You are on page 1of 19

TERBATAS

TIMBANGAN BUKU I. DATA BUKU Judul Buku : Kedahsyatan Habbatussauda

Mengobati Berbagai Penyakit Pengarang Penerbit Tebal Buku Tahun Terbit : Ir. Edi Junaedi, dkk. : PT. AgroMedia Pustaka : 94 halaman : 2011

II.

PENGANTAR Buku ini berbeda dengan buku kesehataan herbal lainnya, karena penulis

menekankan pada hasil-hasil penelitian dan kajian ilmiah tentang kandungan jintan hitam yang telah dipublikasikan oleh beberapa media. Dengan adanya informasi tersebut diharapkan dapat membuka wawasan pembaca khususnya yang bergerak di bidang pengobatan dan kesehatan agar jintan hitam dapat diterima dan digunakan oleh kalangan medis di Indonesia (khususnya TNI) dalam proses penyembuhan berbagai macam penyakit. Dalam buku ini diulas tentang cara membuat atau memproduksi jintan hitam dalam berbagai bentuk sediaan. Tujuannya adalah supaya tidak terjadi kesalahan pengolahan yang mengakibatkan penurunan khasiat senyawa bermanfaat yang terkandung di dalam biji jintan hitam. Buku ini juga menceritakan kesaksian dari beberapa pasien yang telah sembuh dari penyakit setelah mengonsumsi jintan hitam dan bahan pembelajaran sebagai referensi. TERBATAS

III.

INTISARI BUKU BAB I BUKTI KHASIAT HABBATUSSAUDA A. Menurunkan Kadar Kolesterol. Dengan mengonsumsi kapsul habbatussauda 2x3 kapsul setiap hari dalam

waktu satu bulan dan mengatur pola makan dengan tidak memakan makanan berlemak, Bapak Irawan 40 Tahun, Pejabat Pemerintahan di Bandar Lampung mengalamipenurunan kadar kolesterol dari 300 mg/dL menjadi 130 mg/dL. B. Atasi Flu dengan Habbatussauda. Dengan mengonsumsi minyak habbatussauda 2x1 sendok makan/hari, Ade Imam Suryatna, 20 Tahun Karyawan Swasta di Depok sembuh dari Influenza hanya dalam waktu 2 hari C. Mempercepat Penyembuhan Paru-paru Basah. Dengan meminum madu dan minyak habbatussauda tiga kali sehari dengan dosis satu sendok teh untuk minyak habbatussauda dan satu sendok makan madu selama dua bulan, penyakit paru-paru basah yang diderita Bapak Ahmad S., 68 Tahun, Purnawirawan POLRI yang tinggal di Bandung berangsurangsur sembuh. D. Formula Herbal untuk Pasien HIV. Yayasan Prana Murti, Kampung Sawah Cilodong, Depok, Jawa Barat adalah sebuah yayasan yang bergerak di bidang layanan pengobatan berbagai penyakit, termasuk HIV menyatakan bahwa dengan mengombinasikan habbatussauda dengan sambiloto ternyata terbukti mampu menanggulangi penyakit tersebut.

E. Ampuh Mengatasi Tumor Payudara. Dengan mengonsumsi jintan hitam dikombinasikan dengan air rebusan daun sirsak 3 kali sehari selama satu setengah bulan, kondisi Tumor Payudara Ibu Yani Yuliyani, Ibu Rumah Tangga, Depok, mengalami pengecilan. Rasa sakit di bagian payudara berkurang dan benjolannya semakin mengecil.

BAB II MENGENAL HABBATUSSAUDA A. Obat Tradisional dari Mediterania Habbatussauda {Nigelia sativa) tergolong tanaman dari keluarga Ranunculaceae dan termasuk satu dari 14 spesies dari genus Nigelia. Nigelia arvensis dikenal sebagai tanaman hias (khususnya di Israel) dengan sebutan "love-in-a-mist" (cinta dalam kabut). Tanaman ini tumbuh setinggi 3045 cm dengan bunga berwarna biru muda dan putih. Nigelia ciliaris memiliki bunga berwarna kuning. Nigelia damascena berasal dari Turki. Banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias komersial dan parfum. Sementara itu, Nigelia hispanica biasa disebut fennel flower, mempunyai bunga berwarna biru. Habbatussauda dikenalbaik di Timur Tengah maupun Asia Tengah dan Timursebagai obat alami untuk berbagai penyakit dan sebagai bumbu roti. Di Indonesia, kita mengenal habbatussauda dengan nama jintan hitam. B. Ciri Jintan Hitam Jintan hitam (habbatussauda) merupakan jenis tanaman bunga. Tumbuh setinggi 2050 cm, berbatang tegak, berkayu, dan berbentuk bulat menusuk. Daunnya runcing, bercabang, dan bergaris. Namun, garis daun jintan hitam tidak seperti benang, tidak seperti ciri daun tumbuhan genus Nigella pada umumnya. Selain itu, daunnya kadang-kadang tunggal atau bisa juga majemuk dengan posisi tersebar atau berhadapan. Bentuk daunnya bulat telur berujung lancip. Di bagian permukaan daunnya terdapat bulu halus.

