You are on page 1of 14

.

Rumus Tetesan Cairan infus Terkadang sebagai perawat, menghitung tetesan perawat lebih sering dilakukan dengan ilmu kirologi, walaupun ada beberapa yang tepat, namun tak banyak juga yang benar-benar meleset jauh, karena kondisi pasien tak bisa semua modal kirologi, beberapa penyakit gagal organ akan sangat berdampak buruk akibat kelebihn cairan yang kita berikan. Sambil mereview lagi, mari kita hitung rumus tetesan infuse Macro Jika yang ingin dicari tahu adalah berapa tetesan yang harus kita cari dengan modal kita tahu jumlah cairan yang harus dimasukkan dan lamanya waktu, maka rumusnya adalah: Tetes/menit : (jumlah cairan x 20) / (Lama Infus x 60) Jika yang dicari adalah lama cairan akan habis, maka rumusnya adalah sebagai berikut: Lama Infus: (Jumlah Cairan x 20) / (jumlah tetesan dlm menit x 60) Misal: seorang pasien harus mendapat terapi cairan 500 ml dalam waktu 4 jam, maka jumlah tetesan yang harus kita berikan adalah (500 x 20 ) / ( 4 x 60 ) = 10000 / 240 = 41,7 = 42 tetes/menit begitupun untuk rumus lama infuse tinggal dibalik aja. Micro Selang infuse micro adalah selang infuse yang jumlah tetesannya lebih kecil dari macro, biasanya terdapat besi kecil di selangnya, dan biasanya digunakan untuk bayi, anak dan pasien jantung dan ginjal. Rumus untuk menghitung jumlah tetesannya adalah sebagai berikut: Jumlah tetes/menit : (Jumlah cairan x 60 ) / (Lama Infus x 60) Sedangkan rumus lamanya cairan habis adalah sebagai berikut: Lama waktu : ( Jumlah Cairan x 60) / (jumlah tetesan dalam menit x 60)

2. Rumus Rumpleed test Rumpleed test biasanya dilakukan untuk mengetahui tanda gejala awal adanya ptekee (bintik merah pada penderita DBD), ptekee muncul akibat pecahnya pembuluh darah kapiler, sehingga pada fase awal tidak akan langsung muncul, oleh karena itu tujuan rumpled test adalah untuk mengetahui lebih awal adanya ptekee. Rumus yang dipakai adalah (Sistole + Diastole) / 2, lalu tahan 5 10 menit. jika terdapat sepuluh atau lebih bintik merah, maka dikatakan rumpled test positif, jika kurang maka disebut rumpled test negative. Misal kita melakukan tensi darah hasilnya 120/80 mmHg (systole : 120, Diastole: 80), maka (120 + 80)/2 = 100 mmHg, maka kita pompa hingga alat tensi darah menunjukkan angka 100 mmHg, kita tutup tepat di angka 100 dan tahan selama 5 10 menit, lepaskan baru kita hitung jumlah bintik merahnya. Rumpleed test merupakan uji awal adanya gangguan trombosit pada penderita DBD, namun bukanlah hal untuk menegakkan diagnose DBD. 3. Rumus Kebutuhan Cairan Kebutuhan cairan pada tubuh data dihitung sebagai berikut:Pada anak < 10 Kg , maka 10 Kg maka dihitung 100 ml/ BB. Missal BB 8 kg maka kebutuhan cairan adalah 8 x 100 = 800 ml/hari. Pada anak dengan BB 10 20 Kg, maka 1000 ml pada 10 kg pertama dan ditambah 50 ml per Kg penambahan berat badannya. Missal BB = 15 kg, maka 1000 ml ditambah 5 x 50 ml maka menjadi 1250 ml/ hari kebutuhan cairannya Pada seorang dengan berat badan > 20 Kg maka rumusnya adalah 1500 ml pada 20 kg pertama dan ditambah 20 ml/Kg sisanya, missal seseorang dengan BB 40 Kg, maka 20 kg pertama adalah 1500 ml, sedangkan 20 kg sisanya x 20 ml = 400 ml sehingga kebutuhan cairan seseorang dengan berat 40 kg adalah 1500 + 400 ml = 1900 ml/hari

