You are on page 1of 44

SKENARIO A

Glaukoma

Anamnesis: A-42-years old woman came to hospital complaining pain of the right eye since 3 days ago. She felt nausea and vomitus. She complained of blurred vision too. She also complained seeing a hallo vision when she looked toward the light. General Examination: BP : 130/80 mmHg, HR : 82 x/m, RR : 20 x/m, Temp: 36,7C

Ophtalmology Examination: Visuial Acuity : RE 1/300 , LE 6/60 IOP RE 59 mmHg, IOP LE 18 mmHg Slit lamp examination : Cilliary injection (+), corneal oedema in the right eye, COA is shallow, lens is cloudy, shadow test (+) in both eyes, the papil of the right eye : mid dilatation, RF OD : cannot be assessed, RF OS within normal limit.

I. KLARIFIKASI ISTILAH
Nausea : sensasi yang tidak menyenangkan secara samar mengacu pada epigastrium dan abdomen. Vomitus : muntah, bahan yang dimuntahkan. Blurred vision : penglihatan kabur. Seeing a hallo : seperti lingkaran berwarna yang tampak disekeliling cahaya pada glaukoma Visual Acuity : ketajaman penglihatan IOP (Intra Okular Pressure) : tekanan bola mata yang di ukur dengan kecepatan pembentukan aquos humor dan tekanan terhadap aliran keluar dari mata COA (Camera Oculi Anterior) : bilik mata depan, daerah antara kornea dan anterior lensa (bilik mata depan) Corneal oedema : pengumpulan cairan abnormal dalam kornea Cilliary injection : melebarnya pembuluh darah perikornea (a. siliar anterior) akibat radang kornea, benda asing pada kornea, tukak kornea, glaukoma. Shadow test (retinoskopi) : test untuk mendeteksi bias mata dengan cara menerangi retina dan mencatat arah pergerakan cahaya pada permukaan retina.

II. IDENTIFIKASI MASALAH


1. A-42-years old woman came to hospital complaining pain of the right eye since 3 days ago. 2. She felt nausea and vomitus, she complained of blurred vision, she also complained seeing a hallo vision when she looked toward the light. 3. Ophtalmology Examination : Visuial Acuity : RE 1/300 , LE 6/60 IOP RE 59 mmHg, IOP LE 18 mmHg Slit lamp examination : Cilliary injection (+), corneal oedema in the right eye, COA is shallow, lens is cloudy, shadow test (+) in both eyes, the papil of the right eye : mid dilatation, RF OD : cannot be assessed, RF OS within normal limit.

III. ANALISIS MASALAH


1a.Bagaimana anatomi dan fisiologi mata ?

Mata ada 3 lapisan: a. Tunica Fibrosa Posterior: opak Sclera : jaringan padat putih. Ditembus oleh N. Opticus. Anterior : transparan Kornea: transparan, berfungsi memantulkan cahaya yang masuk. Berhubungan dengan humor aquos di bagian posterior. b. Tunica vaskulosa pigmentosa Choroidea: berwarna gelap, karena sangat kaya dengan vaskularisasi Corpus ciliare: antara iris dan choroid Terdiri dari : Corona ciliaris Processus ciliaris M. Ciliaris - Persarafan: m. Ciliaris dipersarafi serabut parasimpatis dari n. Oculomotorius. - Fungsi: secara umum untuk refraksi lensa yang akurat. Kontraksi m. Ciliaris menyebabkan lensa cembung.

Iris dan pupil Iris adalah diafragma berpigmen yang tipis dan kontraktil dengan lubang (pupil) di tengahnya. Tergantung dalam humor aquos dengan melekat pada corpus ciliaris dan terletak antara kornea dan lensa. Persarafan: m. Sphincter pupillae (serabut sirkular) oleh serabut parasimpatis n. Oculomotorius dengan cabang nn. Ciliares breves. M. Dilator pupillae (serabut radial) oleh serabut simpatis dalam nn. Ciliares longi. Fungsi: secara umum mengatur intensitas cahaya yang masuk ke lensa. m. Sphincter pupillae mengonstriksikan pupil. M. Dilator pupillae melebarkan pupil. c. Tunica nervosa: retina Pars pigmentosa (luar) melekat pada choroid Pars nervosa (dalam) berhubungan dengan corpus vitreum

