan rangkuman di bawah ini! Rangkuman 1. Yang harus diperhatikan dalam membaca puisi adalah: a. Memahami makna puisi b. Bersuara yang keras c. Intonasi yang tepat 2. Untuk dapat membacakan puisi dengan baik, dapat juga dilakukan pemenggalan terhadap puisi dengan menggunakan penanda garis miring satu (/), garis miring dua (//), dan garis miring tiga (///) 6. Tugas 2 Bacalah puisi yang berjudul Wajah Indonesia karya Nurhayati. Sebelum membacakannya, pahami dahulu isi puisi tersebut dan bubuhkanlah penanda intonasi ( /, //, dan /// ) yang tepat.

103

C. PENUTUP Dengan selesainya Kamu mempelajari modul berarti ada dua keterampilan berbahasa yang telah Kamu kuasai. Keterampilan kesatu, dapat menulis puisi tentang keindahan alam, ketrampilan kedua dapat membaca indah puisi. Bila dua tugas dalam modul ini telah Kamu kerjakan, maka hasil pekerjaanmu boleh Kamu cocokkan dengan kunci modul ini. Untuk tugas 1 dan 2 hasil pekerjaanmu tidak harus sama dengan kunci tugas. Sebab dalam menulis kreatif puisi, dan membaca indah puisi, kemampuan setiap orang berbeda-beda. Lanjutkan kegiatanmu dengan mengikuti tes akhir modul, kemudian siapkan dirimu untuk mempelajari modul berikutnya.

104

D. KUNCI TUGAS Kemungkinan Jawaban Tugas 1 PAGI Matahari telah berjingkrak Berseri muka bercermin di hati Angin menggesek biola Di rimbun daun

Matahari telah berjingkrak Langit lepas berteriak Hamparkan birunya Bentangkan luasnya

Matahari telah berjingkrak Berjingkraklah aku Di pagi yang mencuci muka Dengan kesegaran sehabis tidur pulas Membuka jendela Menyalam semesta Mei 1982 Rachmat Djoko Pradopo

105

Tugas 2

Wajah Indonesia
Nurhayati Indonesiaku / Katanya / dulu kau cantik // Bak bunga / yang siap dipetik // Membuat orang / tergelitik // Untuk memetik ///

Indonesiaku / Katanya dulu kau manis // Seolah wajah tanpa tangis // Kayak dibela habis / Musuhmu siap dikikis ///

Indonesiaku / Bagaimana wajahmu kini // Lihatlah / Aceh, Nias, Buyat, Kalimantan, Papua, Ambalat / Tangis dan darah tertumpah // Itupun tak cukup / Masih banyakkah lagi? / Pucat pias wajahmu / menghiasi hari-harimu ///

106

IND.VII.2.8.18

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Bahasa Indonesia VII 2 (Dua) 4 x 40 menit

IND.VII.2.M.09 Menulis Kreatif Puisi

KEGIATAN SISWA

MENULIS KREATIF PUISI

Penulis Pengkaji Materi

: :

Dra. Edy Warsih Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

A. PENDAHULUAN Modul Bahasa Indonesia yang terdahulu sudah Kamu pelajari dengan baik. Bagaimana hasilnya, baik, bukan? Kini modul yang akan Kamu pelajari masih sangat berkaitan dengan pembelajaran modul yang terdahulu yaitu menulis kreatif puisi dengan tema yang berbeda. Standar kompetensi yang harus Kamu miliki adalah agar Kamu mampu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi. Modul ini terdiri dari dua kegiatan yaitu menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang pernah dialami, dan mampu menyunting puisi yang ditulis sendiri. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit. Manfaatkan waktu yang tersedia seefektif mungkin. Jika Kamu mengalami kesulitan, Kamu diskusikan dengan teman atau langsung kepada Guru Pamongmu di TKB. Semoga sukses!

