You are on page 1of 3

TELAAHAN STAF TENTANG STRATEGI MENINGKATKAN KEWASPADAAN TBC SERTA MENGHARMONISASI PERAN PEMERINTAH MAUPUN SWASTA DALAM PENANGGULANGANNYA

KEPADA DARI TANGGAL NOMOR LAMPIRAN HAL

: BUPATI SLEMAN : DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN : 31 MEI 2012 : BIASA : :

Besar dan luasnya permasalahan akibat TB mengharuskan kepada semua pihak untuk dapat berkomitmen dan bekerjasama dalam melakukan penanggulangan TB. Kerugian yang diakibatkannya sangat besar, bukan hanya dari aspek kesehatan semata tetapi juga dari aspek sosial maupun ekonomi. Dengan demikian TB merupakan ancaman terhadap cita-cita pembangunan meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Karenanya perang terhadap TB berarti pula perang terhadap kemiskinan, ketidakproduktifan, dan kelemahan akibat TB. Indonesia sebagi negara ketiga terbesar di dunia dalam jumlah penderita TB setelah India dan Cina, telah berkomitmen mencapai target dunia dalam penanggulangan tuberkulosis. Strategi DOTS yang direkomendasikan oleh WHO telah diimplementasikan dan diekspansi secara bertahap keseluruh unit pelayanan kesehatan dan institusi terkait. Berbagai kemajuan telah dicapai, namun tantangan program di masa depan tidaklah lebih ringan, meningkatnya kasus HIV dan MDR serta bervariasinya komitmen akan menjadikan program yang saat ini sedang dilakukan ekspansi akan menghadapi masalah dalam hal pencapaian target global, sebagaimana tercantum pada Millenium Development Goals (MDG). Mengingat besar dan luasnya masalah TB, maka penanggulangan TB harus dilakukan melalui kemitraan dengan berbagai sektor baik pemerintah, swasta maupun lembaga masyarakat. Hal ini sangat penting untuk mendukung keberhasilan program dalam melakukan ekspansi maupun kesinambungannya. Hari Tuberkulosis (TB) Sedunia, diperingati tanggal 24 Maret setiap tahun, dirancang untuk membangun kesadaran masyarakat bahwa sampai saa tini TB masih menjadi epidemi di sebagian besar dunia, menyebabkan kematian jutaan orang setiap tahunnya, terutama di Negara berkembang.

I. POKOK PERSOALAN Sejak tahun 2008 hingga tahun 2011 jumlah penderita TB (Tuberculosis) di Kabupaten Sleman terus meningkat. Diperkirakan pada tahun- tahun mendatang angka akan terus meningkat karena ada

beban ganda, yaitu infeksi TB-HIV dan resistensi terhadap pengobatan TB (multiple drug resistance /MDR) yang mengakibatkan biaya yang harus dikeluarkan baik oleh negara maupun masyarakat sendiri menjadi semakin besar. Untuk itu perlu kegiatan kolaboratif antara kedua program TB dan HIV serta ekspansi manajemen program kasus TB-MDR. Untuk itu perlu kegiatan kolaboratif antara kedua program TB dan HIV serta ekspansi manajemen program kasus TB-MDR. II. PRA ANGGAPAN Sejak tahun 1995, Upaya penanggulangan TB nasional telah dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment, Shortcourse chemotherapy). Penanggulangan TB dengan strategi DOTS dipercaya dapat memberikan angka kesembuhan yang tinggi. Bank Dunia juga menyatakan strategi DOTS merupakan strategi kesehatan yang paling cost- effective. Tantangan lain, dengan semakin komprehensif dan integratif program, manajemen program TB semakin complicated. Untuk itu perlu keterlibatan semua pihak dalam pengendalian TB termasuk masyarakat, organisasi profesi, organisasi sosial kemasyarakatan, dan pasien. Penguatan sistem dan layanan kesehatan penting untuk meningkatkan akses terhadap layanan TB. TB juga merupakan penyakit terkait dengan kesejahteraan dan kemiskinan. Oleh karenanya perlu penanggulangan secara intersektoral sehingga keterlibatan masyarakat akan semakin penting untuk pengembangan kebijakan, program dan mobilisasi sumber daya. Besarnya masalah TB memerlukan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Dengan demikian perlu strategi agar tidak tergantung dengan donor yang sewaktu-waktu dapat dihentikan. III. FAKTA a. Menurut WHO, Indonesia merupakan Negara urutan ke-5 dari 22 negara yang memiliki masalah TB terbesar di dunia. b. Data Depkes RI menunjukkan bahwa angka prevalensi TB BTA positif secara nasional sebesar 110 per 100.000 penduduk. c. Prevalensi TB BTA positif wilayah regional Jawa dan Bali sebesar 64 per 100.000 penduduk d. Jumlahpenderita TB BTA positif di Sleman Tahun TB BTA Positif 2008 351 2009 360 2010 258 2011 247 e. Jumlah kasus TB dan HIV dalam pengobatan di RS Sardjito tahun 2008 ada 27 penderita tahun 2009 ada 30 penderita tahun 2010 ada 20 penderita Total Kasus TB 650 679 468 526

IV. DISKUSI

V. KESIMPULAN Tuberkulosis sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan di dunia dan diperparah dengan timbulnya masalah baru berupa MDR Tb.

VI. SARAN TINDAK Terobosan yang dapat dilakukan diantaranya adalah memperluas Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang melaksanakan pelayanan TB melalui Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang ada; penemuan secara aktif bagi kelompok masyarakat rentan TB dan daerah sulit terjangkau (daerah kumuh, Lapas/Rutan, TB-HIV, anak); serta pembiayaan layanan TB bekerjasama dengan Askes, Jamsostek, Jamkesmas.

Kepala Instansi

NAMA TERANG Pangkat, Gol NIP

You might also like