You are on page 1of 3

MENJADI PENDIDIK TIDAK DISIPLIN ILMU = MEMBODOHKAN ANAK BANGSA

Permintaku Sebelum mendidiku Guru engkau bagaikan permata yang mengkilau bagaikan bintang kejora yang menyinari di kegelapan hidupku, bagaikan setetes air yang berjatuhan diladang yang tandus, engkau bagaikan bola mata hatiku dalam menerawang kehidupan yang panah, engkau bagaikan seuntai tambang yang menyembataniku kelembah cahaya pagi. Di pagi hari engkau singsingkan tangan demi diriku, engkau angkat tasmu yang segudang ilmu untukku, Embun pagi mengantarkan perjalananmu dalam mengabdikan diri untuku, matahari pemikir-pemikir yang kehausan akan ilmu-ulmumu. Guruku, ijinkanlah aku menghambakan sebuah tinta hitam ini untukmu dan massa depanku. Harapan ini untuk masadepan yang cerah, bukan matahari yang dibodohkan kecerahan hatimu karena menginginkan harapan imbal balik dariku, guruku mohon pintaku sebelum engkau terjun menyingsingkan tangan pengabdian keikhlasan ilmu untuku, perdalamlah ilmu-ilmu apa yang di inginkan diriku dan sahabatku yang haus akan ilmu-ilmu mu untuk menggenggam dunia, merubah bangsaku dan masa depan anak cucuku. Aku merindukanmu. Alif Sikecil

Indonesia saat ini, bangga kah kita menjadi bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka atau bangga menjadi bangsa yang selalu dijajah dalam dunia ketidak sadaran batas wajar kita, apa yang ada pada pandangan kalian tentang bangsa kita, bangsa yang sudah merdeka dari serangan para penjajah, penjajah yang menginginkan kekuasaan yang ada di Indonesia. apa yang sudah kau perbuat untuk bangsamu, keluargamu, dan atau lingkungan masyarakatmu. Bangsaku adalah rumahku, impianku untuk masa depanku, itulah yang harus tercatat dalam hati kita kemarin hari ini dan esok. Mari kita wujudkan impian kita untuk masa depan bangsa kita. Hampir _+ 70 tahun sudah bangsa kita bebas dari penjara kekuasaan negaranegara berkuasa yang merenggut hilangnya nyawa para pahlawan bangsa kita namun saat ini Indonesia sudah bebas dari penjajahan itu semua, kini bangsa kita berada pada massa teransisi mengembangkan negaranya sendiri.

Salah satu masalah yang sedang dibangun adalah masalah Pendidikan dimana cara penangananya sangat seriusdan berkesinambungan, karena majunya suatu bangsa berangkat dari sebuah pendidikan masyarakatanya apabila masyarakat lemah akan pendidikanya maka lemahlah suatu Bangsa tersebut namun apabila Tingginya tingkat pendidikan masyarakatnya maka majulah suatu bangsa tersebut. Berpandangan bahwa pendidikan salah satu aset terpenting dalam mengembangkan suatu Negara maka indikator yang paling paten adalah sosok seorang guru dimana perangkat terpentig dalam meningkatkan pendidikan masyarat tidak jauh dari peran sesosok guru, guru yang baik adalah guru yang mampu mendidik siswa dan membuat siswa belajar. Sebagaimana amanah Undang-Undang No 20 tahun 2003 guru adalah pendidikan profesional dengan tugas utama mendididk, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, serta pada jalur pendidikan dasar dan pendidikan menengah, teramsuk pendidikan anak usia dini. Amanah undang-undang menjadi tolak ukur untuk kita yang sedang mengabdi sebagai pendidik profesional dimana sebagai pendidik yang profesional merupakan pendidik yang bekerja pada disiplin ilmu yang dimiliki oleh seorang penddiik, anggaplah penulis sekarang sedang mempersiapkan diri sebagai pendidik yang profesional dalam bidang pendidikan ilmu sosial maka tentu jika menjadi seorang pendidik haruslah pada padangan yang profesional yaitu menjadi seorang penddiik di bidang yang dikuasainya sehingga ilmu yang disampaikan tepat dan siswa mendapatkan jawaban sesuai dengan apa yang diinginkannya. Pandangan yang digambarkan seorang penulis sangatlah jelas apa yang menjadi persoalan bangsa kita pada dunia pendidikan, penulis pernah menemukan fakta yang menurut penulis sangatlah menjadi sorotan penting bagi kita yang akan menjadi seorang pendidiik, fakta tidak disiplinya para pendidik dalam disiplin ilmu yang dimiliki yaitu pendidik yang covernya di Sosial namun menjadi guru di bidang olah raga, tentu pandangan ini menjadi polemik didunia pendidikan Indonesia, banyak para ilmuan mengatakan boleh saja seorang guru mendidik dibidang apapun kalau seorang guru tersebut memiliki skill yang dimiliki disisi lain ilmuan berpandanyan tidak menyetujui bahwa guru yang bercover tidak disiplin ilmu bukanlah sesosok yang tepat dalam mendidik siswa. Namun keanehan didunia pendidikan Indonesia menjadi persoalan yang biasa-biasanya bahkan menjadi luar biasa program yang dicanangkan oleh pemerintah dalam meningkatkan keprofesionalitas seorang guru salah sasaran yaitu program sertifikasi bagi guru-guru yang disiplin ilmu, karena kuota yang sudah disiapkan pemerintah dirasa kurang maka guru yang bukan dibidangnya mampu menduduki kursi yang sudah tersedia. Disamping itu permasalahan yang ada pada tenaga pendidik yang penulis anggap sangat patal yaitu menjadi seorang pendidik yang belum pada waktunya, polemik ini kemungkinan menjadi sorotan yang luar biasa menurut penulis. Karena banyak anak bangsa tidak mampu menyelesaikan masalah pada dirinya, siswa sering tawuran bahkan siswa tidak mampuh menyesuaikan diri pada dunia masyarakat, maka ini sangat ironis bagi pendidikan Indonesia jika dua masalah yang penulis paparkan di biarkan saja karena akan membawa dunia penddikan di Indonesia menjadi tertinggal dikaca international.

Apa yang harus kita lakukan ketika permasalahan itu menjadi budaya di Indonesia atau bahkan kita yang sedang duduk di bangku persiapan sebagai calon pendidik akan melakukan hal yang sama karena ingin mengorbankan siswa kita atas kepentingan diri kita menjadi seorang pendididk yang bertugas sebagai menggugurkan kewajiban saja bukan untuk mendidik, membimbing bahkan membuat siswa kita menjadi belajar. Jangan korbankan anak bangsa karena menjadi seorang pendidik untuk memperkaya diri, ikut sertifikasi guru yang bukan disiplin ilmu kita sama saja mengorbankan anak bangsa bahkan mengorbankan ilmuilmu yang telah didapat selama berada didunia perkuliahan. Menjadi dambaan seorang siswa merupakan pekerjaan yang sangat langkah seperti harapan alif dalam kertas yang telah digureskan yang mengharapkan seorang pendidik yang prfesional.

You might also like