109

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1: Menulis Kreatif Puisi 1. Standar Kompetensi Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi. 2. Kompetensi Dasar Menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang pernah dialami. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu menulis larik-larik puisi tentang peristiwa yang pernah dialami. 7. Materi Pokok Puisi. 8. Uraian Materi Pada modul terdahulu, Kamu telah mempelajari tentang menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam. Untuk pembelajaran kali ini, Kamu masih mempelajari tentang menulis kreatif puisi, namun berkenaan dengan peristiwa yang pernah dialami. Langkah-langkah dalam penulisan sebuah puisinya pun sudah diuraikan dalam pembelajaran 1. Agar lebih paham dalam penulisan puisi, maka tingkatkan kreativitas dalam penulisan puisi. Salah satu caranya yaitu Kamu harus sering melakukan kegiatan membaca dan menulis puisi. Kamu bisa mulai menulis dengan membuat catatan-catatan kecil dan sederhana. Perhatikan contoh puisi berikut ini. Hujan yang Merias Kabut Pagi Hujan merias kabut pagi jadi kelam Pohon-pohon sepanjang jalan tampak hitam Derit mobil di tikungan; Serasa batu mengoyak pendengaran Sedang angin hanya berseliweran Percakapan yang kau hidangkan Adalah angin yang menghalau kabut Di kedalaman dadaku Gelas demi gelas arak duniawi Yang kau tuangkan pada lambungku Bikin aku mabuk dan kepayang Selebihnya kekosongan Apa yang terjadi? Padahal Sejak mula kutahu semuanya, kau Hanya sampah di sepatuku Ya, Tuhan, kegelapan apalagikah Yang kini menjaringku?

110

Apa yang Kamu rasakan setelah membaca puisi berjudul Hujan yang Merias Kabut Pagi di atas? Tentu, salah satu yang dapat Kamu rasakan adalah keindahan atau daya tariknya. Ada banyak hal yang dapat membuat puisi begitu indah dinikmati. Keindahan atau pesona puisi umumnya terdapat pada pilihan kata (diksi), imajinasi, gaya bahasa (majas), irama dan rima. Hujan yang Merias Kabut Pagi Hujan merias kabut pagi jadi kelam Pohon-pohon sepanjang jalan tampak hitam Derit mobil di tikungan; Serasa batu mengoyak pendengaran Dalam puisi tersebut pengarang memilih kata-kata untuk mengungkapkan perasaannya. Pengarang juga tetap memperhatikan unsur-unsur tertentu untuk memperoleh keindahan puisinya. Untuk lebih jelasnya, kita akan membahas satu demi satu. 1. Pilihan kata atau diksi Dalam puisi, pengarang cenderung memilih kata-kata yang bermakna konotasi untuk mengungkapkan perasaannya. Kata-kata yang bermakna konotasi itu mengandung nilai rasa tertentu yang dapat mendukung perasaan pengarang. Contoh: Hujan merias kabut pagi jadi kelam Pohon-pohon sepanjang jalan tampak hitam Derit mobil di tikungan; Serasa batu mengoyak pendengaran Perhatikan kata merias, hitam, derit, dan mengoyak dalam puisi tersebut. Mengapa tidak dipilih kata mewarnai, gelap, bunyi, memekakkan? 2. Imajinasi Pengarang berusaha mengutarakan maksudnya dengan membangkitkan daya bayang atau imajinasi pembaca tentang peristiwa atau perasaan yang dialaminya sehingga pembaca dapat merasakannya juga. Contoh: Di pinggir jendela kuingat benar tahun lalu Aku masih kanak bersenda-gurau, bernyanyi riang Memutar-mutar payung hitam di bawah curahmu Yang berkilau bagai perak tersentuh bulan

111

Puisi tersebut menggunakan kata-kata yang menimbulkan daya bayang kita, misalnya Aku masih kanak bersenda-gurau, bernyanyi riang, Memutar-mutar payung hitam di bawah curahmu. Dari kata-kata tersebut timbul daya bayang bahwa waktu kecil bercanda dan bernyanyi sambil membawa payung di saat hujan deras. Kata-kata itu menimbulkan imaji suasana yang gembira saat hujan. 3. Gaya bahasa atau majas Majas digunakan oleh pengarang dengan tujuan untuk memperjelas maksud, menimbulkan kejelasan gambaran angan. Gaya bahasa atau majas yang dipilih oleh pengarang puisi antara lain berupa majas personifikasi, metafora, metonimia, dan sinekdoke.