Tumbuhan jintan hitam memiliki bunga yang bentuknya beraturan. Bunga ini kemudian menjadi buah berbentuk bumbung atau buah kurung berbentuk bulat panjang. Bunganya menarik, berwarna biru pucat atau putih. Mahkota bunga berjumlah 510 helai. Buah jintan hitam keras seperti buah buni. Bentuknya menggembung, berisi 37 unit folikel. Masing-masing folikel berisi banyakbiji atau benih yang sering dimanfaatkan oleh manusia sebagai rempah-rempah. Biji jintan jitam memiliki rasa yang pahit dan tajam serta aroma seperti buah stroberi. Biji jintan hitam digunakan terutama pada permen dan minuman keras. Sesuai namanya, biji jintan hitam berwarna hitam pekat. Ukurannya kecil dan berserabut. Panjangnya tidak lebih dari 3 mm. Khasiat jintan hitam terletak pada kandungan kimia yang berada di dalam bijinya. Kandungan kimiajintan hitam terdiri atas minyak asiri, minyak lemak, d-limonena, simena,glukosida, saponin, zat pahit, jigelin, nigelon, dan timokonon. Berbagai kandungan ini didapat dari biji jintan hitam. C. Kandungan Kimia dan Bahan Aktif Jintan Hitam Selain membangun sistem kekebalan tubuh sepanjang hari, kandungan kimia jintan hitam juga menjadi sumber nutrisi optimal untuk menjaga kesehatan dan menyembuhkan penyakit. Jintan hitam mengandung oleat (omega 9), linoleat (omega 6), linolenat (omega 3), minyak esensial, fitosterol, alkaloid (nigelleine dan nigellamine-n-oxide), thymoquinone (TQ), ditiymoquinone (DTQ), thymohydroquinone (THQ), dan thymol (THY). Biji jintan hitam dikenal sebagai sumber mineral, seperti kalsium, zat besi, sodium, dan potasium yang berperan penting dalam membantu peran enzim dalam tubuh. Selain itu, biji jintan hitam mengandung asam lemak, terutama asam lemak esensial tak jenuh (asam linoleat dan linolenat).

BAB III JINTAN HITAM DALAM SEJARAH PENGOBATAN Jintan hitam digunakan sebagai herbal pengobatan sejak 30002000 tahun Sebelum Masehi. Herbal ini tercatat dalam banyak literatur kuno dari ahli pengobatan terdahulu, seperti Ibnu Sina (9801037 M), Al-Biruni (9731048 M), Al-Antiki, Ibnu Qayyim, dan Al-Baghdadi. Ibnu Sina yang dikenal dunia Barat dengan nama Avicenna, seorang peneliti jenius dari Timur Tengah, telah meneliti berbagai manfaat jintan hitam untuk kesehatan dan pengobatan. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannnya bab yang khusus membahas habbatussauda di dalam bukunya "The Canon of Medicine", buku yang dianggap sebagai tonggak paling bersejarah dalam ilmu pengobatan. Ibnu Sina memuji habbatussauda sebagai "obat yang bisa membangkitkan energi dalam tubuh serta mampu menghilangkan rasa letih dan lesu." Di dalam bukunya tersebut, Ibnu Sina juga menganjurkan habbatussauda untuk mengatasi berbagai penyakit, antara lain demam, sakit kepala, sakit gigi, flu, penyakit kulit, luka, iritasi, sebagai obat anti-jamur, obat cacing, dan parasit. Pada abad pertama Masehi, Dioscoredesseorang ahli pengobatan Yunani Kuno, juga telah mencatat manfaat jintan hitam untuk mengobati sakit kepala dan saluran pernapasan. Sayangnya, sangat sedikit ahli medis yang mempedulikan penemuan obatdari jintan hitam melaluiteknikilmiah modern. Seiring waktu pula, terapi modern baru disadari tidak mutlak mampu menyembuhkan beberapa penyakit. Bahkan obat-obatan yang sekarang beredar sebagian ada yang menyimpan efek samping yang membahayakan tubuh manusia. Dalam dunia Islam, mengonsumsi habbatussauda sebagai obat merupakan anjuran Nabi Muhammad SAW. Namun, pada awalnya herbal ini tidak begitu dikenal oleh kaum muslim termasuk di Indonesia. Khasiat dan manfaat habbatussauda telah lebih dahulu diketahui dan digunakan oleh orang-orang Mesir, Yunani, dan India. Hal ini terbukti dengan ditemukannya minyakhabbafussauda didalamTutankhamunat.au pekuburan raja-raja Mesir kuno.