4. Rumus luas Luka Bakar Rumus luas luka bakar memang terkadang membuat kita harus lebih mengerutkan dahi, karena memang sulit-sulit gampang dalam penerapannya. Rumus pada bayi menggunakan rumus 10 20 %, jika tangan dan kaki yang terkena maka 10 %, jika kepala, leher dan badan depan dan belakang maka 20 %. Untuk dewasa menggunakan rumus Rule of Nine yang digambarkan sebagai berikut:

5. Rumus Body mass index (BMI) Body Mass Index dicari menggunakan rumus BB (Kg) / TB2 (m)
Underweight : Kurang dari 18.5 Normal : 18.5 - 24.9 Overweight/pre-obes : 25.0 - 29.9 Obes I : 30-34.9 Obes II : 35-39.9 Obes III: lebih dari atau sama dengan 40

DALAM KEPERAWATAN
Posted on Mei 12, 2008 by harnawatiaj MANAJEMEN DALAM KEPERAWATAN Manajemen: Proses melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang lain (Gillies). Manajemen keperawatan: sebagai proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan Asuhan Keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien/keluarga/masyarakat. MANAJEMEN KEPERAWATAN Tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, organisasi, mengarahkan serta mengorganisasi sumber-sumber yang ada (dana dan daya) untuk membuat pelayanan efektif. PROSES MANAJEMEN KEPERAWATAN Pendekatan sistem terbuka masing-masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan. Komponen dari Manajemen Keperawatan. 1.Input 2.Proses 3.Output 4.Kontrol 5.Feed back mechanism INPUT Informasi Personal Peralatan Fasilitas PROSES Kelompok manejemen [dari tertinggi sampai dengan perawat pelaksana] yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melaksanakan perencanaan, organisasi, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan. OUTPUT Askep (Asuhan Keperawatan) Pengembangan staf sampai dengan riset KONTROL Budget Prosedur Evaluasi Kinerja Akreditasi

FEED BACK MECHANISM Laporan Financial Audit Keperawatan Survey Kendali Mutu Kinerja Prinsip yang mendasari mananejemen keperawatan. 1.Berlandaskan perencanaan 2.Penggunaan waktu yang efektif 3.Melibatkan pengambilan keputusan kepuasan pasien sebagai tujuan4.Memenuhi kebutuhan ASKEP pasien 5.Terorganisir sesuai kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan. Prinsip Pengorganisasian a.The devision work b.Koordinasi c.Unity of command d.Tujuan dan kewewenangan yang sesuai e.Hubungan staf dan Lini ( sejajar ) f.Spain of control Ada garis kontrol 6.Pengarahan: Pendelegasian supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana. 7.Divisi keperawatan yang baik memotivasi karyawan untuk penampilan kerja yang baik. 8.Menggunakan komunikasi yang efektif. 9.Pengembangan staf. 10.Pengendalian. Kerangaka Konsep Manajemen Keperawatan. Manajemen partisipasif yang berlandaskan pada paradigma keperawatan: Manusia akan tertarik dan terikat pada pekerjaannya. Jika informasi yang bermanfaat dan layak pada individu akan membuat keputusan terbaik untuk dirinya sendiri. Tujuan kelompok akan lebih mudah dicapai oleh kelompok. Setiap individu memiliki karakteristik dan motivasi, minat dan cara untuk mencapai tujuan kelompok. Fungsi koordinasi dan pengendalian amat penting dalam pencapaian tujuan. Persamaan kualifikasi harus dipertimbangkan. Individu memiliki hak dan tanggung jawab untuk mendelegasikan kewenangannya pada mereka yang terbaik dalam organisasi. Pengetahuan dan keterampilan amat diperlukan dalam pengambilan keputusan yang profesional. Semua sistem berfungsi untuk mencapai tujuan kelompok dan merupakan tujuan bersama untuk menetapkan tujuan bersama. Filosofi Manajemen Keperawatan. Mengerjakan hari ini lebih baik dari hari esok. Manajer keperawatan merupakan fungsi utama bidang keperawatan. Peningkatan mutu kinerja perawat. Pendidikan berkelanjutan. Proses keperawatan individual menunjang pasien untuk mencapai kesehatan optimal. Tim keperawatan bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk setiap tindakan keperawatan yang diberikan. Menghargai pasien dan haknya untuk mendapatkan ASKEP yang bermutu.