Fungsi: Menerima cahaya yang masuk kemudian mentransformasikan menjadi menjadi rangsang yang diteruskan ke otak melalui saraf optik Sel kerucut: penglihatan halus, warna dan kecerahan Sel batang : penglihatan kasar, gelap dan remang-remang Penglihatan monokuler dan penglihatan binokuler Isi bola mata 1. Humor aquosus Fungsi: menyokong bola mata, memberi makanan pada cornea dan lensa, dan mengangkut hasil-hasil metabolisme. 2. Corpus vitreum Merupakan gel transparan yang mengisi bola mata di bagian belakang lensa. Fungsinya adalah sedikit menambah daya pembesaran mata, menyokong permukaan posterior lensa, membantu perlekatan pars nervosa retina ke pars pigmentosa retina. 3. Lensa Adalah struktur bikonveks transparan yang dibungkus capsula transparan, terletak di belakang iris, dan di depan corpus vitreum serta dikelilingi proc. Ciliaris.

1.b. Apa saja penyebab nyeri pada mata?


Nyeri ocular ( nyeri di permukaan mata ) konjungtivitis Lecet kornea Efek kimia dan luka bakar Radang kelopak mata Iritasi mata Nyeri orbita ( nyeri didalam orbit mata ) Glaukoma Iritis Neuritis optik Sinusitis Migraine Trauma peristiwa
9

1. c. Bagaimana mekanisme nyeri pada mata ?


Bakat susunan anatomis bilik mata yang sempit (COA shallow) menekan saluran trabeculum cairan mata tidak bisa mengalir masuk ke dalam trabeculum dan kanalis schlemm ketidakseimbangan antara produksi dan sekresi dari cairan humor aqueous akumulasi humor aqueous peningkatan tekanan intraokular menekan saraf sensoris pada kornea nyeri pada mata

d. Mengapa mata yang sakit hanya sebelah kanan ?


Dalam kasus ini terjadi primary angle closure glaucoma yang terjadi hanya pada mata kanan sehingga terjadi peningkatan tekanan intraokular yang tinggi pada mata kanan edema kornea menekan saraf-saraf cornea (n.ophtalmica/cabang I n.trigeminus) sehingga menimbulkan rasa nyeri pada mata tersebut. Karena dalam kasus ini hanya mata kanan yang terkena/mengalami glaukoma maka keluhan nyeri hanya terjadi pada mata tersebut. tetapi peningkatan tekanan pada satu mata dapat menjadi pencetus peningkatan tekanan pada mata yang sehat (mata kiri)

mekanisme nyeri mata pada kasus ini


Tekanan saraf simpatis dari N.ciliaris Rangsang nosiseptor Peningkatan TIO (tekanan intraocular) Tekanan saraf sensorik oftalmikus dari N. trigeminus di kornea Nyeri okular

Penurunan aliran darah di segmen anterior mata

Iskemik pembuluh darah

1. e. Adakah hubungan antara umur, jenis kelamin dengan penyakit yang dialami?
1. Usia semakin tua kornea semakin menebal mempersempit sudut bilik mata 2. Usia tua kolagen semakin banyak trabekular semakin kaku 3. Perempuan lebih banyak dari laki-laki, dengan beberapa alasan, yaitu: Segmen anterior lebih kecil Axial length yang lebih pendek

2a. Bagaimana mekanisme nausea dan vomitus ?


Sudut bilik mata yang menyempit terhambatnya pengeluaran cairan humor aquosus peningkatan tekanan intraokular aktivasi saraf otonom melalui N. X (Nervus vagus) Merangsang pusat muntah pada N. Vagus mual dan muntah Glaukoma sudut tertutup peningkatan tekanan intraokular kompresi dan iskemik nervus optikus aktivasi saraf otonom aktivasi CTZ (chemoreseptor trigger zone) di medula oblongata dan pusat muntah di thalamus posterior refleks vasovagal efek pada saluran cerna mual, muntah

TIO tekan saraf simpatis yang dijalarkan melalui saraf trigeminus cab opthalmika dan saraf optikus rangsang pusat mual dan muntah pada medulla oblongata pada dasar ventrikel IV jalur eferen menerima sinyal timbul perasaan yang sangat tidak enak di belakang tenggorokan dan epigastrium ( mual) .Terjadi proses salivasi,tonus lambung dan peristaltic . gerakan pernafasan spamoidal yang melawan glotis dan gerakan inspirasi dinding dada dan diafragma.kontraksi otot abdomen saat ekspirasi mengendalikan gerakan inspirasi , pylorus dan antrum distal kontraksi saat fundus relaksasi muntah ( ekspulsi isi lambung/usus.keduanya melalui mulut )

3.a. Apa saja penyebab blur vision secara umum?


