You are on page 1of 5

Nama Jurusan Semester Mata Kuliah

: Ahmad Zakky Muharrom : KIMP :5B : Bimbingan dan Konseling

LANGKAH-LANGKAH DAN BENTUK-BENTUK PEMBERIAN BANTUAN A. Langkah-Langkah Pemberian Bantuan Dalam buku karangan ibu Zikri Neni Iska, dalam bukunya yaitu Pengantar Bimbingan dan Konseling pada hal ini disebutkan bahwa langkah-langkah pemberian bantuan dalam BK ada enam tahapan, yaitu identifikasi masalah, diagnosis, prognosis, pemecahan/terapi (treatment), penilaian (evaluasi) dan tindak lanjut (follow up). Namun di dalam buku lain yang menjelaskan langkah-langkah konseling itu ada tujuh tahapan, yaitu menentukan masalah, pengumpulan data, analisis data, diagnosis, prognosis, terapi, dan evaluasi atau follow up. Setelah membaca saya akan menjelaskan secara singkat apa yang telah saya pahami dari penjelasan kedua buku ini. 1. Identifikasi Kasus Dalam buku ibu Zikri menjelaskan bahwa hal ini adalah usaha konselor dalam mencari siswa yang memang membutuhkan bimbingan. Disini dijelaskan ada beberapa hal yang memang perlu dilakukan, yaitu: a. Analisis hasil belajar b. Analisis karya tulis c. Pengisian daftar pengungkapan masalah d. Observasi e. Sosiometri Sedangkan dalam penjelasan buku lain bahwa hal ini memang

mengidentifikasi tentang maslah yang ada pada siswa yang membutuhkan bimbingan, dan dalam buku ini menjelaskan hal yang diidentifikasi adalah tentang kedisiplinan, sikap, kompetensi kognitif, prestasi dan pergaulan.

2. Diagnosis Dijelaskan pada buku yang ibu karang bahwa hal ini dalah usaha mengetahui jenis, sifat dan hal apa saja yang mempengaruhi masalah yang terdapat pada siswa. Adapaun cara untuk memenuhi diagnosis ini adalah sama dengan identifikasi kasus, namun ada beberapa hal yang perlu ditambahi yaitu: a. Pengungkapan sikap dan kebiasaan belajar b. Angket c. Wawancara d. Pertemuan kasus Dalam buku lain dijelaskan bahwa tahap kedua adalah pengumpulan data yang maksudnya adalah usaha mengumpulkan data dari siswa yang bersangkutan, seperti data diri, data orang tua, data pendidikan, data kesehatan dan lain-lain. 3. Prognosis Dijelaskan bahwa hal ini adalah usaha menelaah atau mengkaji masalah yang dialami seseorang dan dampak atau efeknya bagi dirinya sendiri atau orang lain, dan ini apa yang telah ibu Zikri tulis dalam bukunya. Berbeda dengan tahapan dalam buku lain yang menetapkan pada tahapan ini adalah dengan analisis data yang mana kelanjutan dari tahapan sebelumnya yaitu tahap pengumpulan data. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya di analisis dengan seksama dan kualitatif yang nantinya akan dapat memudahkan dalam tahapan selanjutnya. 4. Pemecahan/terapi (treatment) Adalah usaha memberikan bantuan konseling kepada orang yang

membutuhkan yang memang telah sesuai dengan ketetapan. Hal ini yang telah dikutip dari buku karangan ibu Zikri. Dan ada beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu: a. Layanan individual b. Layanan kelompok c. Pengajaran perbaikan d. Pemberian pengajaran Adapun kutipan dari buku yang berbeda dalam tahapan keempat ini disebutkan bahwa perlu adanya diagnosis yang mana konselor menetapkan latar belakang masalah atau factor-faktor penyebab timbulnya masalah pada siswa. 5. Penilaian (Evaluasi)

Adalah usaha peninjauan kembali dari hasil dan usaha yang telah dikerjakan sebelumnya. Pada buku lain dijelaskan pada tahapan ini adalah prognosis yang mana menetapkan langkah apa saja yang perlu dilakukan konselor setelah melatarbelakangi masalah pada siswa. 6. Tindak Lanjut Adalah kelanjutan yang akan dilakukan setelah seluruh tahapan diatas telah dikerjakan. Apakah akan meninjau kembali, atau memulai langkah-langkah baru untuk mengetahui perkembangan dari siswa yang membutuhkan konseling. Dalam buku lain menjelaskan bahwa tahap ini adalah tahap terapi yang mana cara dan bantuan apa yang memang tepat untuk diberikan kepada siswa yang membutuhkan itu. Dan tahap ketujuh dari sumber lain yaitu tahap Evaluasi atau follow up adalah melakukan upaya peninjauan kembali dari apa yang telah dikerjakan disetiap tahapan-tahapan. Dan tentang perkembangan dari siswa yang ditinjau juga keberhasilan dalam setiap tahapan yang telah dikerjakan. B. Bentuk-Bentuk Pemberian Bantuan 1. Layanan Individual Di dalam penjelasan pada buku karangan ibu Zikri bahwasanya layanan individual ini adalah layanan yang dilakukan secara langsung yang dilakukan konselor kepada siswa yang membutuhkan bantuan, dan secara tatap muka antara keduanya. Dengan layanan ini diharapkan konselor dapat memberikan bantuan secara langsung kepada siswa yang membutuhkan secara tatap muka dalam mengentaskan permasalahan yang ada pada siswa itu sendiri. Hal ini berfungsi sebagai cara pengentasan permaslahan awal siswa. Dalam buku karangan Dra. Hallen A dijelaskan tidak jauh berbeda bahkan memang memiliki definisi dan penjelasan yang sama yang telah saya pahami. Bahwa dengan hal ini siswa memang mendapatkan bantuan dari konselor secara langsung dengan bertatap muka langsung. 2. Layanan Kelompok Adalah layanan yang diberikan oleh konselor kepada sekelompok siswa demi memecahkan permasalahan yang ada pada kelompok siswa. Hal ini hamper sama dengan layanan individu namun berbeda dalam kuantitas siswa nya saja.