Perawat adalah advokat pasien. Perawat berkewajiban untuk memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga. Keterampilan manejer : 1.Konseptual. 2.Skill. 3.Hubungan antar manusia. KEPEMIMPINAN Cabang dari ilmu administrasi. Hubungan antar manusia. Pengaruh Ketaatan Pemimpin Bawahan Merupakan ilmu terapan dari ilmu sosial. 1.Memberikan pemahaman tentang kepemimpinan. 2.Menginterpretasikan sikap pemimpin. 3.Memberikan pendekatan terhadap masalah sosial yang terkait dengan fungsi kepemimpinan. TEORI KEPEMIMPINAN 1.Generalisasi serangkaian fakta tentang sifat, perilaku dan konsep kepemimpinan. 2.Menjelaskan latar belakang, dan alasan dan syarat pemimpin. 3.Menerangkan sifat, peran dan fungsi serta etika profesi yang digunakan pemimpin. TEKNIK KEPEMIMPINAN 1.Kepemimpinan dan keterampilan teknis untuk menerapkan teori dan prinsip kepemimpinan. 2.Konsep pemikiran dan pendekatan yang digunakan TUJUAN Menjadi pemimpin efektif. Membantu pencapaian tujuan organisasi TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) TUJUAN Mendeteksi persamaan, perbedaan, dan hubungan untuk menjelaskan informasi yang berhubungan dengan teori. Tappen (1995) Pengorganisasian Teori 1.Early Leadership Teories (Trait : Greatman, Behavioral : Task Relationship). 2.Early Management Theories (Scientific Management Human Relations) Contemporary Leader Manager Theories - Teori motivasi (x, y, z). - Situasional (Contingency).

- Interactional (Work Unit Culture). - Transfortional. EARLY LEADERSHIP - Greatman Percaya/yakin menjadi pemimpin yang baik. Dibawa dari lahir. Tidak dapat dipelajari. Efektif untuk semua situasi. - Aplikasi dalam keperawatan Posisi perawat menentukan posisi dasar dalam kemampuan pemimpin. Kepemimpinan dibawa dari lahir akan efektif. Karakteristik Individu Aplikasi dalam keperawatan Keterbatasan fisik mempengaruhi keterampilan pemimpin. - TRAIT Dasarnya teori Greatman. Identifikasi esensial kepribadian. - Pengetahuan - Intelegensi - Keterampilan - Energi dan antusias - Inisiatif - Self Confidence Dapat diajarkan pada orang lain. Aplikasi dalam keperawatan Kepemimpinan perawatan dipengaruhi oleh kepribadian. Diajarkan disekolah/pendidikan keperawatan. GAYA KEPEMIMPINAN 1.Autokratis Kebebasan sangat sedikit. Kontrol tinggi. Keputusan oleh pemimpin. Aktivitas pimpinan tinggi. Tanggung jawab pertama oleh pimpinan. Kuantitas, kualitas baik.Out put Sangat efisien.Efficiency 2.Demokratis Kebebasan sedang. Kontrol sedang. Keputusan pimpinan dengan kelompok. Aktivitas pimpinan tinggi. Tanggung jawab tinggi. Out put, kreatif, High Quality. Efficiency, kurang efisien dibanding autoriter. 3.Laissez Faire Sangat bebas.

Tidak ada kontrol. Pengambilan keputusan, bisa dari kelompok, juga bisa tidak dilibatkan. Aktifitas pimpinan minimal. Tanggung jawab bebas. Out put Bervariasi, kualitas menurun. Effisiensi Tidak efisien. Aplikasi dalam keperawatan Pimpinan belajar kapan, bagaimana, kepada siapa menggunakan gaya kepemimpinan tersebut. PERILAKU KEPEMIMPINAN KATEGORI - Kerjasama - Organisasi - Komunikasi - Evaluasi - Produktif - Initation - Reproduktif - Domination. APLIKASI DALAM KEPERAWATAN Pimpinan mengerti apa yang harus dilakukan. Pimpinan keperawatan mengerti konsep dan hubungan dengan orang lain dan tujuan. PENGORGANISASIAN PELAYANAN KEPERAWATAN Dalam manajemen banyak aktifitas penting : Mengelola Asuhan keperawatan secara efektif dan efisien untuk sejumlah pasien di RS dengan jumlah tenaga keperawatan dan fasilitas yang ada. Kepala Bidang Keperawatan Menetapkan Kerangka Kerja - Mengelompokkan dan membagi kegiatan. - Menentukan jalinan hubungan kerja antar tenaga di RS. - Menciptakan hubungan antara kepala staf.: Memudahkan tugas dan memudahkan pengawasan Prinsip untuk memberikan pelayanan optimal Pembagian kerja. Pendelegasian tugas. Koordinasi. Manajemen waktu. PEMBAGIAN KERJA - Pendidikan dan pengalaman kerja karyawan. - Peran dan fungsi perawat di RS. - Ruang lingkup tugas kabid keperawatan dan kedudukan dalam organisasi. - Batas wewenang dan tanggung jawab. - Hal yang dapat didelegasikan kepada staf dan kepada tenaga non keperawatan. * Job dikripsi.