Setelah diteliti lebih jauh, ternyata minyak dari habbatussauda tersebut dipakai oleh para tabib pribadi raja-raja Mesir (Fira'un) sebagai obat untuk mengatasi gangguan pencernaan. Selain itu, Ratu Cleopatra dan Nefertiti menggunakan minyak jintan hitam untuk merawat dan mempertahankan kelembutan kulit. Di berbagai negara di Eropa, Amerika, dan sejumlah negara Asia jintan hitam sangat populer. Hipocrates, yang dianggap sebagai bapak ilmu kedokteran modern, juga merekomendasikan penggunaan habbatussauda sebagai bahan untuk membangkitkan vitalitas dan energi di dalam tubuh serta untuk mengatasi berbagai gangguan akibat kelelahan secara fisik maupun mental. Sementara itu, beberapa riset ilmiah sengaja dilakukan untuk mengungkap kebenaran anjuran penggunaan habbatussauda seperti dalam sabda Nabi Muhammad SAW.

BAB IV KHASIAT JINTAN HITAM A. Menguatkan Sistem Kekebalan Tubuh Mengonsumsi jintan hitam dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Prof. G. Reitmuller, Direktur Institut Immonologi, Universitas Munich, menyatakan bahwa habbatussauda dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat digunakan sebagai bioregulator. Hasil Penelitian Dr. Ahmad Al Qadhy (1986) dan laporan penelitian lainnya seperti tertera dalam Jurnal Farmasi Pakistan (1992) juga menunjukkan bahwa habbatussauda dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh (imunitas) terhadap penyakit. B. Melawan Kanker, Tumor dan AIDS. Pada tahun 1993, Dr. Basil Ali dengan koleganya dari College of Medicine, di Universitas King Faisal mempublikasikan penelitiannya dalam jurnal Pharmasetik Saud. la menyebutkan bahwa kemampuan ekstrak habbatussauda diakui Prof. G. Reitmuller, Direktur Institut Immonologi dari Universitas Munich,

dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat digunakan sebagai bioregulator. Dengan demikian, jintan dapat dijadikan obat untuk penyakit yang menyerang kekebalan tubuh, seperti kanker dan AIDS (Al Manar, 2008; Insan, 2009). C. Meningkatkan Daya Ingat, Konsentrasi, dan Kewaspadaan Dengan kandungan asam linoleat (omega 6) dan asam linolenat (omega 3), jintan hitam merupakan nutrisi bagi sel otak yang berguna untuk meningkatkan daya ingat, kecerdasan, konsentrasi, kewaspadaan, dan relativitas sel otak agar tidak cepat pikun. Habbatussauda juga memperbaiki mikro (peredaran darah) ke otak dan sangat cocok diberikan kepada anak dalam usia pertumbuhan dan lansia. Kandungan omega 3, omega 6, dan omega 9 yang terdapat dalam jintan hitam merupakan nutrisi yang membantu perkembangan jaringan otak. D. Meningkatkan Bioaktivitas Hormon Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrinyang masukdalam peredaran darah. Dalam tubuh manusia terdapat berbagai jenis hormon, di antaranya hormon reproduksi yang berhubungan dengan gairah seksual. Salah satu kandungan habbatussauda adalah setrol yang berfungsi sebagai sintesis dan bioaktivitas hormon. E. Menetralkan Racun dalam Tubuh Racun dapat mengganggu metabolisme dan menurunkan fungsi organ penting, seperti hati, paru-paru, dan otak. Gejala ringan keracunan dapat berupa diare, muntah, pusing, gangguan pernapasan, dan menurunkan daya konsentrasi. Habbatussauda mengandung saponin yang dapat menetralkan dan membersihkan racun dalam tubuh. F. Mengatasi Gangguan Cemas PenelitianyangdilakukanolehTahira Perveendankoleganya pada tahun 2008 membuktikan bahwa pemberian jintan hitam secara oral (diminum) mampu meningkatkan kadar 5-HT di otak dan menurunkan kadar 5-HIAA di otak secara