Jenis kelompok yang dimaksudkan ada beberapa hal yakni: a. Kelompok tugas b. Kelompok bebas Dalam buku Bimbingan dan Konseling karangan Dra. Hallen A, dijelaskan sama dengan apa yang ibu Zikri jelaskan sama, yang mana di dalam buku itu ditulis sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok dapat memecahkan permasalahan yang ada pada kelompoknya itu, yang memang dibantu oleh guru pembimbing atau konselor. 3. Pengajaran Perbaikan (Remedial Teaching) Dipaparkan dalam buku karangan Dr. Mulyono Abdurrahman dalam bukunya yaitu Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar bahwa pengajaran remedial ini adalah system pembelajaran dengan didasari oleh modul. Dimana pada tahap akhir kegiatan pembelajaran dari suatu unit pelajaran guru melakukan evaluasi yang nantinya apabila ada anak didik yang memang belum menguasai pelajaran tersebut maka dilakukan Pengajaran Remedial. Penjelasan yang dipaparkan oleh ibbu Zikri dalam buku karangannya tidak jauh berbeda, dimana beliau menuliskan bahwa bantuan atau usaha yang diberikan kepada siswa yang mengalami masalah atau kesulitan dalam belajar yaitu yang berhubungan dengan materi pembelajaran. 4. Pemberian Pengayaan Dipaparkan oleh ibu Zikri bahwa hal ini adalah usaha bantuan yang diberikan kepada siswa yang memang memiliki kecepatan dalam belajar atau memilki kecerdasan tinggi. Mungkin dalam hal ini siswa yang memang lebih cepat dalam penyerapan ilmu pengetahuan namun tidak didukung dengan alat bantu atau sarana yang memadai yang akan menambah kecerdasan anak didik tersebut. Dalam buku karangan Dra. Hallen dijelaskan bahwa hal ini dilakukan untuk membantu kepada peserta didik yang memang underachiever atau anak didik yang memiliki tingkat intelegensi yang tinggi namun memiliki tingkat yang rendah dalam perolehan prestasi belajarnya. Agak berbeda mungkin. Namun dalam hal ini bisa saja tingkat prestasi yang rendah disebabkan salah satunya dari kurangnya sarana yang memadai. 5. Pemberian Informasi Dijelaskan oleh Dra. Hallen dalam bukunya bahwa pemberian informasi ini dimaksudkan bahwa pembimbing dapat memberikan informasi baik seputar

pendidikan maupun jabatan dalam pendidikan itu sendiri kepada peserta didik yang nantinya akan berguna bagi peserta didik dalam pengambilan keputusan demi kepentingannya. Apa yang dijelaskan oleh Dra. Hallen memang tidak jauh berbeda dengan apa yang dijelaskan oleh ibu Zikri di dalam karangannya, dimana hal ini memang upaya membantu peserta didik dalam mendapatkan informasi baik seputar kehidupan sekolah yang peserta didik tempati atau sekolah yang nantinya akan menjadi tujuannya setelah lulus. Mungkin setelah saya analisis dari berbagai sumber buku Bimbingan dan Konseling yang kemudian saya sinkronkan dengan buku karangan ibu Zikri, saya dapat menilai dan menyimpulkan bahwa setiap penjelasan memiliki kesamaan dan maksud yang memang kearah yang sama. Walaupun ada beberapa hal yang saya temukan tidak sama dalam tahapannya dan itu memang tidak terlalu terlihat dan menonjol. Namun saya pahami bahwa memang diperlukan bimbingan dan konseling beserta tahapan-tahapan dan bentuk-bentuk dari pemberian bantuannya, yang kemudian agar berguna dalam setiap pengambilan keputusan dan perkembangan peserta didik. Merujuk kepada buku: Pendidikan Bagi Anak Sulit Belajar Dr. Mulyono Abdurahman Bimbingan dan Konseling Dra. Hallen A., M.Pd. Bimbingan dan Konseling disekolah dan madrasah (berbasis integrasi) Drs. Tohirin, M.Pd

You might also like