Tiada Waktu yang Tersisa Sang surya melempar cahaya Menyinari jendela hati kami Sambil menggenggam cita-cita perjuangan Demi bangsa dan Ibu Pertiwi Oleh: Iwan

Puisi tersebut menggunakan majas personifikasi. Misalnya pada baris yang berbunyi: Sang surya melempar cahaya mengumpamakan benda mati seolah-olah hidup seperti manusia (sang surya dapat melempar). Penggunaan majas tersebut dapat menghidupkan suasana. 4. Irama dan Rima Irama adalah pergantian turun-naik, panjang-pendek, dan keras-lembut ucapan bunyi bahasa dengan teratur. Rima adalah persamaan bunyi. Rima dan irama diperlukan untuk memperjelas makna puisi dan menimbulkan kepuitisan. Contoh: Sajak seorang penyair Lahir dari kecup bibir

Dapatkah Kamu memahami uraian dan penjelasan cara menulis puisi? Perlu Kamu baca kembali penjelasan pada modul B.IND.VII.1.M.08 tentang langkah-langkah penciptaan puisi.

112

Langkah-langkah penciptaan sebuah puisi adalah sebagai berikut: 1. Menentukan topik atau tema. 2. Mengembangkan daya khayal atau imajinasi. 3. Menuangkan ide yang telah diolah dengan imajinasi dalam bentuk puisi dengan memerhatikan: 4. penggunaan pilihan kata atau diksi yang tepat 5. penggunaan majas 6. penggunaan irama dan rima yang sesuai. Jika Kamu belum jelas, diskusikan dengan teman-temanmu. Boleh juga mohon penjelasan dari Guru Pamongmu. Kemudian lanjutkan kegiatanmu untuk berlatih menulis puisi. Cobalah kerjakan di buku latihanmu, pilihlah kata yang tepat di dalam tanda kurung untuk melengkapi puisi yang rumpang berikut! Biarkan yang marah Menghancurkan keangkuhan. (debur, ombak, gelombang) Gubuk di gunung kelabu Akan terus (senyap, sepi, sunyi) Terik Ranting-ranting patah (sang surya, matahari, mentari) Bagaimana hasil pekerjaanmu? Nah, cocokkanlah jawabanmu dengan jawaban di bawah ini. Biarkan ombak yang marah Menghancurkan keangkuhan. Gubuk di gunung kelabu Akan terus sunyi Terik mentari Ranting-ranting patah Mengapa kata-kata yang Kamu pilih kata ombak, sunyi, dan mentari? Mungkin karena pemilihan kata-kata tersebut dimaksudkan untuk memperoleh keindahan puisi. Dari hasil latihanmu tentu sudah betul. Jika jawabanmu berbeda tidak perlu kecewa. Berlatih terus agar semakin pandai dalam menulis puisi. Bagaimana, sudah ada gambaran untuk menulis puisi? Tentu Kamu mempunyai pengalaman peristiwa yang pernah Kamu alami. Pengalaman peristiwa yang pernah Kamu alami itu ada yang menyenangkan dan ada yang menyedihkan. Pengalaman yang dimiliki setiap orang pasti akan berbeda-beda. Seperti pada contoh puisi di bawah ini:

113

Kehidupan Letih Lelah Penat jiwa ini Terhempas dalam rutinitas Yang menderaku Tapi Kunikmati semua ini Inilah hidup Gembira, tawa, sedih, tangis Silih berganti Namun tetap kunikmati dan kusyukuri
Tri Palupi Dalam Antologi Puisi MGMP B. Indonesia, Jakarta Utara

Jika Kamu telah memahami betul uraian dan contoh-contoh puisi di atas, lanjutkan kegiatanmu untuk membaca kosakata dan rangkuman agar pemahamanmu semakin jelas. Kosakata berkilau butinitas berseliweran = cahaya gemerlap, cahaya yang memantul = prosedur yang teratur dan tidak berubah-ubah = berjalan kian kemari

Rangkuman Langkah-langkah penulisan puisi: 1. menentukan topik atau tema; 2. mengembangkan daya khayal atau imajinasi; 3. menuangkan ide yang telah diolah dengan imajinasi dalam bentuk puisi dengan memerhatikan: b. penggunaan pilihan kata atau diksi c. iImajinasi d. penggunaan majas e. penggunaan irama dan rima 6. Tugas 1 Buatlah sebuah puisi tentang pengalaman yang pernah Kamu alami!