signifikan. Kadar triptofan dalam plasma dan otak juga meningkat secara signifikan pada pemberian ulang jintan hitam. Diketahui sebelumnya bahwa 5-HT memainkan peranan yang penting dalam berbagai perilaku. Hasil serupa berupa peningkatan kadar 5-HT dan penurunan kadar 5-HIAA pernah dilaporkan pada percobaan obat ansiolitik (penghilang cemas). Berdasarkan hal ini, diduga bahwa jintan hitam merupakan pilihan yang bermanfaat dalam mengobati kecemasan. G. Pengobatan Asma dan Sebagai Antialergi (Antihistamin) Pada tahun 1960, ilmuwan Badr-EI-Din dan Mahfouz menemukan bahwa dimmer dithymoquinone yang diisolasi dari minyak volatil habbatussauda, dengan nama"nigellone" dapat dipakai oleh pasien asma bronchitis. Dengan pemakaian melalui mulut ternyata dapat mengurangi gejala asma bronchitis pada sebagian besar pasien. H. Memperbaiki Saluran Pencernaan dan Antibakteri. Secara singkat, dari hasil penelitian Drs. El-Kadi dan Kandil menyatakan bahwa ada hal yang menarik bahwa habbatussauda juga sering dipakai untuk mengobati gangguan sistem pencernaan. Secara tradisional, jintan hitam masih digunakan untuk mengobati diare, muntah-muntah, perut mulas, dan mengatasi keluhan dalam pemakaian obat pencahar (seperti beberapa obat pencahar dan buah-buahan (aprikot) jika dikonsumsi terlalu banyak). I. Meremajakan Sel-sel Kulit, Mengurangi Jerawat, dan Menunda Proses Penuaan. Kulit merupakan salah satu organ tubuh terluar yang sangat penting. Fungsinya sebagai skin barrier, yaitu melindungi tubuh baik dari benturan fisik, kuman, maupun jamur. Kandungan kimia yang ada dalam jintan hitam penting untuk meremajakan sel-sel kulit, sehingga kulit tidak mudah keriput, tampak sehat, dan halus. Ratu Cleopatra dan Nefertiti dipercaya menggunakan habbatussauda untuk merawat dan mempertahankan kelembutan kulitnya.

J. Nutrisi bagi Lansia dan Food Suplemen. Jintan hitam juga kaya akan kandungan nutrisi sebagai tambahan energi yang sangat ideal untuk orang yang berusia lanjut, terutama untuk menjaga daya tahan tubuh dan revitalitas sel otak agar tidak cepat pikun. Dalam Konggres Kanker Internasional di New Delhi, minyak jintan hitam diperkenalkan ilmuwan Cancer Immonobiologi Laboratory dari Carolina Selatan dapat merangsang sumsum tulang dan sel-sel kekebalan (Al Manar, 2008), serta memacu produksi sel limfosit B (Insan, 2009). Interferonnya menghasilkan sel-sel normal terhadap virus yang merusak sekaligus menghancurkan sel-sel tumor dan meningkatkan antibodi. K. Kemampuan Spermatogenesis (Pembentukan Sperma). Pada tahun 2006, sebuah penelitian dilakukan oleh Ali AB dan Ali TH untuk menguji kemampuan jintan hitam dalam pembentukan sperma. Hasilnya terbukti bahwa tikus yang diterapi dengan kombinasi UV dan habbatussauda mengalami peningkatan jumlah sperma. Jumlah sperma yang mati dan abnormal berkurang dibandingkan dengan terapi UV tanpa habbatussauda. L. Memiliki Aktivitas Antiradang. Pada awal tahun 1960, Professor EL-Dakhakny melaporkan bahwa minyak jintan hitam memiliki kemampuan meredakan radang dan sangat berguna untuk mengobati radang sendi. Pada tahun 1995, sekelompok ilmuwan di Pharmacology Research Laboratories, Departement of Pharmacy, Kings College, London, memutuskan untuk melakukan sebuah tes efektivitas minyak Nigella sativa dan derivatnya (thymoquinine) sebagai obat radang (Insan, 2009). M. Mengatasi Gangguan Tidur dan Stres. Unsur saponin yang terdapat dalam jintan hitam mempunyai fungsi seperti kortikosteroid yang dapat memengaruhi karbohidrat, protein, dan lemak, serta memengaruhi fungsi jantung, ginjal, otot tubuh, dan syaraf. Saponin berfungsi untuk mempertahankan diri dari perubahan lingkungan, gangguan tidur, dan menghilangkan stres (Potchestroom, 1989; Al Manar, 2008).