Penyebab blur vision antara lain : kelainan refraksi (focus), ptosis, pengeruhan atau gangguan media mata (mis. Edema kornea, katarak, atau perdarahan dalam vitreous atau ruang aqueous). Dan gangguan fungsi retina (macula), nervus opticus, atau jaras visual intracranial.

b. Bagaimana mekanisme blur vision pada kasus ini?


TIO Tekanan serabut saraf optikus Penurunan aliran darah iskemik Kematian serabut saraf Gangguan pengelihatan Oedema kornea Lensa keruh Gangguan media refraksi katarak

Penjelasan.
1. Glaukoma akut sudut tertutup oklusi sudut bilik mata depan

menghambat aliran keluar aqueous humor IOP meningkat menekan aliran darah aliran darah ke serabut saraf optik menurun iskemia serabut saraf apoptosis sel ganglion retina sehingga berkurangnya akson di nervus optikus gangguan penyampaian impuls ke otak gangguan penglihatan blurred vision 2. Katarak kekeruhan lensa media refraksi terganggu cahaya yang diteruskan ke retina menurun blurred vision 3. Peningkatan tekanan intraokuler edema kornea & dilatasi pupil cahaya yang masuk susah untuk dibiaskan tepat ke makula lutea penglihatan kabur.

c. Bagaimana mekanisme terlihat hallo saat melihat cahaya ? Oklusi sudut bilik mata depan menghambat aliran keluar aqueous humor peningkatan tekanan intraoculer (gangguan metabolisme pompa endotel pada kornea) merusak endotel kornea kejernihan kornea berkurang (fungsi endotel adalah menjaga kejernihan kornea. Endotel kornea mudah rusak) cairan masuk ke stroma kornea edema kornea

TIO gangguan pada media refraksi (dalam kasus ini: oedema kornea, kekeruhan lensa, middilatasi iris) gangguan pengaturan jumlah cahaya yang masuk cahaya putih akan terdispersi menjadi berbagai macam gelombang cahaya yang akan ditangkap oleh sel kerucut di retina gambaran pelangi/ hallo disekitar cahaya Cahaya masuk menembus prisma cahaya kornea cahaya disebarkan muncul gambaran pelangi/hallo

4. a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan umum?


Pemeriksaan Blood Pressure Kasus 130/80 Nilai Normal 120/80 Normal Interpretasi

Heart Rate
Respiratory Rate Temperature

82x per
minute 20x per minute 36,70C

60-100x per
minute 16-24x per minute 36,5-37,20C

Normal
Normal Normal

4. b. Apa interpretasi dan bagaimana mekanisme dari Pemeriksaan fisik ?


Pemeriksaan Status ophthalmolgikus Penglihatan mata kanan 1/300 6/6 Mata pasien hanya dapat melihat lambaian tangan dari jarak 1 meter yang normalnya bisa dilihat pada jarak 300 meter. Mata pasien hanya dapat menghitung jari dari jarak 6 meter yang normalnya bisa dilihat pada jarak 60 meter. Iris terdorong ke depan penutupan sudut iridocornea gangguan aliran aqueosus humor bilik posterior-bilik anteriortrabekular akumulasi aqueous humor peningkatan tekanan intraokular Tekanan intraocular normal Kasus Nilai normal Interpretasi

Penglihatan mata kiri

6/60

6/6

Tekanan bola mata Kanan

59 mmHg

Tekanan bola mata kiri

18 mmHg

Vaughan: 10-24 mmHg Tenometer schiotz: 15-21

Visual acuity : abnormal IOP gangguan media refraksi dan kematian serabut saraf optikus tajam penglihatan Tekanan bola mata : (normal 10-20 mmHg) Gangguan drainase aqueous humours penumpukan cairan aquous IOP

Pemeriksaan

Kasus

Nilai norma l (-)

Interpretasi

Cilliary injection Corneal oedema COA

(+)

(+) Dangkal

(-)

Peningkatan TIO gangguan pada pompa endotel kornea edema kornea dilatasi pembuluh darah di perikornea (a. siliar anterior) ciliary injection Peningkatan TIO gangguan pada pompa endotel kornea edema kornea cairan mata yang berada di belakang iris tidak bisa mengalir melalui pupil akumulasi cairan mata mendorong iris COA is shallow