* Pengembangan prosedur. * Deskripsi hasil kerja. # Jumlah tugas. # Perincian aktivitas/ruangan. # Perincian tugas yang jelas. # Variasi tugas. # Penggolongan tugas berdasarkan kesulitan/waktu. PENDELEGASIAN TUGAS Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada staf dalam batas-batas tertentu. Pendelegasian tergantung : - Sifat kegiatan. - Kemampuan staf. - Hasil yang diharapkan * Tetapkan tugas. * Pilih orangnya. * Uraikan hasil spesifik. * Jelaskan batas wewenang dan tanggung jawab staf. * Kesimpulan staf tentang tanggung jawabnya. * Waktu untuk mengontrol. * Berikan dukungan. * Evaluasi hasil. KOORDINASI Keselarasan tindakan, usaha dan sikap dan penyesuaian antara tenaga diruangan keperawatan. MANFAAT KOORDINASI : - Menghindari perasaan lebih penting dari yang lain. - Menumbuhkan rasa saling membantu. - Menimbulkan kesatuan tindakan dan sikap antar staf. MANAJEMEN WAKTU Pengelolaan waktu dalam memberikan pelayanan keperawatan yang optimal: - Analisa waktu yang digunakan. - Memeriksa kembali porsi aktivitas. - Menentukan prioritas pekerjaan. - Mendelegasikan. HAMBATAN PADA MANAJEMEN WAKTU - Terperangkap dalam pekerjaan. - Menunda karena takut salah. - Tamu yang tidak terencana. - Telepon. - Rapat yang tidak produktif. - Tidak dapat mengatakan tidak. KETENAGAAN Pengaturan proses mobilisasi potensi, proses motivasi dan pengembangan sumber daya

manusia dalam memenuhi kepuasan untuk tercapainya tujuan individu, organisasi dimana di berkarya. REKRUT TENAGA DAN SELEKSI Tugas yang sulit dan mencemaskan. Yang perlu diperhatikan : - Profil karyawan keperawatan saat itu. - Program recruiting. - Metode recruiting. - Program pengembangan tenaga baru. - Prosedur penerimaan. * Data biografi. * Surat rekomendasi. * Wawancara. * Psychotest. ORIENTASI DAN PENGEMBANGAN a.Orientasi Institusi - Misi, visi Rumah Sakit. - Struktur dan kepemimpinan. - Kebijakan Rumah Sakit. - Evaluasi kerja. - Pengembangan staf. - Hubungan antara karyawan. b.Orientasi Pekerjaan - Job deskripsi. - Prosedur pekerjaan. - Kebijakan. - Orientasi tempat/fasilitas yang ada. c.Pengembangan Pengembangan tenaga baru berlaku setelah masa orientasi. d.Penghargaan 1.Promosi. - Kenaikan pangkat. - Penempatan. 2.Mutasi Pemindahan dari pekerjaan/jabatan yang baru ke pekerjaan/jabatan lain. TUJUAN - Mengurangi kejenuhan. - Pengembangan. HAMBATAN DALAM KETENAGAAN 1.Kemangkiran. - Tempat tinggal jauh. - Kelompok karyawan yang banyak. - Sakit. 2.Turn-over. Rata-rata turn-over pertahun dibagi jumlah tenaga perunit di kali 100.