10

N. Melancarkan Air Susu Ibu. Kombinasi bagian lemaktidakjenuh dan struktur hormonal yang terdapat dalam minyak jintan hitam dapat melancarkan air susu ibu. Penelitian ini kemudian dimuat dalam literatur penelitian Universitas Potchetstroom pada tahun 1989 (Al Manar, 2008; Insan, 2009). Sebuah studi yang dilakukan oleh Agarwhal (1979) menunjukkan bahwa minyak jintan hitam meningkatkan kadar susu bagi ibu menyusui. Kemampuan ini ditunjukkan dengan kombinasi lipid portion dan struktur hormon dalam habbatussauda. O. Tambahan Nutrisi pada Ibu Hamil dan Balita. Pada masa pertumbuhan, anak membutuhkan nutrisi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara alami, terutama pada musim hujan. Pada musim tersebut anak sangat mudah terkena flu dan pilek. Dengan kemampuan meningkatkan imunitas, jintan hitam adalah pilihan yang baik bagi kesehatan anak. Selain itu, kandungan omega 3, Omega 6, dan omega 9 yang terdapat dalam jintan hitam merupakan nutrisi yang membantu perkembangan jaringan otak. P. Menghilangkan Kecanduan Narkoba. Dr. Sibghatullah Sangi dari Department of Pharmacology, Fatima Jinnah Dental College, Bhittai Colony, Korangi Creek, Karachi, membuat penelitian dengan judul "A New and Novel Treatment of Opioid Dependence: Nigella sativa 500 mg". Penelitian tersebut mencoba mengetahui efek habbatussauda dalam membantu tahun 2008. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam rentang waktu tiga bulan tersebut habbatussauda memberikan efek menguntungkan dengan adanya perbaikan kualitas fisik maupun psikis. Adanya peningkatan asupan kalori, nafsu makan, dan juga perbaikan pola tidur walaupun tanpa pemberian penenang. Tekanan darah, pernapasan, suhu tubuh, denyut jantung, dan tanda vital lainnya para pecandu narkoba jenis opium melepaskan diri dari ketergantungan obat. Penelitian ini dimuat di Jurnal Ayyub Med Coll Abbotabad

11

menunjukkan angka normal yang mengindikasikan habbatussauda tak berefek samping terhadap tanda vital fisik para peserta. Q. Memiliki Aktivitas Antimalaria. Jintan hitam yang diekstraksi dengan pelarut berbeda (air, etanol, dan kloroform) memiliki efek antimalaria terhadap tikus yang diberikan secara intraperitonial dan per oral (Abdulelah et al., 2007). Ekstrak kloroform dan etanol menunjukkan adanya penurunan parasitaemia dan peningkatan waktu hidup tikus yang terinfeksi malaria. R. Menurunkan (Diabetes). Pemberian ekstrak n-heksana jintan hitam atau jintan hitam mentah dapat menormalkan konsentrasi serum glukosa dan kolesterol yang tinggi pada tikus diabetes (Khanam dan Dewan, 2008; Insan, 2009). Pada tahun 2002, penelitian dari Universitas Gifu, Jepang menyimpulkan bahwa habbatussauda bernilai penting bagi penderita diabetes. Tahun 1991 di Universitas Kuwait juga telah diteliti mekanisme kerja jintan hitam dalam hubungannya dengan diabetes. Habbatussauda terbukti dapat menyembuhkan penderita diabetes melitus noninsulin dependent. S. Menurunkan Kadar Kolesterol Darah pada Penderita Hiperkolesterol. Jintan hitam merupakan obat yang terbukti bermanfaat dalam pencegahan dan pengobatan sindrom resistansi insulin (Ahmad et al., 2008). Penelitian dari M. Anwar Buriro dan M.Tayyab menyatakan bahwa biji Nigella sativa dalam makanan memberi efek yang menyenangkan terhadap profil lipid dengan menurunkan trigliserida, kolesterol total, dan kolesterol LDL serta meningkatkan kolesterol HDL pada tikus putih (Gomal Journal of Medical Sciences, 2007). T. Memiliki Khasiat Haemopoetic, Agent Anti-anemia. Ekstrak hobbatussauda dan lemak alami digunakan untuk pengobatan perdarahan dari hidung. Studi yang dilakukan pada tikusolehGhoneim dan Kadar Gula Darah pada Penderita Hiperglikemia

12

koleganyadi Kuwait pada tahun 1983 melaporkan bahwa minyak-minyak yang terkandung dalam ekstrak hobbatussauda dapat memperpendek atau mempercepat terjadinya proses perdarahan (ditunjukkan oleh nilai indikator waktu perdarahan yang rendah), dan terjadinya pembekuan darah yang rendah.