Pupil

Mid dilatasi

Lensa

Cloudy

Katarak volume lensa bertambah/semakin cembung mendorong iris COA is shallow 2-3 Midriasis mm Sudut bilik mata yang menyempit terhambatnya pengeluaran cairan aquosus humor peningkatan tekanan intraokular iris terdorong ke depan penekanan pada saraf paralisis m. sphingter iris/pupil, tidak bisa bergerak dengan bebas (mengalami kegagalan) pupil mid dilatasi dan reflek pupil menurun Jernih Faktor usia (proses degeneratif) susunan protein lensa tidak teratur penumpukan protein pada lensa cloudy lens

Lensa keruh (Tidak normalkatarak) - Usiaperubahan kristalin lensa dari yang larut air menjadi tidak larut air crystalline yang mencegah agregasi protein denaturasi lensa keruh - peningkatan tekanan intraokular cairan humor aqueous masuk ke lensa penumpukan cairan pada lensa lensa keruh akan terdapat bayangan iris pada lensa yang keruh tes shadow +

Pemeriksaan Shadow test

Kasus (+)

Nilai normal

Interpretasi Shadow test (Tes Bayangan Iris) untuk mengetahui kekeruhan lensa. Shadow test (+) : Saat lensa mendapat penyinaran dari arah 45 derajat dari iris, bayangan iris pada lensa terlihat atau besar dan letaknya jauh dari pupil, berarti lensa belum keruh seutuhnya, ini terjadi pada katarak immatur. Bila bayangan iris pada lensa tidak terlihat atau kecil dan letaknya dekat dari pupil, berarti lensa keruh seutuhnya. Ini terjadi pada katarak matur.

(-)

Funduscopy Mata kanan Tidak bisa dinilai Within normal limit Bisa dinilai, normal Normal Terjadi gangguan pada media refraksi; edema kornea, humor aquous keruh, dan kekeruhan lensa Normal

Mata kiri

Catatan : Refleks fundus dilakukan dengan oftalmoskop. Dilakukan untuk menilai kelainan dan keadaan pada fundus okuli. Pada kasus, tidak dapat dilakukan karena lensa yang keruh dan bilik mata depan yang dangkal, sehingga pelebaran pupil yang dilakukan sebelum melakukan funduskopi tidak dapat dilakukan.

5. Bagaimana cara mendiagnosis penyakit? (anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan tambahan)

a. Anamnesis Identitas = biasanya terjadi pada usia diatas 40 tahun Keluhan utama = nyeri pada mata kanan sejak 3 hari yang lalu Keluhan tambahan = prodormal symptom (nausea, vomitus, headache) penglihatan kabur dan hallo/silau pada saat melihat cahaya. Keluhan lain = mata merah, nyeri kepala Riwayat penyakit sebelumnya Riwayat keluarga

b. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan umum = keadaan umum, kesadaran dan vital sign Pemeriksaan khusus (oftalmologi) 1. Ketajaman penglihatan menurun 2. Tekanan intraokular meningkat 3. Terdapat injeksi silier 4. Bilik mata depan dangkal 5. Edema kornea 6. Pupil berdilatasi

c. Pemeriksaan Penunjang
Tonometri = menilai tekanan intraokular Ancillary examination : - Gonioskopi, menggunakan lensa gonioskop. Bertujuan untuk melihat sudut bilik mata anterior (COA) sehingga dapat ditentukan jenis glaucoma primer dan sekunder serta sudut terbuka atau tertutup - Perimetri, untuk melihat adanya kelainan lapang pandangan yang disebabkan oleh kerusakan saraf optic Oftalmoscopi,yaitu pemeriksaan untuk menentukan adanya kerusakan saraf optic berdasarkan penilaian bentuk saraf optic menggunakan alat oftalmoskop direk. OCT (optical coherent tomography). Untuk mengukur ketebalan serabut saraf sekitar papil saraf optic Penilaian diskus optikus = mengunakan oftalmoskop bisa mengukur cup disc ratio. Pada peningkatan tekanan intraokular yang signifikan, rasio CDR melebihi 0,5 Ophthalmology exam : penurunan visual acuity, IOP, cilliary injection, corneal oedema, mid dilatation pupil, lens haze (keruh), shadow test (+), funduscopy RE tidak bisa dinilai, mata kiri dalam batas normal

