You are on page 1of 15

1

BAB I Ringkasan Executive


Laboratorium merupakan sarana yang disediakan oleh institusi untuk mahasiswa IT Telkom sebagai pusat pembelajaran mahasiswa. Untuk itu Laboratorium menyediakan berbagai fasilitas untuk menunjang kegiatan. Proyek pembangunan Laboratorium harus dipikirkan secara matang agar konsep dan tujuan pembangunan Laboratorium dapat terealisasi. Dengan berdirinya gedung laboratorium kelak diharpkan mampu menunjang kualitas akademis mahasiswa. Hal itu merupakan langkah nyata IT Telkom menuju world class university.

1.1 Tipe /Jenis Proyek Jenis proyek yang hendak dilaksanakan adalah proyek pembangunan gedung laboratorium. Pembangunan Laboratorium akan lebih mengutamakan kualitas dan kenyamanan gedung tapi tidak boros dalam biaya pembangunan. Selain itu, pembangunan proyek ini juga tetap melihat aspek kuantitas agar bisa menampung mahasiswa dalam jumlah banyak. Hal tersebut diutamakan mengingat sering adanya keluhan dari mahasiswa mengenai kenyamanan dan fasilitas dari gedung-gedung yang lain yang sudah ada, yang dirasa masih kurang maksimal. 1.1.1 Latar Belakang Organisasi

Sekolah Tinggi Teknologi Telkom / Institut Teknologi Telkom(IT Telkom)(disingkat STT Telkom) didirikan oleh Yayasan Pendidikan dan Pelatihan Teknologi dan Manajemen Telekomunikasi atau disingkat Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) pada 28 September 1990. Tujuan didirikannya STT Telkom adalah untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia pada sektor pertelekomunikasian di Indonesia.

Manajemen Proyek

Kampus STT Telkom berada di daerah Bandung Selatan sekitar 12 km dari pusat kota Bandung (Gedung Sate) dengan lokasi yang mudah dijangkau oleh kendaraan umum. Lokasi kampus STT Telkom dulunya merupakan daerah bersejarah terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api dimana proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pertama kali disiarkan ke seluruh nusantara dan dunia. Lokasi kampus terletak cukup jauh dari keramaian, sehingga suasana belajar menjadi lebih kondusif. Kampus STT Telkom sendiri mulanya berada di jalan Suci No. 51, namun semenjak tahun 1993 dipindahkan ke Jalan Telekomunikasi (Lokasi sekarang) mengingat kampus di jalan suci kurang menunjang proses belajar mengajar yang kondusif dari segi lokasi kampus, luas/besar kampus, dan lingkungan sekitar kampus. Dengan pertimbangan tersebut, maka berdirilah kampus di lahan seluas 48 ha di daerah Bandung Selatan [lihat lokasi kampus], namun baru dimanfaatkan 19 ha. Tujuan didirikannya sekolah ini untuk memenuhi kebutuhan akan ahli-ahli di industri telekomunikasi yang tumbuh sangat pesat, maka PT Telkom sangat berkepentingan terhadap institusi ini sehingga PT Telkom memberikan beasiswa penuh dan ikatan dinas kepada mahasiswa angkatan 1991 dan 1992. Adanya perubahan iklim industri telekomunikasi (PT Telkom tidak memonopoli lagi), program beasiswa dan ikatan dinas diberhentikan dan saat ini STT Telkom menjadi perguruan tinggi yang mandiri.

1.1.2 Produk Perusahaan

Sesuai dengan tujuan didirikannya STT Telkom adalah untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia pada sektor pertelekomunikasian di Indonesia. Maka kegiatan organisasi di titik beratkan pada peningkatan kualitas pembelajaran beserta sarana serta fasilitasnya.

Manajemen Proyek

1.1.3

Target

Adapun target organisasi kami adalah untuk memenuhi kebutuhan akan ahli-ahli di industri telekomunikasi yang tumbuh sangat pesat, maka PT Telkom sangat berkepentingan terhadap institusi ini sehingga PT Telkom memberikan beasiswa penuh dan ikatan dinas kepada mahasiswa angkatan 1991 dan 1992. Adanya perubahan iklim industri telekomunikasi (PT Telkom tidak memonopoli lagi), program beasiswa dan ikatan dinas diberhentikan dan saat ini STT Telkom menjadi perguruan tinggi yang mandiri. 1.2 Ringkasan Perusahaan Sekolah Tinggi Teknologi Telkom / Institut Teknologi Telkom(IT Telkom)(disingkat STT Telkom) didirikan oleh Yayasan Pendidikan dan Pelatihan Teknologi dan Manajemen Telekomunikasi atau disingkat Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) pada 28 September 1990. Tujuan didirikannya STT Telkom adalah untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia pada sektor