BAB V MEKANISME KERJA JINTAN HITAM A. Jintan Hitam dalam Meningkatkan Sistem Imun. Beberapa penelitian telah menyatakan bahwa jintan hitam bermanfaat bagi kesehatan khususnya dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau imunitas. Jintan hitam mampu membentuk kekebalan tubuh khusus, kuat, dan sempurna untuk melawan segala macam bakteri yang menyerang tubuh. Penelitian di Amerika yang meneliti tentang pengaruh jintan hitam terhadap sistem kekebalan tubuh manusia menyimpulkan bahwa adanya kelebihan persentase sel T helper dibanding sel T supresor sebesar 55% dan terjadi sedikit kelebihan sel killer (pembunuh) sebanyak 30%. Penelitian lain yang melibatkan 18 sukarelawan dengan kondisi fisik sehat dan bugar. Para peserta penelitian dibagi menjadi dua kelompok. Kelompokpertama diberi satu gram jintan hitam setiap hari, sedangkan kelompok lain diberi kapsul karbon sebagai kontrol. Penelitian ini dilakukan selama empat minggu. Hasil dari penelitian itu adalah kelompok yang mengonsumsi jintan hitam mengalami kenaikan sel T helper terhadap sel T supresor. Jadi, mekanisme kerja habbatussauda di dalam tubuh manusia adalah memperbaiki, menjaga, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia terhadap berbagai penyakit. Jintan hitam merupakansatu-satunyatatananyangmemiliki senjata khusus di dalam sistem kekebalan tubuh manusia untuk menaklukkan segala macam penyakit. Mengapa demikian? Setelah sel fagosit menelan kuman-kuman yang menyerang tubuh, maka bakteri antigenik akan dibawa ke permukaan sel dan menempel dengan sel limpa. Kemudian sistem kekebalan memerintahkan sel T

13

untuk memproduksi antibodi atau sel T spesifik dan antigenik untuk mengetahui susunan bakteri secara rinci. Perlu diketahui bahwa dinding sel B memiliki sekitar 100.000 molekul antibodi yang saling bereaksi secara khusus dan memiliki kemampuan tinggi dengan jenis yang khusus yang ditimbulkan oleh antigen dalam mikroba. Antibodi dapat menyatu dengan sel T lalu bersama-sama dengan antigen melawan mikroba. Alhasil, mikroba menjadi inaktif dan hancur. B. Jintan Hitam dalam Melawan Tumor dan Kanker. Bagian jintan hitam yang digunakan sebagai antikanker adalah biji dan herba. Kandungan zat aktifnya terdiri atas thymoquinone, dithymoquinone, dan asam lemak. Kanker target yang terdokumentasi yaitu multi-drug resistant (MDR), sel line tumor pada manusia, ehrlich ascites carcinoma (EAC), dalton's lymphonia ascites (DLA), sel Sarkoma-180 (S-180), dan kanker kulit (tikus). Aktivitas biologik habbatussauda yang ditinjau baru-baru ini menunjukkan adanya efek antitumor, baik secara in vitro maupun in vivo. Habbatussauda (sebanyak 50 mg dan 100 mg/kg berat badan, diberikan secara oral) sebagai profilaksis pada tikus yang diterapi dengan potasium bromate menimbulkan efek kemopreventif kuat yang dibuktikan dengan adanya supresi dari respon hiperproliferatif, stres oksidatif pada ginjal, dan toksisitas. Habbatussauda juga memberikan perlindungan terhadap ferric nitril otriacetate (Fe-NTA) yang memengaruhi stres oksidatif, respon hiperproliferatif, dan karsinogenesis ginjal pada tikus. Prinsip aktif dari biji habbatussauda menunjukkan 50% sitotoksisitas pada ehrlich ascites carcinoma (EAC), dalton's lymphonia ascites (DLA) dan sel sarkoma-180 (S-180) pada konsentrasi 1,5; 3; dan 1,5 ug/ mL, secara berturut-turut,dengan sedikitaktivitas melawan limfosit. Fraksi etil asetat dari habbatussauda menunjukkan efek sitotoksisitas melawan sel line kanker, viz, P388, Molt4, Wehi 164, LL/2, Hep G2, SW 620 dan J82 yang diukur dengan uji 3-4,5-dimethylthiazol-2,5-phenyltetrazolium bromide (MTT). Efek antitumor dari minyak habbatussauda ditunjukkan oleh minyak asiri yang diperoleh dari biji dengan komponen aktif utamanya adalah thymoquinon dan dithymoquinone.

