You are on page 1of 5

APA ITU KLONING?

Kloning adalah suatu proses di dalam mana seorang "individu baru" diciptakan tanpa mempersatukan dua jenis sel laki-laki dan perempuan seperti proses alami biasa. Melalui materi nuklir sel tersebut diekstrasikan kemudian ditransferkan kepada sel berikutnya. Melalui stimulasi elektro maka sel yang bersatu tersebut akan menduplikatkan dirinya menjadi organisme yang utuh dan hidup, yang merupakan copy dari yang asli. Proses ini disebut sebagai Biological Clonne. Februari 1995, seorang biologi sel, Keith Campbell, yang bekerja di Roslin Institute Scotland, menemukan cara mendapatkan sel-sel dewasa untuk melakukan duplikasi genetika terhadap domba. Penemuannya tersebut menarik perhatian dunia ketika ia mempresentasikan teorinya di Scotland pada bulan Februari 1997. Ia memperkenalkan "Dolly", nama seekor domba eksperimen hasil klonning-nya. Sementara itu, para ilmuan Amerika Serikat membuat suatu publikasi mengenai keberhasilan mereka "meng-klon" monyet. Publisitas ini menjadi kesaksian bahwa para ilmuwan dunia telah berupaya dan bekerja keras selama bertahun-tahun untuk melakukan eksperimen yang revolusioner dalam rangka menciptakan duplikat makhluk hidup melalui rekayasa genetika. Sementara itu pula, diantara para biolog Amerika tersebar isu bahwa sekelompok kecil ahli biologi telah berhasil dalam eksperimen mereka meng-klon manusia. Sumber yang dapat dipercaya mengatakan bahwa bayi hasil kloning tersebut sampai saat ini terus dimonitor dengan ketat karena ketidak-pastian mereka memprediksi-kan akan menjadi apa bila bayi tersebut dewasa, menjadi manusia normal, menjadi robot hidup, atau menjadi monster yang tidak dapat dikendalikan. Hasil eksperimen dirahasiakan dengan sangat ketat mengingat akan datangnya reaksi-reaksi menentang dari banyak pihak dan kepentingan, terutama dari kaum religius diseluruh dunia. Gereja sudah sejak awal memperingatkan para ilmuwan untuk tidak mencoba menduplikasi manusia. Berbagai pandangan mengenai hal ini dikumandangkan dari waktu ke waktu, menjadi peringatan bagi para ilmuwan. Tetapi Kitab Suci telah menubuatkan gejala ini akan terjadi seperti zaman Nuh. Bagaimanapun, sepanjang yang diketahui umum dan dipublikasikan sampai saat ini, proses kloning di Amerika Serikat hanya dilakukan pada binatang muda yang telah dipilih secara ketat agar para ilmuwan dapat memprediksikan menjadi binatang yang bagaimana pada saat mereka tumbuh besar. Sementara ini mereka belum berani meng-klon sel-sel binatang dewasa, karena mereka belum mendapatkan cara untuk memanipulasi gen-gen pararel yang dibutuhkan untuk menciptakan binatang kloning yang lengkap. Hanya soal waktu. Dilain pihak, para ilmuwan Scotlandia ternyata telah menemukan kunci untuk membuat sel-sel binatang dewasa hidup dengan potensi maksimalnya. Pertama mereka melakukan proses pemisahan sel-sel dari domba dewasa (6 tahun) yang hamil, dari sini mereka mendapatkan copy dari gen yang dibutuhkan untuk menciptakan domba yang lengkap. Teknik reprogramming menjamin kepastian bahwa gen tersebut akan menerima "tanda-tanda" dari sel telur untuk mulai membuat embrio. Selanjutnya embrio tersebut direproduksi kembali untuk membuang beberapa sifat genetika yang tidak cocok, dengan metode rekayasa. Dikatakan tingkat keberhasilan eksperimen ini telah mencapai seratus persen. Mereka mengambil sel tersebut kemudian mencelupkannya ke dalam makanan kimia di dalam sebuah wadah laboratorium, selanjutnya mereka memutar balik zat kimia makanan sampai ukuran 1/20 dimana sel-sel tersebut memiliki kemungkinan untuk bertumbuh. Setelah 5 hari proses ini, sel-sel tersebut menjadi tidak bergerak. Ini merupakan saat dimana gen dalam keadaan terbuka untuk reprogramming, saat dimulainya lingkaran kehidupan. Dengan perkataan lain, itu adalah keadaan dimana gen mampu menerima signal dari sel telur kemudian mulai membuat embrio.