pertelekomunikasian di Indonesia. Visi Menjadi Perguruan Tinggi Internasional yang Unggul di Bidang Infokom dan Agen Perubahan dalam Pembentukan Insan Cerdas dan Kompetitif, serta berperan dalam Pembentukan Masyarakat yang Sejahtera. Misi 1. Menyelenggarakan pendidikan bertaraf international untuk mengembangkan sumber daya profesional di bidang infokom. 2. Menyelenggarakan penelitian bertaraf international untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi di bidang infokom. 3. Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat dan secara aktif membangun sinergi dengan industri / institusi dalam dan luar negeri.

Manajemen Proyek

1.3 Manajemen Organisasi Perusahaan

Manajemen Proyek

BAB II Latar Belakang Proyek


2.1 Sejarah Timbulnya Gagasan Proyek IT Telkom merupakan institut yang bergerak dalam bidang ICT, dan nama IT Telkom pun sudah tidak asing lagi bagi kalangan orang yang berpendidikan. Telah lama IT Telkom memiliki cita cita untuk menjadi World Class University, untuk mewujudkannya perlu dilakukan pengembangan kualitas akademik kampus ini. Di samping itu, banyak tuntutan dari mahasiswa untuk pengadaan sarana dan prasarana yang baik di kampus ini guna mendukung aktifitas akademik mereka. Untuk mewujudkan visi pendidikan kampus serta tuntutan mahasiswa, perlu dibangun sebuah fasilitas penunjang akademik yang bertaraf internasional. Salah satu langkah konkrit yang

dilakukan adalah dengan pembangunan gedung Laboratorium. Dengan adanya fasilitas ini diharapkan dapat menunjang dan meningkatkan kualitas belajar mengajar di IT Telkom serta dapat menunjukan keseriusan IT Telkom dalam memajukan dunia pendidikan khususnya dalam bidang ICT.

2.2Aspek-Aspek Perencanaan Proyek Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium ini merupakan proyek IT Telkom. Ada beberapa aspek yang mendukung pembangunan proyek ini, antara lain : 1. Aspek Kualitas Kualitas merupakan aspek yang paling penting dalam proyek ini. Suatu benda yang memiliki tingkat kualitas yang tinggi akan lebih tahan lama daripada benda dengan kualitas yang pas-pasan atau bahkan dengan kualitas kurang. Oleh karena itu kami selalu berusaha menggunakan barang berkualitas tinggi sehingga bangunan yang dibangun nantinya akan dapat bertahan lama.

2. Aspek Pendidikan

Manajemen Proyek

Seperti yang telah diketahui, Gedung Laboratorium ini nantinya akan digunakan untuk proses pembelajaran, riset, praktikum. Oleh karena itu fasilitas-fasilitas yang ada nantinya juga harus sesuai dan mendukung proses pembelajaran mahasiswa.

2.3 Tujuan Proyek Seiring dengan akan dicanangkannya IT Telkom sebagai World Class University maka diperlukan berbagai sarana yang menunjang untuk mencapai hal tersebut, salah satunya adalah Laboratorium. Adapun tujuan dari pembangunan Laboratorium adalah sebagai berikut : 1. Sebagai tempat akses internet wireless yang nyaman bagi mahasiswa 2. Sebagai sarana komunikasi dan diskusi antar mahasiswa untuk menunjang proses perkuliahan 3. Menyediakan berbagai informasi dalam menunjang kegiatan belajar mengajar serta penelitian di IT Telkom 4. Sebagai sarana bagi mahasiswa untuk belajar serta meningkatkan

kualitas kegiatan pendidikan di IT Telkom 5. Membantu mahasiswa dalam menemukan informasi di bidang teknologi telekomunikasi dan informasi atau ICT berbasis e-learning. 2.4 Ruang Lingkup Cakupan dari proyek pembangunan Laboratorium ini adalah bahwa proyek ini dibangun pada daerah IT Telkom berbasis e-learning. Hal ini

dilakukan karena IT Telkom ingin menyediakan fasilitas yang memadai bagi mahasiswanya. Dalam tahap pembangunan Laboratorium ini mengajukan ruang lingkup proyek sebagai berikut: 1. Konstruksi bangunan yang modern dan kokoh. 2. Suasana ruangan yang nyaman

Manajemen Proyek

Furniture yang memadai dan berbagai fasilitas yang dibutuhkan mahasiswa seperti akses internet dengan sistem teknologi yang canggih.