14

Thymoquinone membunuh sel kanker melalui proses apoptosis dan menghentikan siklus sel dengan pengaruh yang sedikit pada sel nonkanker. Dithymoquinone memengaruhi hepatokarsinogenesis yang terjadi pada tikus. Setelah 10 minggu tikusdiberi makan dengan dekok yang terbuat dari biji habbatussauda, rimpang Smilax glabra, dan akar Hamedesmus indicus (pada dosis 46 g/ kg berat badan/hari, secara oral). Hasilnya memberikan efek proteksi (perlindungan) yang dibuktikan dengan inhibisi (penghambatan) pada fase awal karsinogenesis. Habbatussauda menurunkan frekuensi karsinoma mammae (kanker payudara) pada tikus. Hal ini berhubungan dengan menurunnya level marker dari tumorigenisitas, gangguan stres oksidatif, dan peningkatan aktivitas apoptosis (kematian sel terprogram yang dilakukan organisme multisel dengan tujuan untuk membuang sel yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh). C. Jintan Hitam dalam Meningkatkan Produksi ASI. Payudara sebagai kelenjar subkutis mulai tumbuh sejak minggu keenam masa embrio, yaitu berupa penebalan ektodermal sepanjang garis yang disebut garis susu. Garis ini terbentang dari ketiak (aksila) sampai lipatan paha (regio inguinal). Kelenjar susu bentuknya bulat, merupakan kelenjar kulit atau apendiks kulit yang terletak di otot pektoralis. Pada tahun 2005, Safaa A, Saleh melakukan penelitian mengenai efek jintan hitam pada produksi susu biri-biri betina. Penelitian tersebut membuktikan bahwa pemberian jintan hitam sebanyak 5 gram/ekor/hari pada masa menyusui memiliki efek stimulasi terhadap produksi susu biri-biri betina dan bobot badan meningkat setiap hari. Selain itu, produksi susu yang dihasilkan memiliki kandungan lemakdan protein yang secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok kontrol (tanpa habbatussauda). Begitu pun dengan bobot badan dari induk betina dan anak biribiri. Secara signifikan peningkatannya lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Konsentrasi serum fraksi protein, urea-N, aspartate transaminase (AST), alkaline phosphatase (ALP), dan hormon triiodothyronine (T3) pada kelompok yang diberi habbatussauda secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok kontrol.

15

Kreatinin, alanine transaminase (ALT), dan hormon tiroksin (T4) tidak berbeda secara signifikan pada kedua kelompok. Sementara itu, serum kolesterol dan konsentrasi trigliserida secara signifikan lebih rendah pada kelompok terapi yang diberi habbatussauda dibandingkan dengan kelompok kontrol. D. Aktivitas Jintan Hitam Sebagai Antihistamin, Antialergi, Gatal-gatal, Antiasma, Antiasma Bronchial. Histamin memiliki sejarah disintesis secara kimia lebih dahulu sebelum dikenal sifat-sifat biologiknya. Histamin pertama kali diisolasi dari ekstrak ergot. Pada awal abad ke-19, histamin dapat diisolasi dari jaringan hati dan paru segar. Histamin juga ditemukan pada berbagai jaringan tubuh. Karena itu, disebut histamin (histos = jaringan). Kemudian terbukti bahwa pada penggoresan kulit dilepaskan zat yang sifatnya mirip histamin (H-subtance) yang kemudian terbukti histamin. Minyak biji jintan hitam (Nigella sativa L) mengandung sejumlah bahanbahan kimiawi yang mempunyai aktivitas sebagai antialergi, antiasma, antiinflamasiantiprostaglandin, dan antihistamin. Kandungan tersebut dapat digunakan sebagai obat untuk mencegah dan mengobati penyakit asma alergi. Pada tahun 2008, sebuah penelitian dilakukan oleh AA. Subiyanto dan Diding HP dari Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian tersebut bertujuan untuk menentukan pengaruh minyak biji jintan hitam terhadap derajat inflamasi pada bronkus mencit model asma alergi. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa minyak habbatussauda dapat menurunkan derajat inflamasi saluran napas sebanding dengan antihistamin generasi ke-3 pada mencit model asma alergi.

16

BAB VI RAMUAN DAN PENGOLAHAN JINTAN HITAM A. Ramuan Jintan Hitam. 1. Ramuan untuk Darah Tinggi a) 200 mg jintan hitam 100 mg b) Simplisia pegagan 100 mg c) Simplisia daun salam 100 mg d) Simplisia sambiloto 2. Ramuan untuk Kanker a) 150 mg jintan hitam b) 50 mg simplisia temu lawak c) 100 mg simplisia umbi daun dewa d) 100 mg simplisia sambiloto e) 100 mg simplisia temu putih 3. Ramuan untuk Kolesterol a) 200 mg jintan hitam b) 200 mg simplisia sambung nyawa c) 100 mg simplisia umbi daun dewa 4. Ramuan untuk Diabetes Melitus a) 100 mg jintan hitam b) 100 mg simplisia daun salam c) 200 mg simplisia sambiloto d) 100 mg simplisia umbi daun dewa 5. Ramuan untuk Anak a) 95 ml madu murni b) 5 ml minyakjintan hitam B. Pengolahan Jintan Hitam. 1. Proses Pembuatan Minyak Oles Jintan Hitam Berikut ini cara pembuatan minyak oles jintan hitam.