Mengurangi Turn Over - Penerimaan karyawan. - Peningkatan tugas. - Perubahan job deskripsi. - Pengembangan. 3.Kejenuhan Keadaan dimana individu merasa dirinya kurang kemampuannya, kerja keras tapi kurang produktif. - Peran dan fungsi yang kurang jelas. - Merasa terisolasi. - Beban kerja berlebihan. - Terlalu lama pada suatu bagian. PENGEMBANGAN Tujuan membantu individu dalam meningkatkan diri dalam : - Pengetahuan. - Ketrampilan. - Pelayanan dibidangnya. JENIS PENGEMBANGAN - Introduksi training untuk staf baru. - Orientasi. - In house education on the job. - Pendidikan berkelanjutan. PENJADUALAN Penentuan pola dines dan libur untuk karyawan pada suatu bangsal atau unit tertentu. Pertimbangan pimpinan dalam penjadualan : - Berapa lama jadual disiapkan ? - Hari apa kalender penjadualan mulai ? - Hari libur mingguan dapat dipecah/beruntun. - Waktu kerja maksimum dan minimum ? - Berapa lama waktu untuk mengajukan libur mingguan/cuti. - Berapa lama sebelumnya jadual dapat dilihat oleh staf. - Berapa lama penggantian/rotasi shift ? - Apakah ada tenaga ekstra (part time) ? - Bagaimana penjadualan yang disusun secara sentralisasi oleh Karu, supervisor, kepala instalasi rawat nginap ? - Bagaimana menciptakan komunikasi terbuka antara staf ? PRINSIP PENJADUALAN 1.Keseimbangan kebutuhan tenaga dan pekerjaan serta rekreasi. 2.Siklus penjadualan serta jam kerja adil antar staf. 3.Semua karyawan ditugaskan sesuai siklus. 4.Bila jadual sudah dibuat penyimpangan dilakukan dengan surat permohonan. 5.Jumlah tenaga serta komposisi cukup untuk tiap unit dan shift. 6.Jadual harus dapat meningkatkan perawatan yang berkesinambungan dan pengembangan kerja tim.

PENYEBAB OVER STAF - Frekuensi dan variasi tidak dapat diramalkan. - Kecenderungan pimpinan membuat kompensasi dengan menghitung tenaga berdasarkan sensus maksimal. - Keluhan pasien tentang pelayanan. - Delegasi untuk diagnostik. PENANGGULANGAN TENAGA Mengontrol variasi ketenagaan dengan jalan kombinasi jam dinas tenaga lepas dan pemerataan.Pertukaran dinas rotasi Merupakan hal yang umum. Menyebabkan Manusia perlu - Adaptasi perubahan lingkungan. - Adaptasi terhadap ritme tubuh. Manfaat pertukaran dinas yang sesuai pola kehidupan perawat. - Perawat dapat menyusun pola hidupnya dalam keluarga. - Memudahkan kepala ruangan mengevaluasi. MACAM-MACAM CARA DINAS : - 7 jam/shift : 6 hari kerja : 40 jam/minggu. - 8 jam/shift : 5 hari kerja : 40 jam/minggu. - 10 jam/shift : 4 jam kerja : 4 jam/minggu. PERHITUNGAN TENAGA KEPERAWATAN. 1.Peraturan Menkes RI No. 262/Menkes/Per/VII/1979, tentang perbandingan tempat tidur dengan jumlah perawat : RS tipe A B, perbandingan minimal. 3 4 perawat : 2 tempat tidur. 2.Hasil workshop perawatan di ciloto, 1971. Jumlah perawat : Pasien = 5 : 9/shift, dengan 3 shift/24 jam dengan perhitungan sbb : - Hari kerja efektif/tahun : 225 260 hari. - Libur mingguan : 52 hari. - Cuti tahunan : 12 hari. - Hari besar : 10 hari. - Sakit/Izin : 12 hari. - Cuti hamil rata-rata : 29 hari. 3.Menurut Depkes Filipina tahun 1984. -Jam rata-rata pasien dalam 24 jam. * Interna 3,4 jam. * Bedah 3,5 jam. * Bedah dan interna 3,4 jam. * Post partum 3,0 jam. * Bayi 2,5 jam. * Anak-anak 4,0 jam. Menurut Althaus et al 1982 dan Kirk 1981 : - Level I (Minimal) : 3,2 jam. - Level II (Intermediate) : 4,4 jam.