2.5 Kendala Proyek 1. Harus menyesuaikan dengan jadwal kuliah di IT Telkom. Proyek pembangunan Laboratorium ini dikhawatirkan akan mengganggu pelaksanaan kegiatan pendidikan di area kampus. Untuk mengatasi hal ini,maka pihak proyek mengurangi aktivitas yang dapat mengganggu kegiatan perkuliahan. Misalnya melakukan penanaman beton pondasi saat perkuliahan selesai. 2. Harus membuat jalan menuju lokasi proyek terlebih dahulu. Karena tidak ada jalan menuju lokasi proyek yang dapat dilalui alat- alat berat, maka harus membuat jalan menuju lokasi proyek agar pelaksanaan proyek dapat berjalan lancar. 3. Sebagian lokasi proyek yang berupa bekas lahan persawahan. Karena sebagian lokasinya bekas lahan persawahan maka proyek pembangunan gedung laboratorium banyak memerlukan alat berat untuk menunjang selesainnya proyek tepat waktu.

2.6 Struktur Organisasi Proyek PIMPINAN PROYEK

Administrasi dan Sistem informasi

Penanggungjawab keuangan

Network dan Sistem Enginer

Penanggungjawab Teknis

Humas

Manajemen Proyek

Struktur Organisasi Tim Pelaksana Proyek 1. Pimpinan proyek 2. Administrasi dan system informasi 3. Penanggung jawab keuangan 4. Network and system engineer 5. Public relation (humas) 6. Penanggung jawab teknis : Agung : Danika : Rizka : Peppy : Farchah : Ika

Manajemen Proyek

BAB III Perancangan dan Pelaksanaan Proyek

3.1 Kerangka Acuan Pembangunan Proyek Untuk mencapai maksud dan tujuan dari proyek ini, maka diperlukan kerangka acuan dalam pelaksanaannya yaitu sebagai berikut : 1. Tahap Pendahuluan, meliputi : a. Melakukan survey lapangan, yaitu survey kondisi daerah yang akan dilakukan proyek, perhitungan demand dan jumlah user. b. Penentuan teknologi yang digunakan. 2. Tahap Perancangan Bangunan Proyek, meliputi : a. Menyusun rancangan arsitektuk dan infrasruktur gedung Laboratorium b. Pembangunan serta pemasangan infrastruktur gedung Laboratorium. 3. Tahap pengujian. Dalam tahap ini dilakukan pengujian terhadap infrastruktur serta kelayakan bangunan proyek untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan standart atau belum.

3.2 Aspek-aspek Perencanaan Proyek 3.2.1 Aspek administrasi Masalah perijinan pembangunan infrastruktur. 3.2.2 Aspek teknologi Menggunakan hardware berkualitas yang akan dipakai pada gedung kami untuk mendukung segala pekerjaan di dalam gedung. 3.3.3 Aspek financial Berupa aspek keuangan yang dianggarkan untuk sebuah proyek.

Manajemen Proyek

10

3.3 Deskripsi Perencanaan Proyek Proyek yang akan dilaksanakan adalah pembangunan sebuah gedung Laboratorium yang dikhususkan untuk menunjang kegiatan belajar civitas akademik IT Telkom.

3.4 Anggaran, Jadwal dan Mutu Proyek 3.4.1 Anggaran Dalam pembangunan proyek ini dibutuhkan bahan bangunan yang berkualitas, alat-alat proyek yang dapat beroperasi dengan baik untuk

menjamin kelancaran pelaksanaan proyek dan kualitas produk proyek yang memenuhi spek. Untuk itu, sebelum proyek itu dijalankan kita harus menentukan anggaran operasional proyek secara detail dan menyeluruh. Adapun perincian anggaran terlampir. 3.4.2 Jadwal Kerja Membuat proyek infrastruktur Laboratorium biasanya berkejaran dengan waktu. Hal itu membutuhkan penyelesaian suatu tahap pekerjaan menurut suatu jadwal. Jika suatu tahapan dilakukan terlalu lama, civitas akademika kampus yang ingin menggunakan fasilitas laboratorium ini akan merasa jenuh untuk menunggu proyek ini selesai sehingga mereka tidak bisa menggunakan fasilitas laboratorium untuk menunjang kepentingan perkuliahan. Hal ini menjadikan pembangunan infrastruktur laboratorium ini diusahakan dilakukan dengan tepat waktu atau mungkin lebih cepat. Lama pengerjaan pembangunan Laboratorium ini diharapkan selesai dalam waktu 111 hari atau kurang lebih 16 minggu.