Memanipulasi sel binatang untuk membuat duplikat yang sangat mirip terus dilakukan sampai hari ini sejak 1970-an. Kira-kira 10 tahun lamanya para ilmuwan telah berhasil meng-klon domba dan sapi dari embrio, meskipun bukan dari sel-sel dewasa. Tahun 1993 seorang ahli embrio, di George Washington University mulai mengadakan eksperimen meng-klon embrio manusia. Ia mengambil selsel dari 17 embrio manusia dan mengembangkannya menjadi 32 sel embrio yang siap ditransplasikan ke dalam tubuh wanita. Mereka memperkirakan bahwa dalam 10 tahun eksperiman berikutnya mereka akan berhasil meng-klon manusia dengan sempurna. Sampai sejauh mana mereka telah melakukannya saat ini tetap menjadi tanda tanya besar bagi kita semua. Yang pasti tanpa sadar mereka sebenarnya sedang membawa umat manusia kepada akhir sejarahnya

Rekayasa genetika
Rekayasa genetika adalah prosedur dasar dalam menghasilkan suatu produk bioteknologi. Secara umum, rekayasa genetika melakukan modifikasi pada mahluk hidup melalui transfer gen dari suatu organisme ke organisme lain. Prosedur rekayasa genetika secara umum meliputi[2]: 1. 2. 3. 4. Isolasi gen. Memodifikasi gen sehingga fungsi biologisnya lebih baik. Mentrasfer gen tersebut ke organisme baru. Membentuk produk organisme transgenik.

Prosedur pembentukan organisme transgenic ada dua, yaitu: 1. Melalui proses introduksi gen 2. Melalui proses mutagenesis

Proses introduksi gen


Beberapa langkah dasar proses introduksi gen adalah[2]: 1. 2. 3. 4. Membentuk sekuen gen yang diinginkan yang ditandai dengan penanda yang spesifik Mentransformasi sekuen gen yang sudah ditandai ke jaringan Mengkultur jaringan yang sudah mengandung gen yang ditransformasikan Uji coba kultur tersebut di lapangan

Mutagenesis
Memodifikasi gen pada organisme tersebut dengan mengganti sekuen basa nitrogen pada DNA yang ada untuk diganti dengan basa nitrogen lain sehingga terjadi perubahan sifat pada organisme tersebut, contoh: semula sifatnya tidak tahan hama menjadi tahan hama. Agen mutagenesis ini biasanya dikenal dengan istilah mutagen. Beberapa contoh mutagen yang umum dipakai adalah sinar gamma (mutagen fisika) dan etil metana sulfonat (mutagen kimia).[5]

Human Genome Project


Human Genome Project adalah usaha international yang dimulai pada tahun 1990 untuk mengidentifikasi semua gen (genom) yang terdapat pada DNA dalam sel manusia dan memetakan lokasinya pada tiap kromosom manusia yang berjumlah 24.[12] Proyek ini memiliki potensi tak terbatas untuk perkembangan di bidang pendekatan diagnostik untuk mendeteksi penyakit dan pendekatan molekuler untuk menyembuhkan penyakit genetik manusia [12]

Aplikasi di Bidang Medis


Aplikasi dari bioteknologi medis sudah berlangsung lama, sebagai contoh 100 tahun lalu lintah umum digunakan untuk merawat penyakit dengan cara membiarkan lintah menyedot darah pasien bloodletting| bloodletting. Hal ini dipercaya dapat menghilangkan darah yang

sudah terjangkit penyakit. Pada zaman sekarang, lintah ditemukan memiliki enzim pada kelenjar salivanya yang dapat menghancurkan gumpalan darah yang bila tidak dihancurkan dapat menyebabkan strok dan serangan jantung. Selain contoh tersebut, terdapat banyak aplikasi bioteknologi di bidang medis sebagai berikut.

Sel Punca
Sel punca adalah jenis sel khusus dengan kemampuan membentuk ulang dirinya dan dalam saat yang bersamaan membentuk sel yang terspesialisasi. Aplikasi Terapeutik Sel Stem Embrionik pada Berbagai Penyakit Degeneratif. Dalam Cermin Dunia Kedokteran, meskipun kebanyakan sel dalam tubuh seperti jantung maupun hati telah terbentuk khusus untuk memenuhi fungsi tertentu, stem cell selalu berada dalam keadaan tidak terdiferensiasi sampai ada sinyal tertentu yang mengarahkannya berdiferensiasi menjadi sel jenis tertentu. Kemampuannya untuk berproliferasi bersamaan dengan kemampuannya berdiferensiasi menjadi jenis sel tertentu inilah yang membuatnya unik . Karakteristik biologis dan diferensiasi stem cell fokus pada mesenchymal stem cell. Cermin Dunia Kedokteran Aplikasi dari sel punca diantaranya adalah pengobatan infark jantung yaitu menggunakan sel punca yang berasal dari sumsum tulang untuk mengganti sel-sel pembuluh yang rusak (neovaskularisasi). Aplikasi terapeutik sel stem embrionik pada berbagai penyakit degeneratif. Cermin Dunia Kedokteran . Selain itu, sel punca diduga dapat digunakan untuk pengobatan diabetes tipe I dengan cara mengganti sel pankreas yang sudah rusak dengan sel pankreas hasil diferensiasi sel punca. Hal ini dilakukan untuk menghindari reaksi penolakan yang dapat terjadi seperti pada transplantasi pankreas dari binatang. Sejauh ini percobaan telah berhasil dilakukan pada mencit

Bioteknologi

Nama : Muhammad Nur Hasan Kelas : 95 Tugas : Bioteknologi

You might also like