- Level III (Maksimal) : 5,6 jam. - Level IV (intensif care) : 7,2 jam. Catatan : BOR = * PT * TT KLASIFIKASI PASIEN 1.Self Care. Membutuhkan waktu 1 2 jam dengan waktu efektif 1,5 jam/24 jam. 2.Minimal Care. Membutuhkan waktu 3 4 jam dengan waktu efektif 3,5 jam/24 jam. 3.Intermediate. Membutuhkan waktu 5 6 jam dengan rata-rata waktu efektif 5,5 jam/24 jam. 4.Modified Intensif Care. Membutuhkan waktu 7 8 jam dengan waktu rata-rata 7,5 jam/24 jam. 5.Intensif Care. Membutuhkan waktu 10 14 jam dengan rata-rata efektif 12 jam/24 jam. CARA MENGHITUNG JUMLAH PERAWAT/TAHUN : 1.Disesuaikan dengan kebijakan RS yaitu dengan : Menentukan jumlah perawatan efektif pasien dalam 24 jam. Jumlah hari kerja efektif perawat dalam 1 tahun. Penggunaan tempat tidur rata-rata. Analisa kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pasien. 1.Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan/tahun : Jumlah rata-rata pasien/hari x rata-rata jam perawatan dalam 24 jam x jumlah hari dalam 1 tahun. 2.Jam kerja perawat dalam 1 tahun : Hari kerja efektif x jam kerja sehari. 3.Tenaga yang dibutuhkan : Jumlah jam perawatan dalam I tahun Jumlah jam perawat dalam 1 tahun PERHITUNGAN TENAGA YANG CUTI HAMIL 1.Cara menghitung jumlah perawat yang bertugas dalam 24 jam. Cari jumlah seluruh petugas perawatan yang dibutuhkan/24 jam. Rata-rata jumlah pasien x rata-rata jam perawatan pasien dalam 24 jam Jumlah jam kerja/hari 2.Cara menghitung jumlah perawat yang bebas tugas : Total jumlah hari yang tidak dibutuhkan x karyawan yang bekerja Total jumlah hari kerja/tahun/orang CARA LAIN PERHITUNGAN TENAGA 1.Cara Ratio. - SK Menkes No. 262 tahun 1979. TIPE RS TM/TT TPP/TT TNPP/TT T NON P/TT A & B 1/( 4-7 ) ( 3-4 )/2 1/3 1/1 C 1/9 1/1 1/5

D 1/15 1/8 2/3 E Disesuaikan KETERANGAN : TM : Tenaga medis. TPP : Tenaga paramedis perawatan/tenaga perawat. TNPP : Tenaga non paramedis perawatan. T non P : Tenaga non perawatan. TT : Tempat tidur. Contoh : Sebuah RS tipe C dengan jumlah TT 100 buah, kebutuhan tenaga sebagai berikut : 10-11 tenaga medis. 100 tenaga paramedis. 20 tenaga pembantu perawat. 75 tenaga adm. Umum, keuangan dan urusan non medis lainnya. 2.Cara Need. Menghitung kebutuhan berdasarkan beban kerja yang kita perhitungkan sendiri, sehingga memenuhi standar profesi. Diskripsi tentang pelayanan yang diberikan kepada pasien. Standar waktu yang diperlukan agar berjalan baik (Hudgins 82). 3.Cara Demand. Menurut kegiatan yang nyata dilakukan oleh perawat. Menurut Tatuko (1992) : - Kasus gawat darurat : 86,31 menit. - Kasus mendesak : 71,28 menit. - Kasus tidak mendesak : 33,69 menit. Kebutuhan pasien menurut Depkes Filipina, 1984 4.Formula Lokakarya keperawatan. A x 52 x 7 x TT x BOR + 25 %. 41 mg x 40 jam. Keterangan : A : Rata-rata jam perawatan/hari. TT : Tempat tidur. S2 : Jumlah minggu dalam 1 tahun. 25 % : Penyesuaian terhadap produktivitas. BOR : Kapasitas pemakaian tempat tidur. 5.Formula Gillies (1994). A x B x 365 (365 hari libur x jam kerja/hari). Keterangan : A : Rata-rata jam perawatan/hari. B : Sensus harian rata-rata. Rumus sensus harian : TT x BOR 6.Formula NINA (1990). - Tahap 1

Hitung A : Jumlah jam perawatan dalam 24 jam perpasien. - Tahap 2 Hitung B : A x TT. - Tahap 3 Hitung C : Jumlah jam perawatan seluruh pasien selama 1 tahun. C = B x 365 - Tahap 4 Hitung D : Jumlah perkiraan realistis jam perawatan yang perawatan yang dibutuhkan selama 1 tahun. D = C x BOR/80 - Tahap 5 Diperoleh E : Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan. E = D/1878 Hari efektif 52 dan jam kerja. Efektif perhari (8-2 jam).

You might also like