6. Apa DD dalam kasus ini ?


Etiologi PACG Glaucoma skunder akibat katarak Penutupan sudut trabekular Katarak (pembesaran lensa) yang secara anatomi sempit mendorong iris sehingga terjadi penutupan sudut trabekular + + + + + + + + Kelainan anatomi berupa penyempitan sudut trabekular + + + + + + Tidak ada penyempitan sudut trabekular

IOP Mata nyeri Mata merah Pupil dilatasi Melihat HALLO saat melihat cahaya Penurunan penglihatan Mual & muntah Gonioskopi

7. Apa WD pada kasus ini ?


WD : Glaukoma primer sudut tertutup akut pada mata kanan dan katarak imatur kedua mata

Definisi Glaukoma adalah kerusakan pengelihatan yang biasa disebabkan oleh meningkat tekanan bola mata. Meningkatnya tekanan di dalam bola mata ini disebabkan ketidak seimbangan antara produksi dan pembuangan cairan dalam bola mata, sehingga merusak jaringan-jaringan saraf halus yang ada di retina dan di belakang bola mata. Definisi katarak adalah setiap kekeruhan pada lensa. Katarak imatur mengindikasikan, bahwa lensa masih memiliki sebagian protein transparan.

Etiologi :
Glaukoma primer : penyebab tidak diketahui Bertambahnya produksi humor aqueous oleh processus ciliaris Berkurangnya atau hambatan aliran keluar humor aqueous melalui sudut bilik mata. Tekanan yang terdapat pada vena episclera Katarak imatur : proses penuaan (penyebab terbanyak), trauma, toksin, penyakit sistemik, dan herediter

Epidemiologi :
Kasus glaucoma menyerang 1 dari 1000 orang yang berusia di atas 40 tahun. Dengan perbandingan wanita : pria = 4 : 1 (2-4 kali). Prevelansi glaucoma sudut tertutup meningkat dengan setiap decade setelah usia 40th. Prevalensi terbanyak adalah usia 60 tahun. Sebagai tambahan, glaucoma sudut tertutup (seperti dalam kasus) 10 15% dialami bangsa ras kulit putih, dan persentase yang lebih tinggi didapat pada orang Asia. Penyebab kebutaan kedua didunia (0, 78%) Pada kasus katarak, berdasarkan laporan, penyebab paling banyak adalah proses penuaan. Prevalensi katarak pada individu berusia 65- 74 tahun adalah sebanyak 50%; prevalensi ini meningkat hingga 70% pada individu di atas 75 tahun. Penyebab kebutaan pertama didunia (0, 20%)

8. Apa menifestasi klinis pada kasus ini ?


Nyeri pada mata, biasanya berlangsung beberapa jam dan hilang setelah tidur sebentar Sakit kepala Melihat pelangi (halo) disekitar lampu yang dilihat Gejala gastrointestinal berupa mual dan muntah Mata merah Tekanan bola mata sangat tinggi Edema kornea sehingga kornea terlihat keruh Bilik mata depan dangkal Tajam penglihatan menurun Konjungtiva bulbi kemotik atau edema dengan injeksi siliar. Dilatasi pupil karena refleks terhadap cahaya menurun

9. Bagaimana penatalaksanaan dalam kasus ini ?


Glaukoma Tujuan pengobatan pada glaukoma adalah untuk memperlancar pengeluaran cairan mata atau mengurangi produksi cairan mata. 1. Obat tetes mata lokal (topical anti glaucoma) Miotikum. Pilokarpin 2 % setiap menit selama 5 menit disusul setiap 1 jam selama 1 hari Beta blocker. Timolol 0,5% 2 x sehari 1 tetes Steroid. Prednison 4x sehari, berguna sebagai dekongestan mata. Diberikan sekitar 30-40 menit setelah terapi sistemik dan pemakaian dihentikan setelah corneal oedema hilang.