17

a) b) c) rapat. 2.

Giling biji jintan hitam menggunakan mesin pres hingga keluar Saring minyak jintan hitam menggunakan saringan untuk Simpan minyak jintan hitam dalam botol bersih, lalu tutup

minyaknya. memisahkan dari bahan lain yang merugikan. 1

Proses Pembuatan Madu Jintan Hitam Secara teknis, pembuatan madu jintan hitam dapat * dikerjakan

dengan menggabungkan hasil olahan jintan hitam dengan madu.Caranya sebagai berikut : a) Proses biji jintan hitam terlebih dahulu menjadi minyak jintan hitam dengan cara freezpressure. b) Lakukan pemurnian melalui proses penyaringan. c) Siapkan madu yang akan diolah. Periksa kualitas fisik, kimia, dan organoleptik madu. d) Campur minyak jintan hitam dan madu dengan perbandingan 1 : 20. Aduk hingga kedua bahan tercampur rata (homogen). Proses pencampuran harus dilakukan secara higienis dan hindari kontaminasi produk, baik dari bahan kimia maupun mikrobiologi. e) Kemas produk dalam kemasan yang telah disterilkan. 3. Proses Pembuatan Kapsul Jintan Hitam Berikut beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk memproses jintan hitam menjadi kapsul. a) b) balik. c) Giling biji jintan hitam yang telah kering menggunakan mesin penggiling sampai halus dengan ukuran 100 mesh. Pilihlah biji jintan hitam yang segar. Keringkan biji jintan hitam yang telah bersih dari kotoran

dengan dijemur di bawah terik matahari langsung, sambil dibolak-

18

d) e)

Masukkan bubuk jintan hitam ke dalam cangkang kapsul Bersihkan hasil filling kapsul, kemudian masukkan ke dalam

menggunakan filling kapsul. kemasan. Jangan lupa tambahkan silica gel agar kelembapan kapsul dalam botol stabil. f) Untuk proses akhir, jangan lupa lakukan iradiasi untuk memastikan kapsul siap dikonsumsi.

IV. A.

PENDAPAT PASIS TENTANG BUKU Kesimpulan Penggunaan tanaman sebagai usaha peningkatan derajat kesehatan telah

dimulai sejak peradaban manusia. Pemanfaatan khasiat tanaman obat pun disesuaikan dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan serta dilakukan penelitian secara ilmiah. Bahkan, sentuhan teknologi juga diterapkan dalam proses pembuatannya. Penggunaan obat herbal memang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Selain karena tren, penggunaan herbal untukmenyembuhkanpenyakitdipengaruhioleh beberapa faktor. Misalnya, efek samping obat konvensional dan bukti ilmiah yang menguatkan manfaat obat herbal. Saat ini, pemanfaatan obat herbal tidak hanya digunakan untuk tindakan pencegahan (preventif) dan promotif, tetapi digunakan juga dalam terapi pengobatan (kuratif). Penggunaan herbal sebagai tindakan kuratif dilakukan dalam bentuk komplemen dengan obat konvensional atau digunakan secara tunggal untuk mengobati penyakit yang belum ada obatnya pada pengobatan konvensional. Salah satu jenis tanaman yang sedang gencar diperbincangkan di kalangan pelaku pengobatan herbal adalah jintan hitam (Nigella sativa). Hasil penelitian ilmiah baru-baru ini menyatakan bahwa jintan hitam memiliki manfaat bagi kesehatan pada pengobatan tradisional. Di dalam buku disajikan manfaat jintan hitam untuk mengobati berbagai penyakit melalui beberapa testimoni, cara

TERBATAS 19 19 penggunaan jintan hitam secara tradisional, serta hasil-hasil penelitian tentang khasiat jintan hitam. B. PENUTUP Mudah-mudahan timbangan buku ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Terutama bagi masyarakat yang ingin mencari alternatif pengobatan secara herbal. Dan khususnya bagi tenaga kesehatan TNI AD untuk dapatnya diadakan pengkajian, sehingga habbatussauda dapat dijadikan pilihan pengobatan bagi prajurit dalam berbagai penyakit.

Bandung, Juli 2012 Perwira Siswa

IMAN WIDHIARTO NOSIS 366

TERBATAS

You might also like