You are on page 1of 11

TEORI TERJADINYA PLANET BUMI

Teori Kabut Kant-Laplace Teori Planetesimal Teori Pasang Surut Gas Teori Awan Debu

1. Teori Kabut Kant-Laplace


Teori Kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Pierre de Laplace (1796) yang terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini mengemukakan bahwa di jagat raya telah terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas hingga membentuk kumpulan kabut yang sangat besar ini berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang kencang ini, menyebabkan materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Fragmen yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya. Bagian inti kabut tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat sebagai matahari sekarang ini.

Ilustrasi Teori Kabut Kant-Laplace

Pierre Simon Laplace (1749-1827)

Immanuel Kant (1724-1804)

Pusaran Kabut Membentuk Tata Surya

2. Teori Planetesimal
Teori Planetesimal yang dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari. Oleh tenaga penarikan pada matahari asal tadi, maka terjadilah peledakan-peledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat dan disebut planetesimal. Benda padat yang disebut planetesimal ini dalam perkembangan selanjutnya menjadi planet-planet yang salah satunya adalah bumi kita.

Ilustrasi Teori Planetesimal

3. Teori Pasang-Surut Gas


Teori ini dikemukakan oleh Jeans dan Jeffreys, yang mengemukakan bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, dapat menyebabkan pengerjaan pasang surut pada tubuh matahari pada massa matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Dalam lidah yang panas ini akan terjadi pengrapatan gasgas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah lalu bercerai menjadi benda-benda tersendiri yang merupakan planet-planet

Ilustrasi Teori Pasang-Surut Gas

4. Teori Awan Debu


Dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker (1940) yang dikenal dengan Teori Awan Debu (The Dust-Cloud theory) dan oleh ahli astronomi Gerard P. Kuiper (1950). Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Alam semesta saat ini juga terdapat gumpalan awan dan debu yang bertebaran di angkasa. Selama kurang lebih 5.000 juta tahun yang lalu, salah satu awan gas tersebut mengalami pemampatan. Pada proses pemampatan tersebut partikel-partikel debu tertarik ke pusat awan dan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin. Selanjutnya gumpalan bola gas tersebut memipih berbentuk cakram. Partikel-pertikel di bagian tengah cakaram kemudian saling menekan sehingga menimbulkan panas dan menjadi pijar (matahari).

TEORI MODERN

PROTOPLANET

INTI (MATAHARI)

Gambar proses perubahan dan pembentukan bumi dari bentuk bola gas hingga masa terakhir (sekarang)

You might also like