114

Kegiatan 2: Menyunting Puisi 1. Standar Kompetensi Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi. 2. Kompetensi Dasar Menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang pernah dialami. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu menyunting puisi yang ditulis sendiri. 4. Materi Pokok Menyunting Puisi. 5. Uraian Materi Pada kegiatan pembelajaran pertama Kamu telah belajar menulis puisi. Bagaimana hasil karya puisimu, tentu bagus, bukan? Untuk kegiatan pembelajaran yang kedua ini, Kamu akan mempelajari tentang menyunting puisi karya sendiri. Dalam menyunting puisi, yang harus Kamu lakukan adalah: 1. mengganti kata yang kurang puistis dengan sinonimnya yang lebih puistis; 2. memadatkan ide (menghilangkan kata yang tidak perlu); 3. mengubah kalima t dengan gaya bahasa yang menggambarkan suasana; 4. menghilangkan ide yang tidak sejalan dengan pokok persoalan yang akan diungkapkan. Perhatikan puisi di bawah ini: UJIAN E. W. Pada bulan Januari tahun dua ribu tujuh Disambut orang-orang menangis dan menjerit Pesawat Adam Air Kapal Senopati Nusantara Kereta api Bengawan Dan Apalagi Semua itu telah menelan korban jiwa Inikah sebuah ujian? Wahai manusia yang lupa nikmat Terlena kehidupan sesaat Karna tlah lupa pada akhirat Tuhanku Lindungi kami Beri kami waktu untuk bertobat Ya, kiamat sudah sangat dekat

115

Bagaimana puisi di atas menurut Kamu? Sudah tepatkah penulis dalam memilih katakata untuk mengungkapkan perasaannya? Jika dicermati, pada puisi berjudul Ujian di atas masih ada kata-kata yang seharusnya tidak perlu ditulis, dan ada kata-kata yang kurang puistis. Coba amati contoh penyuntingan (perbaikan) puisi berikut! UJIAN Pada bulan Januari tahun dua ribu tujuh Di awal Disambut orang-orang menangis dan menjerit tangisan dan jeritan Pesawat Adam Air Kapal Senopati Nusantara Kereta api Bengawan Dan Apalagi Semua itu telah menelan korban jiwa telan Inikah sebuah ujian? Wahai manusia yang lupa nikmat Terlena kehidupan sesaat Karna tlah lupa pada akhirat Tuhanku Lindungi kami Beri kami waktu untuk bertobat tuk Ya, kiamat sudah sangat dekat tlah Baru saja Kamu melakukan penyuntingan puisi. Saya yakin Kamu telah memahami cara-cara penyuntingan Misalnya: Larik Pada bulan Januari tahun dua ribu tujuh Setelah disunting Di awal dua ribu tujuh Untuk selanjutnya perhatikan hasil suntingan pada puisi berjudul Ujian

116

UJIAN E. W. Di awal dua ribu tujuh Disambut tangisan dan jeritan Adam Air Senopati Nusantara Bengawan Dan Apalagi Semua telan korban jiwa Inikah sebuah ujian? Wahai manusia yang lupa nikmat Terlena kehidupan sesaat Karna tlah lupa pada akhirat Tuhanku Lindungi kami Beri kami waktu tuk bertobat Ya, kiamat tlah dekat

Kosakata Adam Air Senopati Nusantara Bengawan Rangkuman 1. 2. 3. 4. 5. Hal yang perlu dilakukan dalam penyuntingan puisi yaitu: mengganti kata yang kurang puistis dengan sinonimnya yang lebih puistis. memadatkan ide. mengubah kalimat dengan gaya bahasa yang menggambarkan suasana. menghilangkan ide yang tidak sejalan dengan pokok persoalan yang akan diungkapkan. = nama perusahaan penerbangan = nama kapal laut = nama kereta api

6. Tugas 2 Suntinglah penggalan puisi di bawah ini! Rintik-rintik hujan pada sore itu Ketika kita Bersama-sama dalam menghadiri suatu acara Semua orang yang hadir menahan duka