Manajemen Proyek

11

Perencanaan Jadwal kerja adalah sebagai berikut :


Aktifitas Perataan dan Pengerasan Tanah Penanaman Beton Pondasi Plester Pembangunan Tembok/Ruang Pemasangan Kaca Pemasangan Pintu Pemasangan Kusen Pemasangan Plafon Pemasangan Stainless Stell Toilet Pengolahan Lahan Pemasangan pipa air Pemasangan AC Instalasi Listrik Pemasangan lampu Instalasi Lift Instalasi Genset Kode A B C D E F G H I J K L M N O P Q Kegiatan Yang Mendahului A A B C F F H E,G,I,J E,G,I,J L,M K K N,O Durasi (hari) 18 24 15 24 24 24 30 12 12 15 15 6 12 12 18 6 30

Activity on Arrow (AoA)

Manajemen Proyek

12

Bar Chart

3.4.3

Alokasi Tenaga Kerja


Aktifitas Perataan dan Pengerasan Tanah Penanaman Beton Pondasi Plester Pembangunan Tembok/Ruang Pemasangan Kaca Pemasangan Pintu Pemasangan Kusen Pemasangan Plafon Pemasangan Stainless Stell Toilet Pengolahan Lahan Pemasangan pipa air Pemasangan AC Instalasi Listrik Pemasangan lampu Instalasi Lift Instalasi Genset Kode A B C D E F G H I J K L M N O P Q Tenaga (Orang) 10 5 50 50 15 15 10 25 8 10 7 8 6 6 20 20 15

Manajemen Proyek

13

3.4.4 Alokasi Biaya Pada SDM


Aktifitas Kode Kegiatan Yang Mendahuli A A B C F F H E,G,I,J E,G,I,J L,M K K N,O Durasi (hari) 18 24 15 24 24 24 30 12 12 15 15 6 12 12 18 6 30 Tenaga (Orang) 10 5 50 50 15 15 10 25 8 10 7 8 6 6 20 20 15 Biaya (/Hari) Rp 60.000 Rp 70.000 Rp 80.000 Rp 75.000 Rp 65.000 Rp 65.000 Rp 65.000 Rp 70.000 Rp 65.000 Rp 75.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 80.000 Rp 120.000 Rp 75.000 Rp 10.800.000 Rp 8.400.000 Rp 60.000.000 Rp 90.000.000 Rp 23.400.000 Rp 23.400.000 Rp 19.500.000 Rp 21.000.000 Rp 6.240.000 Rp 11.250.000 Rp 5.250.000 Rp 2.400.000 Rp 3.600.000 Rp 3.600.000 Rp 28.800.000 Rp 14.400.000 Rp 33.750.000 Total Biaya

Perataan dan Pengerasan Tanah Penanaman Beton Pondasi Plester Pembangunan Tembok/Ruang Pemasangan Kaca Pemasangan Pintu Pemasangan Kusen Pemasangan Plafon Pemasangan Stainless Stell Toilet Pengolahan Lahan Pemasangan pipa air Pemasangan AC Instalasi Listrik Pemasangan lampu Instalasi Lift Instalasi Genset

A B C D E F G H I J K L M N O P Q

Total Biaya Tenaga Kerja

Rp 365.790.000

Manajemen Proyek

14

3.5 Mutu Proyek Pembangunan suatu gedung harus sesuai dengan kebutuhan mahasiswa IT Telkom. Dengan kata lain, harus dibangun suatu gedung yang harus sesuai dengan kriteria. Suatu proyek pembangunan gedung haruslah memperhatikan kriteria kualitas yang harus dipenuhi ini. Kualitas yang harus dipenuhi ini antara lain : 1. Kualitas kontsruksi Gedung yang baik haruslah memiliki kontruksi yang kuat, tahan gempa,dan tahan lama, di samping itu harus memperhatikan kondisi lingkungan tempat gedung didirikan. 2. Kelengkapan Fasilitas Suatu gedung dapat dikatakan baik jika gedung tersebut ditunjang fasilitas yang lengkap dan memadai. 3. Tata ruang Tata ruang suatu gedung harus mengutamakan aspek keindahan,kerapian dan manfaat ,sehingga menciptakan suasana nyaman bagi pengguna.

Manajemen Proyek

15

BAB III Penutup

Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Proyek pembangunan gedung Laboratorium adalah proyek besar yang memerlukan dukungan penuh dari berbagai pihak. 2. Proyek ini layak dijalankan, karena telah melewati beberapa tahap studi kelayakan terhadap dampak lingkungan fisik dan sosial. 3. Proyek ini harus segera direalisasikan mengingat kebutuhan IT Telkom akan adanya gedung pusat riset dan praktikum yang berbasis ICT. 4. Proyek ini ditargetkan akan selesai dalam waktu 111 hari atau sekitar 16 minggu seperti tergambar dalam CPM (Critical Path Methode)

Manajemen Proyek

You might also like