Penatalaksanaan
2. Obat sistemik (oral anti glaucoma) Inhibitor karbonik anhidrase. Pertama diberikan secara intravena (acetazolamide 500mg) kemudian diberikan dalam bentuk obat minum lepas lambat 250mg setiap 4 jam Agen hiperosmotik. Macam obat yang tersedia dalam bentuk obat minum adalah glycerol 50% 1-1,5 g/kgBB dan isosorbide 20% 2g/kgBB, sedangkan dalam bentuk intravena adalah manitol. Obat ini diberikan jika TIO sangat tinggi atau ketika acetazolamide sudah tidak efektif lagi. Gliserin oral Untuk gejala tambahan dapat diberikan anti nyeri (analgesik) dan anti muntah Mual, dan muntah dapat diberikan obat primferan 5 mg atau 10 mg Jika tekanan IOP masih meningkat, maka pasien bisa diberikan manitol infussion

Penatalaksanaan.
3. Terapi bedah Terapi bedah dilakukan jika tekanan intraokular sudah terkontrol, mata tenang dan persiapan pembedahan sudah cukup. 1) Iridektomi perifer/Laser iridotomy Digunakan untuk membuat saluran dari bilik mata belakang dan depan karena telah terdapat hambatan dalam pengaliran humor akuosus. Hal ini hanya dapat dilakukan jika sudut yang tertutup sebanyak 50%. Indikasi : glaukoma dalam fase prodomal glaukoma akut yang baru terjadi Tindakan pencegahan pada mata kiri Teknik : dibuat lubang di bagian perifer iris pada sisi temporal atas

2) Pembedahan filtrasi/Surgical filtration Indikasi : - glaukoma akut sudah berlangsung lama - penderita sudah masuk dalam stadium glaukoma kongestif kronik Teknik : Trepanasi Elliot: lubang kecil berukuran 1,5 mm dibuat di daerah korneaskleral, lalu ditutup oleh konjungtiva dengan tujuan agar aquous mengalir langsung dari bilik mata anterior ke ruang subkonjungtiva. Sklerotomi scheie kornea-skleral: dikauterisasi agar luka tidak menutup kembali dengan sempurna, dengan tujuan agar aquous mengalir langsung dari bilik mata anterior ke ruang subkonjungtiva. Trabekulektomi: mengangkat trabekulum sehingga terbentuk celah untuk mengalirkan cairan mata masuk ke dalam kanal schlemm (jika serangan terjadi akut dan cepat)

Katarak Belum dapat dilakukan pembedahan karena masih dalam stadium imatur Pasien ini juga menderita katarak ,maka dilakukan operasi yang dilakukan oleh dokter spesialis mata. Teknik yang umum digunakan berupa ekstraksi katarak ekstrakapsular. Dapat juga dilakukan dengan teknik ekstrakapsular dengan fakoemulsifikasi yaitu fragmentasi nucleus lensa dengan gelombang ultrasonic , sehingga hanya diperlukan insisi kecil. Penatalaksanaan setelah operasi terutama ditujukan untuk mencegah infeksi dan terbukanya luka operasi.Pasien diminta tidak banyak bergerak dan menghindari mengangkat beban berat selama sebulan.
Pencegahan pada mata yang sehat (mata kiri) Dapat diberikan miotik (pilokarpin) untuk mencegah serangan, lalu iridektomi bila tekanan intraokular pada mata yang mendapat serangan sudah normal.

10. Bagaimana prognosis pada kasus ini ? Dubia et bonam Jika diagnosis cepat ditegakkan dan diberikan tindakan pengobatan (seperti menurunkan tekanan intraocular secepatnya) yang adekuat maka mata kanan tidak akan mengalami kebutaan, namun jika mata dibiarkan terlalu lama, akan membahayakan karena akan menimbulkan kebutaan.

14. Apa saja komplikasi dari penyakit? Glaukoma Kebutaan Iris perifer dapat melekat ke trabekula (sinekia anterior) sehingga menyebabkan oklusi sudut bilik mata yang ireversibel dan operasi bisa memperbaikinya Gangguan lapangan penglihatan Gangguan saraf optik

Katarak Endoftalmitis Edema kornea Distorsi/terbukanya luka operasi COA dangkal Glaukoma Uveitis Dislokasi IOL Perdarahan segmen anterior/posterior Ablasio retina Cystoids macular edema Rupture kapsul posterior Prolap vitreus

Komplikasi di check list. 1. Visual loss (kebutaan) if ganglion retina was death 2. Atrophy of papilla of the optic nerve caused by uncontrolled IOP 3. PAS (anterior peripheral synechia), loss of visual field (lapang pandang) 4. Absolute glukoma

12. Apa KDU pada kasus ini?


3B. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan, kemudian memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat).
2 KATARAK

IV. HIPOTESIS
Ny. A 42 tahun mengeluh nyeri pada mata kanan sejak 3 hari lalu disertai mual dan muntah, penglihatan kabur dan hallo karena glaukoma primary sudut tertutup akut dan katarak imatur pada kedua mata.

You might also like