117

C. PENUTUP Berkat ketekunan belajar, akhirnya selesai juga modul ini Kamu pelajari. Pengetahuanmu semakin berkembang. Melalui modul ini Kamu memperoleh keterampilan menulis puisi yang berkenaan dengan peristiwa yang dialami. Bahkan pada modul telah diuraikan langkah-langkah penulisan puisi. Bila tugas telah Kamu kerjakan, cocokkan kembali hasil pekerjaanmu dengan kunci tugas. Hasil tidak harus sama dengan kunci tugas, sebab kemampuan menulis puisi setiap orang itu berbeda-beda. Siapkan dirimu untuk mengikuti tes akhir modul. Teriring do'a semoga Kamu naik kelas II dan selalu sukses!

118

D. KUNCI TUGAS

Alternatif jawaban Tugas 1 Sebuah Pinta Suara indahmu dulu Ke mana kau percikkan Aku tetap ingin meneguk Ke dalam hati Di langit itu Masihkan menangkap senyummu Mengolah nurani Menembus kesucian Membasuh menara sejarah Aku kembali dalam kesunyian Seperti diammu Menguliti keheningan Namamu adalah selimut kelembaban Dengan tatapku Sebagaimana hatimu Yang masih tetap berpijar Menyalalah Oleh: Masum AG

119

Tugas 2 Rintik rintik hujan sore itu Ketika kita Bersama-sama dalam menghadiri suatu acara Semua orang yang hadir menahan duka Yang tak bisa meredam duka

Suntingan

Rintik hujan sore itu Ketika kita Bersama dalam suatu acara Yang tak bisa meredam duka

120

KEPUSTAKAAN Akhdiah, Sabarti et al. 1994. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.. Akhdiah, Sabarti, dkk. 1996. materi Pokok Menulis II. Jakarta: Karunia U.T. Anipudin, dkk. 2005. Cermat Bahasa Indonesia 1. Solo: Tiga Serangkai. Badudu, J.S. 1990. Pintar Berbahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Depdikbud. 1983, Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia. Chaer, Abdul. 1990. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Flores: Nusa Indah. Chamid, Amansyah. 1992. Pelajaran Menulis Bahasa Indonesia. Surabaya: Kendang Sari. Gelombang Datang Dinihari. Jakarta: Djupriyanto et al. Pelajaran Apresiasi Bahasa dan Sastra Indonesia. Surabaya: Kendang Sari. G. Arsyad, Maidar. 1986, Materi Pokok Kesusastraan I. Jakarta: Karunia U.T. HS. L. Murbandono. 2003. Puisi Rakyat Merdeka. Jakarta: Grasindo. Ismi, Afiah. 2004. Guruku Matahari Bangsaku. Jakarta: Balai Pustaka. Kompas Harian Umum Jakarta 21 Januari 2007. Nurhadi, dkk. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga. Pradopo, Rachmat Djoko. 1997. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Samsoerizal, Slamet. 1997. Dari NArasi Hingga Argumentasi. Jakarta: Erlangga. Seputar Indonesia Harian Umum Jakarta 28 Januari 2007 Sudarso. 1991. Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia. Sumantri. Maman et al. Pedoman Surat Menyurat. Jakarta: Gramedia. Sumardjo, Yacob, dan Saini K.M. 1986, Memahami Kesusastraan. Bandung : Alumni. Sumarti, Dkk. 1985. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Pusbinbangsa. Supriyati, dkk. 2005. Cakap dan Aktif Berbahasa Indonesia 1. Jakarta: Empat Sekawan Sejahtera. Tampubolon, O. P. 1990. Kemampuan Membaca. Bandung : Angkasa Tarigan, H.G. 1990. Pengajaran Kosa Kata. Bandung : Angkasa Tarigan. Djago. 1982. Membina Keterampilan Menulis Paragraf. Bandung : Angkasa. Tarigan. H. G. 1986. Pengantar Semantik. Bandung: Angkasa Team Penggagas Kreasi: MGMP Bahasa dan Sastra Indonesia Kodya Jakarta Utara. 2004. Antologi Puisi. Jakarta: Tunas Melati

121

You might also like